Beban penjualan
Beban penjualan Perseroan meningkat sebesar Rp136,7 miliar, atau 15,0%, dari Rp912,9 miliar pada 2011 menjadi Rp1.049,6 miliar tahun 2012. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh kenaikan sewa, beban pemasaran dan jasa operasional. Pada tahun 2012, beban sewa meningkat sebesar Rp65,1 miliar atau 10,3%, karena pembukaan 13 gerai baru. Beban pemasaran meningkat Rp38,3 miliar, atau 36,8% pada tahun 2012 terutama disebabkan oleh peluncuran promosi dalam gerai yang agresif dari departemen kosmeik dan departemen perlengkapan rumah tangga. Peningkatan beban pemasaran juga disebabkan oleh pembukaan gerai baru dan dari kenaikan biaya kegiatan pemasaran. Jasa operasional, yang terdiri dari jasa keamanan dan kebersihan di gerai Perseroan meningkat Rp23,6 miliar atau 24,9% pada tahun 2012 karena pembukaan 13 gerai baru dan peningkatan upah minimum karyawan.
Tabel di bawah ini memperlihatkan komponen-komponen beban penjualan tahun 2012 dan 2011.
2012 2011 Increase Between 2011 and 2012
Rent 694.5 629.4 10.3 Markeing 142.4 104.1 36.8 Operaional Review 118.3 94.7 24.9 Credit Card 38.9 35.6 9.3 Plasic Bags 25.0 23.4 6.8 Others 30.5 25.7 18.7 Total 1.,049.6 912.9 15.0 Gross proit
Due to the factors described above, the Company’s gross proit increased by Rp600.6 billion, or 19.3%, from Rp3,105.5 billion in 2011 to Rp3,706.1 billion in 2012 primarily due to increased contribuion from CV Sales and DP Sales. Adjusted Gross Proit from DP Sales increased by 23.2%. Adjusted Gross Proit from CV Sales, which is measured by net revenue from CV Sales, increased by 15.8% in 2012.
Selling expenses
The Company’s selling expenses increased by Rp136.7 billion, or 15.0%, from Rp912.9 billion in 2011 to Rp1,049.6 billion in 2012. This increase was primarily due to increases in rent, markeing expenses and operaional services.
In 2012, rent increased by Rp65.1 billion, or 10.3%, due to the opening of 13 new stores. Markeing expenses increased Rp38.3 billion, or 36.8% in 2012 primarily due to the launch of aggressive in-store promoions in the cosmeics and home departments. Markeing expenses also increased due to the opening of new stores and from increases in the costs of markeing aciviies. Operaional services, which comprise security and cleaning services at the Company’s stores,
increased Rp23.6 billion, or 24.9% in 2012 due to the opening of 13 new stores and increases in the minimum wage.
The table below sets forth the components of selling expenses in 2012 and 2011.
PT MA TAHARI DEP AR TMENT S TORE Tbk • Lapor an T ahunan - Annual R eport • 2012
Beban umum dan administrasi
Beban umum dan administrasi Perseroan meningkat Rp145,2 miliar, atau 15,5%, dari Rp937,4 miliar pada 2011 menjadi Rp1.082,6 miliar pada tahun 2012. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh peningkatan beban gaji dan tunjangan karyawan sebesar Rp109,9 miliar atau 21,7% disebabkan oleh kenaikan upah minimum (yang menyumbang peningkatan biaya karyawan sebesar 13,1%), penambahan karyawan karena pembukaan 13 gerai baru dan perluasan di gerai yang ada, kenaikan biaya uilitas dan telekomunikasi sebesar Rp9,9 miliar atau 5,6% dan kenaikan asuransi sebesar Rp6,2 miliar atau 27,2% untuk 13 gerai baru, dan peningkatan beban penyusutan dari Rp18,9 miliar atau 12,0% karena peningkatan jumlah gerai dan perbaikan 15 gerai pada tahun 2012. Biaya yang berhubungan dengan pajak dan perijinan meningkat 61,9% karena kebijakan dari pemerintah menaikkan pajak dan perijinan. Peningkatan beban umum dan administrasi secara keseluruhan ini diimbangi dengan penurunan biaya konsultan dan perjalanan dinas.
Tabel di bawah ini memperlihatkan komponen-komponen beban umum dan administrasi pada tahun 2012-2011.
2012 2011 Increase Between 2011 and 2012
Salaries and Allowances 615.2 505.3 21.7 Unility and
Telecommunicaions 186.3 176.4 5.6
Depreciaion 176.1 157.2 12.0
Consultant Fees 15.9 23.6 (32.6)
Business Travel 19.0 19.8 (4.0)
Repair and maintenace 17.0 14.6 16.4
Insurance 29.0 22.8 27.2
Tax and License 15.7 9.7 61.9
Amorisaion 4.0 2.4 66.7
Tools 2.2 2.2 0.0
Others 2.2 3.4 (35.3)
Total 1,082.6 937.4 15.5
Keuntungan/(kerugian) lainnya - bersih
Keuntungan/(kerugian) lainnya - bersih bertambah Rp24,3 miliar dari kerugian sebesar Rp13,9 miliar pada tahun 2011 menjadi keuntungan sebesar Rp10,4 miliar pada tahun 2012.
General and administraive expenses
The Company’s general and administraive expenses increased by Rp145.2 billion, or 15.5%, from Rp937.4 billion in 2011 to Rp1,082.6 billion in 2012. This increase was primarily due to an increase in salaries and allowances of Rp109.9 billion or 21.7% due to increases in the minimum wage (which accounted for a 13.1% increase in staf costs), increased staing due to the opening of 13 new stores and increased acivity in exising stores; increases in uility and telecommunicaion costs of Rp9.9 billion or 5.6% and increases in insurance of Rp6.2 billion or 27.2% due to 13 new stores; and increases in depreciaion of Rp18.9 billion or 12.0% due to the increase in the numbers of stores and the refurbishment of 15 stores in 2012. Expenses associated with taxes and licenses increased 61.9% due to government increases in the amounts for taxes and licenses. Increases in overall general and administraive expenses were ofset by decreases in consultant fees and business travel.
The table below sets forth the components of general and administraive expenses in 2012 to 2011.
Other gains/(losses) - net
The Company’s other gains/(losses) – net changed by Rp24.3 billion from a loss of Rp13.9 billion in 2011 to a gain of Rp10.4 billion in 2012.
TAHARI DEP AR TMENT S TORE Tbk • Lapor an T ahunan - Annual R eport • 2012
Other gains/(losses) included a Rp9.3 billion loss in 2011 from a ire that destroyed a store which was ofset by a gain of Rp5.4 billion in 2012 following the receipt of a porion of the insurance proceeds reimbursing that loss. The Company expects the loss due to ire to be fully reimbursed in 2013.
In 2012, the Company had other gains of Rp2.6 billion due to MCC vouchers expiring and Rp1.2 billion from foreign exchange gains.
Finance income
The Company’s inance income decreased by Rp4.9 billion, or 15.8%, from Rp31.1 billion in 2011 to Rp26.2 billion in 2012 because the Company had less cash on hand following prepayments on the syndicated loan facility of Rp400.0 million in 2011 and Rp350.0 million in 2012 and a prepayment of rent expenses in 2012.
Finance cost
The Company’s inance cost decreased by Rp85.3 billion, or 15.9%, from Rp536.8 billion in 2011 to Rp451.5 billion in 2012. This decrease was due to decreases in the Company’s outstanding indebtedness following accelerated prepayment of loan principal under the syndicated loan facility of Rp350.0 billion in March 2012. Decreased inance costs also relects lower overall interest rates following the repayment of the Vendor Loan in August 2012 and the drawn down of the syndicated loan facility which reduced the interest rate from 13% under the Vendor Loan to JIBOR + 4.75% under the syndicated loan.
Finance expense-net
The Company’s inance expense-net decreased by Rp80.4 billion, or 15.9%, from Rp505.7 billion in 2011 to Rp425.3 billion in 2012. This decrease was primarily due to a decrease in interest paid because of a decrease in the Company’s
Keuntungan/(kerugian) lain termasuk kerugian sebesar Rp9,3 miliar pada tahun 2011 disebabkan oleh kebakaran yang menghancurkan sebuah gerai yang diimbangi oleh keuntungan sebesar Rp5,4 miliar pada tahun 2012 sebagai penerimaan sebagian dari klaim asuransi pengganian kerugian tersebut. Perseroan mengharapkan sisa klaim kerugian akibat kebakaran yang belum dibayarkan akan sepenuhnya digani pada tahun 2013.
Pada tahun 2012, Perseroan memiliki keuntungan lain sebesar Rp2,6 miliar karena kupon MCC yang telah melewai batas waktu dan Rp1,2 miliar dari keuntungan selisih kurs.
Penghasilan Keuangan
Penghasilan keuangan Perseroan turun Rp4,9 miliar atau 15,8%, dari Rp31,1 miliar pada 2011 menjadi Rp26,2 miliar pada 2012 karena berkurangnya cash on hand Perseroan setelah melakukan pembayaran pokok pinjaman atas fasilitas kredit sindikasi sebesar Rp400,0 juta pada tahun 2011 dan Rp350,0 juta pada tahun 2012 serta pembayaran biaya sewa tahun 2012.
Biaya keuangan
Biaya keuangan Perseroan turun Rp85,3 miliar atau 15,9%, dari Rp536,8 miliar pada 2011 menjadi Rp451,5 miliar pada tahun 2012. Penurunan ini disebabkan oleh penurunan saldo utang Perseroan karena percepatan pembayaran pokok pinjaman atas fasilitas pinjaman sindikasi sebesar Rp350,0 miliar pada bulan Maret 2012. Penurunan Biaya keuangan juga mencerminkan turunnya beban suku bunga secara keseluruhan setelah pelunasan Pinjaman pihak keiga pada bulan Agustus 2012 dan ditariknya fasilitas pinjaman sindikasi yang mengurangi suku bunga dari suku bunga pinjaman pihak keiga yang besarnya 13% menjadi suku bunga pinjaman sindikasi sebesar JIBOR+4,75%.
Biaya Keuangan-bersih
Biaya keuangan-bersih Perseroan turun Rp80,4 miliar atau 15,9%, dari Rp505,7 miliar pada 2011 menjadi Rp425,3 miliar pada tahun 2012. Penurunan ini terutama disebabkan oleh penurunan beban bunga yang harus dibayarkan karena
PT MA TAHARI DEP AR TMENT S TORE Tbk • Lapor an T ahunan - Annual R eport • 2012
Proit before income tax
The Company’s proit before income tax increased Rp423.4 billion, or 57.6% from Rp735.6 billion in 2011 to Rp1,159.0 billion in 2012 due to reasons described above including, the 19.5% increase in net revenue, the increase of gross proit to Rp3,706.1 billion and a decrease in inance expenses of Rp80.4 billion.
Income tax expense
Due to the increase in proit, the Company’s income tax expense increased Rp118.2 billion, or 43.8%, from Rp269.9 billion in 2011 to Rp388.1 billion in 2012.
Net proit
For the reasons described above, the Company’s net proit increased Rp305.2 billion or 65.5% from Rp465.7 billion in 2011 to Rp770.9 billion in 2012.
STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
Assets
Total assets increased from Rp2,422 billion in 2011 to Rp2,929 billion in 2012, mainly for addiional prepaid rent and expansion of new stores during the year.
Laba sebelum pajak penghasilan
Laba Perseroan sebelum pajak penghasilan meningkat Rp423,4 miliar atau 57,6% dari Rp735,6 miliar pada tahun 2011 menjadi Rp1.159,0 miliar pada tahun 2012 karena alasan yang dijelaskan di atas, termasuk kenaikan 19,5% pada pendapatan bersih, peningkatan laba kotor sebesar Rp3.706,1 miliar dan penurunan beban keuangan sebesar Rp80,4 miliar.
Beban pajak penghasilan
Dengan meningkatnya laba Perseroan, maka beban pajak penghasilan naik sebesar Rp118,2 miliar atau 43,8%, dari Rp269,9 miliar pada tahun 2011 menjadi Rp388,1 miliar pada tahun 2012.
Laba bersih
Dengan penjelasan di atas, maka laba bersih Perseroan meningkat Rp305,2 miliar atau 65,5%, dari Rp465,7 miliar pada tahun 2011 menjadi Rp770,9 miliar pada tahun 2012.