NOMOR 25 TAHUN 2021 TENTANG
E. INDIKATOR KINERJA UTAMA SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PENGUATAN DAYA SAING PRODUK KELAUTAN DAN PERIKANAN
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA PERHITUNGAN
1 Tatakelola Pemerintahan yang Baik lingkup Sekretariat Ditjen PDSPKP
1 Nilai PMPRB Ditjen PDSPKP (Nilai)
Penilaian atas implementasi RB di Ditjen PDSPKP dilaksanakan minimal satu kali setiap tahun melalui panel penilaian mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) lingkup KKP secara online oleh masing-masing unit eselon I yang telah diverifikasi oleh Inspektorat Jenderal, KKP melalui penilaian Lembar Kerja Evaluasi (LKE).
2 Persentase Pemenuhan
Dokumen Maturitas SPIP Ditjen PDSPKP (%)
%SPIP =
Keterangan :
%SPIP = Persentase Pemenuhan Dokumen Maturitas SPIP Ditjen PDSPKP
Dokumen SPIP
= Dokumen yang telah dipenuhi Ditjen PDSPKP dalam mendukung penilaian Maturitas SPIP
- 91 -
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA PERHITUNGAN
dipenuhi Total Dokumen SPIP
= Seluruh dokumen yang dibutuhkan dalam mendukung penilaian Maturitas SPIP
3 Persentase Penyelesaian
Temuan LHP BPK lingkup Sekretariat Ditjen PDSPKP (%)
%penyelesaian =
Keterangan:
%penyelesaian = Persentase Penyelesaian Temuan LHP BPK lingkup Sekretariat Ditjen PDSPKP
Temuan yg diselesaikan
= Jumlah temuan Sekretariat Ditjen PDSPKP yang telah diselesaikan
Total temuan LHP BPK
= Jumlah temuan atas realisasi anggaran Sekretariat Ditjen PDSPKP tahun 2020 yang tercantum dalam LHP BPK
4 Indeks Cara penghitungan IP ASN menggunakan rumus matematis :
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA PERHITUNGAN Profesionalitas ASN
Sekretariat Ditjen
PDSPKP (Indeks) Keterangan :
NQ : Nilai Kualifikasi NC : Nilai Kompetensi NP : Nilai Kinerja ND : Nilai Disiplin
Dari hasil penilaian tersebut, IP ASN dikategorikan menjadi : a. Nilai 91 - 100 berkategori Sangat Tinggi (Sangat Profesional);
b. Nilai 81 - 90 berkategori Tinggi (Cenderung Profesional);
c. Nilai 71 - 80 berkategori Sedang (Rentan Tidak Profesional);
d. Nilai 61 - 70 berkategori Rendah (Cenderung tidak profesional);
e. Nilai 0 - 60 berkategori Sangat Rendah (sangat tidak profesional).
Komponen penilaian diperoleh dari:
1. Kualifikasi (Bobot 25%); diukur dari indikator riwayat pendidikan formal terakhir yang telah dicapai meliputi :
Kode Nama Pendidikan Nilai
- 93 -
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA PERHITUNGAN
5 Pendidikan S3 25
4 Pendidikan S2 20
3 Pendidikan S1 15
2 Pendidikan DIII/SM 10 1 Pendidikan DII/DI/SMA 5
0 Pendidikan SMP/SD 1
Catatan:
a. IKU nya berupa peningkatan kualifikasi melalui tugas dan izin belajar, ada pada Bagian Perencanaan dan Pengembangan;
b. Data Tingkat Pendidikan, dapat diambil dari Data Dasar pada Aplikasi SIMPEG Online KKP.
2. Kompetensi (Bobot 40%); diukur dari indikator riwayat pengembangan kompetensi yang telah dilaksanakan yang meliputi :
Nilai Nama Kompetensi** Nilai Kompetensi Sesuai Jabatan Kompetensi Kompetensi Kompetensi
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA PERHITUNGAN
Struktural JFT Staf
Diklat Struktural 15 - -
1 Pernah ikut diklat PIM pada levelnya
15 - -
0 Tidak pernah ikut diklat PIM pada levelnya
0 - -
Diklat Fungsional - 15 -
1 Pernah ikut diklat fungsional
- 15 -
0 Tidak pernah ikut diklat fungsional
- 0 -
Diklat 20 JP 15 15 22,5
1 Pernah ikut diklat 20 JP dalam tahun terakhir
15 15 22,5
0 Tidak pernah ikut 0 0 0
- 95 -
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA PERHITUNGAN
diklat 20 JP dalam tahun terakhir
Seminar 10 10 17,5
1 Pernah ikut seminar 10 10 17,5
0 Tidak pernah ikut seminar
0 0 0
Total mengikuti kompetensi
40 40 40
3. Kinerja (Bobot 30%); diukur dari indikator penilaian prestasi kerja PNS yang meliputi :
No Keterangan Nilai SKP
Nilai SKP Nilai Kinerja
1 Sangat Baik 91 – ke atas 30
2 Baik 76 s.d 90 25
3 Cukup 61 s.d 75 15
4 Kurang 51 s.d 60 5
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA PERHITUNGAN
5 Buruk 50 s.d ke bawah 1
4. Disiplin (Bobot 5%); diukur dari indikator riwayat penjatuhan hukuman disiplin yang pernah dialami meliputi :
Nilai Nama Hukuman Disiplin Nilai
Disiplin 0 Tidak pernah mendapatkan hukuman disiplin 5 R Pernah mendapatkan hukuman disiplin tingkat
ringan
3
S Pernah mendapatkan hukuman disiplin tingkat sedang
2
B Pernah mendapatkan hukuman disiplin tingkat berat
1
5 Persentase Unit
Kerja yang
Menerapkan Sistem Manajemen
Keterangan:
MP = Persentase Unit Kerja yang Menerapkan Sistem
- 97 -
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA PERHITUNGAN
Pengetahuan yang Terstandar lingkup Sekretariat Ditjen PDSPKP (%)
Manajemen Pengetahuan yang Terstandar lingkup Sekretariat Ditjen PDSPKP
a% = Persentase dokumen yang terupload dalam sistem MP (Perjanjian Kinerja level 2 tahun 2021; Manual IKU level 2 tahun 2021; Rencana Aksi Atas PK level 2 tahun 2021; Laporan Kinerja Level 2 tahun 2020-2021)
b% = Persentase pejabat eselon lingkup Ditjen PDSPKP yang aktif dalam sistem MP (upload dokumentasi kegiatan/informasi dilengkapi dengan foto atau video (es II) atau notulensi hasil rapat yang bersifat boleh di publikasikan dan PPT rapat terkait kegiatan prioritas dengan kriteria mengandung informasi 5W1H)
c% = Persentase pegawai lingkup Ditjen PDSPKP yang tergabung dalam sistem MP (Persentase Pimpinan Unit Eselon II, JFT (yang diberikan tugas tambahan
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA PERHITUNGAN
sebagai Koordinator dan Sub Koordinator) dan Staf Pelaksana (minimal 2 orang) yang tergabung dalam aplikasi Bitrix)
6 Nilai PMSAKIP Ditjen PDSPKP (Nilai)
Penilaian Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) mengacu pada indikator pengukuran yang ditetapkan oleh Kemen PAN RB yaitu:
a. Perencanaan kinerja dengan bobot 35%
b. Pengukuran kinerja dengan bobot 20%
c. Pelaporan kinerja dengan bobot 15%
d. Evaluasi kinerja dengan bobot 10%
e. Pencapaian kinerja dengan bobot 20%
(Masing-masing indikator tersebut memiliki sub indikator) Hasil penilaian AKIP didapatkan pada akhir tahun anggaran.
7 Nilai Rekonsiliasi Kinerja Sekretariat Ditjen PDSPKP (Nilai)
Keterangan :
Nilai = Nilai Rekonsiliasi Kinerja Sekretariat Ditjen
- 99 -
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA PERHITUNGAN
rekon PDSPKP
Aks = Aspek kesesuaian Akp = Aspek kepatuhan Akt = Aspek ketercapaian 8 Persentase
Rekomendasi Hasil Pengawasan yang Dimanfaatkan
untuk Perbaikan Kinerja lingkup Sekretariat Ditjen PDSPKP (%)
Keterangan :
%Rekomendasi = Persentase Rekomendasi Hasil Pengawasan yang Dimanfaatkan untuk Perbaikan Kinerja lingkup Sekretariat Ditjen PDSPKP
Σ Nt = Jumlah rekomendasi dari LHP Inspektorat Jenderal KKP yang telah ditindaklanjuti oleh Sekretariat Ditjen PDSPKP
Σ N = Jumlah rekomendasi dari LHP Inspektorat Jenderal KKP yang diberikan kepada Sekretariat Ditjen PDSPKP
9 Nilai Indeks Kinerja 1. Revisi DIPA
a. Indikator Revisi DIPA digunakan untuk mengukur kualitas
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA PERHITUNGAN Pelaksanaan
Anggaran (IKPA) Sekretariat Ditjen PDSPKP (Nilai)
perencanaan anggaran oleh K/L dengan menghitung rasio jumlah pengajuan revisi terhadap jumlah DIPA yang dikelola b. Jenis revisi yang mejadi objek penilaian kinerja adalah revisi
DIPA pagu tetap, tidak termasuk revisi karena kesalahan administrasi
c. Semakin rendah angka persentase revisi DIPA yang diperoleh, maka semakin baik kinerja perencanaan anggaran pada K/L tersebut
2. Deviasi RPD (Halaman III DIPA)
a. Indikator Deviasi Halaman III DIPA digunakan untuk mengukur kualitas pelaksanaan anggaran, dengan
mengukur rasio tingkat deviasi antara realisasi anggaran dibandingkan dengan rencana penarikan pada halaman III DIPA
- 101 -
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA PERHITUNGAN
b. Semakin rendah persentase deviasi (angka absolut) yang diperoleh, maka semakin baik kualitas rencana penarikan halaman III DIPA dan kinerja realisasi anggaran K/L
Rata -rata || ((Realisasi Penarikan Dana) – (Perencanaan Hal III DIPA )) || /(Perencanaan Hal III DIPA)
3. Pengelolaan UP
a. Indikator pengelolaan UP digunakan untuk menilai kinerja pengelolaan Uang Persediaan terkait
ketepatan waktu pertanggungjawabannya. Penilaian kinerja dihitung berdasarkan rasio pengajuan SPM GUP/PTUP tepat waktu dibandingkan dengan total SPM GUP/PTUP
b. Pengajuan SPM GUP/PTUP dapat dikategorikan tepat waktu apabila disampaikan ke KPPN dalam 1 bulan (30 hari
kalender). Pengajuan SPM GUP sekurang-kurangnya telah digunakan sebanyak 50% dari besaran UP yang dimintakan
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA PERHITUNGAN
c. Semakin tinggi % ketepatan waktu, maka semakin baik kinerja pengelolaan UP
4. Rekon LPj Bendahara
a. Indikator LPJ Bendahara digunakan untuk menilai kinerja Bendahara Pengeluaran dalam penyusunan dan
penyampaian LPJ Bendahara ke KPPN. Penilaian kinerja dihitung berdasarkan rasio pengajuan LPJ tepat waktu dibandingkan dengan total LPJ yang disampaikan ke KPPN b. Pengajuan LPJ Bendahara dapat dikategorikan tepat waktu
apabila disampaikan ke KPPN maksimal s.d. tanggal 10 awal bulan berikutnya.
c. Semakin tinggi % ketepatan waktu, maka semakin baik kinerja penyampaian LPJ Bendahara
- 103 -
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA PERHITUNGAN
d. Rekon LPj Bendahara dilakukan perhitungannya s.d tanggal 11 pada awal bulan berikutnya
5. Data Kontrak
a. Indikator penyampaian data kontrak digunakan untuk menilai kinerja pejabat pengelola keuangan dalam mengadministrasikan data kontrak khususnya terkait penyampaian ke KPPN. Penilaian kinerja dihitung
berdasarkan rasio data kontrak tepat waktu dibandingkan dengan total data kontrak yang diajukan ke KPPN
b. Penyampaian data kontrak dapat dikategorikan tepat waktu apabila disampaikan ke KPPN maksimal 5 hari kerja sejak tanggal penandatanganan kontrak
c. Semakin tinggi % ketepatan waktu, maka semakin baik kinerja penyampaian data kontrak
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA PERHITUNGAN
6. Penyelesaian Tagihan
a. Indikator penyelesaian tagihan digunakan untuk menilai kinerja pejabat pengelola keuangan dalam
mengadministrasikan tagihan kontraktual yang telah jatuh tempo hingga diajukan SPM atas tagihan tersebut ke KPPN.
Penilaian kinerja dihitung berdasarkan rasio SPM tepat waktu dibandingkan dengan total SPM yang diajukan ke KPPN
b. SPM penyelesaian tagihan dapat dikategorikan tepat waktu apabila SPM LS (Non-Belanja Pegawai) disampaikan ke KPPN maksimal 17 hari kerja setelah tanggal jatuh tempo pembayaran
c. Semakin tinggi % ketepatan waktu, maka semakin baik kinerja penyelesaian tagihannya
- 105 -
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA PERHITUNGAN
7. Penyerapan Anggaran
a. Indikator penyerapan anggaran digunakan untuk menilai kualitas penyerapan anggaran berdasarkan target
penyerapan pada tiap triwulan. Penilaian dihitung
berdasarkan persentase capaian realiasasi dibandingkan dengan target penyerapan anggaran pemerintah
b. Target penyerapan tahun 2021 yakni TW 1: 15%; TW 2:
40%; TW 3: 60%; TW 4: 90%
c. Kinerja penyerapan anggaran diharapkan tidak hanya berfokus pada capaian realisasi anggarannya, melainkan juga capaian output setiap K/L, dan dilakukan secara efisien dan efektif
d. Penyerapan anggaran yang dapat mencapai target, maka nilainya semakin baik
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA PERHITUNGAN
8. Retur SP2D
a. Indikator retur SP2D digunakan untuk menilai kualitas SPM yang diajukan khususnya berkaitan dengan ketepatan data supplier pada SPM. Penilaian kinerja dihitung dengan mengukur rasio jumlah SP2D yang diretur terhadap jumlah seluruh SP2D yang diterbitkan
b. Hal-hal yang sering menyebabkan retur SP2D antar lain kesalahan nomor rekening, kesalahan nama penerima, nomor rekening tidak aktif, dll
c. Semakin rendah persentase retur SP2D yang diperoleh, maka semakin baik kualitas SPM yang diajukan ke KPPN
- 107 -
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA PERHITUNGAN
9. Perencanaan Kas
a. Indikator Renkas/RPD harian digunakan untuk menilai kinerja manajemen pembayaran K/L, khususnya pada SPM yang diwajibkan disampaikan Renkas/RPD sebelum
penyajuan SPM. Penilaian kinerja dihitung berdasarkan rasio ketepatan waktu Pengajuan SPM dibandingkan Renkas/RPD yang diajukan
b. Semakin tinggi % ketepatan waktu, maka semakin baik kinerja kesesuaian pengajuan SPM dengan Renkas/RPD harian
10. Pengembalian SPM
a. Indikator pengembalian SPM digunakan untuk menilai kinerja pejabat pengelola keuangan dalam menjamin
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA PERHITUNGAN
kebenaran SPM yang diajukan ke KPPN. Penilaian kinerja dihitung berdasarkan rasio SPM salah dibandingkan dengan total SPM yang disampaikan ke KPPN
b. Semakin rendah % kesalahan, maka semakin baik kualitas SPM yang disampaikan ke KPPN
11. Dispensasi Penyampaian SPM
a. Indikator Pengajuan Dispensasi SPM digunakan untuk menilai kinerja pejabat pengelola keuangan khususnya berkaitan dengan ketepatan waktu penyampaian SPM s.d akhir tahun anggaran. Penilaian kinerja dihitung
berdasarkan rasio dispensasi SPM yang diajukan s.d akhir tahun anggaran dibandingkan dengan total SPM yang disampaikan ke KPPN
- 109 -
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA PERHITUNGAN
b. Semakin rendah % pengajuan dispensasi SPM, maka semakin baik kinerja indikator dispensasi pengajuan SPM
12. Pagu Minus
a. Indikator pagu minus Belanja Pegawai digunakan untuk menilai kualitas perencanaan dan penganggaran K/L
khususnya terkait Belanja Pegawai, dengan mengukur rasio pagu minus Belanja Pegawai terhadap total Pagu Belanja Pegawai K/L
b. Indikator pagu minus Belanja Pegawai digunakan untuk mengukur kinerja secara tahunan.
c. Semakin rendah angka persentase pagu minus yang diperoleh, maka semakin baik kinerja perencanaan anggaran Belanja Pegawai pada K/L tersebut
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA PERHITUNGAN
Perhitungan manual IKU pada triwulan I sampai dengan Triwulan 3 untuk 10 indikator yaitu :
10 INDIKATOR CAPAIAN TW1 SAMPAI DENGAN TW 3 1. Revisi DIPA
2. Deviasi RPD 3. Pengelolaan UP 4. LPj Bendahara 5. Data Kontrak
6. Penyelesaian Tagihan
Revisi DIPA + Deviasi RPD + Pengelolaan UP + LPj
Bendahara + Data Kontrak + Penyelesaian Tagihan +
Penyerapan Anggaran + Retur
- 111 -
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA PERHITUNGAN
7. Penyerapan Anggaran 8. Retur SP2D
9. Perencanaan Kas 10. Pengembalian SPM
SP2D + Perencanaan Kas + Pengembalian SPM
= capaian tw 1 sampai dengan tw 3
Perhitungan manual IKU pada triwulan IV untuk 12 indikator yaitu :
10 INDIKATOR CAPAIAN TW 4
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA PERHITUNGAN 1. Revisi DIPA
2. Deviasi RPD 3. Pengelolaan UP 4. LPj Bendahara 5. Data Kontrak
6. Penyelesaian Tagihan 7. Penyerapan Anggaran 8. Retur SP2D
9. Perencanaan Kas 10. Pengembalian SPM 11. Dispensasi SPM 12. Pagu Minus
Revisi DIPA + Deviasi RPD + Pengelolaan UP + LPj Bendahara + Data Kontrak + Penyelesaian Tagihan + Penyerapan Anggaran + Retur SP2D + Perencanaan Kas + Pengembalian SPM +
Dispensasi SPM + Pagu Minus
= capaian tw 4
10 Nilai Kinerja Sesuai Peraturan Menteri Keuangan Nomor 214/PMK.02/2017 tentang Pengukuran dan Evaluasi Kinerja Anggaran atas
- 113 -
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA PERHITUNGAN
Anggaran (NKA) Sekretariat Ditjen PDSPKP (Nilai)
Pelaksanaan Rencana dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga:
NKA =
Keterangan :
NKA = Nilai Kinerja Anggaran Ditjen PDSPKP
P = Nilai kinerja aspek implementasi dilakukan dengan membandingkan antara akumulasi realisasi anggaran seluruh satker dengan akumulasi pagu anggaran seluruh satker
WP = Bobot penyerapan anggaran sebesar 9,7%
K = Nilai kinerja aspek implementasi dilakukan dengan membandingkan antara perencanaan dan implementasi, dilakukan berdasarkan rata-rata ketepatan waktu penyerapan anggaran setiap bulan dengan membandingkan antara akumulasi dan akumulasi realisasi anggaran bulanan seluruh satker dengan jumlah bulan WK = Bobot konsistensi antara perencanaan dan implementasi sebesar 18,2%
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA PERHITUNGAN
PK = Nilai kinerja aspek implementasi dilakukan dengan membandingkan antara rata-rata realisasi volume keluaran dengan target volume keluaran dan rata-rata realisasi indikator kinerja keluaran dengan target indikator kinerja keluaran
WPK = Bobot pencapaian keluaran sebesar 43,5%
E = Nilai kinerja aspek implementasi dilakukan berdasarkan rata-rata efisiensi untuk setiap jenis keluaran pada setiap satker yang diperoleh dari hasil perbandingan antara realisasi anggaran per volume keluaran dengan pagu anggaran per volume keluaran
WE = Bobot efisiensi sebesar 28,6%
11 Tingkat Kepatuhan Pengadaan
Barang/Jasa
Lingkup Sekretariat Ditjen PDSPKP (%)
Tingkat kepatuhan pengadaan barang/jasa unit eselon I berdasarkan hasil penilaian Itjen KKP (40%) :
1. Rencana umum pengadaan telah diupload ke dalam aplikasi SIRUP (5%)
a. Seluruh paket pengadaan melalui Penyedia pada Satker Pusat telah diumumkan dalam SIRUP (2,5%).
- 115 -
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA PERHITUNGAN
b. Rencana Umum Pengadaan di upload kembali dalam hal terdapat perubahan/revisi paket pengadaan (2,5%).
2. Persentase jumlah pengadaan belanja modal yang dilaksanakan melalui SPSE (10%).
3. Laporan penyelenggaraan Pengadaan Barang/Jasa (5%).
4. Kesesuaian tahap pelaksanaan (20%).
12 Tingkat Kepatuhan Pengelolaan BMN Lingkup Sekretariat Ditjen PDSPKP (%)
Tingkat kepatuhan pengelolaan BMN unit eselon I (bobot 40%) diukur melalui pemenuhan beberapa indikator berikut:
1) Tingkat pemanfaatan Rencana Kebutuhan BMN (RKBMN) Tahun 2021 (bobot 5%);
2) Tersedianya usulan penetapan status penggunaan BMN untuk pengadaan belanja modal hingga triwulan 4 tahun 2021 baik ke pengguna barang dan pengelola barang (bobot 10%);
3) Tingkat penyelesaian inventarisasi dan penilaian kembali (revaluasi aset) Tahun 2017-2019 (bobot 10%);
4) Pemanfaatan BMN hasil pengadaan belanja modal tahun 2020 di dukung Berita Acara Serah Terima (BAST)/Berita Acara
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA PERHITUNGAN Pemakaian (bobot 10%);
5) 5) Penyusunan Laporan BMN (Semesteran dan Tahunan) secara tepat waktu (bobot 5%).
13 Nilai Pengawasan Kearsipan Lingkup Ditjen PDSPKP
Nilai pengawasan kearsipan = 60% LAKE + 40% LAKI (Berdasarkan Peraturan ANRI No. 6/2019)
Keterangan :
LAKE : Laporan Audit Kearsipan Eksternal LAKI : Laporan Audit Kearsipan Internal
Catatan :
Penilaian dapat berubah mengikuti kebijakan ANRI.
Nilai dan kategori atas hasil Pengawasan Kearsipan yang diperoleh Objek Pengawasan :
KATEGORI INTERVAL SKOR AA Sangat Memuaskan >90 – 100
- 117 -
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA PERHITUNGAN
A Memuaskan >80 – 90 BB Sangat Baik >70 – 80
B Baik >60 – 70
CC Cukup >50 – 60
C Kurang >30 – 50
D Sangat Kurang 0 – 30 14 Tingkat Kepatuhan
Pengelolaan Data lingkup Ditjen PDSPKP
Variabel I dihitung berdasarkan penginputan data oleh pengolah data tingkat provinsi dan kabupaten/kota ke dalam aplikasi satu data. Data diambil perbulan dari aplikasi satu data sesuai unit eselon 1 terkait, yang dihitung berdasarkan realisasi sampling, dan diolah per tahun, dengan rumus :
Keterangan :
Nilai1 = Input Data ke dalam Aplikasi Satu Data
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA PERHITUNGAN
Responden = Realisasi (sampling) responden Ditjen PDSPKP yang dicacah selama 12 bulan
KUSUKA = 20% dari KUSUKA yang telah teregister tahun sebelumnya
Variabel II dihitung terhadap data yang uploaded/divalidasi oleh validator daerah dari 34 provinsi dengan rumus:
Variabel III dihitung terhadap data yang divalidasi oleh validator Pusat dan Validasi Nasonal dengan rumus:
Tingkat pengelolaan data Ditjen PDSPKP dihitung dengan penjumlahan ketiga variabel :
Persentase TKPD : Nilai1 + Nilai2 + Nilai3
- 119 -
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA PERHITUNGAN
Adapun kriteria penilaiannya adalah :
• Nilai TKPD 0 % - 25 % (tidak patuh)
• Nilai TKPD 26 % - 50 % (cukup patuh)
• Nilai TKPD 51 % - 75 % (patuh) Nilai TKPD 76 % - 100 % (sangat patuh)