Pada tahun 2018, ekonomi Kalimantan Utara secara kumulatif tercatat mengalami pertumbuhan positif sebesar 6,04 persen (yoy). Meskipun mengalami perlambatan jika dibandingkan dengan pertumbuhan tahun lalu yang tercatat sebesar 6,59 persen (yoy), kinerja ekonomi di regional ini tetap mencatatkan pertumbuhan positif diseluruh sektor serta merupakan provinsi dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang tertinggi diantara provinsi lain di Pulau Kalimantan. Apabila pertumbuhan ekonomi Kalimantan Utara dihitung tanpa Lapangan Usaha yang paling dominan terhadap struktur PDRB yaitu Pertambangan Batu Bara dan Migas, pertumbuhan ekonomi di provinsi termuda ini tercatat lebih tinggi lagi yaitu sebesar 6,58 persen a. Laju Pertumbuhan Ekonomi (PDRB)
Grafik 1.1
Pertumbuhan Ekonomi Nasional dan Regional Triwulan dan Tahunan 2016-2018 (yoy)
Sumber: BPS Provinsi Kalimantan Timur.
Memasuki triwulan I 2018, pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Utara mengalami perlambatan hingga triwulan III 2018 namun kembali menguat cukup tajam di triwulan IV dengan tingkat pertumbuhan yang tercatat sebesar 7,69 persen sekaligus mencatatkan pertumbuhan triwulanan (yoy) tertinggi dalam kurun waktu 2016-2018.
BAB I
PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL
0%
1%
2%
3%
4%
5%
6%
7%
2016 2017 2018
Kaltara Nasional 0%
2%
4%
6%
8%
10%
I II III IV I II III IV I II III IV
2016 2017 2018
Kaltara Nasional
Annual Fiscal Regional Report
Kalimantan Utara
14 Dari sisi produksi pertumbuhan pada triwulan IV 2018 (yoy) didorong oleh semua lapangan usaha, dengan pertumbuhan tertinggi pada sektor Konstruksi. Kontribusi sektor Konstruksi tersebut tidak terlepas dari progress penyelesaian proyek-proyek Infrastruktur Pemerintah yang meningkat di triwulan IV. Sementara dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi pada triwulan IV 2018 tercatat pada komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah mengingat periode akhir tahun anggaran tingkat penyerapan anggaran pemerintah baik pusat maupun daerah melonjak cukup drastis.
Laju pertumbuhan secara kumulatif di tahun 2018 (yoy) meski tercatat melambat dibanding tahun lalu namun masih di atas angka pertumbuhan nasional. Dari sisi produksi, adanya perbaikan harga batu bara yang menjadi komoditas utama di regional ini memberikan andil terbesar terciptanya tingkat pertumbuhan sebesar 1,31 persen dari lapangan usaha pertambangan dan penggalian. Sementara dari sisi pengeluaran, sumber utama pertumbuhan berasal dari komponen Ekspor Barang dan Jasa dengan kontribusi mencapai 6,62 persen terhadap pertumbuhan ekonomi.
Kinerja ekspor mengalami peningkatan terutama ekspor luar negeri yang tumbuh seiring meningkatnya produksi batubara karena adanya perbaikan harga batu bara Acuan (HBA) disepanjang tahun 2018.
Pada tahun 2018, struktur Perekonomian Provinsi Kalimantan Utara menurut lapangan usaha masih didominasi oleh tiga lapangan usaha utama yaitu Lapangan Usaha Pertambangan dan Penggalian dengan peranan sebesar 27,84 persen, Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan dengan peranan sebesar 17,16 persen, dan Lapangan Usaha Konstruksi dengan peranan sebesar 12,72 persen terhadap pembentukan PDRB Kalimantan Utara.
Grafik 1.2
Struktur Ekonomi Regional Kaltara Menurut Lapangan Usaha Tahun 2018 (%, yoy)
Sumber: BPS Provinsi Kalimantan Utara
b. Nominal PDRB
Nominal PDRB yang disajikan dan dianalisa merupakan PDRB menurut pengeluaran dan PDRB menurut lapangan usaha.
1) PDRB Menurut Pengeluaran
Tabel 1.1
PDRB Menurut Pengeluaran (ADHB) Tahun 2018 (Miliar Rp)
No Komponen
Total 20.747,68 21.006,92 21.593,65 22.975,82 86.324,06 6,04
Sumber: BPS Provinsi Kalimantan Utara.
Angka distribusi tiap komponen penyumbang PDRB Kaltara menunjukkan bahwa kontribusi terbesar berasal dari PMTB atau investasi.
a) Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (RT) dan Lembaga Non Profit melayani RT (LNPRT)
Pengeluaran Konsumsi RT di Kaltara sepanjang tahun 2018 relatif stabil, dimana pada triwulan IV tercatat kenaikan yang tertinggi. Adapun kontribusi komponen Konsumsi yang terdiri dari RT dan LNPRT dalam pembentukan PDRB tercatat
Annual Fiscal Regional Report
Kalimantan Utara
16 sebesar 17,45 persen dari total PDRB turun dari kontribusi tahun lalu yang mencapai 18,53 persen dari total PDRB
b) Pengeluaran Konsumsi Pemerintah
Kinerja penyerapan Belanja Pemerintah pada triwulan IV 2018 mencatatkan pertumbuhan yang tertinggi sebesar 19,28 persen jika dibandingkan periode triwulan III 2018. Sementara jika diamati pertumbuhannya secara kumulatif dibandingkan tahun lalu, Belanja Pemerintah akhirnya tumbuh positif sebesar 4,12 persen, setelah mengalami kontraksi sebesar 10,30 pada tahun lalu. Meningkatnya alokasi Belanja Pemerintah Pusat baik melalui DIPA maupun Transfer Ke Daerah dan Dana Desa pada tahun 2018 di respon dengan kinerja penyerapan alokasi belanja tersebut yang jauh lebih baik dari tahun lalu. Perbaikan kinerja penyerapan Belanja Pemerintah baik pusat maupun daerah mendorong kinerja komponen Konsumsi Pemerintah kea rah yang positif terhadap pembentukan PDRB Kalimantan Utara
c) Pembentukan Modal Domestik Bruto dan Perubahan Inventori
Komponen PMTB ditahun 2018 menjadi kontributor terbesar kedua PDRB Kalimantan Utara setelah Ekspor Barang dan Jasa dengan share yang mencapai 32,50 persen. Besarnya kontribusi PMTB di Kaltara masih berkaitan erat dengan letak geografis provinsi ini sebagai wilayah perbatasan dan juga merupakan DOB sehingga pembangunan infrastruktur sedang giat-giatnya dilaksanakan. Adapun dengan perubahan inventori, persentase yang tercatat terhadap total PDRB kurang signifikan yaitu hanya sebesar 0,34 persen.
d) Ekspor Barang dan Jasa serta Impor Barang dan Jasa
Ekspor barang dan jasa baik domestik maupun luar negeri tercatat sebagai komponen yang paling dominan terhadap PDRB Kalimantan Utara dengan Kontribusi yang mencapai 67,23 persen. Tingkat pertumbuhan komponen ini secara kumulatif dibandingkan tahun 2017 juga tercatat sebagai yang tertinggi sebesar 7,51 persen. Sementara kontribusi Impor Barang dan Jasa pada tahun 2018 sebagai komponen pengurang tercatat mencapai 25 persen dari total PDRB dan tumbuh positif sebesar 6,7 persen dibandingkan tahun lalu.
2) PDRB Sisi Penawaran Menurut Lapangan Usaha
Selain dilihat dari komponen pengeluaran, PDRB juga disajikan secara rinci per Lapangan Usaha.
Tabel 1.2
PDRB Menurut Lapangan Usaha ADHB Tahun 2018 (Miliar Rp)
No Uraian 2018
TW I TW II TW III TW IV Total Share (%)
Growth yoy 1 Pertanian, Kehutanan & Perikanan 3.309,03 3.418,22 3.460,75 3.668,12 13.856,12 16,05 5,86 2 Pertambangan & Penggalian 5.718,57 5.835,82 5.923,26 6.276,28 23.753,93 27,52 4,61
3 Industri Pengolahan 2.011,31 1.961,63 2.033,95 2.138,99 8.145,88 9,44 1,72
4 Pengadaan Listrik, Gas 11,40 11,68 11,76 11,81 46,65 0,05 11,17
5 Pengadaan Air 12,92 13,59 13,52 13,62 53,65 0,06 7,27
6 Konstruksi 2.756,40 2.502,53 2.760,33 3.126,01 11.145,27 12,91 7,72
7 Perdagangan & Reparasi 2.355,83 2.485,03 2.557,23 2.676,93 10.075,02 11,67 8,88
8 Transportasi & Pergudangan 1.460,19 1.526,61 1.531,13 1.611,37 6.129,30 7,10 8,72
9 Akomodasi & Makan Minum 329,97 345,41 353,26 372,62 1.401,26 1,62 11,96
10 Informasi dan Komunikasi 467,84 484,57 503,82 529,10 1.985,33 2,30 9,09
11 Jasa Keuangan 234,51 241,61 248,59 253,01 977,72 1,13 8,66
12 Real Estate 161,27 164,38 167,87 178,11 671,63 0,78 6,27
13 Jasa Perusahaan 49,97 50,47 50,78 51,48 202,70 0,23 3,80
14 Administrasi Pemerintahan 1.021,32 1.098,78 1.093,77 1.139,61 4.353,48 5,04 6,08
15 Jasa Pendidikan 506,09 515,76 524,57 553,10 2.099,52 2,43 5,54
16 Jasa Kesehatan & Sosial 207,81 212,57 217,03 228,29 865,70 1,00 5,25
17 Jasa lainnya 133,23 138,28 142,04 147,38 560,93 0,65 6,54
TOTAL 20.747,68 21.006,92 21.593,65 22.975,82 86.324,09 6,04
Sumber: BPS Provinsi Kalimantan Utara.
Sebagaimana diuraikan sebelumnya, lapangan usaha Pertambangan dan Penggalian tercatat sebagai lapangan usaha dengan share yang paling dominan sebesar 27,52 persen dari total PDRB. Tren nilai nominal triwulanan selama 2018 juga cenderung meningkat seiring dengan membaiknya harga komoditas batubara yang dipicu oleh mulai menguatnya ekonomi global.
Share terbesar kedua penyumbang PDRB Kaltara berasal dari lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan yang mencapai 16,05 persen. Nominal PDRB lapangan usaha ini juga senantiasa mengalami peningkatan setiap triwulan sepanjang tahun 2018. Lapangan usaha Konstruksi melengkapi 3 besar lapangan usaha yang dominan dalam struktur PDRB Kalimantan Utara pada tahun 2018 dengan share sebesar 12,91 persen dari total PDRB. Berbeda halnya dengan 2 (dua) lapangan usaha dominan sebelumnya, tren triwulanan sektor Konstruksi sempat mengalami penurunan di triwulan II namun kembali meningkat pada periode triwulan III dan IV.
a. PDRB per Kapita
PDRB per Kapita regional Kaltara yang tersedia hanya sampai tahun 2017. PDRB per kapita di Kaltara mengalami peningkatan dari Rp97,86 juta di tahun 2015 menjadi Rp112,01 juta di tahun 2017. Angka PDRB per kapita di masing-masing kabupaten/kota seluruhnya mengalami kenaikan pada periode 2015-2017, sejalan
Annual Fiscal Regional Report
Kalimantan Utara
18 dengan kenaikan PDRBnya. Pendapatan per kapita tertinggi tahun 2017 masih tercatat di Kabupaten Tana Tidung sebesar Rp189,9 juta, disusul kemudian Kabupaten Bulungan sebesar Rp113,5 juta.
Grafik 1.3
PDRB per Kapita dan PDRB Per Kab/Kota se-Kaltara 2015-2017
Sumber: BPS Provinsi Kalimantan Utara.
2. Inflasi
Inflasi tahun kalender Kaltara pada Desember tahun 2018 mencapai 5,0 persen, lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi nasional yang tercatat sebesar 3,13 persen.
Pola kenaikan dan penurunan tingkat inflasi per bulan (yoy) di Kaltara cenderung memiliki kesamaan dengan pola inflasi nasional, kecuali dibulan Maret, April dan Agustus. Kenaikan tingkat inflasi pada bulan Agustus di regional Kaltara dipengaruhi secara dominan oleh kenaikan harga pada kelompok bahan makanan. Adapun Inflasi bulanan yang terjadi pada bulan Juni baik di tingkat nasional maupun regional Kaltara dipicu oleh kenaikan harga tarif angkutan udara yang berasal dari kelompok Transportasi. Besarnya andil komoditas kelompok transportasi tersebut terhadap inflasi bersifat musiman dan sejalan dengan tingginya tingkat permintaan masyarakat angkutan udara dalam rangka mudik Hari Raya Idul Fitri. Tingkat inflasi bulanan pada bulan Juni di Kalimantan Utara tercatat sebagai inflasi yang tertinggi sepanjang tahun 2018.
KALTARA Tana Tidung Malinau Bulungan Nunukan Tarakan
PDRB (Triliun Rp)
PDRB/Kapita (Juta Rp)
PDRB/Kapita 2015 PDRB/Kapita 2016 PDRB/Kapita 2017
PDRB 2015 PDRB 2016 PDRB 2017
Grafik 1.4
Inflasi Nasional dan Regional Kaltara 2018
Sumber: BPS Provinsi Kalimantan Timur.
3. Suku Bunga
Tingkat suku bunga BI 7-Day Repo Rate sebagai suku bunga acuan selama 2018 mengalami kenaikan mulai dari bulan Mei 2018. Sebelum bulan Mei 2018, suku Bunga acuan BI 7-Day Repo Rate berada pada level 4,25 dan pada bulan Mei dinaikkan sebanyak 50 basis poin menjadi 4,75. Suku bunga acuan ini kemudian naik kembali pada bulan Juni 2018 sebesar 50 basis poin menjadi 5,25, dan secara berturut-turut di bulan Agustus dan September naik masing-masing 25 basis poin menjadi 5,50 dan 5,75. Di triwulan akhir tahun 2018, suku Bunga acuan ini kembali meningkat menjadi 6,00 pada bulan November.
Suku bunga merupakan salah satu instrumen yang dapat dipergunakan oleh otoritas moneter dalam mengendalikan inflasi. Tren kenaikan suku bunga AS dan meningkatnya ketidakpastian global akibat perubahan kebijakan AS menjadi pertimbangan Bank Indonesia selaku otoritas moneter menaikkan suku bunga acuan. Hal ini dilakukan untuk meredam gejolak yang terjadi pada nilai tukar rupiah sehingga kondisi inflasi terus dijaga pada level 3,5+1% serta mendukung langkah Pemerintah untuk mendorong ekspor dan menurunkan impor dalam rangka menurunkan defisit transaksi berjalan ke dalam batas aman.
-2%
-1%
0%
1%
2%
3%
4%
5%
6%
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nop Des
Bulanan Kaltara Bulanan Nas YoY Kaltara YoY Nas
LEBARAN
Annual Fiscal Regional Report
Kalimantan Utara
20
Grafik 1.5
BI Rate dan Inflasi Nasional dan Kaltara Tahun 2018
Sumber: Bank Indonesia dan BPS
Dengan kebijakan kenaikan suku bunga acuan pada tahun 2018, inflasi tingkat Nasional dapat terkendali dibawah asumsi dasar Kerangka Ekonomi Makro APBN 2018 sebesar 3,5%. Inflasi Regional Kalimantan Utara juga cenderung tekendali dengan kisaran yang masih berada dibawah asumsi dasar inflasi nasional kecuali pada bulan November dan Desember.
4. Nilai Tukar
Ketidakpastian global yang cukup tinggi sepanjang 2018 sebagai akibat ketegangan hubungan dagang AS dengan China dan menguatnya ekspektasi percepatan normalisasi di AS, berdampak terhadap nilai tukar rupiah terhadap dolar yang terdepresiasi hampir sepanjang tahun 2018. Hal ini tercermin dari nilai tukar yang terus melemah sejak februari hingga mencapai nilai terendah pada bulan Oktober 2018 yang mencapai Rp15.202.
Grafik 1.6
Nilai Tukar Dolar Amerika Terhadap Rupiah 2017- 2018
Sumber: Bank Indonesia Rp12.000
Rp12.500 Rp13.000 Rp13.500 Rp14.000 Rp14.500 Rp15.000 Rp15.500
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nop Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nop Des
2017 2018
0%
1%
2%
3%
4%
5%
6%
7%
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nop Des
BI rate YoY Kaltara YoY Nas
Tekanan dari penguatan Dolar pada tahun 2018 terjadi secara luas sehingga bukan hanya Rupiah saja yang terdepresiasi namun beberapa mata uang negara lain juga ikut mengalami pelemahan. Fundamental ekonomi Indonesia yang tercermin dari stabilitas ekonomi dan keuangan yang bisa terjaga dengan baik menyebabkan pelemahan nilai tukar Rupiah tidak terlalu dalam jika dibandingkan dengan negara lain. Kondisi ekonomi dan keuangan yang terjaga dengan baik tersebut merupakan upaya Pemerintah yang terus bersinergi dengan Bank Indonesia melalui berbagai bauran kebijakan yang diantaranya menaikkan suku bunga acuan dan menurunkan defisit transaksi berjalan dengan mendorong ekspor dan menurunkan impor.
Langkah menurunkan impor yang ditempuh Pemerintah termasuk didalamnya melakukan penundaan proyek-proyek Pemerintah yang memiliki kandungan impor tinggi