KAJIAN FISKAL REGIONAL
PROVINSI KALIMANTAN UTARA
TAHUN 2018
Tim Penyusun
Penanggung Jawab : Midden Sihombing
Ketua : Mustriyono
Anggota : Sri Kuncoro Herlambang
Maharrucha Zakka
Moch Ichsan Arditriansyah Fahmi Mustafa
Kementerian Keuangan R.I
Direktorat Jenderal PerbendaharaanKantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan Provinsi Kalimantan Utara
Annual Fiscal Regional Report
Kalimantan Utara
ii Assalamu’alaikum wr.wb.
Salam sejahtera untuk kita semua.
Pertama-tama mari kami panjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT, karena hanya dengan izin-Nya maka Kajian Fiskal Regional Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Kalimantan Utara tahun 2018 ini bisa diselesaikan. Selanjutnya, kami ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah memberikan sumbangsih, baik berupa data, informasi maupun masukan yang sangat membantu penyelesaian kajian ini.
Seiring dengan peran Kanwil Ditjen Perbendaharaan sebagai perwakilan Kementerian Keuangan di daerah, khususnya di Kalimantan Utara maka kami harapkan kajian ini dapat memberikan kontribusi berupa analisa efektivitas pelaksanaan kebijakan fiskal yang sudah dijalankan sekaligus rekomendasi kebijakan fiskal yang perlu dipertimbangkan untuk dilakukan di periode mendatang. Kontribusi tersebut kami harapkan dapat dimanfaatkan tidak hanya oleh penyusun kebijakan di tingkat nasional, melainkan juga oleh para pembuat kebijakan di tingkat regional.
Dengan kajian ini, diharapkan upaya-upaya pemerintah dalam kerangka kebijakan fiskal baik di tingkat pusat maupun daerah dapat berjalan dengan lebih efektif. Kebijakan fiskal yang efektif tidak hanya menjadi stimulus pertumbuhan ekonomi regional tapi juga menciptakan pertumbuhan yang inklusif dan berkeadilan baik antar golongan atupun antar wilayah. Dalam konteks kekinian, hal tersebut tentunya sangat penting bagi dan Kaltim dan Kaltara mengingat selain pertumbuhan ekonomi di regional ini sedang mengalami kemerosotan juga masih adanya permasalahan dalam menciptakan inklusivitas dan keadilan pertumbuhan ekonomi tersebut. Oleh karenanya, peran dan fungsi kebijakan fiskal pemerintah diharapkan bisa mendorong kembali pertumbuhan ekonomi sekaligus menciptakan pertumbuhan yang inklusif dan berkeadilan baik antar golongan atupun antar wilayah.
Kami menyadari bahwa kajian ini tentunya masih banyak kekurangan, karena keterbatasan data ataupun kekhilafan tim penyusun. Masukan, saran atau bahkan kritik tentunya sangat kami harapkan untuk perbaikan kajian ini di masa mendatang.
Terima kasih, Wassalamu’alaikum wr.wb.
Kakanwil Ditjen Perbendaharaan Prov. Kaltara
KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iii
DAFTAR TABEL ... vi
DAFTAR GRAFIK ... viii
DAFTAR GAMBAR ... ix
EXECUTIVE SUMMARY ... x
BAB I ... 13
PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL ... 13
A. INDIKATOR MAKROEKONOMI FUNDAMENTAL ... 13
1. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) ... 13
2. Inflasi ... 18
3. Suku Bunga ... 19
4. Nilai Tukar ... 20
B. INDIKATOR PEMBANGUNAN ... 21
1. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) ... 21
2. Tingkat Kemiskinan ... 22
3. Ketimpangan (Gini Ratio) ... 23
4. Kondisi Ketenagakerjaan ... 24
C. EFEKTIVITAS KEBIJAKAN MAKRO EKONOMI DAN PEMBANGUNAN REGIONAL ... 24
BAB II ... 26
PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN DI TINGKAT REGIONAL ... 26
A. APBN TINGKAT REGIONAL ... 26
B. PENDAPATAN PEMERINTAH PUSAT TINGKAT REGIONAL ... 27
1. Penerimaan Perpajakan Pemerintah Pusat Tingkat Regional ... 27
2. Penerimaan Negara Bukan Pajak Tingkat Regional ... 31
C. BELANJA PEMERINTAH PUSAT ... 35
1. Perkembangan Pagu dan Realisasi Berdasarkan Organisasi ( Bagian Anggaran / Kementerian / Lembaga ) ... 35
2. Perkembangan Pagu dan Realisasi Berdasarkan Fungsi ... 37
3. Perkembangan Pagu dan Realisasi Berdasarkan Jenis Belanja ... 38
DAFTAR ISI
Annual Fiscal Regional Report
Kalimantan Utara
iv
4. Perkembangan Pagu dan Realisasi Berdasarkan Jenis Kewenangan .. 39
D. TRANSFER KE DAERAH ... 45
E. PENGELOLAAN BLU PUSAT ... 46
1. Perkembangan Pengelolaan Aset, PNBP dan RM BLU Pusat ... 46
2. Kemandirian BLU ... 47
3. Profil dan Jenis Layanan Satker PNBP ... 49
4. Potensi Satker PNBP Menjadi Satker BLU ... 49
F. PENGELOLAAN MANAJEMEN INVESTASI PUSAT ... 50
1. Penerusan Pinjaman ... 50
2. Kredit Program ... 51
BAB III ... 54
PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD ... 54
A. APBD AGREGAT TINGKAT REGIONAL ... 54
B. PENDAPATAN DALAM APBD ... 56
C. BELANJA DALAM APBD ... 60
1. Rincian Belanja Daerah Menurut Jenis Belanja ... 60
D. PENGELOLAAN BLU DAERAH ... 65
1. Profil dan Jenis Layanan BLU Daerah ... 65
2. Perkembangan Pengelolaan Aset, Pagu dari APBD dan Pagu dari Pendapatan BLUD ... 66
3. Analisis Legal ... 66
E. SILPA DAN PEMBIAYAAN ... 67
1. Perkembangan Surplus/Defisit APBD ... 67
2. Pembiayaan Daerah ... 69
BAB IV ... 70
PERKEMBANGAN DAN ANALISIS ANGGARAN KONSOLIDASIAN ... 70
A. LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH KONSOLIDASIAN ... 70
B. PENDAPATAN KONSOLIDASIAN ... 71
1. Analisis Proporsi dan Perbandingan ... 71
2. Analisis Perubahan ... 72
3. Rasio Pajak ... 72
4. Analisis Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Perubahan Realisasi Pendapatan Konsolidasian ... 73
C. BELANJA KONSOLIDASIAN ... 73
D. SURPLUS/DEFISIT ... 76
E. ANALISIS KONTRIBUSI PEMERINTAH DALAM PRODUK DOMESTIK
REGIONAL BRUTO ... 77
BAB V ... 78
KEUNGGULAN DAN POTENSI EKONOMI SERTA TANTANGAN FISKAL REGIONAL .. 78
A. KEUNGGULAN REGIONAL ... 78
B. SEKTOR UNGGULAN ... 80
1. Pertambangan dan Penggalian ... 81
2. Pertanian Kehutanan dan Perikanan ... 82
3. Konstruksi ... 84
4. Perdagangan ... 86
C. TANTANGAN FISKAL ... 87
BAB VI ... 89
ANALISIS TEMATIK ... 89
A. PERKEMBANGAN ALOKASI DANA DESA ... 89
B. REALISASI DAN PENGGUNAAN DANA DESA DI KALIMANTAN UTARA ... 90
1. Realisasi Penyaluran dan Penyerapan Dana Desa ... 90
2. Capaian Output Dana Desa ... 91
3. Kontribusi dan Tantangan Dana Desa Terhadap Pembangunan Daerah 93 BAB VII ... 96
PENUTUP ... 96
A. KESIMPULAN ... 96
B. REKOMENDASI ... 97
DAFTAR PUSTAKA ... 100
Annual Fiscal Regional Report
Kalimantan Utara
vi
Tabel 1.1 PDRB Menurut Pengeluaran (ADHB) Tahun 2018 (Miliar Rp) ... 15
Tabel 1.2 PDRB Menurut Lapangan Usaha ADHB Tahun 2018 (Miliar Rp) ... 17
Tabel 1.3 Indeks Pembangunan Manusia Kaltara Tahun 2010-2016 ... 22
Tabel 1.4 Gini Ratio Kaltara Tahun 2012-2018 ... 24
Tabel 2.1 I-account APBN tingkat Regional Kaltara tahun 2016-2018 (Miliar Rp) ... 26
Tabel 2.2 Target dan Realisasi Perpajakan Pusat Kaltara 2016-2018 (miliar Rp) ... 27
Tabel 2.3 Target dan Realisasi PNBP Kaltara 2016-2018 (Juta Rp) ... 31
Tabel 2.4 Pengelompokan PNBP berdasarkan Fungsi Kaltara (juta rupiah) ... 32
Tabel 2.5 Perkembangan Pagu dan Realisasi berdasarkan Bagian Anggaran Kaltara 2015-2017 (Miliar Rp) ... 36
Tabel 2.6 Perkembangan Pagu dan Realisasi berdasarkan Fungsi Kaltara 2015-2018 (Miliar Rp) ... 37
Tabel 2.7 Perkembangan Pagu dan Realisasi Menurut Jenisnya Kaltara 2016-2018 (Miliar Rp) ... 38
Tabel 2.8 Perkembangan Pagu dan Realisasi Menurut Jenis Kewenangan Kaltara 2016-2018 (Miliar Rp) ... 40
Tabel 2.9 Pagu dan Realisasi Anggaran Kategori Output Infrastruktur Tahun 2018 ... 41
Tabel 2.10 Persentase Penyerapan Anggaran dan Capaian Output Sektor Infrastruktur ... 43
Tabel 2.11 Pagu dan Realisasi Dana Transfer ke Daerah dan Dana Desa Kaltara 2016-2018 (miliar Rp) ... 45
Tabel 2.12 Pengelolaan Aset Satker BLU di Provinsi Kaltara (Miliar Rp) ... 46
Tabel 2.13 Perkembangan Pagu PNBP dan Pagu RM satker BLU di Provinsi Kaltara (Miliar Rp) ... 47
Tabel 2.14 Tingkat Kemandirian BLU Pusat di Provinsi dan Kaltara (Miliar Rp) ... 48
Tabel 2.15 Profil dan Jenis layanan satker Pengelola PNBP di Provinsi Kaltara TA 2018 (Jutaan Rp) ... 49
Tabel 2.16 Perkembangan Pagu PNBP dan Pagu RM Satker PNBP di Provinsi Kaltara Tahun 2018 (jutaan Rp) ... 50
Tabel 2.17 Profil Penerusan Pinjaman ke Pemda dan PDAM Kaltara 2018 ... 50
Tabel 2.18 Penyaluran Kredit Usaha rakyat di Kaltara 2018 (Rp) ... 52
Tabel 3.1 I-account agregat APBD Kaltara Tahun 2015-2018 (Juta Rp) ... 54
Tabel 3.2 Agregat Pendapatan APBD Kaltara Tahun 2016-2018 (juta Rp) ... 56
Tabel 3.3 Agregat Belanja per Jenis Belanja APBD Kaltara Tahun 2016-2018 (juta Rp) ... 60
Tabel 3.4 Profil BLUD Regional Kaltara 2017-2018 (Juta Rp) ... 66
Tabel 3.5 Perkembangan Aset BLUD Regional Kaltara 2013-2015 (Juta Rp) .... 66 Tabel 3.6 Perkembangan Pagu dari APBD dan Pagu dari Pendapatan BLUD
DAFTAR TABEL
2015-2017 (Juta Rp ... 66 Tabel 4.1 Tabel Laporan Realisasi Anggaran Konsolidasian Tingkat
Wilayah Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2018 (juta Rp) ... 70 Tabel 4.2 Tabel Rasio Pajak terhadap PDRB Kalimantan Utara Tahun
2017-2018 (Miliar Rp) ... 72 Tabel 4.3 Tabel Realisasi Pendapatan Konsolidasian Pusat dan Daerah
Kalimantan Utara Tahun 2017-2018 (Rp) ... 72 Tabel 4.4 Tabel Rasio Belanja Operasi Konsolidasian Terhadap Total
Belanja Konsolidasian Kalimantan Utara Tahun 2017-2018 (Rp) ... 75 Tabel 4.5 Tabel Rasio Surplus/Defisit Konsolidasian Terhadap PDRB
Kalimantan Utara Tahun 2017 (Rp) ... 76 Tabel 4.6 Tabel Kontribusi Pemerintah dalam Pembentukan PDRB
Kalimantan Utara Tahun 2018 (Rp) ... 77 Tabel 5.1 Pertumbuhan pertambangan dan penggalian tahun 2016-2018
(Miliar Rupiah) ... 81 Tabel 5.2 Kontribusi Batubara dan Migas Terhadap Pertambangan dan
Penggalian (Miliar Rupiah) ... 81 Tabel 5.3 Luas Lahan Sawah di Provinsi Kalimantan Utara Per Kab/Kota
(dalam hektar) ... 82 Tabel 5.4 Luas Lahan Kebun dan Ladang di Provinsi Kalimantan Utara
Per Kab/Kota (dalam hektar) ... 82 Tabel 5.5 Area Tanam Baru Padi dan Jagung di Provinsi Kalimantan Utara
(dalam hektar) ... 83 Tabel 5.6 Produksi Tanaman Pangan di Provinsi Kalimantan Utara
(dalam Ton) ... 83 Tabel 5.7 Produksi Tanaman Pangan Kalimantan Utara Tahun 2018
(dalam Ton) ... 84 Tabel 5.8 Pertumbuhan lapangan usaha konstruksi Kalimantan Utara
tahun 2017-2018 (Miliar Rupiah) ... 86 Tabel 5.9 Pertumbuhan lapangan usaha Perdagangan Kalimantan Utara
Tahun 2017-2018 (Miliar Rupiah) ... 86 Tabel 6.1 Perkembangan Alokasi Dana Desa Kalimantan Utara
Per Kabupaten 2015-2018 (Ribu Rp) ... 90 Tabel 6.2 Capaian Output Dana Desa Bidang Pembangunan Tahun 2018 ... 92
Annual Fiscal Regional Report
Kalimantan Utara
viii Grafik 1.1 Pertumbuhan Ekonomi Nasional dan Regional Triwulan dan
Tahunan 2016-2018 (yoy) ... 13
Grafik 1.2 Struktur Ekonomi Regional Kaltara Menurut Lapangan Usaha Tahun 2018 (%, yoy) ... 15
Grafik 1.3 PDRB per Kapita dan PDRB Per Kab/Kota se-Kaltara 2015-2017 ... 18
Grafik 1.4 Inflasi Nasional dan Regional Kaltara 2018 ... 19
Grafik 1.5 BI Rate dan Inflasi Nasional dan Kaltara Tahun 2018 ... 20
Grafik 1.6 Nilai Tukar Dolar Amerika Terhadap Rupiah 2017-2018 ... 20
Grafik 1.7 Pertumbuhan Dimensi IPM antara Daerah Tahun 2017 ... 22
Grafik 1.8 Persentase Penduduk Miskin Kaltara tahun 2015-2018 ... 23
Grafik 1.9 Jumlah Pengangguran (ribu) dan Tingkat Pengangguran Terbuka 2015-2018 (%) ... 24
Grafik 2.1 Rasio Perpajakan Pusat terhadap PDRB Kaltara 2016-2018 ... 29
Grafik 2.2 Perbandingan Realisasi Penerimaan Perpajakan Tahun 2018 ... 30
Grafik 2.3 Realisasi PNBP terbesar per Kementerian/Lembaga Kaltara 2018 .... 33
Grafik 2.4 Kontribusi Perpajakan Pusat (non BM & BK) dan PAD per Penduduk Kaltim dan Kaltara 2018 ... 35
Grafik 2.5 Perkembangan Pagu dan Realisasi berdasarkan Bagian Anggaran Kaltara 2015-2018 (Juta Rp) ... 36
Grafik 2.6 Proporsi Alokasi Belanja Pemerintah Pusat Untuk Sektor Konsumtif dan Sektor Produktif di Kaltara T.A. 2016-2018 ... 41
Grafik 2.7 Scatter Plot Sektor Infrastruktur Tahun 2018 ... 44
Grafik 2.8 Perbandingan Penyaluran KUR Nasional, Kalimantan, dan Kaltara 2018 (Triliun Rp ; Persen) ... 51
Grafik 2.9 Penyaluran Kredit Usaha rakyat Menurut Sektor Usaha di Kaltara 2018 ... 52
Grafik 2.10 Penyaluran Kredit Usaha rakyat dan Jumlah Debitur per Kab/Kota di Kaltara 2018 ... 53
Grafik 3.1 Rasio Realisasi PAD terhadap Pendapatan Kaltara Tahun 2016-2018 ... 57
Grafik 3.2 Rasio Realisasi PAD terhadap Target PAD Kaltara Tahun 2016-2018 ... 58
Grafik 3.3 Rasio DBH terhadap Pendapatan Kaltara Tahun 2016-2018 ... 59
Grafik 3.4 Rasio Belanja Modal terhadap Total Belanja Kaltara Tahun 2018 (Triliun Rp) ... 61
Grafik 3.5 Rasio Belanja Pegawai terhadap Total Belanja Kaltara Tahun 2018 .. 62
Grafik 3.6 Rasio Bantuan Keuangan terhadap Total Belanja Kaltara Tahun 2018 (Miliar Rp) ... 63
Grafik 3.7 Rasio Belanja Hibah terhadap Total Belanja Kaltara Tahun 2018 ... 64
Grafik 3.8 Rasio Ruang Fiskal terhadap Pendapatan Kaltara Tahun 2018 ... 64 Grafik 3.9 Rasio Surplus/Defisit terhadap Pendapatan Kaltara
DAFTAR GRAFIK
Tahun 2016-2018 ... 67
Grafik 3.10 Rasio SILPA/SIKPA terhadap Total Belanja Kaltara Tahun 2016-2018 ... 68
Grafik 3.11 Keseimbangan Primer Kaltara Tahun 2016-2018 (Triliun Rp) ... 69
Grafik 4.1 Komposisi Pendapatan Konsolidasian Tahun 2017-2018 dan Komposisi Pusat dan Daerah Tahun 2018 (Miliar Rp) ... 71
Grafik 4.2 Perbandingan Penerimaan Perpajakan Pusat dan Daerah Terhadap Penerimaan Perpajakan Konsolidasian Tahun 2018 (juta Rp) ... 72
Grafik 4.3 Komposisi Belanja Konsolidasian Tanpa Transfer Antara Pusat dan Daerah Tahun 2018 (juta Rp) ... 74
Grafik 4.4 Komposisi Belanja Konsolidasian Tanpa Transfer Tahun 2017-2018 (juta Rp) ... 75
Grafik 4.5 Grafik Surplus/Defisit Konsolidasi Tahun 2018 (Miliar Rp) ... 76
Grafik 5.1 PDRB menurut lapangan usaha atas harga Konstan tahun 2018 (miliar rupiah) ... 80
Grafik 6.1 Perkembangan Alokasi Dana Desa Nasional Dan Kalimantan Utara 2015-2018 ... 89
Grafik 6.2 Persentase Penyaluran Dana Desa RKUN-RKUD 2017-2018 ... 91
Grafik 6.3 Persentase Penyaluran Dana Desa RKUN-RKUD 2017-2018 ... 91
Grafik 6.4 Komposisi Realisasi Capaian Output Dana Desa Tahun 2018 ... 92
Grafik 6.5 Angka Kemiskinan (%) dan Jumlah Penduduk Miskin (ribu) Pedesaan Kalimantan Utara 2015-2018 ... 93
Gambar 6.1 Jumlah Desa Menurut Kategori IPD Provinsi Kalimantan Utara, 2014-2018 ... 94
Gambar 6.2 Tingkat Kenaikan IPD Menurut Dimensi Penyusun IPD Provinsi Kalimantan Utara, 2014-2018 ... 94
DAFTAR GAMBAR
Annual Fiscal Regional Report
Kalimantan Utara
x
EXECUTIVE SUMMARY
Perkembangan dan Analisis Ekonomi Regional Makro ekonomi Kaltara,
tingkat pengangguran berkurang, kemiskinan
menurun, indeks kesenjangan membaik. Kaltara tumbuh positif, PDRB meningkat.
Perekonomian di regional Kaltara relatif tumbuh lebih baik dibanding tahun 2017. Terutama di kuartal ke IV mengalami peningkatan yang cukup signifikan, tingkat pengangguran berkurang, tingkat kemiskinan cenderung turun dengan indeks kesenjangan membaik. Meski tingkat biaya hidup termasuk tinggi, dan menyebabkan inflasi yang diatas rata-rata nasional, tetapi secara umum nominal PDRB meningkat cukup signifikan di tahun 2018.
Perkembangan dan Analisis Pelaksanaan APBN di Tingkat Regional
Realisasi pendapatan masih di bawah target, kinerja realisasi belanja lebih tinggi dari tahun 2017.
Meski belum bisa mencapai target pendapatan, namun secara nominal dan persentase, realisasi meningkat dibandingkan tahun 2017. Persentase realisasi belanja atas pagu juga mengalami peningkatan secara umum. Peningkatan yang cukup tinggi dibanding tahun lalu terlihat pada realisasi belanja Transfer Ke Daerah dan Dana Desa diikuti pula dengan meningkatnya capaian output atas belanja Pemerintah Pusat.
Perkembangan dan Analisis Pelaksanaan APBD Postur APBD mengalami
perubahan, pendapatan belum mencapai target, penurunan Pagu belanja, surplus anggaran di tahun 2018.
Realisasi Pendapatan meningkat dibanding tahun lalu meskipun belum mencapai target. Realisasi PAD mengalami peningkatan dan mencapai target. Meskipun pagu Belanja mengalami penurunan, namun tingkat realisasi atas belanja tercatat lebih tinggi dari tahun 2017. Alokasi DAK Fisik yang bertujuan mengatasi ketimpangan infrastruktur layanan publik sudah cukup optimal sebagaimana yang diharapkan.
Realisasi Anggaran Konsolidasian mengalami Peningktan baik dari sisi Belanja maupun Pendapatan
Pelaksanaan Anggaran Konsolidasi (APBN dan APBD) Komposisi pendapatan konsolidasian masih didominasi Perpajakan terutaman yang bersumber dari Pemerintah Pusat.
Peningkatan pendapatan secara umum hampir mencapai 50% dari tahun sebelumnya. Sementara komposisi Belanja Konsolidasian sebagian besar masih terserap pada sektor Belanja Operasional, sehingga belanja yang bersifat produktif tercatat masih minim.
Keunggulan dan Potensi Ekonomi, Serta Tantangan Fiskal Regional
Faktor keunggulan regional, sektor yang menjadi tumpuan ekonomi, dan Tantangan Fisakal yang dihadapi Prov.
Kaltara
Letak geografis serta luas regional Kaltara sebagai provinsi termuda merupakan potensi yang menjadi keunggulan dan dapat dieksplorasi untuk menopang perekonomian Kaltara di masa mendatang. Perekonomian Kaltara yang masih bergantung pada SDA terutama Batu Bara yang merupakan sumber energi yang tidak terbarukan, akan menjadi tantangan bagi regional Kaltara untuk melakukan shifting dan menemukan sumber-sumber pendorong pertumbuhan ekonomi yang baru.
Analisis Tematik
Dana Desa dan
perkembangannya, alokasi dan penyerapan serta capaian output yang dicapai dalam optimalisai penggunaan Dana Desa
Alokasi Dana Desa yang terus mengalami peningkatan sejak pertama kali digulirkan pada tahun 2015, sebagian besar digunakan untuk mendukung pembangunan di wilayah pedesaan.
Hal ini tampak dari dominannya output bidang pembangunan Desa atas pemanfaatan Dana Desa. Hal ini tentunya berdampak terhadap penurunan angka kemiskinan serta kemajuan daerah pedesaan yang tercermin melalui peningkatan Indeks Pembangunan Desa.
Penutup Rekomendasi kebijakan fiskal
periode berikutnya yang berangkat dari evaluasi kebijakan fiskal sebelumnya
Langkah yang direkomendasikan ialah membuat serangkaian kebijakan untuk pengendalian sektor pertambangan bersamaan dengan pengembangan sektor industri pengolahan dan sektor pertanian. Penetapan skala prioritas anggaran menjadi hal mutlak
Annual Fiscal Regional Report
Kalimantan Utara
xii dengan mempertimbangkan
potensi dan tantangan regional
ditengah kondisi keterbatasan kapasitas fiskal ditengah upaya pembangunan yang membutuhkan pembiayaan besar.
Rekomendasi spesifik untuk mencapai tujuan pengurangan kemiskinan, pengurangan pengangguran dan mempersempit kesenjangan adalah memperluas akses pembiayaan bagi UMKM di Kaltara agar tercipta lapangan kerja dan percepatan swasembada pangan di Kaltara untuk mengendalikan inflasi bahan makanan. Meningkatkan daya tarik untuk investor swasta untuk menjadikan kaltara sebagai wilayah berinvestasi yang menguntungkan untuk semua pihak
A. INDIKATOR MAKROEKONOMI FUNDAMENTAL
1. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)Pada tahun 2018, ekonomi Kalimantan Utara secara kumulatif tercatat mengalami pertumbuhan positif sebesar 6,04 persen (yoy). Meskipun mengalami perlambatan jika dibandingkan dengan pertumbuhan tahun lalu yang tercatat sebesar 6,59 persen (yoy), kinerja ekonomi di regional ini tetap mencatatkan pertumbuhan positif diseluruh sektor serta merupakan provinsi dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang tertinggi diantara provinsi lain di Pulau Kalimantan. Apabila pertumbuhan ekonomi Kalimantan Utara dihitung tanpa Lapangan Usaha yang paling dominan terhadap struktur PDRB yaitu Pertambangan Batu Bara dan Migas, pertumbuhan ekonomi di provinsi termuda ini tercatat lebih tinggi lagi yaitu sebesar 6,58 persen a. Laju Pertumbuhan Ekonomi (PDRB)
Grafik 1.1
Pertumbuhan Ekonomi Nasional dan Regional Triwulan dan Tahunan 2016-2018 (yoy)
Sumber: BPS Provinsi Kalimantan Timur.
Memasuki triwulan I 2018, pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Utara mengalami perlambatan hingga triwulan III 2018 namun kembali menguat cukup tajam di triwulan IV dengan tingkat pertumbuhan yang tercatat sebesar 7,69 persen sekaligus mencatatkan pertumbuhan triwulanan (yoy) tertinggi dalam kurun waktu 2016-2018.
BAB I
PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL
0%
1%
2%
3%
4%
5%
6%
7%
2016 2017 2018
Kaltara Nasional 0%
2%
4%
6%
8%
10%
I II III IV I II III IV I II III IV
2016 2017 2018
Kaltara Nasional
Annual Fiscal Regional Report
Kalimantan Utara
14 Dari sisi produksi pertumbuhan pada triwulan IV 2018 (yoy) didorong oleh semua lapangan usaha, dengan pertumbuhan tertinggi pada sektor Konstruksi. Kontribusi sektor Konstruksi tersebut tidak terlepas dari progress penyelesaian proyek-proyek Infrastruktur Pemerintah yang meningkat di triwulan IV. Sementara dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi pada triwulan IV 2018 tercatat pada komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah mengingat periode akhir tahun anggaran tingkat penyerapan anggaran pemerintah baik pusat maupun daerah melonjak cukup drastis.
Laju pertumbuhan secara kumulatif di tahun 2018 (yoy) meski tercatat melambat dibanding tahun lalu namun masih di atas angka pertumbuhan nasional. Dari sisi produksi, adanya perbaikan harga batu bara yang menjadi komoditas utama di regional ini memberikan andil terbesar terciptanya tingkat pertumbuhan sebesar 1,31 persen dari lapangan usaha pertambangan dan penggalian. Sementara dari sisi pengeluaran, sumber utama pertumbuhan berasal dari komponen Ekspor Barang dan Jasa dengan kontribusi mencapai 6,62 persen terhadap pertumbuhan ekonomi.
Kinerja ekspor mengalami peningkatan terutama ekspor luar negeri yang tumbuh seiring meningkatnya produksi batubara karena adanya perbaikan harga batu bara Acuan (HBA) disepanjang tahun 2018.
Pada tahun 2018, struktur Perekonomian Provinsi Kalimantan Utara menurut lapangan usaha masih didominasi oleh tiga lapangan usaha utama yaitu Lapangan Usaha Pertambangan dan Penggalian dengan peranan sebesar 27,84 persen, Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan dengan peranan sebesar 17,16 persen, dan Lapangan Usaha Konstruksi dengan peranan sebesar 12,72 persen terhadap pembentukan PDRB Kalimantan Utara.
Grafik 1.2
Struktur Ekonomi Regional Kaltara Menurut Lapangan Usaha Tahun 2018 (%, yoy)
Sumber: BPS Provinsi Kalimantan Utara
b. Nominal PDRB
Nominal PDRB yang disajikan dan dianalisa merupakan PDRB menurut pengeluaran dan PDRB menurut lapangan usaha.
1) PDRB Menurut Pengeluaran
Tabel 1.1
PDRB Menurut Pengeluaran (ADHB) Tahun 2018 (Miliar Rp)
No Komponen
2018
Trw I Trw II Trw III Trw IV Total Share Growth
yoy 1 Konsumsi RT 3.505,91 3.600,24 3.690,27 3.807,30 14.604,72 16,72 3,56
2 Konsumsi LNPRT 153,59 155,29 161,88 170,03 640,79 0,73 0,94
3 Konsumsi Pemerintah 1.029,63 1.716,91 1.649,58 2.135,29 6.531,41 7,48 4,12
4 PMTB 7.124,60 6.852,86 6.980,16 7.419,54 28.377,16 32,50 5,13
5 Perubahan Inventori 66,79 71,71 76,88 78,81 294,19 0,34
6 Ekspor Barang Jasa 9.308,46 8.962,11 19.228,94 21.211,67 58.711,18 67,23 7,51 7 Impor Luar Negeri 441,31 352,19 10.194,07 10.846,82 21.834,39 25,00 6,7
Total 20.747,68 21.006,92 21.593,65 22.975,82 86.324,06 6,04
Sumber: BPS Provinsi Kalimantan Utara.
Angka distribusi tiap komponen penyumbang PDRB Kaltara menunjukkan bahwa kontribusi terbesar berasal dari PMTB atau investasi.
a) Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (RT) dan Lembaga Non Profit melayani RT (LNPRT)
Pengeluaran Konsumsi RT di Kaltara sepanjang tahun 2018 relatif stabil, dimana pada triwulan IV tercatat kenaikan yang tertinggi. Adapun kontribusi komponen Konsumsi yang terdiri dari RT dan LNPRT dalam pembentukan PDRB tercatat
27,84
17,16 12,72
10,75 9,30
6,38 5,10
2,89 2,35
1,43 1,12 1,09 0,93 0,58
0,24 0,07 0,06
Distribusi (%)
4,61 5,86
7,72 8,88 1,72
8,72 6,08 5,54
9,09 11,96 8,66 5,25
6,27 6,54 3,80
7,27
11,17 Pertambangan dan Penggalian
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Konstruksi Perdagangan Industri Pengolahan Transportasi dan Pergudangan Administrasi Pemerintahan Jasa Pendidikan Informasi dan Komunikasi Akomodasi & Makan Minum Jasa Keuangan dan Asuransi Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial Real Estate Jasa Lainnya Jasa Perusahaan Pengadaan Air Pengadaan Listrik dan Gas
Pertumbuhan (%)
Annual Fiscal Regional Report
Kalimantan Utara
16 sebesar 17,45 persen dari total PDRB turun dari kontribusi tahun lalu yang mencapai 18,53 persen dari total PDRB
b) Pengeluaran Konsumsi Pemerintah
Kinerja penyerapan Belanja Pemerintah pada triwulan IV 2018 mencatatkan pertumbuhan yang tertinggi sebesar 19,28 persen jika dibandingkan periode triwulan III 2018. Sementara jika diamati pertumbuhannya secara kumulatif dibandingkan tahun lalu, Belanja Pemerintah akhirnya tumbuh positif sebesar 4,12 persen, setelah mengalami kontraksi sebesar 10,30 pada tahun lalu. Meningkatnya alokasi Belanja Pemerintah Pusat baik melalui DIPA maupun Transfer Ke Daerah dan Dana Desa pada tahun 2018 di respon dengan kinerja penyerapan alokasi belanja tersebut yang jauh lebih baik dari tahun lalu. Perbaikan kinerja penyerapan Belanja Pemerintah baik pusat maupun daerah mendorong kinerja komponen Konsumsi Pemerintah kea rah yang positif terhadap pembentukan PDRB Kalimantan Utara
c) Pembentukan Modal Domestik Bruto dan Perubahan Inventori
Komponen PMTB ditahun 2018 menjadi kontributor terbesar kedua PDRB Kalimantan Utara setelah Ekspor Barang dan Jasa dengan share yang mencapai 32,50 persen. Besarnya kontribusi PMTB di Kaltara masih berkaitan erat dengan letak geografis provinsi ini sebagai wilayah perbatasan dan juga merupakan DOB sehingga pembangunan infrastruktur sedang giat-giatnya dilaksanakan. Adapun dengan perubahan inventori, persentase yang tercatat terhadap total PDRB kurang signifikan yaitu hanya sebesar 0,34 persen.
d) Ekspor Barang dan Jasa serta Impor Barang dan Jasa
Ekspor barang dan jasa baik domestik maupun luar negeri tercatat sebagai komponen yang paling dominan terhadap PDRB Kalimantan Utara dengan Kontribusi yang mencapai 67,23 persen. Tingkat pertumbuhan komponen ini secara kumulatif dibandingkan tahun 2017 juga tercatat sebagai yang tertinggi sebesar 7,51 persen. Sementara kontribusi Impor Barang dan Jasa pada tahun 2018 sebagai komponen pengurang tercatat mencapai 25 persen dari total PDRB dan tumbuh positif sebesar 6,7 persen dibandingkan tahun lalu.
2) PDRB Sisi Penawaran Menurut Lapangan Usaha
Selain dilihat dari komponen pengeluaran, PDRB juga disajikan secara rinci per Lapangan Usaha.
Tabel 1.2
PDRB Menurut Lapangan Usaha ADHB Tahun 2018 (Miliar Rp)
No Uraian 2018
TW I TW II TW III TW IV Total Share (%)
Growth yoy 1 Pertanian, Kehutanan & Perikanan 3.309,03 3.418,22 3.460,75 3.668,12 13.856,12 16,05 5,86 2 Pertambangan & Penggalian 5.718,57 5.835,82 5.923,26 6.276,28 23.753,93 27,52 4,61
3 Industri Pengolahan 2.011,31 1.961,63 2.033,95 2.138,99 8.145,88 9,44 1,72
4 Pengadaan Listrik, Gas 11,40 11,68 11,76 11,81 46,65 0,05 11,17
5 Pengadaan Air 12,92 13,59 13,52 13,62 53,65 0,06 7,27
6 Konstruksi 2.756,40 2.502,53 2.760,33 3.126,01 11.145,27 12,91 7,72
7 Perdagangan & Reparasi 2.355,83 2.485,03 2.557,23 2.676,93 10.075,02 11,67 8,88
8 Transportasi & Pergudangan 1.460,19 1.526,61 1.531,13 1.611,37 6.129,30 7,10 8,72
9 Akomodasi & Makan Minum 329,97 345,41 353,26 372,62 1.401,26 1,62 11,96
10 Informasi dan Komunikasi 467,84 484,57 503,82 529,10 1.985,33 2,30 9,09
11 Jasa Keuangan 234,51 241,61 248,59 253,01 977,72 1,13 8,66
12 Real Estate 161,27 164,38 167,87 178,11 671,63 0,78 6,27
13 Jasa Perusahaan 49,97 50,47 50,78 51,48 202,70 0,23 3,80
14 Administrasi Pemerintahan 1.021,32 1.098,78 1.093,77 1.139,61 4.353,48 5,04 6,08
15 Jasa Pendidikan 506,09 515,76 524,57 553,10 2.099,52 2,43 5,54
16 Jasa Kesehatan & Sosial 207,81 212,57 217,03 228,29 865,70 1,00 5,25
17 Jasa lainnya 133,23 138,28 142,04 147,38 560,93 0,65 6,54
TOTAL 20.747,68 21.006,92 21.593,65 22.975,82 86.324,09 6,04
Sumber: BPS Provinsi Kalimantan Utara.
Sebagaimana diuraikan sebelumnya, lapangan usaha Pertambangan dan Penggalian tercatat sebagai lapangan usaha dengan share yang paling dominan sebesar 27,52 persen dari total PDRB. Tren nilai nominal triwulanan selama 2018 juga cenderung meningkat seiring dengan membaiknya harga komoditas batubara yang dipicu oleh mulai menguatnya ekonomi global.
Share terbesar kedua penyumbang PDRB Kaltara berasal dari lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan yang mencapai 16,05 persen. Nominal PDRB lapangan usaha ini juga senantiasa mengalami peningkatan setiap triwulan sepanjang tahun 2018. Lapangan usaha Konstruksi melengkapi 3 besar lapangan usaha yang dominan dalam struktur PDRB Kalimantan Utara pada tahun 2018 dengan share sebesar 12,91 persen dari total PDRB. Berbeda halnya dengan 2 (dua) lapangan usaha dominan sebelumnya, tren triwulanan sektor Konstruksi sempat mengalami penurunan di triwulan II namun kembali meningkat pada periode triwulan III dan IV.
a. PDRB per Kapita
PDRB per Kapita regional Kaltara yang tersedia hanya sampai tahun 2017. PDRB per kapita di Kaltara mengalami peningkatan dari Rp97,86 juta di tahun 2015 menjadi Rp112,01 juta di tahun 2017. Angka PDRB per kapita di masing-masing kabupaten/kota seluruhnya mengalami kenaikan pada periode 2015-2017, sejalan
Annual Fiscal Regional Report
Kalimantan Utara
18 dengan kenaikan PDRBnya. Pendapatan per kapita tertinggi tahun 2017 masih tercatat di Kabupaten Tana Tidung sebesar Rp189,9 juta, disusul kemudian Kabupaten Bulungan sebesar Rp113,5 juta.
Grafik 1.3
PDRB per Kapita dan PDRB Per Kab/Kota se-Kaltara 2015-2017
Sumber: BPS Provinsi Kalimantan Utara.
2. Inflasi
Inflasi tahun kalender Kaltara pada Desember tahun 2018 mencapai 5,0 persen, lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi nasional yang tercatat sebesar 3,13 persen.
Pola kenaikan dan penurunan tingkat inflasi per bulan (yoy) di Kaltara cenderung memiliki kesamaan dengan pola inflasi nasional, kecuali dibulan Maret, April dan Agustus. Kenaikan tingkat inflasi pada bulan Agustus di regional Kaltara dipengaruhi secara dominan oleh kenaikan harga pada kelompok bahan makanan. Adapun Inflasi bulanan yang terjadi pada bulan Juni baik di tingkat nasional maupun regional Kaltara dipicu oleh kenaikan harga tarif angkutan udara yang berasal dari kelompok Transportasi. Besarnya andil komoditas kelompok transportasi tersebut terhadap inflasi bersifat musiman dan sejalan dengan tingginya tingkat permintaan masyarakat angkutan udara dalam rangka mudik Hari Raya Idul Fitri. Tingkat inflasi bulanan pada bulan Juni di Kalimantan Utara tercatat sebagai inflasi yang tertinggi sepanjang tahun 2018.
189,96
113,55
0 5 10 15 20 25 30
0 50 100 150 200
KALTARA Tana Tidung Malinau Bulungan Nunukan Tarakan
PDRB (Triliun Rp)
PDRB/Kapita (Juta Rp)
PDRB/Kapita 2015 PDRB/Kapita 2016 PDRB/Kapita 2017
PDRB 2015 PDRB 2016 PDRB 2017
Grafik 1.4
Inflasi Nasional dan Regional Kaltara 2018
Sumber: BPS Provinsi Kalimantan Timur.
3. Suku Bunga
Tingkat suku bunga BI 7-Day Repo Rate sebagai suku bunga acuan selama 2018 mengalami kenaikan mulai dari bulan Mei 2018. Sebelum bulan Mei 2018, suku Bunga acuan BI 7-Day Repo Rate berada pada level 4,25 dan pada bulan Mei dinaikkan sebanyak 50 basis poin menjadi 4,75. Suku bunga acuan ini kemudian naik kembali pada bulan Juni 2018 sebesar 50 basis poin menjadi 5,25, dan secara berturut-turut di bulan Agustus dan September naik masing-masing 25 basis poin menjadi 5,50 dan 5,75. Di triwulan akhir tahun 2018, suku Bunga acuan ini kembali meningkat menjadi 6,00 pada bulan November.
Suku bunga merupakan salah satu instrumen yang dapat dipergunakan oleh otoritas moneter dalam mengendalikan inflasi. Tren kenaikan suku bunga AS dan meningkatnya ketidakpastian global akibat perubahan kebijakan AS menjadi pertimbangan Bank Indonesia selaku otoritas moneter menaikkan suku bunga acuan. Hal ini dilakukan untuk meredam gejolak yang terjadi pada nilai tukar rupiah sehingga kondisi inflasi terus dijaga pada level 3,5+1% serta mendukung langkah Pemerintah untuk mendorong ekspor dan menurunkan impor dalam rangka menurunkan defisit transaksi berjalan ke dalam batas aman.
-2%
-1%
0%
1%
2%
3%
4%
5%
6%
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nop Des
Bulanan Kaltara Bulanan Nas YoY Kaltara YoY Nas
LEBARAN
Annual Fiscal Regional Report
Kalimantan Utara
20
Grafik 1.5
BI Rate dan Inflasi Nasional dan Kaltara Tahun 2018
Sumber: Bank Indonesia dan BPS
Dengan kebijakan kenaikan suku bunga acuan pada tahun 2018, inflasi tingkat Nasional dapat terkendali dibawah asumsi dasar Kerangka Ekonomi Makro APBN 2018 sebesar 3,5%. Inflasi Regional Kalimantan Utara juga cenderung tekendali dengan kisaran yang masih berada dibawah asumsi dasar inflasi nasional kecuali pada bulan November dan Desember.
4. Nilai Tukar
Ketidakpastian global yang cukup tinggi sepanjang 2018 sebagai akibat ketegangan hubungan dagang AS dengan China dan menguatnya ekspektasi percepatan normalisasi di AS, berdampak terhadap nilai tukar rupiah terhadap dolar yang terdepresiasi hampir sepanjang tahun 2018. Hal ini tercermin dari nilai tukar yang terus melemah sejak februari hingga mencapai nilai terendah pada bulan Oktober 2018 yang mencapai Rp15.202.
Grafik 1.6
Nilai Tukar Dolar Amerika Terhadap Rupiah 2017- 2018
Sumber: Bank Indonesia Rp12.000
Rp12.500 Rp13.000 Rp13.500 Rp14.000 Rp14.500 Rp15.000 Rp15.500
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nop Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nop Des
2017 2018
0%
1%
2%
3%
4%
5%
6%
7%
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nop Des
BI rate YoY Kaltara YoY Nas
Tekanan dari penguatan Dolar pada tahun 2018 terjadi secara luas sehingga bukan hanya Rupiah saja yang terdepresiasi namun beberapa mata uang negara lain juga ikut mengalami pelemahan. Fundamental ekonomi Indonesia yang tercermin dari stabilitas ekonomi dan keuangan yang bisa terjaga dengan baik menyebabkan pelemahan nilai tukar Rupiah tidak terlalu dalam jika dibandingkan dengan negara lain. Kondisi ekonomi dan keuangan yang terjaga dengan baik tersebut merupakan upaya Pemerintah yang terus bersinergi dengan Bank Indonesia melalui berbagai bauran kebijakan yang diantaranya menaikkan suku bunga acuan dan menurunkan defisit transaksi berjalan dengan mendorong ekspor dan menurunkan impor.
Langkah menurunkan impor yang ditempuh Pemerintah termasuk didalamnya melakukan penundaan proyek-proyek Pemerintah yang memiliki kandungan impor tinggi
B. INDIKATOR PEMBANGUNAN
Selain indikator ekonomi, untuk menilai kondisi suatu regional tertentu dibutuhkan juga informasi terkait indikator pembangunan. Hal tersebut penting untuk melihat apakah kondisi ekonomi dan kebijakan fiskal sudah memberi dampak terhadap pembangunan menyeluruh di regional tersebut. Kondisi ekonomi yang tercermin pada indikator makro secara terus-menerus saling mempengaruhi indikator pembangunan. Hal ini dapat dijelaskan dengan salah satu contoh, misalnya indikator ekonomi seperti tingkat pertumbuhan tentu akan mempengaruhi tingkat kemiskinan, sebaliknya kondisi kemiskinan masyarakat sedikit banyak pasti akan mempengaruhi pertumbuhan. Saling mempengaruhi antar indikator tersebut juga terjadi dan tercermin secara timbal balik, juga terjadi pada indikator lain seperti tingkat inflasi, indeks pembangunan manusia, tingkat pengangguran, tingkat kesenjangan dan seterusnya.
1. Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Angka Indeks Pembangunan Manusia selalu mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. IPM Kalimantan Utara pada tahun 2017 telah mencapai 69,84, meningkat 0,64 dari IPM Tahun 2016. Angka IPM di Kota tarakan dan Kabupaten Malinau (3 Tahun terakhir) tercatat pada kategori tinggi (IPM > 70), Sementara provinsi Kaltara dan Kab/Kota lainnya masih mencatatkan IPM kategori sedang. Adapun untuk Kabupaten Bulungan, Capaian IPM pada tahun 2018 tercatat untuk pertama kalinya berada pada kategori tinggi sebesar 70,74.
Annual Fiscal Regional Report
Kalimantan Utara
22
Tabel 1.3
Indeks Pembangunan Manusia Kaltara Tahun 2010-2016
Wilayah 2012 2013 2014 2015 2016 2017
Provinsi Kaltara 67,99 68,64 68,76 69,20 69,84
Malinau 68,88 69,84 70,00 70,15 70,71 71,23
Bulungan 68,16 68,66 69,25 69,37 69,88 70,74
Tana Tidung 62,91 63,79 64,70 64,92 65,64 66,26
Nunukan 61,18 62,18 63,13 63,35 64,35 65,10
Tarakan 72,53 73,58 74,60 74,70 74,88 75,27
Sumber: BPS Provinsi Kalimantan Utara.
Pada periode 2017 hingga 2018, masih terlihat gap yang cukup besar antara IPM daerah perkotaan dengan kabupaten yang lokasinya di remote area seperti Kab.
Nunukan dan Tana Tidung. Hal ini memang masih disebabkan adanya perbedaan pada Dimensi IPM yang cukup signifikan. Bila diamati persentase perubahan Dimensi IPM, Kondisi tentunya di Nunukan dan Tana Tidung masih mengindikasikan disparitas pembangunan wilayah antar kabupaten/kota diregional Kalimantan Utara masih perlu untuk dilakukan pemerataan.
Grafik 1.7
Pertumbuhan Dimensi IPM antara Daerah Tahun 2017
Sumber: BPS Provinsi Kalimantan Timur.
2. Tingkat Kemiskinan
Tingkat kemiskinan pada tahun 2018 di Kaltara mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya. Pada September 2018 tercatat persentase penduduk miskin di Kaltara sebesar 6,86 persen. Turun sebesar 0,1 persen poin atau 1,03 ribu orang dibanding September 2017. Angka tersebut menunjukkan bahwa peningkatan PDRB dan PDRB per kapita di Kaltara mulai memberikan dampak terhadap penurunan persentase penduduk miskin.
0,211% 0,076% 3,738%
0,207% 1,647% 3,796%
0,217% 1,416% 0,101%
0,028% 0,238% 1,057%
0,028% 0,082% 1,480%
UHH HLS RLS
Malinau Bulungan Tarakan Nunukan Tana Tidung
Grafik 1.8
Persentase Penduduk Miskin Kaltara tahun 2015-2018
Sumber: BPS Provinsi Kalimantan Timur.
Tingkat kemiskinan di daerah pedesaan pada periode ini masih lebih besar dibandingkan dengan perkotaan. Namun jika melihat pertumbuhan pada periode Maret 2018 – September 2018, Jumlah penduduk miskin di daerah perkotaan justru mengalami penurunan sementara didesa mengalami kenaikan. Meningkatnya kemiskinan didaerah pedesaan merupakan indikasi terjadi inefektifitas kebijakan penyaluran Dana Desa dalam mengentaskan kemiskinan yang justru pada tahun 2018 diarahkan pada kegiatan padat karya di desa.
3. Ketimpangan (Gini Ratio)
Tingkat ketimpangan atau kesenjangan yang diukur dengan indeks gini ratio pada posisi September 2018 tercatat sebesar 0,304. Dalam 3 tahun terakhir, angka pada periode ini menunjukkan perbaikan yang signifikan bahkan tercatat sebagai yang terendah sejak tahun 2015. Fenomena pada tahun 2018 ini menunjukkan bahwa kenaikan pertumbuhan ekonomi cenderung berbanding lurus dengan penurunan tingkat kesenjangan.
Pada level kabupaten/kota, daerah yang mencatatkan tingkat ketimpangan tertinggi adalah Kota Tarakan, sedangkan yang memiliki tingkat ketimpangan paling rendah adalah Kab. Tana Tidung.
6,24 6,32 6,23 6,99 7,22 6,96 7,09 6,86
3,67 3,68 3,78 4,5 4,59 5,39 5,46 5,16
9,49 9,67 9,47 10,29 10,78
9,14 9,36 9,48
Mar 2015 Sept 2015 Mar 2016 Sept 2016 Mar 2017 Sept 2017 Mar 2018 Sept 2018
KALTARA Kaltara Kota Kaltara Desa
Annual Fiscal Regional Report
Kalimantan Utara
24
Tabel 1.4
Gini Ratio Kaltara Tahun 2012-2018
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Utara
4. Kondisi Ketenagakerjaan
Pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Utara yang terus berlanjut hingga tahun 2018 berdampak positif dengan tingkat pengangguran yang terjadi. Tingkat pengangguran Terbuka (TPT) yang tercatat pada Agustus 2018 sebesar 5,22 persen mengalami penurunan jika dibandingkan TPT Agustus 2017 sebesar 5,54 persen. TPT pada periode ini juga tercatat sebagai yang terendah dalam kurun waktu 4 tahun terakhir.
Grafik 1.9
Jumlah Pengangguran (ribu) dan Tingkat Pengangguran Terbuka 2015-2018 (%)
Sumber: BPS Provinsi Kalimantan Utara.
Berdasarkan data di atas, perekonomian di Kaltara yang tetap tumbuh positif di tahun 2018 berdampak pada semakin terserapnya tenaga kerja di Kaltara. Fenomena ini menunjukkan bahwa kenaikan PDRB cenderung berbanding lurus dengan penurunan tingkat pengangguran.
16.079 15.099 18.315 17.797
5,68
5,23
5,54
5,22
0 5.000 10.000 15.000 20.000
2015 2016 2017 2018
4,9 5 5,1 5,2 5,3 5,4 5,5 5,6 5,7 5,8
Pengangguran Kaltara TPT Kaltara
Wilayah 2013* 2014* 2015 2016 2017 2018
KALTARA 0,314 0,305 0,313 0,304
Malinau 0.3257 0.3107 Bulungan 0.2965 0.3025 Nunukan 0.2478 0.3100 Tana Tidung 0.2419 0.2722 Tarakan 0.3349 0.3240
C. EFEKTIVITAS KEBIJAKAN MAKRO EKONOMI DAN PEMBANGUNAN REGIONAL
Sebagaimana yang tertuang dalam Kebijakan Umum Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (KUA) tahun 2018, tema pembangunan daerah Provinsi Kalimantan Utara adalah “Mempercepat Pembangunan Ekonomi Kalimantan Utara Didukung Dengan Infrastruktur Yang Memadai”. Penetapan kebijakan pembangunan daerah tersebut merupakan upaya dalam rangka mendukung pencapaian sasaran pembangunan nasional tahun 2018. KUA dan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) menjadi dasar penyusunan APBD yang merupakan instrumen dalam rangka mencapai target-target pembangunan yang telah di tetapkan dalam RPMJD dalam jangka waktu lima tahun ke depan.
Tabel 1.5
Target dan Capaian Indikator Makro Ekonomi dan Pembangunan Regional Sesuai RPJMD Tahun 2016-2021
No Indikator Sasaran 2017 2018 2019 2020 2021
T R T R T R T R T R
1. Pertumbuhan Ekonomi
6,0% 6,5% 6,4% 6,04% 6,9% 7,3% 7,7%
2. Tingkat Kemiskinan 5,7% 6,9% 5,1% 6,86% 4,6% 4,2% 3,8%
3. Tingkat Pengangguran
7,2% 5,5% 6,6% 5,22% 6,3% 6% 5,7%
Sumber : RJPMD Prov Kaltara dan BPS Provinsi Kaltara
Tahun 2018 merupakan tahun kedua dalam RPJMD Kalimantan Utara dibawah kepemimpinan Dr. H. Irianto Lambrie dan H. Udin Hianggio, B.Sc. sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Kalimantan Utara, yang dilantik pada 12 Februari 2016.
Upaya pemerintah dalam merealisasikan target yang telah dicanangkan ditahun kedua dapat dikatakan cukup berhasil untuk memenuhi harapan Tingkat Pengangguran, namun masih perlu upaya yang lebih besar dalam mengentaskan kemiskinan. PertumbuhanEkonomi yang dicapai, meski tidak memenuhi target yang ditetapkan dalam RPJMD namun tetap menuju ke arah yang positif dan berada di atas pertumbuhan ekonomi nasional ditengah ketidakpastian global yang melanda di tahun 2018.
Annual Fiscal Regional Report
Kalimantan Utara
26
A. APBN TINGKAT REGIONAL
Dana APBN yang dikelola di regional Kaltara diadministrasikan oleh beberapa unit berbeda di lingkup Kementerian Keuangan. Untuk sisi penerimaan perpajakan, data diperoleh dari Kanwil Ditjen Pajak Kaltim dan Kanwil Ditjen Bea & Cukai Kalbagtim.
Sedangkan untuk data PNBP merupakan data yang dikelola oleh Kanwil Ditjen Perbendaharan Provinsi Kaltara, begitu juga untuk data belanja pemerintah pusat.
Untuk transfer daerah, data dikelola secara terpusat oleh Ditjen Perimbangan Keuangan melalui aplikasi Simtrada.
Tabel 2.1.
I-account APBN tingkat Regional Kaltara tahun 2016 – 2018 (Miliar Rp) Uraian
2016 2017 2018
Pagu Real % Real Pagu Real % Real Pagu Real % real Pendapatan Negara dan Hibah 2.441,21 1.708,32 69,98 2.482,74 1.464,31 58,98 2.627,56 2.348,62 89,38 Perpajakan 2.311,71 1.571,71 67,99 2.359,53 1.146,85 47,95 2.490,2 2.168,32 87,07
PNBP 129,50 136,62 105,49 123,21 163,21 132,45 137,36 180.30 131,25
Hibah
Belanja Negara 9.443,67 8.755,01 92,71 10.220,43 8.683,85 84,97 9.772,39 9.468,37 96,87 Belanja Pemerintah Pusat 2.476,64 2.127,98 85,92 2.682,25 2.661,17 99,21 3.428,10 3.138,67 91,55 Transfer ke Daerah 6.967,03 6.627,03 95,12 7.534,18 6.022,68 79,94 6.344,29 6.329,70 99,77
Pembiayaan
Pembiayaan DN
Pembiayaan LN
Sumber: OM SPAN Kanwil DJPBN Prov. Kaltara, Kanwil DJP Kaltim, Kanwil DJBC Kalbagtim, Aplikasi Simtrada
Realisasi pendapatan di tahun 2018 baik secara nominal dan persentase mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun 2017, tetapi masih belum memenuhi target yang ditetapkan pada awal tahun seperti pada tahun 2018. Sampai dengan akhir tahun 2018, pendapatan yang terhimpun di regional Kaltara hanya mencapai 89,38 persen dari target. Belum maksimalnya kinerja perpajakan masih menjadi penyebab rendahnya realisasi Pendapatan. Pada tahun 2018, pendapatan perpajakan mencatatkan angka senilai Rp 2.168,32 miliar atau 87,07 persen dari target yang meningkat dari tahun lalu yaitu sebesar Rp. 1.464,31 miliar. Sementara
BAB II
PERKEMBANGAN DAN ANALISIS
PELAKSANAAN APBN DI TINGKAT REGIONAL
dari sektor PNBP tercatat peningkatan realisasi secara nominal sebesar Rp. 17,09 miliar dari tahun lalu, meskipun secara persentase terhadap target terjadi penurunan yang tidak seberapa.
Pada sisi realisasi Belanja Negara, terjadi penurunan dibanding tahun sebelumnya secara persentase terhadap pagu tetapi terjadi peningkatan nominal baik dari jumlah pagu maupun realisasinya. Hal ini terjadi pada belanja Pemerintah Pusat, yang disalurkan melalui kantor vertikal K/L dan SKPD penerima dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan mencapai 91,55 persen dari pagu. Tetapi untuk belanja Transfer ke Daerah terjadi peningkatan baik secara persentase atuapun jumlah nominalnya, yaitu hanya mencapai 99,77 persen, terserap dan tersalurkan dibanding dengan Anggaran Pagu yang telah ditetapkan.
B. PENDAPATAN PEMERINTAH PUSAT TINGKAT REGIONAL
1. Penerimaan Perpajakan Pemerintah Pusat Tingkat RegionalTabel 2.2
Target dan Realisasi Perpajakan Pusat Kaltara 2016-2018 (miliar Rp)
Jenis 2016 2017 2018
Target Real % Target Real % Target Real %
PPh 1.586,41 917,62 57,84% 1.431,89 1.057,67 73,87% 1.397,64 840,26 60.12%
PPN 619,05 469,98 75,92% 901,94 630,67 69,92% 645.24 488,58 75,72%
PPnBM 0,55 0,84 152,72% 0,800 0,519 64,87% 1,71 0,47 27,63%
PBB 90,68 173,60 191,44% 64,87 81,70 125,94% 248,98 232,99 93,58%
Pajak
Lainnya 15,02 9,66 64,31% 32,42 13,95 43,02% 29,06 11,92 41,03%
Bea Masuk 5,77 9,53 165,10% 6,51 6,55 100,71% 17,98 30,05 167,13%
Bea Keluar 2,81 3,55 126,62% 1,23 1,31 106,92% 4,99 6,87 137,74%
Pajak ekspor
/import 0 0,00 0 0 0 % - 169,80
Total 2.311,71 1.571,71 72,71% 2.439,67 1.792,37 73,47% 2.346,60 1.780,49 75,89%
Sumber: Kanwil DJP Kaltim dan Kanwil DJBC Kalbagtim
Disclamer : Data target penerimaan Pajak belum mencermimntan kodisi yang sebenarnya, mengigat data yang diperoleh dari instansi penyedia data ( Kanwil DJP Kaltimtara) belum terbagi sesuai dengan wilayah administrasi regional Kalimatan Utara.
Kinerja perpajakan regional Kaltara di tahun 2018 masih tidak lebih baik atau dapat dikatan menurun dibandingkan dengan tahun 2016 dan 2017 yang masih juga belum dapat memenuhi target pendapatan. Realisasi penerimaan di tahun ini hanya tercatat sebesar 75,89 persen dari target, secara keseluruhan Penerimaan meningkat secara persentase dibandingkan 2 tahun sebelumnya yaitu tahun 2016 dan 2017. tetapi, secara nominal jumlah penerimaan yang berhasil dikumpulkan dari Kaltara mengalami penurunan dari yang sekitaran Rp 11,5 milyar di tahun sebelumnya menjadi Rp1,780 triliun di tahun 2018.
Annual Fiscal Regional Report
Kalimantan Utara
28 Jika dilihat per jenis pajak capaian yang terkecil dicatatkan oleh pencapaian Pertambahan nilai Barang Mewah (PPnBM) yang hanya terealisasi sebesar 27,63 persen dari target. Dan begitupun secara nominal, penerimaan terkecil dihasilkan oleh PPnBM yang hanya terealisasi sebesar 0,47miliar.
Sedangkan disektor Bea dan cukai setiap tahunnya pasti memenuhi bahkan ,melampaui dari target yang ditetapakan. Hal yang patut mendapat apresiasi, tetapi perlu ditingkatkan lagi dalam hal penetapan target tiap tahun agar menjadi tantangan yang lebih demi tercapainya meningkatnya pendapatan untuk negara.
Secara detail di sektor pajak pendapatan tertinggi tercatat pada jenis Pajak Penghasilan. Jenis pajak ini di regional Kaltara mencapai Rp 840,26 milyar.
Dibandingkan dengan capaian tahun-tahun sebelumnya, secara umum penurunan realisasi perpajakan pada tahun 2018 ini. Hampir dari seluruh jenis perpajakan mengalami penerunan baik persentase ataupun nominal perolehan pendapatan perpajakan. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) merupakan jenis pajak yang mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya (2017) mencapai 232,99 miliar, tetapi mengalami penuruna secar persentase target hanya mencapai 93,58 persen dari target. Persentase tersebut turun drastis di tahun 2017 dari 125 persen menjadi 93,58%.
Pada penerimaan Cukai, dalam periode 3 tahun terakhir ini (2016-2018) pada regional kaltara selalu melampaui target yang ditetapkan pada setiap tahunnya, bahkan di tahun ini (2018) merupakan pencapaian persentase tertinggi dalam jangka waktu 3 tahun terakhir.
Jika dilihat dari 2 pendapatan kepabeanan yaitu bea masuk dan keluar saja persentase pencapaian mencapai 160,73 persen dengan nominal sebesar 36,92miliar dari 22,97miliar yang telah ditetapkan, dan pada tahun ini terdapat penerimaan pajak ekspor dan impor yang dibukukan oleh KPBC di wilayah Kalimantan utara sebesar Rp. 169,80 miliar, yang pada periode sebelumnya belum disertakan pada saat pengiriman data ke kanwil DJPb sebagai bahan penyusunan KFR.
Pencapaian yang selalu melampaui target ini bisa dikatakan sebagai pencapaian yang menggembirakan dalam 3 periode Tahun Anggaran ini, tetapi disisi lain harus dievaluasi juga dalam proses penetapan target oleh pihak Bea dan Cukai sebagai bentuk tantangan baru dalam menggali potensi Pendapatan kepabeanan di lingkup provinsi Kalimantan Utara.
a. Analisis Pajak terhadap PDRB (Tax Ratio) Grafik 2.1
Rasio Perpajakan Pusat terhadap PDRB Kaltara 2016-2018
Sumber: BPS Prov. Kaltim, Kanwil DJP Kaltim dan Kanwil DJBC Kalbagtim
Rasio perpajakan regional Kaltara tahun 2018 adalah sebesar 2,36 persen dari PDRB. Angka tersebut signifikan mengalami peningkatan bila dibandingkan tahun 2017 yang sebesar 1,49 dari PDRB. Peningkatan tax ratio tersebut disebabkan oleh kondisi yang sejalan antara penerimaan pajak dan PDRB. Untuk penerimaan pajak, secara nominal di tahun 2018 mengalami penurunan bila dibanding tahun 2017. Dan itu juga terjadi di sisi PDRB, di mana PDRB 2018 mengalami peningkatan bila dibanding tahun 2017. Tercatat di masing-masing tahun 2017 Rp 77.406 milyar sedangkan di tahun 2018 tercatat Rp 86.324 milyar, Kondisi tersebut akhirnya secara otomatis menjadikan tax ratio di tahun 2018 terlihat mengalami peningkatan bila dibanding tahun 2017. Dengan kata lain, peningkatan rasio pajak bukan merupakan perbaikan kinerja sektor perpajakan, tetapi karena terjadi juga penurunanPDRB di satu sisi dan penurunan nominal penerimaan pajak di sisi lain tetapi dengan persentase yang berbeda.
Data Tax Rasio yang disampaikan memuat data 3 tahun terakhir dikarenakan rilis data dari instasi terkait (BPS Prov. Kaltara) baru terdapat 3 periode yang terpisah antara regional kaltim dan kaltara (2016 s.d. 2018), tahun sebelumnya masih menjadi satu antara regional kaltim dan kaltara
2,35%
1,49% 1,82%
2016 2017 2018