Sektor unggulan suatu daerah dapat diidentifikasi dengan berbagai cara, salah satunya dengan mencermati lapangan usaha yang menjadi penyumbang terbesar Produk Domestik Regional Bruto. Disamping itu dapat dipertimbangkan pula tren perkembangan sektor tersebut dalam perekonomian regional atau proyeksi berdasarkan kondisi dan perkembangan terkini perekonomian global, nasional maupun regional. Bab ini akan membahas beberapa sektor yang memberikan kontribusi besar terhadap PDRB di wilayah Provinsi Kalimantan Utara. Berikut struktur PDRB triwulan IV 2018.
Grafik 5.1
PDRB menurut lapangan usaha atas harga Konstan tahun 2018 (miliar rupiah)
Sumber: Data BPS, diolah
Berdasarkan grafik diatas 4 besar kontributor PDRB ialah sektor pertambangan dan penggalian; pertanian, kehutanan, dan perikanan; konstruksi; dan perdagangan.
Sektor-sektor tersebut berkontribusi sebesar 68.19% terhadap PDRB Kalimantan Utara.
38
401453395456316568361.3791.6902.9513.7265.4026.2497.081 9.977 16.088 Pengadaan Listrik dan Gas
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,Jasa Kesehatan dan Kegiatan SosialJasa Keuangan dan AsuransiJasa PerusahaanJasa LainnyaReal Estat Penyediaan Akomodasi dan Makan MinumPertanian, Kehutanan dan PerikananTransportasi dan PergudanganPertambangan dan PenggalianAdministrasi PemerintahanInformasi dan KomunikasiIndustri PengolahanJasa PendidikanPerdaganganKonstruksi
1. Pertambangan dan Penggalian
Tabel 5.1
Pertumbuhan pertambangan dan penggalian tahun 2016-2018 (miliar rupiah)
Lap Usaha Nominal Pertumbuhan
2016 2017 2018 2017 2018
Pertambangan &
penggalian 14,545.60 15,443.86 16,088.37 6.18% 4.17%
Sumber: Data BPS, diolah
Struktur perekonomian Kalimantan Utara pada tahun 2018 didominasi oleh lapangan usaha pertambangan dan penggalian dengan kontribusi sebesar 27.85%.
pertumbuhan dari tahun ke tahun (y-o-y) juga selalu mengalami peningkatan. Pada tahun 2016 sektor ini berkontribusi terhadap PDRB sebesar Rp14,545.60 miliar dan meningkat menjadi 15,443.86 miliar pada tahun 2017. Tahun 2017 sektor ini mengalami pertumbuhan sebesar 6.18%. Begitu pula pada tahun berikutnya sektor ini mengalami peningkatan kontribusi terhadap PDRB menjadi Rp16,088.37 miliar atau mengalami mengalami pertumbuhan sebesar 4.17% dibanding tahun sebelumnya.
Lapangan usaha pertambangan dan penggalian mengalami peningkatan karena dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu permintaan penggalian yang meningkat dan peningkatan komoditas batubara. Permintaan penggalian lainnya (pasir, batu dll) mengalami peningkatan memberikan dampak terjadinya peningkatan terhadap produksi. Komoditas batubara juga mengalami pertumbuhan yang membaik hal ini disebabkan oleh adanya kenaikan harga batubara sehingga mendorong peningkatan volume produksi batubara. Selain itu juga disebabkan karena semakin menguatnya permintaan batubara dari negara mitra dagang utama seperti India dan Tiongkok. Komoditas batubara memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap lapangan usaha Penggalian dan Pertambangan. Berikut tabel besaran kontribusi batubara.
Tabel 5.2
Kontribusi Batubara dan Migas Terhadap Pertambangan dan Penggalian (Miliar Rupiah) No Keterangan Pertambangan
dan Penggalian Batubara
Dari data tersebut komoditas batubara merupakan kontributor utama terhadap lapangan usaha penggalian sehingga komoditas ini memegang peranan yang sangat besar terhadap pertumbuhan perekonomian di Kalimantan Utara. Batubara
Annual Fiscal Regional Report
Kalimantan Utara
82 dan migas memberikan kontribusi sebesar Rp11,028.37 miliar atau 68.55% dari total kontribusi terhadap pertambangan dan penggalian
2. Pertanian Kehutanan dan Perikanan
Potensi lapangan usaha di sektor pertanian, kehutanan dan perikanan sangat besar.
Untuk pertanian dan perkebunan diseluruh kabupaten di Kalimantan Utara mempunyai lahan yang sangat potensial. Berdasarkan data dari BPS luas lahan sawah di Kalimantan Utara sebesar 30.445.50 hektar (Provinsi Kalimantara Utara Dalam Angka 2018). Luas lahan sawah ini mengalami peningkatan dibanding tahun 2016 yang seluas 30.269 hektar.
Berikut tabel rincian luas lahan sawah di Kalimantan Utara.
Tabel 5.3
Luas Lahan Sawah di Provinsi Kalimantan Utara Per Kab/Kota (dalam hektar) No Kabupaten/ Kota Sawah Irigasi Sawah non irigasi Jumlah
1 Malinau 2,067.20 7,743.00 6,810.20
2 Bulungan 10,021.30 7,430.00 17,451.30
3 Tana Tidung 205.50 204.00 409.50
4 Nunukan 5,334.60 377.00 5,711.60
5 Tarakan 69.90 - 62.90
Total 17,691.50 12,754,00 30,445.50
Sumber: Data BPS, (Provinsi Kalimantan Utara dalam angka 2018)
Kabupaten Bulungan memiliki lahan persawahan paling luas di antara daerah di Kalimantan Utara dengan luas 17,451.30 hektar atau 57% dari keseluruhan wilayah persawahan di Kalimantan Utara, sedangkan lahan paling kecil terletak di Kota Tarakan. Hal ini disebabkan pembangunan Kota Tarakan tidak untuk diprioritaskan sebagai lahan pertanian melakukan sebagai sentral bisnis dan industri di Kalimantan Utara.
Untuk lahan perkebunan dan ladang Kalimantan Utara memiliki luas lahan 196,617 hektar. Berikut tabel rincian luas kebun dan ladang di Kalimantan Utara.
Tabel 5.4
Luas Lahan Kebun dan Ladang di Provinsi Kalimantan Utara Per Kab/Kota (dalam hektar) No Kab/ Kota Tegal/Kebun Ladang/Huma Sementara tidak
diusahakan
1 Malinau 6,231.00 4,743.00 -
2 Bulungan 11,674.00 29,899.00 102,014.00
3 Tana Tidung 567.00 408.00 1,522.00
4 Nunukan 13,064.00 3,565.00 17,338.00
5 Tarakan 4,924.00 - 668.00
Total 36,460.00 38,615.00 121,542.00
Sumber: Data BPS, (Provinsi Kalimantan Utara dalam angka 2018)
Luas kebun dan ladang dari tahun 2016 ke tahun 2017 tidak mengalami perubahan berarti, pada tahun 2016 lahan kebun dan ladang di Kalimantan Utara seluas 75,068 hektar menjadi 75,075 hektar pada tahun 2017. Sedangkan lahan menganggur mengalami penurunan yang sangat besar, yaitu 47,966 hektar atau 28.3%.
Sedangkan untuk tahun 2018 potensi untuk areal tanam baru untuk padi luasnya mencapai 13,770 hektar sedangkan untuk jagung luasnya mencapai 6,420 hektar sehinggal total area tanam baru kedua tanaman tersebut mencapai 20,200 hektar.
Berikut tabel rincian area tanam baru di Kalimantan Utara.
Tabel 5.5
Area Tanam Baru Padi dan Jagung di Provinsi Kalimantan Utara (dalam hektar) No Keterangan Kab. Bulungan Kab. Malinau Kab. Nunukan
1 Padi 10.170 1.000 2.100
2 Jagung 3.360 750 1.000
Total 13.530 1.750 3.100
sumber: Balai Besa Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan (BPPOT) dimuat dalam tribunnews, 2019)
Dari data tersebut Kabupaten Bulungan memiliki potensi yang sangat besar untuk meningkatkan produksi pertaniannya dengan adanya potensi area tanam baru yang luasnya mencapai 13.530 hektar. Kabupaten Nunukan seharusnya mempunyai potensi lebih karena mempunyai luas wilayah yang relatif sama (13.841.90 km²) dengan Kabupaten Bulungan (13.925.72 km²) akan tetapi adanya pengaturan tentang perluasan lahan pertanian yang ‘terkendala’ dengan adanya UU Karhutla.
Berikut ini tabel produksi tanaman pangan Kalimantan Utara pada tahun 2018.
Tabel 5.6
Produksi Tanaman Pangan di Provinsi Kalimantan Utara (dalam Ton)
No Komoditas Produksi
1 Padi 73,375
2 Jagung 7,167
3 Ubi Kayu 41,443
Total 121,985
Sumber: Data BPS
Berdasarkan data dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan kebutuhan beras di Provinsi Kalimantan Utara mencapai angka 78.400 ton pertahun sedangkan angka produksi beras mencapai angka 73.375 ton. Sehingga untuk memenuhi kebutuhan beras masih bergantung dari beras yang dikirim dari Sulawesi Selatan dan Pulau Jawa.
Perikanan merupakan salah satu produk unggulan dari Kalimantan Utara. Sektor ini memberikan kontribusi terhadap PAD yang sangat besar. Salah satu produk unggulan dari sektor ini ialah Borneo Shrimp yaitu udang yang hidup diperairan
Annual Fiscal Regional Report
Kalimantan Utara
84 Tarakan dan merupakan salah satu udang dengan kualitas terbaik di Indonesia.
Selain Borneo Shrimp Kalimantan Utara masih memiliki hasil laut lainnya yang memiliki potensi besar yaitu rumput laut. Rumput laut ini dibudidayakan di Kabupaten Nunukan. Kabupaten Bulungan memiliki keunggulan untuk budidaya tambak dan udang sedangkan Kabupaten Tana Tidung terkenal akan budidaya air tawar. Produk kelautan dan tambak merupakan primadona ekspor unggulan Kalimantan Utara. Berikut data produksi perikanan tahun 2018 di Kalimantan Utara.
Tabel 5.7
Produksi Tanaman Pangan Kalimantan Utara Tahun 2018 (dalam Ton)
No. Indikator Semester 1 Semester 2 Tahun 2018
Kalimantan Utara 272,533.45 269,300.60 541,834.06
1 Produksi Perikanan Tangkap 8,989.92 9,494.92 18,484.84 a. PUD 1,379.29 312.50 1,691.79 b. Pelabuhan 842.03 1,104.86 1,104.86 c. Non-Pelabuhan 7,610.63 8,548.03 16,158.66 2 Produksi Perikanan Budidaya 263,543.54 259,805.68 523,349.22 a. Pembesaran Rumput Laut 256,900.46 252,434.18 509,334.64 b. Pembesaran Ikan/Udang 6,643.08 7,371.51 14,014.58
Sumber: Data Dinas Kelautan dan Perikanan, diolah
3. Konstruksi
Pada saat ini infrastruktur sudah merupakan sebuah kebutuhan dasar untuk suatu daerah dan juga merupakan kunci utama yang harus diperhatikan oleh pemerintah untuk menyejahterakan masyarakat dikota, desa dan diperbatasan. Pembangunan di bidang infrastruktur dalam percepatan mewujudkan pemerataan akses pelayanan dasar masyarakat. Kondisi infratruktur yang memiliki konektivitas memadai akan memicu pertumbuhan daerah karena mobilitas manusia barang dan jasa menjadi lebih aktif.
Kebijakan prioritas pembangunan Pemerintah Kalimantan Utara dibidang infrastruktur pada tahun 2018 meliputi pembangunan jalan dan jembatan;
pengembangan perhubungan darat, laut dan udara; penyediaan pengelolaan air baku; pengembangan komunikasi; dan pengendalian pemanfaatan ruang.
Salah satu pembangunan infratrukstur tersebut ialah pembangunan jalan dan jembatan. Adanya jalan dan jembatan yang memadai akan menciptakan konektivitas antar daerah sehingga dapat memperbaiki perekonomian daerah. Hal itu dikarenakan meningkatnya konektivitas daerah akan melancarkan penyaluran barang komoditas dan dapat menurunkan biaya logistik dan pengiriman. Dampak lainnya dengan kemudahan supply barang akan meningkatkan perekomian dan
dapat mengendalikan laju inflasi. Salah satu ruas jalan yang menjadi prioritas pembangunan Pemerintah Kalimantan Utara ialah pembangunan jalan perbatasan antara Kalimantan Utara dan Kalimantan Timur. Hal ini dikarenakan sebagian besar barang/komoditas yang berada di Kalimantan Utara berasal dari Kalimantan Timur sehingga dengan adanya konektivitas yang baik akan menekan harga yang ada di Kalimantan Utara dan laju inflasi dapat dikendalikan.
Prioritas pembangunan di Kalimantan Utara lainnya ialah pengembangan perhubungan udara, darat dan laut. Untuk pengembangan perhubungan darat salah satunya ialah dengan pembangunan jalan dan jembatan sedangkan untuk perhubungan udara dilakukan dengan pengembangan infrastruktur bandara. Pada tahun 2018 sudah dimulai tahap pengembangan pada enam bandara yang ada di Kalimantan Utara. Ke-enam bandara tersebut antara lain Bandara Tanjung Harapan di Kabupaten Bulungan, Bandara Juwata di Kota Tarakan, Bandara Ra Besing dan Long Ampung di Malinau, Bandara Nunukan dan Bandara Yuvai Semaring di Krayan. Sedangkan untuk pengembangan perhubungan laut pemerintah membangun Pelabuhan Pesawan di Tanjung Selor, Bulungan. Pembangunan pelabuhan ini baru dimulai pada tahun 2018 dan direncanakan akan menggunakan anggaran sebesar Rp250 miliar. Tujuan pembangunan sarana dan prasarana ini agar dapat menyakinkan para investor untuk berinvestasi ke Kalimantan Utara sehingga dapat meningkatan kesejahteraan masyarakat Kalimantan Utara.
Selain infrastruktur tersebut, terdapat proyek infrastruktur strategis di Kalimantan Utara yang ditetapkan menjadi Proyek Strategis Nasional yaitu pembangunan Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI) Tanah Kuning-Mangkupadi.
Pembangunan PSDN KIPI direncanakan berbasis mineral dan agro. Di Kalimantan Utara juga terdapat pembangunan PLTA terbesar di Asia Tenggara, yaitu PLTA Sungai Kayan 1000 MW sebagai infrastruktur penunjang KIPI. Pembangunan KIPI Tanah Kuning-Mangkupadi lengkap dengan pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan, pelabuhan laut, dan bandara.
Mengingat letaknya yang sangat strategis di lintasan Alur Laut Kepulauan Indonesia II (ALKI II) yang merupakan lintasan laut perdagangan internasional, maka kawasan ini direncanakan sebagai lokasi hilirisasi industri sektor-sektor unggulan di kaltara seperti pengolahan mineral pengolahan kelapa sawit, kakao dan hasil perikanan.
Geliat pembangunan infrastruktur di Kalimantan Utara tercermin dari kontribusi lapangan usaha kontruksi terhadap PDRB yang senantiasa menjadi sektor ketiga terbesar setelah Lapangan Usaha Pertambangan dan Pertanian selama periode
Annual Fiscal Regional Report
Kalimantan Utara
86 2015 – 2018. Berikut tabel kontribusi konstruksi pada PDRB Kalimantan Uatara tahun 2018.
Tabel 5.8
Pertumbuhan lapangan usaha konstruksi Kalimantan Utara tahun 2017-2018 (miliar rupiah) Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV Tahunan
2017 2018 2017 2018 2017 2018 2017 2018 2017 2018
1.608,2 1.810,0 1.598,2 1.595,3 1.655,2 1.748,8 1.708,8 1.926,9 6.570,5 7.081,1 Sumber: Data BPS
Dari data tersebut dapat diketahui bahwa pertumbuhan lapangan usaha konstruksi selalu mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Bahkan pertumbuhan triwulanan (y-o-y) hampir selalu mengalami peningkatan kecuali pada triwulan II yang mengalami penurunan sebesar 0.18%. Hal ini menunjukkan bahwa lapangan usaha konstruksi merupakan sektor yang sangat menjanjikan di Kalimantan Utara, selain itu juga konstruksi selalu menempati 3 besar kontributor terhadap PDRB di Kalimantan Utara. Pertumbuhan pada sektor konstruksi paling besar terjadi di triwulan IV (empat) hal ini terjadi karena proyek pembangunan pemerintah seringkali selesai pada akhir tahun dan pertumbuhan pada sektor ini pula yang ikut mendongkrak pertumbuhan ekonomi yang positif dengan besaran pertumbuhan sebesar 10.18% dibandingkan pertumbuhan rata-rata yang hanya mencapai angka 4.61% (q to q).
4. Perdagangan
Proporsi pekerja menurut lapangan usaha/pekerjaan merupakan salah satu ukuran potensi perekonomian suatu daerah karena dengan mengetahui proporsi pekerja dapat diketahui pula penyerapan tenaga kerja pada sektor tersebut. Perdagangan merupakan salah satu potensi disektor perekonomian Kalimantan Utara. Hal tersebut dapat diketahui dari proporsi pekerja di bidang perdagangan yang menempati urutan ke 3 (tiga) dengan mencapai prosporsi 21.31%. (Stastistik Daerah Provinsi Kalimantan Utara 2018). Sektor perdagangan mengalami pertumbuhan yang yang tinggi pada triwulan IV (empat) dibandingkan dengan triwulan IV (empat) tahun sebelumnya, pertumbuhannya pada tahun 2018 (y-o-y), mencapai 9.31%.
Tabel 5.9
Pertumbuhan lapangan usaha Perdagangan Kalimantan Utara Tahun 2017-2018 (miliar rupiah) Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV Tahunan
2017 2018 2017 2018 2017 2018 2017 2018 2017 2018
1383.18 1,496.61 1423.03 1,546.81 1440.98 1,577.3 1489.61 1,628.29 5,736.8 6,249.01 Sumber: Data BPS, diolah
Pertumbuhan (y-o-y) sektor perdagangan mengalami titik tertinggi pada triwulan III (tiga) yang mencapai angka 9.46% dibandingkan triwulan yang sama pada tahun 2017. Pada triwulan IV walaupun terjadi penurunan persentase pertumbuhan tetapi secara nominal mengalami peningkatan baik terhadap triwulan sebelumnya pada tahun yang sama ataupun triwulan yang sama tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan sektor perdagangan masih merupakan sektor primadona di Kalimantan Utara dalam peningkatan pertumbuhan ekonomi