• Tidak ada hasil yang ditemukan

Update 40 artikel sepanjang kepengurusan (3 poin). Rincian perhitungan ialah sebagai berikut:

F. TAGLINE BIDANG PENGMAS “GEPENG BERAKSI”

3. Indonesian Gives Back a) Latar Belakang

Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia (ISMKI) adalah wadah untuk berkumpulnya mahasiswa kedokteran Indonesia mulai dari sabang hingga merauke. Pergerakan ISMKI bukan hanya dalam membangun mahasiswa kedokteran yang lebih baik tetapi juga berkontribusi langsung dalam membangun masyarakat Indonesia terutama dalam bidang kesehatan. Indonesia Gives Back (IGB) merupakan program yang dilaksanakan oleh ISMKI Wilayah 4 sebagai bukti nyata guna membangun kesehatan Indonesia khususnya Wilayah Timur agar lebih baik. Bentuk nyata tersebut diselenggarakan dengan penggalangan dana dari 22 Institusi yang merupakan anggota ISMKI Wilayah 4 yang tersebar dari Jawa Timur, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara hingga Papua. Hasil dari penggalangan dana tersebut akan disalurkan kepada masyarakat yang mempunyai permasalahan kesehatan tertentu yang masih tinggi disalah satu daerah dalam lingkup wilayah ISMKI Wilayah 4.

111 IGB dibentuk sebagai suatu evaluasi dalam kegiatan bakti sosial (baksos) yang dilakukan sebelumnya karena terkesan kurang menimbulkan dampak yang signifikan bagi masyarakat. Hal tersebut terjadi karena tidak adanya monitoring setelah kegiatan baksos dilaksanakan. Oleh karena itu, sejak tahun 2012 IGB mulai diadakan dan telah memberikan dampak yang positif bagi masyarakat sehingga dirasa perlu mengadakan IGB seterusnya guna membantu masyarakat yang masih banyak mengalami masalah kesehatan.

Pada tahun 2016 ini, IGB mengangkat tema KIA bagi daerah penender yang memiliki permasalahan KIA. Hal ini didasarkan pada masih rendahnya kesehatan ibu dan anak di beberapa daerah di Indonesia. Selain itu pula terdapat beberapa masalah kesehatan lainnya di suatu daerah yang dapat menjadi fokus dari penanganan masalah kesehatan. Upaya penyelesaian kesehatan juga tertuang dalam UU No. 39 Tahun 2009 Bab. IV Pasal 46 bahwa “Untuk mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya bagi masyarakat, diselenggarakan upaya kesehatan yang terpadu dan menyeluruh dalam bentuk upaya kesehatan perseorangan dan upaya kesehatan masyarakat”. Berdasarkan Pasal tersebut, sejalan dengan kegiatan IGB dalam upaya kesehatan yaitu mengatasi permasalahan kesehatan yang masih tinggi di suatu daerah. Disebutkan juga dalam Pasal 47 bahwa “Upaya kesehatan diselenggarakan dalam bentuk kegiatan dengan pendekatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif yang dilaksanakan secara terpadu, menyeluruh, dan berkesinambungan”. Dari Pasal tersebut, dirasa perlu diadakannya kegiatan IGB untuk mengatasi permasalahan kesehatan yang berbeda-beda di setiap daerah.

Berdasarkan Rencana Strategis Kementrian Kesehatan RI 2015 dengan tujuan indikator Kementerian Kesehatan bersifat dampak (impact atau outcome). Dalam peningkatan status kesehatan masyarakat, indikator yang akan dicapai adalah:

1. Menurunnya angka kematian ibu dari 359 per 100.00 kelahiran hidup (SP 2010), 346 menjadi 306 per 100.000 kelahiran hidup (SDKI 2012).

2. Menurunnya angka kematian bayi dari 32 menjadi 24 per 1.000 kelahiran hidup.

3. Menurunnya persentase BBLR dari 10,2% menjadi 8%.

4. Meningkatnya upaya peningkatan promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat, serta pembiayaan kegiatan promotif dan preventif.

Sesuai sasaran pembangunan kesehatan pada Rancangan Pembangunan Jangka Panjang bidang Kesehatan (RPJMN) 2015-2019 yaitu angka kematian 100.000 kelahiran hidup yang awalnya 346 (SP 2010) ditargetkan pada tahun

112 2019 menurun menjadi 306, angka kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup yang awalnya 32 (2012/2013) ditargetkan pada tahun 2019 menurun menjadi 24, maka IGB diharapkan dapat menjadi promotor kegiatan baksos yang dilakukan masing-masing Institusi kedokteran di Indonesia sehingga memberikan dampak yang nyata kepada masyarakat.

b) Deskripsi Kegiatan

(1) Tahap 1 : Pengadaan Tender Pelaksanaan IGB 2016

Penenderan IGB dilakukan pada saat forum besar yang dihadiri sebagian besar Institusi ISMKI Wilayah 4. Pengadaan tender dilaksanakan untuk menentukan Institusi penyelenggara kegiatan baksos IGB (Tahap 4). Setiap Institusi berhak mengikuti penenderan dengan memaparkan latar belakang, konsep, dan persetujuan dari Institusi terkait, namun ada beberapa indikator yang diutamakan seperti riskesdas dan inovasi penyelenggara. Sebelum pengambilan tender juga terdapat pemaparan mengenai IGB dan tatacara tender dari Bidang Pengmas Wilayah 4.

(2) Tahap 2 : Perekrutan Volunteer dan Penggalangan Dana Institusi

Perekrutan volunteer dilakukan dengan cara penyeleksian berkas yang telah ditentukan (syarat dan ketentuan berlaku) yang harus diikuti oleh perwakilan dari setiap Institusi Wilayah 4. Sedangkan penggalangan dana dilaksanakan oleh semua anggota Institusi ISMKI Wilayah 4. Dalam tahap ini fokus utamanya adalah pengumpulan bahan yang nantinya akan disumbangkan dalam baksos yang diatur oleh Bidang Pengmas Wilayah 4 dan dikembangkan oleh Institusi pemegang tender.

(3) Tahap 3 : Training For Volunteer

Training For Volunteer (TFV) adalah pelatihan yang di berikan kepada volunteer tentang teknis pelaksanaan kegiatan utama IGB (Tahap 4) dan keadaan daerah tempat pelaksanaan baik keadaan geografis, kebiasaan masyarakat, dan lain-lain. Hal ini bertujuan agar saat Tahap 4 volunteer dapat dengan mudah memahami alur kegiatan sehingga volunteer dapat melaksanakan tugasnya sebagai mana mestinya.

(4) Tahap 4 : Pelaksanaan Kegiatan Utama IGB

Pelaksanaan kegiatan utama IGB dilaksanakan oleh panitia yang dibentuk oleh Institusi pemegang tender. Konsep yang disajikan berasal dari SC IGB Bidang Pengmas Wilayah 4 dan dikembangkan oleh Institusi pemegang tender.

113 (5) Tahap 5 : Monitor Hasil IGB

Monitor atau follow up (FU) dilakukan satu bulan setelah kegiatan utama IGB terlaksana dan di lakukan sekurang-kurangnya dua kali ke daerah pelaksanaan IGB oleh institusi pemegang tender beserta Pengurus Harian Wilayah regio, SC follow up, serta volunteer. Hal ini berguna untuk menilai indikator keberhasilan dan evaluasi untuk kegiatan ke depannya.

c) Tujuan Kegiatan

(1) Mengembangkan dan meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat sesuai dengan masalah kesehatan di suatu daerah.

(2) Membangkitkan antusiasme mahasiswa kedokteran dan masyarakat Indonesia untuk berperan secara langsung dalam peningkatan kualitas kesehatan sesuai dengan masalah kesehatan di suatu daerah.

(3) Menanamkan nilai kemanusiaan serta kehidupan kepada volunteer dari perwakilan institusi yang hadir terhadap keadaan lokasi penyaluran dana. (4) Mempererat ikatan kekeluargaan dan membangun silahturahmi antara

Pengurus Harian Wilayah ISMKI Wilayah 4 dengan Institusi serta masyarakat di tempat penyaluran dana.

(5) Mengevaluasi indikator pencapaian target Indonesia dalam Millenium Development Goal's.

(6) Membantu mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia dan dunia khususnya dalam Rencana Strategis Kementrian Kesehatan RI dan Sustainable Development Goals.

d) Sasaran

Penggalangan Dana : Masyarakat Indonesia, khususnya mahasiswa kedokteran. Penyaluran Dana : Daerah dengan permasalahan kesehatan ibu dan anak.

e) Waktu

Tahap 1 : Februari 2016

Tahap 2 : Maret – September 2016 Tahap 3 : Juli - September 2016 Tahap 4 : Oktober 2016

114 f) Target Kegiatan

(1) Menjadikan mahasiswa kedokteran lebih berperan aktif (turut andil) dalam penanganan masalah kesehatan ibu dan Anak.

(2) Terwujudnya pengembangan dan peningkatan kualitas kesehatan masyarakat sesuai dengan masalah kesehatan di suatu daerah.

(3) Terciptanya antusiasme mahasiswa kedokteran dan masyarakat Indonesia untuk berperan secara langsung dalam meningkatkan kualitas kesehatan sesuai dengan masalah kesehatan di suatu daerah.

(4) Menumbuhkan nilai kemanusiaan serta kehidupan kepada volunteer dari perwakilan institusi yang hadir terhadap keadaan lokasi penyaluran dana. (5) Terjalinnya ikatan kekeluargaan dan silahturahmi yang erat antara Pengurus

Harian Wilayah ISMKI Wilayah 4 dengan Institusi serta masyarakat di tempat penyaluran dana.

(6) Tercapainya target Indonesia dalam Millenium Development Goal's.

(7) Terwujudnya cita-cita bangsa Indonesia dan dunia khususnya dalam Rencana Strategis Kementrian Kesehatan RI dan Sustainable Development Goals.

g) Indikator Keberhasilan

(1) Evaluasi kepuasan warga terhadap pelaksanaan kegiatan IGB 2016 dilakukan dengan cara membagikan kuisioner kepada seluruh warga penerima bantuan dengan pengawasan intensif oleh volunteer, dengan target :

- Lebih dari 2/3 warga merasa puas dengan pelaksanaan kegiatan (3 poin) - Diantara 1/3 dan 2/3 warga merasa puas dengan pelaksanaan kegiatan (2

poin)

- Kurang dari 1/3 warga merasa puas dengan pelaksanaan kegiatan (1 poin) (2) Terkumpulnya dana yang digunakan untuk disumbangkan ke lokasi kegiatan

IGB 2016, dengan target :

- Rp 30.000.000 dari seluruh Institusi anggota ISMKI (3 poin)

- > Rp 20.000.000 - 30.000.000 dari seluruh Institusi anggota ISMKI (2 poin)

- < Rp 20.000.000 dari seluruh Institusi anggota ISMKI (1 poin)

(3) Partisipasi Institusi anggota ISMKI Wilayah 4 dalam hal pendelegasian dan/atau fundraising, dengan target :

115 - Diantara 8 hingga 15 Institusi ISMKI Wilayah 4 ikut berpartisipasi (2 poin) - Kurang dari 8 Institusi ISMKI Wilayah 4 ikut berpartisipasi (1 poin)

(4) Evaluasi kepuasan perwakilan setiap Institusi ISMKI Wilayah 4 yang hadir pada kegiatan baksos IGB 2016 di lokasi kegiatan, dengan target :

- Lebih dari 15 perwakilan setiap Institusi ISMKI Wilayah 4 merasa puas dengan diadakannya IGB (3 poin)

- Diantara 8 hingga 15 perwakilan setiap Institusi ISMKI Wilayah 4 merasa puas dengan diadakannya IGB (2 poin)

- Kurang dari 8 perwakilan setiap Institusi ISMKI Wilayah 4 merasa puas dengan diadakannya IGB (1 poin)

(5) Evaluasi keberhasilan pelaksanaan follow up kegiatan IGB 2016, dengan target :

- Kegiatan dilaksanakan tepat waktu dan sesuai dengan tema yang terpilih (3 poin)

- Kegiatan tidak dilaksanakan tepat waktu namun sesuai dengan tema yang terpilih (2 poin)

- Kegiatan tidak dilaksanakan tepat waktu dan tidak sesuai dengan tema yang terpilih (1 poin)

Kegiatan ini terlaksana dengan kategori : - Baik : 13 – 15 poin

- Cukup : 10 – 12 poin - Kurang : 7 – 9 poin

h) Penanggung Jawab

Ghiyas Rahmat Al Islami, Ni Wayan Desi Purwaningsih, Muhammad Irvan Albab 4. Booklet Inisiasi

a) Latar Belakang

Seiring dengan semakin aktifnya bidang pengembangan masyarakat di institusi yang bernaung kepada ISMKI wilayah 4, semakin banyak inovasi yang dimunculkan dari berbagai institusi dengan berbagai sudut pandang yang berbeda dan hasil yang berbeda meskipun tujuan utamanya adalah mengembangkan masyarakat Indonesia agar menjadi lebih baik lagi. Terkadang, ada pula beberapa institusi yang merasa kebingungan untuk memulai suatu proker jangka panjang dengan kebermanfaatan yang luas. Maka dari itu, Pengmas ISMKI Wilayah 4 mencoba memfasilitasi institusi-institusi dibawah

116 naungan ISMKI Wilayah 4 agar dapat berbagi mengenai proker yang dianggap efektif dan efisien serta berdampak besar bagi pengembangan masyarakat Indonesia. Selain sebagai wadah berbagi, dapat juga dijadikan sebagai wadah evaluasi agar kedepannya saat proker tersebut dilaksanakan kembali oleh institusi lain, dapat meminimalisir segala kekurangan.

Wadah yang dihadirkan Pengmas ISMKI wilayah 4 adalah booklet inisiasi. Booklet inisiasi ini merupakan program kerja yang dirancang sebagai wadah proker inovasi yang dikumpulkan dari setiap institusi yang dirasa memiliki kebermanfaatan yang luas dan dapat direkomendasikan serta dapat menginspirasi institusi lain untuk melakukan suatu program baru. Sehingga hasil akhir yang diharapkan adalah masing-masing institusi mampu meminimalisir masalah-masalah yang beredar di masyarakat Indonesia, utamanya di bidang kesehatan.

b) Deskripsi Kegiatan

(1) Pembuatan SOP Sekolah Binaan, Desa Binaan, SOP Riset Pengmas dan Kegiatan Tematik

(2) Pengumpulan Program Kerja Unggulan Institusi

(3) Penyusunan SOP Sekolah Binaan, Desa Binaan, SOP Riset Pengmas, Kegiatan Tematik dan Proker Unggulan Pengmas Institusi menjadi Booklet.

(4) Penyebaran, sosialisasi booklet ke Institusi sesering mungkin sehingga tujuan pembuatan booklet tercapai yang akan dilaksaanakan secara bersamaan dibulan Mei, Agustus dan November 2016

(5) Penyebaran kuisioner kebermanfaatan Booklet Inisiasi dan evaluasi dapat dilakukan dengan cara online dan wawancara kepada institusi untuk informasi lebih rinci.

c) Tujuan

(1) Memberikan rekomendasi dengan menyediakan inovasi program kerja dari institusi anggota ISMKI wilayah 4 agar dapat menginspirasi institusi lain untuk menyelenggarakan kegiatan lain yang merupakan kegiatan baru bagi institusi dan daerahnya (bisa adaptasi ataupun modifikasi kegiatan)

(2) Memotivasi institusi untuk berlomba-lomba menyelenggarakan program yang menarik, inovatif, dengan kebermanfaatan yang holistik sehingga bisa menjadi inspirasi juga untuk institusi lain

117 d) Sasaran

BEM/SENAT FK Anggota ISMKI wilayah 4 e) Waktu

Penyebaran : Mei, Agustus dan November 2016 Evaluasi : Juli dan November

f) Target

(1) Menjadikan mahasiswa kedokteran lebih berperan aktif dan langsung berpartisipasi dalam upaya pengembangan masyarakat jangka panjang dari segala aspek, terutama aspek kesehatan.

(2) Terciptanya program kerja baru yang inovatif, efektif dan efisien yang diharapkan akan menjadi solusi masa depan yang dapat meminimalisasi permasalahan-permasalahan yang sering muncul di masyarakat Indonesia g) Indikator Keberhasilan

(1) Jumlah institusi yang menyumbangkan proker inovasinya ke dalam booklet inisiasi

a. >10 institusi point (3) b. 6-9 institusi point (2) c. <5 institusi point (1)

(2) Progres Penyusunan booklet inisiasi

a. Booklet inisiasi terbentuk dan tersebar ke institusi di wilayah 4 (3) b. Hanya terbentuk SOP Desa Binaan dan Sekolah Binaan yang tersebar ke

institusi di wilayah 4 (2)

c. Tidak terdapat perkembangan dari SOP yang telah ada sebelumnya (1) (3) Jumlah institusi yang menerima booklet

a. 14-22 institusi menerima booklet (3) b. 8-13 institusi menerima booklet (2) c. <8 institusi menerima booklet (1)

(4) kebermanfaatan booklet inisiasi bagi institusi di nilai dari tahap inisiasi/tahap pengembangan desa binaan :

a. > 11 institusi dalam tahap inisiasi desa binaan (3) b. 5-10 institusi dalam tahap inisasi desa binaan (2) c. < 5 institusi dalam tahap inisiasi desa binaan (1)

118 (5) kebermanfaatan booklet inisiasi bagi institusi di nilai dari tahap

inisiasi/tahap pengembangan sekolah binaan :

a. > 8 institusi dalam tahap inisiasi sekolah binaan (3) b. 4-8 institusi dalam tahap inisasi sekolah binaan (2) c. < 3 institusi dalam tahap inisiasi sekolah binaan (1)

(6) kebermanfaatan Riset Pengmas bagi institusi di nilai dari tahap pelaksanaan Riset Pengmas di Institusi :

a. > 10 institusi Melaksanakan Riset Pengmas (3) b. 5-10 institusi Melaksanakan Riset Pengmas (2) c. < 5 institusi Melaksanakan Riset Pengmas (1)

(7) kebermanfaatan booklet inisiasi bagi institusi di nilai dari institusi yang terinspirasi dari proker unggulan booklet

a. >10 institusi terinspirasi dan mengaplikasikannya di institusinya (3) b. 5-10 institusi terinspirasi dan mengaplikasikannya di institusinya (2) c. < 5 institusi terinspirasi dan mengaplikasikannya di institusinya (1) Indikator Keberhasilan untuk program kerja Booklet Inisiasi berdasarkan perolehan jumlah point dari indikator di atas

 Jika ponit total 15-21 : Baik  Jika point total 8-14 : Cukup  Jika point total 1-7 : Kurang h) Penanggung Jawab

119 GRAND DESIGN BIDANG PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA (PSDM)