• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

D. Hasil Temuan Penelitian

4. Informan Penelitian 1

a. Proses Penemuan Informan Penelitian 1

Proses penemuan informan penelitian 1 berdasarkan atas keterangan yang diberikan oleh subjek penelitian 1. Subjek penelitian 1 juga seringkali bercerita mengenai kehidupan informan penelitian 1. Dari percakapan tersebut kemudian peneliti menanyakan mengenai kedekatan hubungan antara subjek penelitian 1 dengan informan penelitian 1. Berdasarkan keterangan yang diberikan, informan penelitian 1 sudah seperti ibunya sendiri dan mampu mendengarkan setiap kesedihan ataupun kebahagiaan yang sedang dialami oleh subjek penelitian 1.

b. Identitas Informan Penelitian 1

Nama : Nuryaningsing

Jenis Kelamin : Perempuan

Umur : 52 Tahun

Pekerjaan : Ibu rumahtangga

Alamat : Medan

Hubungan dengan subjek : Adik dari ibu subjek penelitian 1

Interviewer : Mastha

c. Latar Belakang Informan Penelitian 1

Informan penelitian 1 merupakan adik dari ibu subjek penelitian 1. Informan penelitian 1 merupakan sosok yang seringkali menjadi tempat bagi subjek penelitian 1 untuk berkeluh kesah ataupun bercerita mengenai kehidupan pribadi dan kehidupan di lingkungan dari subjek penelitian 1. Setidaknya setiap satu minggu sekali antara subjek penelitian 1 dan informan penelitian 1 menghabiskan waktu bersama dan saling bertukar pikiran, baik mengenai masalah pekerjaan hingga masalah kehidupan beragama.

d. Hasil Wawancara

1) Aspek-aspek Kebermaknaan Hidup Homoseksual pada Kaum Gay Usia Dewasa Madya

a) Aspek Nilai-nilai Daya Cipta atau Kreatif (Creative Values) Aspek nilai daya cipta atau kreatif (creative values) pada subjek penelitian 1 berdasarkan keterangan informan diketahui dari

adanya rasa nyaman dan senang subjek penelitian terhadap pekerjaannya. Hal tersebut dikarenakan pekerjaan yang dilakukan saat ini, yaitu merias merupakan pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan yang dimiliki oleh subjek 1 (KB/IP1P1/B.3-8).

Terbentuknya nilai-nilai daya cipta atau kreatif (creative

values) pada subjek penelitian 1 tidak terlepas dari adanya penilaian

bahwa pekerjaan yang dilakukan oleh subjek penelitian 1 dapat memberikan manfaat bagi orang lain. Manfaat tersebut adalah dapat membantu orang lain dalam mempercantik diri melalui bakat dalam dunia merias yang dimiliki oleh subjek penelitian 1 (KB/IP1P1/B.11-14).

b) Nilai-nilai Penghayatan (Experiential Values)

Nilai-nilai penghayatan merupakan mencoba memahami, meyakini dan menghayati berbagai nilai yang ada dalam kehidupan, seperti kebenaran, keindahan, kasih sayang, kebajikan dan keimanan. Nilai-nilai penghayatan dalam kebermaknaan hidup subjek penelitian 1 terlihat dari adaya penerimaan keluarga terhadap perbedaan yang dimiliki oleh subjek penelitian 1. Keluarga tidak mempermasalahkan hal tersebut, namun justru bersedia memberikan saran ataupun dukungan agar subjek penelitian 1 tetap tabah dan kuat dalam menjalani kehidupan. Subjek penelitian 1 juga seringkali menghabiskan waktu berkumpul dengan keluarga untuk sekedar saling berbagi satu sama lain (KB/IP1P1/B.18-23).

Nilai-nilai penghayatan (experiential values) dari kebermaknaan hidup juga muncul karena adanya penilaian bahwa hubungan subjek penelitian 1 dengan lingkungan tergolong baik. Subjek penelitian 1 menganggap bahwa keluarga ataupun teman-temannya telah mampu menerima kehadirannya. Hal tersebut tidak terlepas dari sikap dan perilaku subjek penelitian 1 yang juga baik dengan orang-orang di sekitarnya (KB/IP1P1/B.28-33).

c) Nilai-nilai Bersikap (Attitudinal Values)

Nilai-nilai bersikap (attitudinal values) dalam kebermaknaan hidup subjek penelitian 1 terlihat dari adanya sikap yang menerima dan tidak mempermasalahkan adanya penolakan dari masyarakat terhadap kaum gay. Hal tersebut dikarenakan adanya kesadaran dalam diri subjek penelitian 1 bahwa kaum gay oleh sebagain masyarakat dianggap sebagai sosok yang menyimpang. Untuk dapat mengatasi situasi tersebut, subjek penelitian 1 berusaha untuk tidak tampil mencolok di lingkungan masyarakat (KB/IP1P1/B.36-41). Berbagai bentuk stigma negatif dari masyarakat mampu diatasi oleh subjek penelitian 1 dngan adanya sikap yang positif, sehingga penilaian negatif tersebut tidak berpengaruh terhadap kehidupan pribadi subjek penelitian 1 (KB/IP1P1/B.44-51).

3) Faktor-faktor yang Memengaruhi Kebermaknaan Hidup Homoseksual pada Kaum Gay Usia Dewasa Madya

a) Kehidupan Keagamaan/Spiritualitas/Ibadah

Faktor kehidupan keagamaan/spiritualitas/ibadah dalam kebermaknaan hidup subjek penelitian 1 terlihat dari adanya rasa nyaman dan ketenangan yang diperoleh subjek penelitian 1 setelah menjalankan ibadah dengan tekun. Berdasarkan keterangan informan penelitian 1, subjek penelitian 1 berusaha untuk mempersiapkan diri agar dapat memiliki kesiapan apabila sewaktu-waktu tuhan memanggilnya (KB/IP1P1/B.53-59).

b) Pekerjaan

Faktor pekerjaan memberikan kontribusi bagi terbentuknya kebermaknaan hidup pada subjek penelitian 1. Hal tersebut dikarenakan pekerjaan yang dilakukan oleh subjek penelitian 1 saat ini adalah pekerjaan yang sangat sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. Selain itu, subjek penelitian 1 juga menganggap bahwa pekerjaan yang dilakukannya mampu memberikan kontribusi yang positif bagi orang lain. Subjek penelitian 1 merasa yakin meskipun hanya bekerja di salon, akan tetapi dengan membantu orang lain merawat kecantikannya, maka secara tidak langsung dapat membantu orang lain (KB/IP1P1/B.63-68).

c) Pengakraban Hubungan

Fakotr pengakraban hubungan yang membentuk makna hidup pada subjek penelitian 1 adalah adanya rasa peduli terhadap penderitaan orang lain. Subjek penelitian 1 meskipun jarang terlibat secara langsung kegiatan yang diselenggaran di lingkungan, akan tetap sebagai gantinya subjek penelitian 1 bersedia memberikan bantuan dana bagi orang-orang yang sedang dilanda kesusahan (KB/IP1P1/B.71-78).

Selain itu, keberanian subjek penelitian 1 untuk berbaur di lingkungan sosial menjadikan subjek semakin memiliki hubungan yang bermakna dengan lingkungan sosialnya. Hal tersebut terbentuk karena adanya rasa percaya terhadap orang lain, bahwa selama dirinya tidak menyalahi orang lain, maka sebaliknya orang lain juga tidak akan menyalahinya (KB/IP1P1/B.81-87).

Tabel 5

Unit Makna dan Makna Psikologis pada Informan Penelitian 1

Makna Psikologis Coding

 Rasa senang dan bangga terhadap pekerjaan

 Menyadari bahwa pekerjaan yang dilakukan dapat memberikan manfaat bagi orang lain

 Nilai-nilai daya cipta atau kreatif (creative values)

 Yakin banyak orang-orang di sekitarnya yang dapat menerima kehadirannya  Kenyamanan dalam menjalin hubungan

dengan orang-orang di sekitarnya

 Kesediaan untuk berbagi kepada orang lain yang membutuhkan

 Nilai-nilai Penghayatan (Experiential Values)

 Menyadari bahwa penolakan yang ditunjukkan orang lain adalah hal wajar  Berusaha agar dapat memberikan

 Nilai-nilai Bersikap (Attitudinal Values)

bantuan kepada orang lain yang membutuhkan

 Rasa damai dan tenteram setelah menjalankan perintah agama

 Faktor Kehidupan keagamaan/spiritualitas/ ibadah

 Rasa bersyukur atas pekerjaan karena pekerjaan saat ini adalah impiannya  Aktualisasi diri dalam pekerjaan

 Faktor Pekerjaan

 Keberanian berbaur di lingkungan sosial  Berpikir positif terhadap orang lain

 Faktor Pengakraban Hubungan

Dokumen terkait