• Tidak ada hasil yang ditemukan

Informan : Yan Takua Jabatan : Manajer Sirkulasi :

Dalam dokumen 62975958 8949364 Skripsi Komunikasi. pdf (Halaman 170-175)

Pekembangan surat kabar PR berfluktuasi akibat factor eksteren dan interen.

Factor eksteren : kebijakan pemerintah : kenaikan harga, pesaing –tribun 2004 ada 10 persen langganannya berpindah

Factor interen : pelayanan : mengantarkan Koran lebih cepat, mempertahankan, penyajian berita actual

Promosi bentuknya : pemasangan iklan di TV, bioskop, radio, majalah, Koran ratis tiap akhir bulan lewat agen untuk calon pelanggan untuk menjadi pelanggan Harga sirkulasi

Harga dalm kota 28.000 Luar kota 35.000 20% Agen kota 4.500 Loper 4000 Manajer Iklan : Langsung

Ada dari luar kota

Promosi di Koran sendiri Paket

Jumlah admistrasi 6 orang 4-5 peningkatan

tenaga iklan agen dan wartawan di luarkota.

Ahli media

Nama Informan : Makbul pertama

1. Secara pemberiataan tribun timur hendak akomodasi pembaca yang mempunyai pergerakan dianmika yang tinggi, sehingga tribun dalam pemberitaan itu cenderung sebeanranya bukan untuk menyempurbakan tapi mampu memadatkan persitiwa sehingga orang tidak perlu membaca berita panjang, tetai juga orang bisa membacanya dengan tuntas maksudnya dari awal sampai akhir,

2. tribun sendirung menghindari hal-hal yang sifatnya sensional, karena mungkin factor akurasian atau akuntabilitas pemberiaan itu, sementara nilai jual suatu berita pada triun diperkuat , menapilkan berita2nya sekalipun ringan tetapi tidak sekedar mengimpormasikankarena berita ini bukan berarti

mengimpormasikan tetapi juga dikemas dalam bahasa2 sunggu sangat sederhana jadi orang tidak perlu memperkerjakan kognisinya untuk memahami berita yang telah ditulis oleh wartawn/redaktur,

3. secara umum tribun banyak pemperaktekkan berita pendek, tetipi bukan sekedar menyampaikan dari pemberitaan kelamhan kalau dilihat secara pemberitaan itu bisa ditinjau sebagai kekeliruan teknis dan kekeliruan yang tidak bisa dilihat SDM

4. fajar : orang menempati posisi tertinggi, beritanya cenderung untuk memenuhi harapan pembaca, bagi pembaca yang menyenangi sensasional, akibantnya ini kita bisa kita lihat apabila kita membaca fajar bersamaan dengan media lain (peristiwa yang sama) untuk memenuhi keinginan pembacanya sehingga berita itu dipermak sedemikian rupa, sehingga menjadi sensasional, bahkan kerap kita temukan sumber-sumber yang anonim, entahlah apakah ini untuk mengaja hubungan dengan nara sumber atau apakah informasi sumber ini yang dikafer oleh wartawan kemudaia diolah oleh wartawan memeng tidak bisa meyakinkan akurasinya tetapi dapat memenuhi harapan pembaca yang suka sensasional, atau yang lain tentang fajar, masih seperti berita lainnya, pola pemberiataan yang disajikan, masi seperti yanglainnya strait new, yaitu seperti parami terbalik seiring menjadi berjalan dengan paragrap selanjutnya, sampai yang tidak penting paragraph terakhir, tapi disini kita bisa melihat

tidak adanya kerjasama antara wartawan dengan redaktur desk karena kerap kita menemukan dimana ucapakn seseorang dijadikan sub judul tetapi ketika kita membaca berita itu rupanya tidak ada, karena itu terjadi adanya

pemotongan berita karena setting fajar stret new

yang lain difajar, mengedepankan prokmitasnya, teat markert

(mengedepankan promisitas) padahal mungkin tidak semua pembaca tidak mengingkan seperti itu dar suatu peristiwa, contoh upaya dekat disulsel waktu didduki gedung MPR tahun 98 yang dimabil judul 4 mahasiswa dari makassar bergabung dengan mahasiswa dijakarta menduduki MPR, ini usaha fajar untuk mendektkan peristiwa dengan pembacanya,

Fajar : karena koran oleh sejumlah orang lain menganggap koran yang berpengaruh, cenderung menakomodir sehingga pemberitaan fajar itu bisa dijelaskan dengan kepentinga yang ada dikubu fajar sendiri baik secara politik maupun bisnis contohnya sorotan-soraotan tajam tentang yuduf kalla ketika memperindag jarang sekali kita temukan, padahal nyata-nyata di kompas sejumlah kelemahan2 yisuf kalla sebagai memperindag sangat termentatif dalam kebijakannya, saya menduga bahwa ini ada kaitannya Yusuf kalla sebagai pemegang saham,

Tentang bosowa, sebelum aksa mencabut sahamnya disana kita juga mendapatkan di PR misalnya atau diharaian-harian nasional yang terbit dijakarta itu nyata2 bagaimana bosowa memperlakukan tengakerja dengan upah minimun dibawah atau menomor setuskan keselatan tenga kerja, tapi sekarang sudah bisa karena kondisinya berbeda.

Aspek bisnis dapat kita temukan nuansa kita temukan nuansanya dalam pembeitaan fajar, itu kita bisa lihat ifen-ifen pemilihan gubernur, pemilihan DPRD kemarin , sebenarnya kita lihat afiliasi2 harian fajar terhadap sejumlah politik dan itu kita secara idelogi pemberitaan.

PR : Secara pembeitaan cenderung untuk menghindari masalah, kecuali sejumlah masalah yang tidak repenstatif untuk yang bisa dikatakan cenderung untuk mencari masalah, bago PR dengan pemberiaanya bahwa berita alakadarnya itu sudah cukup, kecuali berita-berita yang dilansir oleh antara, tetapi berita yang dikafer oleh

wartawannya sendiri, itu cenderung kita melihat ucapan pejabat,Ucapan pengusaha pada acara seremnial, misalnya pelantikan, jadi kita temukan hal-hal yang sifatnya kritis, arau sifatnya yang eksentrik dalam artian secara jurnalistik memiliki nilai berita yang tentunya mudah di jual, itu sebabnya Pedoman cenderung akrab dengan pejabat-pejabat pemerintahan karena pejabat yang mengingkan popularitas ad kolomnya tersendiri, misalnya kolom bupati atau pejabat-pejabat lain, kolom wajo, dan daerah lain, ini karena ia ingin punya aktualisasi tetapi tidak punya nilai berita tapi di pedoman punya nilai berita, itu sebabnya pedoman memberitakan hal seperti itu.

Bagaiman iklan:

Tinun timur : baru membangun pasarnya sendiri, iklan2nya agaknya selektif, dalam artian iklan mahal, sekalipun itu terasi, tapi kalau mau bayar mahal itu dimuat, itu saya tidak atau apa starategi, saya tidak tahu apa dampak streategi seperti itu, tetapi memeng sebagai pendatang baru baru mencari bentuk, jadi saya lihat semua

pengiklan yang ada di tribun itu adalah punya pinansial yang tinggi untuk membayar iklan seberapapun bisa,

Rubrrik pemberitaan dengan iklan , berita 80 persen iklan 20 persen, mungkin tanda karena belum banyak orang mengenal sebagai media iklan yang bagus, dalam artian sirkulasi bagus dan tinggi

Fajar : merajai belanja iklan untuk harian local didaerah ini, namun saha kerap mengganggu, karena iklan di fajar itu kerap bermain antara 30-50 untuk disbanding opni dan berita, s=untuk opini dan berita bersentasinya pifti2, kalau kita beli fajar hendaknya kita beli informasi, tetapi kalau begini, maksudnya sudah meleset, terlalu banyak menyajikan iklan, yang mungkin cirri khas iklan kita temukan dimuka halaman pertama tapi bukan dipantat halaman sama tribun timur, biasa muncul di kepala halaman, bukan kuping, kuping untuk model koran klasik,sebelum lead, seakan-akan inset gambar sebuah berita, ternyata itu iklan, yang biasanya sekarang itu iklan semuanya dipantat, mulai dari bawah ke atas, kalau fajar sembarang tempat di tempatkan, itu segi pandang desain.

PR : iklan tidak begitu banyak memuat iklan, paling2 iklan ucapan duka, selamat, tetapi sifat komersial sangat jarang kecauali perusahaan yang tidak memperhatikan sirkulasi, tetapi bagaiman hadir disemua koran local

Harga :

Tribun : artinya jumalh halaman sudah harganya tetapi kualitas pemberitaan dan proporsi pemberitaan ketimbang iklan saya kira itu sangat mudah, harga cukup murah sataregii untuk

Fajar : angat iklan , tapi untuk jumlah halaman sangat proporsional, tapi untuk

pembandingan berita dan iklan itu sangat mahal.efeknya 50 ribu, standar untuk koran local

Pedoman : jumlah sudah harganya dari kualitas berita, Halama-halam:

PR : jumlah sumber daya yang ada, sehingga keterbatasan untuk mengisi halaman yang banyak, sehinggga ttampil dengan halaman yang sedikit

Fajar : jumlah sumber daya yang berjibun sehingga memungkin untuk halaman banyak, kalau saat ini bisa terbit sampai 30 halaman, mungkin sampai 40, wartawan 1-5 berita, hanya saja kualitas SDM itu tidak mencerminkan untuk mengisi halaman seperti itu, dalam artian bahwa halaman di fajar itu menjadi banyak karena adanya porporsi iklan yang tinggi, dan saya kira memenag akan menambah halaman untuk porposi iklan yang tinggi

Tribun : terlalau sedikit 12, yang mengkalim diri sebagai harian nasional yang terbit dilokal itu terlalu sedikit karena ada peristiwa nasinal dan local yang mereka harus kafer.

Promosi :

Yang tidak antusias disini hanya pedoman rakyat, dan kalau tri dan fajar cukup spektakuler, karena untuk hadir disetiap efen itu fajar butuh usia 10 tahun, sekarang tribun timur hanya butuh usia 1 tahun dia sudah bisa memasuki ifen-ifen AFI di indonesiar, ifen berhadiah, balap mobil, motor, seminar, tapi reklame dijalan-jalan memang fajar lebih tinggi, tetapi untuk tmpil promosi seperti itu tribun cukup cepat, dan mungkin ada kapital yang cukup sehingga tribun mampu malakukan itu yang memang secara histories saya kira usia matang seperti ini,artinya Pedoman sudah tua tapi tidak matang seperti ini secara promosi, PR cenderung tidak menekankan diri pada promosi karena dia punya pelanggang yang bisa diestimasi dengan mudah, misalnya berapa daerah, kantor bupati dikali 200 eksamplar, dan itu tetap

belarlangganan dalam APBD, jadi PR tidak usah berpromosi di kantor daerah karena sudah jelas itu, apalagi ada perjanjian istilahnya pertukaran keuntungan misalnya kantor daerah selalu di beritakan setiap minggu tapi selalu diberitakan dan itu pertahun , itu pr tidak

Distribusi :

Fajar : yang paling luas distribusinya disamping Fajar ebih dukuan punya biro-biro di daearh dan agen-agen, sehingga lebig luas skala disrtibusi, kecepatan pR fajar dan tri sudah bisa dibaca dipalopo pada jam 12, jam 1, beda koran lain misalnya palopo pos dibaca pagi disana karena memang dicetak jam 9 disini, angkot daerah , asumsinya kalau angkot daerah disini berangkat jam 10 malam maka bisa tiba pada jam 4 pagi, beda fajar dicetak terakhir maka harus dibaca siang-siang demikian juga tribun dan pR,

Jadi fajar memang sudah jauh untuk dikejar oleh tribun dan PR, tetapi pedoman ini adalah hasil kejaran dari fajar, dulu PR dianggap suatu kemustahilan untuk

dikalahkan distribusinya, tepai kenyataannya sekarang jauh lebih besar distribusinya bahkan jauh dibawah tribun timur,

Peluang-peluang

saya kira tribun dia prospek yang besar untuk maju, selama manejemen redaksi dan perusahaan kalao didominasi oleh gramedia, artinya berkembang secara professional, bukan berkembang seperti harian fajar, yang cenderung tidak proposional, beda tribun berkembang secara propesional saat ini besar,

beda dengan Fajar walaupun berkembang bukan karena professional dalam manejemen redaksi dan Manemen perusahaan, karena sebagain besar saham itu dipegang oleh satu orang, dalam artian fajar cenderung mengalami kemajuan karena firasat bisnis seseorang, tetapi kalau tribun itu betul-betul dengan perhitungan yang cermat, saya kira PR saat ini tidak ada bedanya 1 tahun lalau dan 10 tahunlalau, mati dalam artian sudah hilang dalam image publik, misalnya anak saya nanti bilang adakah namanya Pedoman padahal PR masih terbit saat itu, itu tidak ada

peromabakan secara pinansial dan manjerial PR akan habis secara publik tapi untuk terbit sampai 100 tahun itu masih bisa, kekuatannya, ada mesin cetak dan tidak satu manajemen dengan redaksi, saat ini redaksi lebih banyak disubsidi dari percetakan sulawesi dan percetakan sulawesi tidak hanya mencetak pedoman, tepai juga mencetak kompas, pendapatan percetakan sulawesi sangat besar inilah yang mensubsidi redaksi sesungguhnya redaksi sudah tidak mampu untuk membiayai dirinya sendiri, dalam aritian kualitas beritanya bisa dibeli, itu peluang =-peluang, tribun punya peluang sangat besar adalah tribun timur, kalau harian fajar sudah tidak bisa berkembang sepesat dulu karena adanya saingan yang cukup matang untuk masuki wilayah fajar saat ini sudah ditinggalkan oleh PR, misalnya wilayah bisnis iklan, distribusi, maupun ideology pemerintahan,

kekuatan ke tiga surat kabar : fajar dan tribun bisa disamakan yanitu adanya

kekuatan pinansial eksternal, dalam artian Fajar bisa berkembang karena danya JPNN (Jawa ) yang membatu fajar bukan hanya dari redaksi tetapi juga membatu modal, sehingga harian fajar selain sebagai jaringan berita juga sebagai jaringan bisnis, itulah membuat fajar diselamatkan.

Tribun : kalau hanya bosowa cukup berhitung kalau hanya mengandalkan modal pinansial sendiri, tribun didominasi didominasi oleh gramedia baik kebijakan bisnis maupun kebijakan redaksional, karena adanya kewajiban2 yang belum diselasaikan karena saat ini kelompok kompas mendominasi kebijakan-kebijakan, itu kekuatan pinasial dan redaksi lebih jauh dari tribun timur

Karena sumberdaya yang ada difajar itu tercecer ke tribun timur karena alasan kulitas yang mereka miliki mustinya diganjar dengan karier yang pasti, itu lebih pasti. Kelemahan-kelemahan :

Kelemahan yang di fajar, kualitas SDM, dari perusahaan masih kuat harian fajar ketimbang harian timur, disbanding PR,

Kelemaha timur disribusi sdm promosi dan pemasaran , keuketan SDM,

PR : nyaris terdapat kelemahan baik dibidang promosi, distribusi, pemberitaan, iklan, modal

Ancaman :

SDM keredaksiannya daam artian kalau SDM tidak cukup menjaga kepercayaan publik, publik bisa meninggalkan ketiga surat kabar ini, jadi ancaman terbesar adalah publik, contoh fajar dan prdoman ketika kepercayaan publik menurun sehingga harian fajar berpindah ke tribun, begitu juga dulu pedoman ketika publik makassar ketika apresiatif dengan SDM dipedoman itu mengelolah pemberitaan akhirnya beralih ke Fajar itu than 80-an

Dalam dokumen 62975958 8949364 Skripsi Komunikasi. pdf (Halaman 170-175)