• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kekuatan dan kelamhan bisa dilihat pada perusahaan

Dalam dokumen 62975958 8949364 Skripsi Komunikasi. pdf (Halaman 175-186)

Jaminan kesejahteraan untuk membuat membuat bekarja , kalau kesejahteraan bagus wartawan itu cenderung mengejar kepuasan bathinnya, kalau kepuasan bathin yang

bagus yaitu mengejar berita yang bagus, itu menimbulkan kepuasan bathin secara sendiri, tepai kesejahteraan tidak ada orang akan membuat berita dari jatah, setiap berita minimal 200 karakter, orang akan melihat kuantitatif produktifitasnya, intinya dalah ada pada perusahaan ini, perusahaan harus menyiapkan infrastruktur

suprastruktur untuk bekerjanya proses jurnalisme yang ada diketiga harian ini, ketiga harian ini siapa yang paling terampil menenpatkan diri dalam dunia keredaksian saya kira itu yang lbih berpelung untuk maju pada tahap-tahap selanjutnya,

Dan perusahaan ini harus punya sayap-sayap bisnis , bisa bertahan , bisa awet seperti Pedoman PR tetap bertahan juga tetapi tidak seperti harian fajar, seperti kompas kita bisa liat punya hotel, percetakan, penerbitan,

Fajar punya usaha rental mobil, perkebunan, sekolah swasta, masih banyak lagi. Disamping harian diterbitan di daerah mrupakan jaringan fajar, perusahaan jadi inti kekuatan.

Informan : Husain Abdullah

Masih kadang-kadang mengedepankan unsure sensasi, biasa berita belum siap betul untuk menjadi berita sudah diturunkan, ada beberapa berita seperti itu sudah

diturunkan, sehingga berita tersebut sebagai fakta rumor itu kadang-kadang tipis perbedaaanya, contoh pengakngakatan kapolda dan wakapolda, sudah langsung diberitakan, semenatra masih premature, bisa menjadi berita itu menyebakan orang itu tidak jadi ditunjuk atau bagaimana, ada efeknya terhadap orang lain, terkait

dengan aspek persaingan denga media lain, mungkin juga terkait dengan kematangan surat kabar ini termasuk orang-orang yang bekerja didalam termasuk sebagai reporter dan redaktur sehingga ada unsure sensasionalnya tetapi disis lain sebenarnya dari berita-berita, tribun itu termasuk koran kritis, dan trendi, tidak terlalu membuat dongkol, beritanya nakal tetapi unsure=unsure yang dibutuhkan dalam pemberitaan masih tetap diberitakan, memang ini barang masih mencari bentuk menuju posisi tertentu, tetapi secara keseluruhan dipadukan dengan antara politiknya, partai2 dan perebutan kekuasaan misalnya local gubernur, buapti life stail banyak informasi yang dibutuhkan oleh pembaca, bukan sekedar oleh berita politik juga hiburan.

Dalam konteks ini kalau hiburan dengan life stail cenderung sudah mengungguli koran-koran yang ada dimakassar, dia sudah kelihatan sudah lebih maju, dan memberikan nuansa baru, bisa mengimbangi trend berita2 selebriti diTV akhirnya orang tidak cukup menonton ditv tetapi juga orang juga memerlukan tribun

perkembanag Afi, dan erkembanga selebriti lainnya. Apalagi biasa dia mengandalkan konten local , diperkeaya konten local ini menjadi kekuatan termasuk berita

politiknya itu juga selalu melkukan pendekatan proksimitas dengn pembaca sekalipun peristiwa nasional selalu dia berupaya menjadikan ada hunbungan nya dengan sulsel meskipun kesannya sensasi dan dipaksakan, memangkan kan mencari bentuk

misalnya waktu gempa nias, SBY pidato bahwa waspada orang yang ada di

kepulauan termasuk diberi judul harus waspada di Sulawesi, itukan bermaksud untuk menonjolkan proksimitas, kedekatan di paksakan, terus berita di senayan DPR sekian orang Sulsel begini begitu, biasa juga emosi- seperti ditampilkan itujuga bisa tapi lebih mengandalkan fakta kalau dia bisa memperkuat dirinya dengan sesuatu factual itu suatu kekuatan suatu persurat kabaran local, mungkin akan semakin jadi itu secara pemberitaan

Liputan khusus itu dibuat agak dalam suatu permasalahan , misalnya soal haji, soal kongres, kalau ada yang ngetrend misalnya flu burung, dbuat liputan khusus itu juga diberikan kita informasi yang konprehansif,

Memang segi iklan belum sebesar harian fajar, tidak sementeren harian fajar,

mungkin koran baru, orang masih mengukur-ukur , kedepan cukup bagus, salah satu kekuatan yang menonjol juga adalah lay autnya, penampilannya, menarik untuk dipandang ini juga potensi untuk pengiklan , selain mempertimbangkan kontennya juga penampilannya bagus ditunjang dengan daya serap pasar maka harus siap-siap pesaing2nya untuk menghadapi tribun, sepanjang memang menujukkan perbaikan dua koran lainnya fajar dan pedoman cenderung statis, malah pr menurun ini bahaya, kalau memang fajar tidak melakukan pembehanan maka tribun menjadi ancaman buat dia, untuk priklanan dan berita.

Harga

Untuk tahap awal, memang trbun perkenalan memang harus begini, sudah benar untuk sisi marketingnya, kalau dia langsung mahal hanya ada dua kemungkinan orang tidak beli, mungkin ini bagus karena mahal, tetapi yang kedua harus diimbangi

isi, tapi mungkin akan lebih mahal setelah menambah halaman, setelah banyak iklan yang masuk mungkin lebih mahal dari harga yang sekarang, tetapi untuk sekarang dengan harga seoerti ini seharusnya kita menghargai tribun sebgai new kamers, pendatang baru.

Halaman

Kalau saya cukup, kompas yang terlalu banyak halaman itu juga tidak dibaca semua, membosankan juga, saya khawatir tribun bisa membuat dahi berkerut, malah susah dibacanya, lain halnya kontennya bagus, mungkin bisa0 saja, menurut saya

halamannya tetap saja, menurut saja tetapi dalam waktu tertentu ditambah misalnya kita banyak waktu untuk membaca misalnya hari sabtu atau minggu ini juga supaya dia bisa eksis maksudnya tidak terlalu banyak modal keluar tetapi tidak kehilangan pembaca, malah memberikan kepuasan, jangan langsung mau tambah halaman , sekarang sudah bagus karena sejak awal kita sudah diplot atau diberikan semacam kondisi bahwa tribun seperti itu,pembaca susah itu, merubah logo saja itu, apalagi merubah halaman ini harus hati2 janga dartis, sudah cukup

Promosi :

Kurng promosi , tidak ada terobosan2 yang dilakukan untuk mempromosikan dirinya, biasa saja, seminar2 nya , atau kiat2 tertentu, promosinya sangat lambat, mestinya koran ini lebih memasyarakat, jangan dicetak saja tidak dipromosikan, kelihatannya koran ini tidak memiliki tenaga promosi yang memadai,

Fajar jauh promotif , banyak kegiatan yang sifatnya promotif, tribun kurang Distribusi

Belum ada problem, kita bisa terima pagi2 persisi kita pada waktu perlu membaca koran, entah kalau sudah bertambah pelanggan maka dia harus meningkatkan lagi untuk saat ini cukup

Peluang

Kalau peluang tribun punya spert untuk berkembang, kesempatannya masih cukup bagus karena dalam tempo satu tahun saja, sudah mulai kita tidak enak kalau tidak baca tribun , dia sudah mampu mengikat pembaca, jadi kalu diikuti dengan kegiatan promosi yang baik kedepan tribun itu bisa jadi market leader kalau dipromsi dengan baik, dengan konten yang baik juga

Kekuatan :

Lay out bagus, kritis, megtren tidak terlalu menjengkelkan, meyiksa orang,

Sekarang koran itu harus kritis tetapi tetap harus santun, memenuhi kaudah sehingga kelihatan matang, saya suka keritik orang atau membaca orang2 yang dikritik itu tetapi tetap diperhatikan aspek psikolofginya, distu dihat kemampunnnya.

Fajar : datar2 saja, konserfatif korannya, kalau tidak betul-betul meyakinkan dia tidak turunkan, psikolofis juga,

Tribun : memang harus lebih, harus mampu mengems agar beritanya tidak terkesan sensasi, tapi itu sebagai koran baru bisa jadi kekuatan karena tidak semua pembaca sama perspektifnya saya beda2, mungkin banyak suka,

Kritis tapi jangan memojokkan kelompok, orang 2 tertentu kalau itu tanggungjawab kolektif supaya tidak cenderung menyerang pribadi,

Itukan jangan ditimpakan ke pribadi, supaya berita itu tidak sekedar sensasi , kelanjutannya tidak ada, jadi tidak ada tanggung jawab, tapi mungkin bisa dietrima oleh orang tertentu, ranning new harus betul2, jangan hanya sambil lalu kemudian berhenti, tinggalkan lagi kalau ada yang disitu konsennya disitu, seperti baiaya

kesehatan wawali 200 juta , setelah itu dia menghilang dari udara, itukan hing end run istilahnya. Inikan menarik tapi tidak bagus. Kurang sehat masih perlu lagi, itu berita bagus, tapi dia tidak melihat aspek psikologisnya siwawali yang diberitakan, orang baru yang dioerasi jantungnya, setidaknya ada empati sedikit yang ditunjukkan supaya orang tidak mati mendadak, tapi ini kan tidak bertanggungjawab, habis itu dia tulis hilang, mestinya kan ada kelanjutannya supaya ada penjelasan betul-betul, kalau mungkin tidak baik maka dia bisa ditiadakan itu anggaran , dicabut, tapi kan ini tidak punya akhir, endingny tidak bagus, sering mncul berita seperti ini,

Bedanya Fajar : karena itu ini sehinnga bisa berpengaruh terhadap pengambilan kebijakan, akhirnya kalau tribun begini efeknya celakanya orang bilang biar saja, akan hilang juga sesudah diberitakan, tidak punya wibawa, pemberitaan yang diturunkan tidak punya wibawa, orang tidak menganggap sbagai suatu berita yang bisa mengoreksi, merubah suatu kebijakan, jadi kalau diberitakan orang akan tersungkur tapi komplit tapi ini tidak, besok lain lagi, tidak apa2, tidak usah ditanggapi.

Saya belum menemukan banyak kekuatan-masih, masih mencari bentuk. Unsure prokmisitasnya tetap ada, berita tentng yakobus tentang kritik mega, padahal semua orang tahu yakobus pemuja mega, ini pengritik mega itu Sophan sopian, eros jarot, yakobus itu loyalis dan terdepak.

Kelemahan itu tadi,

Berita tidak berwibawa, karena belum matang betul dan tidak melihat backraung seseorang, masa seorang yajobus dianngap pengeritik mega padahal dia adalah orang paling loyal kepada mega, Ancamna tidak itu, tidak matang betul, dan tidak

backroung mega, ini bahaya ini akan merugikan dia,

Daftar Pertanyaan Untuk Ahli Media

No Informant :

1. Sebagai Pengamat Media, Bagaimana Penilaian anda secara Pemberitaan

a. Tribun Timur b. Fajar

c. Pedoman Rakyat

2. Bagaimana anda melihat disisi iklan : a. Tribun Timur

b. Fajar

c. Pedoman Rakyat

3. Bagaimana menurut anda tentang harga yang telah ditetapkan oleh a. Tribun Timur : eceran Rp. 1500 harga langganan Rp. 40.000 b. Fajar : eceran Rp. 2500, langganan Rp 50.000

c. Pedoman Rakyat : eceran Rp. 1500, langganan 40.000

4. Bagaimana menurut anda halaman yang disajikan selama ini? Apa sudah cukup atau belum ?, kalau belum sebaiknya harus bagaimana (Tribun Timur, Fajar dan Pedoman Rakyat)

5. Bagaimana anda melihat (Tribun Timur, Fajar dan Pedoman Rakyat) dalam melakukan promosinya),

clxxx

6. Bagaimana menurut anda (Tribun Timur, Fajar dan Pedoman Rakyat) dalam melakukan distribusinya selama ini

7. Bagaimana anda melihat peluang untuk ketiga surat kabar ini (Tribun Timur, Fajar dan Pedoman Rakyat) dimana peluang itu?

8. Selanjutnya dimana letak kekuatan dari ketiga surat kabar (Tribun Tribun Timur, Fajar dan Pedoman Rakyat)

9. Sebagai surat kabar daerah dimana anda melihat kelemahan dari ketiga surat kabar ini (Tribun Timur, Fajar dan Pedoman Rakyat)

10. Ancaman apa yang akan menghadang ketiga surat kabar ini (Tribun Timur, Fajar dan Pedoman Rakyat)

Daftar Pertanyaan Untuk Stakeholder Tribun Timur

Informant :

1. Bagaimana Penilaian anda secara Pemberitaan surat kabar Tribun Timur?

2. Bagaimana anda melihat disisi iklan?

3. Bagaimana menurut anda tentang harga yang telah ditetapkan Tribun Timur secara eceran Rp. 1500 dan langgan Rp. 40.000?

4. Bagaimana menurut anda halaman yang disajikan selama ini? Apa sudah cukup atau belum ?, kalau belum sebaiknya harus bagaimana ? 5. Bagaimana anda melihat Tribun Timur dalam melakukan promosinya?

clxxxi

6. Bagaimana menurut anda Tribun Timur dalam melakukan distribusinya selama ini?

7. Bagaimana anda melihat peluang-peluang Tribun Timur, dimana peluang itu? Sebagai koran baru didaerah ini?

8. Selanjutnya dimana letak kekuatan-kekuatan dari Tribun Timur ?

9. Sebagai surat kabar daerah dimana anda melihat kelemahan dari Tribun Timur?

10. Ancaman apa yang akan menghadang Tribun Timur?

Daftar Pertanyaan Untuk Stakeholder Pedoman Rakyat

Informant :

1. Bagaimana Penilaian anda secara Pemberitaan surat kabar Pedoman Rakyat?

clxxxii

2. Bagaimana anda melihat disisi iklan ?

3. Bagaimana menurut anda tentang harga yang telah ditetapkan Pedoman Rakyat secara eceran Rp. 1500 dan langgan Rp. 40.000?

4. Bagaimana menurut anda halaman yang disajikan selama ini? Apa sudah cukup atau belum ?, kalau belum sebaiknya harus bagaimana ? 5. Bagaimana anda melihat Pedoman Rakyat dalam melakukan

promosinya?

6. Bagaimana menurut anda Pedoman Rakyat dalam melakukan distribusinya selama ini?

7. Bagaimana anda melihat peluang-peluang Pedoman Rakyat, dimana peluang itu? Sebagai koran tertua di daerah ini?

8. Selanjutnya dimana letak kekuatan-kekuatan dari Pedoman Rakyat? 9. Sebagai surat kabar daerah dimana anda melihat kelemahan dari

Pedoman Rakyat?

10. Ancaman apa yang akan menghadang Pedoman Rakyat?

Daftar Pertanyaan Untuk Stakeholder Fajar

clxxxiii

Informant :

1. Bagaimana Penilaian anda secara Pemberitaan surat kabar Fajar? 2. Bagaimana anda melihat disisi iklan ?

3. Bagaimana menurut anda tentang harga yang telah ditetapkan Fajar secara eceran Rp. 2500 dan langgan Rp. 50.000?

4. Bagaimana menurut anda halaman yang disajikan selama ini? Apa sudah cukup atau belum ?, kalau belum sebaiknya harus bagaimana ? 5. Bagaimana anda melihat Fajar dalam melakukan promosinya?

6. Bagaimana menurut anda Fajar dalam melakukan distribusinya selama ini?

7. Bagaimana anda melihat peluang-peluang Fajar, dimana peluang itu? 8. Selanjutnya dimana letak kekuatan-kekuatan dari Fajar ?

9. Sebagai surat kabar daerah dimana anda melihat kelemahan dari Fajar? 10. Ancaman apa yang akan menghadang Fajar?

Dalam dokumen 62975958 8949364 Skripsi Komunikasi. pdf (Halaman 175-186)