• Tidak ada hasil yang ditemukan

PADA SURAT KABAR HARIAN KEDAULATAN RAKYAT EDISI BULAN NOVEMBER 2007

2.5 Informasi Kecelakaan

Informasi kecelakaan berhubungan dengan peristiwa atau kejadian yang terjadi di jalan raya, kapan terjadinya, dimana lokasinya, pukul berapa, bagaimana peristiwa tersebut dapat berlangsung dan resiko apa yang harus ditanggung oleh korban kecelakaan itu.

(16) Motor Tergelincir, Surat Penting Tercecer

(a) KEJADIAN ini bermula pada hari Minggu, 28-10-2007, ketika saya dalam perjalanan pulang dari rumah teman. (b) Akibat kondisi jalan yang licin karena hujan, saya beserta motor saya tergelincir di seputaran Monumen Pancasila Sakti.

(c) Saat itu kondisi yang baru saya alami membuat saya kurang cermat, sehingga dompet saya yang berisi kartu identitas yang penting tercecer dan lupa saya ambil, untuk diketahui saja dompet saya berwarna hitam berisi ATM, SIM, dan KTM beserta STNK.

(d) Oleh kejadian ini saya sangat mengharapkan sedalam-dalamnya bagi saudara/I yang menemukan dompet dengan kriteria tersebut untuk mengembalikan dompet saya.

(e) Saya akan menghargai langkah baik saudara, saya akan memberikan imbalan sepantasnya dan tidak memperpanjang masalah.

(f) Akhir kata semoga amal baik saudara/I diterima, dan dimudahkan urusan saudara oleh Tuhan. (Nurrahman Aji, Jl Trembesi 5 CC, Yogyakarta, Kedaulatan Rakyat, Sabtu, 3 November 2007, Hlm 9).

(17) Halo Colt-T AB-9217-TE

(a)PADA tanggal 9/11/2007, di selatan Plengkung Gading saya dan teman mengalami kecelakaan. (b) Saya bersama teman mengendarai motor dari arah selatan. (c) Pinginnya sore itu putar-putar Bantul. (d) Itupun kecepatan hanya 30-40 km/jam, karena jalan licin dan takut jatuh (waktu itu habis turun hujan).

(e) Apa yang saya pikirkan menjadi kenyataan. (f) Di depan saya ada mobil Colt-T Nopol AB-9217-TE berjalan searah dengan motor saya. (g) Tiba-tiba mobil tersebut berhenti mendadak dan banting stir ke kanan. (h) Saya yang ada di belakangnya tidak siap, walaupun rem motor sudah saya injak, tapi jarak yang terlalu dekat, roda depan motor saya kena bumpermobil tersebut, sampai motor saya rusak parah, saya terseret dan jatuh tertimpa motor dan teman saya. (i) Sampai orang-orang yang ada di sekitar tempat kejadian merasa iba dan menolong saya.

(j) Yang saya sayangkan, sopir mobil yang sudah tahu saya jatuh dan terseret mobilnya tidak mau berhenti malah tancap gas. (k) Saya memohon kepada sopir tersebut maungaruhkeke tempat saya. (l) Dan masalah ini diselesaikan secara kekeluargaan.

(m) Apa Anda tidak punya hati nurani/rasa belas kasihan sama saya? (n) Saya tidak mau minta ganti rugi kepada Anda, Tapi Cuma yang saya inginkan ucapan minta maaf dari Anda. (o) Kita sama-sama pemakai jalan yang taat pada peraturan lalu lintas. (p) Saya tunggu niat baik Anda. Terima kasih. ( M Ton, d.a Tegal Krapyak Pendowoharjo, Sewon, Bantul, DIY, Telp (0274)-7895257, HP: 081328332720. Kedaulatan Rakyat, Minggu, 18 November 2007, hlm 10).

(18) Nyerempet Motor Langsung Lari

(a)TEMAN saya diserempet oleh orang yang memakai sepeda motor warna biru dan membawa keranjang ayam. (b) Hal itu menyebabkan teman saya jatuh bergulung-gulung di jalan dan harus memeriksakan diri ke rumah sakit Sardjito. (c) Tetapi orang yang nyerempet itu langsung lari seenaknya saja.

(d) Kejadian itu terjadi pada hari Senin, 12 November 2007, sekitar pukul 15.30 WIB, di jalan Parangtritis (sebelah utara ringroad dekat dealer motor). (e) Bagi anda yang merasa nyerempet teman saya harap menghubungi nomor HP: 08175465020. (Antonius Edi Kuswara, Soropadan, Tirtomulyo, Kreyek Bantul, Telp 081804296430.Kedaulatan Rakyat, Minggu, 18 November 2007, hlm 10).

(19) Patut Jadi Contoh

(a) PADA hari Kamis tanggal 1 November 2007 terjadi senggolan di perempatan Dongkelan Bantul ke barat sedikit. (b) Waktu itu saya bersama anak berboncengan pulang dari kerja.(c) Pas di perempatan jalan aman-aman saja.(d) Kemudian ke barat kurang lebih 50 m dari perempatan, ada seseorang pengendara sepeda motor membawa keronjot aluminium, menyalip tidak membunyikan klakson atau memberi tanda-tanda yang lain.

(e) Dengan tidak terasa kami terjatuh terserempet keronjot yang kiri mengenai stang kanan.(f) Kemudian yang terjadi penabrak kami tidak lari, bahkan menolong kami ke pinggiran jalan sampai sadar. (g) Dan setelah omong punya omong, dia sanggup mengganti motor yang rusak dan sekaligus mengobati yang luka.

(h) Alhamdullilah dengan waktu yang ditentukan dia mengganti segala kerusakan dan pengobatannya sekalian. (i) Peristiwa semacam ini mudah-mudahan dapat menjadikan contoh dari pengendara, baik itu sepeda motor atau pun mobil yang lain, tidak lari dari tanggung jawab bagi si pelaku itu sendiri.

(j) Terima kasih kepada mas Riyanto dari Gunungkidul yang baik hati. (M Rafiudin, Mantrijeron MJ III/896 Yogyakarta. (Kedaulatan Rakyat, Senin, 19 November 2007, hlm 12).

(20) Inikah Kinerja RSUD Wonosari?

(a) TANGGAL 15 Agustus 2007 sekitar pukul 20.30, anak saya (pembonceng) mengalami tabrakan dengan dump truck di Piyaman, Wonosari. (b) Oleh temannya dan penduduk sekitar lokasi kecelakaan, anak saya dibawa ke RSUD Wonosari. (c) Saya dan istri segera ke sana setelah mendapat informasi. (d) Saat itu kondisi anak saya tidak sadar, lecet-lecet di betis dan jari kaki kanan, darah keluar dari mulut dan hidung, gigi patah satu dan terkatup (ngancing-Jw), kejang-kejang, napas tersengal, sebentar-sebentar berhenti.

(e) Ada 3 perawat, yang 2 menjahit jari kaki, yang satunya mengeluarkan darah dengan selang kecil dari sisi luar gigi, kiri dan kanan. (f) Seorang dokter perempuan saya lihat mondar-mandir.

(g) Melihat kondisi anak saya dan tindakan medis dari dokter dan perawat seperti itu, spontan saya buka paksa mulutnya, dan saya minta diganjal (dengan pipa karet), darah menyembur dari mulut. (h) Hidung yang tersumbat darah kental, saya sedot dengan mulut saya. (i) Saat napas berhenti, mulutnya saya sedot darahnya dan saya tiup (layaknya napas buatan). (j) Terjadi dialog singkat antara saya dan perawat:

“Gimana kondisi sebenarnya anak saya?”—“Terjadi gegar otak berat, luka dalam pendarahan hebat dan kritis, sudah tidak bisa (vonis dokter)”.

“Mau dirujuk ke mana?”—“Semua rumah sakit besar di Yogya tidak ada kamar kosong”.

“Saya tidak butuh kamar, tapi perawatan dokter! Mau di teras atau di halaman. Tolong, mana ambulans?”—“Ada pak, tapi sopirnya sudah pulang.”

“Ya ditelepon dong!”—“ Kami tidak ada pulsa!”

Teman saya bilang : “pake telepon saya, nggak usah bayar!”

(k) Dialog konyol itu saya hentikan setelah datang ambulans yang habis ngedrop pasien dari Klaten. (l) Dalam perjalanan tanpa pengawalan perawat apalagi dokter, ternyata oksigen habis (sebelum berangkat, saya pinjam tidak boleh). (m) Alat penyedot darah, tidak berfungsi. (n) Kembali saya sedot (sosrop-Jw) darah anak saya secara manual. (o) Walaupun rujukan ke RSI Klaten, dengan pertimbangan jarak dan kondisi pasien yang banyak mengeluarkan darah, ambulans saya minta antarkan ke RS PR Yogya.

(p) Dari Scan kepala dan rontgent, terlihat pasien gegar otak (ada darah dalam otak), patah tulang selangka kiri dan rongga dada penuh darah sehingga menghambat pernapasan. (q) Dada dan atau tenggorokan harus dilubangi untuk memasukkan selang penyedot darah di rongga dada. (r) Pukul 02.00 WIB pernapasan anak saya stabil. (s) Dalam sujud syukur saya menangis lega. (t) Ternyata Allah masih memberi kepercayaan pada saya sekeluarga untukmomonganak saya, walau harus 19 hari tergeletak di RS dan 4 hari koma.(u) Yang sedikit mengganjal di hati saya :

1. Hanya seperti itukah kinerja RSUD Wonosari?

2. Harus secepat itukah dokter memberi keputusan diagnosis tanpa rontgent (gegar otak berat, luka dalam, perdarahan hebat, kritis dan sudah tidak bisa!)?

3. Kenapa permasalahan pertama yang mestinya diprioritaskan ditangani dokter (pernapasan), kok malah memerintahkan mengukur dan menjahit jari kaki?

4. Kenapa rujukan mesti ke Klaten, sedangkan Yogya lebih dekat dan RS tertentu memiliki dokter dan peralatan lebih komplet?

5. Bagaimana nasib pasien-pasien seperti anak saya, seandainya kualitas penangannanya hanya seperti itu?

6. Apakah sudah benar secara prosedur apabila pengiriman pasien dengan kondisi seperti anak saya (baca: kritis) tanpa pengawalan perawat?

7. Bisakah Bapak Bupati memberikan sedikit perhatian? (v) Terima kasih yang sebesar-besarnya saya haturkan kepada:

1. Sopir ambulans yang sudah mengantarkan anak saya ke RS PR sesuai permintaan saya, walau tidak sesuai rujukan dokter.

2. Tim dokter dan perawat RS PR yang begitu sigap dan penuh kasih merawat anak saya.

3. Om Lorent di NTT, Om Aris di Bandung, Om Trisna di Jakarta, Om Yono dan ustadnya di Prambanan dan semua pihak yang dengan tulus mendoakan demi kesembuhan anak saya.

(w) Semoga pertanyaan-pertanyaan saya di atas mendapat jawaban dan tindakan positif, agar memberi hasil yang lebih baik dan berguna bagi masyarakat banyak dan pegawai RSUD Wonosari. (Agus Murwanto Hadi, Ngepus RT 10/03, Bunder, Patuk, Gunung kidul, Yogyakarta 55862.Kedaulatan Rakyat, Minggu, 25 November 2007, hlm 10). Pada contoh (16) sampai dengan (20) mengandung informasi kecelakaan. Pada contoh (16) Informasi kecelakaan ditunjukkan melalui paragraf satu kalimat (a, b) kalimat (a) KEJADIAN ini bermula pada hari Minggu, 28-10-2007, ketika saya dalam perjalanan pulang dari rumah teman. Kalimat (b) Akibat kondisi jalan yang licin karena hujan, saya beserta motor saya tergelincir di seputaran Monumen Pancasila Sakti. Paragraf dua kalimat (c) Saat itu kondisi yang baru saya alami membuat saya kurang cermat, sehingga dompet saya yang berisi kartu identitas yang penting tercecer dan lupa saya ambil, untuk diketahui saja dompet saya berwarna hitam berisi ATM, SIM, dan KTM beserta STNK. Contoh (17) Informasi kecelakaan ditunjukkan melalui paragraf satu kalimat (a)PADA tanggal 9/11/2007, di selatan Plengkung Gading saya dan teman mengalami kecelakaan. Paragraf dua kalimat (f, g, h) kalimat (f) Di depan saya ada mobil Colt-T Nopol AB-9217-TE berjalan searah dengan motor saya. Kalimat (g) Tiba-tiba mobil tersebut berhenti mendadak dan banting stir ke kanan.Dan kalimat (h)Saya yang ada di belakangnya tidak siap, walaupun rem motor sudah saya injak, tapi jarak yang terlalu dekat, roda depan motor saya kena bumper mobil tersebut, sampai motor saya rusak parah, saya terseret dan jatuh tertimpa motor dan teman saya. Contoh (18) informasi kecelakaan ditunjukkan melalui paragraf satu kalimat (a, b, c) kalimat (a) TEMAN saya diserempet oleh orang yang memakai sepeda motor

warna biru dan membawa keranjang ayam. Kalimat (b) Hal itu menyebabkan teman saya jatuh bergulung-gulung di jalan dan harus memeriksakan diri ke rumah sakit Sardjito. Kalimat (c)Tetapi orang yang nyerempet itu langsung lari seenaknya saja. Paragraf dua kalimat (d)Kejadian itu terjadi pada hari Senin, 12 November 2007, sekitar pukul 15.30 WIB, di jalan Parangtritis (sebelah utara ringroad dekat dealer motor). Contoh (19) informasi kecelakaan dapat ditunjukkan melalui paragraf satu kalimat (a, b, c, d) kalimat (a) PADA hari Kamis tanggal 1 November 2007 terjadi senggolan di perempatan Dongkelan Bantul ke barat sedikit. Kalimat (b)Waktu itu saya bersama anak berboncengan pulang dari kerja.Kalimat (c)Pas di perempatan jalan aman-aman saja.Kalimat (d) Kemudian ke barat kurang lebih 50 m dari perempatan, ada seseorang pengendara sepeda motor membawa keronjot aluminium, menyalip tidak membunyikan klakson atau memberi tanda-tanda yang lain.Paragraf dua kalimat (e) Dengan tidak terasa kami terjatuh terserempet keronjot yang kiri mengenai stang kanan. Contoh (20) mengandung informasi kecelakaan. Informasi kecelakaan tampak dalam paragraf satu kalimat (a) TANGGAL 15 Agustus 2007 sekitar pukul 20.30, anak saya (pembonceng) mengalami tabrakan dengan dump truck di Piyaman, Wonosari. Berdasarkan contoh (16) sampai dengan (20) informasi kecelakaan ditandai oleh tergelincir, kecelakaan, diserempet, terjatuh terserempet dan tabrakan.