• Tidak ada hasil yang ditemukan

Informasi dan maksud dalam wacana pikiran pembaca pada surat kabar harian Kedaulatan Rakyat edisi bulan November 2007 - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Informasi dan maksud dalam wacana pikiran pembaca pada surat kabar harian Kedaulatan Rakyat edisi bulan November 2007 - USD Repository"

Copied!
371
0
0

Teks penuh

(1)

EDISI BULAN NOVEMBER 2007

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sastra Indonesia

Program Studi Sastra Indonesia

Oleh Riawan NIM: 034114024

PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA

JURUSAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(2)

DALAM WACANA PIKIRAN PEMBACA

PADA SURAT KABAR HARIAN

KEDAULATAN RAKYAT

EDISI BULAN NOVEMBER 2007

Oleh Riawan NIM: 034114024

Telah disetujui oleh

Pembimbing I

Dr. I. Praptomo Baryadi, M.Hum. Tanggal, 26 Oktober 2009

Pembimbing II

S.E. Peni Adji, S.S., M.Hum. Tanggal, 26 Oktober 2009

(3)

DALAM WACANA PIKIRAN PEMBACA

PADA SURAT KABAR HARIAN

KEDAULATAN RAKYAT

EDISI BULAN NOVEMBER 2007

Dipersiapkan dan ditulis oleh:

Riawan NIM: 034114024

Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji

pada tanggal, 30 September 2009

dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Susunan Panitia Penguji

Nama Lengkap Tanda tangan

Ketua : Drs. B. Rahmanto, M.Hum. ...

Sekretaris : Drs. Heri Antono, M. Hum. ...

Anggota : Drs. P. Ari Subagyo, M.Hum. ...

Anggota : Dr. I. Praptomo Baryadi, M.Hum. ...

Anggota : S.E. Peni Adji, S.S., M.Hum. ……….

Yogyakarta, 30 September 2009

Dekan Fakultas Sastra Universitas Sanata Dharma

(Dr. I. Praptomo Baryadi, M.Hum.)

(4)

Today is better than yesterday

and tomorrow will be better than today

Homo proponit, sed Deus disponit (Manusia berencana, Tuhan yang memutuskan)

Nil sine magno labore vita dedit mortalibus. (Tanpa kerja keras, kehidupan tak memberikan apapun kepada manusia)

Quidquid agis, prudenter agas, et respice finem! (Apapun yang kau lakukan, lakukanlah dengan bijak dan pertimbangkan hasil akhirnya)

Skripsi ini kupersembahkan untuk:

Tuhanku Yesus Kristus berkat pelimpahan Roh Kudus. Kepada kedua orang tuaku terkasih, Ignatius Suparmo dan Catharina Sudjarwati dan kedua kakakku yang telah menyemangatiku Margareta Eriyani Widayati dan Markus Retnanto.

(5)

yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka

sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 24 Oktober 2009

Penulis

Riawan

(6)

Sanata Dharma.

Dalam skripsi ini dibahas wacana pikiran pembaca dalam surat kabar harian Kedaulatan Rakyat edisi bulan November 2007. Ada dua masalah yang dibahas dalam penelitian ini. Pertama, informasi apa sajakah yang terkandung pada wacana pikiran pembaca dalam surat kabar harian Kedaulatan Rakyat edisi bulan November 2007? Kedua, maksud apa sajakah yang terkandung pada wacana pikiran pembaca dalam surat kabar harian Kedaulatan Rakyat edisi bulan November 2007?

Penelitian ini dilaksanakan melalui tiga tahap, yaitu (i) pengumpulan data, (ii) analisis data dan (iii) penyajian hasil analisis data. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah metode simak. Teknik yang digunakan dalam metode simak ini adalah teknik sadap yaitu dengan menyadap penggunaan bahasa. Teknik lanjutan yang digunakan adalah teknik catat. Metode analisis data yang digunakan adalah metode padan, khususnya metode padan referensial dan pragmatis. Metode padan referensial digunakan untuk menganalisis aneka jenis informasi yang terkandung dalam wacana pikiran pembaca dalam surat kabar harian Kedaulatan Rakyat edisi bulan November 2007. Metode padan pragmatis digunakan untuk menganalisis aneka jenis maksud yang terkandung dalam wacana pikiran pembaca dalam surat kabar harianKedaulatan Rakyat edisi bulan November 2007. Metode yang digunakan dalam penyajian hasil analisis data adalah metode informal dan metode formal. Metode informal adalah metode penyajian hasil analisis data dengan menggunakan kata-kata biasa, dan metode formal artinya penyajiannya hasil analisis data dengan menggunakan bagan atau diagram.

Hasil penelitian mengenai wacana pikiran pembaca dalam surat kabar harian Kedaulatan Rakyatedisi bulan November 2007 ini adalah sebagai berikut. Pertama, informasi pada wacana pikiran pembaca dalam surat kabar harian

Kedaulatan Rakyat edisi bulan November 2007 meliputi (1) syawalan, (2) kehilangan, (3) penemuan, (4) kecelakaan, (5) reuni, (6) komunitas, (7) keberadaan, (8) lomba, (9) kerusakan, (10) orang sakit, (11) belanja, (12) perpanjangan, (13) pengalaman berkendara, (14) barang terjatuh, (15) donor darah, (16) parkir, (17) penilangan, (18) seminar, (19) pengobatan gratis, (20)

software, (21) kondisi, (22) penjualan tanah, (23) perhitungan pulsa, (24) mendapat SMS, (25) penitipan, (26) perguruan beladiri, (27) jembatan Srandakan perlu pos pengamanan, (28) perpajakan, (29) anggota asuransi Bumi Putera, (30) pengurusan status kepemilikan hak atas tanah, (31) kenaikan harga sembako,

(7)

penggantianflashdisk, (47) puasa, (48)heritagedi Magelang, (49) sertifikat tanah telah selesai diproses, (50) permasalahan pertanahan, (51) asuransi, (52) win-win solution, (53) kasus salah transfer selesai, (54) kasus innovation store, (55) penukaran uang, (56) wajib pajak, (57) penyelesaian masalah di Indogrosir, (58) penyelesaian masalah di Karita Muslim Square, (59) mencabut pernyataan, (60) pembuatan kartu kuning, (61) sikap arogan anggota Thunder 125, (62) hujan dua jam, (63) pelatihan, (64) upah minimum propinsi, (65) diklat & recruitment KSR PMI, (66) kasusinnovation store, (67) service mobil Honda, (68) kisah pensiunan PNS, (69) pemilu tanpa foto, (70) KTP dipinjam tidak kembali, (71) pembuatan mural, (72) perizinan dipersulit, (73) hal unik saat pertandingan sepakbola, (74) perubahan manajemen lalu lintas, (75) pemanfaatan KTP, (76) keadaan musala, (77) jatuh tempo pembayaran premi, (78) sikap panitia yang kurang peduli, (79) berita dari bumi “sang bumi ruwai jurai”, (80) rakerda LKD, (81) LSM Komptras, (82) mendambakan wanita, (83) kasus pengukuran tanah, (84) permohonan aplikasi, (85) dinas olahraga di DIY, (86) kasus pidana, (87) referendum, (88) ujian nasional, (89) tidak melakukan kerja sama dan (90) peraturan pendirian bangunan.

Kedua, maksud pada wacana pikiran pembaca dalam surat kabar harian

Kedaulatan Rakyat edisi bulan November 2007 meliputi (1) mengundang, (2) memohon bantuan, (3) memberikan tanggapan, (4) memberikan saran, (5) meminta untuk mengambil, (6) memberikan imbauan, (7) mengucapkan terima kasih, (8) mengutarakan kekecewaan, (9) meminta penjelasan, (10) memberitahukan, (11) mengemukakan pendapat, (12) menanyakan, (13) meminta pertanggungjawaban, (14) mengajak, (15) mengklarifikasi, (16) menyelesaikan masalah, (17) menyatakan kebanggaan, (18) mengkonfirmasi, (19) meminta maaf, (20) memberi bantuan, (21) memohon perhatian, (22) memberikan usul, (23) meminta dukungan dan (24) menyelenggarakan.

Hubungan antara informasi dan maksud dalam pikiran pembaca begitu jelas dan saling berkaitan, sebab kita sebagai pembaca dapat dengan mudah mengetahui atau mengerti apa maksud yang akan ditekankan oleh penulis hanya dengan membaca isi informasi tersebut. Dalam wacana pikiran pembaca pasti ada informasi yang akan disampaikan oleh penulis dan setiap informasi yang berada di dalam pikiran pembaca pasti ada maksud yang akan ditekankan oleh penulis. Informasi merupakan bagian penting dari setiap wacana pikiran pembaca, karena dengan adanya informasi berarti penyampaian pesan dapat mudah dicerna oleh pembaca. Sebaliknya maksud pada pikiran pembaca merupakan perwakilan dari apa yang dirasakan oleh penulis yang dituangkan melalui tulisan, sehingga pihak-pihak yang dituju dapat mengetahuinya.

(8)

Letters, Sanata Dharma University.

The object of the study is the reader’s main idea in the dialy newspaper,

Kedaulatan Rakyat. There are two main problems. In this thesis, first, the writer focuses on what kind of information which is including in the reader’s main idea. Then the second, the writer tries to find what kind of intentions on it. The discussion in this thesis is made based on the objectives of this study which describe the analysis of reader’s main idea, describe the forms of information based on some theories, and to find out the significant intentions of reader’s main idea.

This research has three steps first one, the method that was applied to this study is data collecting by using library research since all the data needed were from some references available in the library. The next step is data analysis and the last one is the data analysis result. The method that can be used in data collecting is a careful reading and note technique the writer uses note technique to adapt some language using. Another analysis data method that is used padan

method, especially referential padan and pragmatic. Referential padan is used to analysis enormous intentions inside reader’s main idea. In showing the data analysis result, the writer adapts informal method and formal method. Informal method uses some ordinary words, and formal method uses, bagatelle or even diagram.

Based on the analysis in this study, the writer has found some information regarding the research. (1) The important information are Moslem gathering, (2) lost, (3) found, (4) traffic accident, (5) reunion, (6) vehicle community, (7) location, (8) choir competition, (9) road problem, (10) ill people, (11) shopping, (12) driving license law, (13) driving experience, (14) fallen things, (15) blood donation, (16) parking, (17) punishment, (18) sub urban meeting, (19) free medicine, (20) software, (21) condition, (22) land selling, (23) cellular voucher counting, (24) getting short message service, (25) public service, (26) defense sport center, (27) a security house in Srandakan bridge, (28) taxes, (29) Bumiputera insurance member, (30) land owner status problem, (31) the raising price of food, (32) flashdisc buying, (33) credit payment, (34) wrong transfer, (35) wrong complaint number, (36) misplace of ballyhoo, (37) date time, (38) mosque building making, (39) sarcastic word, (40) expire date design, (41) article remaking, (42) phone using advertisement, (43) the cancelation of UNY tourist, (44) car accident, (45) abbreviation, (46) flashdisc replacement, (47) fasting, (48) heritage building in Magelang, (49) the making process of land letter, (50) land problem, (51) insurance, (52) win-win solution, (53) the end of mistransfer case, (54) innovation store case, (55) exchange currency, (56) tax citizen,

(9)

card borrowing, (71) graffiti making, (72) difficult permission, (73) a unique action in football, (74) the development of traffic management, (75) identity card aim, (76) mosque condition, (77) incurance expire, (78) unaware committee, (79) Sang Bumi Ruwai Jurai news, (80) LKD territory work meeting, (81) Komptras non government organization, (82) woman adorement, (83) land measurement case, (84) aplication asking, (85) application asking, sport activity in DIY, (86) crime case, (87) referendum, (88) national examination problem, (89) not having contract under building and (90) Building regulation.

There are also some intentions on reader’s main idea, (1) their intentions are inviting, (2) asking for a help, (3) giving response, (4) giving advice, (5) require for take (6) sharing an opinion, (7) giving gratitude, (8) showing disappointed feeling, (9) asking for clarification or explanation, (10) asking something, (11) suggest for opinion (12) ask about (13) asking for the responsibility, (14) giving the announcement, (15) persuading, (16) solving the problem, (17) telling some real story, (18) confirmation, (19) asking for a apologize, (20) given for assist (21) asking for attention, (22) giving an idea, (23) asking for support and (24) organizing some events.

The relation between information and the intentions are clearly connecting so that the reader will easily know the intentions from the writer by reading the information content. There is something to be understood by reader by knowing the intention from the information it self. Information is the most important thing from reader’s main idea, while reader’s main idea is the representation of writer’s feeling in the form of writing so that the reader know the felling of this writer too.

(10)

Nama : Riawan

Nomor Mahasiswa : 034114024

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

”Informasi dan Maksud dalam Wacana Pikiran Pembaca

Pada Surat Kabar HarianKedaulatan RakyatEdisi Bulan November 2007” Dengan ini, saya memberikan kepada Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal: 24 Oktober 2009

Yang menyatakan,

(Riawan)

(11)

menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini disusun untuk memenuhi gelar sarjana S-1,

Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta.

Penulis menyadari bahwa selesainya skripsi ini tidak lepas dari dukungan

dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan tulus hati dan penuh

rasa syukur, penulis mengucapkan terima kasih yang mendalam kepada:

1. Bapak Dr. I. Praptomo Baryadi, M.Hum sebagai pembimbing I yang

dengan penuh kasih, kesabaran, dan ketulusan hati selalu memberikan

dorongan, bimbingan, masukan, dan petunjuk kepada penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

2. Ibu S.E. Peni Adji, S.S., M.Hum sebagai pembimbing II yang telah

membimbing dengan penuh ketelitian, kesabaran dan selalu

memberikan masukan, semangat kepada penulis sehingga dalam

proses pengerjaan skripsi dapat berjalan dengan baik.

3. Para dosen Program Studi Sastra Indonesia Universitas Sanata

Dharma: Drs. B. Rahmanto, M.Hum, Drs. Yoseph Yapi Taum M.Hum,

Drs. P. Ari Subagyo M.Hum, Drs. Hery Antono, M.Hum, Drs. FX.

Santosa, Dra. Fr. Tjandrasih Adji, M.Hum. Semua pihak yang telah

banyak mendukung, membantu, memberikan nasihat selama

menempuh pendidikan di bangku kuliah.

4. Kedua orangtuaku, Ignatius Suparmo dan Catharina Sudjarwati yang

selalu memberikanku kasih sayang, kedamaian, kesabaran, suka cita

dan bekal hidup, serta kedua kakakku Margareta Eriyani Widayati dan

Markus Retnanto yang selalu memberikanku semangat, kasih sayang

dan harapan. Keluarga besar Eyang Wido Sutrisno terima kasih untuk

rasa kekeluargaan yang telah terjalin selama ini.

(12)

dan staf sekretariat Fakultas Sastra terima kasih karena telah

memberikan pelayanan yang baik.

7. Segenap karyawan redaksi Surat Kabar HarianKedaulatan Rakyat

Jl. P. Mangkubumi yang telah ramah mengizinkan penulis masuk di

ruang koleksi untuk mencari data yang dibutuhkan.

8. Semua pihak yang telah membantu dengan segenap tenaga, pikiran

dan semangat sampai skripsi ini selesai.

(13)

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii

HALAMAN PENGESAHAN... iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN... iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA... v

ABSTRAK... vi

ABSTRACK... viii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI... x

KATA PENGANTAR... xi

DAFTAR ISI... xiii

BAB I PENDAHULUAN... 1

1.1 Latar Belakang Masalah... 1

1.2 Rumusan Masalah... 14

1.3 Tujuan Penelitian... 14

1.4 Manfaat Hasil Penelitian... 15

1.5 Tinjauan Pustaka... 15

1.6 Landasan Teori... 20

1.6.1 Wacana... 20

1.6.2 Surat Pembaca... 22

1.6.3 Pragmatik Bahasa... 22

1.6.4 Proses Komunikasi dan Informasi... 24

1.6.5 Maksud... 27

1.7 Metode Penelitian... 28

1.7.1 Metode Dan Teknik Pengumpulan Data... 28

1.7.2 Metode Dan Teknik Analisis Data... 29

1.7.3 Metode Penyajian Hasil Analisis Data... 31

1.8 Sistematika Penyajian... 32

(14)

2.2 Informasi Syawalan... 34

2.3 Informasi Kehilangan... 39

2.4 Informasi Penemuan... 42

2.5 Informasi Kecelakan... 46

2.6 Informasi Reuni... 51

2.7 Informasi Komunitas... 55

2.8 Informasi Keberadaan... 59

2.9 Informasi Lomba... 63

2.10 Informasi Kerusakan... 67

2.11 Informasi Orang Sakit... 70

2.12 Informasi Belanja... 73

2.13 Informasi Perpanjangan... 76

2.14 Informasi Pengalaman Berkendara... 79

2.15 Informasi Barang Terjatuh... 81

2.16 Informasi Donor Darah... 83

2.17 Informasi Permasalahan Parkir... 85

2.18 Informasi Penilangan... 87

2.19 Informasi Seminar... 90

2.20 Informasi Pengobatan Gratis... 93

2.21 Informasi Software... 95

2.22 Informasi Kondisi... 99

2.23 Informasi Penjualan Tanah... 103

2.24 Informasi Perhitungan Pulsa... 104

2.25 Informasi Mendapat SMS... 105

2.26 Informasi Penitipan... 106

2.27 Informasi Perguruan Beladiri... 107

(15)

2.32 Informasi Kenaikan Harga Sembako... 115

2.33 Informasi Pengalaman Membeli Flashdisk... 116

2.34 Informasi Membayar Angsuran... 118

2.35 Informasi Salah Transfer... 120

2.36 Informasi Kekeliruan Nomor Pengaduan... 121

2.37 Informasi Gambar Spanduk yang Kurang Tepat... 122

2.38 Informasi Siklus Penanggalan... 124

2.39 Informasi Pembangunan Masjid... 126

2.40 Informasi Umpatan... 127

2.41 Informasi Desain Tanggal Kedaluarsa... 129

2.42 Informasi Ralat Artikel Opini... 131

2.43 Informasi Iklan Pemasangan Telepon Kabel... 131

2.44 Informasi Wisataraga UNY Batal... 133

2.45 Informasi Mobil yang Mengalami Musibah... 134

2.46 Informasi Singkatan... 136

2.47 Informasi Penggantian Flashdisk... 137

2.48 Informasi Puasa... 138

2.49 Informasi Heritage di Magelang... 140

2.50 Informasi Sertifikat Tanah telah Selesai di Proses... 142

2.51 Informasi Permasalahan Penjualan Tanah... 143

2.52 Informasi Asuransi... 145

2.53 Informasi Win-win Solution... 146

2.54 Informasi Kasus Salah Transfer Selesai... 147

2.55 Informasi Kasus Innovation Store... 149

2.56 Informasi Transaksi Penukaran Uang... 150

(16)

2.61 Informasi Pembuatan Kartu Kuning... 156

2.62 Informasi Sikap Arogan Anggota Thunder 125... 157

2.63 Informasi Hujan Dua Jam... 159

2.64 Informasi Pelatihan Perawatan Jenazah... 161

2.65 Informasi Mengenai Upah Minimum Propinsi... 163

2.66 Informasi Diklat dan Recruitment KSR PMI... 164

2.67 Informasi Kasus Innovation Store... 166

2.68 Informasi Service Mobil Honda... 167

2.69 Informasi Pensiunan PNS... 168

2.70 Informasi Pemilu Tanpa Foto... 170

2.71 Informasi KTP Dipinjam Tidak Kembali... 171

2.72 Informasi Pembuatan Mural... 173

2.73 Informasi Perizinan Dipersulit... 175

2.74 Informasi Hal Unik Ketika Pertandingan Sepakbola... 177

2.75 Informasi Perubahan Manajemen Lalulintas... 179

2.76 Informasi Pemanfaatan KTP... 181

2.77 Informasi Keadaan Musala... 183

2.78 Informasi Jatuh Tempo Pembayaran Premi... 184

2.79 Informasi Sikap Panitia Kurang Peduli... 186

2.80 Informasi Berita dari Sang Bumi Ruwai Jurai... 187

2.81 Informasi Raperda LKD... 189

2.82 Informasi LSM Komptras... 192

2.83 Informasi Mendambakan Wanita... 193

2.84 Informasi Kasus Pengukuran Tanah... 193

2.85 Informasi Permohonan Aplikasi... 195

2.86 Informasi Dinas Olahraga di DIY... 196

(17)

2.91 Informasi Peraturan Pendirian Bangunan... 202

2.92 Kesimpulan Berbagai Jenis Informasi dalam Pikiran Pembaca 205 BAB III MAKSUD YANG TERKANDUNG DALAM WACANA PIKIRAN PEMBACA PADA SURAT KABAR HARIAN KEDAULATAN RAKYAT EDISI BULAN NOVEMBER 2007... 235

3.1 Pengantar... 235

3.2 Maksud Mengundang... 236

3.3 Maksud Memohon Bantuan... 240

3.4 Maksud Memberikan Tanggapan... 245

3.5 Maksud Memberikan Saran... 254

3.6 Maksud Permohonan Diambil... 260

3.7 Maksud Memberikan Himbauan... 263

3.8 Maksud Mengucapkan Terima Kasih... 269

3.9 Maksud Mengutarakan Kekecewaan... 273

3.10 Maksud Meminta Penjelasan... 280

3.11 Maksud Memberitahukan... 287

3.12 Maksud Mengemukakan Pendapat... 291

3.13 Maksud Menanyakan... 299

3.14 Maksud Meminta Pertanggungjawaban... 304

3.15 Maksud Mengajak... 307

3.16 Maksud Mengklarifikasi... 311

3.17 Maksud Menyelesaikan Masalah... 314

3.18 Maksud Menyatakan Kebanggaan... 316

3.19 Maksud Mengkonfirmasi... 320

3.20 Maksud Meminta Maaf... 321

(18)

3.25 Maksud Menyelenggarakan... 327

3.26 Kesimpulan Berbagai Jenis Maksud dalam Pikiran Pembaca 328 3.27 Tabel Informasi dan Maksud dalam Pikiran Pembaca... 343

BAB IV PENUTUP... 348

4.1 Kesimpulan... 348

4.2 Saran... 350

DAFTAR PUSTAKA... 351

RIWAYAT HIDUP... 353

(19)

1

Dalam skripsi ini penulis membahas penggunaan bahasa sebagai media

komunikasi yang diwujudkan secara tertulis dan secara khusus pada surat kabar.

Sebagai salah satu halaman khusus dalam penerbitan pers, wacana ”pikiran

pembaca” memiliki ciri khas yang membedakannya dari rubrik lain, yaitu meliputi

ruang atau space yang disediakan bagi pembaca untuk menyalurkan aspirasi atau

semacam urun rembug. Bahasa yang digunakan dalam wacana pikiran pembaca

begitu lugas maksudnya menyatakan realitas sesuai apa yang dilihat atau

dirasakan dan dapat dipakai sebagai fungsi sosial lain, misalnya untuk memuat

berita keluarga yang kehilangan anggota/familinya. Hal ini menjadikan pembaca

dapat dengan mudah mengetahui atau mengerti bahwa suatu wacana dapat disebut

sebagai ”pikiran pembaca”.

Penulis mengkaji wacana ”pikiran pembaca” yang ada di dalam surat

kabar harian Kedaulatan Rakyat edisi bulan November 2007. Alasan memilih

Kedaulatan Rakyat adalah media massa ini merupakan salah satu surat kabar

pertama kali dan sekaligus menjadi koran tertua yang berada di Indonesia yang

terbit di Yogyakarta mulai tanggal 27 September 1945 (menggantikan surat kabar

Sinar Matahari milik fasisme Jepang yang berhasil digulung para pejuang

kemerdekaan tanggal 11 September 1945) itu, sejak awal telah memplokamirkan

diri sebagai surat kabar perjuangan. Media massa ini juga menjadi pionir yang

(20)

Jepang. Pers yang hadir setelah kemerdekaan RI ini pada umumnya mempunyai

peranan untuk memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Pers di negara ini, saat itu benar-benar berangkat dari perjuangan dan idealisme,

jauh dari unsur bisnis. Itulah sebabnya, pers kala itu banyak pula memuat

berita-berita perjuangan para pejuang dari berbagai wilayah di tanah air. Salah satu pers

di Yogyakarta yang muncul di masa revolusi fisik adalah Kedaulatan Rakyat.

Koran ini selalu menyajikan berita-berita penting tentang perjuangan sehingga

rakyat dapat menyimak situasi yang terjadi saat itu dengan lebih jelas dan akurat

dan mempunyai peranan penting yang tak terbantahkan kehadirannya sebagai

pencatat sejarah yang otentik. Nama Kedaulatan Rakyat diberikan oleh

Sudarisman Purwokusumo dan salah satu pendirinya adalah Samawi, pejuang pers

yang berjiwa nasionalis. Sebelum bernama KR, media ini bernama Harian Sinar

Matahari, surat kabar yang menjadi kepanjangan tangan pemerintah Jepang saat

berkuasa di Indonesia. Namun, setelah Jepang takluk kepada Sekutu, media ini

direbut dan dipakai untuk menginformasikan segala berita yang berkaitan dengan

perjuangan bangsa Indonesia. Fungsi utama koran ini, sebagai jalur melawan

segala bentuk penjajahan baik fisik mapun psikis yang dilakukan penjajah dengan

cara menuangkan berbagai tulisan yang mengecam kependudukan mereka di

tanah air dan sekaligus koran ini menjadi kontrol sosial bagi rakyat Indonesia.

Kekuatan Kedaulatan Rakyat atau harian lokal tersebut adalah

kemampuannya mengangkat masalah-masalah lokal. Selain itu kekhasan

penulisan di koran lokal ini membuat loyalitas pembacanya karena media massa

(21)

Setiap tulisan yang diterbitkan dalam setiap rubrik dapat menimbulkan efek bagi

pembacanya serta memiliki suatu nilai tersendiri yang mendekatkan antara penulis

dan pembaca karena sama-sama memiliki latar belakang geografis yang sama.

Selain itu, media massa ini terbit setiap hari kecuali hari libur nasional dan media

massa ini memuat pikiran pembaca yang menjadi sumber data penelitian. Nama

yang dipakai pada halaman pikiran pembaca di Kedaulatan Rakyat juga

membedakan dengan nama pikiran pembaca media massa lainnya, misalnya pada

surat kabar The Jakarta Post ”Readers Forum”, Republika ”Suara Publika”,

Media Indonesia ”Surat Anda”, Bernas Jogja ”Bebas Bicara”, Bisnis Indonesia

”Pembaca Menulis”, danKompas”Surat Pembaca”.

Rubrik adalah ruangan dalam halaman surat kabar, majalah, media cetak

lainnya mengenai suatu aspek (Uchjana, 1988: 316).

Pada umumnya media massa mempunyai rubrik opini yang ditempatkan di

halaman khusus yang disebut halaman opini (opinion page), halaman ini memuat

tajuk rencana, artikel, kolom, surat pembaca, karikatur serta pojok. Pada konsep

ini halaman opini harus terbebas dari berita maupun foto juga iklan. Akan tetapi

ada yang mulai meninggalkan konsep halaman opini. Sering di dapatkan tajuk

rencana (editorial), komentar dan ulasan berada di halaman depan surat kabar.

Malahan ada surat kabar yang menempatkan tajuk rencana berada berdampingan

dengan iklan di satu halaman surat kabar. Kadang di halaman ini pula ditempatkan

boks redaksi atau pengasuh koran bersangkutan. Halaman opini sebuah koran

(22)

Sedangkan yang dimaksud kolom adalah lajur pada surat kabar atau

majalah. Bisa juga berarti tulisan dalam penerbitan pers yang menyoroti suatu

masalah tertentu dengan gaya bahasa bebas, bersifat subyektif, biasanya satiris

dan komis mengenai politik, ekonomi, sosial, dan lain-lain. Penulisnya disebut

kolumnis. (F.X Koesworo, 1994: 104).

Wacana pada surat kabar begitu vital maksudnya setiap rubrik berita,

rubrik opini, rubrik olah raga, rubrik hiburan, rubrik iklan dan seluruh rubrik dari

media massa tersebut ditentukan dari wacananya, sehubungan dengan hal itu pada

pikiran pembaca pun memiliki wacana. Fungsi wacana pada pikiran pembaca

adalah untuk memberitahukan kepada khalayak apa saja informasi yang akan

dituangkan oleh penulis dan apa sajakah maksud yang hendak ditekankan oleh

penulis. Dari segi isi wacana tersebut pembaca menjadi jelas apa yang akan

dituangkan dan ditekankan oleh penulis hanya dengan membaca dan

memahaminya.

Pada surat kabar harianKedaulatan Rakyatjuga memiliki rubrik opini atau

halaman opini yang berisikan tajuk rencana, opini, pojok dan pikiran pembaca.

Bila opini dan pikiran pembaca ditulis oleh pihak luar, maka tajuk rencana dan

pojok ditulis oleh kalangan dalam. Oleh karena itu, baik tajuk rencana maupun

pojok dianggap tulisan yang mencerminkan sikap pengelola media.

Perbedaan tajuk rencana dan pojok terletak pada keseriusannya. Tajuk

ditulis dengan gaya bahasa resmi, baku dan serius. Di dalamnya harus ada unsur

(23)

sentilan. Bila tajuk cenderung mengajak serius, pojok justru mengajak pembaca

tersenyum dan tertawa di hati.

Baik yang diulas dalam tajuk rencana maupun pojok, sama-sama masalah

yang berkembang terakhir. Yaitu masalah mutakhir yang sedang menjadi

perhatian masyarakat. Tajuk rencana cenderung mengajak pembacanya merenung

dan berpikir. Kesan yang dibawanya dituntut dalam. Sementara, pojok hanya

menampilkan kesan sepintas, sehingga bersifat impresif.

Maka dapat ditarik kesimpulan hal yang membedakan antara rubrik,

kolom dan wacana adalah dari segi penempatan ruang. Maksudnya rubrik itu

sudah berada di halaman khusus yang disediakan oleh media massa dan rubrik

dapat dibagi-bagi menurut jenisnya tergantung berita atau tulisan yang hendak

dimuat. Rubrik menurut jenisnya seperti rubrik berita, rubrik opini, rubrik olah

raga, rubrik kriminal, rubrik iklan dan sebagaianya. Rubrik opini misalnya terdiri

dari tajuk rencana, opini, kolom, pojok dan pikiran pembaca. Sedangkan kolom

penempatannya di halaman rubrik, khususnya rubrik opini. Kolom disediakan

oleh media massa bagi pembaca yang ingin menuangkan gagasannya mengenai

permasalahan tertentu yang sedang aktual. Wacana berada pada setiap rubrik,

semisal pada rubrik opini yang terdiri dari tajuk rencana, opini, pojok dan pikiran

pembaca. Wacana menurut fungsinya di rubrik opini merupakan bagian yang

paling penting yang menjelaskan berbagai macam isi dan muatan pada setiap

halaman di rubrik tersebut.

Alasan pikiran pembaca dalam surat kabar harian Kedaulatan Rakyat ini

(24)

penyambung lidah suara akar rumput (rakyat) dalam menyampaikan berita apa

pun seperti menyangkut keluhan, kritikan, saran atau semacam urun rembug yang

menyangkut kepentingan umum, juga bisa merupakan pengaduan. Pada media

massa ini hanya pikiran pembaca yang dinilai pantas untuk mewakili masyarakat

dalam menyampaikan aspirasinya, tetapi ada juga halaman lain yang menampung

suara rakyat seperti halaman opini, sungguh-sungguh terjadi, suara mahasiswa dan

lain sebagainya. Perbedaan antara pikiran pembaca dengan halaman lain seperti

halaman opini, sungguh-sungguh terjadi dan suara mahasiswa adalah dari segi isi

dan honorarium, pada halaman opini misalnya siapa saja boleh mengemukakan

pendapatnya baik kalangan pelajar, mahasiswa, guru, dosen, buruh, PNS,

karyawan kantor, pedagang, wiraswasta dan lain-lain. Pada opini isi pendapatnya

harus jelas, lugas, aktual, mengena dan bermanfaat bagi audiens, selain itu

topiknya juga sudah dipilihkan oleh media massa yang bersangkutan, jadi penulis

atau seseorang yang ingin mengirimkan gagasan, pikirannya dalam bentuk tulisan

harus mengikuti cara main media tersebut. Pada halaman opini ada sistem seleksi,

maksudnya semua opini yang telah masuk ke meja redaksi harus dipilih dan

ditentukan kualitas isi gagasannya oleh redaksi yang bersangkutan sehingga tidak

semua opini yang dikirimkan oleh penulis dapat dimuat dalam rubrik opini. Bagi

opini yang telah dipilih dan diterbitkan oleh redaksi, penulis opini akan

mendapatkan honorarium dengan persyaratan yang telah ditentukan oleh media

massa tersebut.

Pada halaman Suara Mahasiswa topik yang diangkat juga sudah

(25)

pendapatnya juga harus berbicara atau menyinggung tentang topik tersebut, lebih

dari hal itu penulis pada halaman ini harus mahasiswa bukan dari elemen

masyarakat lain dan bagi mahasiswa yang isi gagasannya dipilih serta diterbitkan

dalam suara mahasiswa akan mendapatkan honorarium. Inilah sebenarnya yang

membedakan pikiran pembaca dengan kolom lain di media massa Kedaulatan

Rakyat. Sehubungan dengan itu, maka di samping pembaca dapat mengirimkan

opini dan suara mahasiswa, maka pembaca juga dapat mengirim surat pembaca.

Hanya saja kalau opini dan suara mahasiswa, disediakan honorarium namun untuk

surat pembaca tidak. Tidak semua dari surat pembaca dimuat, artinya surat-surat

pribadi yang masuk tetap diseleksi dan penulis memang harus bertanggung jawab

terhadap tulisannya. Karena itu penulis harus melampirkan foto copy identitasnya.

Penggunaan bahasa yang digunakan dalam pikiran pembaca begitu mudah

dicerna, dimengerti bagi khalayak pembaca, yang sebagian besar penulisnya atau

orang yang menuturkan dalam bentuk tulisan tersebut adalah masyarakat Daerah

Istimewa Yogyakarta dan sekitarnya. Pikiran pembaca merupakan salah satu

media yang dapat menyalurkan aspirasi masyarakat. Pikiran pembaca merupakan

realisasi nyata dari fungsi interaksional bahasa. Penulis mengkaji fungsi sosial

bahasa karena semakin penting untuk memelihara hubungan sosial dalam

masyarakat. Selain itu, isi dari pikiran pembaca itu begitu beragam, tidak hanya

berisi keluhan yang ditujukan kepada pihak-pihak tertentu, instansi pemerintah

atau swasta, tetapi memuat tentang ucapan terima kasih, meminta bantuan, berita

kehilangan, berita penemuan, kekecewaan, memberitahukan kabar dan berbagai

(26)

pembaca tersebut. Karena wacana tersebut bermanfaat yaitu memberikan berbagai

informasi yang ada dan dapat menangkap maksud apa sajakah yang akan

disampaikan oleh penulis.

Peneliti tertarik untuk meneliti pikiran pembaca edisi bulan November

2007 sebagai sumber data, karena peneliti telah melakukan teknik sampling

rambang sederhana yaitu teknik ini memungkinkan setiap populasi memiliki

kesempatan yang sama untuk dipilah sebagai anggota sampel. Penarikan sampel

dilakukan dengan membuat 12 undian selama setahun kemudian diambil salah

satu dan hasilnya adalah bulan November 2007.

Pikiran pembaca adalah rubrik khusus dalam penerbitan pers yang

disediakan bagi pembaca untuk mengeluarkan pendapat, komentar, protes, kritik,

pujian, simpati tentang sesuatu hal yang menyangkut kepentingan umum.

Wacana ”pikiran pembaca” merupakan salah satu bentuk komunikasi

dalam kehidupan manusia yang penyampaiannya melalui tulisan. Wacana pikiran

pembaca adalah salah satu bentuk realisasi fungsi bahasa yaitu memelihara

hubungan sosial dalam masyarakat umum. Hubungan yang tersumbat dan

mengalami gangguan akan mengakibatkan keadaan yang menyesakkan. Untuk

memperbaiki keadaan ini diperlukan suatu sarana yang mampu mengungkapkan

masalah-masalah yang menimbulkan gangguan. Melalui bahasa yang digunakan

itulah manusia mampu mengungkapkan masalah-masalah yang dialaminya. Selain

itu, pada umumnya pikiran pembaca merupakan suatu wadah untuk melakukan

forum kontak sosial antara pembaca, tempat berbagi pengalaman antara pembaca

(27)

pandangan pembaca terhadap sesuatu hal atau peristiwa dan tempat untuk

menyampaikan pengaduan dan kritik terhadap layanan yang diberikan oleh

lembaga pemerintah atau swasta.

Tersumbatnya hubungan sosial dapat terjadi antara lain disebabkan karena

kekecewaan seseorang, pelanggan atau pemakai jasa tertentu akan merasa kesal

dengan pelayanan yang tidak memuaskan atau merugikan dirinya sendiri.

Pelayanan yang demikian itu dapat menimbulkan rasa kecewa dan tidak puas pada

diri pelanggan atau konsumen. Oleh karena itu, diperlukan suatu sarana yang

mampu mengungkapkan rasa kecewa dan rasa tidak puas yang dialami pelanggan

tersebut yaitu bahasa. Bahasa yang terungkap dari rasa kecewa dan rasa

ketidakpuasan akan melahirkan suatu bentuk keluhan pada diri penutur. Berkaitan

dengan hal itu, penulis melihat munculnya permasalahan yang menarik yaitu

bagaimana seseorang mengungkapkan keluhannya dengan memanfaatkan

unsur-unsur kebahasaan pada sebuah massa.

Dalam penelitian ini, penulis membahas wacana pikiran pembaca yang

dimuat di surat kabar harian Kedaulatan Rakyat edisi bulan November 2007.

Pemilihan wacana pikiran pembaca dalam surat kabar tersebut disebabkan oleh

daya jangkau yang dimiliki penulis. Selain itu, surat kabar tersebut mudah didapat

dan memuat pikiran pembaca. Beberapa contoh Pikiran Pembaca pada surat kabar

harian Kedaulatan Rakyat edisi bulan November 2007 yang mengandung

(28)

(1) Titipan Kucing“Chelsi”Harap Diambil

(a) KEPADA Ibu Devi Setianingrum dengan alamat Bokoharjo, Maguwo, Sleman, harap kucingnya dengan nama Chelsi segera diambil, mengingat batas waktu penitipan sudah berakhir sejak tanggal 20 Oktober 2007. (b) Nomor kontak yang diberikan (0813280768320) ternyata berulang kali tidak dapat kami hubungi, kami dari penitipan hewan “Jogjavet” memberikan batas waktu sampai dengan tanggal 5 November 2007 untuk menghubungi kami di No 085228027253. (c) Apabila sampai batas waktu tersebut tidak ada kejelasan maka dengan berat hati, kucing tersebut di luar tanggung jawab kami. (drh Painem, Keswan Jogjaveteriner, Kedaulatan Rakyat, Jumat, 2 November 2007, Hlm11).

(2) Motor Tergelincir, Surat Penting Tercecer

(a) KEJADIAN ini bermula pada hari Minggu, 28-10-2007, ketika saya dalam perjalanan pulang dari rumah teman. (b) Akibat kondisi jalan yang licin karena hujan, saya beserta motor saya tergelincir di seputaran Monumen Pancasila Sakti.

(c) Saat itu kondisi yang baru saya alami membuat saya kurang cermat, sehingga dompet saya yang berisi kartu identitas yang penting tercecer dan lupa saya ambil, untuk diketahui saja dompet saya berwarna hitam berisi ATM, SIM, dan KTM beserta STNK.

(d) Oleh kejadian ini saya sangat mengharapkan sedalam-dalamnya bagi saudara/i yang menemukan dompet dengan kriteria tersebut untuk mengembalikan dompet saya.

(e) Saya akan menghargai langkah baik saudara, saya akan memberikan imbalan sepantasnya dan tidak memperpanjang masalah.

(f) Akhir kata semoga amal baik saudara/i diterima, dan dimudahkan urusan saudara oleh Tuhan. (Nurrahman Aji, Jl Trembesi 5 CC, Yogyakarta, Kedaulatan Rakyat, Sabtu, 3 November 2007, Hlm 9).

(3) Syawalan Keluarga Besar ISFI DIY

Assalamu’alikum Wr Wb

(29)

(b) Untuk konfirmasi kehadiran harap menghubungi sekretariat PD ISFI DIY, Apotek UGM Jl Prof Dr Sardjito No 25 Yogyakarta, telp 541564, atau 081392926001 (Tutik), 0810811252647 (Bondan), 081328834919 (Nunut R).

(c) Demikian, pemberitahuan ini merupakan undangan bagi yang belum menerima.

Wassalamu’alaikum Wr Wb

(Nunut Rubiyanto Ssi Apt, Ketua PD ISFI DIY, Pandes RT 03, Panggungharjo, Sewon, Bantul. Kedaulatan Rakyat, Jumat, 9 November 2007, Hlm 11).

(4) Jalan Kecamatan Berbah Rusak Parah

(a) SAYA selaku warga masyarakat Berbah, Kalitirto, Sleman sangat prihatin melihat kondisi jalan raya yang sangat rusak, padahal jalan tersebut menghubungkan antara jalan Yogya-Wonosari dari Dusun Jagalan sampai ke pertigaan pabrik “Perwita Karya” Dusun Berbah. (b) Kerusakan sangat parah terjadi di pedukuhan Berbah yang rawan kecelakaan. (c) Kecelakaan terjadi antara sepeda motor karena saling menghindari kubangan ataupun kecelakaan karena jatuh terperosok masuk dalam kubangan tersebut. (d) Apalagi Dusun Berbah adalah dusun kawasan industri wilayah kota kecamatan yang sangat ramai.

(e) Saya mohon dengan hormat, kepada pihak yang terkait (berwenang) harap memperhatikan jalan tersebut. (Suharyono, Berbah RT 01 RW 01 Kalitirto, Berbah, Sleman DIY. Kedaulatan Rakyat, Rabu, 14 November 2007, Hlm 11).

(5) Terima Kasih Pak Polisi

(a) SAYA mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu memberikan informasi tentang keberadaan STNK saya kemarin (PP KR, 21-11-2007). (b) Baik untuk pihak Kedaulatan Rakyat, Kepolisian setempat, maupun rekan-rekan lain yang perhatian dan banyak memberi saran kepada saya via telp maupun SMS.

(c) Akhirnya saya dapat menemukannya kembali STNK saya di Pos Polisi Bunderan UGM kemarin pada tanggal 21 November 2007 sekitar pukul 10.00 pagi. (d) Masalah dapat terselesaikan dengan baik dan lancar.

(e) Ini merupakan pengalaman berharga untuk kami. (f) Dari masalah ini, hendaknya semua masyarakat lebih berhati-hati lagi dalam berlalu lintas. Terima kasih.

(Ika Mustika Dewi, Ngadiwinatan Ng I/1131 Yogyakarta.

(30)

Contoh (1) sampai dengan (5) mengandung berbagai jenis informasi. Pada

contoh (1) mengandung informasi penitipan kucing. Informasi penitipan kucing

tampak dalam paragraf satu kalimat (a) KEPADA Ibu Devi Setianingrum dengan

alamat Bokoharjo, Maguwo, Sleman, harap kucingnya dengan nama Chelsi

segera diambil, mengingat batas waktu penitipan sudah berakhir sejak tanggal 20

Oktober 2007. Contoh (2) mengandung informasi motor tergelincir. Informasi

motor tergelincir tampak dalam paragraf satu kalimat (a, b) kalimat (a)

KEJADIAN ini bermula pada hari Minggu, 28-10-2007, ketika saya dalam

perjalanan pulang dari rumah teman.Kalimat (b) Akibat kondisi jalan yang licin

karena hujan, saya beserta motor saya tergelincir di seputaran Monumen

Pancasila Sakti.Contoh (3) mengandung informasi syawalan. Informasi syawalan

tampak dalam paragraf satu kalimat (a)DALAM rangka meningkatkan silaturahmi

dan solidaritas antar apoteker se-Daerah Istimewa Yogyakarta maka Pengurus

Daerah Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia DIY Yogyakarta (PD ISFI DIY),

mengharap kehadiran seluruh Apoteker anggota Ikatan Sarjana Farmasi

Indonesia (ISFI) pada acara Syawalan dan Halal Bi Halal Keluarga Besar ISFI

DIY yang Insya Allah akan dilaksanakan pada hari Sabtu, tanggal 10 November

2007, pukul 08.00 WIB, Tempat: Aula Jogja International Hospital Lantai 5,

Jalan Lingkar Utara Yogyakarta. Contoh (4) mengandung informasi jalan

kecamatan berbah rusak. Informasi jalan kecamatan berbah rusak tampak dalam

paragraf satu kalimat (a, b) kalimat (a) SAYA selaku warga masyarakat Berbah,

Kalitirto, Sleman sangat prihatin melihat kondisi jalan raya yang sangat rusak,

(31)

Jagalan sampai ke pertigaan pabrik “Perwita Karya” Dusun Berbah.Kalimat (b)

Kerusakan sangat parah terjadi di pedukuhan Berbah yang rawan kecelakaan.

Contoh (5) mengandung informasi menemukan kembali STNK. Informasi

menemukan kembali STNK tampak dalam paragraf dua kalimat (c)Akhirnya saya

dapat menemukannya kembali STNK saya di Pos Polisi Bunderan UGM kemarin

pada tanggal 21 November 2007 sekitar pukul 10.00 pagi.

Contoh (1) sampai dengan (5) mengandung berbagai jenis maksud. Pada

contoh (1) mengandung maksud permohonan diambil. Maksud permohonan

diambil tampak dalam paragraf satu kalimat (a) KEPADA Ibu Devi Setianingrum

dengan alamat Bokoharjo, Maguwo, Sleman, harap kucingnya dengan nama

Chelsi segera diambil, mengingat batas waktu penitipan sudah berakhir sejak

tanggal 20 Oktober 2007. Contoh (2) mengandung maksud memohon bantuan.

Maksud memohon bantuan tampak dalam paragraf tiga kalimat (d)Oleh kejadian

ini saya sangat mengharapkan sedalam-dalamnya bagi saudara/I yang

menemukan dompet dengan kriteria tersebut untuk mengembalikan dompet saya.

Contoh (3) mengandung maksud mengundang. Maksud mengundang tampak

dalam paragraf satu kalimat (a) mengharap kehadiran seluruh Apoteker anggota

Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia (ISFI) pada acara Syawalan dan Halal Bi

Halal Keluarga Besar ISFI DIY yang Insya Allah akan dilaksanakan pada hari

Sabtu, tanggal 10 November 2007, pukul 08.00 WIB, Tempat: Aula Jogja

International Hospital Lantai 5, Jalan Lingkar Utara Yogyakarta. Contoh (4)

mengandung maksud memohon bantuan. Maksud memohon bantuan tampak

(32)

terkait (berwenang) harap memperhatikan jalan tersebut. Contoh (5)

mengandung maksud mengucapkan terima kasih. Maksud mengucapkan terima

kasih tampak dalam paragraf satu kalimat (a, b) kalimat (a) SAYA mengucapkan

terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu memberikan informasi

tentang keberadaan STNK saya kemarin (PP KR, 21-11-2007). Kalimat (b) Baik

untuk pihak Kedaulatan Rakyat, Kepolisian setempat, maupun rekan-rekan lain

yang perhatian dan banyak memberi saran kepada saya via telp maupun SMS.

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat

dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

1. Informasi apa sajakah yang terkandung pada wacana Pikiran Pembaca

dalam surat kabar harianKedaulatan Rakyatedisi bulan November 2007?

2. Maksud apa sajakah yang terkandung pada wacana Pikiran Pembaca

dalam surat kabar harianKedaulatan Rakyatedisi bulan November 2007?

3. Tujuan Penelitian

1. Menganalis informasi yang terkandung pada wacana Pikiran Pembaca

dalam surat kabar harian Kedaulatan Rakyat edisi bulan November 2007?

2. Menganalisis maksud yang terdapat pada wacana Pikiran Pembaca dalam

(33)

4. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut,

bagi studi linguistik :

a. Memberikan sumbangan terhadap studi analisis wacana, khususnya

wacana pikiran pembaca dengan menyajikan hasil analisis wacana.

b. Bagi pembelajaran bahasa Indonesia, hasil penelitian ini dapat menjadi

masukan materi pembelajaran bahasa tentang jenis-jenis informasi dan

jenis-jenis maksud dalam wacana pikiran pembaca.

c. Selain itu, hasil penelitian ini menambah wawasan bagi pembaca

mengenai salah satu jenis wacana yaitu wacana pikiran pembaca yang

merupakan bagian dari surat kabar.

5. Tinjauan Pustaka

Sejauh peneliti ketahui bahwa wacana Surat Pembaca di media massa

harian, pernah ada yang meneliti yaitu Theophilla Sigit Untari pada tahun 1998

dengan judul “Analisis Wacana Surat Pembaca yang Berisi Keluhan dalam surat

kabar harian Kompas: Suatu Tinjauan Pragmatik”. Penelitian ini berfokus pada

struktur retoris wacana surat pembaca, praanggapan, tindak tutur, maksim dalam

implikatur percakapan dan konteks yang dominan dalam wacana surat pembaca.

Stuktur retoris wacana surat pembaca surat kabar harian Kompas dibedakan

menjadi dua, meliputi struktur lengkap dan struktur tidak lengkap. Struktur

wacana lengkap terdiri dari (1) bagian awal (exordium), (2) bagian tubuh atau

(34)

tidak lengkap terdiri dari (1) bagian awal, serta (2) bagian tubuh. Bagian awal

merupakan suatu pengantar yang melukiskan situasi, alasan atau tujuan menulis,

latar belakang kejadian, waktu terjadinya peristiwa, dan hal-hal yang menjadi latar

belakang masalahnya. Bagian awal ini selalu terdapat pada wacana Surat Pembaca

dan merupakan pembukaan menuju pada permasalahan. Sedangkan bagian tubuh

merupakan esensi dari wacana Surat Pembaca, oleh karena itu keberadaannya

mutlak. Pada bagian ini penutur memaparkan maksud tuturannya. Bagian penutup

berfungsi untuk mempertegas maksud penutur berisi antara lain harapan, saran,

himbauan, mohon tanggapan, atau kekecewaan kepada pihak yang dikenai

tuturan. Meskipun begitu tidak semua wacana Surat Pembaca mengandung bagian

penutup ini.

Dari segi praanggapan, Untari menjelaskan bahwa Praanggapan

merupakan pengetahuan bersama (common ground) antara pembicara dan

pendengar yang tidak perlu diutarakan. Dalam wacana Surat Pembaca yang

dimaksud praanggapan adalah pengetahuan bersama antara penutur dan lawan

tutur. Praanggapan dibagi menjadi dua jenis yaitu pertama, praanggapan yang

berasal dari wacana itu sendiri atau disebut praanggapan konteks dan kedua,

praanggapan yang berasal dari pengetahuan umum atau disebut praanggapan

umum (common ground). Praanggapan konteks adalah praanggapan yang

didasarkan pada konteks yang terdapat pada wacana. Praanggapan ini dapat

dipahami lawan tutur dengan memperhatikan konteks yang terdapat pada wacana.

Praanggapan pengetahuan umum adalah praanggapan yang berasal dari luar

(35)

lawan tutur. Praanggapan pengetahuan umum ini berdasarkan referennya dibagi

menjadi tujuh meliputi; (1) tempat, (2) waktu), (3) istilah, (4) peristiwa atau

kejadian, (5) nama benda, (6) sifat, dan (7) persona atau lembaga.

Dari sudut tindak tutur bahwa tindak tutur adalah kenyataan berbahasa,

yang mana pada saat penutur mengujarkan sesuatu, ia sebenarnya melakukan

sesuatu kepada penutur. Tindak tutur dalam wacana Surat Pembaca meliputi

tindak lokusi, ilokusi dan perlokusi. Tindak lokusi adalah tindak berbicara atau

tindak menyatakan sesuatu dengan makna atau kaidahnya, disebut juga the act of

saying something. Tindak lokusi dibagi menjadi tiga bagian yaitu (1) bagian awal

yang berisi latar belakang penutur atau peserta tutur, maksud tuturan, latar

belakang permasalahan, waktu atau kejadian berlangsung, atau memperkenalkan

objek tertentu yang dibicarakan. Pada bagian awal ini lokusi yang ada merupakan

pemberitaan, atau menginformasikan sesuatu. (2) bagian tubuh yang berisi

pemaparan dari permasalahan yang sebenarnya. Pemaparan ini disusun

berdasarkan fakta yang ada, urutan kejadian serta bukti-bukti yang ada. Tindak

lokusi pada bagian tubuh wacana Surat Pembaca untuk memaparkan suatu

permasalahan. Tindak lokusi yang terdapat pada bagian tubuh meliputi

pemberitaan, menyatakan, menceritakan, mengumumkan, menginformasikan,

berpendapat, mempertanyakan dan melapor. (3) bagian penutup wacana Surat

Pembaca berisi tentang harapan penutur terutama terhadap pihak-pihak yang

terkait. Pada bagian penutup ini penutur menyampaikan harapan, menanyakan,

saran, atau permohonan. Tindak Ilokusi (illocutionary act) adalah untuk

(36)

sesuatu, tuturan juga dapat digunakan untuk melakukan sesuatu. Tindak ilokusi

dibagi menjadi tiga bagian yaitu pertama, bagian awal pada dasarnya merupakan

pengantar atau pembuka wacana SP. Pembuka wacana ini berisi latar belakang

permasalahan, yang meliputi penutur, lawan tutur, maksud tuturan, waktu, atau

objek yang dibicarakan. Kedua, bagian tubuh merupakan bagian yang paling

banyak dibandingkan dua bagian lainnya. Penutur memaparkan permasalahannya,

bukti-bukti, alasannya atau urutan kejadian yang menjadi topik permasalahan.

Ketiga, bagian penutup berisi tentang harapan penutur. Pemaparan yang ada

dalam bagian tubuh dirumuskan secara tegas oleh penutur di dalam bagian

penutup. Tindak perlokusi adalah tindak tutur yang dilakukan oleh penutur untuk

menimbulkan efek bagi lawan tutur dengan mengatakan sesuatu, atau tindak tutur

yang pengutaraannya dimaksudkan untuk mempengaruhi lawan tutur. Tindak

tutur ini dikatakan juga sebagai the act of affecting someone. Tindak perlokusi

dibagi menjadi tiga bagian yaitu bagian awal, tubuh, penutup. Pertama, bagian

awal membuat lawan tutur tahu bahwa, membuat lawan tutur melakukan sesuatu,

agar lawan tutur memaklumi, menegur, menuntut, mendesak dan mengusulkan.

Kedua, bagian tubuh meliputi membuat lawan tutur tahu sesuatu, membuat lawan

tutur melakukan sesuatu, menuntut, memohon tanggapan, atau mempermalukan.

Ketiga, bagian penutup ini kuat karena kebanyakan penutur menggunakan bahasa

langsung dan literer. Meliputi memohon, menuntut atau menyarankan.

Dari segi konteks, Untari menjelaskan bahwa konteks komunikasi yang

dominan pada wacana Surat Pembaca meliputi partisipan, latar, tujuan, dan jenis

(37)

atau partisipan. Partisipan adalah pelaku-pelaku komunikasi. Partisipan dalam

wacana SP dibagi menjadi dua, yaitu partisipan I terdiri dari konsumen suatu

produk atau jasa tertentu, warga masyarakat atau mahasiswa. Sedangkan

partisipan II atau pihak yang dikenai tuturan adalah pembaca. Latar dalam

penelitian Surat Pembaca meliputi (1) tempat wacana SP dimuat dan (2) latar

situasi atau terjadinya peristiwa. Wacana Surat Pembaca bertujuan untuk

mengungkapkan keluhan yang dialami penutur. Pengungkapan keluhan ini

dimaksudkan agar pihak lawan tutur mengetahui dan menanggapi dalam bentuk

perubahan yang lebih baik. Jenis wacana dalam wacana Surat Pembaca banyak

digunakan bentuk kebahasaan yang bertujuan untuk memberitakan sesuatu kepada

pihak lain. Pemberitaan ini dilakukan dengan menggunakan kalimat berita.

Kalimat tanya juga digunakan dalam wacana Surat Pembaca selain kalimat

permintaan.

Dari sudut implikatur percakapan dijelaskan bahwa implikatur percakapan

merupakan suatu tolok ukur keberhasilan suatu komunikasi ditandai dengan

diterima informasi oleh lawan tutur sesuai dengan maksud penutur. Untuk

berhasilnya komunikasi dalam teori penggunaan bahasa dikembangkan konsep

implikatur. Implikatur mengandung dua prinsip, yaitu pertama, prinsip kerjasama

dan kedua, prinsip kesopanan. Prinsip kerjasama meliputi (1) maksim kuantitas

(2) maksim kualitas (3) maksim relevansi dan (4) maksim cara. Maksim kuantitas

menyarankan pemberian informasi secukupnya. Maksim kualitas menyarankan

pemberian maksim yang sebenarnya. Maksim relevansi menyarankan untuk

(38)

pembicaraan. Maksim cara menyarankan untuk menyatakan secara jelas, singkat

dan memberikan pernyataan yang teratur. Prinsip kesopanan mencakup a. maksim

kearifan b. maksim kedermawanan c.maksim pujian d. maksim kerendahan hati e.

maksim kesepakatan dan f. maksim simpati.

Penelitian yang pernah dilakukan oleh Untari tersebut belum mencakup

analisis wacana mengenai informasi dan maksud. Dengan demikian dalam

penelitian ini dibahas tentang jenis-jenis informasi dan maksud pada wacana

Pikiran Pembaca dalam surat kabar harian Kedaulatan Rakyat edisi bulan

November 2007.

6. Landasan Teori

Pada bagian ini dikemukakan konsep-konsep pokok yang digunakan

sebagai kerangka berpikir untuk menganalisis data dalam penelitian ini.

Konsep-konsep yang dimaksud meliputi wacana, surat pembaca, informasi dan maksud.

6.1 Pengertian Wacana

Wacana sering disebut juga discourse. Kata discourse berasal dari bahasa

Latin discursus yang berarti lari kian kemari. Kata discursus ini diturunkan dari

‘dis’; dalam arah yang berbeda, dan ‘curere’; lari (Nababan, 1987:23).

Wacana (discourse) merupakan ‘tuturan beruntun’ yang dihasilkan dari

proses komunikasi berkesinambungan antar penutur (Hartman dan Stork, 1976 via

Baryadi, 1989:1). Penutur berusaha menyampaikan pesan kepada lawan tutur.

(39)

lawan tutur berupa ujaran yang merupakan tanggapan balik terhadap penutur.

Arus ujaran yang berkesinambungan ini merupakan wacana.

Jika ditinjau dari kedudukannya dalam tataran lingual, wacana merupakan

tataran yang tertinggi. Hal ini didasarkan pada hierarki satuan-satuan bahasa

menurut Tarigan (1987:27). Satuan-satuan bahasa secara linguistik menurut

Tarigan mempunyai urutan dari yang terkecil sampai ke yang terbesar yaitu;

fonem, morfem, kata, frasa, klausa, kalimat dan wacana. Berkaitan dengan hal itu,

Halliday menyebutkan bahwa wacana (teks) sebagai bahasa yang berfungsi.

Bahasa yang berfungsi yakni bahasa yang sedang melaksanakan tugas tertentu

dalam konteks tertentu, yang berlainan dengan kata-kata atau kalimat-kalimat

lepas.

Pengertian wacana dalam penelitian ini berdasarkan ciri-ciri wacana

menurut Baryadi (1989:3). Pertama, wacana merupakan satuan lingual yang

dihasilkan oleh tindak tutur yang berkesinambungan. Kedua, wacana itu

merupakan satuan lingual yang terlengkap yang utuh. Ketiga, dari sudut posisinya

dalam satuan lingual, wacana berada pada tataran lingual tertinggi.

Dalam penelitian ini akan dianalisis wacana pikiran pembaca dalam surat

kabar harian Kedaulatan Rakyat edisi bulan November 2007. Wacana pikiran

pembaca ini akan dianalisis informasi dan maksud berdasarkan komponen

(40)

6.2 Surat Pembaca

Surat pembaca adalah rubrik atau halaman khusus dalam penerbitan pers

yang disediakan bagi pembaca untuk mengeluarkan pendapat, komentar, protes,

kritik, pujian, maupun simpati tentang sesuatu hal. Surat-surat yang

dipublikasikan dipilih berdasarkan pertimbangan redaksi penerbitan pers yang

bersangkutan. Antara lain harus informatif, menyangkut kepentingan umum dan

bila memberi kritik harus konstruktif dan memberi jalan ke luar. Jika menurut

pertimbangan redaktur isi surat dianggap membahayakan keselamatan si penulis

surat, maka nama dan alamat penulis akan dirahasiakan, biasanya disertai kalimat

“nama dan alamat diketahui redaksi”. Meskipun demikian, redaktur juga harus

mempertimbangkan permintaan penulis surat untuk tidak dicantumkan jati

dirinya. Hal ini dilindungi Kode Etik Jurnalistik tentang sumber berita. Pada

praktiknya, penerbitan pers meminta penulis surat agar melampirkan fotokopi

KTP/SIM. Surat-surat yang dimuat tidak mendapatkan honorarium (Juanedhie,

1991: 255).

6.3 Pragmatik Bahasa

Pragmatik menurut Leech (1933:8) adalah studi tentang makna dalam

hubungannya dengan situasi-situasi ujar (speech situations) (1993:8). Leech (Ibid,

1993:8) membagi pragmatik dalam dua sisi yakni (1) pragmalinguistik; yang

berhubungan dengan tata bahasa (grammar) dalam pengertian paradigmalinguistik

generatif transformasional (Ibid, 1993: 15) dan (2) sosiopragmatik; karena yang

(41)

sosiopragmatik merupakan titik pertemuan antara sosiologi dan pragmatik (Ibid,

1993:16).

Dalam penelitian ini pendekatan yang digunakan adalah pragmatik umum.

Leech membatasi pragmatik umum sebagai kajian mengenai kondisi-kondisi

umum bagi penggunaan bahasa secara komunikatif, dengan demikian pragmatik

umum tidak mencakup kondisi “lokal” yang lebih spesifik. Karena kondisi

“lokal” ini merupakan bagian dari bidang sosiopragmatik (1993: 15).

Definisi Parker tentang pragmatik adalah sebagai berikut:

Pragmatic is distinct from grammar, which is the study of the internal structure of language. Pragmatic is the study of how language is used to communicate (parker, 1986:11).

Berdasarkan definisi di atas, segi penggunaan bahasa menjadi pijakan

utama pragmatik, yakni mengenai penggunaannya dalam tuturan dan konteks

yang menyertai tuturan tersebut pada waktu digunakan. Konteks dalam hal ini

adalah siapa yang mengatakan kepada siapa, tempat dan waktu diujarkannya suatu

kalimat, anggapan-anggapan mengenai yang terlibat di dalam tindakan

mengutarakan kalimat itu. Ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam analisis

pragmatik yaitu: (1) suatu satuan lingual (kalimat) dapat dipakai untuk

mengungkapkan sejumlah fungsi di dalam komunikasi, dan (2) suatu fungsi

komunikatif tertentu dapat diungkapkan dengan sejumlah satuan lingual

(Kaswanti, 1990: 5).

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa bidang pragmatik adalah

bidang di dalam linguistik yang mengkaji maksud ujaran dan fungsi ujaran.

(42)

Sedangkan fungsi ujaran berhubungan dengan peran tuturan tersebut dalam

komunikasi. Tuturan dalam komunikasi berfungsi untuk mengundang, meminta

bantuan, memaafkan, mengeluh, memuji, mengucapkan selamat, turut berduka

cita dan sebagainya. Oleh karena prinsip-prinsip pragmatik umum berorientasi

pada tujuan atau didasarkan pada motivasi penutur, teori yang menjelaskan

prinsip-prinsip tersebut bersifat fungsional. Satuan analisisnya bukan kalimat

tetapi tindak ujaran atau tindak tutur (speech act).

Dalam penelitian ini dikaji maksud ujaran wacana pikiran pembaca dalam

surat kabar harian Kedaulatan Rakyat edisi bulan November 2007. Penutur

wacana pikiran pembaca mempunyai maksud tertentu dengan ujaran yang

diujarkan yaitu menyampaikan apa yang dirasakannya seperti kekecewaan,

mengucapkan terima kasih, memberikan saran, memberikan bantuan,

memberitahukan, mengajak, menceritakan, menyelesaikan masalah,

mengkonfirmasi dan sebagainya.

6.4 Proses Komunikasi dan Informasi

Komunikasi adalah sarana vital untuk mengerti diri sendiri, untuk

mengerti orang lain, untuk memahami apa yang dibutuhkan orang lain, apa

pemahaman kita dan apa pemahaman sesama. Dengan komunikasi dapat diterka

sejauh mana kita berkehendak dan sejauh sesama kita dapat menjawab. Sejauh

mana kita dapat mengerti dan sejauh mana kita dapat dimengerti orang lain. Maka

dibuat dan dikembangkan sarana-sarana komunikasi, agar manusia dapat

menemukan dirinya sendiri di antara puluhan, ratusan, ribuan, bahkan jutaan

(43)

Proses komunikasi sendiri adalah seperti ini: SIAPA mengatakan?

(Komunikator, pengirim atau sumber), APA (Message: pesan, ide dan gagasan),

dengan SALURAN mana? (Media, channel dan sarana), KEPADA SIAPA?

(Komunikan, penerima, atau alamat), dengan HASIL/DAMPAK apa? (Effect,

hasil komunikasi).

Maka dapat disimpulkan bahwa arti komunikasi adalah: Seni penyampaian

informasi (pesan/message, ide, sikap atau gagasan) dari komunikator untuk

merubah serta membentuk perilaku komunikan (pola, sikap, pandangan dan

pemahamannya) ke pola dan pemahaman yang dikehendaki komunikator. Jadi

proses penyampaian informasi itu berdaya guna (berefek) terhadap komunikan

maupun komunikator (Siahaan dalam Onong, 1985:4-5).

Di dalam proses komunikasi ada tiga unsur yang sangat berperan aktif.

Pertama, komunikator yang berdiri dan memainkan model atau media komunikasi

verbal maupun non-verbal. Kedua, komunikasi (pribadi atau kelompok) adalah

pihak yang menerima hubungan dari komunikator. Ketiga, message (pesan)

adalah unsur terpenting dan inti dalam interaksi antara komunikator dengan

komunikan. Untuk mencapai keberhasilan komunikasi, pesan disampaikan

sedemikian rupa, kadangkala dengan menciptakan stimulan (ransangan) sehingga

komunikan merasakanrespectterhadapmessage.

Informasi adalah bahan pokok dalam komunikasi. “Informasi” bukan

hanya perihal fakta maupun kebenaran, melainkan lebih luas lagi tentang skop,

(44)

Rudy Bretz (dalam Onong) pada bukunyaA Taxonomy of Communication

Media menegaskan bahwa ”Informasi adalah apa yang dipahami”. Sebagai

contoh: Kalau kita melihat asap atau mencium bau asap, kita langsung menerima

informasi bahwa ada sesuatu yang sedang terbakar. Jadi informasi ini langsung

dipahami, tidak bertele-tele. Samuel Eilon dalam bukunya Some Notes on

Information Processing menjelaskan “informasi itu pernyataan menjelaskan suatu

peristiwa (objek, konsep) untuk lebih mudah memahaminya”. (Onong, 1985: 10).

Dari beberapa pendapat di atas cukup jelas bahwa informasi itu satu unsur

penting dalam komunikasi. Informasi itu dinamis dan dialirkan kepada orang lain.

Informasi itu harus bergerak, mudah dimengerti, utuh dan bulat. Informasi itu

mengingkan suatu respons dari penerimanya (Siahaan dalam Onong, 1985:

29-30).

Informasi adalah sesuatu yang berada di luar ujaran yang ditinjau dari segi

objeknya atau apa yang dibicarakan (Chaer, 1990: 35 dan Verhaar, 1993: 131).

Dari batasan tersebut, terdapat dua ciri informasi. Pertama, informasi adalah

sesuatu yang luar ujaran. Kedua, informasi itu bersifat objektif. Hal ini berarti

informasi mencakup hal-hal yang dibicarakan di luar pembicaraan. Informasi

berkaitan dengan tindak tutur lokusi. Tindak tutur lokusi adalah tindak tutur yang

berfungsi untuk menginformasikan sesuatu (Wijana, 1996: 18).

Fungsi informasi pada rubrik pikiran pembaca begitu penting karena dapat

mewakili pikiran atau pendapat penulis. Selain itu isi yang tertuang di dalamnya

bisa pakai ataupun digunakan untuk referensi khalayak umum. Informasi

(45)

mewakili pikiran atau apa yang ada di dalam benak seseorang untuk

memberitahukan apa yang akan diinginkan dan dilakukannya. Informasi juga

membutuhkan orang lain, maksudnya orang lain harus tanggap dan mengerti apa

yang diinginkan oleh pihak yang diajak bicara supaya tidak terjadi

kesalahpahaman atau misscommunication. Jadi kedua belah pihak harus

sama-sama mengerti mengenai apa yang sedang dibicarakan supaya tercapai tujuan

sesuai yang diharapkan.

6. 5 Maksud

Maksud adalah sesuatu yang berada di luar ujaran yang ditinjau dari segi

subjeknya atau orang yang berbicara atau si pemakai bahasa (Chaer, 1990: 35;

Verhar, 1993: 131). Dari batasan tersebut, terdapat dua ciri maksud. Pertama,

maksud adalah sesuatu yang luar ujaran. Kedua, maksud itu bersifat subyektif.

Hal ini berarti maksud itu bersifat individual (ditentukan pembicaranya). Maksud

berkaitan dengan tindak tutur perlokusi dan ilokusi. Tindak tutur perlokusi adalah

tindak tutur yang berfungsi untuk mempengaruhi lawan tutur. Tindak tutur ilokusi

adalah tindak tutur yang dipergunakan untuk melakukan sesuatu (Wijana, 1996:

18, 20).

Maksud berarti rencana, objek yang ingin dicapai atau hasil nyata dari

perbuatan. Pengertian maksud jika dihubungkan dengan wacana pikiran pembaca

yaitu sesuatu hal yang dikehendaki oleh penulis, isinya berupa makna ataupun

amanat yang menyangkut tentang masalah pribadi baik menginformasikan perkara

yang berhubungan dengan person, lembaga atau instansi terkait dan

(46)

berbagi pengalaman mengenai kejadian yang pernah dialaminya baik

menyenangkan atau yang bersifat menyedihkan supaya orang lain (pembaca) tidak

mengalami peristiwa yang sama seperti yang pernah dirasakan oleh penulis

tersebut.

7. Metodologi Penelitian 7.1 Metode Penelitian

Penelitian ini dilakukan melalui tiga tahap, yaitu tahap pengumpulan data,

tahap analisis data, dan tahap penyajian hasil analisis data. Setiap tahap penelitian

tersebut dilakukan dengan menggunakan metode tertentu.

7.2 Metode dan Teknik Pengumpulan Data

Populasi penelitian ini adalah wacana pikiran pembaca yang terdapat

dalam surat kabar harian Kedaulatan Rakyat. Media massa ini terbit setiap hari

kecuali hari libur nasional. Sampel penelitian ini adalah wacana pikiran pembaca

pada surat kabar harian Kedaulatan Rakyat edisi bulan November 2007. Untuk

kepentingan penelitian ini digunakan sampel penelitian. Pengambilan sampel

dilakukan dengan cara teknik sampling rambang sederhana (Random Sampling

Technique). Teknik ini memungkinkan setiap populasi memiliki kesempatan

untuk dipilih sebagai anggota sampel. Penarikan sampel dilakukan dengan

membuat undian sebanyak 12 gulungan untuk semua populasi, kemudian diambil

sejumlah yang diperlukan polulasi dalam penelitian sebanyak 1952. Dari

semuanya itu diambil sebanyak 160 (Latunussa, 1988: 95). Jumlah sampel

(47)

Kedaulatan Rakyat yang terkumpul selama tahun 2007 sebanyak 350 edisi. Data

wacana pikiran pembaca yang terkumpul selama bulan November 2007 sejumlah

160 buah.

Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode simak. Metode

simak adalah metode pengumpulan data dengan menyimak penggunaan bahasa

(Sudaryanto, 1993: 133), dalam hal ini menyimak penggunaan bahasa dalam

wacana pikiran pembaca. Teknik dasar yang digunakan adalah teknik sadap.

Teknik sadap dilakukan dengan menyadap penggunaan bahasa. Teknik lanjutan

yang digunakan adalah teknik catat. Teknik catat dilakukan dengan mencatat data

yang diperoleh dari sumber tertulis ke dalam kartu data. Data yang telah

terkumpul diklasifikasikan berdasarkan bentuk informasi dan maksud.

7.2.1 Metode dan Teknik Analisis Data

Data yang telah terklasifikasi dianalisis dengan menggunakan metode

padan, khususnya metode padan referensial dan pragmatis. (Sudaryanto, 1993:

15).

Metode padan adalah metode yang alat penentunya di luar, terlepas, dan

tidak menjadi bagian dari bahasa (langue) yang bersangkutan. Metode padan

referensial adalah metode padan yang alat penentunya berupa referen bahasa atau

apa yang dibicarakan. Metode padan pragmatis adalah metode padan yang alat

penentunya berupa mitra wicara (Sudaryanto, 1993: 13). Metode padan referensial

digunakan untuk menganalisis aneka jenis informasi yang terkandung dalam

(48)

Referensi adalah hubungan antara kata dengan benda (orang, tumbuhan,

sesuatu lainnya) yang dirujuknya. Referensi merupakan perilaku

pembicara/penulis. Jadi, yang menentukan referensi suatu tuturan adalah pihak

pembicara sendiri (penulis), sebab hanya pihak pembicara yang paling

mengetahui hal yang diujarkan dengan hal yang dirujuk oleh ujarannya.

Pendengar atau pembaca hanya dapat menerka hal yang dimaksud

(direferensikan) oleh pembicara dalam ujarannya itu. Terkaan itu bersifat relatif,

bisa benar, bisa pula salah. Dengan kata lain, tugas pendengar atau pembaca

dalam memahami ujaran adalah mengidentifikasikan sesuatu atau seseorang yang

ditunjuk atau dimaksudkan dalam ujaran tersebut (Mulyana, 2005: 15-16).

Maksudnya dengan menggunakan metode padan referensial, pembaca

(pendengar) dapat dengan mudah mengerti atau mengetahui berbagai jenis

informasi yang diungkapkan oleh penulis (pembicara) dalam setiap wacana

pikiran pembaca. Hanya dengan membaca data yang ada di dalam wacana dan

pembaca juga harus mengerti apa yang dibicarakan oleh penulis (pembicara).

Metode padan pragmatis digunakan untuk menganalisis aneka jenis

maksud yang terkandung dalam pikiran pembaca SKH Kedaulatan Rakyat edisi

bulan November 2007. Metode pragmatik umum mengaitkan makna (atau arti

gramatikal) suatu tuturan (utterance) dengan daya pragmatik (pragmatic force),

(atau daya ilokusi) tuturan tersebut. Bagian dari pragmatik umum ialah

pragmalinguistik, suatu bidang yang lebih banyak mengkaji aspek linguistiknya.

Di sini kita mengkaji sumber-sumber linguistik tertentu yang disediakan oleh

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena itu, dapat disimpulkan dari hasil tersebut yang memperlihatkan bahwa variabel kecerdasan emosional secara sendiri-sendiri (parsial) berpengaruh

IMPLEMENTATION OF COOPERATIVE LEARNING MODEL TYPE STAD WITH MIND MAP TO IMPROVE ACCOUNTING LEARNING ACTIVITIES OF CLASS XI AK 4 STUDENTS OF SMKN 2 PURWOREJOi. ACADEMIC

Sehingga, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perbedaan imbangan hijauan dan konsentrat dalam ransum komplit terhadap konsumsi pakan, pertumbuhan

Latihan fisik akan berpotensi untuk menimbulkan ketidakseimbangan antara radikal bebas dengan antioksidan, yaitu saat antioksidan tidak dapat mengatasi radikal bebas yang

This work discusses influences of Heidegger’s ontology and Nietzsche’s overman in the main character in Sartre’s The Flies since interpretations of this play are dominated either

PETA JABATAN BALAI PELESTARIAN CAGAR BUDAYA SULAWESI SELATAN. KEPALA BALAI PELESTARIAN

Dengan melakukan simulasi menggunakan software ETAP pada jaringan feeder 48-FDR-33 (Switchgear Area 9) untuk Trafo 48-PT-33-7 diperoleh hasil perhitungan arus hubung