• Tidak ada hasil yang ditemukan

PADA SURAT KABAR HARIAN KEDAULATAN RAKYAT EDISI BULAN NOVEMBER 2007

2. Untuk Prop. DIY di manakah tempat pendaftaran dan pelaksanaan babak penyisihan KMP IV?

2.22 Informasi Kondisi

Informasi kondisi berkaitan dengan kondisi atau keadaan di mana tempat untuk melaksanakan ujian tidak nyaman dan tidak sesuai aturan. Selain itu, informasi kondisi juga berkaitan dengan tempat untuk melakukan aktifitas shalat juga kurang nyaman, kurang bersih dan pengap.

(69) Kecewa Perekrutan CPNS Dephut 2007

(a) SEBAGAIMANA diumumkan di situs Departemen Kehutanan/Dephut (www.dephut.go.id), pendaftaran CPNS untuk wilayah Yogyakarta dilaksanakan di Kantor BP DAS Opak Progo Serayu di Jl Gedongkuning No 172 A Yogyakarta, pada tanggal 30, 31 Oktober dan 1 November 2007. (b) Sangat disayangkan, tidak ada loket khusus untuk pembagian nomor pendaftaran menyebabkan para pelamar berdesakan berebut nomor sehingga mengakibatkan pintu kaca kantor tersebut pecah.

(c)Di samping itu, pembagian nomor pendaftaran tidak tertib (ada yang melalui pintu depan atau pintu belakang, ada pula seorang pegawai yang sedang lewat di depan kami) menyebabkan kami seperti dipermainkan. (d) Setelah kami mendapat nomor pendaftaran masih harus antre sampai malam guna melakukan

registrasi, di dalam masih antre kembali sampai mendapatkan nomor Kartu Tanda Peserta Ujian (KTPU).

(e) Lebih mengecewakan lagi pada saat pelaksanaan Ujian Tulis CPNS Dephut yang dilaksanakan 7 November 2007.

(f) 1. Pelasanaan ujian tulis (Utul) dipindah ke GOR UNY, dengan alasan pelamar sangat banyak (sekitar 4.000 an). (g) Menurut saya GOR kurang layak sebagai tempat ujian, ditambah lagi nomor kartu ujian di sini diabaikan (tempat duduk hanya didasarkan pada latar belakang pendidikan), sehingga para peserta duduk semaunya.(h)Pemandangan ini terkesan sepertitry outSPMB bukan Ujian Tulis Perekrutan CPNS.

(i) 2. Molornya waktu ujian membuat kami kurang nyaman (menurut jadwal pukul 09.00, tetapi dimulai pukul 10.30.

(j) 3. Utul dilakukan 2 sesi, namun pada Utul sesi kedua, panitia mengumumkan bahwa jumlah soal ujian untuk S1 Teknik Informatika tidak mencukupi (menurut panitia kesalahan dalam hal pengiriman dari pusat). (k) Panitia menawarkan 2 opsi. (l) Opsi I: “Soal akan difotokopi terlebih dahulu oleh panitia” (lantas apa gunanya ada tulisan “Sangat Rahasia” di berkas soal apabila panitia harus mengkopi ulang berkas?). (m) Opsi II: “Bagi yang tidak mendapatkan soal, bisa menggunakan soal bersama dengan peserta yang ada di sampingnya,” Ini merupakan fenomena yang nylenehdan sangat tidak lazim dilakukan oleh institusi manapun.

(n)4. Tidak adanya waktu istirahat bagi peserta menyebabkan para peserta menjadi kebingungan untuk makan siang, apalagi salat Duhur (bagi muslimin/muslimah) karena ujian akan dilanjutkan kembali sampai pukul 14.45.

(o) 5. Kurangnya persiapan penerangan, padahal pada saat ujian kedua, di luar hujan sangat deras sehingga menyebabkan ruangan GOR menjadi gelap.

(p) Sebenarnya, hal ini tidak akan terjadi bilamana para panitia telah mengantisipasi sebelumnya hal-hal buruk yang mungkin terjadi. (q) Saya berharap, kejadian ini tidak terulang lagi di kemudian hari, sehingga perekrutan CPNS tidak terkesan seperti ‘formalitas’ belaka.

(r) Dalam dua bulan ke depan masih banyak perekrutan CPNS di berbagai departemen/lembaga negara dengan munculnya rekrutmen CPNS di berbagai situs internet. (s) Semoga rekrutmen CPNS selanjutnya benar-benar transparan, fair dan bebas KKN. (Nurdiana Sulistyowati SE.Kedaulatan Rakyat, Minggu, 11 November 2007, hlm 10).

(70) Musala di Plaza Ambarrukmo Salam sejahtera,

(a) MENANGGAPI masalah musala di Plaza Ambarrukmo yang dimaksud Bapak Agung Haris itu bukan tertetak di

mananya, melainkan benar tidak Pak Agung?(b)Saya juga malu, plaza sebesar itu musalanya kotor, pengap dan becek. (c) Saya juga malu waktu temen saya dari Jakarta datang dan minta salat di Plaza Ambarrukmo, dia bilang begini:“Musala kok kaya gini?” Saya mau berkata apa karena di Jakarta dan kota besar lainnya, musalanggakseperti itu.

(d) Di Jakarta misalnya Plaza Semanggi, Plaza Senayan dan plaza/mal-mal lainnya, itu kesadaran pemilik sangat bagus dan saya akui itu. (e) Mereka membuat musala yang sangat nyaman, bersih dan rapi. (f) Sehingga orang-orang yang ingin ke plaza benar-benar dibuat nyaman.

(g) Gambarannya musala di Plaza Senayan dan Semanggi: 1. Tempat salat antara laki-laki dan perempuan dibuat terpisah; 2. Ketika masuk musala, ada customer service-nya; 3. Di customer service-nya ada peminjaman rukuh gratis dan bersih; 4. Selalu ada cleaning service-nya, jadi selalu bersih (becek sedikit langsung dipel); 5. Tempat wudu dan kamar mandi sangat modern dan bersih; 6. Selesai salat tersedia kaca besar untuk berhias (wanita); 7. Musala didesain sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang praktis dan bersih.

(h) Intinya, saya merasa terharu ketika melihat musala-musala itu di Jakarta. (i) Ya ini kan Cuma saran saja. Kalau Anda merasa tidak yakin silakan studi banding! (j) Terakhir pertanyaan saya, Apakah manajemen tidak malu punya musala seperti itu? (Farradina Husna Sofiana, Kauman GM I/271, Yogyakarta. Kedaulatan Rakyat, Selasa, 20 November 2007, hlm 12).

Pada contoh (69) sampai dengan (70) mengandung informasi kondisi. Pada contoh (69) informasi kondisi ditunjukkan melalui paragraf satu kalimat (b) Sangat disayangkan, tidak ada loket khusus untuk pembagian nomor pendaftaran menyebabkan para pelamar berdesakan berebut nomor sehingga mengakibatkan pintu kaca kantor tersebut pecah. Paragraf dua kalimat (c, d) kalimat (c) Di samping itu, pembagian nomor pendaftaran tidak tertib (ada yang melalui pintu depan atau pintu belakang, ada pula seorang pegawai yang sedang lewat di depan kami) menyebabkan kami seperti dipermainkan. Kalimat (d) Setelah kami mendapat nomor pendaftaran masih harus antre sampai malam guna melakukan registrasi, di dalam masih antre kembali sampai mendapatkan nomor Kartu

Tanda Peserta Ujian (KTPU).Paragraf tiga kalimat (e)Lebih mengecewakan lagi pada saat pelaksanaan Ujian Tulis CPNS Dephut yang dilaksanakan 7 November 2007. Paragraf empat kalimat (f, g, h) kalimat (f) 1. Pelasanaan ujian tulis (Utul) dipindah ke GOR UNY, dengan alasan pelamar sangat banyak (sekitar 4.000 an). Kalimat (g)Menurut saya GOR kurang layak sebagai tempat ujian, ditambah lagi nomor kartu ujian di sini diabaikan (tempat duduk hanya didasarkan pada latar belakang pendidikan), sehingga para peserta duduk semaunya. (h) Pemandangan ini terkesan seperti try out SPMB bukan Ujian Tulis Perekrutan CPNS. Paragraf lima kalimat (i)2. Molornya waktu ujian membuat kami kurang nyaman (menurut jadwal pukul 09.00, tetapi dimulai pukul 10.30. Paragraf enam kalimat (j, k, l, m) kalimat (j) 3. Utul dilakukan 2 sesi, namun pada Utul sesi kedua, panitia mengumumkan bahwa jumlah soal ujian untuk S1 Teknik Informatika tidak mencukupi (menurut panitia kesalahan dalam hal pengiriman dari pusat). Kalimat (k)Panitia menawarkan 2 opsi.Kalimat (l)Opsi I: “Soal akan difotokopi terlebih dahulu oleh panitia” (lantas apa gunanya ada tulisan “Sangat Rahasia” di berkas soal apabila panitia harus mengkopi ulang berkas?). Kalimat (m)Opsi II: “Bagi yang tidak mendapatkan soal, bisa menggunakan soal bersama dengan peserta yang ada di sampingnya,” Ini merupakan fenomena yang nyleneh dan sangat tidak lazim dilakukan oleh institusi manapun.Paragraf tujuh kalimat (n)4. Tidak adanya waktu istirahat bagi peserta menyebabkan para peserta menjadi kebingungan untuk makan siang, apalagi salat Duhur (bagi muslimin/muslimah) karena ujian akan dilanjutkan kembali sampai pukul 14.45. Paragraf delapan kalimat (o) 5. Kurangnya persiapan penerangan, padahal pada saat ujian kedua,

di luar hujan sangat deras sehingga menyebabkan ruangan GOR menjadi gelap. Contoh (70) informasi kondisi tampak pada paragraf satu kalimat (a, b, c) kalimat (a)MENANGGAPI masalah musala di Plaza Ambarrukmo yang dimaksud Bapak Agung Haris itu bukan tertetak di mananya, melainkan benar tidak Pak Agung? Kalimat (b) Saya juga malu, plaza sebesar itu musalanya kotor, pengap dan becek. Kalimat (c) Saya juga malu waktu temen saya dari Jakarta datang dan minta salat di Plaza Ambarrukmo, dia bilang begini: “Musala kok kaya gini?” Saya mau berkata apa karena di Jakarta dan kota besar lainnya, musala nggak seperti itu. Berdasarkan contoh (69) sampai dengan (70) informasi kondisi ditandai oleh kondisi baik perekrutan PNS dan keadaan musala.