• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mengisi formulir pendaftaran di PMI Cabang Bantul, 2. Mengisi surat pernyataan sanggup menjalankan tugas sebagai

PADA SURAT KABAR HARIAN KEDAULATAN RAKYAT EDISI BULAN NOVEMBER 2007

1. Mengisi formulir pendaftaran di PMI Cabang Bantul, 2. Mengisi surat pernyataan sanggup menjalankan tugas sebagai

anggota KSR PMI Cabang Bantul, di tempat pendaftaran, 3. Menyerahkan fotokopi ijazah minimal SMU/sederajat sebanyak 2 lembar, 4. Menyerahkan fotokopi identitas yang masih berlaku sebanyak 2 lembar, 5. Mengumpulkan pas foto 2 x 3 dan 3 x 4 masing-masing 2 lembar, 6. Berusia antara 19 s/d 35 tahun.

(h) Demi sukses dan tercapainya tujuan diklat tersebut, kepada para pembaca setia Kedaulatan Rakyat melalui surat pembaca ini kami mengajak untuk berpartisipasi dan mendaftarkan bergabung mengikuti diklat penerimaan anggota baru KSR PMI Cabang Bantul.

(i) Untuk informasi lanjut hubungi: PMI Cabang Bantul (0274) 367987, Bambang Topo Broto (0274) 9176061/08564364317, Himawan 0818260738, Wasono 081802607546. (Wasono, Panitia Diklat, Tonayan 04/08, Kebonagung, Imogiri, Bantul, DIY. Kedaulatan Rakyat, Selasa, 20 November 2007, hlm 11).

Pada contoh (114) mengandung informasi diklat dan recruitment KSR PMI. Informasi diklat dan recruitment KSR PMI dapat ditunjukkan melalui paragraf dua kalimat (e) Diklat dan Recruitment KSR PMI Cabang Bantul ini dilaksanakan dalam 3 tahap yaitu: Diklat Ruangan, Diklat Lapangan dan Magang.Paragraf tiga kalimat (f)Pendaftaran Diklat telah dibuka pada tanggal 1 November dan akan berakhir 23 Novembert 2007, pendaftaran dapat dilayani setiap hari jam kerja di Markas PMI Cabang Bantul, Jl Jenderal Soedirman No 1, Kompleks Dwi Windu, Bantul sebelah timur lapangan Dwi Windu Bantul. Paragraf empat kalimat (g)Sebagai syarat pendaftaran yaitu:

1. Mengisi formulir pendaftaran di PMI Cabang Bantul, 2. Mengisi surat pernyataan sanggup menjalankan tugas sebagai anggota KSR PMI Cabang Bantul, di tempat pendaftaran, 3. Menyerahkan fotokopi ijazah minimal SMU/sederajat sebanyak 2 lembar, 4. Menyerahkan fotokopi identitas yang masih

berlaku sebanyak 2 lembar, 5. Mengumpulkan pas foto 2 x 3 dan 3 x 4 masing-masing 2 lembar, 6. Berusia antara 19 s/d 35 tahun. Berdasarkan contoh (114) informasi diklat dan recruitment KSR PMI ditandai oleh pengembangan kualitas dan kuantitas.

2.67 Informasi mengenai KasusInnovation Store

Informasi mengenai kasus innovation store berkaitan dengan kasus yang pernah dialami oleh seseorang dan ada lembaga yang memberikan saran yang baik kepada korban pengguna produk tersebut.

(115) Tanggapan Lembaga Konsumen Yogyakarta

(a) MENANGGAPI kasus yang menimpa ibu Yayuk Kartika Brata terkait produk Zenith Grow, sebagaimana yang ditulisnya di dalam Pikiran Pembaca KR tertanggal 11 November 2007 berjudul “Innovation Store, Menyesatkan”.(b) Kami dari Lembaga Konsumen Yogyakarta (d/h YLKI Yogyakarta) dengan ini menyampaikan tanggapan sebagai berikut:

(c) 1. Hak Ibu Yayuk sebagai konsumen sebagaimana yang diamanahkan dalam pasal 4 UU No 8/1999 tentang Perlindungan Konsumen (UUPK) yaitu hak memperoleh informasi yang benar, jelas dan jujur, telah dilanggar. (d) Karena nyata-nyata informasi yang diberikan oleh produk tersebut maupun (apalagi) oleh pihak salesnya tidak benar atau bahkan menyesatkan.

(e) 2. Berdasarkan kejadian yang diutarakan oleh ibu Yayuk maka terlihat jelas bahwa pelaku usaha telah melanggar pasal 8 ayat (1) butir d. UUPK pasal tersebut berbunyi “Pelaku usaha dilarang memproduksi dan/atau memperdagangkan barang dan/atau jasa yang tidak sesuai kondisi, jaminan, keistimewaan atau keterangan barang dan/atau jasa tersebut”.

(f) 3. Selain itu pelaku usaha juga dilarang menawarkan sesuatu janji yang belum pasti (pasal 9 ayat (1) butir k UUPK).

(g) Atas dasar tersebut dan karena Ibu sudah nyata-nyata dirugikan, maka kami menyarankan Ibu untuk meminta pertanggungjawaban langsung kepada pihak Innovation Store di mana Ibu membeli produk tersebut. (h) Sebagaimana yang menjadi hak Ibu sebagai konsumen, yaitu hak mendapat kompensasi ganti rugi dan/atau penggantian karena produk yang dibeli tidak sesuai dengan apa yang dijanjikan (pasal 4 UUPK). (i) Jika langkah tersebut tidak membuahkan hasil,

maka Ibu bisa mengadukan kasus tersebut kepada kami atau Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) Kota Yogyakarta atau ke Lembaga Konsumen lainnya.

(j) Demikian tanggapan dari kami, terima kasih. (Dwi Priyono SH, Bidang Pengaduan Lembaga Konsumen Yogyakarta, Kantor: Jl Sukonandi II No 4 A Yogya. Kedaulatan Rakyat, Rabu, 21 November 2007, hlm 11).

Pada contoh (115) mengandung informasi mengenai kasus innovation store. Informasi mengenai kasus innovation store tampak pada paragraf satu kalimat (a) MENANGGAPI kasus yang menimpa ibu Yayuk Kartika Brata terkait produk Zenith Grow, sebagaimana yang ditulisnya di dalam Pikiran Pembaca KR tertanggal 11 November 2007 berjudul “Innovation Store, Menyesatkan”. Berdasarkan contoh (115) informasi mengenai kasus innovation store ditandai oleh kasus Innovation Store.

2.68 Informasi Service Mobil Honda

Informasi service mobil honda bersangkutan dengan seseorang yang menyervicekan mobil hondanya di suatu tempat.

(116) Service Mobil Honda

(a)PADA hari Sabtu, 10 November 2007 pukul 09.00 WIB. (b) Saya membawa mobil CRC 2007 dengan maksud untuk service berkala di Honda Anugerah Jl LU Adisucipto Yogya mobil tersebut pembelian di Kota Magelang (dealer Honda).

(c) Buku service sudah dicap bengkel dan service ditolak dengan alasan bukan pembelian Honda Anugerah Yogya, kata bagian Service, pihak dealer belum ada kerja sama dengan dealer Magelang.

(d) Kemudian saya disuruh ke Honda Tugu untuk service tersebut dan dilayani dengan baik dan memuaskan.

(e) Saya sangat kecewa dengan sikap Honda Anugerah, dan bukankah pembelian mobil baru mendapatkan perlakuan service yang sama di semua dealer?

(f) Kepada manajer Honda Tugu saya mengucapkan banyak terima kasih atas pelayanannya, semoga menjadi contoh dealer-dealer yang

lain. Terima kasih. (S, Bantul, Nama dan alamat lengkap ada di Redaksi.Kedaulatan Rakyat, Rabu, 21 November 2007, hlm 11). Pada contoh (116) mengandung informasi service mobil Honda. Informasi service mobil Honda ditunjukkan melalui paragraf satu kalimat (a, b) kalimat (a) PADA hari Sabtu, 10 November 2007 pukul 09.00 WIB. Kalimat (b) Saya membawa mobil CRC 2007 dengan maksud untuk service berkala di Honda Anugerah Jl LU Adisucipto Yogya mobil tersebut pembelian di Kota Magelang (dealer Honda). Paragraf dua kalimat (c) Buku service sudah dicap bengkel dan service ditolak dengan alasan bukan pembelian Honda Anugerah Yogya, kata bagian Service, pihak dealer belum ada kerja sama dengan dealer Magelang. Paragraf tiga kalimat (d) Kemudian saya disuruh ke Honda Tugu untuk service tersebut dan dilayani dengan baik dan memuaskan. Berdasarkan contoh (116) informasi service mobil Honda ditandai oleh saya membawa.

2.69 Informasi Pensiunan PNS

Informasi pensiunan PNS berkaitan dengan nasib para pensiunan PNS jika setelah pensiun dari tempat kerjanya. Hendaknya jika ada pesangon dari pemerintah jangan digunakan untuk berfoya-foya.

(117) Pensiunan “Menang Lotre”

(a) MEREKA-MEREKA yang banyak makan asam garam menjadi Pegawai Negeri Sipil diperkirakan berjumlah jutaan. (b) Bersebutan pula tidak bekerja namun menerima uang tunjangan bulanan. (c) Manajemen uang pensiun bulanan tanpa ada sumber lain, memerlukan kiat ekstra ketat. (d) Tak boros, hidup sederhana, ke mana-mana sering jalan kaki dan naik sepeda bekas sekalian berolahraga.

(e) Alkisah tanpa hujan tanpa angin, oleh yang berwenang, para pensiunan PNS diberi dana penuh tanpa menerima tunjangan bulanan lagi. (f) Sebut saja tigaratus juta rupiah. (g)

Ibarat menerima uang lotre. (h) Terbayang, dana di tangan akan dipergunakan “macam-macam”. (i) Seperti beli mobil, tempat tinggal baru, makan rutin berlauk sate kambing, ayam goreng, piknik ke tempat-tempat rekreasi yang seumur hidup belum pernah dikunjungi, misalnya. (j) Di benak tak terpikirkan bahwa gaya hidup dari “uang lotre” ini paling lama hanya bertahan beberapa tahun, sesudah gigit jari. (k) Dapat menjadi beban ‘lingkungan’ atau bahkan rumah jompo pihak berwenang tanpa mampu bayar sepeserpun.

(l) Bila kisah “uang lotre” ini benar, seyogianya yang berwenang ekstra hati-hati karena menyangkut ‘nasib’ jutaan pensiunan yang berbeda ‘kondisi sosial ekonominya’ satu sama lain. (m) Salah satu alternatif. (n) Para pengambil keputusan, apapun jabatannya, mengedepankan pertimbangan seolah-olah mereka telah berstatus pensiunan PNS, serba pas-pasan atau kekurangan. (o) Serta saldo bank yang seringkali dalam batas minimum. (p) Belum lagi menyangkut pensiunan TNI/Polri yang mungkin tertangani dengan kebijakan lain yang diharapkan tak diskriminatif di mata hati para pensiunan PNS. Semoga. (Drs Sungkowo Sokawera, Jl Rancamanyar I No 17, Bandung, Jawa Barat.Kedaulatan Rakyat, Kamis, 22 November 2007, hlm 14).

Pada contoh (117) mengandung informasi tentang pensiunan PNS. Informasi pensiunan PNS tampak dalam paragraf dua kalimat (e, f, g, h, i, j, k) kalimat (e) Alkisah tanpa hujan tanpa angin, oleh yang berwenang, para pensiunan PNS diberi dana penuh tanpa menerima tunjangan bulanan lagi. Kalimat (f) Sebut saja tigaratus juta rupiah. Kalimat (g) Ibarat menerima uang lotre. Kalimat (h) Terbayang, dana di tangan akan dipergunakan “macam-macam”.Kalimat (i)Seperti beli mobil, tempat tinggal baru, makan rutin berlauk sate kambing, ayam goreng, piknik ke tempat-tempat rekreasi yang seumur hidup belum pernah dikunjungi, misalnya. Kalimat (j) Di benak tak terpikirkan bahwa gaya hidup dari “uang lotre” ini paling lama hanya bertahan beberapa tahun, sesudah gigit jari. Kalimat (k) Dapat menjadi beban ‘lingkungan’ atau bahkan

rumah jompo pihak berwenang tanpa mampu bayar sepeserpun. Berdasarkan contoh (117) informasi tentang pensiunan PNS ditandai oleh alkisah .

2.70 Informasi Pemilu Tanpa Foto

Informasi pemilu tanpa foto bersangkutan dengan para kandidat peserta pemilu mengganti prosedur dengan cara mengganti foto dengan namanya dan itu tidak dapat diterapkan pada masa kini karena tingkat pengetahuan SDM di Indonesia tidak semuanya sama.

(118) Wacana Pemilu Tanpa Foto

(a) MENYIMAK berita di Kedaulatan Rakyat tentang ketersinggungan Wapres saat dikatakan penduduk Indonesia masih banyak yang buta huruf, sehingga wacana Pemilu harus mencoblos foto yang menurut Wapres diganti dengan “nama saja” menurut saya hal yang tidak mungkin untuk sementara ini/Pemilu esok.

(b) Dikatakan Wapres bahwa 5% penduduk Indonesia buta huruf kenapa dipermasalahkan dan dianggap semuanya?

(c) Menurut saya jika penduduk Indonesia 5% buta huruf, maka Pemilu kemungkinan akurasinya berkurang 5%, tapi harus ketambahan beberapa % yang golput (sengaja dan tidak sengaja). (d) Belum lagi faktor pendidikan dan pengetahuan umum yang dapat mengakibatkan para calon pemilih/rakyat tidak mengenal nama-nama calon legislatif bahkan Capres/Cawapresnya.

(e) Berdasarkan pertimbangan di atas maka saya menyimpulkan bahwa efisiensi yang akan dilakukan Wapres benar dan patut kita dukung tapi mengganti foto dengan nama dalam kartu suara sebaiknya ditunda hingga tingkat pendidikan dan kesadaran politik rakyat Indonesia diinterpretasikan sampai di tataran yang mendukung. (Andi Arih Putra, Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Widya Mataram Yogya, Jl Batikan Baru Gg I/844, Yogyakarta.Kedaulatan Rakyat, Kamis, 22 November 2007, hlm 14). Pada contoh (118) mengandung informasi pemilu tanpa foto. Informasi pemilu tanpa foto tampak pada paragraf satu kalimat (a, b) kalimat (a) MENYIMAK berita di Kedaulatan Rakyat tentang ketersinggungan Wapres saat

dikatakan penduduk Indonesia masih banyak yang buta huruf, sehingga wacana Pemilu harus mencoblos foto yang menurut Wapres diganti dengan “nama saja” menurut saya hal yang tidak mungkin untuk sementara ini/Pemilu esok. Kalimat (b) Dikatakan Wapres bahwa 5% penduduk Indonesia buta huruf kenapa dipermasalahkan dan dianggap semuanya?Paragraf dua kalimat (c, d) kalimat (c) Menurut saya jika penduduk Indonesia 5% buta huruf, maka Pemilu kemungkinan akurasinya berkurang 5%, tapi harus ketambahan beberapa % yang golput (sengaja dan tidak sengaja). Kalimat (d) Belum lagi faktor pendidikan dan pengetahuan umum yang dapat mengakibatkan para calon pemilih/rakyat tidak mengenal nama-nama calon legislatif bahkan Capres/Cawapresnya.Paragraf tiga kalimat (e) Berdasarkan pertimbangan di atas maka saya menyimpulkan bahwa efisiensi yang akan dilakukan Wapres benar dan patut kita dukung tapi mengganti foto dengan nama dalam kartu suara sebaiknya ditunda hingga tingkat pendidikan dan kesadaran politik rakyat Indonesia diinterpretasikan sampai di tataran yang mendukung. Berdasarkan contoh (118) informasi pemilu tanpa foto ditandai oleh diganti dengan “nama saja”.

2.71 Informasi KTP Dipinjam Tidak Kembali

Informasi KTP dipinjam tidak kembali berkaitan dengan peminjaman KTP oleh seseorang guna dipakai untuk memperpanjang STNK namun akhirnya tidak dikembalikan.

(119) KTP Dipinjam Tidak Kembali

(a) PADA tanggal 10 November 2007 datang seorang lelaki mengaku sebagai penjual krupuk datang ke rumah saya. (b)

Beliau mempunyai keperluan untuk meminjam KTP saya a.n Sri Soehartini d/a Jl Doplang RT 01/RW 02 Purworejo.

(c) KTP tersebut dipinjam untuk keperluan perpanjangan STNK sepeda motor FIZ R dengan Nopol AA 4746 AC yang sudah saya jual pada tahun 2005. (d) Pada waktu meminjam KTP tersebut beliau membawa bukti kendaraan yang pernah saya jual itu. (e) Dan beliau berjanji untuk segera mengembalikan namun sampai sekarang KTP saya belum dikembalikan.

(f) Untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan saya mengimbau kepada pembaca yang budiman apabila ada yang menggunakan KTP tersebut untuk segala keperluan mohon untuk tidak usah dilayani karena itu di luar tanggung jawab saya. (g) Demikian surat pembaca ini saya buat sekian dan terima kasih. (Sri Soehartini, Jl Doplang RT 01/RW 02, Purworejo, Jawa Tengah. Kedaulatan Rakyat, Kamis, 22 November 2007, hlm 14).

Pada contoh (119) mengandung informasi KTP dipinjam tidak kembali. Informasi KTP dipinjam tidak kembali tampak dalam paragraf satu kalimat (a, b) kalimat (a) PADA tanggal 10 November 2007 datang seorang lelaki mengaku sebagai penjual krupuk datang ke rumah saya. Kalimat (b) Beliau mempunyai keperluan untuk meminjam KTP saya a.n Sri Soehartini d/a Jl Doplang RT 01/RW 02 Purworejo. Paragraf dua kalimat (c, d, e) kalimat (c) KTP tersebut dipinjam untuk keperluan perpanjangan STNK sepeda motor FIZ R dengan Nopol AA 4746 AC yang sudah saya jual pada tahun 2005. Kalimat (d) Pada waktu meminjam KTP tersebut beliau membawa bukti kendaraan yang pernah saya jual itu. Kalimat (e) Dan beliau berjanji untuk segera mengembalikan namun sampai sekarang KTP saya belum dikembalikan. Berdasarkan contoh (119) informasi KTP dipinjam tidak kembali ditandai oleh belum dikembalikan.

2.72 Informasi Pembuatan Mural

Informasi pembuatan mural berkaitan dengan pembuatan mural yang dilakukan oleh perupa guna mengurangi coret-coretan liar yang tidak sedap dilihat dan mengotori keindahan lingkungan.

(120) Pembuatan Mural Sesuai Muatan Budaya Lokal

(a) GRAFFITTI di luar negeri adalah merupakan hasil seni yang diakui keberadaannya karena selain indah, juga mempercantik lingkungan. (b) Kebalikannnya dengan Indonesia utamanya kota-kota besar seperti halnya Kota Yogyakarta, bukannya keindahan yang di dapat melainkan kekotoran serta kejorokan. (c) Khususnya membuat pusing para pemilik tembok maupun pintu toko yang pagi hari dibersihkan, lantas pada malam harinya tumbuh kembali coretan-coretan serupa.

(d) Dengan adanya kegiatan para perupa pembuat mural, sedikit banyaknya dapat sebagai aksi mengurangi kegiatan tangan-tangan setan yang mencoba mencari jati diri melalui hal-hal negatif, yang implikasinya merusak kebersihan dan keindahan lingkungan.

(e) Tapi sungguh disayangkan, ada beberapa perupa yang mengabaikan nilai atau estetika sebuah lingkungan. (f) Seperti yang telah diperbuat pada tembok sebelah Barat Jl Ki Mangunsarkoro Selatan persisnya beberapa meter ke arah Selatan dari Klub Kebugaran Ade Rai. (g) Belum sepenuhnya hasil mural, karena tak lebih atau sama saja dengan hasil coretan anak genk. (h)Tanpa tema, konsep, pesan, maupun visi misi yang jelas. (i) Selain tidak bermakna juga tidak bermanfaat bagi orang awam sekalipun.

(j) Sebagai perbandingan contoh mural pada tembok pagar sekolah SMP Muhammadiyah IV, yang juga sama lokasinya di Jl Ki Mangunsarkoro arah Utara. (k) Konsep, tema, pesan, visi misinya jelas yaitu dunia pendidikan dan membangunnya dengan mengajak anak-anak kita untuk bersekolah menuntut ilmu. (l) Bahkan tidak hanya itu, dalam mural tersebut tersirat slogan atau pesan: “Mbolos no, sekolah yes!”.

(m) Dan terhadap tembok non sekolah seperti yang saya permasalahkan di atas, bisa saja misalnya mengambil tema kesehatan dengan menampilkan adegan berupa bersih-bersih lingkungan atau memberantas sarang nyamuk dsb. (n) Masih banyak tema-tema yang lebih bermanfaat dan kondusif.

(o) Artinya, disesuaikan dengan kondisi dan karakter dari setiap lingkungan atau perkampungan yang ada.(p)Misal tembok

itu berada di kawasan Kauman, sangat cocok mengambil tema religius. (q)Saya bukannya bermaksud menggurui, tapi alangkah sejuknya pembuatan mural itu sesuai muatan budaya lokal.

(r) Kiranya pihak Pemkot dan Dinas Kebudayaan Kota segera cawe-cawe dalam konteks mempertahankan citra Kota Yogyakarta sebagai Kota Budaya. (s) Dan tidak ada salahnya memberikan sebuah solusi, misalnya dengan menyediakan tempat khusus disediakan bagi anak-anak geng/remaja pada titik-titik tertentu, sebagai sarana kegiatan coret-mencoret. (t) Bila sudah penuh, diganti dengan yang baru. (u) Bukannya melegalkan tangan-tangan setan, tapi minimal ada sarana untuk itu. (v) Toh pelakunya anak-anak seusia SMP dan SMU, yang kalau sudah menginjak dewasa akan berhenti dengan sendirinya. (w) Meskipun selalu terjadi regenerasi, tapi melarangnyapun belum ada regulasinya secara hukum.

(x) Monggo dipikirkan bersama-sama, mereka juga toh sebagai generasi penerus bangsa. (Darmawan Irianto, Gunungketur PA II/446, Yogyakarta.Kedaulatan Rakyat, Kamis, 22 November 2007, hlm 15). Pada contoh (120) mengandung informasi mengenai pembuatan mural. Informasi mengenai pembuatan mural tampak pada paragraf dua kalimat (d) Dengan adanya kegiatan para perupa pembuat mural, sedikit banyaknya dapat sebagai aksi mengurangi kegiatan tangan-tangan setan yang mencoba mencari jati diri melalui hal-hal negatif, yang implikasinya merusak kebersihan dan keindahan lingkungan. Paragraf tiga kalimat (e, f, g, h, i) Kalimat (e) Tapi sungguh disayangkan, ada beberapa perupa yang mengabaikan nilai atau estetika sebuah lingkungan.Kalimat (f)Seperti yang telah diperbuat pada tembok sebelah Barat Jl Ki Mangunsarkoro Selatan persisnya beberapa meter ke arah Selatan dari Klub Kebugaran Ade Rai. Kalimat (g) Belum sepenuhnya hasil mural, karena tak lebih atau sama saja dengan hasil coretan anak genk. Kalimat (h) Tanpa tema, konsep, pesan, maupun visi misi yang jelas. Kalimat (i)Selain tidak bermakna juga tidak bermanfaat bagi orang awam sekalipun. Paragraf empat kalimat (j, k, l) kalimat (j) Sebagai perbandingan contoh mural pada tembok

pagar sekolah SMP Muhammadiyah IV, yang juga sama lokasinya di Jl Ki Mangunsarkoro arah Utara. Kalimat (k) Konsep, tema, pesan, visi misinya jelas yaitu dunia pendidikan dan membangunnya dengan mengajak anak-anak kita untuk bersekolah menuntut ilmu.Kalimat (l)Bahkan tidak hanya itu, dalam mural tersebut tersirat slogan atau pesan: “Mbolos no, sekolah yes!”. Paragraf lima kalimat (o, p, q) kalimat (o) Artinya, disesuaikan dengan kondisi dan karakter dari setiap lingkungan atau perkampungan yang ada. Kalimat (p) Misal tembok itu berada di kawasan Kauman, sangat cocok mengambil tema religius.Kalimat (q) Saya bukannya bermaksud menggurui, tapi alangkah sejuknya pembuatan mural itu sesuai muatan budaya lokal. Berdasarkan contoh (120) informasi mengenai pembuatan mural ditandai oleh perupa pembuat.

2.73 Informasi Perizinan Dipersulit

Informasi perizinan dipersulit berkaitan dengan perizinan pengeringan tanah yang dirasa dipersulit prosesnya oleh pihak Pemda Sleman.

(121) Pelayanan Terpadu yang Tidak Terpadu

(a) TANGGAL 29 Agustus 2007 kami mengajukan Permohonan Izin Perubahan Penggunaan Tanah (=pengeringan) sawah a.n istri saya untuk mendirikan rumah di Jl Kabupaten, Kecamatan Gamping, kepada Unit Pelayanan Terpadu Perizinan Satu Atap Pemda Sleman. (b) Ketika itu petugas (Ibu Pariyah) menyatakan bahwa peninjauan lokasi akan dilakukan bulan Oktober 2007 sesuai jadwal untuk Kecamatan Gamping, Sleman. (c) Ketika saya tanya apakah dimungkinkan untuk maju atau dipercepat, dijawab tidak mungkin, sebab jadwalnya padat.

(d) Selepas Idul Fitri, 18 Oktober 2007 saya coba menanyakan berkas saya. (e) Oleh Ibu Pariyah disarankan bertanya ke Badan Pengendalian Pertanahan Daerah (BPPD) Sleman. (f) Ternyata, oleh petugas dinyatakan bahwa jatah pengecekan untuk Gamping sudah selesai bulan September 2007, sebab diajukan. (g) Tanah istri saya tidak ditinjau sebab ketika dikontak ke nomor HP tidak

ada jawaban, padahal istri saya tidak merasa pernah di kontak oleh BPPD Sleman. (h) Ketika itu petugas yang bersangkutan menyatakan jika ada kesempatan segera akan ditinjau.

(i)Tanggal 19 November 2007 saya pertanyakan lagi ke BPPD Sleman dan memperoleh jawaban akan ditinjau tahun 2008 belum dijadwalkan. (j) Jawaban para petugas sebab beberapa kali dikontak HP istri saya tidak ada jawaban, padahal istri saya tidak pernah merasa dikontak oleh petugas BPPD.

(k) Ada apa di balik kerumitan permohonan izin itu? (l) Memohon kepada pihak lain untuk mengubah tanah milik sendiri saja sebenarnya sudah sesuatu yang aneh kalau bukan gila. (m) Tak apalah, kami ingin menjadi warga negara yang taat hukum tapi mengapa dipersulit? (n) Seingat saya, tahun 1996 yang lalu ketika mengurus IMB di Bantul tidak perlu menunggu seminggu semuanya selesai dengan biaya yang amat ringan. (o) Mengapa di Sleman berbeda? (p) Mengapa jadwal peninjauan hanya setiap hari Selasa? (q) Mengapa ketika BPPD mengubah jadwal tidak menginformasikan ke bagian Unit Pelayanan Terpadu? (r) Lantas apa arti kata terpadu itu kalau masing-masing pihak berjalan semau gue? (s) Atau mau ngajak padu (istilah Jawa = berkelahi).

(t) Kepada Pemda Sleman, mohon BPPD direformasi agar fungsi pelayanan masyarakat bisa dioptimalkan. (u) Saya hanya berharap semoga sulitnya permohonan izin itu bukan suatu trik untuk menggiring pemohon agar menyiapkan “uang pelicin”. (v) Profesionalisme, kejujuran, dan loyalitas harus dikedepankan.

(w) Ketika keluhan ini saya ungkapkan kepada teman-teman saya, ternyata mereka justru menyarankan untuk langsung saja bangun sebab Pemda Sleman bagian pertanahan punya motto “Kalau Bisa Dipersulit Mengapa Dipermudah”?

(Abdul Rivai Harapan BE, Karangjati RT 04, Tamantirto, Kasihan, Bantul.Kedaulatan Rakyat, Jumat, 23 November 2007, hlm 11). Pada contoh (121) mengandung informasi mengenai permohonan izin pengeringan tanah dipersulit. Informasi mengenai permohonan izin pengeringan tanah dipersulit tampak pada paragraf satu kalimat (a, b, c) kalimat (a)TANGGAL 29 Agustus 2007 kami mengajukan Permohonan Izin Perubahan Penggunaan Tanah (=pengeringan) sawah a.n istri saya untuk mendirikan rumah di Jl Kabupaten, Kecamatan Gamping, kepada Unit Pelayanan Terpadu Perizinan Satu Atap Pemda Sleman. Kalimat (b) Ketika itu petugas (Ibu Pariyah)

menyatakan bahwa peninjauan lokasi akan dilakukan bulan Oktober 2007 sesuai jadwal untuk Kecamatan Gamping, Sleman. Kalimat (c) Ketika saya tanya apakah dimungkinkan untuk maju atau dipercepat, dijawab tidak mungkin, sebab jadwalnya padat.Paragraf dua kalimat (d, e, f, g, h) kalimat (d)Selepas Idul Fitri, 18 Oktober 2007 saya coba menanyakan berkas saya. Kalimat (e) Oleh Ibu Pariyah disarankan bertanya ke Badan Pengendalian Pertanahan Daerah (BPPD) Sleman. Kalimat (f) Ternyata, oleh petugas dinyatakan bahwa jatah pengecekan untuk Gamping sudah selesai bulan September 2007, sebab diajukan. Kalimat (g) Tanah istri saya tidak ditinjau sebab ketika dikontak ke nomor HP