• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

C. Instrumen Penelitian/ Alat Ukur

Instrumen dalam penelitian ini adalah skala psikologis untuk mengukur tingkat perilaku bullying para siswa kelas XI SMA BOPKRI 2 Yogyakarta tahun ajaran 2008/2009 dalam bentuk kuesioner.

1. Jenis Alat Ukur

Alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner dengan model inventori yang disusun oleh penulis. Kuesioner disusun berdasarkan jenis-jenis perilaku bullying menurut Coloroso (2007). Kuesioner yang dipakai dalam penelitian ini adalah jenis kuesioner tertutup, yang berarti bahwa kuesioner telah berisi pernyataan-pernyataan yang telah disertai pilihan-pilihan jawaban. Bentuk dan format item dalam kuesioner tingkat perilaku

bullying ini adalah bentuk pernyataan dengan pilihan-pilihan. Responden dihadapkan pada stimulus yang berupa keadaan, situasi atau masalah. Saat pengisian kuisioner, responden diminta menentukan salah satu tindakan di antara pilihan-pilihan yang disediakan.

Tabel 6.

Kisi-Kisi PerilakuBullying

No Uraian No Soal Total

Item 1. Kekerasan Verbal:

a. Kontak Verbal Langsung:

1). Mengancam 1, 20, 34, 41 4

2). Mempermalukan 2, 47, 53 3

3). Memberikan julukan nama 27, 62 2

4). Merendahkan 11, 71 2

5). Mengganggu 13, 19, 54, 42 4

6). Sarkastik 3, 40, 63 3

7). Memberikan celaan dan hinaan 6, 14, 26, 31, 46, 48, 70

7

8). Membentak dengan kasar 10 1

9). Memberikan kritik tajam 5, 35, 61 3

10). Berbicara kasar dan meneror melalui telepon 24, 36, 52, 60, 68

5 11). Mencaci maki yang diikuti sebuah tindakan 4, 23, 25, 49, 73,

75, 78, 80

8

12). Penghinaan ras 12, 43, 67 3

b. Kontak Verbal Tidak Langsung:

1). Menyebarkan fitah/gossip mengenai hal yang tidak benar disertai dengan pengucilan

7, 51, 59, 64, 72, 83

6 2). Mengirim e-mail yang berisi intimidasi/ejekan 28, 55 2 3). Mengirim surat kaleng yang berisi ancaman dan

hinaan

39, 77, 85 3

2 Kekerasan Fisik:

a. Kontak fisik langsung

8, 17, 18, 29, 33, 38, 45, 56, 65, 79,

81, 83, 84

13

3 Kekerasan Relasional:

f. Menampilkan bahasa tubuh yang negative 9, 21, 30, 44, 57, 66, 74

7

g. Mendiamkan seseorang 22, 50 2

h. Sendiri atau bersama-sama dengan kelompok mayoritas untuk menghindari korban atau tidak mengikutsertakan korban dalam aktivitas bersama

16, 32, 37, 69 4

i. Memanipulasi persahabatan sehingga menjadi retak 15, 58, 76 3

2. Format Pernyataan

Item-item skala yang digunakan untuk mengungkap tingkat perilaku bullying para siswa kelas XI SMA BOPKRI 2 Yogyakarta tahun ajaran 2008/2009 adalah berupa pernyataan-pernyataan tentang jenis-jenis perilaku bullying. Alternatif jawaban yang disediakan peneliti ada empat yaitu “Sangat Sering” (SS), “Sering” (S), “Kadang-Kadang” (K) dan “Jarang” (J).

3. Penentuan Skor (scoring)

Penentuan skor untuk setiap jawaban dari item-item pernyataan adalah sebagai berikut :

a. Untuk pernyataan yang bersifat negatif (favorable) atau yang mengarah terhadap aspek jenis perilaku bullying, jawaban “Sangat Sering” (SS) diberi skor 4, “Sering”(S) diberi skor 3, “Kadang-Kadang”(K) diberi skor 2 dan “Jarang” (J) diberi skor 1.

b. Untuk pernyataan yang bersifat positif (unfavorable) atau tidak mencerminkan aspek jenis perilaku bullying, jawaban “Sangat Sering” (SS) diberi skor 1, “Sering”(S) diberi skor 2, “Kadang-Kadang”(K) diberi skor 3 dan “Jarang” (J) diberi skor 4.

Subyek diminta untuk memilih satu dari empat alternatif jawaban yang disediakan peneliti pada setiap pernyataan, dengan memberikan tanda centang (V) pada kolom alternatif jawaban. Guna mengungkap tingkat perilaku bullying responden, keseluruhan jawaban diakumulasi. Semakin tinggi skor total pada item-item yang bersifatfavorable, maka semakin tinggi tingkat perilaku bullying para siswa dan sebaliknya. Demikian pula semakin tinggi skor total pada item-item yang bersifat unfavorable, maka semakin rendah tingkat perilaku bullying

para siswa, demikian juga sebaliknya. Tingkat kemampuan tersebut nampak dalam konsistensi munculnya/tampilnya perilaku tersebut. Indikator-indikator untuk menyusun kuesioner dibuat berdasarkan jenis-jenis perilaku bullying menurut Coloroso (2007), yang nampak pada Tabel 6.

4. Uji Coba Kuesioner Tingkat PerilakuBullying

Sebelum kuesioner digunakan untuk penelitian, sebelumnya sudah melalui tahap uji coba terlebih dahulu sehingga dapat diketahui kualitas dari kuesioner tersebut. Kualitas yang dimaksud adalah tingkat validitas dan reliabilitas dari kuesioner.

a. Validitas

Validitas mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu tes atau instrumen pengukur dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukurnya sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut ( Azwar, 1999)

Validitas terbagi atas tiga macam, yaitu: validitas isi, validitas konstruk atau konsep dan validitas kriteria. Dalam penelitian ini, validitas yang digunakan adalah validitas isi. Validitas isi adalah validitas yang mencerminkan keseluruhan isi yang akan diukur ( Furchan, 1982). Validitas ini merupakan validitas yang diestimasi atau dinilai lewat pengujian terhadap isi tes dengan analisis rasional atau lewat “professional judgement” (penilaian professional), ( Azwar, 2003).

Dalam hal ini, peneliti meminta bantuan“professional judgement”dari empat orang dosen yaitu :

1) Dra. M. J. Retno Priyani, M.Si 2) Dr. A. Supratiknya

3) Fajar Santoadi, S.Pd 4) Br. Tryono, SJ

Penyusunan kuesioner dilakukan dengan mempelajari buku-buku sumber terlebih dahulu untuk membuat item pernyataan. Setelah kuesioner selesai dibuat, kemudian diperlihatkan pada beberapa teman seangkatan untuk diperiksa bahasa dan format penulisannya, apakah cukup mudah dipahami atau tidak. Setelah kuesioner diperbaiki, diperlihatkan kepada dosen pembimbing untuk meminta pertimbangan sebelum disebarkan pada dosen yang lain untuk diuji validitasnya. Setelah memperbaiki kuesioner dan mendapatkan persetujuan dari dosen pembimbing, pada tanggal 18 Agustus 2008 kuesioner disebarkan untuk diuji coba validitasnya pada 4 orang dosen. Pada tanggal 29 Agustus 2008 kuesioner dikembalikan oleh para dosen penguji validitas disertai beberapa revisi. Kuesioner direvisi setelah itu diberi ijin untuk dilakukannya penelitian.

b. Reliabilitas

Reliabilitas menunjuk pada pengertian apakah sebuah instrumen dapat mengukur sesuatu yang diukur secara konsisten dari waktu ke waktu (Nurgiantoro, 2004). Metode yang digunakan dalam penentuan taraf reliabilitas adalah metode belah-dua (Split-half Method). Menurut Magnuson, metode belah-dua dapat dipakai untuk mengestimasi atau menilai kecermatan tes dalam arti ekuivalensi (kesetaraan) hasil ukur kedua

belahnya. Koefisien ekuivalensi ini pada dasarnya sama dengan koefisien reliabilitas (Azwar, 1999)

Dalam menganalisis taraf reliabilitas, metode belah dua menggunakan dua rumus. Rumus pertama adalah rumus dari Pearson, yaitu teknik korelasi Product-Moment, kemudian hasil dari rumus tersebut akan dimasukkan ke dalam rumus formula koreksi dari Spearman-Brown. Untuk lebih jelasnya, kedua rumus tersebut dapat dilihat di bawah ini:

Rumus korelasiProduct-Moment(Pearson): NXY - (X) (Y) rxy = ______________________________________________________       N X² -( X)² N Y² -( Y)² Keterangan:

rxy = koefisien reliabilitas bagian gasal dan genap N = jumlah siswa X = belahan gasal Y = belahan genap 184 (1359667) - (15468) (15875) rxy = ___________________________________________________________   184 .1332194 - (15468)² 184 .1800874 -(15875)² 250178728 - 245554500 = _______________________________________________________   245123696 - 239259024 257760816 - 252015625 4624228 = _____________________________ √33693660792352

4624228

= _________________ √5804625

= 0, 796 => dibulatkan menjadi0,80

Rumus Formula Koreksi(Spearman-Brown):

xy tt r 1 xy 2 r   Keterangan : rtt = koefisien reliabilitas rtt = koefisien gasal dan genap

= 2 x 0, 80 1 + 0,80

= 1,6_ 1,8 = 0,88

Untuk penggolongan kategori tingkat perilaku bullying dapat dilihat sebagai berikut :

Tabel 7

Kategori Tingkat PerilakuBullying Koefisien Reliabilitas Kategori

X < (µ-1,00σ) Rendah (µ-1,00σ)≤X < (µ+1,00σ) Sedang

(µ+1,00σ)≤X Tinggi

(Azwar, 1999)

Dalam penelitian ini, perhitungan korelasi belahan ganjil genap uji coba kuesioner tingkat perilaku bullyingpara siswa kelas XI SMA BOPKRI 2 Yogyakarta atas dasar taraf signifikansi 5% untuk N = 184 dituntut rxy = 0,148. Koefisien reliabilitas yang diperoleh rtt = 0.88. Dengan demikian,

taraf reliabilitas uji coba kuesioner tingkat perilaku bullyingpara siswa kelas XI SMA BOPKRI 2 Yogyakarta pada taraf signifikasi 5% ( rtt = 0.88 > 0,148 ) dan termasuk “kualifikasi tinggi”.

D. Prosedur Pengumpulan Data

Dokumen terkait