• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A.Deskripsi Teoritik

E. Instrumen Penelitian

Instrumen adalah alat yang digunakan dalam mengumpulkan data. Adapun bentuk instrumennya yaitu tes pilihan ganda. Tes ini digunakan untuk menilai dan mengukur pemahaman konsep peserta didik, terutama penguasaan konsep kognitif berkenaan dengan pengguasaan bahan pengajaran sesuai dengan tujuan pendidikan dan pengajaran.

Tes yang digunakan untuk mengukur melalui pretest dan posttest pemahaman konsep peserta didik yang berupa tes objektif jenis pilihan ganda sebanyak 20 item yang terdiri dari 3 option atau pilihan jawaban yaitu a, b,

dan c yang diberikan kepada siswa sebelum dan sesudah pembelajaran. Dimana semua tes yang diberikan mengukur indikator pemahaman konsep yang meliputi; interpretasi (mampu mengubah informasi dari suatu bentuk penyajian ke bentuk lain), memberikan contoh (mampu memberikan contoh dari sebuah konsep), mengklasifikasikan (mengenali suatu contoh termasuk ke dalam kategori tertentu).

Sebelum membuat instrumen, terlebih dahulu peneliti membuat kisi-kisi instrumen agar soal yang dibuat mengacu pada indikator-indikator kemampuan siswa pada materi sejarah uang dan pengelolaan uang. Kisi-kisi tes pada pokok bahasan dibuat sebanyak 20 indikator dan 20 pertanyaan.

Selain itu peneliti juga menggunakan lembar observasi dan wawancara untuk mengetahui bagaimana proses pembelajaran yang terjadi pada kelas eksperimen yang diberikan perlakuan dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif dengan teknik information search dan kelas kontrol yang tanpa diberikan perlakuan.

F. Uji Coba Instrumen 1. Tes

Instrumen diuji coba terlebih dahulu pada kelas 4 (empat) yang terdiri dari 35 peserta didik. Pengujian instrumen di kelas 4 (empat) karena kelas 4 (empat) sudah mempelajari materi sejarah uang dan pengelolaan uang. Uji coba instrumen dilakukan untuk mengukur validitas, reliabilitas, taraf kesukaran, dan daya pembeda soal. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah suatu instrumen layak digunakan sebagai pengumpul data atau tidak.

a. Uji Validitas

Validitas berkenaan dengan ketetapan alat penilaian terhadap konsep yang dinilai sehingga betul-betul menilai apa yang seharusnya dinilai.10 Tes hasil belajar dapat dikatakan valid apabila tes hasil

10

Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012), h. 12.

belajar tersebut (sebagai alat pengukur keberhasilan belajar peserta didik) dengan secara tepat, benar, shahih atau absah telah dapat mengukur atau mengungkap hasil-hasil belajar yang telah dicapai oleh peserta didik, setelah mereka menempuh proses belajar mengajar dalam jangka waktu tertentu.11 Untuk mengukur validitas soal tersebut menggunakan SPSS 22. Berdasarkan uji validitas instrumen penelitian, dari 20 soal yang diuji cobakan 15 soal valid. Sedangkan 5 soal tidak valid, akan tetapi telah dilakukan judgeman oleh ahli.

b. Uji Reliabilitas

Dalam persyaratan tes, bahwa realibilitas berhubungan dengan masalah kepercayaan. Suatu tes dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. Maka pengertian realiabilitas tes, berhubungan dengan masalah ketetapan hasil.12

Teknik yang digunakan untuk mengukur realibilitas suatu tes dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan program ANNATES dengan kriteria kategori realibilitas sebagai berikut:

Tabel 3.3

Indeks realiabilitas diklasifikasikan sebagai berikut:

r11 Keterangan

<0,20 Tidak ada realibilitas

0,21 – 0,40 Realibilitas rendah

0,41 0,70 Realibilitas sedang

0,71 – 0,90 Realibilitas tinggi

0,90 – 1,00 Realibilitas sangat tinggi

1,00 Realibilitas sempurna

Berdasarkan hasil perhitungan uji realibilitas instrumen, diperoleh rhitung sebesar 0,78. Dengan nilai realibilitas demikian, maka instrumen

11

Anas Sudijono, op.cit.,h. 94.

12

Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2012),

tersebut memiliki realibilitas yang tinggi dan memenuhi persyarakat instrumen yang baik.

c. Pengujian taraf kesukaran instrumen

Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang peserta didik untuk mempertinggi usaha memecahkannya. Sebaliknya soal yang terlalu sukar akan menyebabkan peserta didik menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba.13 Tingkat kesukaran dapat diketahui dengan menggunakan program ANNATES.

Tabel 3.4 Tingkat Kesukaran14

Tingkat Kesukaran Nilai P

Sukar P < 0,3

Sedang 0,3 ≤ p ≤ 0,7

Mudah P > 0,7

Sangat Mudah >1,00

Berdasarkan hasil perhitungan uji tingkat kesukaran butir soal instrumen penelitian, diperoleh 5 butir soal dengan tingkat “sedang”, 5

butir soal dengan tingkat “mudah” dan 10 butir soal dengan tingkat

“sangat mudah”.

d. Daya pembeda

Daya pembeda adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan antara peserta didik yang berkemampuan tinggi dengan peserta didik yang berkemampuan rendah.15 Untuk mengetahui daya pembeda dapat dilakukan dengan program ANNATES.

Klasifikasi interpretasi daya pembeda tiap butir soal yang digunakan adalah sebagai berikut:

13

Ibid., h. 207

14

Mulyasa, Analisis, Validitas, Reabilitas dan Interpretasi Hasil tes, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset, 2009) Edisi. 4., h. 21.

15

Tabel 3.5

Klasifikasi daya pembeda

Klasifikasi daya pembeda Kriteria

D<0 Sangat Jelek

0,00 – 0,20 Jelek

0,20 – 0,40 Cukup

0,40 – 0,70 Baik

0,70 – 1,00 Sangat baik

Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas, uji realibilitas, uji daya pembeda, dan uji taraf kesukaran dari tiap soal dapat dilihat rekapitulasi analisis butir soal.

Dari 20 soal yang telah diuji coba, diperoleh 15 soal yang valid, dengan realibilitas 0,78. Namun, peneliti membutuhkan 20 butir soal maka dari itu 5 butir soal yang tidak valid sudah di judgeman ahli. Hal ini untuk memenuhi proporsi keterwakilan masing-masing indikator. Maka dari itu peneliti menggunakan soal no 1 sampai soal no 20 untuk mengukur pemahaman konsep peserta didik mengenai materi sejarah uang dan pengelolaan uang.

Untuk mempermudah teknik analisis instrumen seperti validitas, realibilitas, taraf sukar, dan daya pembeda soal maka dalam penelitian ini dihitung dengan program SPSS 20 dan ANATES.

2. Non Tes

Non tes yaitu berupa lembar observasi dan wawancara. Lembar observasi digunakan untuk melihat proses pembelajaran selama berlangsungnya pembelajaran. Sedangkan wawancara untuk memperoleh data-data yang lebih mendalam dengan bertanya langsung kepada guru

dan peserta didik yang pada saat sebelum dan sesudah diberikan perlakuan.

Dokumen terkait