• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

E. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpul data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatanya mengumpulkan agar kegiatanya tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya, (Arikunto, 2009: 101). Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan antara lain:

Gambar 3.2 Bagan instrumen pengumpul data

1. Intervieu guide

Metode pertama yang digunakan adalah metode wawancara atau interviu. “Interviu adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari orang yang diwawancarai (interviewer), Winarno (2007: 64).” Metode wawancara dengan menggunakan teknik interviu bebas digunakan untuk memperoleh informasi analisis kebutuhan dari Pelatih Tim Futsal. Interviu bebas adalah interviu yang dilakukan oleh pewawancara tanpa menggunakan pedoman wawancara, tetapi mengingat apa saja yang dipertanyakan.

2. Questionair campuran

Instrumen selanjutnya yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket atau kuesioner. “Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden tentang sesuatu yang akan diteliti, Winarno (2007: 62).” Metode angket digunakan untuk memperoleh informasi analisis kebutuhan dari anggota Tim futsal, uji coba kelompok kecil dan besar serta untuk memperoleh informasi dari para ahli.

Instrumen engumpul Data Wawancara Kuesioner Tes Observasi Pelatih futsal ervie g de

Ahli dan pemain

Serangan futsal

commit to user

Berdasarkan cara menjawabnya kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup karena jawaban dari pertanyaan sudah tersedia dan responden hanya tinggal memilih. Kemudian berdasarkan jawaban yang diberikan maka kuesioner yang digunakan adalah kuesioner langsung yaitu responden menjawab tentang dirinya dan kuesioner tidak langsung yaitu responden menjawab tentang orang lain.

Untuk bentuk dari kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini ada beberapa bentuk. Bentuk yang pertama adalah kuesioner pilihan ganda dengan disertai juga bentuk Skala likert. Hal ini dikarenakan butir-butir jawaban yang tersedia merupakan pilihan ganda dan jawaban yang tersedia menunjukkan tingkatan-tingkatan, mulai dari sangat setuju sampai sangat tidak setuju atau sangat baik hinga kurang sekali.

Dalam penelitian ini ada dua jenis kuesioner, yaitu: a. Kuesioner untuk ahli futsal

Aspek kelayakan produk pengembangan Latihan strategi serangan untuk masing-masing indikator dapat diuraikan sebagai berikut:

1) Aspek Kesesuaian 2) Aspek Kemanfaatan 3) Aspek Keamanan 4) Aspek Keterlaksanaan b. Kuesioner untuk pemain futsal

Aspek kelayakan produk pengembangan Latihan strategi serangan untuk masing-masing indikator dapat diuraikan sebagai berikut:

2) Aspek Kemenarikan 3) Aspek Kesesuaian 4) Aspek Kemanfaatan 5) Kepercayaan Diri 3. Catatan lapangan

Catatan lapangan dalam penelitian ini merupakan hasil dari observasi yang dilakukan sebagai pengamatan keterlaksanaan penelitian. Catatan lapangan menurut Bogdan dan Biklen (dalam Moleong, 2007: 209) adalah catatan tertulis tentang apa yang didengar, dilihat, dialami, dan dipikirkan dalam rangka pengumpulan data dan refleksi terhadap data dalam penelitian.

Catatan lapangan dalam penelitian ini digunakan pada saat uji coba terbatas uji coba lebih luas serta uji efektivitas produk untuk memantau obyektifitas dari pelaksanaan uji coba produk dan meantau keterlaksanaan latihan pada saat eksperimen produk. Catatan lapangan ini berisi tentang gambaran pelaksanaan uji coba dan hasil pengamatan pelaksanaan program latihan strategi serang pada saat tahap perlakuan, sehingga seluruh kegiatan tersebut bisa terekam dengan baik.

4. Tes kemampuan strategi serangan futsal

Dalam penelitian ini juga digunakan metode tes. Menurut Hasan. N (2001: 213) “Suatu cara untuk mengadakan penelitian yang berbentuk suatu tugas atau serangkaian tugas yang harus dikerjakan oleh anak sehingga menghasilkan suatu nilai tentang tingkah laku atau prestasi anak tersebut, yang dibandingkan dengan nilai yang di capai oleh anak lain dengan nilai standar yang ditetapkan”.

commit to user

Kirkendal dalam Winarno (2007: 61) menyatakan bahwa, “tes adalah instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan informasi tentang individu atau objek.”

Dalam penelitian ini tes yang digunakan adalah untuk mengetahui pencapain dari eksperimen produk pengembangan. Secara khusus tes yang digunakan adalah tes prestasi. Winarno (2007: 61) menyatakan “tes prestasi adalah tes yang digunakan untuk mengukur pencapaian prestasi seseorang setelah mempelajari sesuatu.” Dalam penelitian ini tes prestasi yang dimaksudkan tes kemampuan serangan futsal sehingga instrumen ini masuk kategori achievement test. Sugiyono (2012: 173), menyatakan bahwa, “instrumen yang valid dan

reliabel merupakan syarat mutlak untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliabel”. Namun lebih jelas akan dijelaskan mengenai tes yang digunakan sebagai berikut:

Tes Kemampuan Serangan Dengan Skala Penilaian (Rating Scales)

Selanjutnya dalam pelaksanaan eksperimen dari produk yang dihasilkan yaitu berupa model latihan strategi serangan dalam futsal maka digunakan teknik analisis data dengan metode skala rating (rating scales). Dalam penelitian ini konsentrasi penelitian yang dilakukan adalah kemampuan serangan cabang olahraga yang dalam hal ini adalah futsal. Dalam mengukur tingkat kemampuan serangan belum ada cabang olahraga memiliki instrumen pengukuran secara pasti. Oleh karena itu pengamatan terhadap kemampuan serangan akan didasarkan pada proses pelaksanaannya dan tidak melihat hasil akhir dari strategi tersebut.

Untuk kesesuaian instrumen dengan penelitian yang dilakukan maka pemilihan skala penilaian adalah yang paling mendekati dari segi hasil. Menurut Verducci (1980: 185) “skala penilaian dapat digunakan sebagai alat ukur yang

cukup valid untuk mengukur berbagai macam jenis bentuk tujuan dalam pendidikan jasmani, khususnya pada saat sasaran hasil tersebut mengutamakan terminologi dari proses dibandingkan produk.” Jadi dapat disimpulkan bahwa suatu penelitian yang menitik beratkan pada proses pelaksanaannya dapat menggunakan skala penilaian sebagai instrumen pengukurannya. Dalam pendidikan jasmani dan olahraga, penelitian yang dilakukan dapat mengamati proses dari pelaksaanaan aktifitas gerak. Karena subyek utama penelitian dalam dunia olahraga adalah gerak dari manusia. Penelitian ini akan menelti tentang kemampuan strategi serangan pada futsal yang dalam hal ini adalah strategi serangan.

Untuk pemilihan jenis skala penilaian yang digunakan, disesuaikan dengan metode pengambilan data serta tujuan yang diinginkan. Dalam penelitian ini bentuk skala penilaian yang digunakan adalah absolute rating scales (skala penilaian absolute). Pemilihan bentuk ini didasarkan pada kriteria jenis skala penilaian yang sesuai dengan mekanisme pelaksanaan penelitian serta subyek yang akan diperbandingkan. Menurut Verducci (1980: 188) “skala penilaian absolut memiliki keuntungan dimana satu grup dari siswa atau subyek dapat diperbandingkan dengan grup subyek yang lain karena subyek tersebut sudah memilki kemampuan dengan antisipasi standar yang sama.” Jadi untuk membandingkan dua kelompok dapat menggunakan bentuk skala penilaian absolut dengan antisipasi bahwa dua kelompok tersebut memilki standar awal yang sama.

Untuk tipe skala penilaian absolut yang digunakan sendiri adalah checklist (ceklis) yaitu penandaan terhadap kegiatan yang muncul. Dalam skala penilaian

commit to user

absolut sendiri terdiri dari 4 macam tipe skala penilaian. Namun yang paling sesuai untuk pelaksanaan eksperimen hasil produk model latihan strategi seragan adalah checklist. Hal ini didasarkan pada penilaian indicator keterampilan yang dipilah-pilah menjadi beberapa sub indicator yang nantinya menjadi bahan pengamatan. Checklist juga disebut dengan keputusan “ya” atau “tidak”. Menurut Verducci (1980: 191) “checklist dapat digunakan untu mengukur prosedur dari perilaku.” Jadi dapat disimpulkan bahwa untuk mengukur proses pelaksanaan akifitas motorik akan didapatkan relevansi yang cukup baik dan tepat.

Mekanisme evaluasi dengan menggunakan metode skala rating absolut tipe checklist ini dilaksanakan dengan mengamati setiap indikator yang telah ditetapkan dan dibagi menadi beberapa sub indicator. Apabila dari sub indicator tersebut muncul maka diberikan tanda berupa check (√) yang merupakan mekanisme pemberian checklist. Pengamatan dilaksanakan oleh pengamat yang sudah ditunjuk sebelumnya. Setelah pelaksanaan pengamatan maka data yang terkumpul dismpulkan untuk hasil dari perbandingan.

Adapun aspek pengamatan dalam tes strategi serangan dalam permainan futsal adalah sebagai berikut:

1. Kemampuan melakukan rotasi

2. Kemampuan melakukan pergerakan tanpa bola 3. Kemampuan penguasaan bola

4. Kerja sama tim

Beberapa aspek yang diberikan tes tersebut merupakan tinjauan terhadap strategi serangan dalam permaian futsal. Pemilihan aspek yang diberikan tes merupakan aspek yang dominan dalam pelaksanaan permaian futsal. Pemilihan

butir tes tersebut merupakan pendukung dari kemampuan strategi serangan dalam permainan futsal sehingga relevan dengan hasil yang diharapkan.

Dokumen terkait