• Tidak ada hasil yang ditemukan

Menurut Trianto (2010), instrumen penelitian merupakan alat bantu yang dipilih dan digunakan peneliti untuk mengumpulkan data hasil penelitian. Variabel yang digunakan sebagai objek dalam penelitian ini adalah buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup. Instrumen penelitian yang

digunakan adalah lembar wawancara, observasi secara langsung dan kuisioner. Wawancara dan observasi dilakukan untuk mengumpulkan data kebutuhan diawal yaitu ketersediaan buku cerita bergambar dan seberapa jauh kesadaran siswa kelas I SD Negeri Babarsari sadar akan lingkungannya. Kuisioner digunakan untuk validasi buku cerita bergambar yang dibuat oleh peneliti. Dimana validasi tersebut digunakan untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan produk berdasarkan kritik dan saran ahli/pakar. Instrumen dalam penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Wawancara

Wawancara adalah suatu proses Tanya jawab atau dialog lisan antara pewawancara dengan narasumber dengan tujuan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan peneliti (Widoyoko, 2012: 40). Menurut Umar (2013: 51) terdapat 2 jens wawancara, yaitu wawancara langsung dan wawancara tidak langsung. Wawancara langsung adalah wawancara yang dilakukan berhadapan langsung dengan yang diwawancarai sedangkan wawancara tidak langsung adalah wawancara yang berupa daftar pertanyaan untuk dijawab pada kesempatan lain.

Pada penelitian ini menggunakan wawancara langsung. Wawancara digunakan untuk melakukan survey kebutuhan. Daftar wawancara ini mengacu pada analisis kebutuhan media buku cerita bergambar dan kesadaran

siswa kelas I SD tentang pendidikan lingkungan hidup. Berikut adalah kisi-kisi daftar pertanyaan wawancara yang dilakukan kepada guru SD kelas I:

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Wawancara

Daftar Pertanyaan Wawancara Nomor Aitem Bahan ajar yang sudah digunakan untuk pembelajaran membaca? 1 Apakah pernah menggunakan buku cerita bergambar dalam

pembelajaran membaca? 2

Apakah siswa sudah mulai sadar mengenai kebersihan kelas? 3 Kegiatan apa saja dari sekolah untuk membangun kesadaran siswa

mengenai lingkungan sekitarnya? 4

Apakah kegiatan yang diselenggarakan sekolah untuk membangun kesadaran siswa mengenai lingkungan sekitarnya berjalan dengan lancar?

5 Menurut ibu, sekolah ini membutuhkan buku cerita bergambar atau

tidak? Terutama dalam bidang lingkungan hidup? 6

2. Observasi

Observasi menurut Kusuma (1987: 25) adalah pengamatan yang dilakukan dengan sengaja dan sistemati terhadap aktivitas individu atau obyek lain yang diselidiki. Adapun jenis-jenis observasi tersebut diantaranya yaitu observasi terstruktur, observasi tak terstruktur, observasi partisipan, dan observasi non partisipan.

Dalam penelitian ini, sesuai dengan objek penelitian maka peneliti memilih observasi partisipan. Observasi partisipan yaitu suatu teknik pengamatan dimana peneliti ikut ambil bagian dalam kegiatan yang dilakukan oleh objek yang diselidiki. Observasi dilakukan dengan mengamati langsung

terhadap objek penelitian yaitu dengan mengamati kegiatan rabu bersih pada kelas I SD Negeri Babarsari. Rabu bersih merupakan kegiatan yang diselenggarakan oleh SD Negeri Babarsari untuk seluruh warga sekolah yaitu membersihkan lingkungan sekolah 15 menit sebelum proses belajar mengajar dimulai.

Observasi dilakukan peneliti bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai kesadaran siswa kelas 1 SD Negeri Babarsari terhadap kebersihan lingkungan sekitarnya sehingga dapat dilihat sejauh mana penanaman pada siswa kelas I SD Negeri Babarsari mengenai pendidikan lingkungan hidup. 3. Kuesioner

Selain wawancara dan observasi, instrumen yang digunakan pada penelitian pengembangan ini adalah kuesioner. Kuesioner merupakan alat untuk megumpulkan dan mencatat data atau informasi, pendapat, dan paham dalam hubungan kasual (Arifin, 2010: 166).

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan kuesioner tertutup. Kuesioner tertutup dilakukan pada saat validasi terhadap produk yang ingin dikembangkan. Kuesioner untuk validasi disusun untuk mengetahui dan mengevaluasi kualitas produk buku cerita yang dikembangkan oleh peneliti. Kuesioner untuk satu dosen ahli, satu guru kelas I, dan satu siswa disusun dengan berpedoman pada kriteria buku cerita yang baik menurut Christantiowati (1994), Mansoor (1994), Rothlein (1991), Nurgiyantoro

(2005), Effendy, Bangsam dan Yudani (2013), Anggara Waluyanto, dan Zacky (2014). Sebelum menyusun kuesioner, peneliti membuat kisi-kisi terlebih dahulu. Berikut merupakan kisi-kisi kuesioner yang digunakan untuk menilai produk buku cerita bergambar.

Tabel 3.2

Kisi-Kisi Uji Validasi Produk untuk Pakar dan Guru

No. Topik Nomor Pertanyaan

1. Cover buku a. Judul buku b. Warna 1, 2, 3, 4 2. Isi buku a. Isi cerita

b. Pesan untuk pendidikan lingkungan hidup c. Bahasa yang digunakan

d. Tampilan gambar dan tulisan e. Ketertarikan isi buku

5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13 3. Anatomi buku a. Rancangan halaman b. Tata letak c. Jenis huruf 14, 15, 16, 17

Setelah membuat kisi-kisi validasi, peneliti menyusun instrumen kuesioner yang digunakan untuk melakukan penilaian kualitas produk buku cerita bergambar. Berikut adalah contoh instrumen kuesioner untuk pakar dan guru yang digunakan dalam penelitian pengembangan ini.

Tabel 3.3

Contoh Instrumen Kuesioner Uji Validasi Produk untuk Pakar dan Guru No. Aspek yang Dinilai

Skor

Komentar 1 2 3 4 5

A. Cover buku

1.

Judul buku cerita mewakili keseluruhan isi cerita.

2.

Judul buku cerita menarik minat siswa untuk membaca lebih lanjut.

3.

Judul cover buku membawa pesan yang akan disampaikan.

4.

Warna cover buku cerita menarik minat siswa untuk membaca lebih lanjut.

B. Isi buku cerita

5.

Isi cerita mudah dipahami oleh siswa kelas rendah.

6.

Isi buku cerita memberikan pembelajaran nilai-nilai

pendidikan lingkungan hidup berkaitan dengan kegiatan sehari-hari.

7.

Isi buku cerita menggunakan bahasa yang sederhana sehingga mudah dibaca dan dipahami siswa kelas rendah.

8.

Isi buku cerita memiliki gambar dan teks yang saling berhubungan.

9.

Tampilan buku lebih dominan gambar dibandingkan teks.

10.

Gambar buku cerita jelas dan mudah dibedakan.

11.

Ilustrasi buku cerita memperjelas latar, rangkaian cerita, penjiwaan dan karakter.

12.

Gaya dan ketepatan bahasa cocok untuk siswa kelas rendah.

13.

Isi buku berhasil memikat siswa untuk terus mengikuti jalan cerita. C. Anatomi buku

14.

Rancangan halaman buku tertata dengan baik.

perhatian siswa.

16.

Jenis huruf pada buku cerita memiliki tingkat mudah dibaca yang baik bagi siswa.

17.

Tata letak/sistematika penulisan tidak terlalu sempit memudahkan siswa untuk membaca.

Total Skor Rata-rata skor

Tabel 3.4

Kisi-Kisi Uji Validasi Produk untuk Siswa

No. Topik Nomor Pertanyaan

1. Cover buku c. Judul buku d. Warna 1, 2 2. Isi buku f. Isi cerita

g. Bahasa yang digunakan h. Tampilan gambar dan tulisan i. Ketertarikan isi buku

3, 4, 5, 6, 7 3. Anatomi buku d. Rancangan halaman e. Tata letak f. Jenis huruf 8, 9, 10, 11

Setelah membuat kisi-kisi validasi, peneliti menyusun instrumen kuesioner yang digunakan untuk melakukan penilaian kualitas produk buku cerita bergambar. Berikut adalah contoh instrumen kuesioner untuk siswa yang digunakan dalam penelitian pengembangan ini.

Tabel 3.5

Contoh Instrumen Kuesioner Uji Validasi Produk untuk Siswa No. Aspek yang Dinilai

Skor

Komentar 1 2 3 4 5

A. Cover buku

1.

Judul buku cerita menarik bagi siswa untuk membaca.

2.

Warna cover buku cerita menarik bagi siswa untuk membaca.

B. Isi buku cerita

3.

Isi cerita mudah dipahami oleh siswa.

4.

Isi buku cerita memiliki gambar dan teks yang sesuai.

5.

Isi buku lebih banyak gambar dibandingkan tulisan.

7.

Isi buku menarik bagi siswa untuk terus mengikuti jalan cerita.

C. Anatomi buku

8. Halaman buku tertata dengan baik.

9.

Jenis huruf menarik perhatian siswa.

10.

Jenis huruf mudah dibaca bagi siswa.

11.

penulisan tidak terlalu sempit memudahkan siswa untuk membaca.

Total Skor Rata-rata skor Keterangan:

Skor 5 : Sangat setuju Skor 3 : Cukup

Skor 4 : Setuju Skor 2 : Kurang setuju Skor 1 : Sangat kurang setuju

Dokumen terkait