• Tidak ada hasil yang ditemukan

b. Data Validasi Guru Kelas I SD dan Revisi Produk

Guru yang melakukan validasi produk penelitian ini adalah guru kelas I SDN Babarsari yaitu Ibu R (nama disamarkan). Validasi buku cerita bergambar dilakukan oleh guru kelas I pada tanggal 19 Oktober 2016. Berikut merupakan data hasil validasi pada buku cerita bergambar.

Tabel 4.6

Berdasarkan hasil validasi dari guru kelas I SD menunjukan bahwa cover buku termasuk dalam kategori baik. Judul buku sudah baik untuk mewakili keseluruhan cerita, serta menarik minat siswa untuk membaca. Warna cover buku cerita bergambar yang dihasilkan dalam penelitian ini menurut guru kelas I SD juga sudah baik untuk menarik minat siswa. Isi buku cerita bergambar yang dihasilkan dalam penelitian ini menurut guru kelas I SD sangat baik dan ada beberapa yang baik. Isi cerita sangat mudah dipahami oleh siswa kelas rendah serta sangat memberikan pembelajaran nilai-nilai pendidikan lingkungan hidup yang berkaitan dengan kegiatan sehari-hari. Isi buku cerita memiliki gambar dan teks yang saling berhubungan serta menggunakan bahasa yang sederhana sehingga mudah

dipahami siswa kelas rendah. Ilustrasi buku cerita juga memperjelas latar, rangkaian cerita, penjiwaan dan karakter. Bagi guru kelas I SD untuk gaya dan ketepatan bahasa dan kemenarikan buku cerita untuk memikat siswa sudah baik .

Rancangan halaman buku menurut guru kelas sudah sangant tertata dengan baik. Serta untuk tata letak/sistematika penulisan buku cerita tidak sempit dan memudahkan siswa untuk membaca. Jenis huruf yang menarik perhatian siswa serta memiliki tingkat mudah dibaca dengan baik oleh siswa. Guru berkomentar bahwa ukuran huruf perlu diubah menjadi ukuran 14 serta jenis huruf Arial.

Berdasarkan perhitungan penilaian acuan patokan (PAP) dan dengan melitah tabel 3.7 mengenai kategori dan kriteria produk buku cerita, dapat diketahui bahwa total skor yang diperoleh dalam validasi oleh guru kelas I adalah 69 dengan rata-rata skor sebesar 4,06. Hal ini menunjukan bahwa produk yang dikembangkan oleh peneliti memiliki kriteria “Baik” Kesimpulan yang diperoleh adalah buku cerita layak digunakan dengan revisi sesuai saran.

Tabel 4.7

Sebelum dan Sesudah Revisi Produk Berdasarkan Validasi Guru Kelas I SD No. Sebelum Direvisi Sesudah Direvisi

1

Ukuran huruf sebelum diubah Ukuran huruf setelah diubah jadi 14

2

Sebelum huruf ditebalkan Setelah huruf ditebalkan

c. Data Validasi Siswa kelas 1 SD dan Revisi Produk

Siswa yang melakukan validasi produk penelitian ini adalah siswa kelas I SDN Babarsari yaitu GNF (nama disamarkan). Validasi buku cerita

bergambar dilakukan oleh siswa kelas I pada tanggal 21 Oktober 2016. Berikut merupakan data hasil validasi pada buku cerita bergambar.

Tabel 4.8

Berdasarkan hasil validasi siswa kelas I SD di atas untuk cover buku sudah sangat baik. Judul serta warna cover buku cerita bergambar sangat menarik bagi siswa untuk membaca. Isi cerita bergambar juga sangat mudah dipahami karena buku cerita memiliki banyak gambar dibandingkan teks serta gambar dan teks sangat sesuai. Sehingga menurut hasil validasi siswa kelas I SD, buku cerita bergambar sangat menarik siswa untuk terus mengikut jalan cerita.

Anatomi buku cerita bergambar menurut hasil validasi siswa kelas I SD juga sangat baik. halaman buku sudah tertata dengan baik, jenis huruf sudah menarik perhatian siswa. Namun, terdapat huruf yang tidak terlihat. Penulisan juga tidak terlalu sempit sehingga memudahkan siswa untuk membaca. Siswa memberi komentar, terdapat huruf dalam cerita yang tidak terlalu terlihat.

Berdasarkan perhitungan penilaian acuan patokan (PAP) dan dengan melitah tabel 3.7 mengenai kategori dan kriteria produk buku cerita, dapat diketahui bahwa total skor yang diperoleh dalam validasi oleh siswa kelas I

adalah 53 dengan rata-rata skor sebesar 4,82. Hal ini menunjukan bahwa produk yang dikembangkan oleh peneliti memiliki kriteria “Sangat Baik” Kesimpulan yang diperoleh adalah buku cerita layak digunakan dengan revisi yang disarankan.

Tabel 4.9

Sebelum dan Sesudah Revisi Produk Berdasarkan Validasi Siswa Kelas I SD No. Sebelum Direvisi Sesudah Direvisi

1

Sebelum tulisan diperjelas Sesudah tulisan diperjelas

1.6. Data Uji Coba Produk

Produk berupa buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup untuk pembelajaran membaca siswa kelas I SD yang sudah divalidasi oleh dosen ahli, guru kelas I SD, dan siswa kelas I SD, yang kemudian direvisi. Setelah direvisi, langkah selanjutnya dari penelitian ini adalah uji coba produk terbatas. Uji coba terbatas dilakukan oleh 6 orang siswa kelas IA di SDN Babarsari sebagai subjek uji coba produk penelitian. Uji coba dilakukan dengan

memberikan produk berupa buku cerita bergambar yang kemudian dibaca siswa.

Kegiatan uji coba produk dilakukan pada tanggal 21 November 2016 pukul 09.30 selama 30 menit. Kegiatan awal siswa membaca buku cerita sampai selesai, dari halaman 1 sampai dengan halaman 13. Setelah siswa membaca, peneliti menanyakan secara lisan pertanyaan yang ada di refleksi buku, agar peneliti dapat memastikan bahwa siswa membaca dan memahami isi buku cerita. Kemudian peneliti membagikan kuisioner untuk mengetahui persepsi siswa terhadap produk buku cerita bergambar. Kuisioner berisi 11 aitem pernyataan yang akan menunjukan kualitas buku cerita bergambar yang disusun peneliti.

Berdasarkan uji produk terbatas yang dilakukan oleh 6 orang siswa kelas IA SDN Babarsari Yogyakarta ini mendapatkan skor rata-rata 4,83 dan kategori “Sangat Baik”. Berikut adalah data hasil uji coba produk yang diberikan oleh siswa.

Tabel 4.10

Rekapitulasi Hasil Uji Coba Siswa No. Siswa Nomor Kuisioner Total Rata-rata 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1 5 1 5 5 5 5 4 5 5 5 5 50 4,6 2 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 54 4,9 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 55 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 54 4,9 5 5 3 5 5 5 5 4 5 5 5 5 52 4,7 6 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 54 4,9 Rata-rata Total 4,83

2. Kualitas Buku Cerita Bergambar

Setelah mengetahui hasil validasi dari dosen ahli, guru kelas I SD, dan siswa kelas I SD mengenai produk buku cerita bergambar, maka dapat dihitung skor rata-rata dari semua validator. Berikut merupakan hasil rekapitulasi dari ketiga validator yang akan disajikan dalam bentuk tabel.

Tabel 4.11

Hasil Rekapitulasi Validator

Validator Rerata Kategori

Dosen ahli 3,88 Baik

Guru kelas I 4,06 Baik

Siswa kelas I 4,82 Sangat Baik

Rata-rata 4,25 Sangat Baik

Dari hasil rekapitulasi di atas, dapat disimpulkan bahwa buku cerita memperoleh skor rata-rata sebesar 4,25 dengan kategori “Sangat Baik”. Hal ini ditunjukkan dari judul buku yang menarik serta mewakili keseluruhan isi cerita, cover buku yang menarik serta membawa pesan yang akan disampaikan, isi cerita mudah dipahami, isi cerita memberikan nilai pendidikan lingkungan hidup, isi cerita menggunakan bahasa yang sederhana sehingga mudah dipahami siswa kelas rendah, gambar dan cerita saling

berkaitan, gambar mendominasi daripada tulisan sehingga siswa tertarik untuk terus membaca, gambar memperjelas cerita, jenis huruf yang menarik perhatian siswa, dan tata letak gambar dan tulisan proporsional. Apabila disajikan dalam bentuk diagram batang hasil rekapitulasi penilaian dapat dilihat sebagai berikut.

0 1 2 3 4 5 6

Dosen Ahli Guru Kelas IA Siswa kelas 1 A

Diagram Batang Rekapitulasi Hasil Rata-Rata

Validasi

B. Pembahasan

Media pengajaran menurut Ibrahim dan Syaodih (2003: 112) diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan atau isi pelajaran, merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan siswa sehingga mendorong proses belajar mengajar. Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah media pengajaran berupa buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup untuk pembelajaran membaca kelas I. Buku cerita

bergambar yang merupakan produk dari penelitian ini adalah buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup yang mendukung Gerakan Literasi Sekolah (GLS). Menurut Buku Saku Gerakan Literasi Sekolah (2015) Kegiatan dalam GLS adalah kegiatan 15 menit membaca buku nonpelajaran sebelum waktu belajar dimulai. Selain mendukung GLS, produk buku cerita bergambar ini juga mendukung Program Adiwiyata. Program Adiwiyata adalah salah satu program Kementrian Negara Lingkungan Hidup dalam rangka mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah dalam upaya pelestarian lingkungan hidup (Anonim, 2010: 5).

Penelitian pengembangan ini berawal dari adanya kebutuhan SDN Babarsari dalam penyediaan media berupa buku cerita bergambar untuk siswa kelas I. Berdasarkan hasil wawancara peneliti terhadap guru kelas IA, bahwa sekolah membutuhkan media pengajaran yang menarik perhatian siswa terutama buku cerita bergambar serta siswa kelas IA yang masih kurang kesadarannya akan kebersihan lingkungannya. Kemudian peneliti mengobservasi saat kegiatan rabu bersih yang dilakukan oleh siswa kelas IA pada tanggal 21 September 2016. Peneliti mendapatkan hasil yang sesuai dengan hasil wawancara dengan guru kelas IA, bahwa siswa kelas IA masih kurang kesadarannya akan kebersihan lingkungannya. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi tersebut, peneliti mengembangkan buku cerita bergambar yang berbasis pendidikan lingkungan hidup. Tanggapan guru kelas IA mengenai buku cerita bergambar sebagai media

untuk membangun kesadaran siswa mengenai kebersihan lingkungan sekitarnya sangat bagus. Guru kelas IA mengatakan setuju untuk peneliti mengembangkan buku cerita bergambar. Oleh karena itu, peneliti semakin terdorong untuk melakukan penelitian pengembangan buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup untuk pembelajaran membaca siswa kelas I SD.

Mitchell (dalam Nurgiyantoro, 2015) mengungkapkan bahwa buku cerita bergambar dapat membelajarkan anak untuk bersikap dan bertingkah laku verbal dan nonverbal, yang benar sesuai dengan tuntutan kehidupan sosial-budaya masyarakat. Buku cerita dikembangkan untuk membantu guru maupun orangtua dalam menyediakan media pembelajaran untuk menanamkan nilai-nilai pada anak. Penggunaan buku cerita bergambar akan membuat anak belajar tentang nilai-nilai tersebut dan tanpa disadari secara perlahan mengadopsi nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Pada buku cerita bergambar yang dikembangkan dalam penelitian ini menanamkan Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH). Menurut Pratomo (2009: 8), Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) adalah suatu program pendidikan untuk membina anak atau peserta didik agar memiliki pengertian, kesadaran, sikap dan perilaku yang rasional seta bertanggung jawab tentang pengaruh timbal balik antara penduduk dengan lingkungan hidup dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Oleh sebab itu peneliti membuat cerita yang ada dalam buku cerita bergambar menggunakan konsep sebab dan akibat. Dalam cerita tersebut terdapat seorang anak yang suka membuang sampah sembarang,

dari kebiasaan anak laki-laki tersebut menyebabkan banjir dan teman sekelasnya terluka.

Buku cerita ini dikembangkan dengan memperhatikan karakter buku cerita bergambar. Menurut Faizah (2009: 252) karakteristik buku cerita bergambar yaitu; (1) buku cerita bergambar bersifat ringkas dan langsung, (2) buku cerita bergambar berisi konsep-konsep berseri, (3) Konsep yang ditulis dapat dipahami oleh anak-anak, (4) gaya penulisan sederhana, dan (5) terdapat ilustrasi yang melengkapi teks. Karakter tersebut terlihat dari cerita yang dibuat oleh peneliti. Cerita yang dibuat hanya 13 halaman namun langsung pada poinnya yaitu membuang sampah di sungai dapat menyebabkan banjir serta membuang sembarangan di sekolah akan berdampak pada teman sekolah. Konsep yang dibuat oleh peneliti dari buku cerita bergambar merupakan konsep yang sangat sederhana yaitu konsep yang ada di sekitarnya seperti di lingkungan rumah dan lingkungan sekolah. Sehingga konsep tersebut memudahkan peneliti untuk membuat ilustrasi pelengkap teks. Peneliti berharap dengan berdasarkan karakteristik buku cerita bergambar di atas, buku cerita bergambar yang dibuat dapat berfungsi sesuai fungsi buku cerita menurut Mitchell (dalam Nurgiyanto, 2005) yang dijelaskan pada bab II.

Buku cerita bergambar ini juga dikembangkan dengan memperhatikan perkembangan, serta karakteristik siswa. Anak kelas I SD adalah anak dengan usia 7 tahun. Pada masa ini, menurut Piaget (Salkind, 2009: 328) anak termasuk

dalam tahap operasional konkret. Pada tahap operasional konkret dijelaskan anak mulai berpikir rasional dan logis. Hal tersebut berarti anak dapat melakukan operasi-operasi logis untuk menyelesaikan masalah-masalah konkret. Anak sudah dapat menghadapi masalah yang bertentangan dengan pikiran persepsi. Anak juga sudah dapat memecahkan masalah berdasarkan pengalaman mereka (Salkind, 2009: 346). Hal ini terlihat ketika peneliti melakukan uji coba terbatas. Ketika uji coba terbatas dilaksanakan, dalam isi cerita buku cerita bergambar tersebut mengandung cerita sebab dan akibat dari membuang sampah sembarangan. Ketika siswa selesai membaca, peneliti menanyakan “Apakah perbuatan Doni merupakan perilaku baik atau buruk?” lalu semua siswa menjawab bahwa perilaku Doni merupakan perilaku yang buruk. Peneliti menanyakan kembali, “Mengapa perilaku Doni adalah perilaku buruk?” kemudian peneliti menunjuk salah satu siswa untuk menjawab. Siswa tersebut menjawab “Karena Doni buang sampah sembarangan di sekolah, yang menyebabkan Santi terpeleset. Lalu Doni juga membuang sampah di sungai, jadi sungainya tersumbat lalu terjadi banjir”. Kemudian ada siswi yang menanggapi jawaban siswa tersebut, “seharusnya Doni buang sampah di tempat sampah, jadinya Santi tidak terpeleset dan tidak terjadi banjir”. Dari jawaban tersebut, dapat diketahui bahwa siswa memahami cerita dalam buku cerita bergambar dengan baik, serta dapat mengambil maknanya untuk kehidupan sehari-hari. Cerita yang disajikan dalam buku cerita bergambar bersifat kontekstual.

Berdasarkan hasil validasi dari dosen ahli, guru kelas I, dan 1 siswa kelas I, dapat disimpulkan bahwa buku cerita termasuk dalam kategori sangat baik dan layak untuk diujicobakan di kelas I sekolah dasar dengan skor rata-rata 4,25. Berikut beberapa hal yang menjadikan buku ini layak dijadikan acuan dalam membangun kesadaran siswa akan kebersihan lingkungan sekitarnya.

1. Isi Buku Cerita Mudah Dipahami oleh Siswa Kelas Rendah

Judul dari buku cerita bergambar ini adalah “Akibat Ulah Doni”. Judul ini dibuat secara menarik sesuai dengan garis besar cerita buku cerita bergambar ini. Buku cerita bergambar ini menceritakan tentang akibat dari ulah atau kebiasaan Doni membuang sampah sembarangan di sekolah dan di sungai. Berdasarkan hasil validasi dari guru, judul buku menggambarkan isi cerita dengan baik. Judul buku cerita mewakili keseluruhan isi cerita dan menarik minat anak untuk membaca lebih lanjut (Effendi, Bangsa, dan Yudani: 2013).

Cerita ini dibuat berdasarkan hasil analisis kebutuhan guru dan siswa bahwa siswa masih perlu ditanamkan pendidikan lingkungan hidup serta dibangun lagi kesadarannya akan kebersihan lingkungannya. Cerita dari buku ini merupakan hasil dari karangan yang imajinatif, menarik, dan memiliki penanaman pendidikan lingkungan hidup yang dibuat oleh peneliti. Berdasarkan hasil validasi dosen ahli, cerita yang dibuat mudah dipahami oleh siswa kelas rendah, pilihan kata yang sederhana, gambar dan teks saling

berhubungan, buku berhasil memikat siswa untuk terus membaca, semua hasilnya adalah baik. menurut Nurgiyantoro (2005: 210) bahwa buku cerita yang baik untuk anak seharusnya: (a) materi dapat dipahami anak, (b) menggunakan bahasa yang sederhana sehingga dapat dibaca dan dipahami anak, (c) mempertimbangkan kesederhanaan (kompleksitas) kosakata dan struktur, dan (d) berfungsi meningkatkan kekayaan bahasa dan kemampuan berbahasa anak.

2. Isi Buku Cerita Menggunakan Ilustrasi yang Menarik untuk Melengkapi Teks

Gambar yang dibuat oleh peneliti salah satunya adalah gambar pada halaman lima, yaitu gambar ikan-ikan yang sedih. Pada gambar tersebut, terdapat teks yang menjelaskan bahwa ikan-ikan sedih karena sungai sangat kotor dan penuh sampah. Berikut merupakan contoh tampilan gambar dan teks yang berkaitan pada buku cerita.

Gambar 4.6 Tampilan Gambar dan Teks yang Berkaitan

Berdasarkan hasil validasi guru, buku cerita memiliki gambar dan teks yang saling berhubungan dengan baik. Buku cerita bergambar yang dibuat peneliti adalah buku cerita bergambar dengan tokoh seorang anak laki-laki. Karakter tokoh utama dalam cerita adalah sangat tidak peduli terhadap kebersihan lingkungan sekitarnya serta tokoh yang ceroboh. Suasana yang ada dalam cerita adalah suasana menegangkan. Cerita dalam buku dibuat dengan latar yang beragam yaitu latar di rumah, di sungai, dan di sekolah. Berikut merupakan salah satu contoh ilustrasi cerita yang digunakan dalam buku cerita bergambar.

Gambar 4.7 ilustrasi cerita

Berdasarkan hasil validasi dosen ahli, ilustrasi cerita memperjelas latar, rangkaian cerita, penjiwaan dan karakter dengan baik. buku cerita bergambar yang dibuat memuat ilustrasi gambar yang memperjelas latar cerita, ilustrasi mampu membantu anak mengidentifikasi karakter dalam cerita, dan ilustrasi mampu memperjelas rangkaian cerita (Rothlein, 1991).

3. Judul Buku Cerita Mewakili Cerita dan Menarik Minat Siswa untuk Membaca

Sampul buku yang peneliti buat terdapat judul, gambar dan warna. Gambar yang terdapat pada sampul buku adalah gambar Doni yang sedih

karena rumahnya terkena banjir. Warna rumah Doni adalah kuning dengan genteng warnahitam merah dan Doni di atap rumahnya sedang menangis. Peneliti memilih warna tersebut karena merupakan warna yang menarik dan mencolok. Judul dari buku cerita bergambar ini adalah “Akibat Ulah Doni”. Judul ini dibuat secara menarik sesuai dengan garis besar cerita buku cerita bergambar ini. Berikut merupakan cover buku cerita bergambar ini yang memuat judul, gambar dan warna.

Gambar 4.8 Cover buku cerita bergambar yang memuat judul, gambar dan warna.

Berdasarkan hasil validasi salah satu siswa kelas I, judul buku cerita menarik bagi siswa untuk membaca dengan sangat baik dan warna cover buku cerita menarik bagi siswa untuk membaca dengan baik. Menurut Mansoor

(1994) persyaratan buku yang baik nomor 7 adalah sampul buku yang artistik dan representatif, dimana judul, gambar dan warna memegang peranan penting. Judul yang tidak secara langsung menonjolkan kata kunci adalah judul yang mubazir. Gambar (bila ada) harus mencerminkan isi. Warna tidak boleh sembarangan dipilih, karena warna tertentu membaca pesan tertentu pula. Misalnya, tanda dilarang masuk adalah lingkaran merah dengan balok putih melintang di tengahnya. Bila warna merah dan putih diganti, misalnya menjadi hitam dan kuning, tentu pesan yang disampaikan keliru.

4. Buku Cerita Memuat Anatomi Buku yang Sesuai untuk Anak

Buku cerita bergambar ini memiliki 18 halaman termasuk cover depan dan belakang. Buku cerita bergambar ini memiliki keterangan tambahan berupa kata pengantar di halaman setelah cover buku dengan tujuan interaksi pembuat buku yaitu peneliti terhadap pembaca buku cerita bergambar. Dalam buku juga terdapat panduan penggunaan buku yang bertujuan untuk memberikan petunjuk kepada pembaca, bahwa buku cerita bergambar ini dibuat untuk menanamkan pendidikan lingkungan hidup, serta mendukung program Adiwiyata Sekolah dan Gerakan Literasi Sekolah. Pada bagian akhir buku cerita bergambar terdapat tambahan juga yaitu kesimpulan cerita dan lembar refleksi. Kesimpulan cerita dibuat berdasarkan hasil revisi dari validasi dosen ahli. Lembar refleksi dibuat dengan tujuan untuk guru maupun orang tua mengajak anak merefleksikan mengenai buku yang telah dibaca.

Jenis huruf yang peneliti gunakan dalam pengembangan buku cerita ada 3 yaitu fixedsys dan hobo std untuk cover buku serta arial untuk isi cerita. Jenis buku yang digunakan bersifat mudah dibaca dan menarik bagi anak-anak sehingga mengundang anak-anak untuk membaca. Ukuran huruf yang digunakan ada 3 yaitu ukuran 48 untuk judul buku, ukuran 12 untuk kata pengantar, panduan penggunaan buku, kesimpulan cerita, serta refleksi dan ukuran 14 untuk isi cerita. Tata letak tulisan pada buku cerita bergambar ini menyesuaikan ruang kosong dalam gambar. Tulisan dalam isi cerita dibuat dengan ukuran 14 agar mudah dibaca oleh anak. Buku yang dibuat memiliki tampilan visual lebih dominan gambar dibandingkan teks dan jenis huruf pada buku cerita memiliki tingkat keterbacaan yang baik bagi anak-anak (Effendy, Bangsa & Yudani: 2013).

Berdasarkan hasil validasi dosen ahli dan guru, tata letak/sistematika penulisan tidak terlalu sempit memudahkan siswa untuk membaca sudah baik. Buku yang dibuat memiliki rancangan halaman tertata baik, artinya pemilihan jenis huruf, jarak antar baris, tata letak halaman, luas cetak, luas margin sangat menentukan kenyamanan dalam membaca (Mansoor, 1994).

Berdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa produk buku cerita bergambar memiliki kualitas yang baik. Kualitas yang baik menunjukan buku cerita bergambar ini dapat digunakan oleh guru dan orang tua untuk menanamkan pendidikan lingkungan hidup pada anak. Hal ini dapat

dibuktikan dengan hasil penilaian dosen ahli, guru kelas I serta siswa kelas I bahwa judul buku cerita mewakili keseluruhan isi cerita. Judul buku cerita “Akibat Ulah Doni” menarik karena mudah diingat dan tidak terlalu panjang. Kata yang dipilih dalam isi cerita buku cerita bergambar menggunakan kata-kata yang sederhana sehingga memudahkan anak untuk memahami cerita.

Buku cerita disusun untuk menanamkan pendidikan lingkungan hidup yang berkaitan dengan kegiatan sehari-hari. Cerita menggunakan konsep sebab dan akibat. Konsep tersebut dapat dilihat dari sikap Doni yang membuang sampah sembarangan di sungai dan di sekolah. Dari sikapnya membuang sampah di sekolah secara sembarangan menyebabkan temannya yang bernama Santi terpeleset dan terluka. Lalu kemudian karena Santi terluka, menyebabkan Doni dimarahin gurunya. Selain itu, karena sikap Doni yang sering membuang sampah di sungai menyebabkan sungainya tersumbat sampah dan rumahnya terkena banjir. Kemudian Doni melihat mainan-mainannya terkena banjir juga. Doni merasa sangat menyesal.

Buku cerita dilengkapi dengan gambar yang dibuat secara menarik dengan awalan menggunakan sketsa tangan dan kemudian diwarnai menggunakan Adober Photoshop CS3. Ilustrasi buku cerita dibuat untuk memperjelas latar, rangkaian cerita, penjiwaan dan karakter. Selain itu, buku cerita yang disusun memiliki 18 halaman yang sesuai untuk kemampuan membaca anak yaitu tidak terlalu panjang dan tidak terlalu pendek. Jenis

huruf yang peneliti gunakan dalam pengembangan buku cerita ada 3 yaitu

Dokumen terkait