• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

G. Uji Coba Instrumen Penelitian

1. Instrumen Penilaian Prestasi Kognitif

Instrumen yang akan digunakan dalam penilaian kognitif menggunakan tes obyektif, soal pilihan ganda dengan lima pilihan. Skala penilaian menggunakan skala 100, dengan penilaian jawaban benar dibagi jumlah soal kemudian dikalikan dengan 100. Sebelum diigunkan dalam penelitian, instrumen penilaian kognitif diuji cobakan terlebih dahulu untuk menguji validitas, reliabilitas, taraf kesukaran dan daya pembeda soal.

a. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Sebuah instrumen akan dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Sebuah instrumen tes dikatakan valid apabila tes tersebut mengukur apa yang hendak diukur. Validitas yang diuji dalam penelitian ini adalah validitas item atau validitas butir. Validitas item adalah ketepatan mengukur yang dimiliki oleh sebuah butir item. Pada validitas item sebuah item dikatakan valid bila mempunyai dukungan yang besar terhadap skor total. Dalam penelitian ini salah satu bentuk soal yang digunakan adalah bentuk soal pilihan ganda. Pada bentuk soal pilihan ganda skor terhadap jawaban setiap soal atau item hanya terdiri atas angka 1 jika siswa menjawab benar dan angka 0 jika siswa menjawab salah.

Menurut Suharsimi (2006: 283) menyebutkan bahwa point biserial

commit to user

korelasi antara dua variabel yaitu variabel kontinu sedangkan yang lain variabel diskrit murni. Rumus perhitungan koefisien korelasi point biserial yang dapat digunakan adalah sebagai berikut :

rpbis =

Keterangan :

rpbis : koefisien korelasi point biserial

Mp : rerata skor dari subyek yang menjawab betul bagi item yang dicari validitasnya

Mt : rerata skor total

St : standar deviasi dari skor total

p : proporsi siswa yang menjawab benar q : proporsi siswa yang menjawab salah Kriteria pengujian

Kriteria item dinyatakan valid jika rxy > rtabel

Kriteria item dinyatakan tidak valid jika rxy ≤ rtabel

Kriteria validitas suatu tes (rxy) adalah sebagai berikut : 0,81 ─ 1,00 : Sangat Tinggi (ST)

0,60 ─ 0,80 : Tinggi (T) 0,41 ─ 0,60 : Cukup (C) 0,21 ─ 0,40 : Rendah (R)

0,00 ─ 0,20 : Sangat Rendah (SR) (Sumber: Suharsimi Arikunto, 2008: 75 )

commit to user b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas instrumen menggambarkan pada kemantapan dan keajegan alat ukur yang digunakan. Suatu alat ukur dikatakan memiliki reliabilitas atau keajegan yang tinggi jika dapat diandalkan (dependability) dan dapat digunakan untuk meramalkan (predictability). Dengan demikian, Suatu instrumen dikatakan mempunyai taraf reliabilitas yang tinggi jika memberikan hasil yang sama saat dilakukan pengukuran kembali pada subyek yang berlainan dan waktu yang berbeda. Oleh karena itu, pengujian reliabilitas instrumen dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana konsistensi atau keajegan hasil pengukuran yang digunakan. Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data yang tidak bersifat tendensius atau mengarahkan responden untuk memilih jawaban-jawaban tertentu. Instrumen yang reliabel akan menghasilkan data yang sesuai dengan kondisi sesungguhnya.

Instrumen dalam penelitian ini terdiri dari instrumen tes dan angket. Rumus yang digunakan untuk menguji reliabilitas instrumen yang berbentuk tes berbeda dengan instrumen bentuk angket. Uji coba instrumen dalam penelitian ini menggunakan reliabilitas internal, yaitu dengan cara menganalisis data dari satu kali pengetesan. Rumus yang digunakan untuk menguji reliabilitas intrumen tes prestasi kogntif adalah KR-20, yaitu:

commit to user Keterangan : : koefisien realibilitas n : jumlah item S : deviasi standar p : indeks kesukaran q : 1-p

Kriteria reliabilitas adalah sebagai berikut : 0,91 ─ 1,00 : Sangat Tinggi (ST) 0,71 ─ 0,90 : Tinggi (T)

0,41 ─ 0,70 : Cukup (C) 0,21 ─ 0,40 : Rendah (R)

Negatif ─ 0,20 : Sangat Rendah (SR) ( Sumber: Masidjo, 2007: 233)

c. Uji Taraf Kesukaran Butir Soal

Soal yang baik untuk digunakan sebagai alat ukur adalah soal yang mempunyai derajat kesukaran yang memadai, dalam arti soal tidak terlalu sulit dan tidak terlalu mudah. Derajat kesukaran soal dapat ditunjukkan dengan indeks kesukaran, yaitu bilangan yang menunjukkan sukar atau mudahnya suatu soal. Indeks kesukaran soal dihitung dengan menggunakan persamaan:

IK = Keterangan :

IK : indeks kesukaran

B : jumlah jawaban yang benar yang diperoleh siswa dari suatu item

commit to user

skor maksimal : besarnya skor yang dituntut oleh suatu jawabab benar dari suatu item

N x skor maksimal : jumlah jawaban yang benar yang harus diperoleh dari suatu item

Klasifikasi indeks kesukaran adalah sebagai berikut: 0,71 ─ 1,00 : Mudah (M)

0,31 ─ 0,70 : Sedang (Sd) 0,00 ─ 0,30 : Sukar (Sk) (Sumber: Suharsimi Arikunto, 2008: 210)

Uji taraf kesukaran hanya diujikan pada instrumen yang berbentuk tes karena instrumen tes ini akan digunakan untuk mengukur kemampuan siswa. Dengan demikian, perlu adanya gambaran dari hasil uji taraf kesukaran ini untuk mengetahui distribusi tingkat kesukaran soal. Suatu instrumen tes dikatakan memiliki distribusi tingkat kesukaran soal yang baik jika soal dengan kategori sedang jumlahnya lebih banyak dibandingkan dengan soal kategori sulit dan mudah.

d. Uji Daya Pembeda Butir Soal

Daya pembeda adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang kurang pandai (berkemampuan rendah). Dalam hal ini siswa yang pandai memperoleh skor yang lebih baik jika dibandingkan dengan siswa yang kurang pandai. Para pengikut dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok atas berkemampuan tinggi dan kelompok bawah berkemampuan rendah. Masing-masing kelompok diambil 27% dari pengikut secara keseluruhan. Daya pembeda dihitung dengan persamaan:

commit to user

Persamaan diatas merupakan persamaan untuk menentukan daya pembeda atau indeks diskriminasi soal yang dinyatakan dengan DP. DP atau daya pembeda merupakan perbandingan antara jumlah jawaban benar pada kelompok atas (BA) dengan jumlah pengikut pada kelompok atas (NA), dikurangi dengan perbandingan antara jumlah jawaban benar pada kelompok bawah (BB) dengan jumlah pengikut pada kelompok bawah (NB).

Daya pembeda soal dapat diklasifikasikan sebagai berikut: 0,71 – 1,00 = baik sekali (exellent);

0,41 – 0,70 = baik (good);

0,21 – 0,40 = cukup (satisfactory); 0,00 – 0,20 = jelek (poor);

Negatif = tidak baik (butir soal dibuang) (Sumber: Suharsimi Arikunto, 2008: 218) 2. Instrumen Penilaian Prestasi Afektif

Instrumen penilaian sikap yang akan digunakan dalam penelitian ini berupa angket. Jenis angket yang digunakan adalah angket langsung dan sekaligus menyediakan alternatif jawaban. Siswa memberikan jawaban yang dengan memilih salah satu jawaban yang telah disediakan. Penyusunan item-item angket berdasarkan indikator yang telah ditetapkan sebelumnya. Pemberian skor menggunakan skala 1 sampai 4. Sebelum digunakan untuk mengambil data penelitian, instrumen tersebut diuji terlebih dahulu dengan uji validitas dan realibilitas untuk mengetahui kualitas angket.

commit to user

Instrumen penilaian sikap yang akan digunakan dalam penelitian ini berupa angket. Jenis angket yang digunakan adalah angket langsung dan sekaligus menyediakan alternatif jawaban. Siswa memberikan jawaban yang dengan memilih salah satu jawaban yang telah disediakan. Penyusunan item-item angket berdasarkan indikator yang telah ditetapkan sebelumnya. Pemberian skor menggunakan skala 1 sampai 4. Sebelum digunakan untuk mengambil data penelitian, instrumen tersebut diuji terlebih dahulu dengan uji validitas dan realibilitas untuk mengetahui kualitas angket.

a. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Sebuah instrumen akan dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Teknik yang digunakan untuk menentukan validitas butir angketnya adalah menggunakan teknik korelasi rumus

Product-Moment dari Pearson dengan rumus sebagai berikut:

Untuk menghitung validitas butir soal angket digunakan rumus product

moment sebagai berikut:

rxy =

Keterangan:

rxy : koefisien korelasi suatu butir soal (koefisien validitas) X : hasil pengukuran suatu tes yang ditentukan validitasnya Y : kriteria yang dipakai

N : jumlah subyek

commit to user Kriteria item dinyatakan tidak valid jika rxy ≤ rtabel Kriteria validitas suatu tes (rxy ) adalah sebagai berikut: 0,81 ─ 1,00 : Sangat Tinggi (ST)

0,60 ─ 0,80 : Tinggi (T) 0,41 ─ 0,60 : Cukup (C) 0,21 ─ 0,40 : Rendah (R)

0,00 ─ 0,20 : Sangat Rendah (SR) (Sumber: Suharsimi Arikunto, 2008: 75 ) b. Uji Reliabilitas

Digunakan untuk mengetahui sejauh mana pengukuran dapat memberikan hasil yang relatif tidak berbeda bila dilakukan pengukuran kembali kepada subyek yang sama. Untuk mengetahui tingkat realibilitas suatu butir soal yang menghendaki gradualisasi penilaian digunakan penilaian rumus alpha (digunakan untuk mencari realibilitas yang skornya bukan 1 atau 0) yaitu sebagai berikut:

rtt = α =                

2 2 1 1 t i S S N N Keterangan:

rtt : koefisien realibilitas instrumen

N : banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal ΣSi2 : jumlah kuadrat S tiap-tiap item

St2 : kuadrat dari S total keseluruhan item dimana St = 1 2

 

2

X X

N N

commit to user 0,91 ─ 1,00 : Sangat Tinggi (ST) 0,71 ─ 0,90 : Tinggi (T)

0,41 ─ 0,70 : Cukup (C) 0,21 ─ 0,40 : Rendah (R)

Negatif ─ 0,20 : Sangat Rendah (SR) (Sumber: Masidjo, 2007: 209-239)

Dokumen terkait