• Tidak ada hasil yang ditemukan

Intensitas Pembayaran Profit Sharing (MMR)

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1. Intensitas Pembayaran Profit Sharing (MMR)

PT Bank Syariah Mega Indonesia Tbk (BSMI), PT Bank Muamalat Indonesia Tbk, dan PT Bank Mandiri Syariah (BSM) menggunakan rasio MMR untuk mengukur besarnya penyaluran dana kepada masyarakat melalui akad profit sharing selama periode 2008-2010. Cara menghitung rasio ini dengan membandingkan pembiayaan mudharabah dan musyarakah terhadap total pembiayaan yang dikeluarkan BSMI, BMI, dan BSM.

Rasio MMR tertinggi pada BSMI terjadi pada tahun 2008 dengan nilai 97,52% dan terendah pada tahun 2010 dengan selisih 3,8%. BMI memiliki rasio MMR tertinggi pada tahun 2008 senilai 98,64% dan rasio terendah 64,53% pada tahun 2010. Rasio MMR untuk BSM tahun 2008-2010 relatif sama besarnya, rasio MMR tertinggi bernilai 47,52% terjadi tahun 2010 hanya selisih 0,32% dengan rasio MMR terendah yang terjadi pada 2008.

Pada BSMI, BMI, dan BSM Tahun 2008-2010 (dalam Jutaan Rupiah)

Sumber: Laporan Keuangan BSMI, BMI, dan BSM Tahun 2008-2010 (Data Diolah)

Menurut Setiawan (2008) kriteria penilaian peringkat untuk rasio MMR adalah sebagai berikut: Peringkat 1 = MMR > 50%; Peringkat 2 = 40% < MMR ≤ 50%; Peringkat 3 = 30% < MMR ≤ 40%; Peringkat 4 = 20% < MMR ≤ 30%; dan Peringkat 5 = MMR ≤ 20%, maka peringkat rata-rata untuk rasio MMR pada BSMI dan BMI adalah peringkat 1 dengan nilai 95,83% dan 87,05%. BSM ada diperingkat 2 dengan rasio MMR 47,52%. Artinya akad profit sharing yang dikeluarkan BSMI lebih besar dibandingkan dengan BMI dan BSM.

2. Rasio Intensitas Fungsi Agency (AR)

Rasio intensitas fungsi agency (AR) digunakan BSMI, BMI, dan BSM untuk mengetahui peranan masing-masing bank dalam rangka mendorong masyarakat berinvestasi selama periode 2008-2010. Rasio AR dihitung dengan membandingkan dana pihak ketiga (DPK) profit sharing yang berasal dari tabungan dan deposito mudharabah bagi hasil dengan total dana pihak ketiga.

BANK SYARIAH 2008 2009 2010 Rata-Rata

BSMI Mudharabah+Musyarakah 132.622 193.926 140.095 155.547,67 Total Pembiayaan 135.991 201.462 149.474 162.309 Rasio 97,52% 96,25% 93,73% 95,83% Peringkat 1 1 1 1 BMI Mudharabah+Musyarakah 4.952.492 5.880.028 7.511.227 6.114.582,33 Total Pembiayaan 5.020.762 6.00.1053 11.639.888 7.553.901 Rasio 98,64% 97,98% 64,53% 87,05% Peringkat 1 1 1 1 BSM Mudharabah+Musyarakah 5.247.917 6.200.583 8.279.793 6.576.097,67 Total Pembiayaan 11.084.066 13.039.488 17.367.238 6.168.358,67 Rasio 47,35% 47,55% 47,67% 47,52% Peringkat 2 2 2 2

Tabel 4.16 memperlihatkan bahwa rasio AR tertinggi pada BSMI, BMI, dan BSM terjadi pada tahun 2009 dengan nilai 75,26%, 92,64%, dan 90,06%. Rasio AR terendah tahun 2010 dengan selisih masing-masing 11,93% untuk BSMI, 10,26% untuk BMI, dan 7,76% untuk BSM.

Tabel 4.16

Dana Pihak Ketiga (DPK) Profit Sharing dan Total DPK Pada BSMI, BMI, dan BSM Tahun 2008-1010

(dalam Jutaan Rupiah)

Sumber: Laporan Keuangan BSMI, BMI, dan BSM Tahun 2008-2010 (Data Diolah) Nilai rata-rata rasio AR untuk BSMI adalah 70,02% berada diperingkat 3, kemudian BMI dan BSM diperingkat 2 dengan nilai 89% dan 86,62%. Ini menunjukkan bahwa peranan BMI secara kumulatif lebih baik dalam mendorong masyarakat berinvestasi. Pemberian peringkat dilakukan mengikuti kriteria penilaian peringkat untuk rasio AR sebagai berikut: Peringkat 1 = AR > 90%; Peringkat 2 = 80% < AR ≤ 90%; Peringkat 3 = 70% < AR ≤ 80%; Peringkat 4 = 60% < AR ≤ 70%; dan Peringkat 5 = AR ≤ 60%.

BANK SYARIAH 2008 2009 2010 Rata-Rata

BSMI DPK Profit Sharing 1.877.441 2.910.850 2.558.962 2.449.084,33

Total DPK 2.626.471 3.947.370 4.040.981 353.8274

Rasio 71,48% 75,26% 63,33% 70,0233%

Peringkat 3 3 4 3

BMI DPK Profit Sharing 9.268.171 12.371.257 15.301.100 12.313.509,33 Total DPK 10.073.954 13.353.851 18.574.017 14.00.0607,33 Rasio 92% 92,64% 82,38% 89,0067% Peringkat 1 1 2 2 BSM DPK Profit Sharing 12.958.242 15.683.825 23.602.364 17.414.810,33 Total DPK 14.808.926 17.414.039 28.680.965 20.301.310 Rasio 87,50% 90,06% 82,30% 86,62% Peringkat 2 1 2 2

1.3 Kontribusi Pembangunan Jangka Panjang (KPJP)

Rasio kontribusi pembangunan jangka panjang digunakan untuk melihat peranan BSMI, BMI, dan BSM dalam mendukung pembangunan ekonomi nasional selama periode 2008-2010. Perhitungan rasio KPJP dilakukan dengan membandingkan pembiayaan jangka panjang BSMI, BMI, dan BSM selama lima tahun dengan total aktiva yang dimiliki oleh masing-masing bank syariah tersebut. Perhitungannya dapat dilihat pada Tabel 4.17 berikut ini.

Tabel 4.17

Pembiayaan Jangka Panjang dan Total Aktiva Pada BSMI, BMI, dan BSM Tahun 2008-2010

(dalam Jutaan Rupiah)

Sumber: Laporan Keuangan BSMI, BMI, dan BSM Tahun 2008-2010 (Data Diolah) Pada Tabel 4.17 terlihat tahun 2009 merupakan rasio KPJP tertinggi bagi BSMI dengan nilai 14,33% selisih 1,04% dengan rasio KPJP terendah tahun 2010. Untuk BMI dan BSM, rasio KPJP tertinggi terjadi tahun 2008 dengan nilai masing-masing 16,3% dan 14,68% dan rasio KPJP terendah sama-sama terjadi tahun 2009 dengan nilai berurutan 13,88% dan 13,66%

BANK SYARIAH 2008 2009 2010 Rata-Rata

BSMI Pembiayaan Jangka Panjang 436.584 628.147 616.355 560.362 Total Aktiva 3.096.201 4.381.991 4.637.730 4.038.640,67 Rasio 14,16% 14,33% 13,29% 13,9267% Peringkat 2 2 2 2 BMI Pembiayaan Jangka Panjang 2.052.776 2.229.987 3.117.412 246.6725 Total Aktiva 12.596.715 16.064.093 21.442.596 16.701.134,67 Rasio 16,30% 13,88% 14,54% 14,9067% Peringkat 1 2 2 1 BSM Pembiayaan Jangka Panjang 250.601 3.009.148 4.586.797 2.615.515,33 Total Aktiva 17.065.938 22.036.535 32.481.873 23.861.448,67 Rasio 14,68% 13,66% 14,12% 14,1533% Peringkat 2 2 2 2

Kriteria penilaian peringkat untuk rasio KPJP sebagai berikut: Peringkat 1 = KPJP > 15%; Peringkat 2 = 12% < KPJP ≤ 15%; Peringkat 3 = 9% < KPJP ≤ 12%; Peringkat 4 = 6% < KPJP ≤ 9%; dan Peringkat 5 = KPJP ≤ 6%. Berdasarkan kriteria tersebut rasio KPJP BSM ada diperingkat 1 dengan nilai 14,15%, selisih 0,22% dengan BSMI dan 0,76% dengan BMI yang ada diperingkat 2 sekaligus mengindikasikan bahwa BSM lebih baik dalam mendukung pembangunan ekonomi nasional dibandingkan BSMI dan BMI. 1.4 Rasio Pendalaman Fungsi Agency (PFA)

Rasio pendalaman fungsi agency (PFA) memberikan informasi peranan BSMI, BMI, dan BSM dalam mendorong masyarakat berinvestasi dengan jangka waktu lebih panjang sehingga pembangunan ekonomi dapat dilaksanakan lebih luas. Cara melakukan perhitungan terhadap rasio PFA adalah membandingkan deposito dan obligasi mudharabah BSMI, BMI, dan BSM dengan total kewajiban.

Tabel 4.18

Deposito, Obligasi Mudharabah, dan Total Kewajiban Pada BSMI, BMI, dan BSM Tahun 2008-2010

(dalam Jutaan Rupiah)

Sumber: Laporan Keuangan BSMI, BMI, dan BSM Tahun 2008-2010 (Data Diolah)

Bank Syariah 2008 2009 2010 Rata-Rata

BSMI Deposito,ObligasiMudharabah 1.871.329 2.899.210 2.334.354 2368.297,67

Total Kewajiban 2.837.266 4.063.070 4.255.955 3.718.763,67

Rasio 65,96% 71,36% 54,85% 64,0567%

Peringkat 2 1 3 2

BMI Deposito,Obligasi Mudharabah 5.398.177 8.078.542 10.604.749 8.027.156

Total Kewajiban 11.669.765 15.166.058 19.693.440 15.509.754,33

Rasio 46,26% 53,27% 53,85% 51,1267%

Peringkat 4 3 3 4

BSM Deposito ,ObligasiMudharabah 7.802.362 9.173.747 14.746.153 10.574.087,33

Total Kewajiban 15.857.510 20.436.075 30.461.258 22.251.614,33

Rasio 49,20% 44,89% 48,41% 47,5%

Tabel 4.18 menunjukkan bahwa rasio PFA tertinggi tahun 2008 pada BSM adalah 71,36% lebih besar 17,51% dengan rasio tertinggi BMI tahun 2010 dan 22,16% lebih besar dibanding rasio PFA BSM tahun 2008. Untuk rasio PFA terendah ada BSM tahun 2009 dengan nilai 44,89% lebih rendah dibanding dengan BSMI 54,85% dan BMI 42,26%.

Kriteria penilaian peringkat untuk rasio PFA sebagai berikut: Peringkat 1 = PFA > 70%; Peringkat 2 = 60% < PFA ≤ 70%; Peringkat 3 = 50% < PFA ≤ 60%; Peringkat 4 = 40% < PFA ≤ 50%; dan Peringkat 5 = PFA ≤ 40%, maka nilai rata-rata rasio PFA untuk BSMI 64,06% berada diperingkat 2, sedangkan rasio PFA BMI 51,23%, dan rasio PFA BSM 47,5% sama-sama berada diperingkat 4. Hal ini menunjukkan bahwa BSMI lebih menyiapkan diri untuk medorong masyarakat berinvestasi jangka panjang guna mensukseskan pembangunan ekonomi jangka panjang, berbeda dengan iklim investasi yang didorong BMI.

3.2 Kontribusi Kepada Masyarakat (KKM)

Kontribusi kepada masyarakat (KKM) memperlihatkan seberapa besar peranan BSMI, BMI, dan BSM dalam distribusi zakat, pembiayaan kebajikan (qardh), dan dana sosial lainnya kepada masyarakat sepanjang tahun 2008-2010. Rasio KKM dinilai dari aspek rasio pembayaran qardh, rasio kinerja zakat, rasio pelaksana funsi sosial (RFS), dan Rasio Pelaksana Fungsi Edukasi (CSR).

1. Rasio Pembiayaan Qardh (QR)

Rasio Qardh dihitung untuk melihat besarnya kontribusi yang dilakukan oleh BSMI, BMI, dan BSM dengan cara menyalurkan dana kebajikan. Rasio ini diperoleh dengan membandingkan pembiayaan qardh dengan total pembiayaan. Semakin tinggi rasio QR maka semakin baik juga peranan bank syariah dalam menyalurkan dana kebajikan. Pembayaran qardh dan total pembiayaan terdapat pada Tabel 4.19 berikut ini.

Tabel 4.19

Pembiayaan Qardh dan Total Pembiayaan Pada BSMI, BMI, dan BSM Tahun 2008-2010

(dalam Jutaan Rupiah)

Sumber: Laporan Keuangan BSMI, BMI, dan BSM Tahun 2008-2010 (Data Diolah) Dari Tabel 4.19 terlihat bahwa BSMI memiliki rasi QR tertinggi tahun 2008 dengan nilai 61,03% dan rasio terendahnya pada tahun 2008 dengan nilai 0,48%. Untuk BMI dan BSM rasio QR tertinggi terjadi tahun 2010 dengan nilai 10,17% dan 12,87% dan tahun 2008 mengalami rasio QR terendah dengan nilai 3,67% dan 5,52%.

Kriteria penilaian peringkat untuk rasio QR adalah: Peringkat 1 = QR

BANK SYARIAH 2008 2009 2010 Rata-Rata

BSMI Pembiayaan Qardh 657 122.951 66.371 63.326,33

Total Pembiayaan 135.991 201.462 149.474 162.309

Rasio 0,48% 61,03% 44,4% 39,02%

Peringkat 5 1 1 1

BMI Pembiayaan Qardh 184.257 303.095 1.183.654 557.002 Total Pembiayaan 5.020.762 6.001.053 11.639.888 7.553.901 Rasio 3,67% 5,05% 10,17% 7,37% Peringkat 2 1 1 1 BS M Pembiayaan Qardh 612.024 1.049.904 2.235.068 1.298.998,67 Total Pembiayaan 11.084.066 13.039.488 17.367.238 6.168.358,67 Rasio 5,52% 8,05% 12,87% 8,8133% Peringkat 1 1 1 1

Peringkat 4 = 1% < QR ≤ 2%; dan Peringkat 5 = QR ≤ 1%. Maka nilai rata-rata untuk rasio QR pada BSMI, BMI, dan BSM diklasifikasikan ke dalam peringkat 1 dengan nilai 39,02%, 7,37%, dan 8,81%. Hal ini menunjukkan bahwa peranan BSMI dalam membantu masyarakat dengan menyalurkan dana kebajikan tahun 2008-2010 secara kumulatif lebih tinggi dibanding dengan BSM dan BMI.