• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1.2 Rentabilitas ( Earnings )

Rasio rentabilitas menggambarkan kemampuan PT Bank Mega Syariah Tbk (BSMI), PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (BMI) serta PT Bank Mandiri Syariah Tbk (BSM) dalam meningkatkan labanya melalui semua kemampuan dan sumber daya yang dimiliki sehingga tingkat efisiensi dan profitabilitas dari ketiga bank syariah tersebut dapat tercapai secara maksimal. Penilaian terhadap rasio rentabilitas terhadap BSMI, BMI, dan BMI akan dilakukan dengan menggunakan

lima komponen rasio, yaitu rasio Net Operating Margin (NOM), Return On Asset

(ROA), Diversifikasi Pendapatan (DP), dan Return On Equity (ROE). 1. Net Operating Margin (NOM)

Rasio Net Operating Margin (NOM) digunakan untuk menggambarkan pendapatan operasional BSMI, BMI, dan BSM yang dilihat dari aktiva produktif yang dimiliki bank syariah tersebut. Rasio NOM didapat dengan membagi pendapatan operasional yang didapat BSMI, BMI, dan BSM setelah distribusi bagi hasil dikurangi dengan biaya operasional termasuk beban operasional yang berasal dari penyisihan penyusutan aktiva produktif (PPAP) yang wajib dibentuk. Tabel 4.3 menyajikan data pendapatan operasional, distribusi bagi hasil, biaya operasional, serta aktiva produktif yang dimiliki oleh BSMI, BMI, dan BSM.

Tabel 4.3

Pendapatan Operasional, Distribusi Bagi Hasil (DBH), Biaya Operasional dan Aktiva Produktif BSMI, BMI, dan BMI Tahun 2008-2010

(dalam Jutaan Rupiah)

Bank Syariah 2008 2009 2010 Rata-Rata

BSMI

Pendapatan Operasional 367.313 764.195 971.497 701.001,67 Distribusi Bagi Hasil 116.738 215.858 185.710 172.768,67 Biaya Operasional 226.994 464.943 566.115 419.350,67 Aktiva Produktif 2.790.323 3.920.322 4.187.256 3.632.633,67 Rasio 4,43% 2,13% 5,25% 3% Peringkat 1 2 1 2 BMI Pendapatan Operasional 1.468.034 1.746.522 1.885.707 1.700.087,67 Distribusi Bagi Hasil 515.423 822.350 764.601 700.791,33 Biaya Operasional 624.919 846.607 884.489 785.338,33 Aktiva Produktif 11.644.551 15.083.200 19.881.169 15.536.306,67 Rasio 2,81% 0,51% 1,19% 1,38% Peringkat 2 5 4 4 BSM Pendapatan Operasional 2.922.024 2.837.786 4.012.925 3.257.578,33 Distribusi Bagi Hasil 793.049 927.052 1.188.913 969.671,33 Biaya Operasional 964.387 1.153.376 1.692.371 1.270.044,67 Aktiva Produktif 16.402.071 21.319.071 30.743.722 22.821.621,33

Rasio 7,1% 3,55% 3,68% 4,46%

Peringkat 1 1 1 1

Tabel 4.3 memperlihatkan bahwa rasio NOM terendah pada BSMI terdapat pada tahun 2008 yaitu sebesar 2,13% kemudian mengalami peningkatan sepanjang tahun. Tahun 2010 rasio NOM meningkat menjadi 5,25% dan menjadikan tahun 2010 sebagai tahun dengan rasio NOM tertinggi sepanjang 2008-2010. Berbeda dengan rasio NOM pada BSMI, BMI dan BSM mengalami hal kebalikannya. Nilai rasio NOM pada tahun 2008 merupakan rasio NOM tertinggi untuk kedua bank syariah ini dengan tingkat rasio 2,81% dan 7,1%. Sedangkan rasio terendahnya ada di tahun 2009 dengan nilai 0,51% dan 3,55%.

Adapun kriteria penilaian peringkat rasio NOM menurut BI (2007) sebagai berikut: Peringkat 1 = NOM > 3%; Peringkat 2 = 2% < NOM ≤ 3%; Peringkat 3 = 1,5% < NOM ≤ 2%; Peringkat 4 = 1% < NOM ≤ 1,5%; dan Peringkat 5 = NOM ≤ 1%. Dengan demikian nilai rata-rata rasio Net Operating Margin (NOM) pada BMI berada diurutan terendah dengan nilai rasio 1,38% dan berada diperingkat 3. Kemudian disusul dengan BSMI berada diperingkat 2 dengan rasio 3%. Dan diperingkat teratas ada BSM dengan rasio 4,46%. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas aktiva produktif BSM dalam menghasilkan laba operasional lebih baik 3,08% dibanding BMI dan lebih baik 1,46% dibanding BSMI.

2. Return On Assets (ROA)

Rasio Return On Assets (ROA) pada BSMI, BMI, dan BSM digunakan mengukur keberhasilan manajemen bank syariah dalam menghasilkan laba. Rasio ROA didapat dengan cara membandingkan antara laba sebelum pajak dengan total

aset. Di bawah ini disajikan Tabel 4.4 tentang data laba sebelum pajak dan total aset yang dimiliki oleh BSMI, BMI, dan BSM tahun 2008-2010.

Tabel 4.4

Laba Sebelum Pajak dan Total Aktiva Pada BSMI, BMI, dan BSM Tahun 2008-2010 (dalam Jutaan Rupiah)

Sumber: Laporan Keuangan BSMI, BMI, dan BSM tahun 2008-2010 (Data Diolah) Tabel 4.4 menperlihatkan bahwa rasio Return On Assets (ROA) pada BSMI terendah berada pada tahun 2008 dengan rasio 0,77%. Kemudian tahun 2009 mengalami kenaikan sebesar 1,14% yang menjadikan rasio ROA 2009 menjadi rasio ROA tertinggi sepanjang tiga tahun, namun pada tahun 2010 rasio ROA mengalami penurunan 0,08% dari tahun 2009 walaupun tetap lebih besar dibanding tahun 2010. Untuk BMI rasio ROA tertinggi terjadi pada tahun 2008 yaitu sebesar 2,34% kemudian tahun 2009 menurun menjadi 0,40% karena laba sebelum pajak BMI mengalami penurunan yang sangat tajam. Namun, tahun 2010 laba BMI mengalami peningkatan lagi sebanding dengan peningkatan rasio ROA menjadi 1,08%. Rasio ROA pada BSM tahun 2008 adalah 1,67% dan menjadikan rasio terendah pada BSM. Tahun 2009 rasio ROA mengalami peningkatan 0,23% dari tahun 2008 dan menjadi rasio tertinggi sepanjang kurun waktu tiga tahun sebelum akhirnya menurun 0,15% di tahun 2010.

BANK SYARIAH 2008 2009 2010 Rata-Rata

BSMI

Laba Sebelum Pajak 23.717 83.785 84.352 63.951,33

Total Aktiva 3.096.201 4.381.991 4.637.730 4.038.640,67

Rasio 0,77% 1,91% 1,83% 1,502%

Peringkat 3 1 1 1

BMI

Laba Sebelum Pajak 294.797 64.725 231.076 196.866

Total Aktiva 12.596.715 16.064.093 2.1442.596 1.6701.134,67

Rasio 2,34% 0,40% 1,08% 1,27%

Peringkat 1 4 3 2

BSM

Laba Sebelum Pajak 285.085 418.403 568.733 424.073,67 Total Aktiva 17.065.938 22.036.535 32.481.873 23.861.448,67

Rasio 1,67% 1,90% 1,75% 1,77%

Nilai rata-rata rasio ROA pada BSMI adalah 1,502% dan berada di peringkat 1 kriteria penilaian. Kemudian BMI memiliki rasio ROA senilai 1,27% yang berada pada posisi 2 dan BSM menduduki rasio rata-rata tertinggi dengan nilai rasio senilai 1,77% atau berada diperingkat 1. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan manajerial BSM lebih baik 0,268% dalam mengelola aktiva untuk meningkatkan laba dibandingkan dengan kemampuan manajerial BSMI. BMI memiliki kemampuan manajerial terburuk dalam mengelola aktiva untuk meningkatkan pendapatan. Hal ini terbukti karena pada tahun 2009 BMI mengalami penurunan laba sebelum yang sangat tajam sampai Rp 230 Milyar. Adapun kriteria penilaian peringkat ROA ini menurut BI (2007) adalah: Peringkat 1 = ROA > 1,5%; Peringkat 2 = 1,25% < ROA ≤ 1,5%; Peringkat 3 = 0,5% < ROA ≤ 1,25%; Peringkat 4 = 0% < ROA ≤ 0,5%; dan Peringkat 5 = ROA ≤ 0%.

3. Rasio Efisiensi Kegiatan Operasional (REO)

PT Bank Mega Syariah Tbk (BSMI), PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (BMI) serta PT Bank Mandiri Syariah Tbk (BSM) menggunakan rasio efisiensi kegiatan operasional (REO) untuk tingkat efisiensi bank dalam kegiatan operasionalnya. Rasio REO dihitung dengan cara membandingkan biaya operasional BSMI, BMI, dan BSM dengan pendapatan operasional bank tersebut setelah distribusi bagi hasil. Tabel 4.5 disajikan daftar biaya operasional dan pendapatan operasional BSMI, BMI, dan BSM tahun 2008-2010.

Tabel 4.5

Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional Pada BSMI, BMI, dan BSM Tahun 2008-2010 (dalam Jutaan Rupiah)

Sumber: Laporan Keuangan BSMI, BMI, dan BSM tahun 2008-2010 (Data Diolah)

Untuk periode 2008-2010, tahun 2008 BSMI dan BMI memiliki tingkat efisiensi yang terburuk yaitu 61,80% dan 53,50%. Kemudian tingkat efisiensi kedua bank tersebut mengalami perbaikan sehingga pada tahun 2010 efisiensinya membaik 1,5% dan 3,88% dibanding tahun 2008. Berbanding terbalik dengan BSMI dan BMI, tahun 2008 merupakan tahun dengan efisiensi terbaik bagi BSM dengan rasio 33% karena pada tahun-tahun berikutnya rasio REO BSM mengalami peningkatan yang mengindikasikan bahwa peningkatan biaya operasional lebih besar dibandingkan dengan pendapatan operasional bank tersebut.

Adapun kriteria penilaian peringkat REO menurut BI (2007) adalah: Peringkat 1 = REO ≤ 83%; Peringkat 2 = 83% < REO ≤ 85%; Peringkat 3 = 85% < REO ≤ 87%; Peringkat 4 = 87% < REO ≤ 89%; dan Peringkat 5 = REO > 89%. Untuk nilai rata-rata rasio REO pada BSMI, BMI, dan BSM

BANK SYARIAH 2008 2009 2010 Rata-Rata

BSMI Biaya Operasional 226.994 464.943 566.115 419.350,67 Pendapatan Operasional 367.313 764.195 971.497 701.001,67 Rasio 61,80% 60,84% 58,27% 60,3% Peringkat 1 1 1 1 BMI Biaya Operasional 624.919 846.607 884.489 785.338,33 Pendapatan Operasional 1.468.034 1.746.522 1.885.707 1.700.087,67 Rasio 53,50% 48,47% 46,90% 49,62% Peringkat 1 1 1 1 BSM Biaya Operasional 964.387 1.153.376 1.692.371 1.270.044,67 Pendapatan Operasional 2.922.024 2.837.786 4.012.925 3.257.578,33 Rasio 33% 40,64% 42,17% 38,6% Peringkat 1 1 1 1

periode 2008-2010 masing-masing mendapatkan peringkat 1. Dengan rincian rasio REO untuk BSMI senilai 60,3%, BMI senilai 49,62%, dan BSM senilai 38,6%. Meskipun sama-sama berada diperingkat 1, namun tingkat efesiensi operasional terbaik dimiliki oleh BSM, kemudian disusul dengan BMI, selanjutnya diposisi akhir ada BSMI.

4. Diversifikasi Pendapatan (DP)

Perhitungan rasio diversifikasi pendapatan (DP) bertujuan untuk mengukur kemampuan PT Bank Mega Syariah Tbk (BSMI), PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (BMI) serta PT Bank Mandiri Syariah Tbk (BSM) dalam menghasilkan pendapatan bersbasis fee. Rasio diversifikasi pendapatan (DP) dihitung dengan membandingkan pendapatan berbasis fee yang didapatkan oleh BSMI, BMI, dan BSM dari jasa-jasa perbankan yang diberikan dengan pendapatan dari penyaluran dana yang telah dikurangi dengan bagi hasil untuk investor dana investasi.

Diversifikasi pendapatan terbaik pada BSMI terjadi pada tahun 2009 dengan rasio 11,30% dan terendah terjadi pada tahun 2010 dengan rasio 9,93%. Diversifikasi pendapatan terbaik untuk BMI dan BSM terjadi pada tahun 2010 dengan nilai rasio 1,11% dan 25,1%. Sedangkan untuk diversifikasi terendahnya terjadi pada tahun 2008 dengan nilai 0,64% dan 14,14%. Hal ini digambarkan pada Tabel 4.6.

Tabel 4.6

Pendapatan Berbasis Fee dan Pendapatan dari Penyaluran Dana Pada BSMI, BMI, dan BSM Tahun 2008-2010

(dalam Jutaan Rupiah)

Sumber: Laporan Keuangan BSMI, BMI, dan BSM tahun 2008-2010 (Data Diolah)

Diversifikasi pendapatan (DP) periode 2008-2010 terbaik diperoleh BSM dengan rasio sebesar 20,48% , kemudian BSMI dengan rasio 10,5% diperingkat 2, terakhir BMI dengan rasio 2,29% diperingkat 5. Hal ini mengindikasikan ketergantungan BSM terhadap pendapatan dari penyaluran dana lebih rendah dari BMSI dan BMI. Kriteria penilaian peringkat dalam rasio DP telah ditetapkan oleh BI (2007) dengan rincian sebagai berikut: Peringkat 1 = DP > 12%; Peringkat 2 = 9% < DP ≤ 12%; Peringkat 3 = 6% < DP ≤ 9%; Peringkat 4 = 3% < DP ≤ 6%; dan Peringkat 5 = DP ≤ 3%.

BANK SYARIAH 2008 2009 2010 Rata-Rata

BSMI Pendapatan Berbasis Fee 36.056 61.968 78.045 58.689,67 Pendapatan dari Penyaluran Dana 350.575 548.337 785.787 561.566,33 Rasio 10,28% 11,30% 9,93% 10,5% Peringkat 2 2 2 2 BMI Pendapatan Berbasis Fee 5.951 6.400 12.428 8.259,67 Pendapatan dari Penyaluran Dana 924.172 952.611 1.121.106 999.296,33 Rasio 0,64% 0.67% 1,11% 2,292% Peringkat 5 5 5 5 BSM Pendapatan Berbasis Fee 300.986 346.972 566.543 404.833,67 Pendapatan dari Penyaluran Dana 2.128.975 1.563.760 2.257.469 1.983.401,33 Rasio 14,14% 22,19% 25,1% 20,48% Peringkat 1 1 1 1

5. Retun On Equity (ROE)

Rasio return on equity (ROE) merupakan rasio pengamatan (observed) dalam penilaian rentabilitas. PT Bank Mega Syariah Tbk (BSMI), PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (BMI) serta PT Bank Mandiri Syariah Tbk (BSM) menggunakan rasio ROE untuk mengukur kemampuan ketiga bank tersebut dalam memperoleh laba bersih yang dikaitkan dengan pemabayaran deviden. Semakin besar rasio ROE maka semakin besar kemampuan modal sendiri/ekuitas dalam menghasilkan laba. Tabel 4.7 memperlihatkan rasio ROE yang dimiliki oleh BSMI, BMI, dan BSM untuk tahun2008-2010.

Tabel 4.7

Rasio Retun On Equity Pada BSMI, BMI, dan BSM Tahun 2008-2009 BANK SYARIAH 2008 2009 2010 Rata-Rata

BSMI 11,06% 39,97% 26,81% 25,95%

BMI 33,14% 8,03% 17,78% 19,65%

BSM 46,21% 44,20% 63,58% 51,33%

Sumber: Laporan Keuangan BSMI, BMI, dan BSM Tahun 2008-2010 (Data Diolah) Nilai rasio ROE rata-rata periode 2008-2010 tertinggi adalah 51,33% yang terjadi pada BSM. Kemudian diikuti dengan BSMI dengan selisih rasio sebesar 25,38% dan rasio terendah terjadi pada BMI dengan selisih 31,65% dengan BSM. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan modal disetor dalam menghasilkan laba pemegang saham pada BSM lebih baik dibandingkan dengan kedua bank lainnya yaitu BSMI dan BMI. Grafik 4.1 juga menggambarkan perbandingan rasio antara BSMI, BMI, dan BSM periode 2008-2010.

Grafik 4.1

Rasio Return On Equity Pada BSMI, BMI, dan BSM Tahun 2008-2010

Sumber: Laporan Keuangan BSMI, BMI, dan BSM Tahun 2008-2010 (Data Diolah) Dari Grafik 4.1 terlihat bahwa rasio ROE tertinggi pada BSMI terjadi pada tahun 2009 dengan rasio 39,97% dan terendah pada tahun 2008 dengan selisih 28,21%. Untuk BMI, rasio ROE tertinggi terjadi pada tahun 2008 dengan rasio 33,14% dan terendah terjadi pada tahun 2009 dengan selisih 25,11%. Selanjutnya BSM memiliki rasio tertinggi sebesar 63,58% tahun 2010 yang sebelumnya pada tahun 2009 berada pada titik terendah dengan rasio 44,20%. Karena rasio ROE merupakan rasio pengamatan (observed), maka rasio ini tidak diklasifikasikan sesuai dengan kriteria pemeringkatan yang diatur oleh BI tahun 2007.