• Tidak ada hasil yang ditemukan

Manusia dalam hidup bermasyarakat, akan saling berhubungan dan saling membutuhkan satu sama lain. Kebutuhan itulah yang dapat menimbulkan suatu proses interaksi sosial. Maryati dan Suryawati (2003: 22) menyatakan bahwa, Interaksi sosial adalah kontak atau hubungan timbal balik atau interstimulasi dan respons antar individu, antar kelompok atau antar individu dan kelompok. Pendapat lain dikemukakan oleh Murdiyatmoko dan Handayani (2004: 50), Interaksi sosial adalah hubungan antar manusia yang menghasilkan suatu proses pengaruh mempengaruhi yang menghasilkan hubungan tetap dan pada akhirnya memungkinkan pembentukan struktur sosial. Interaksi positif hanya mungkin terjadi apabila terdapat suasana saling mempercayai, menghargai, dan saling mendukung (Siagian, 2004: 216). Menurut H.Bonner dalam bukunya “Social

Psykologi” sebagaimana dikutip oleh Gerungan(1996) dalam Sunaryo (2004)

commit to user

individu manusia dimana kelakuan individu yangsatu mempengaruhi , mengubah, atau memperbaiki kelakuan individu yang lainnya, atau sebaliknya. Manusia membutuhkan hubungan bukan saja dengan individu lain, tetapi juga dengan lingkungan tempat ia berada. Lingkungan memengaruhi individu dalam mengembangkan, menggiatkan, dan memberikan sesuatu yang ia butuhkan. Dalam setiap hidup bersama itu terjadi hubungan antara manusia dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya, sedangkan untuk mencapai keinginan timbale balik. Hubungan ini disebut interaksi sosial (Sunaryo, 2004: 267).

Menurut Homans (Ali, 2004: 87) mendefisikan interaksi sebagai suatu kejadian ketika suatu aktivitas yang dilakukan oleh seseorang terhadap individu lain diberi ganjaran atau hukuman dengan menggunakan suatu tindakan oleh individu lain yang menjadi pasangannya. Konsep yang dikemukakan oleh Homans ini mengandung pengertian bahwa suatu tindakan yang dilakukan oleh seseorang dalam interaksi merupakan suatu stimulus bagi tindakan individu lain yang menjadi pasangannya. Shaw mendefinisikan bahwa interaksi adalah suatu pertukaran antarpribadi yang masing- masing orang menunjukkan perilakunya satu sama lain dalam kehadiran mereka, dan masing- masing perilaku mempengaruhi satu sama lain. (Ali, 2004: 87).

Interaksi sosial ialah hubungan antara individu, individu dengan individu, individu satu dapat mrmpengaruhi individu yang lain atau sebaliknya, jadi terjadi hubungan yangsaling timbal balik (Bimo Walgito, 2001) dalam Sunaryo (2004: 267). Sedagkan Hugo F. Reading (1986: 207) mendefinisikan interaksi sebagai proses saling merangsang dan menanggapi satu sama lain. Menurut S.S. Sargent,

commit to user

Social interation is to consider social behavior always within a group frame work,

as related to group structure and function (Santosa, 2004:11) yang artinya tingkah

laku sosial individu dipandang sebagai akibat adanya struktur dan fungsi kelompok.

Proses sosial adalah cara-cara berhubungan yang dilihat apabila orang- perorangan dan kelompok-kelompok sosial saling bertemu dan menentukan sistem serta bentu-bentuk hubungan tersebut atau apa yang akan terjadi apabila ada perubahan-perubahan yang menyebabkan goyahnya pola-pola kehidupan yang terlah ada. Proses sosial dapat diartikan sebagai pengaruh timbal-balik antara pelbagai segi kehidupan bersama, misalnya pengaruh-mempengaruhi antara sosial dengan politik, politik dengan ekonomi, ekonomi dengan hukum, dst.

Interaksi sosial merupakan kunci dari semua kedupan sosial, karena tanpa interkasi sosial tak akan mungkin ada kehidupan bersama. Interaksi sosial sebagai faktor utama dalam kehidupan sosial. Bentuk umum proses sosial adalah interaksi sosial (yang juga dapat dinamakan sebagai proses sosial) karena interasi sosial merupakan syarat utama terjadinya aktivitas-aktivitas sosial. Interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antara orang-orang perorangan, antara kelompok-kelompok manusia, maupun antara orang perorangan dengan kelompok manusia. Interaksi sosial antara kelompok-kelompok manusia terjadi anatara kelompok tersebut sebagai suatu kesatuan dan biasanya tidak menyangkut pribadi anggota-anggotanya

Interaksi sosial antara kelompok-kelompok manusia terjadi pula di dalam masyarakat. Interaksi tersebut lebih mencolok ketika terjadi benturan antara

commit to user

kepentingan perorangan dengan kepentingan kelompok. Interaksi sosial hanya berlangsung antara pihak-pihak apabila terjadi reaksi terhadap dua belah pihak. Interaksi sosial tak akan mungkin terjadi apabila manusia mengadakan hubungan yang langsung dengan sesuatu yang sama sekali tidak berpengaruh terhadap sistem syarafnya, sebagai akibat hubungan tersebut. Berlangsungnya suatu proses interaksi didasarkan pada perbagai faktor : 1) Imitasi, salah satu segi positifnya adalah bahwa imitasi dapat mendorong seseorang untuk mematuhi kaidah-kaidah dan nilai-nilai yang berlaku; 2) Sugesti, faktor sugesti berlangsung apabila seseorang memberi suatu pandangan atau suatu sikap yang berasal dari dirinya yang kemudian diterima oleh pihak lain; 3) Identifikasi, identifikasi sebenarnya merupakan kecenderungan atau keinginan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan pihak lain. Identifikasi sifatnya lebih mendalam daripada imitasi, karena kepribadian seseorang dapat terbentuk atas dasar proses ini; 4) Proses

simpati, sebenarnya merupakan suatu proses dimana seseorang merasa tertarik

pada pihak lain. Di dalam proses ini perasaan memegang peranan yang sangat penting, walaupun dorongan utama pada simpati adalah keinginan untuk memahami pihak lain dan untuk bekerja sama dengannya.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa interaksi mengandung pengertian hubungan timbal balik antara dua orang atau lebih, dan masing-masing orang yang terlibat di dalamnya memainkan peran secara aktif. Dalam interaksi juga lebih dari sekedar terjadi hubungan antara pihak- pihak yang terlibat melainkan terjadi saling mempengaruhi. Dalam penelitian ini diharapakan terjadi interaksi antara siswa dengan siswa, antara guru dengan siswa dan antara siswa

commit to user

dengan lingkungan serta antara siswa dengan sumber belajar. Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik antar individu dalam kelompok tertentu yaitu antara siswa dengan teman sekelasnya dalam bergaul yang didorong oleh keinginan untuk belajar bersama (kelompok). Thibaut dan Kelley dalam, Ali (2004: 87) mendefinisikan interaksi sebagai peristiwa saling mempengaruhi satu sama lain ketika dua orang atau lebih hadir bersama, mereka menciptakan suatu hasil satu sama lain atau berkomunikasi satu sama lain. Jadi dalam kasus interaksi, tindakan setiap orang bertujuan untuk mempengaruhi individu lain.

b. Macam - Macam Interaksi Sosial

Menurut Maryati dan Suryawati (2003: 23) interaksi sosial dibagi menjadi tiga macam, yaitu : 1). Interaksi antara individu dan individu. Dalam hubungan ini bisa terjadi interaksi positif ataupun negatif. Interaksi positif, jika jika hubungan yang terjadi saling menguntungkan. Interaksi negatif, jika hubungan timbal balik merugikan satu pihak atau keduanya (bermusuhan). 2). Interaksi antara individu dan kelompok. Interaksi ini pun dapat berlangsung secara positif maupun negatif. Bentuk interaksi sosial individu dan kelompok bermacam-macam sesuai situasi dan kondisinya. 3). Interaksi sosial antara kelompok dan kelompok Interaksi sosial kelompok dan kelompok terjadi sebagai satu kesatuan bukan kehendak pribadi. Misalnya, kerja sama antara dua perusahaan untuk membicarakan suatu proyek.

commit to user

Menurut Tim Sosiologi (2002: 29), interaksi sosial dikategorikan ke dalam dua bentuk, yaitu : 1). Interaksi sosial yang bersifat asosiatif, yakni yang mengarah kepada bentuk - bentuk asosiasi (hubungan atau gabungan) seperti : (a). Kerja sama, adalah suatu usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok untuk mencapai tujuan bersama. (b). Akomodasi, adalah suatu proses penyesuaian sosial dalam interaksi antara pribadi dan kelompok - kelompok manusia untuk meredakan pertentangan. (c). Asimilasi, adalah proses sosial yang timbul bila ada kelompok masyarakat dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda, saling bergaul secara intensif dalam jangka waktu lama, sehingga lambat laun kebudayaan asli mereka akan berubah sifat dan wujudnya membentuk kebudayaan baru sebagai kebudayaan campuran.(d). Akulturasi, adalah proses sosial yang timbul, apabila suatu kelompok masyarakat manusia dengan suatu kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur - unsur dari suatu kebudayaan asing sedemikian rupa sehingga lambat laun unsur - unsur kebudayaan asing itu diterima dan diolah ke dalam kebudayaan sendiri, tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian dari kebudayaan itu sendiri.

2. Interaksi sosial yang bersifat disosiatif, yakni yang mengarah kepada bentuk - bentuk pertentangan atau konflik, seperti : (a). Persaingan, Adalah suatu perjuangan yang dilakukan perorangan atau kelompok sosial tertentu, agar memperoleh kemenangan atau hasil secara kompetitif, tanpa menimbulkan ancaman atau benturan fisik di pihak lawannya. (b). Kontravensi, Adalah bentuk proses sosial yang berada di antara persaingan dan pertentangan atau konflik. Wujud kontravensi antara lain sikap tidak senang, baik secara tersembunyi

commit to user

maupun secara terang - terangan yang ditujukan terhadap perorangan atau kelompok atau terhadap unsur - unsur kebudayaan golongan tertentu. Sikap tersebut dapat berubah menjadi kebencian akan tetapi tidak sampai menjadi pertentangan atau konflik.(c). Konflik, Adalah proses sosial antar perorangan atau kelompok masyarakat tertentu, akibat adanya perbedaan paham dan kepentingan yang sangat mendasar, sehingga menimbulkan adanya semacam gap atau jurang pemisah yang mengganjal interaksi sosial di antara mereka yang bertikai tersebut.

Bentuk-bentuk interaksi sosial yang berkaitan dengan proses asosiatif dapat terbagi atas bentuk kerja sama, akomodasi, dan asimilasi. Kerja sama merupakan suatu usaha bersama individu dengan individu atau kelompok-kelompok untuk mencapai satu atau beberapa tujuan. Akomodasi dapat diartikan sebagai suatu keadaan, di mana terjadi keseimbangan dalam interaksi antara individu-individu atau kelompok-kelompok manusia berkaitan dengan norma-norma sosial dan nilai-nilai sosial yang berlaku dalam masyarakat. Usaha-usaha itu dilakukan untuk mencapai suatu kestabilan. Sedangkan Asimilasi merupakan suatu proses di mana pihak-pihak yang berinteraksi mengidentifikasikan dirinya dengan kepentingan- kepentingan serta tujuan-tujuan kelompok. Bentuk interaksi yang berkaitan dengan proses disosiatif ini dapat terbagi atas bentuk persaingan, kontravensi, dan pertentangan. Persaingan merupakan suatu proses sosial, di mana individu atau kelompok-kelompok manusia yang bersaing, mencari keuntungan melalui bidang- bidang kehidupan. Bentuk kontravensi merupakan bentuk interaksi sosial yang sifatnya berada antara persaingan dan pertentangan. Sedangkan pertentangan merupakan suatu proses sosial di mana individu atau kelompok berusaha untuk

commit to user

memenuhi tujuannya dengan jalan menantang pihak lawan yang disertai dengan ancaman dan kekerasan. (http://massofa.wordpress.com/2008/02/06/bidang- kajian-sosiologi-dan-interaksi-sosial/) diunduh 30 Desember 2010.

d. Ciri - Ciri Interaksi Sosial

Menurut Tim Sosiologi (2002: 23), ada empat ciri - ciri interaksi sosial, antara lain : a). Jumlah pelakunya lebih dari satu orang, b). Terjadinya komunikasi di antara pelaku melalui kontak social, c). Mempunyai maksud atau tujuan yang jelas, d). Dilaksanakan melalui suatu pola sistem sosial tertentu.

e. Syarat-syarat Terjadinya Interaksi Sosial

Berdasarkan pendapat Tim Sosiologi (2002: 26), interaksi sosial dapat berlangsung jika memenuhi dua syarat di bawah ini, yaitu: a). Kontak sosial, adalah hubungan antara satu pihak dengan pihak lain yang merupakan awal terjadinya interaksi sosial, dan masing - masing pihak saling bereaksi antara satu dengan yang lain meski tidak harus bersentuhan secara fisik. b). Komunikasi, artinya berhubungan atau bergaul dengan orang satu.

Interaksi sosial merupakan hubungan sosial yang dinamis, menyangkut hubungan antara individu, antara kelompok maupun antara individu dengan kelompok. Dua syarat terjadinya interaksi sosial : 1) Adanya kontak sosial (social

contact), yang dapat berlangsung dalam tiga bentuk, yaitu antar individu, antar

individu dengan kelompok, antar kelompok. Selain itu, suatu kontak dapat pula bersifat langsung maupun tidak langsung; 2) Adanya komunikasi, yaitu seseorang memberi arti pada perilaku orang lain, perasaan-perasaan apa yang ingin

commit to user

disampaikan orang tersebut. Orang yang bersangkutan kemudian memberi reaksi terhadap perasaan yang ingin disampaikan oleh orang tersebut.

10.Prestasi Belajar

Dokumen terkait