a. Pengertian Pembelajaran Jigsaw
Jigsaw adalah teknik mengajar dikembangkan oleh Elliot Aroson dalam Anita
Lie ( 2002: 68). Jigsaw yaitu teknik mengajar dimana siswa dalam pembelajaran berlangsung diharapkan bekerja bersama sesama siswa dalam suasana gotong royong dan mempunyai banyak kesempatan untuk mengolah informasi dan
meningkatkan keterampilan berkomunikasi. Kelas jigsaw, suatu teknik
pembelajaran kooperatif yang mengurangi konflik rasial antara anak-anak sekolah, mendorong belajar lebih baik, meningkatkan motivasi siswa, dan
kenikmatan meningkatkan pengalaman belajar. Menurut Slavin (2008:14) Jigsaw
adalah ” adaptasi dari teka-teki Aronson (1978)”. Dalam teknik ini, siswa bekerja dalam anggota kelompok yang sama, yaitu empat orang, dengan latar belakang yang berbeda.
commit to user
Dalam Jigsaw siswa bekerja dalam tim yang heterogen. Para siswa ditugaskan untuk membaca bab, buku kecil, atau materi lain, biasanya bidang studi sosial, biografi, atau materi-materi yang bersifat penjelasan terperinci lainnya. Tiap anggota tim ditugaskan secara acak untuk menjadi ahli dalam aspek tertentu dari tugas membaca tersebut. Sebagai contoh mata pelajaran biologi dalam kompetensi dasar menentukan ekosistem dan saling hubungan antara komponen ekosistem, salah satu siswa dalam masing-masing tim dipilih untuk menjadi ahli satuan makluk hidup dalam ekosistem, yang lain ahli macam macam ekosistem, yang ketiga ahli komponen-komponen ekosistem, dan yang keempat ahli organisme autotrof dan heterotrof, yang kelima sebagai ahli pola interaksi organisme. Setelah mempelajari materinya dari hipermedia dan modul para ahli dari tim yang berbeda bertemu untuk mediskusikan topik yang sedang mereka bahas, lalu mereka kembali kepada timnya untuk mengajarkan topik mereka itu kepada teman dalam kelompok asal atau timnya. Akhirnya, diberikan kuis atau bentuk penilaian lainnya untuk semua topik.
b. Langkah-langkah Pembelajaran Jigsaw
Menurut Sunarni (2008: 7) langkah pembelajaran jigsaw adalah sebagai berikut : 1) Siswa dibagi berkelompok dengan anggota 5-6 siswa heterogen; 2) Materi pelajaran diberikan pada siswa dalam bentuk teks yang dibagi menjadi beberapa sub bab; 3) Setiap anggota kelompok membaca sub bab yang ditugaskan dan bertanggungjawab untuk mempelajari bagian yang diberikan; 4) Anggota dari kelompok lain yang telah mempelajarai sub bab yang sama bertemu dengan kelompok ahli untuk mendiskusikan sub bab mereka; 5) Selanjutnya siswa
commit to user
kembali ke kelompok asal mereka dan bergantian mengajar teman satu kelompok mereka tentang sub bab mereka; dan 6) Setelah selesai pertemuan dan diskusi kelompok asal, siswa dikenai kuis secara individu tentang materi yang dipelajari.
Sepuluh langkah-langkah mudah pembelajaran Jigsaw yang harus
diperhatikan oleh guru yaitu : 1) Divide students into 5- or 6-person jigsaw
groups. The groups should be diverse in terms of gender, ethnicity, race, and
ability, 2) Appoint one student from each group as the leader.Initially, this person
should be the most mature student in the group.3)Divide the day's lesson into 5-6
segments. 4) Assign each student to learn one segment, making sure students have
direct access only to their own segment. 5) Give students time to read over their
segment at least twice and become familiar with it. There is no need for them to
memorize it. 6) Form temporary "expert groups" by having one student from each
jigsaw group join other students assigned to the same segment. Give students in
these expert groups time to discuss the main points of their segment and to
rehearse the presentations they will make to their jigsaw group. 7) Bring the
students back into their jigsaw groups. 8) Ask each student to present her or his
segment to the group. Encourage others in the group to ask questions for
clarification. 9) Float from group to group, observing the process.If any group is
having trouble (eg, a member is dominating or disruptive), make an appropriate
intervention.Eventually, it's best for the group leader to handle this task. Leaders
can be trained by whispering an instruction on how to intervene, until the leader
gets the hang of it. 10) At the end of the session, give a quiz on the material so
that students quickly come to realize that these sessions are not just fun and
games but really count.. (www.jigsaw.org/).
Dari uraian diatas dapat disimpulkan sintak/lang;ah pembelajaran jigsaw
adalah : 1) Siswa dibagi atas beberapa kelompok (tiap kelompok anggotanya 5-6 orang); 2) Materi pelajaran diberikan kepada siswa dalam bentuk teksyang telah dibagi-bagi menjadi beberapa sub bab; 3) Setiap anggota kelompok membaca sub bab yang ditugaskan dan bertanggungjawab untuk mempelajarinya; 4) Anggota dari kelompok lain yang telah mempelajari sub bab yang sama bertemu dalam kelompok-kelompok ahli untuk mendiskusikannya; 5) Setiap anggota ahli setelah kembali ke kelompoknya bertugas mengajar teman-temannya; 6) Pada pertemuan dan diskusi kelompok asal, siswa-siswa dikenai tagihan berupa kuis individu.
commit to user
Penerapan pembelajaran kooperatif akan memberikan hasil yang efektif kalau memperhatikan dua prinsip inti berikut. Pertama, adanya saling ketergantungan yang positif. Semua anggota dalam kelompok saling bergantung kepada anggota yang lain dalam mencapai tujuan kelompok. Kedua adanya tanggung jawab pribadi (Individual accountability). Disini setiap anggota kelompok harus memiliki kontribusi aktif dalam bekerja sama. Selain itu pembelajaran kooperatif juga memberikan kesempatan pada siswa untuk mengembangkan beberapa kecakapan hidup yaitu kecakapan berkomunikasi dan kecakapan bekerja sama. Kecakapan ini memiliki peran penting dalam kehidupan nyata.
c. Keunggulan Pembelajaran Jigsaw
Belajar kooperatif Jigsaw merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan pembelajaran yang aktif, kreatif dan menyenangkan. Belajar kooperatif jigsaw
memberikan kesempatan pada siswa untuk saling berinteraksi. Siswa tidak hanya mempelajari materi yang diberikan, tetapi mereka juga harus siap memberikan dan mengajarkan materi tersebut pada anggota kelompoknya yang lain, sehingga
pengetahuannya jadi bertambah. Keunggulan kooperatif tipe jigsaw
meningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang lain. Meningkatkan bekerja sama secara kooperatif untuk mempelajari materi yang ditugaskan.
d. Kekurangan Pembelajaran Jigsaw
1). Jika guru tidak mengingatkan agar siswa selalu menggunakan keterampilan- keterampilan kooperatif dalam kelompok masing-masing maka dikhawatirkan
commit to user
kelompok akan macet dalam pelaksanaan diskusi. 2). Jika jumlah anggota kelompok kurang akan menimbulkan masalah. 3). Membutuhkan waktu yang lebih lama, apalagi bila penataan ruang belum terkondisi dengan baik sehingga perlu waktu untuk merubah posisi yang dapat menimbulkan kegaduhan.