• Tidak ada hasil yang ditemukan

Internal Control and Supervision

pada setiap awal tahun berdasarkan analisis risiko yang dimiliki Perusahaan. RKAT ini disampaikan kepada Direksi dan Komite Audit untuk mendapatkan persetujuan;

b. Melakukan pengujian terhadap pelaksanaan pengendalian internal dan manajemen risiko sesuai kebijakan yang dimiliki Perusahaan;

c. Melakukan pemeriksaan dan penilaian terhadap auditee yang mencakup aspek pemasaran, operasi, keuangan, sumber daya manusia, pengadaan, teknologi informasi, dan kegiatan lainnya;

d. Memberikan saran perbaikan dan informasi yang obyektif tentang kegiatan yang diperiksa;

e. Memantau, menganalisis, dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan.

Selama tahun 2010, telah dilakukan audit terhadap beberapa obyek audit sebagai berikut;

a. Divisi Operasi Perseroan, yang mencakup pemeriksaan atas proyek-proyek yang berjalan di tahun tersebut yang memiliki nilai uang dan risiko yang relatif besar serta pemeriksaan atas kesesuaian investasi yang telah dilakukan oleh Divisi tersebut dibandingkan dengan pelaksanaan proses operasinya;

b. Divisi Supporting Perseroan, yang mencakup pemeriksaan atas ketaatan terhadap aturan yang berlaku serta efektifitas support atas operasi Perseroan;

c. Perusahaan-perusahaan yang menjadi Anak Perusahaan;

d. Pemeriksaan khusus atas proses dan realisasi investasi Perseroan yang bernilai besar.

Dari hasil pelaksanaan audit tersebut, Audit Internal bersama-sama dengan auditee telah membahas hal-hal yang merupakan kelemahan untuk diberikan saran perbaikannya. Seluruh Laporan Hasil Audit beserta rekomendasinya disampaikan kepada Direksi dan Komisaris melalui Komite Audit. Laporan ini juga disampaikan kepada auditee untuk dapat dipergunakan sebagai bahan perbaikan baik aspek pengendalian internal, maupun proses dan aktivitasnya.

Secara berkala Internal Audit melakukan monitoring atas pelaksanaan tindak lanjut atas rekomendasi audit dengan pihak auditee. Pelaksanaan tindak lanjut sudah berjalan cukup baik dengan dilaksanakannya rekomendasi yang diberikan, termasuk rekomendasi dari pemeriksaan khusus.

based on risk analysis of the Company. The work plan is subimitted to the Directors and Audit Committee for approvals;

b. Conducting a review on the implementation of internal control and risk management according to corporate policies;

c. Conducting an assessment against auditee including marketing aspect, operation, finance, human resources, procurement, information technology, and other activities;

d. Providing inputs for improvement and objective information about the activities under review; e. Monitoring, analyzing and reporting the

implementation of follow-up to the improvement. In 2010, audit had taken place in several audit objects, among which were:

a. Operational Division, which covered evaluation on current projects in that year containing money value and relatively big risks as well as evaluation on the accordance of the investment done by the division compared to the operational process.

b. Supporting Division, which included the review on compliance against applicable rules as well as support effectivity on the Company’s operations;

c. Subsidiaries of the Company;

d. Special assesment on the process and realization of Company’s big-value investments.

The audit results showed that Internal Audit in cooperation with auditee had dicussed several weaknesses which need advice for their improvements. All recommendations of the audit results were submitted to the board of Directors and Board of Commissioners through the Audit Committee. The report was also submitted to the auditee for guidance in improving the internal control aspect, process and activities.

Periodically the Internal Audit conducts the monitoring over the follow-ups on the audit recommendations with auditee. The implementation of the follow- ups runs quite well with the implementation of the recommendations, including those from special evaluation.

Selama tahun 2010, perkara-perkara penting yang dihadapi perseroan adalah sebagai berikut:

No NOMOR PERKARA Number of Lawsuit POSISI PERSEROAN Company’s Position MATERI PERKARA Case Material STATUS PERKARA

Status of the Case 1 533/Pdt.G/2010/ PN.JKT.Sel, tanggal 19 Agustus 2010 di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. 533/Pdt.G/2010/ PN.JKT.Sel, dated 19 August 2010 at District Court of South Jakarta.

Tergugat Defendant

Gugatan wanprestasi hukum oleh PT Light Instrumenindo sehubungan dengan tidak ditandatanganinya Akta Pelepasan Atas Tanah yakni SHGB No.26 / Pegangsaan Dua dan SHGB No.32/ Pegangsaan Dua yang keduanya atas nama Perseroan yang berlokasi di Pegangsaan Dua Kelapa Gading. Claim of legal default by PT Light Instrumenindo following to the absence of signing process on Land Release Act, SHGB No.2/ Pegangsaan Dua and SHGB No.32/ Pegangsaan Dua, both on the name of the Company and are located in Pegangsaan Dua Kelapa Gading.

Sidang saat ini telah memasuki tahap pembuktian dari kedua belah pihak, baik penggugat maupun tergugat.

The trial has enter the verification process from both parties, plaintiff and defendant. 2 1458/Pdt. G/2009/ PN.Jkt.Sel. tanggal 15 September 2009, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. 1458/Pdt. G/2009/ PN.Jkt.Sel. dated 15 September 2009 at District Court of South Jakarta. Tergugat Defendant

Gugatan perbuatan melawan hukum oleh PT. Saptawell Tehnictama (“Saptawell”) atas penyewaan peralatan BOP (Blow Out Preventer) 4 1/16” dan Riser Spool milik Saptawell yang mengalami kerusakan setelah disewa oleh Perseroan. Saptawell mengajukan tuntutan ganti rugi atas perbuatan melawan hukum yang dilakukan Elnusa dengan tuntutan agar Elnusa membayar ganti kerugian. Claim of law violation filed by PT Saptawell Tehnictama (“Saptawell”) regarding lease of BOP (Blow Out Preventer) 41/16 and Riser

Spool belonging to Saptawell and being rented by the Company. Saptawell proposes compensation over such law violation act by Elnusa requiring Elnusa to settle the loss.

Sidang Pengadilan Negeri telah selesai dan diputuskan bahwa gugatan Saptawell tidak dikabulkan. Saat ini Saptawell telah mengajukan Banding ke Pengadilan Tinggi.

The trial process at the District court was completed and the court decided to dismiss Saptawell’s claim. At the moment, Saptawell proposes an appeal into the High Court.

Perkara-perkara yang sedang dihadapi ELNUSA di tahun 2010, tidak ada satupun yang memiliki dampak signifikan terhadap kondisi dan kinerja Perseroan secara umum.

During 2010, the important legal affairs faced by the Company are as follows: