• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KOMISARIS UTAMA PRESIDENT COMMISSIONERS'S REPORT

Saham dalam mengawasi jalannya Perseroan. Kami yakin dengan kehadiran Direksi dan Komisaris baru diharapkan akan semakin memperkokoh posisi Perusahaan di masa yang akan datang, terutama dalam meningkatkan kinerja Perseroan di masa mendatang.

Pertumbuhan Pendapatan yang ditopang dari Jasa Hulu Migas dan Hilir Migas.

Kondisi makro ekonomi Indonesia pada tahun 2010 relatif stabil, tercermin dari pertumbuhan ekonomi yang mencapai 6%, kondisi inflasi yang masih terjaga serta nilai tukar Rupiah terhadap US Dolar yang juga terus mengalami penguatan. Walaupun harga minyak dunia terus menguat dan turut mendukung pertumbuhan industri hulu migas, namun karena pada tahun 2010 sempat terjadi krisis global sehingga secara sektoral beberapa perusahaan migas multinasional yang beroperasi di Indonesia juga membatasi jumlah investasi mereka dibidang hulu migas nasional. Hal tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi perusahaan yang bergerak di bidang jasa hulu migas seperti Perseroan, ditambah beberapa tantangan lainnya baik dari faktor internal maupun eksternal.

Dewan Komisaris melaporkan bahwa pendapatan Perseroan pada tahun 2010 ini didominasi oleh kontribusi dari jasa hulu migas, terutama dari jasa geoscience terintegrasi. Kenaikan jumlah kontrak kerja yang didapat dari segmen usaha seismik daerah transisi dan laut telah membuat perubahan yang cukup besar terhadap skema bisnis di kelompok jasa hulu migas tahun ini. Kedepannya, Perseroan akan terus melakukan pengembangan terhadap segmen tersebut sehingga dapat menghasilkan pertumbuhan pendapatan dan profitabilitas yang optimal. Dilain pihak, bisnis konvensional jasa hulu migas yaitu seismik darat mengalami perlambatan salah satunya adalah akibat faktor cuaca yang tidak mendukung serta ditundanya eksekusi beberapa proyek karena terbentur aspek perizinan dan peraturan. Meskipun faktor kesiapan lapangan sebagian besar bukan merupakan tanggung jawab Perseroan, namun Perseroan selalu aktif membantu pemilik lapangan agar proyek dapat dijalankan.

Dari sisi profitabilitas, pencapaian pada tahun 2010 ini mengalami penurunan yang cukup besar dibandingkan tahun 2009. Disamping pada tahun lalu terdapat laba dari hasil penjualan salah satu perusahaan afiliasi, pada tahun ini profitabilitas Perseroan juga tergerus akibat adanya kerugian pada proyek pemboran. Pengalaman pertama Perseroan di proyek rig berteknologi tinggi ini membutuhkan biaya pembelajaran yang tinggi, sehingga di tahun 2010 proyek ini masih mencatatkan profitabilitas negatif. Dewan

of the Company. We believe the new Directors and Commissioners will strengthen the position of the Company in the future, particularly in enhancing performance of the Company in the years to come.

Revenue Growth from Upstream and Downstream Oil and Gas Services.

Indonesia’s macro economy in 2010 was relatively stable, given the economic growth of 6%, controlled inflation rate and stronger Rupiah against US Dollar. Although world’s crude price continued to rise and supported the growth in upstream oil and gas industry, global crisis in 2010 had pushed some multinational oil and gas companies operating in Indonesia to limit their investment in national upstream oil and gas business. That posed its own challenge for the upstream oil and gas company like us, beside other challenges we had from internal and external.

Board of Commissioners reported that the 2010 revenue was dominated by upstream oil and gas contribution, particularly integrated geoscience service. The hike in working contracts from transition zone and marine seismic business led to great change in the scheme of the upstream oil and gas business group this year. Further the Company will keep developing the business segment in order to increase revenues and profitability at optimum level. On the other hand, conventional business of upstream oil and gas services, namely land seismic, entered consolidated phase due to unfavorable weather and delays in execution of some projects following uncompleted licensing and regulatory aspects. Eventhough the field readiness is not mostly on the Company's responsibility, yet the Company has been proactive to help the field owner so that the project can be run.

In term of profitability, achievement in 2010 somehow showed a downward trend compared to that of 2009. Although we gained profit from the sale of one of affiliated companies, the Company that year saw declining trend in profit due to loss in drilling project. The Company’s first experience in high-tech rig project did require high learning cost, leading it to book negative profitability in 2010. Board of Commissioners had given some advices

Komisaris telah memberikan nasihat untuk melakukan beberapa recovery activity untuk meminimalisasi kerugian yang terjadi dan meningkatkan profitabilitas. Kedepannya, Perseroan harus melakukan manajemen risiko yang lebih akurat untuk mengantisipasi hal-hal tersebut.

Disisi lain, anak perusahaan dari kelompok usaha jasa hilir migas yaitu PT Elnusa Petrofin pada tahun ini juga menyumbang pertumbuhan yang tinggi terhadap pendapatan usaha Perseroan secara konsolidasi, walaupun secara profitabilitas belum optimal. Namun Dewan Komisaris memberikan apresiasi terhadap usaha dan kinerja yang telah dilakukan oleh PT Elnusa Petrofin yang telah berkontribusi besar terhadap kinerja pendapatan usaha Perseroan. Diharapkan anak perusahaan lainnya dapat meningkatkan kinerjanya ditahun mendatang. Beberapa hal yang dapat menjadi highlights kinerja keuangan Perseroan tahun buku 2010 ini :

1. Pendapatan Usaha Konsolidasi mencapai Rp4,12 triliun, tumbuh 15% dibanding tahun 2009. Pendapatan ini dikontribusi 52% dari jasa hulu migas, sisanya jasa hilir dan jasa penunjang hulu migas. Kontribusi ini mencerminkan usaha Perseroan sudah sejalan dengan arahan dan strategi fokus pada bisnis jasa hulu migas.

2. Terjadi peningkatan Pendapatan yang cukup signifikan dari unit bisnis Transition Zone dan Marine Seismic pada tahun ini dibandingkan tahun 2009. Pencapaian dari unit bisnis ini juga melebihi dari target yang telah ditetapkan Perseroan. Hal ini sudah sesuai dengan strategi Perseroan untuk memperkuat bisnis inti di layanan hulu migas dan selaras dengan arah perkembangan industri migas kearah perairan. Namun, dikarenakan pengembangan kompetensi tersebut masih dalam bentuk kerjasama dengan mitra, maka profitabilitasnya belum dapat dioptimalisasikan. 3. Profitabilitas secara umum mengalami penurunan,

dimana laba usaha tercapai Rp134,10 miliar dan laba bersih tercapai Rp63,91 miliar. hal ini terjadi karena komposisi dari pendapatan usaha yang tercapai diatas didapat dari unit bisnis yang memiliki profitabilitas rendah. Kedepannya Perseroan harus memperbaiki pola bisnis yang ada sehingga memberikan keuntungan yang lebih baik.

4. Imbal hasil kepada pemegang saham (dividen), yang diindikasikan melalui Imbal Hasil rata-rata Ekuitas (ROE), dimana ROE Perseroan tahun 2010 ini hanya mencapai 3,3%. Walaupun ROE tersebut tergolong kecil, namun sebagai apresiasi Perseroan kepada pemegang saham yang terus mendukung Perseroan menghadapi tantangan tahun ini, maka Perseroan tetap akan mengusulkan pembagian dividen dalam RUPS Tahunan tahun buku 2010.

for recovery activities in an effort to minimize loss and improve profitability. The Company in the future needs to assess risk management more accurately to anticipate such condition.

Meanwhile, one subsidiary from downstream oil and gas business group, namely PT Elnusa Petrofin, this year also contributed high growth to the Company’s consolidated operating revenues, although its profitability has not yet reached optimum level. Still, Board of Commissioners express appreciation to the effort and performance delivered by PT Elnusa Petrofin as it posted big contribution to the operating revenue performance of the Company. We expect other subsidiaries to have better performances in the years to come.

Some of financial highlights in the book year of 2010 are:

1. Achivement of Consolidated Operating Revenues up to IDR4.12 trillion, a 15% growth from 2009. The revenues received 52% contribution from upstream oil and gas services, other contributions from downstream and support upstream oil and gas services. The contributions confirmed that the Company’s business is in line with objectives and strategies to focus on upstream oil and gas services. 2. Significant revenue hike from Transition Zone dan

Marine Seismic business unit this year compared to that of 2009. The unit achievement exceeded the target set by the Company. This had met the corporate strategies to energize core business in upstream oil and gas and in line with the oil and gas industry development towards offshore areas. Yet, since the competence enhancement is still in the level of cooperation with partner, the profitability is not yet optimum.

3. Profitability in general fell, as operating income only reached IDR134.10 billion and net income was IDR63.91 billion. The decline was because the composition of above operating revenues was derived from low profitability business units. In the future, the Company needs to improve the existing business pattern in order to deliver higher earnings.

4. Dividend for the shareholders as indicated by return of equity (ROE), which in 2010 was only 3,3%. Even with the small ROE figure, as an appreciation for the shareholders which keep supporting the Company through challenges in this year, will propose a dividend distribution in the AGMS 2010.

Aksi Korporasi memperkuat struktur bisnis untuk menunjang pertumbuhan.

Dewan Komisaris menyampaikan bahwa dalam rangka menghadapi tantangan usaha, Perseroan akan terus melakukan berbagai upaya untuk dapat terus tumbuh baik ditahun ini maupun ditahun-tahun mendatang. Dewan Komisaris juga telah memberikan arahan kepada Direksi Perseroan untuk melakukan beberapa aksi bersifat internal maupun eksternal untuk menyempurnakan dan memperkuat struktur bisnis maupun bisnis proses yang ada.

Secara internal, selain adanya pergantian manajemen baru, Perseroan juga telah melakukan restrukturisasi organisasi dimana terdapat beberapa divisi yang baru dibentuk yaitu divisi marketing sehingga dapat lebih fokus dalam pencapaian target Perseroan, serta divisi corporate legal untuk dapat lebih kuat mendukung dan mengamankan bisnis Perseroan. Selain itu, divisi maintenance juga disempurnakan dan dikembalikan kedalam fungsi operasi sehingga lebih solid mendukung pelaksanaan pekerjaan operasi Perseroan. Dalam rangka memantau secara periodik pergerakan alat dan juga progress proyek baik yang masih tender maupun yang sedang dikerjakan, Perseroan juga mulai membangun dan melakukan project monitoring. Sejalan dengan itu, juga dilakukan pembahasan dan pembenahan dalam hal produktifitas dan efisiensi usaha dengan mulai mengimplementasikan Holistic Productivity Improvement Program (HPIP). Aksi korporasi yang bersifat eksternal juga dilakukan Perseroan sebagai salah satu strategi untuk dapat memfokuskan sumber daya untuk memperkuat bisnis usaha inti dalam jasa hulu migas yang akan menjadi tumpuan bagi terciptanya pertumbuhan bisnis yang stabil dan berkelanjutan. Hal tersebut dilakukan melalui divestasi anak perusahaan dan afiliasi yang memiliki aset lapangan migas. Disamping itu, dimulainya pengembangan yang cukup aktif pada unit bisnis seismik zona transisi dan laut juga menjadi energi baru bagi seluruh elemen di perusahaan. Dengan struktur usaha jasa hulu migas yang semakin fokus dan solid, Perseroan siap mengantisipasi berbagai tantangan di bisnis yang semakin dinamis.

Memperkuat kualitas jasa, keselamatan kerja dan kompetensi sumber daya.

Dewan Komisaris menyampaikan bahwa, meskipun dilihat dari sisi kinerja keuangan Perseroan mengalami penurunan pada tahun 2010, akan tetapi secara operasional kinerja Perseroan cukup membanggakan. Di samping itu, Perseroan juga tetap menempatkan aspek peningkatan kualitas jasa dan keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lindung Lingkungan (K3LL) serta kompetensi sumber daya sebagai prioritas utama dalam melakukan kegiatannya.

Corporate Actions to Energize Business Structure for Sustaining Growth

Board of Commissioners stated that in order to overcome business challenges, the Company needs to take efforts to sustain growth this year and the years to come. Board of Commissioners has given directions to the Directors to take both internal and external actions to improve and energize business structure and existing business process.

Internally, beside changes into new management, the Company had done restructuring in the organization by adding new divisions, such as marketing division so as to be more focused in target achievement of the Company, as well as, corporate legal division to provide stronger base and secure the Company’s business. Moreover, the maintenance division was improved and refocused to operational function to serve solid support for the operational acitvities of the Company. In monitoring the equipment movement and progress of tenders or the ongoing projects periodically, the Company starts developing and conducting project monitoring. At the same time, discussion and improvement in business productivity and efficiency was done through the implementation of Holistic Productivity Improvement Program (HPIP).

External corporate actions were also done as part of corporate strategy to focus its resources to strengthen core business in upstream oil and gas business upon which become a foundation for stable and sustained business growth. It will be done through divestment of subsidiary and affiliated companies having assets in oil and gas fields. In addition, the active development in transition zone & marine seismic business unit has become new energy for the whole elements in the Company. With more focused and solid structure in upstream oil and gas services, the Company is ready to anticipate any challenges in the more dynamic business.

Strengthening service quality, work safety and resource competence

Board of Commissioners conveyed that although suffering a financial decline in 2010, the operational performance was somehow above average. Aside of that, the Company keeps prioritizing the improvement in aspects of service quality, Health Safety and Environment (HSE) as well as resources competence in performing its activities.

Dalam rangka mewujudkan operation excellence, memperkuat posisi Perseroan di industri jasa hulu migas serta pengembangan pasar dan produk, maka pada tahun 2010 Dewan Komisaris telah memberikan persetujuan kepada Direksi Perseroan untuk melakukan investasi secara prudent untuk peralatan-peralatan operasi dengan aplikasi teknologi terkini, yaitu pada peralatan-peralatan kegiatan survei seismik zona transisi dan laut serta peralatan oilfied services (snubbing rig dan well testing barge).

Kinerja operasional Perseroan telah menunjukkan kemajuan dalam mencapai target keselamatan dan tingkat kepuasan yang dipersyaratkan oleh pelanggan. Pada tahun 2010 komitmen Perseroan yang tinggi terhadap K3LL diapresiasi dalam bentuk safety award dari beberapa pelanggan utama. Semua pencapaian ini berkat komitmen tinggi dan partisipasi aktif dari manajemen terhadap prinsip-prinsip K3LL.

Dewan Komisaris juga mengingatkan bahwa karyawan merupakan aset utama sebagai perusahaan penyedia jasa, sehingga dilakukan berbagai pelatihan dan pengembangan untuk memperkuat kemampuan dan keahlian yang dimiliki oleh karyawan. Retention program dan succession planning juga harus mendapat perhatian khusus manajemen untuk dapat menarik dan mempertahankan kompetensi terbaik sumber dayanya.

Komitmen yang kuat terhadap implementasi Tata kelola Perusahaan yang baik dan CSR.

Pencapaian kinerja Perusahaan didukung oleh komitmen untuk memegang teguh prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik (GCG). Dewan Komisaris melihat perbaikan yang berarti dalam hal implementasi GCG selama tahun 2010, dimana Perseroan telah secara konsisten melakukan penilaian mandiri untuk mengetahui tingkat ketaatan Perusahaan kepada prinsip-prinsip GCG. Penilaian mandiri yang dilakukan dengan menggunakan kriteria penilaian yang telah dipublikasikan oleh FCGI (Forum for Corporate Governance in Indonesia), pada bulan Desember 2010 telah berhasil memperoleh predikat “Terpercaya”, mengindikasikan persepsi positif terhadap implementasi GCG di Perseroan.

Dewan Komisaris menyampaikan bahwa Praktik GCG di Perseroan telah mulai mengarah menjadi budaya Perusahaan. Sosialisasi juga telah dilakukan secara menyeluruh dengan berbagai media, bahkan Komisaris juga telah turun langsung untuk membantu mensosialisasikannya. Kami memberikan apresiasi terhadap kebijakan Tata Kelola yang sudah cukup lengkap

In order to achieve operation excellence, creating stronger position for the Company in upstream oil and gas service industry and market and product development, thus the Board of Commissioners in 2010 approved Directors to invest prudently in equipment and latest technology application, namely equipment for transition zone and marine seismic survey as well as snubbing rig and well testing barge for oilfield services.

The operational performance of the Company has been much more improved in meeting the targets of safety and satisfactory requirements from the customers. In 2010, the Company’s high commitment to HSE received appreciation in the form of safety awards from some main customers. The achievements reflect the high commitment and active participation from management to HSE principles.

Board of Commissioners also reminded that employees are valuable assets for a service company thus training and development program are necessary for enhancing their capacity and skills. Retention program and succession planning shall gain particular attention from management to attract and maintain the best competence of its human resources.

Strong commitment to GCG and CSR implementations

The achievements of the Company were upheld by commitment towards the strong behold on principles of Good Corporate Governance (GCG). Board of Commissioners saw significant imperovement in GCG implementation in 2010, as the Company consistently did independent assessment to measure the compliance of the Company against GCG principles. Independent assessment using criteria published by FCGI (Forum for Corporate Governance in Indonesia), in December 2010 had given the Company a predicate of “Trusted”, indicating positive perception toward GCG impelementation in the Company.

Board of Commissioners assessed that GCG practices in the Company have led to become corporate culture. Socialization was done through any media channels, in fact Commissioners have been directly involved in the socialization program. We appreciate the GCG policies are quite comprehensive and updated, and whistleblowing system is also in the process

dan update, bahkan whistleblowing system juga telah mulai diimplementasikan sebagai salah satu mekanisme pengaduan terkait pelanggaran di Perseroan.

Dalam hal internal audit, Dewan Komisaris merasakan bahwa keberadaan dan posisi dari internal audit sebagai bagian yang mengawal keamanan aset Perusahaan sudah dirasakan oleh insan Perseroan. Internal Audit juga telah melakukan perencanaan yang disusun berdasarkan analisis risiko dengan memaksimalkan luas cakupan audit yang ada. Pembahasan hasil audit yang memuat rekomendasi audit, rencana tindak lanjut manajemen serta tata waktunya juga telah dilakukan secara resmi dan didokumentasikan secara memadai. Namun perlu ditingkatkan monitoring tindak lanjut terhadap temuan audit yang masih terbuka sehingga semua temuan tersebut dapat diselesaikan.

of implementation as one of complaint handling mechanism for any violations in the Company.

In term of internal audit, Board of Commissioners felt that the existence and position of internal audit to secure the Company’s assets is well recognized among the Company’s employees. Internal Audit has also made planning based on risk analysis by maximizing the audit coverage. The discussion over audit results containing audit recommendations, follow-up plan of the management and time plan, was officially done and documented. Yet, monitoring over the follow-ups against the audit findings which are still opened, needs to be improved so that all findings can be completed.