• Tidak ada hasil yang ditemukan

INTERNATIONAL DUTIES

Dalam dokumen BUKU PANDUAN 8 MUSEUM BHAKTI TNI (Halaman 42-46)

PRAJURIT TNI DALAM TUGAS KEMANUSIAAN GALANG 1996 TNI SOLDIER IN HUMANITARIAN TASK GALANG 1996

PRAJURIT TNI DALAM BANTUAN KEMANUSIAAN DI LEYTE SELATAN, FILIPINA 2006 TNI SOLDIER IN HUMANITARIAN TASK IN SOUTHERN LEYTE, PHILIPPINES 2006

PASUKAN GARUDA/ KONTINGEN GARUDA TERGABUNG DALAM MISI PBB: EAGLE JOINED FORCES UN MISSION:

- UNITED NATIONS EMERGENCY FORCES (UNEF) - UNITED NATIONS OPERATION IN CONGO (UNOC) - UNITED NATIONS TRANSITION ASSISTANT (UNTAG) - UNITED NATIONS PROTECTION FORCE (UNPROFOR) - UNITED NATIONS INTERIM FORCES IN LEBANON (UNIFIL)

- UNITED NATIONS ORGANIZATION MISSION IN THE DEMOCRATIC REPUBLIC OF THE CONGO (MUNOC)

- MILITARY OBSERVER (MILOBS) - MARITIME TASK FORCE (MTF)

The preamble of State Consituion of Republic of Indonesia year 1945, stated that the na-

ion of Indonesia shall paricipate in realizing the world order pursuant to the principles of liberty, eternal peace, and social jusice in order to strengthen the ideal of internaional peace and solidarity. To acively paricipate in resolving internaional conlicts worldwide in a peaceful manner, Indonesian Naional Army (Tentara Nasional Indonesia, TNI) takes its role as this country’s ambassador to perform the internaional duies under the United Naions. Role and tasks of the TNI in UN Troops, among others, are Operaion Ceaseire Monitoring, Demobilizaion and Disarmament Operaions, Safety and Security Protecion Operaions, Po-

lice Supervision Operaions, and Humanitarian Assistance Operaions.

TNI’s role in internaional assignment as Con-

ingent Garuda (Konga) in many parts of the world, has been implemented since 1957. TNI Garuda I began sending coningents in the con- Bangsa Indonesia adalah bangsa yang

mencintai perdamaian, seperi tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara RI tahun 1945. Dalam Pembukaan UUD tersebut, tercantum tekad bangsa Indonesia untuk ikut melaksanakan keteriban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Tekad mulia ini dijabarkan pula melalui Undang-Undang RI nomor 34 tahun 2004 tentang TNI, pada pasal 20 ayat 3 yang menegaskan tentang penggunaan kekuatan TNI dalam rangka tugas perdamaian dunia. Dalam pasal tersebut secara jelas ditegaskan bahwa TNI melaksanakan tugas perdamaian dunia sesuai dengan poliik luar negeri.

Sesuai dengan isi Pembukaan UUD 1945, Indonesia menyetujui permintaan PBB untuk berperan serta secara akif dalam tugas perdamaian dunia. Dalam pelaksanaan tugas itu, Indonesia menempuh berbagai cara, yaitu : melalui operasi pengawasan gencatan senjata, operasi demobilisasi dan perlucutan

TUGAS-TUGAS INTERNASIONAL

senjata, operasi perlindungan keamanan dan keselamatan, operasi pengawasan polisional, dan operasi bantuan kemanusiaan.

Sampai saat ini, Indonesia telah kerap kali mengirimkan koningennya ke luar negeri. Pada tahun 1957 untuk pertama kalinya, Indonesia mengirimkan pasukan atas permintaan PBB dalam rangka mengatasi kemelut di Mesir. Pasukan itu dikenal dengan nama Koningen Garuda Indonesia I (Konga I). Untuk selanjutnya, pasukan Indonesia yang dikirim ke berbagai negara dalam rangka pemulihan keamanan negara yang bersengketa tersebut dinamakan pasukan (Koningen) Garuda. Umumnya, koningen ini tergabung dalam misi perdamaian di bawah payung PBB.

Keberhasilan pelaksanaan tugas Koningen Garuda menyebabkan PBB selalu meminta

lict area of Egypt. Furthermore, almost every year the UN entrusted the TNI to be present in conlict areas in order to perform humanitar-

ian tasks. To 2011 TNI has sent XXXII-A Garuda Coningent to Haii.

In performing such internaional duies Conin-

gent Garuda has joined with other countries’ coningents in an organizaion or body formed by the UN. Some of these UN Organizaions are: United Naion Emergency Forces (UNEF), United Naion Operaion in Congo (UNOC), Internaional Communicaion for Control and Supervision (ICCS), United Naion Iran Iraq Military Observer Group (UNIIMOG), United Naion Transiions Assistance Group (UNTAG), United Naion Iraq, Kuwait Observaion Mis-

sion (UNIKOM), United Naion Transiional Authority in Combodia (UNTAC), United Naion

kesediaan Indonesia agar terus berperan secara akif dalam tugas pemeliharaan perdamaian dunia. Untuk itu, telah beberapa kali Indonesia mengirim pasukannya ke berbagai negara di Afrika Selatan, Asia, dan Eropa dengan berbagai misi yang berbeda. Tidak hanya dalam bentuk pasukan (satuan tugas) penjaga perdamaian, TNI juga

mengirimkan personelnya untuk melaksanakan tugas sebagai pengamat militer atau Military Observer (Milobs), dan United Naions Staf (Staf PBB) pada misi PBB. Keberhasilan yang dicapai oleh Koningen Garuda Indonesia idak terlepas dari jai dirinya yang berpegang teguh kepada ideologi Pancasila, Doktrin TNI, Sapta Marga, Sumpah Prajurit, dan Delapan Wajib TNI. Kemampuan mereka dalam pembinaan teritorial merupakan hal yang menonjol dalam melakukan pendekatan kepada pihak-pihak yang berikai sehingga dapat membantu proses terciptanya perdamaian. Bahkan lebih dari itu, keberadaan Koningen Garuda Indonesia masih sangat diperlukan tatkala negara-negara, khususnya di Republik Demokraik Kongo, Afrika, dalam proses rekontruksi pembangunan isik pasca perang saudara.

Operaion in Somalia (UNOSOM), United Naion Observer in Mozambique (UNOMOZ), United Naions Protecion Force (UNPROFOR), United Naions Internaional Police Task Force (UNIPTF), United Naions Transiional Adminis-

traion for Eastern Slavonia (UNITAES), United Naions Conidence Restoraion Operaion (UNCRO), United Naions Missions of Ob-

server in Preveaka (UNMOP), United Naions Peacekeeping Forces (UNPF), United Naions Missions of Observer in Tajikistan (UNMOT), United Naions Observer Missions in Georgia (UNOMIG), Islamic Conference Organizaion when resolving moslem problems in South Philipine, United Naions Interim Force in Lebanon (UNIFIL), United Naion Organisa-

ion Mission in the Democraic Republic of the Congo de L’Organisaion des Naion Unies en Republique Democraique du Congo (MONUC), and Military Observer.

In performing such duies TNI has been always recognized and

appreciated, by those conlicing paries or by other countries’ coningent. Such recogniion proved the success operaion of TNI worldwide.

R U A N G

R O O M

5

Dalam dokumen BUKU PANDUAN 8 MUSEUM BHAKTI TNI (Halaman 42-46)

Dokumen terkait