UTILITAS PROGRAM
4. Internet untuk Pendidikan
Banyak istilah yang dapat dijumpai dalam lingkungan pendidikan berbasis Internet ini, seperti e-Education, m-Education dan i-Education. Apa perbedaan dari ketiga istilah tersebut?
e-Education sebenamya merupakan sistem pendidikan berbasis media
elektronik, seperti radio dan televisi, Misalnya kuliah subuh atau program pelajaran yang disajikan dalam Televisi Pendidikan Indonesia (TPI). Namun berhubung sistem e-Education lebih dikenal oleh masyarakat luas ketika Internet digunakan sebagai media pendidikan, maka masyarakat luas banyak yang beranggapan bahwa e-Education adalah pendidikan yang menggunakan Internet sebagai media utamanya.
Oleh karena paradigma tentang e-Education yang dipahami saat ini adalah pendidikan berbasis Internet, maka selanjutnya akan digunakan pemahaman tersebut.
Sementara itu, pola e-Education ini terus berkembang seiring dengan perkembangan teknologi yang ada hingga terciptanya sistem ponsel. Dengan sistem ponsel di mana akses telepon dapat dilakukan lanpa kabel, maka ber-kembanglah protokol-protokol baru seperti Wireless Application Protocol (WAP) yang memungkinkan akses Internet melalui media komunikasi ponsel di mana sebuah komputer notebook yang terhubung ke sebuah ponsel dapat melakukan
Internet 56
Teknologi Informasi dlm BK / Bimbingan dan Konseling FKIP – UPS Tegal
akses Internet. Bahkan kini, sejumlah peralatan ponsel dapai langsung mengakses Internet.
Oleh karena itu sistem e-Education dimungkinkan untuk diakses melalui berbagai terminal di berbagai tempat sesuai dengan mobilitas pengaksesnya, sehingga lahirlah istilah mobile Education yang disingkat dengan islilah m-Education.
Selanjumya sistem e-Education kurang menarik bila tidak mampu ber-inleraksi dengan pengaksesnya. Oleh karena itu para pakar mencoba untuk terus meneliti hingga akhirnya dapat tercipta sislem e-Educalion yang interaktif yang disebut dengan istilah interactive Education atau disingkat menjadi i-Education di mana pengakses sislem seakan-akan dapal melakukan dialog dengan sistem e-Education tersebut, baik melalui pesan maupun kotak-kotak dialog yang dibangun dalam sistem tersebut.
Sementara itu, sejumlah disiplin ilmu juga telah dilibatkan dalam usaha mewujudkan sistem e-Educauon yang handal. Adapun disiplin ilmu yang terkait dengan pembentukan sistem e-Education, antara lain: Psikologi, Sistem Informasi, Hukum dan Etika, Komunikasi, Ilmu Komputer, Teknik Informatika, dan lain sebagainya
e-Education
Internet telah menjadi ajang eksplorasi oleh para ahli. Khusus di bidang pendidikan, berbagai peluang telah tercipta. Sejak Internet difungsikan sebagai sarana pendidikan pada tahun 1990-an, maka denyut nadi pendidikan seakan tak pemah berhenti. Sekolah-sekolah virtual dibuka selama 24 jam penuh untuk melayani para siswa-i.
e-Education rnerupakan suatu istilah yang digunakan untuk memberi nama pada kegiatan-kegiatan pendidikan yang dilakukan melalui Internet Sementara itu, juga lahir istilah-istilah serba "e", seperti learning, consulting, book, e-news, e-library dan berbagai istilah yang lain. Istilah-istilah itu menunjukkan bahwa kegiatan-kegiatan yang menyertai kegiatan pendidikan tersebut juga telah memanfaatkan Internet.
Internet 57
Melalui Internet, seakan-akan sekolah membuka kelas di berbagai: lokasi, karena siswa-i dari berbagai belahan dunia dapat langsung mengakses situs Webnya dan mengikuti pendidikan hanya dari komputer yang berada di depannya. Di samping itu, pendidik dan siswa-i dapat berkomunikasi secara langsung, tanpa melalui birokrasi yang rumit.
Salah satu implementasi dari e-education adalah IBUteledukasi
(www.ibuteledukasi.com) yang sejak pertengahan Desember 2001 telah mulaii
menawarkan konsep belajar jarak jauh dengan media internet.
IBUteledukasi bekerja sama dengan Universitas Tun Abdul Razak di Malaysia yang sudah dulu menyelenggarakan kuliah on line. IBUteledukasi menawarkan empat jenjang gelar akademis mulai dari diploma hingga doktoral lewat perkuliahan via internet. Gelar kesarjanaannya dapat memeilih ijasah Uniersitas Tun Abdul Razak atau ijasah lokal.
Pola pendidikan yang ditawarkan oleh IBUteledukasi mirip dengan sistem Universitas Terbuka. Hanya saja materi pendidikannya tidak hanya dikemas dalam bentuk modul-modul atau kaset rekaman, melainkan sudah dalam bentuk format Compact Disk (CD). Namun tidak semua proses pendidikan dilakukan dengan media internet, karena sistem pendidikannya diatur dengan perbandingan 30 % offline dan 70 % online. Dengan rincian 12 jam perkuliahan lewat internet, 12 jam lewat CD, dan masing-masing 3 jam offline untuk pelaksanaan ujian tengah semester dan akhir semester.
IBUteledukasi yang didirikan 9 Agustus 2001 ini oleh Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) ini telah menelan biaya modal sebesar 15 milyar rupiah. Hingga kini telah menampung 300 mahasiswa dengan menawarkan jurusan di bidang Multimedia, Teknologi Informasi dan Manajemen Bisnis.
Manfaat e-Education
Ada banyak manfaat yang dipetik baik oleh lembaga pendidikan siswa dan masyarakat pada umumnya. Adapun rincian manfaat e-Education adalah sebagai berikut :
Bagi Lembaga pendidikan : 1) Memperpendek Jarak
Internet 58
Teknologi Informasi dlm BK / Bimbingan dan Konseling FKIP – UPS Tegal
Lembaga pendidikan dapat lebih mendekatkan diri dengan mahasiswa / siswa-i dimana jarak secara fisik dapat diatasi hanya dengan mengklik situsnya. Sementara itu birokrasi antara pendidik dan mahasiswa dapat dipersingkat, dimana mahasiswa / siswa dapat langsung mengirimkan pesan dan melakukan konsultasi langsung melalui e-mail.
2) Perluasan pasar
Jangkauan pasar peserta didik dapat menjadi luas dibandingkan dengan sistem pendidikan tradisional yang “dibatasi” oleh lokasi.
3) Perluasan jaringan mitra kerja
Selain perluasan pasar, lembaga pendidikan dapat juga melakukan perluasan jaringan mitra kerja. Secara tradisional sangat sulit bagi sebuah lembaga pendidikan untuk membangun berkomunikasi dengan lembaga atau perusahaan di luar kota atau bahkan di luar negeri. Namun melalui pembuatan situs lembaga maka kontak itu dapat dilakukan secara muah, cepat adn murah.
4) Biaya terkendali
Lembaga pendidikan tidak perlu hadir secara fisik di berbagai kota dan penjuru dinia, namun dapat melakukan proses pendidikan di berbagai lokasi. Di samping itu, perkuliahan tidak memerlukan biaya pembangunan fisik, dan pengaturan jadwal kelas yang sangat membebani pejabat jurusan dan universitas. Melalui sistem ini biaya komunikasi juga dapat ditekan serendah mungkin.
5) Hemat
Melalui pola paperless dimana distribusi materi pendidikan, jawaban tes dapat dilakukan secara elektronik, sehingga akan menghemat dari segi waktu untuk mengintegrasikan dengan database yang ada di komputer pusat dan waktu pengiriman, maupun biaya kertas dan perangko.
6) Cash flow terjamin
Dengan sistem e-Education ini, cash flow lembaga akan terjamin, karena lembaga akan menerima pembayaran terlebih dahulu sebelum mengirim materi pendidikan yang dipesan siswa. Dengan pola seperti ini maka modal yang dibutuhkan relatif lebih kecil.
Internet 59
Manfaat lainnya antara lain meningkatkan citra lembaga, meningkatkan layanan pendidikan, menyederhanakan proses, meningkatkan produktifitas, mempermudah akses informasi, mengurangi biaya transportasi dan meningkatkan fleksibilitas.
Bagi Mahasiswa / Siswa : 1) Hemat
Siswa dapat menikuti proses pendidikan setiap saat dengan akurat, cepat, interaktif dan murah.
2) Biaya terkendali
Biaya transport menuju lokasi sekolah, kemungkinan terjadinya kecelakaan, atau perkelahian dapat ditekan serendah mungkin, karena semua proses dapat dilakukan dari balik meja dan hanya mengklik mouse. 3) Fleksibel
Siswa dapat mengikuti proses pendidikan dari berbagai tempat dengan berbagai kondisi, seperti dari rumah, tempat peristirahatan, warnet, atau tempat-tempat lainnya. Siswa juga tidak perlu mengkondisikan dirinya untuk berpakaian da berpenampilan rapi sebagaimana pada pendidikan tradisional.
Bagi Masyarakat pada Umumnya :
1) Lahirnya e-Education membuka peluang kerja baru dengan pola kerja dan permodalan yang baru. Oleh karena e-Education tidak akan menggantikan sepenuhnya sistem sekolah tradisional, maka era ini memberi harapan bagii ketersediaan lapangan kerja baru.
2) e-Education akan manjadi wahana kompetisi antar lembaga pedidikan yang mengglobal sehingga masyarakat dapat menikmati materi pendidikan berkualitas standar dengan harga kompetitif.
Bagi Dunia Akademis
1) Lahirnya e-Education memberi tantanga baru bagi dunia akademis untuk mempersiapkan SDM yang memahami dan menguasai bidang tersebut.
2) Para peneliti ditantang untuk melakukan analisis terhadap pergeseran pola belajar, proses pendidikan dan pembayaran sistem kredit semester dalam
Internet 60
Teknologi Informasi dlm BK / Bimbingan dan Konseling FKIP – UPS Tegal
usaha menemukan kesepahaman baru dan pengembangan teori dan konsep baru.
3) Sistem e-Education juga membuka kerangka baru dalam penjualan jasa pendidikan, disamping teknologi internet yang memungkinkan dilakukannya akses materi pendidikan dari jarak jauh. Dari perkembangan itu, dunia akademis ditantang untuk menemukan pola pendidikan jarak jauh yang bermutu.
Pengaruh Negatif
Tidak selamanya teknologi komputer memberikan pengaruh atau manfaat positif. Jika civitas akademika akan menggunakan teknologi ini, maka terlebih dahulu perlu memahami dan menghindari pengaruh negatifnya, yang antara lain : a) Pengaruh psikologi. Pengaruh ini bagi orang yang telah biasa “bergaul”
dengan komputer antara lain : keinginan “serba cepat” dalam melakukan kegiatan apa saja. Hal ini perlu diwaspadai bagi setiap pengguna komputer agar tetap membedakan kondisi dimana ia berinteraksi dengan komputer dan kondisi dimana ia berinteraksi dengan sesama dan lingkungan hidupnya.
b) Menurunnya kemampuan berpikir. Software komputer telah menyediakan berbagai fasilitas yang dapat berproses secara otomatis sehingga dapat mengakibatkan menurunnya kemampuan berpikir. Hal tersebut cukup beralasan karena dengan tersedianya prosedur-prosedur perhitungan aritmatika, fungsi-fungsi trigonometri, statistik, keuangan, dan sebagainya, maka pemakai tidak perlu lagi menghafalkan atau bahkan mempelajari konsep penghitungannya sehingga pemakai hanya perlu mempelajari cara memasukkan data atau cara mengoperasikan aplikasi tersebut.
c) Menurunnya sosialisasi. Oleh karena terlalu asyik berkomputer beserta aplikasinya dan perubahan psikologi, maka interaksi pengguna komputer dengan lingkungan sekitar akan mulai mengalami penurunan.
d) Merasa status sosialnya lebih tinggi. Oleh karena sampai saat ini teknologi komputer masih tergolong sebagai teknologi baru dengan harga yang masih cukup tingi, maka pemilik atau orang yang menguasai teknologi komputer sering merasa bahwa status sosialnya lebih tinggi.
Internet 61
e) Meningkatnya jumlah pengangguran. Di satu pihak komputer sangat membantu dalam meningkatkan kualitas hasil kerja, namun di sisi yang lain komputer juga dapat “menggusur” tenaga kerja, misalnya tenaga pengajar atau pendidik yunior tentu akan mengalami kesulitan untuk berkiprah lebih jauh. Hal ini perlu mendapat perhatian yang serius karena dapat meningkatkan kerawanan sosial yang diakibatkan oleh tingginya tingkat pengangguran.
f) Kejahatan dengan menggunakan komputer. Kini juga mulai berkembang kejahatan dengan menggunakan komputer, karena kemudahannya untuk melakukan copy-paste, maka banyak tugas-tugas paper atau pemrograman yang diselesaikan dengan cara mengcopy.
g) Penyalahgunaan lainnya. Komputer juga sering disalahgunakan, untuk memproduksi dan menyebarluaskan gambar-gambar porno yang dapat merusak moral pengguna kompurer.
h) Perusakan lingkungan hidup. Kelestarian lingkungan hidup dan keselamatan manusia juga mengalami ancaman karena kehadiran industri komputer, sebab pembuatan komputer membutuhkan bahan-bahan kimia yang menghasilkan limbah yang membahayakan kesehatan manusia dan kelestarian lingkungan.
62
BAB V
KONSULTASI ELEKTRONIK (E-CONSELOR)