• Tidak ada hasil yang ditemukan

DESKRIPSI, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN

B. Interpretasi Hasil Analisis

Setelah data hasil penelitian pada siklus I dan siklus II dikumpulkan, diamati dan dianalisis untuk mengetahui perkembangan penelitian, maka tahap selanjutnya adalah interpretasi data. Peneliti menganalisis disposisi matematik siswa yang didukung dengan data skala disposisi matematik, aktivitas siswa, respon siswa, dan hasil tes akhiir siswa setiap akhir siklus.

1. Disposisi Matematik Siswa

Setelah dilakukan pembelajaran matematika di kelas VIII-3 dengan model motivasi ARCS pada siklus I dan siklus II, diperoleh data rata-rata skor disposisi matematik siswa sebagai berikut :

77

Tabel 4.8

Rata-rata Skor Disposisi Matematik Siswa Siklus I dan Siklus II

Siklus Rata-rata Peningkatan

I 67,72%

3,14%

II 70,86%

Gambar 4.14

Rata-rata Disposisi Matematik Siswa Siklus I dan Siklus II

Berdasarkan Tabel 4.10 dan Gambar 4.14 diketahui bahwa rata-rata skor hasil skala disposisi matematik siswa menunjukkan peningkatan 3,14% dari siklus I. Hal ini terlihat bahwa usaha perbaikan yang dilakukan pada siklus II dapat meningkatkan rata-rata skor disposisi matematik siswa. Aspek-aspek disposisi matematik siswa juga mengalami peningkatan. Berikut ini perbandingan aspek-aspek disposisi matematik pada siklus I dan siklus II :

Siklus I Siklus II

67.72%

Tabel 4.9

Perbandingan Aspek Disposisi Matematik Siswa Siklus I dan siklus II

Aspek Siklus I Siklus II Peningkatan

Percaya diri 66,26% 70,20% 3,94%

Fleksibel 67,86% 73,33% 5,47%

Ketekunan 68,44% 70,34% 1,90%

Keingintahuan 64,44% 69,05% 4,61%

Reflektif 69,52% 73,02% 3,50%

Menilai aplikasi matematika 71,43% 74,11% 2,68%

Mengapresiasi peran pelajaran

matematika 66,90% 71,67% 4,77%

Rata-rata 67,84% 71,67% 3,84%

Perbandingan aspek disposisi matematik siswa siklus I dan siklus II juga disajikan dalam histogram sebagai berikut :

Gambar 4.15

Perbandingan Skor Skala Disposisi Matematik Siklus I dan Siklus II Berdasarkan Tabel 4.11 dan Gambar 4.15 menunjukkan bahwa pada siklus II aspek-aspek disposisi matematik siswa mengalami peningkatan. Aspek percaya diri meningkat sebesar 3,84%. Hal ini dikarenakan pembelajaran pada

66.26 67.86 68.44 64.44 69.52 71.43 66.90 70.20 73.33 70.34 69.05 73.02 74.11 71.67

Disposisi Matematik Siswa

79

siklus II, ketika diskusi kelompok berlangsung peneliti berkeliling untuk memberikan bimbingan dan menumbuh kembangkan rasa percaya diri siswa dengan pernyataan-pernyataan yang membangun (Confidence) sehingga membuat siswa lebih berani untuk berbicara di depan kelas dan lebih yakin akan kemampuannya.

Aspek fleksibel memiliki nilai rata-rata disposisi matematik yang paling tinggi dengan peningkatan sebesar 5,47% dan peningkatannya pun lebih tinggi dari aspek lain. Hal ini dikarenakan siswa lebih mudah memahami pelajaran dengan cara bekerjasama dengan temannya. Siswa terlihat lebih menyukai teman kelompoknya pada siklus II dimana mereka dibebaskan memilih teman kelompok sehingga mereka dapat berbagi pengetahuan dan bekerja sama menyelesaikan soal LKS dengan maksimal.

Pada siklus II aspek ketekunan meningkat sebesar 1,90% dari 68,44% menjadi 70,34%. Untuk meningkatkan aspek ketekunan agak mengalami kesulitan. Awalnya siswa belum terbiasa mengerjakan tugas matematika yang terdapat dalam LKS, siswa mudah frustasi menghadapi soal atau tugas matematika yang sukar dan cepat menyerah jika tidak mengerti dengan materi pelajaran, tetapi saat siklus II mengalami peningkatan. Siswa tampak pantang menyerah. Ini terbukti ketika siswa awalnya mengatakan tidak bisa, namun saat terakhir peneliti menanyakan kembali kepada siswa tersebut, ternyata siswa tersebut bisa menyelesaikan soal dengan kemampuannya sendiri. Hal ini disebabkan karena dalam pembelajaran ARCS pada tahap confidence peneliti berkeliling untuk memberikan bimbingan dengan pernyataan-pernyataan yang membangun sehingga siswa merasa confidence/nyaman ketika bertanya tentang materi yang belum mereka pahami dan timbul keinginan siswa untuk terus berusaha lebih gigih dalam belajar.

Aspek keingintahuan memilki peningkatan sebesar 4,61%. Dalam pembelajaran siklus II, siswa tampak lebih antusias dan bersemangat dari siklus I. Hal ini karena di awal pembelajaran peneliti membuat siswa fokus dengan teka-teki yang menantang. Siswa antusias dan sangat tertarik dengan adanya teka-teka-teki

di awal pembelajaran, sebagian besar siswa berusaha menjawab teak-teki yang diberikan peneliti. Selain itu ada beberapa pertemuan yang dirasakan siswa waktu pembelajaran matematika sangat cepat berlalu padahal sebelumnya mereka merasakan lama waktu pembelajaran.

Aspek reflektif ini mengalami peningkatan sebesar 3,50% dari siklus I. Saat siklus II sebagian besar siswa mencoba untuk menyelesaikan tugas yang diberikan peneliti dengan baik dan merangkum setiap materi pelajaran dengan rapi bahkan ada siswa yang mencoba mengerjakan soal dengan cara lain. Hal ini disebabkan setiap pertemuan pada siklus II perwakilan kelompok yang telah berani mempresentasikan hasil diskusi mereka di depan kelas diberikan penguatan berupa pujian secara verbal dan diberikan reward berupa alat tulis (Satisfaction).

Aspek menilai aplikasi matematika ke situasi lain dalam matematika dan pengalaman sehari-hari mengalami peningkatan sebesar 2,68%. Saat pembelajaran siswa mulai terbiasa menggunakan materi sebelumnya untuk menyelesaikan soal matematika yang baru walaupun masih ada yang kesuliatan dalam mengingat kembali pelajaran yang telah mereka pelajari sebelum-sebelumnya

Aspek mengapresiasi peran matematika dalam kultur dan nilai, matematika sebagai alat dan sebagai bahasa mengalami peningkatan sebesar 4,77%. Beberapa siswa mulai memandang matematika sebagai alat bantu menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini disebabkan karena dalam pembelajaran ARCS siswa di arahkan untuk mendiskusikan situasi dan soal-soal tantangan pada LKS yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari (Relevance). Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan model motivasi ARCS dapat meningkatkan disposisi matematik siswa.

2. Aktivitas Siswa

Berdasarkan hasil analisis lembar observasi siswa setiap pertemuan diperoleh informasi bahwa aktivitas siswa selama proses pembelajaran dengan

81

model motivasi ARCS mengalami peningkatan dari pada siklus I. Berikut data hasil lembar observasi siswa yang dilakukan pada siklus I dan siklus II :

Tabel 4.10

Persentase Aktivitas Belajar Matematika Siswa Siklus I dan Siklus II No. Aspek yang diamati Siklus I (%) Siklus II (%)

1. Memperhatikan penjelasan guru 81,90 87,10 2. Mengajukan pertanyaan 51,79 57,03 3. Menjawab pertanyaan 54,23 55,78 4. Berdiskusi dengan teman dalam proses

pembelajaran 71,10 75,45 5. Mengerjakan tugas yang diberikan guru 76,49 84,62 6. Menyimpulkan materi yang telah dipelajari 75,86 83,38 Rata-rata 68,56 73,89

Berdasarkan hasil pengamatan secara keseluruhan pada tabel di atas, diperoleh data bahwa aktivitas siswa telah mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II. Hal ini menunjukan bahwa tindakan perbaikan yang dilakukan peneliti pada siklus II dapat memperbaiki dan meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan model motivasi ARCS. Data rata-rata aktivitas siswa disajikan juga dalam histogram pada gambar 4.16.

Gambar 4.16 menunjukkan bahwa seluruh aktivitas yang diamati meningkat pada siklus II, namun peningkatannya berbeda dari tiap aktivitas. Aktivitas yang paling tinggi adalah aktivitas memperhatikan penjelasan guru dan mengerjakan tugas yang diberikan, siswa begitu fokus dengan apa yang dibicarakan peneliti dalam pembelajaran dan sebagian besar siswa mengerjakan tugas yang diberikan peneliti. Dengan tindakan perbaikan yang dilakukan pada siklus II, persentase siswa yang mengajukan pertanyaan yang masih kurang pada siklus I telah mengalami peningkatan. Pada siklus I, siswa belum terbiasa dan masih malu untuk bertanya bila ada yang belum dipahami, berbicara didepan kelas seperti menjawab pertanyaan yang diberikan peneliti atau menyimpulkan materi yang dipelajari, tetapi pada siklus II ini, siswa sudah mulai terbiasa untuk

berbicara di depan kelas mengemukakan pendapatnya dan mulai berani untuk bertanya kepada peneliti bila ada yang belum dipahami ataupun menjawab soal matematika walaupun jawabannya salah.

Gambar 4.16

Perbandingan Aktivitas Siswa Siklus I dan Siklus II 3. Respon Siswa

Berdasarkan hasil analisis jurnal harian diperoleh informasi bahwa respon positif siswa terhadap pembelajaran matematika dengan model motivasi ARCS mengalami peningkatan sebesar 11,00% dari 61,90% menjadi 72,90%. Pada kategori netral mengalami penurunan sebesar 1,73% dari 20,24% menjadi 18,51%. Siswa masih ada yang merespon negatif pada siklus II dan mengalami penurunan dari siklus I sebesar 9,26% dari 17,86% menjadi 8,60%. Berikut adalah perbandingan respon siswa berdasarkan jurnal harian di siklus I dan Siklus II disajikan dalam tabel dan histogram berikut :

81.90 51.79 54.23 71.10 76.49 75.86 90.84 57.03 55.78 75.45 84.62 83.38 1 2 3 4 5 6

Dokumen terkait