• Tidak ada hasil yang ditemukan

DESKRIPSI, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data Hasil Intervensi Tindakan

2. Tindakan Siklus II

Tindakan pembelajaran siklus II merupakan refleksi dari pembelajaran siklus I. Tindakan pembelajaran pada siklus II ini terdiri dari beberapa tahapan

yaitu, tahap perencanaan, tahap pelaksanaan dan pengamatan tindakan kelas, tahap pengamatan dan analisis data siklus II, dan tahap refleksi. Semua tahap tersebut akan dideskripsikan sebagai berikut:

a. Tahap Perencanaan

Pada tahap perencanaan, peneliti mempersiapkan instrumen pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang didesain menggunakan model motivasi ARCS dan Lembar Kerja Siswa (LKS) disesuaikan dengan materi pembelajaran yang akan diajarkan di sekolah. Selanjutnya seperti biasa peneliti menyusun skala disposisi matematik siswa, jurnal harian siswa, lembar observasi aktivitas siswa, soal tes hasil belajar siswa pada akhir siklus II dan alat dokumentasi. Peneliti bersama guru kolabolator mendiskusikan RPP dan LKS yang akan dilaksanakan dalam pembelajaran pada siklus II yang sudah diperbaiki dan dibuat semenarik mungkin agar pembelajaran menjadi lebih kondusif. Materi pembelajaran yang dipelajari pada siklus II yaitu melanjutkan materi yang telah dipelajari dari siklus II mengenai luas permuakaan dan volume kubus dan balok.

Pada siklus II ini peneliti ingin mengetahui disposisi matematik siswa, respon siswa terhadap pembelajaran matematika, aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika, dan mengetahui perkembangan hasil belajar siswa setelah diterapkannya model motivasi ARCS dalam pembelajaran matematika dan berusaha untuk mencapai indikator keberhasilan yang ditentukan peneliti.

b. Tahap Pelaksanaan dan Pengamatan Tindakan

Tahap pelaksanaan pembelajaran siklus II terdiri dari 5 pertemuan, dengan 4 pertemuan dilakukannya kegiatan pembelajaran dan 1 pertemuan dilakukannya tes akhir siklus I. Pelaksanaan dimulai dari tanggal 13 Mei 2014 sampai dengan 30 Mei 2014 dengan alokasi waktu masing-masing tindakan adalah 2 x 40 menit (2 jam pelajaran). Dalam kegiatan ini peneliti melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah direncanakan sebelumnya dengan

59

menerapkan model motivasi ARCS. Adapun deskripsi proses pembelajaran setiap pertemuan pada siklus II diuraikan sebagai berikut

1) Pertemuan Keenam (Selasa, 13 Mei 2014)

Seperti pertemuan-pertemuan sebelumnya, kegiatan pembelajaran matematika di kelas VIII-3 diawali dengan memberi salam dan mengecek kehadiran siswa. Ada satu siswa yang sakit. Peneliti menyapa siswa dengan menanyakan kabar siswa. Peneliti bertanya kepada siswa “Bagaimana kabar kalian hari ini?”. Siswa menjawab dengan bersemangat “Alhamdulilah luar biasa!!”.

Gambar 4.10

Aktivitas Siswa saat Tahap Attantion

Sebelum memasuki materi, peneliti mengajak siswa untuk fokus dengan memberikan permainan berupa teka-teki, peneliti membuat gambar susunan dua

belas batang korek api di papan tulis, kemudian peneliti berkata “Manakah dua batang korek api yang harus diambil agar diperoleh dua buah persegi dari gambar tersebut?”. Suasana kelas terlihat bersemangat memperhatikan teka-teki yang diberikan peneliti. Itu terjadi karena siswa merasa tertantang untuk menjawab teka-teki tersebut. Beberapa siswa berusaha menjawab, namun hanya seorang siswa yang dapat menjawab dengan benar. Peneliti meminta siswa lain memberikan Aplaus kepada siswa yang berhasil menjawab teka-teki tersebut.

Materi pembelajaran pada pertemuan keenam yaitu luas permukaan kubus. Peneliti menyampaikan indikator dan tujuan pembelajaran. Siswa dibebaskan memilih teman kelompoknya yang terdiri dari 4-6 orang perkelompok. Setelah siswa membentuk kelompok, peneliti membagikan LKS 5 kepada setiap kelompok dan memberikan petunjuk atau arahan yang harus dilakukan siswa.

Peneliti kemudian mengingatkan kembali tentang materi sebelumnya dan memberikan gambaran singkat tentang materi yang akan dipelajari. Hal ini sebagai pengantar agar siswa lebih mudah memahami luas permukaan kubus. Seperti biasa, siswa secara berkelompok diarahkan untuk mendiskusikan situasi dan soal-soal tantangan pada LKS 5 (Relevance). Saat diskusi berjalan, peneliti berkeliling untuk mengawasi pembelajaran dan mengarahkan siswa jika menemukan kesulitan. Beberapa siswa tampak mengemukakan pendapatnya tentang luas permukaan kubus. Siswa juga antusias mengerjakan soal-soal tantangan pada LKS 5.

Ada hal yang menarik yang peneliti temukan saat diskusi berlangsung. Awalnya salah satu siswa saat peneliti tanya apakah ia bisa atau tidak mengerjakan soal tantangan pada LKS 5 ia menjawab tidak bisa, namun saat peneliti berkeliling dan kembali lagi ke kelompoknya, ternyata ia sudah bisa mengerjakan soal tantangan tersebut. Siswa tersebut terlihat senang dan tersenyum kepada peneliti dan teman kelompoknya. Selanjutnya peneliti berkeliling untuk memberikan bimbingan dan menumbuh kembangkan rasa percaya diri siswa yang lain dengan pernyataan-pernyataan yang membangun (Confidence).

Peneliti meminta perwakilan siswa dari beberapa kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya. Peneliti meminta siswa yang mau mempesentasikan hasil diskusinya untuk mengacungkan tangan. Ada tiga kelompok yang mengacungkan tangan. Siswa tersebut kemudian mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas.

Selama presentasi berlangsung tidak ada kendala yang berarti. Semua siswa memahami materi yang dipelajari pada pertemuan ini. Peneliti memberikan penguatan berupa pujian secara verbal dan memberikan reward berupa pulpen

61

satu kotak kepada setiap perwakilan kelompok yang telah berani mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas dan makanan ringan kepada siswa lain yang berani mengemukakan pendapatnya (Satisfaction). Setiap kali perwaklian kelompk selesai mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas peneliti meminta siswa lain untuk memberikan Aplaus kepada kelompok yang telah maju tersebut. Selanjutnya, peneliti menugaskan siswa untuk menyimpulkan tentang semua materi yang telah dipelajari dengan membuat rangkuman catatan pada buku tulis mereka. Sebelum peneliti menutup pembelajaran, peneliti memberikan jurnal harian siswa dan menugaskan siswa untuk melengkapinya. Tujuan diberikan jurnal harian siswa agar peneliti mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran hari ini. Siswa kemudian diberikan tugas pekerjaan rumah pada buku paket dan meminta siswa untuk mempelajari materi yang akan dipelajari selanjutnya.

2) Pertemuan Ketujuh (Jumat, 16 Mei 2014)

Seperti biasa peneliti memulai pembelajaran dengan memberikan salam, mengecek kehadiran siswa, dan mengumpulkan tugas yang telah diberikan pada pertemuan sebelumnya. Pada pertemuan ini 2 siswa tidak hadir mengikuti pembelajaran tanpa keterangan.

Kegiatan pembelajaran dimulai dengan membuat siswa fokus dengan memberikan sebuah teka-teki (Attention). Peneliti berkata “bagaimana cara membagi satu kue tar menjadi 8 bagian yang sama hanya dengan 3 kali irisan?”. Ada siswa yang bingung dan berkata “ga bisa bu?kalau 3 kali irisan kan hanya dapat 6 bagian bu”, peneliti berkata “itu dia tantangannya, coba cari irisan yang bagaimana yang dapat membagi kue tersebut menjadi 8 bagian yang sama?”. Banyak siswa yang tampak antusias untuk menjawab teka-teki tersebut. Kemudian ada siswa yang menjawab “dipotong dua kemudian di tumpuk lalu dipotong lagi dan ditumpuk lagi, setelah itu dipotong yang terakhir”. Kemudian ada siswa lain yang menjawab “bu, bagaimana kalau di iris terlebih dahulu lalu dipotong dua kali di atasnya?”. Peneliti menjawab “iya benar, dua-duanya

kepada kedua siswa yang telah menjawab dengan benar. berikut adalah gambar yang diambil saat pembelajaran.

Gambar 4.11

Aktivitas Siswa saat Tahap Attention

Materi pembelajaran pada pertemuan ketujuh adalah luas permukaan balok. Peneliti menyampaikan indikator dan tujuan pembelajaran. Siswa dibebaskan memilih teman kelompoknya yang terdiri dari 4-6 orang perkelompok. Setelah siswa membentuk kelompok, peneliti membagikan LKS 6 kepada setiap kelompok dan memberikan petunjuk atau arahan yang harus dilakukan siswa.

Peneliti kemudian mengingatkan kembali tentang materi sebelumnya dan memberikan gambaran singkat tentang materi yang akan dipelajari. Hal ini sebagai pengantar agar siswa lebih mudah memahami luas permukaan balok. Seperti biasa, siswa secara berkelompok diarahkan untuk mendiskusikan situasi dan soal-soal tantangan pada LKS 6 yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari (Relevance). Saat diskusi berjalan, peneliti berkeliling untuk mengawasi pembelajaran dan mengarahkan siswa jika menemukan kesulitan. Beberapa siswa tampak mengemukakan pendapatnya tentang luas permukaan balok. Siswa juga antusias mengerjakan soal-soal tantangan pada LKS 6. Seperti biasa peneliti berkeliling untuk memberikan bimbingan dan menumbuh kembangkan rasa percaya diri siswa yang lain dengan pernyataan-pernyataan yang membangun (Confidence). Dari pengamatan peneliti, siswa sudah terbiasa dengan

63

pembelajaran yang peneliti terapkan. Siswa juga tampak lebih bersemangat dan berani mengemukakan pendapat serta berani bertanya kepada peneliti tentang materi yang belum mereka pahami.

Gambar 4.12

Siswa Mengajukan Pertanyaan

Setelah proses diskusi selesai, dengan arahan peneliti siswa mempresentasikan hasil diskusinya. Peneliti mengawasi jalannya proses presentasi sekaligus mengevaluasi hasil pekerjaan siswa. Tidak ada kendala yang berarti dalam pertemuan kali ini. Agar siswa lebih memahami materi yang dipelajari, peneliti meminta siswa saling mengajarkan dengan teman kelompoknya. Peneliti memberikan penguatan berupa pujian secara verbal dan memberikan reward berupa pensil satu kotak kepada setiap perwakilan kelompok yang telah berani mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas dan makanan ringan kepada siswa lain yang berani mengemukakan pendapatnya (Satisfaction). Setiap kali perwaklian kelompk selesai mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas peneliti meminta siswa lain untuk memberikan Aplaus kepada kelompok yang telah maju tersebut. Selanjutnya, peneliti bersama siswa menyimpulkan tentang semua materi yang telah dipelajari. Semua siswa terlihat ikut terlibat aktif dalam dalam pembelajaran kali ini. Setelah itu siswa diberikan tugas pekerjaan rumah pada buku paket dan membuat rangkuman tentang materi yang telah dipelajari pada buku tulis mereka.

3) Pertemuan Kedelapan (Selasa, 20 Mei 2014)

Peneliti memulai pembelajaran dengan memberikan salam, mengecek kehadiran siswa, dan mengumpulkan tugas yang telah diberikan pada pertemuan sebelumnya. Jumlah siswa yang hadir pada pertemuan kedelapan sebanyak 40 orang, terdapat 2 siswa tidak hadir tanpa keterangan.

Peneliti mengawali pembelajaran dengan memberikan sebuah teka-teki (Attention). Peneliti berkata “ada seekor katak yang akan menyeberangi sungai.

Lebar sungai itu 10 meter. Padahal katak sekali loncat hanya 2 meter. Berapa

kali katak loncat menyeberangi sungai? Dan berikan alasan kalian”. Banyak siswa yang tampak antusias untuk menjawab teka-teki tersebut. Ada yang menjawab “lima kali bu”, peneliti bertanya “mengapa?”, “karna 10 dibagi 2 sama dengan 5 bu”, namun jawaban siswa tersebut salah. Semua siswa tampak berusaha untuk menyelesaikan teka-taki tersebut. Setelah dua menit berjalan tanpa ada siswa yang bisa menjawab dengan benar kemudian peneliti memberikan jawaban atas teka-teki tersebut “jawaban yang benar yaitu 2 kali karna loncatan pertama dilakukan katak untuk mencebur diri ke sungai. Di sungai, katak itu

berenang. Kemudian loncatan kedua dilakukan katak dari sungai ke daratan”. Siswa tertawa mendengar jawaban peneliti, mereka tidak terpikir kalau katak sebenarnya dapat berenang.

Materi pembelajaran pada pertemuan kedelapan adalah volume balok. Peneliti menyampaikan indikator dan tujuan pembelajaran. Seperti biasa siswa dibebaskan memilih teman kelompoknya yang terdiri dari 4-6 orang perkelompok. Setelah siswa membentuk kelompok, peneliti membagikan LKS 7 kepada setiap kelompok dan memberikan petunjuk atau arahan yang harus dilakukan siswa. Peneliti mengingatkan kembali tentang materi sebelumnya dan memberikan gambaran singkat tentang materi yang akan dipelajari. Seperti biasa, siswa secara berkelompok diarahkan untuk mendiskusikan situasi dan soal-soal tantangan pada LKS 7 yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari (Relevance).

Seperti biasa peneliti berkeliling untuk mengawasi pembelajaran dan mengarahkan siswa jika menemukan kesulitan serta memberikan bimbingan dan

65

menumbuh kembangkan rasa percaya diri siswa yang lain dengan pernyataan-pernyataan yang membangun (Confidence). Saat diskusi berjalan, siswa sudah tidak ragu untuk bertanya, setiap siswa dari kelompok yang berbeda menanyakan apa yang belum mereka pahami. Salah satu siswa bertanya “Bu, apakah volume yang dimaksud dalam tabel ini sama dengan banyak kubusnya ya bu?”. Peneliti menjawab “Iya betul sekali, jadi bisa dikatakan volume balok adalah isi dari balok tersebut, mengerti? ”. Siswa menjawab “Mengerti bu”.

Ada lagi siswa yang bertanya tentang soal tantangan “Bu, bagaimana

cara mencari lebar balok?”. Peneliti bertanya “Memang apa saja yang sudah diketahui?”. Siswa menjawab “Volumenya, panjang dan tingginya sudah

diketahui bu”. Kemudian peneliti menjelaskan dengan contoh bagaimana cara menentukan panjang balok bila lebar, tinggi dan volume balok diketahui. Siswa tampak lebih antusias mengikuti diskusi dalam kelompoknya. Tidak ada kendala yang berarti saat diskusi berjalan.

Selanjutnya, perwakilan siswa dari beberapa kelompok mempresentasikan hasil diskusinya. Perwakilan siswa mengemukakan hasil pekerjaan kelompoknya “Jadi, rumus volume balok adalah . Peneliti kemudian berkata “Semuanya sama? ada yang berbeda?”. Siswa menjawab “Sama bu”. Peneliti kemudian meminta perwakilan siswa lain mempresentasikan hasil jawaban soal tantangan dari kelompoknya.

Seperti biasa peneliti memberikan penguatan berupa pujian secara verbal dan memberikan reward berupa pensil satu kotak kepada setiap perwakilan kelompok yang telah berani mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas dan makanan ringan kepada siswa lain yang berani mengemukakan pendapatnya (Satisfaction). Setiap kali perwaklian kelompk selesai mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas peneliti meminta siswa lain untuk memberikan Aplaus kepada kelompok yang telah maju tersebut. Selanjutnya, peneliti bersama siswa menyimpulkan tentang semua materi yang telah dipelajari. Sebelum peneliti menutup pembelajaran, peneliti memberikan jurnal harian siswa dan menugaskan siswa untuk melengkapinya. Tujuan diberikan jurnal harian siswa agar peneliti mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran hari ini. Siswa kemudian

diberikan tugas pekerjaan rumah pada buku paket dan merangkum materi yang telah dipelajari pada buku catatan mereka serta meminta siswa untuk mempelajari materi yang akan dipelajari selanjutnya.

4) Pertemuan Kesembilan (Jumat, 23 Mei 2014)

Peneliti memulai pembelajaran dengan memberikan salam, mengecek kehadiran siswa, dan mengumpulkan tugas yang telah diberikan pada pertemuan sebelumnya. Pada pertemuan ini semua siswa hadir mengikuti pembelajaran.

Kegiatan pembelajaran dimulai dengan membuat siswa fokus dengan memberikan sebuah teka-teki (Attention). Peneliti berkata “100 ayam dapat bertelur 10.000 butir dalam 100 hari, berapa hari waktu yang dibutuhkan seekor ayam untuk bertelur satu butir?”. Siswa tampak sedikit kebingungan dengan teka-teki kali ini namun mereka tetap antusias untuk menjawab teka-teki tersebut. Ada yang menjawab “100 hari bu”, peneliti menjawab “hmm.. kurang tepat, ada lagi yang bisa jawab?”. Kurang dari dua menit ada seorang siswa menjawab

“Satu hari bu”. Peneliti bertanya “Alasannya?”. Siswa tersebut menjawab “jika

100 ayam bertelur 10.000 butir dalam 100 hari berarti 100 ayam bertelur 100

butir dalam sehari jadi seekor ayam dapat bertelur 1 butir dalam 1 hari”. Peneliti menjawab “Ya, betul sekali”. Semua siswa tertegun mendengar penjelasan jawaban temannya tersebut dan langsung memberi Aplaus kepada siswa yang berhasil menjawab teka-teki yang diberikan peneliti.

Materi pembelajaran pada pertemuan kesembilan adalah volume kubus. Peneliti menyampaikan indikator dan tujuan pembelajaran. Siswa dibebaskan memilih teman kelompoknya yang terdiri dari 4-6 orang perkelompok. Setelah siswa membentuk kelompok, peneliti membagikan LKS 8 kepada setiap kelompok dan memberikan petunjuk atau arahan yang harus dilakukan siswa.

Peneliti kemudian mengingatkan kembali tentang materi sebelumnya dan memberikan gambaran singkat tentang materi yang akan dipelajari. Hal ini sebagai pengantar agar siswa lebih mudah memahami volume kubus. Seperti biasa, siswa secara berkelompok diarahkan untuk mendiskusikan situasi dan

soal-67

soal tantangan pada LKS 8 yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari (Relevance).

Saat diskusi berjalan, salah satu siswa bertanya “Bu, volume balok dengan kubus sama ya bu?”. Peneliti menjawab “Iya sebenarnya sama, hanya

bedanya kubus memiliki ukuran panjang, lebar dan tinggi yang sama”. Dari pengamatan peneliti, siswa antusias dan mengemukakan pendapatnya dalam berdiskusi. Selain itu siswa juga tak segan bertanya tentang materi yang sedang didiskusikannya. Seperti biasa peneliti berkeliling untuk memberikan bimbingan dan menumbuh kembangkan rasa percaya diri siswa yang lain dengan pernyataan-pernyataan yang membangun (Confidence).

Setelah proses diskusi selesai, dengan arahan peneliti siswa mempresentasikan hasil diskusinya. Peneliti mengawasi jalannya proses presentasi sekaligus mengevaluasi hasil pekerjaan siswa. Tidak ada kendala yang berarti dalam pertemuan kali ini. Agar siswa lebih memahami materi yang dipelajari, peneliti meminta siswa saling mengajarkan dengan teman kelompoknya. Peneliti memberikan penguatan berupa pujian secara verbal dan memberikan reward berupa pensil satu kotak kepada setiap perwakilan kelompok yang telah berani mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas dan makanan ringan kepada siswa lain yang berani mengemukakan pendapatnya (Satisfaction). Setiap kali perwaklian kelompk selesai mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas peneliti meminta siswa lain untuk memberikan Aplaus kepada kelompok yang telah maju tersebut.

Sebelum peneliti menutup kegiatan pembelajaran, peneliti meminta semua siswa untuk berdiri Selanjutnya, peneliti bersama siswa menyimpulkan tentang semua materi yang telah dipelajari. Semua siswa terlihat ikut terlibat aktif dalam dalam pembelajaran kali ini. Setelah iu siswa diberikan tugas pekerjaan rumah pada buku paket dan meminta siswa untuk mempelajari materi yang akan dipelajari selanjutnya.

5) Pertemuan Kesepuluh (Jumat, 30 Mei 2014)

Pada pertemuan kesepuluh ini dilakukan tes hasil belajar siswa pada siklus II yang berlangsung selama 2 x 40 menit. Kegiatan tes ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah diterapkan model motivasi ARCS. Sebelum tes dilaksanakan, ketua kelas memimpin teman-temanya untuk berdoa. Peneliti menghimbau kepada siswa untuk mengumpulkan buku paket, buku catatan, LKS dan sumber bahan belajar yang lain di depan meja temannya agar siswa tidak menyontek dan melihatnya. Sebagian siswa tampak siap untuk memulai tes dan ada siswa yang tampak tegang untuk memulai tes. Kemudian peneliti terlebih dahulu membagikan skala disposisi matematik siklus II dengan memberikan waktu 10 menit kepada siswa untuk melengkapinya. Selanjutnya peneliti membagikan soal tes pada setiap siswa. Instrumen tes berisi tentang soal-soal mengenai materi pembelajaran dari pertemuan enam sampai dengan pertemuan sembilan yaitu luas permukaan dan volume kubus dan balok. Soal tes siklus II ini terdiri dari 4 butir soal yang sudah divalidasi. Siswa tampak serius dalam menjawab soal dan suasana kelas terlihat kondusif dan tenang. Proses tes siklus II ini berjalan dengan baik hingga waktu tes habis.

c. Tahap Pengamatan dan Analisis Data

Tahap pengamatan ini sama seperti yang dilakukan pada siklus I yaitu berlangsung bersamaan dengan tahap pelaksanaan. Peneliti dan kolaborator mengamati hasil tindakan penerapan ARCS dalam proses pembelajaran di kelas. Selanjutnya peneliti menganalisis data-data yang diperoleh dari tahap pelaksanaan yaitu analisis data skala disposisi matematik siswa, akitivitas siswa dalam proses pembelajaran, respon siswa terhadap pembelajaran dan hasil belajar siswa. Berikut ini adalah paparan hasil analisis data siklus II :

1) Disposisi Matematik Siswa

Skala disposisi matematik pada siklus II ini sama dengan skala disposisi pada siklus I yaitu terdiri dari 27 butir pernyataan yang terdiri dari 13 pernyataan positif dan 14 pernyataan negatif dengan indikator: 1) Rasa percaya diri terdiri

69

dari 7 item; 2) Fleksibel terdiri dari 2 item; 3) Ketekunan terdiri dari 7 item; 4) Keingintahuan terdiri dari 3 item; 5) Reflektif terdiri dari 3 item; 6) Menilai aplikasi matematika ke situasi lain dalam matematika dan pengalaman sehari-hari terdiri dari 3 item; 7) Mengapresiasi peran matematika dalam kultur dan nilai, matematika sebagai alat dan sebagai bahasa terdiri dari 2 item. Seperti siklus I, data skala diolah dan dianalisis. Data hasil skala disposisi matematik siswa pada siklus II dapat dilihat pada lampiran 10.

Skor rata-rata dalam persen disposisi matematik siswa sebesar 70,86%. Dari hasil data yang diperoleh menunjukkan ketercapaian indikator disposisi matematik yang diharapkan yaitu hasil angket skala disposisi matematik siswa dalam pembelajaran matematika mencapai nilai rata-rata 70%.

Aspek-aspek yang diukur dalam disposisi matematik mengalami peningkatan kecuali aspek menghargai aplikasi matematika dalam bidang lain dan kehidupan sehari-hari. Secara visual aspek disposisi matematik siswa di kelas VIII-3 pada siklus II dapat dilihat pada gambar 4.13.

Dari Gambar 4.13 menunjukkan bahwa skor rata-rata disposisi matematik pada aspek keingintahuan mengalami peningkatan sebesar 3,14% dari siklus I. Beberapa siswa sudah terbiasa mencari informasi dari sumber lain yaitu dari buku catatan yang lalu, dari buku paket lain ataupun internet. Jika ada siswa yang tidak mengerti dengan materi atau soal yang dipelajari, siswa langsung bertanya dengan peneliti.

Gambar 4.13

Disposisi Matematik Siswa Siklus II

Pada aspek percaya diri, rata-rata skor percaya diri siswa sebesar 70,20%. Pada siklus II siswa sudah percaya diri dengan kemampuannya dilihat dari siswa terbiasa mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya. Siswa sudah tidak mengandalkan temannya lagi dan berusaha sendiri mencari tahu lebih dalam tentang materi yang dipelajari dalam pembelajaran di kelas. Siswa juga sudah yakin dan optimis bahwa mereka mampu menyelesaikan soal pada LKS, namun beberapa siswa masih ragu menjawab soal yang diberikan peneliti karena mereka khawatir jika jawabannya salah. Siswa secara umum sudah memiliki rasa percaya diri dengan kemampuan mereka.

Pada aspek fleksibel, rata-rata skor siswa sebesar 73,33%. Rata-rata skor fleksibel lebih besar dibanding dengan aspek lain. Sebagian besar siswa tampak saling bekerja sama dan menghargai perbedaan pendapat temannya. Siswa saling mengajarkan temannya yang belum mengerti dan melengkapi apa yang belum diketahuinya. Siswa percaya bahwa ada cara lain yang lebih mudah dalam mengerjakan soal matematika.

70.20 73.33 70.34 69.05 73.02 74.11 71.67

Aspek Disposisi Matematik Siswa

Dokumen terkait