• Tidak ada hasil yang ditemukan

INVESTMENT IN SHARES OF STOCK IN ASSOCIATED ENTITIES (continued)

ASSOCIATED ENTITIES

12. INVESTMENT IN SHARES OF STOCK IN ASSOCIATED ENTITIES (continued)

Pada tanggal 19 Nopember 2012, BJA mengambil bagian atas penerbitan saham PT Langgeng Sakti Persada (LSP) sebanyak 15.750 lembar saham sehingga BJA menguasai 50% kepemilikan di LSP dari total saham yang ditempatkan, berdasarkan Akta Notaris No. 56 oleh Notaris Hasbullah Abdul Rasyid, SH., M.Kn., pada tanggal yang sama (lihat Catatan 4 butir o dan Catatan 12).

On November 19, 2012, BJA take a part on the issuance of shares of PT Langgeng Sakti Persada (LSP) for 15,750 shares, so that BJA controls 50% ownership in LSP which all of its shares issued and fully paid, based on Notarial deed No. 56 of Hasbullah

Abdul Rasyid, SH., M.Kn.,on the same date (see Note

4 point o and Note 12).

Pada tanggal 20 Desember 2012, BJA mengambil bagian atas penerbitan saham PT Bintang Emerald Perdana (BEP) sebanyak 300 lembar saham sehingga BJA menguasai 50% kepemilikan di BEP dari total saham yang ditempatkan, berdasarkan Akta Notaris No. 152 oleh Notaris Hasbullah Abdul Rasyid, SH., M.Kn., pada tanggal yang sama (lihat Catatan 4 butir o).

On December 20, 2012, BJA take a part on the issuance of shares of PT Bintang Emerald Perdana (BEP) for 300 shares, so that BJA controls 50% ownership in LSP which all of its shares issued and fully paid, based on Notarial deed No. 152 of Hasbullah

Abdul Rasyid, SH., M.Kn., on the same date (see

Note 4 point o).

Pada tanggal 28 Desember 2011, PT Bukit Jonggol Asri (BJA) mengambil bagian atas penerbitan saham PT Sukses Pratama Gemilang (SPG) sebanyak 15.926

lembar saham sehingga BJA menguasai 50%

kepemilikan di SPG dengan total sebanyak 16.226 lembar saham.

On December 28, 2011, PT Bukit Jonggol Asri (BJA) take a part on the issuance of shares of PT Sukses Pratama Gemilang (SPG) for 15,926 shares so that BJA controls 50% ownership in SPG with a total of 16,226 shares.

Sampai dengan 30 September 2012, GAP menjual kepemilikan saham SC sebanyak 236.333.500 lembar saham sehingga kepemilikannya menjadi sebanyak 73.166.500 lembar saham atau sebesar 0,23%. Keuntungan penjualan investasi dalam saham sebesar Rp 27,86 miliar disajikan sebagai bagian dari akun “Penghasilan (Beban) lain-lain” dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian (lihat Catatan 39).

Until September 30, 2012, GAP sell SC share of 236,333,500 shares thus the share ownership become 73,166,500 shares or 0.23%. Gain on sale of investment in shares amounted to Rp 27.86 billion is presented as part of “Others Income (Expenses)” account in consolidated statements of comprehensive income (see Note 39).

Pada tanggal 10 Juni 2009, Entitas Induk mengadakan Perjanjian pengalihan hak atas penempatan saham- saham dalam portepel di PT Jasa Sarana (JS) dengan PT Indec Internusa (Indec). Indec mengalihkan hak untuk membeli 3.324.523 lembar saham JS (dalam rangka peningkatan modal JS) kepada Entitas Induk.

Berdasarkan RUPSLB tanggal 25 Juni 2010

sebagaimana yang dimuat dalam Akta Notaris Tien Norman Lubis, S.H., No. 49, pemegang saham JS menyetujui pengalihan hak atas saham JS dari Indec kepada Entitas Induk yang kemudian dialihkan lagi kepada PT Bakrie Infrastructure, Entitas Anak.

On June 10, 2009, the Company entered into a transfer of title on the placement of stocks in the portfolio of PT Jasa Sarana (JS) with PT Indec Internusa (Indec). Indec transfer the right to purchase 3,324,523 shares of JS (in order of increasing capital JS) to the Company. Based on the Extraordinary Shareholders’ General Meeting dated June 25, 2010 as notarized by Notarial Deed No. 49 of Tien Norman Lubis, S.H., the shareholders had approved the transfer of rights of JS shares from Indec to the Company then transferred again to PT Bakrie Infrastructure, a subsidiary.

Grup tidak membentuk penyisihan kerugian penurunan nilai atas investasi dalam saham pada Entitas-entitas asosiasi di atas karena manajemen berkeyakinan bahwa Entitas-entitas tersebut masih memiliki potensi

pertumbuhan dalam jangka panjang mengingat

sebagian besar Entitas Asosiasi tersebut bergerak dalam jenis usaha real estat dan infrastruktur.

The Group did not provide allowance for any decline in value of the aforementioned investments in affiliated companies since management believes that these companies engage in the real estate business and infrastructure business.

Rincian tanah belum dikembangkan pada tanggal 30 September 2013 dan 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut:

Detail of land bank as of September 30, 2013 and December 31, 2012 are as follows:

30 September 2013/ 31 Desember 2012/ September 30, 2013 December 31, 2012

PT Bahana Sukmasejahtera 924.023.681.102 923.914.789.542 PT Bahana Sukmasejahtera

PT Graha Andrasentra Propertindo 294.451.949.635 338.171.825.661 PT Graha Andrasentra Propertindo

PT Superwish Perkasa 195.659.922.626 595.960.322.646 PT Superwish Perkasa

PT Krakatau Lampung PT Krakatau Lampung

Tourism Development 115.206.713.279 115.148.002.684 Tourism Development

PT Bakrie Pangripta Loka - 24.549.099.859 PT Bakrie Pangripta Loka

PT Bukit Jonggol Asri - 3.095.458.717.263 PT Bukit Jonggol Asri

Jumlah 1.529.342.266.642 5.093.202.757.655 Total

Mutasi tanah yang belum dikembangkan adalah sebagai berikut:

Changes of land bank are as follows:

30 September 2013/ 31 Desember 2012/ September 30, 2013 December 31, 2012

Saldo awal 5.093.202.757.655 4.961.393.817.677 Beginning balance

Penambahan 99.627.681.581 354.737.306.369 Additional

Pengurangan (3.663.488.172.594 ) (222.928.366.391 ) Deduction

Saldo akhir 1.529.342.266.642 5.093.202.757.655 Ending balance

Pada tanggal 30 September 2013 dan 31 Desember 2012, tanah yang belum dikembangkan terdiri dari antara lain:

(1) tanah seluas 12.907,00 ha, yang terletak di

Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor. Nilai

perolehan tanah tersebut adalah sebesar Rp nihil pada tanggal 30 September 2013 dan 31 Desember 2012 (lihat Catatan 4 butir o dan Catatan 12).

As of September 30, 2013 and December 31, 2012, land bank consists of, among others:

(1) a lot of land of 12,907.00 ha, are located in Jonggol, Bogor, respectively. Cost of land bank above is amounted to Rp nil as of September 30, 2013 and December 31, 2012 (see Note 4 point o and Note 12).

(2) tanah masing-masing seluas 0,83 ha dan 3,21 ha yang terletak di daerah Karet Kuningan, kotamadya Jakarta Selatan, Kecamatan Setiabudi. Nilai perolehan tanah tersebut masing-masing adalah sebesar Rp 195,66 miliar dan Rp 620,51 miliar pada tanggal 30 September 2013 dan 31 Desember 2012.

(2) a lot of land of 0,83 ha and 3.21 ha are located in

Karet Kuningan, Setiabudi, South Jakarta,

respectively. Cost of land bank above is amounted to Rp 195.66 billion and Rp 620.51 billion as of September 30, 2013 and December 31, 2012, respectively.

(3) tanah seluas 776,11 ha pada tanggal 30 September 2013 dan 31 Desember 2012, yang terletak di Desa Sukaharja, Sukamantri dan Desa Tajurhalang. Nilai perolehan tanah tersebut masing-masing adalah sebesar Rp 1,22 triliun dan Rp 1,26 triliun pada tanggal 30 September 2013 dan 31 Desember 2012. Tanah ini dijadikan jaminan utang bank jangka pendek dan jangka panjang yang diperoleh dari PT Bank Internasional Indonesia Tbk., PT Bank Bukopin Tbk., PT Bank Bukopin Syariah dan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. (lihat Catatan 20 dan 27).

(3) a lot of land of 776.11 ha are located as of September 30, 2013 and December 31, 2012, in Sukaharja, Sukamantri and Tajurhalang village. Cost of land bank above is amounted to Rp 1.22 trillion and Rp 1.26 trillion, as of September 30, 2013 and December 31, 2012, respectively. This land are pledged as collateral for short term and long-term bank loans obtained from PT Bank Internasional Indonesia Tbk., PT Bank Bukopin Tbk., PT Bank Bukopin Syariah and PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. (see Notes 20 and 27).

(4) tanah seluas 99,8 ha masing-masing pada tanggal 30 September 2013 dan 31 Desember 2012, yang terletak di Desa Merak Belantung dan Desa Persiapan Gunung Terang Kecamatan Kalianda Kabupaten Lampung Selatan. Nilai perolehan tanah tersebut adalah sebesar Rp 115,21 miliar dan Rp 115,15 miliar masing-masing pada tanggal 30 September 2013 dan 31 Desember 2012.

(4) a lot of land of 99.8 ha as of September 30, 2013 and December 31, 2012, are located in Desa Merak Belantung dan Desa Persiapan Gunung Terang Kecamatan Kalianda Kabupaten Lampung Selatan. Cost of land bank above is amounted to Rp 115.21

billion and Rp 115.15 billion, as of September 30,

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

13. TANAH YANG BELUM DIKEMBANGKAN (lanjutan) 13. LAND BANK (continued)

Berdasarkan Ikatan Jual Beli yang telah diaktakan oleh Akta Notaris P. Sutrisno A. Tampubolon No. 15 tanggal 18 Maret 2013, PT Bakrie Pangripta Loka (BPLK), Entitas Anak, menjual 20 bidang tanah seluas 2.085,14 m2 yang berlokasi di Kelurahan Karet, Kecamatan

Setiabudi, Jakarta Selatan kepada PT Sinar Mas Teladan dengan harga jual sebesar Rp 75,75 miliar termasuk PPN.

Based on Sale and Purchase Agreement which was notarized with Notarial Deed No. 15 of P. Sutrisno A. Tampubolon, dated March 18, 2013, PT Bakrie Pangripta Loka (BPLK), a Subsidiary, sold 20 parcels of land covering 2,085.14 sqm located in Karet Kuningan, Setiabudi, South Jakarta to PT Sinar Mas Teladan with selling price amounted to Rp 75.75 billion including VAT.

Pada tanggal 18 Maret 2013, PT Superwish Perkasa (SP), Entitas Anak, menjual tanah Lot seluas 23.829 m2 yang berlokasi di Kelurahan Karet, Kecamatan Setiabudi, Jakarta Selatan kepada PT Sinar Mas Teladan dengan harga jual sebesar Rp 865,68 miliar termasuk PPN.

On March 18, 2013, PT Superwish Perkasa (SP), a Subsidiary, sold lot of land covering 23,829 sqm located in Karet Kuningan, Setiabudi, South Jakarta to PT Sinar Mas Teladan with selling price amounted to Rp 865.68 billion including VAT.

Sampai dengan September 2013, SP dan BSU menjual tanah Lot seluas 35.630 m2 yang berlokasi di Kelurahan Karet, Kecamatan Setiabudi, Jakarta Selatan kepada PT Pertamina (Persero) senilai Rp 802,22 miliar.

Until September, 2013, SP and BSU have sold lot of land covering 35,630 sqm located in Karet Kuningan, Setiabudi, South Jakarta to PT Pertamina (Persero) amounted to Rp 802.22 billion.

Bunga pinjaman PT Graha Andrasentra Propertindo, Entitas Anak, yang dikapitalisasi ke dalam tanah yang belum dikembangkan sebesar Rp 9,93 miliar dan Rp 30,20 miliar, untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2013 dan 31 Desember 2012.

Capitalization of borrowing cost PT Graha Andrasentra Propertindo, Subsidiary, to land bank is amounted to Rp 9.93 billion and Rp 30.20 billion, for the periods ended September 30, 2013 and December 31, 2012.

Penambahan tanah yang belum dikembangkan selama 2012 termasuk selisih lebih harga perolehan terhadap nilai wajar sebesar Rp 69,39 miliar atas akuisisi PT Bukit Jonggol Asri.

Addition of land bank during 2012 including the excess of acquisition cost over the fair value amounted to Rp 69.39 billion for the acquisition of PT Bukit Jonggol Asri.

14. PROPERTI INVESTASI 14. INVESTMENT PROPERTIES

Pada tanggal 30 September 2013 dan 31 Desember 2012, properti investasi Grup terdiri dari bangunan dan prasarana Wisma Bakrie dan 1.279,32 m2 Rasuna Office

Park, 762,5 m2 bangunan serta prasarana Orchard

Archade, 17.946 m2 bangunan serta prasarana Bakrie Tower dan 7.882,3 m2 bangunan serta prasarana Lifestyle and Entertainment Centre yang disewakan kepada pihak ketiga berdasarkan perjanjian sewa, 86,64 m2 retail area apartemen Tower 18 dan 2.091,89 m2 Taman Rasuna Apartemen. Properti investasi dalam

penyelesaian berupa Media Walk sebesar

Rp 392,26 miliar.

As of September 30, 2013 and December 31, 2012, Group investment properties consists of building and improvements of Wisma Bakrie and 1,279.32 sqm of Rasuna Office Park, 762.5 sqm of building and improvements of Orchard Archade, 17,946 sqm of building and improvements Bakrie Tower and 7,882.3 sqm of building and improvements Lifestyle and Entertainment Centre which was rented to third parties based on rental agreement, 86.64 sqm retail area of

The 18th apartment and 2,091.89 sqm Taman Rasuna

Apartment. Investment properties in progress is Media Walk amoounted to Rp 392.26 billion.

Pada tahun 2012, PT Graha Andrasentra Propertindo,

Entitas Anak melakukan perubahan rencana

manajemen atas pengelolaan Orchard Archade

sehingga biaya perolehan dan akumulasi penyusutan sebesar Rp 14,65 miliar dan Rp 1,89 miliar direklasifikasi ke aset tetap dari properti investasi.

In 2012, PT Graha Andrasentra Propertindo, a Subsidiary changed its plan for the management of Orchard Archade, therefore the acquisition cost and accumulated depreciation amounted to Rp 14.65 billion and Rp 1.89 billion, respectively, were reclassified from investments properties to fixed assets.

Pada tanggal 1 Januari 2012, PT Bakrie Swasakti Utama, Entitas Anak, menerapkan PSAK No. 13 (Revisi 2011), “Properti Investasi” dan mereklasifikasi akumulasi biaya konstruksi Media Walk sebesar Rp 392,26 miliar ke Properti Investasi (lihat Catatan 16).

As of January 1, 2012, PT Bakrie Swasakti Utama, a Subsidiary has adopted PSAK No. 13 (Revised

2011),”Investment Properties” and reclassified

accumulated costs of construction of Media Walk to Invesment Properties amounted to Rp 392.26 billion (see Note 16).

Berdasarkan hasil penelaahan terhadap nilai yang dapat diperoleh kembali dari properti investasi, manajemen Grup berkeyakinan bahwa tidak terdapat kejadian-

kejadian atau perubahan-perubahan yang

mengindikasikan adanya penurunan nilai aset pada tanggal 30 September 2013 dan 31 Desember 2012.

Based on the review on the recoverable value of the investment properties, Group management believe that there is no events or changes indicating assets impairment as of September 30, 2013 and December 31, 2012.

Mutasi properti investasi selama 30 September 2013 dan 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut:

Changes in investment properties during September 30, 2013 and December 31, 2012 are as follows:

30 September 2013/ 31 Desember 2012/ September 30, 2013 December 31, 2012

Harga perolehan Costs

Saldo awal 590.377.979.332 492.645.955.576 Balance at beginning of the year

Penambahan nilai perolehan - 112.378.468.467 Additional of costs

Reklasifikasi ke aset tetap - (14.646.444.711 ) Reclassification to fixed assets

Saldo akhir 590.377.979.332 590.377.979.332 Balance at end of the year

Akumulasi penyusutan Accumulated depreciation

Saldo awal (32.792.246.950 ) (20.079.673.066 ) Balance at beginning of the year

Beban penyusutan (16.839.486.774 ) (14.600.344.784 ) Depreciation expense

Reklasifikasi ke aset tetap - 1.887.770.900 Reclassification to fixed assets

Saldo akhir (49.631.733.724) (32.792.246.950 ) Balance at end of the year

Aset dalam penyelesaian - Construction in-progress -

Saldo awal 392.255.023.638 - Balance at beginning of the year

Reklasifikasi dari aset tetap - 392.255.023.638 Reclassification from fixed assets

Saldo akhir 392.255.023.638 392.255.023.638 Balance at end of the year

Nilai buku bersih 933.001.269.246 949.840.756.020 Net book value

Pendapatan sewa properti investasi yang diakui selama 30 September 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp 66,65 miliar dan Rp 66,66 miliar yang disajikan sebagai bagian dari penghasilan sewa perkantoran pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

Rental income from the investment properties recognized in September 30, 2013 and 2012 amounted to Rp 66.65 billion and Rp 66.66 billion, respectively, which was presented as part of rental of office spaces in the consolidated statements of comprehensive income.

Beban penyusutan selama 30 September 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp 16,84 miliar dan Rp 9,18 miliar disajikan sebagai bagian dari akun “Beban

Pokok Penghasilan” pada laporan laba rugi

komprehensif konsolidasian (lihat Catatan 36).

Depreciation expense during September 30, 2013 and 2012 is amounted to Rp 16.84 billion and Rp 9.18 billion, respectively, is presented as part of “Cost of

Revenues” in the consolidated statements of

comprehensive income (see Note 36).

Properti investasi diasuransikan terhadap risiko bencana alam, risiko kebakaran dan risiko lainnya bersama dengan aset tetap (lihat Catatan 16).

Investment properties are insured against losses from natural disaster, fire and other risks along with fixed assets (see Note 16).

Berdasarkan hasil penelaahan terhadap nilai yang dapat diperoleh kembali dari properti investasi, manajemen Grup berkeyakinan bahwa tidak terdapat kejadian-

kejadian atau perubahan-perubahan yang

mengindikasikan adanya penurunan nilai aset pada tanggal 30 September 2013 dan 31 Desember 2012.

Based on the review on the recoverable value of the investment properties, Group management believe that there is no events or changes indicating assets impairment as of September 30, 2013 and December 31, 2012.

15. HAK PENGUSAHAAN JALAN TOL 15. TOLL ROADCONCESSION RIGHT

Pada tanggal 25 Oktober 2012, PT Bakrie Infrastructure

(BI), Entitas Anak, menandatangani Perjanjian

Pengikatan Jual Beli kepemilikan Saham di PT Bakrie Toll Road (BTR) dengan PT Zulam Alinda Sejahtera, sehingga sejak tanggal tersebut BI tidak lagi mengkonsolidasi BTR (lihat Catatan 4 butir p, 18 dan 45 butir i).

As of October 25, 2012, PT Bakrie Infrastructure (BI), a Subsidiary, has signed the Share Sale Agreement in PT Bakrie Toll Road (BTR) with PT Zulam Alinda Sejahtera, therefore since the date BI has not deconsolidated BTR (see Notes 4 point p, 18 and 45 point i).

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

16. ASET TETAP 16. FIXED ASSETS

Rincian aset tetap selama 30 September 2013 dan 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut:

Details of fixed assets during September 30, 2013 and December 31, 2012 are as follows:

30 September 2013/ 31 December 2012/ September 30, 2013 December 31, 2012

Biaya perolehan Cost

Aset tetap Fixed assets

Tanah 406.433.885.224 1.312.367.726.402 Land

Bangunan dan prasarana 852.992.963.088 1.521.204.439.872 Building and improvements

Kendaraan bermotor 21.570.538.657 30.595.481.836 Motor vehicles

Mesin dan peralatan 39.631.595.005 18.441.122.213 Machinery and equipment

Perabotan dan perlengkapan

kantor 137.245.014.220 330.801.793.687 Furniture and fixtures

Jumlah pemilikan langsung 1.457.873.996.194 3.213.410.564.010 Total direct ownership

Aset bangun serah Assets under build and transfer

Bangunan 227.429.246.070 227.429.246.070 Buildings

Proyek properti dalam

penyelesaian Property project-in-progress

Bangunan 202.106.852.220 773.451.516.744 Buildings

Jumlah biaya perolehan 1.887.410.094.484 4.214.291.326.824 Total cost

Akumulasi penyusutan Accumulated depreciation

Aset tetap Fixed assets

Bangunan dan prasarana 119.188.560.295 362.180.383.082 Building and improvements

Kendaraan bermotor 17.226.952.195 20.273.869.851 Motor vehicles

Mesin dan peralatan 27.227.011.550 10.791.750.891 Machinery and equipment

Perabotan dan perlengkapan

kantor 99.969.250.264 254.360.182.811 Furniture and fixtures

Jumlah pemilikan langsung 263.611.774.304 647.606.186.635 Total direct ownership

Aset bangun serah Assets under build and transfer

Bangunan 76.081.008.600 68.676.119.743 Buildings

Jumlah akumulasi penyusutan 339.692.782.904 716.282.306.378 Total accumulated depreciation

30 September 2013/ 31 December 2012/ September 30, 2013 December 31, 2012

Nilai buku bersih Net book value

Tanah 406.433.885.224 1.312.367.726.402 Land

Bangunan dan prasarana 733.804.402.793 1.159.024.056.790 Building and improvements

Kendaraan bermotor 4.343.586.462 10.321.611.985 Motor vehicles

Mesin dan peralatan 12.404.583.455 7.649.371.322 Machinery and equipment

Perabotan dan perlengkapan

kantor 37.275.763.956 76.441.610.876 Furniture and fixtures

Jumlah pemilikan langsung 1.194.262.221.890 2.565.804.377.375 Total direct ownership

Aset bangun serah Assets under build and transfer

Bangunan 151.348.237.470 158.753.126.327 Buidlings

Proyek properti dalam

penyelesaian Property project-in-progress

Bangunan 202.106.852.220 773.451.516.744 Buildings

Nilai buku bersih 1.547.717.311.580 3.498.009.020.446 Net book value

Alokasi beban penyusutan selama 30 September 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:

Allocation of depreciation expense during September 30, 2013 and 2012 are as follows:

30 September 2013/ 30 September 2012/ September 30, 2013 September 30, 2012

Beban pokok penghasilan 22.374.884.924 62.350.737.221 Cost of revenue

Beban umum dan administrasi General and administrative expenses

(lihat Catatan 37 butir b) 66.860.405.763 35.886.891.220 (see Note 37 point b)

Jumlah 89.235.290.687 98.237.628.441 Total

Pada 30 September 2013, saldo awal reklasifikasi “Aset tetap - Proyek properti dalam penyelesaian” termasuk Rp 392,26 miliar yang direklasifikasi ke akun “Properti Investasi”.

In September 30, 2013, reclassification of “Fixed assets - Property project in-progress” include reclassification to “Investment Property” account amounted to Rp 392.26 billion.

Penjualan aset tetap selama 30 September 2013 dan 31 Desember 2012 dengan rincian sebagai berikut:

Sales of fixed assets during September 30, 2013 and December 31, 2012 with details as follows:

30 September 2013/ 30 September 2012/ September 30, 2013 September 30, 2012

Nilai perolehan 141.590.000 212.445.794 Cost

Akumulasi penyusutan (138.246.458 ) (17.032.415 ) Accumulated depreciation

Nilai buku aset tetap 3.343.542 195.413.379 Net book value of fixed assets

Hasil penjualan aset tetap 105.057.256 208.400.000 Proceed from sale of fixed assets

Laba penjualan aset tetap 101.713.714 12.986.621 Gain on sale of fixed assets

Pada tahun 2012, penambahan aset tetap tanah termasuk selisih lebih harga perolehan terhadap nilai wajar sebesar Rp 487 miliar atas akuisisi Sugilite Company Limited.

In 2012, addition of fixed assets land including the excess of acquisition cost over the fair value amounted to Rp 487 billion for the acquisition of Sugilite Company Limited.

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

16. ASET TETAP (lanjutan) 16. FIXED ASSETS (continued)

Pada tahun 2012 aset dalam penyelesaian terutama merupakan pembangunan area rekreasi dan pariwisata PT Jungleland Asia, Entitas Anak, yang berlokasi di Sentul City, Bogor.

In 2012, construction in progress mainly represents the

development of recreation and tourism area

PT Jungleland Asia, the Subsidiary, which is located in Sentul City, Bogor.

Aset tetap, kecuali tanah, diasuransikan terhadap risiko bencana alam, risiko kebakaran dan risiko lainnya,

dengan jumlah nilai pertanggungan sebesar

Rp 2,13 triliun dan AS$ 222.204 pada 30 September 2013 dan 31 Desember 2012.

Property and equipment, except for land, are insured against the risks of natural disaster, fire and others, with the sum insured amounted to Rp 2.13 trillion and US$ 222,204 as of September 30, 2013 and December 31, 2012.

Efektif tanggal 1 Januari 2012, Grup menerapkan PSAK No. 13 (Revisi 2011), “Properti Investasi”, yang memperkenankan aset dalam pembangunan yang ditujukan untuk memperoleh sewa setelah selesai dibangun dibukukan sebagai properti investasi. Oleh karena itu, aset tetap dalam pembangunan, yang merupakan akumulasi biaya konstruksi bangunan Media Walk yang dimiliki PT Bakrie Swasakti Utama (BSU), Entitas Anak, sebesar Rp 392,26 miliar direklasifikasi ke properti investasi pada tahun 2012 (lihat Catatan 14).

Effective January 1, 2012, the Group has adopted PSAK No. 13 (Revisi 2011),”Investment Properties”, which allows that building under construction held to earn rental upon completion to be treated as Investment properties. Accordingly, building under construction which represents accumulated costs of

construction of Media Walk owned by

PT Bakrie Swasakti Utama (BSU), a Subsidiary amounted to Rp 392.26 billion has been reclassified to investment properties (see Note 14).

Pada tanggal 30 September 2013 dan 31 Desember 2012, aset dalam penyelesaian terdiri dari proyek Concert Hall and Office Tower dan Lifestyle and Entertainment Centre.

As of September 30, 2013 and December 31, 2012, construction-in-progress consists of projects of Concert Hall and Office Tower and Lifestyle and Entertainment Centre.

Manajemen Grup berkeyakinan bahwa nilai

pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi

kemungkinan kerugian atas aset yang

dipertanggungkan.

Group’s management believe that the sum insured is sufficient to cover the possible losses on insured assets.

Pada 30 September 2013 dan 31 Desember 2012, kapitalisasi beban pinjaman di PT Graha Andrasentra Propertindo (GAP), Entitas Anak, sebesar Rp 2,76 miliar dan Rp 12,93 miliar.

In September 30, 2013 and December 31, 2012, PT Graha Andrasentra Propertindo (GAP), a Subsidiary, capitalized the borrowing costs amounted to Rp 2.76 billion and Rp 12.93 billion.

Tanah dan bangunan milik PT Graha Andrasentra Propertindo terletak di Bogor, PT Bakrie Swasakti Utama terletak di Jakarta dan PT Bali Nirwana Resort terletak di Bali dijadikan jaminan atas pinjaman utang masing-masing kepada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. dan PT Bank Bukopin Tbk. (lihat Catatan 27 butir a dan c).

Land and building owned by PT Graha Andrasentra Propertindo located in Bogor, PT Bakrie Swasakti Utama located in Jakarta and PT Bali Nirwana Resort located in Bali, are pledged as collateral for loan obtained from PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. and PT Bank Bukopin Tbk., respectively (see Note 27 point a and c).