• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV. KATEKESE MODEL SCP ( SHARED CHRISTIAN PRAXIS )

3. Isi katekese

Isi katekese adalah Warta Gembira yaitu pribadi Yesus Kristus sendiri. Paus Yohannes Paulus II dalam Catechesi Tradendae menyatakan isi katekese adalah:

Karena katekese merupakan suatu moment atau aspek dalam pewartaan Injil, isinya juga tidak dapat lain kecuali isi pewartaan Injil itu sendiri secara menyeluruh. Satu-satunya amanat, yakni Warta Gembira Keselamatan yang telah didengar sekali atau ratusan kali, dan telah diterima setulus hati, dalam katekese terus menerus didalami melalui refleksi atau studi sistematis, melalui kesadaran akan gema-pantulannya dalam kehidupan pribadi seseorang, suatu kesadaran yang meminta komitmen yang semakin penuh dan dengan mengintegrasikannya dalam keseluruhan yang organis dan selaras, yakni perihidup Kristen dalam masyarakat dan dunia (CT, art.26).

Katekese merupakan suatu proses pembinaan iman yang berpusat pada pribadi Yesus Kristus. Dengan ini dapat dikatakan bahwa katekese bersifat Kristosentris. Setiap orang yang membantu dalam proses katekese tidak mewartakan diri, namun mengkomunikasikan sabda pengajaran, kehidupan, dan seluruh misteri hidup Yesus Kristus. Kesaksian iman yang direfleksikan secara terus menerus mendapat penekanan. PKKI II tidak menyebut isi katekese secara khusus, namun disana ditulis bahwa:

Dalam katekese umat kita bersaksi tentang iman kita akan Yesus Kristus, pengantara Allah yang berbicara kepada kita dan pengantara kita menanggapi sabda Allah. Yesus Kristus tampil sebagai pola hidup kita dalam Kitab Suci, khususnya dalam Perjanjian Baru, yang mendasari penghayatan iman Gereja di sepanjang tradisinya (Setyakaryana, 1997:69).

Yesus Kristus menjadi inti dalam hidup setiap umat dalam penghayatan iman dalam Gereja. Kesaksian iman umat akan pribadi Yesus Kristus sebagai pola hidup sesuai dengan Kitab Suci. Dalam katekese, umat memberikan kesaksian iman yang telah direfleksikan kepada sesama untuk saling membantu dan memperkaya. Kesaksian iman ini diwujudkan dalam sikap dan tindakan nyata dalam kehidupan nyata. Dengan demikian isi katekese tidak bersifat abstrak, melainkan merupakan pewartaan kabar gembira atau gerakan yang sungguh hidup dan menghidupkan.

B. Pemilihan Shared Christian Praxis (SCP) Sebagai Model Katekese Yang Sesuai Untuk Pendampingan Tim Pastoral Orang Sakit

Untuk membantu mencapai tujuan katekese dapat mengunakan model dan metode yang dapat membantu. Ada beberapa metode dalam berkatekese yang dapat digunakan antara lain, metode penjelasan teks atau metode katekismus, metode penjelasan pokok pikiran, metode Munchen, metode menggali pengalaman, metode deduktif-induktif, metode naratif-eksperensial dan dialog partisipatif (Sumarno, 2003:7-9).

Katekese juga memiliki beberapa model yang umum digunakan dalam proses pendalaman iman yang dapat membantu dalam proses katekese. Model katekese yang biasanya digunakan dalam pertemuan katekese adalah model pengalaman iman, model biblis, model campuran biblis dan pengalaman hidup serta model Shared Christian Praxis. Metode maupun model katekese pada prinsipnya digunakan untuk mencapai tujuan dalam katekese.

Sebagai usaha membantu meningkatkan pendampingan Tim pastoral orang sakit, dipilih suatu model katekese yang mampu untuk membuka suatu kesadaran baru akan segala pengalaman Tim pastoral dalam mendampingi orang sakit. Mereka membutuhkan waktu untuk mengkomunikasikan segala pengalaman mereka dalam pedampingan. Pengalaman yang direfleksikan dalam terang iman, membantu Tim pastoral orang sakit dalam aksi nyata agar Tim pastoral orang sakit dapat memberi suatu kesaksian iman yang hidup sekaligus menghidupkan.

Model katekese yang dipilih menjadi sarana gerakan penyadaran dan pembelajaran yang menekankan dialog, kebersamaan, keterlibatan dan solidaritas. Penggalian pengalaman Tim pastoral dipandang sebagai suatu yang penting dalam

pemaknaan kharisma kongregasi FSE dalam pendampingan. Dengan penggalian pengalaman ini, diharapkan Tim pastoral lebih mempunyai kedalaman rohani. Maka untuk membantu Tim pastoral meningkatkan semangat pendampingan dengan pemaknaan kharisma kongregasi FSE, dipilih katekese model SCP. Adapun alasan pemilihan model katekese model SCP ini adalah:

Pertama; Model SCP, adalah suatu model katekese yang berorientasi pada praksis. Proses pelaksanaan sangat menekankan unsur dialog dan partisipasi yang bermaksud mendorong peserta, berdasarkan konfrontasi antara ”tradisi” dan visi hidup mereka dengan ”Tradisi” dan ”Visi” kristiani, agar mereka mampu mengadakan penegasan dan mengambil keputusan dan terwujudnya nilai-nilai Kerajaan Allah di dalam kehidupan manusia (Groome, 1991:135). Dengan bertolak dari praksis jemaat, berorientasi pada praksis dan bertujuan untuk terwujudnya praksis baru.

Kedua; Model SCP menggunakan model pendidikan yang progresif dan memiliki keprihatinan pelayanan pastoral yang aktual, sebagaimana dikemukakan Groome (1997:1-4). Tujuan dari karya pastoral ini agar jemaat dapat semakin mandiri dan dewasa dalam iman. Mereka didorong untuk menjadi pribadi beriman kristiani yang aktif dalam hidup beriman dan masyarakat. Syarat utama ialah bahwa langkah pastoral mendorong jemaat untuk bertumbuh dalam imannya.

Ketiga; Model SCP memiliki kekuatan, dengan berpusat pada peserta. Katekese ini dimungkinkan jadi komunikasi pengalaman faktual peserta. Penekanan pada aspek dialogis, kebersamaan dalam keterlibatan dan solidaritas. Peserta dihormati sebagai subjek katekese yang otonom dan bertanggungjawab. Setiap orang didorong untuk menjadi subjek atas imannya. Pada langkah-langkah SCP,

pengalaman peserta menjadi titik tolak dalam proses katekese. Dinamika langkah-langkah katekese ini, dapat menyentuh seluruh dimensi hidup peserta secara utuh.

Keempat; Model SCP bersifat komprehensif, karena katekese SCP mempunyai dasar teologi yang kuat, memperkembangkan ilmu pendidikan, memiliki keprihatinan yang jelas. Akhirnya sebagai sarana, SCP bukanlah yang utama, namun peserta yang menghayati imannya yang menjadi pusat katekese (Heryatno, 1997: i).

C. Shared Christian Praxis (SCP), Model Katekese Yang Dipilih Untuk Usaha Pendampingan Tim Pastoral Orang Sakit.

Pada bagian ini, penulis akan memaparkan dua hal yang berhubungan dengan SCP, yaitu pengertian katekese model SCP serta langkah-langkah dalam proses katekese model SCP.

Dokumen terkait