• Tidak ada hasil yang ditemukan

The isnalds of Melawang or Pepadasan is the biggest rocky island in the cluster of the islands. The local people usually call

Dalam dokumen SURAT PENCATATAN CIPTAAN (Halaman 66-70)

Pantai Atuh dapat dijadikan obyek wisata yang dapat dimanfaatkan oleh warga setempat untuk meningkatkan perekonomian mereka. Para pengunjung dapat menikma�

pemandangan Pulau Batu Melawang /Pepadasan, Pulau Batu Abah, Pulau Batu Paon, dan Pulau Bukit Jineng.

Pulau Melawang atau Pulau Pepadasan merupakan pulau karang terbesar di gugusan pulau tersebut. Masyarakat setempat juga sering menyebut pulau ini sebagai “batu bolong ” karena di pulau tersebut memang terdapat semacam terowongan karang.

Menurut kepercayaan masyarakat, se�ap perahu nelayan yang ingin berlayar dari Pantai Atuh menuju laut lepas harus melewa�

lubang tersebut. Keharusan ini merupakan mitos yang �dak berani dilanggar oleh masyarakat setempat. Pantai Atuh juga menjadi tempat hidup dari ikan mola-mola. Ikan ini dapat ditemukan terutama di sekitar Pulau Batu Abah.

Di pantai tersebut terdapat sebuah Pura yang disebut Pura Atuh.

Di sebelah barat Pura tersebut terdapat dua mata air. Salah satu mata air itu digunakan hanya untuk keperluan upacara, sementara yang lainnya digunakan untuk kebutuhan masyarakat.

Prac�cal Benefits

Atuh Beach can be the tourism object that can be used bt the people there to increase the economic condi�on. The visitors can enjoy the views of Melawang /Pepadasan Island, the islands of Batu Abah,Batu Paon and Bukit Jineng.

The isnalds of Melawang or Pepadasan is the biggest rocky island in the cluster of the islands. The local people usually call this island batu bolong (rock with a hole) because there is a kind of rocky tunnel in the island. According to the belief of the people, every fishing boat that sails from Atuh Beach to the ocean must go through the tunnel. The compulsion is a myth which must be obeyed by the local people. Atuh Beach is also the habitat of Mola Mola fish and they can be found around the island of Batu Abah.

There is a temple there which is called Atuh temple. In the

western part of this temple there are two water resources. One

of those is only used for rituals, while another one is used for

the needs of the people.

Manfaat Prak�s

Pantai Atuh dapat dijadikan obyek wisata yang dapat dimanfaatkan oleh warga setempat untuk meningkatkan perekonomian mereka. Para pengunjung dapat menikma�

pemandangan Pulau Batu Melawang /Pepadasan, Pulau Batu Abah, Pulau Batu Paon, dan Pulau Bukit Jineng.

Pulau Melawang atau Pulau Pepadasan merupakan pulau karang terbesar di gugusan pulau tersebut. Masyarakat setempat juga sering menyebut pulau ini sebagai “batu bolong ” karena di pulau tersebut memang terdapat semacam terowongan karang.

Menurut kepercayaan masyarakat, se�ap perahu nelayan yang ingin berlayar dari Pantai Atuh menuju laut lepas harus melewa�

lubang tersebut. Keharusan ini merupakan mitos yang �dak berani dilanggar oleh masyarakat setempat. Pantai Atuh juga menjadi tempat hidup dari ikan mola-mola. Ikan ini dapat ditemukan terutama di sekitar Pulau Batu Abah.

Di pantai tersebut terdapat sebuah Pura yang disebut Pura Atuh.

Di sebelah barat Pura tersebut terdapat dua mata air. Salah satu mata air itu digunakan hanya untuk keperluan upacara, sementara yang lainnya digunakan untuk kebutuhan masyarakat.

Prac�cal Benefits

Atuh Beach can be the tourism object that can be used bt the people there to increase the economic condi�on. The visitors can enjoy the views of Melawang /Pepadasan Island, the islands of Batu Abah,Batu Paon and Bukit Jineng.

The isnalds of Melawang or Pepadasan is the biggest rocky island in the cluster of the islands. The local people usually call this island batu bolong (rock with a hole) because there is a kind of rocky tunnel in the island. According to the belief of the people, every fishing boat that sails from Atuh Beach to the ocean must go through the tunnel. The compulsion is a myth which must be obeyed by the local people. Atuh Beach is also the habitat of Mola Mola fish and they can be found around the island of Batu Abah.

There is a temple there which is called Atuh temple. In the

western part of this temple there are two water resources. One

of those is only used for rituals, while another one is used for

the needs of the people.

R A J A

Raja Lima, Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Propinsi Bali. Sudah terkenal sejak tahun 2010-an, terutama sejak diselenggarakannya Fes�val Nusa Penida.

Raja Lima berar� Lima Penguasa Wilayah.

Deskripsi Sosiokultural-historis

Raja Lima ini adalah lima batu karang yang bisa dilihat dari Atuh dan Molenteng. Kelima batu itu bernama Batu Padasan, Batu Abah, Batu Dadua, Batu Jineng dan Batu Paon. Batu Padasan dapat dikunjungi sementara Batu Abah, Batu Dadua, Batu Jineng dan Batu Paon �dak dapat dikunjungi karena bentuknya yang sangat terjal dengan kaki karang yang �dak berhen� diterjang air laut. Kelimanya merupakan batu karang akan tetapi ada tanaman hijau tumbuh di atasnya.

Batu Abah memiliki aura mis�s karena menjadi tempat berstana Betara Abah yang konon memiliki kekayaan yang melimpah ruah. Istana beliau terbuat dari emas bahkan memiliki ayam emas. Beliau dipercaya suka berjudi dengan Betara Pandian yang berstana di Pura Pandian, pura yang disungsung oleh masyarakat Tanglad. Kepercayaan ini membuat �dak ada yang berani mengunjungi Batu Abah ini.

Sedangkan Batu Dadua yang berbentuk sepasang batu di tengah laut memiliki cerita lain. Dikatakan bahwa pada jaman dahulu ada orang (entah di dunia nyata atau dunia gaib) memikul kedua batu dan pada saat sampai ditempat itu pemikulnya patah sehingga jatuhlah kedua batu itu di tempatnya sekarang. Akan tetapi sumber lain mengatakan bahwa pada jaman dahulu kala seorang ibu yang sedari mengandung sudah mengkonsumsi makanan yang banyak dan pada saat dilahirkan anak tersebut sudah memiliki kekuatan dan nafsu makan yang luar biasa. Sang Ibu kemudian menguji kekuatan anaknya dengan memerintahkannya memikul batu. Kedua batu itu dipikul, dan ke�ka sampai di tempat dimana Batu Dadua itu berada, alat pikulnya patah. Kedua batu itu jatuh di tempat itu dan sekarang dikenal dengan nama Batu Dadua.Cerita ini memagari keindahan Raja Lima ini dari tangan-tangan yang ingin merusaknya

L I M A

Raja Lima, Nusa Penida, Klungkung Regency, the Province of Bali. It has been known since 2010s, especially a�er the Fes�val of Nusa Penida. Raja ‘King’; Lima

‘King’. Raja Lima = Five Kings

Sociocultural-historical Descrip�on

Raja lima is the five rocky islands than can be seen from Atuh beach and Molenteng. Those are called Batu Padasan, Batu Abah, Batu Dadua, Batu Jineng, and Batu Paon. Batu Padasan can be visited while the others cannot because those are too steep with the never ending waves slamming the bases of those rocks. Those are rocky island but there are green vegeta�on growing on their top.

Batu Abah has mys�cal aura because it is dwelled by Betara Abah (Lord Abah) which is believed to have abundant of wealth. His dwelling palace is made of gold even He has golden hen. It is said that He like gambling with Betara Pandian (Lord Pandian) residing in Pandian Temple, the temple taken care of by the Tanglad people. This belief makes people afraid of visi�ng Batu Abah.

However, Batu Dadua which takes the form of a pair of stones (Dadua ‘two) has different story. It said that a long �me ago there was a man (either real or unreal world, no one knows) carried two stones on his shoulder and when he arrived in that place the bearer was broken and the two stones fell on the place where they are now. However another source said that once upon a �me, a woman was pregnant and since her pregnancy she had eaten a lot of food and when the baby was born he grew up to be a strong child with incredible ea�ng appe�te. The woman then tested her son by asking him to carry two stones on his shoulder but the bearer was broken when he reached the place where the two stones are now standing and known as Batu Dadua

These stories keep the beauty of Raja Lima away from the hands wan�ng to damage them.

R A J A

Raja Lima, Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Propinsi Bali. Sudah terkenal sejak tahun 2010-an, terutama sejak diselenggarakannya Fes�val Nusa Penida.

Raja Lima berar� Lima Penguasa Wilayah.

Deskripsi Sosiokultural-historis

Raja Lima ini adalah lima batu karang yang bisa dilihat dari Atuh dan Molenteng. Kelima batu itu bernama Batu Padasan, Batu Abah, Batu Dadua, Batu Jineng dan Batu Paon. Batu Padasan dapat dikunjungi sementara Batu Abah, Batu Dadua, Batu Jineng dan Batu Paon �dak dapat dikunjungi karena bentuknya yang sangat terjal dengan kaki karang yang �dak berhen� diterjang air laut. Kelimanya merupakan batu karang akan tetapi ada tanaman hijau tumbuh di atasnya.

Batu Abah memiliki aura mis�s karena menjadi tempat berstana Betara Abah yang konon memiliki kekayaan yang melimpah ruah. Istana beliau terbuat dari emas bahkan memiliki ayam emas. Beliau dipercaya suka berjudi dengan Betara Pandian yang berstana di Pura Pandian, pura yang disungsung oleh masyarakat Tanglad. Kepercayaan ini membuat �dak ada yang berani mengunjungi Batu Abah ini.

Sedangkan Batu Dadua yang berbentuk sepasang batu di tengah laut memiliki cerita lain. Dikatakan bahwa pada jaman dahulu ada orang (entah di dunia nyata atau dunia gaib) memikul kedua batu dan pada saat sampai ditempat itu pemikulnya patah sehingga jatuhlah kedua batu itu di tempatnya sekarang. Akan tetapi sumber lain mengatakan bahwa pada jaman dahulu kala seorang ibu yang sedari mengandung sudah mengkonsumsi makanan yang banyak dan pada saat dilahirkan anak tersebut sudah memiliki kekuatan dan nafsu makan yang luar biasa. Sang Ibu kemudian menguji kekuatan anaknya dengan memerintahkannya memikul batu. Kedua batu itu dipikul, dan ke�ka sampai di tempat dimana Batu Dadua itu berada, alat pikulnya patah. Kedua batu itu jatuh di tempat itu dan sekarang dikenal dengan nama Batu Dadua.Cerita ini memagari keindahan Raja Lima ini dari tangan-tangan yang ingin merusaknya

L I M A

Raja Lima, Nusa Penida, Klungkung Regency, the Province of Bali. It has been known since 2010s, especially a�er the Fes�val of Nusa Penida. Raja ‘King’; Lima

‘King’. Raja Lima = Five Kings

Sociocultural-historical Descrip�on

Raja lima is the five rocky islands than can be seen from Atuh beach and Molenteng. Those are called Batu Padasan, Batu Abah, Batu Dadua, Batu Jineng, and Batu Paon. Batu Padasan can be visited while the others cannot because those are too steep with the never ending waves slamming the bases of those rocks. Those are rocky island but there are green vegeta�on growing on their top.

Batu Abah has mys�cal aura because it is dwelled by Betara Abah (Lord Abah) which is believed to have abundant of wealth. His dwelling palace is made of gold even He has golden hen. It is said that He like gambling with Betara Pandian (Lord Pandian) residing in Pandian Temple, the temple taken care of by the Tanglad people. This belief makes people afraid of visi�ng Batu Abah.

However, Batu Dadua which takes the form of a pair of stones (Dadua ‘two) has different story. It said that a long �me ago there was a man (either real or unreal world, no one knows) carried two stones on his shoulder and when he arrived in that place the bearer was broken and the two stones fell on the place where they are now. However another source said that once upon a �me, a woman was pregnant and since her pregnancy she had eaten a lot of food and when the baby was born he grew up to be a strong child with incredible ea�ng appe�te. The woman then tested her son by asking him to carry two stones on his shoulder but the bearer was broken when he reached the place where the two stones are now standing and known as Batu Dadua

These stories keep the beauty of Raja Lima away from the hands wan�ng to damage them.

Loca�on

This site is located in the sub-village of Pelilit, the village of Pejukutan, about 30 km to the north-east from port Sampalan and can be reached in 1,5 hours by motorbike. Raja Lima can be viewed from Molenteng or from the tree house at Molenteng. If the visitors want to see Raja Lima from the top of the hill in Molenteng, they do not need to walk a long way but to see it more closely, they have to climb down the steep stairs to the base of the cliff and view Raja Lima from the top of the cliff. At the top of those five rocky islands there were clusters of green vegeta�on as if forming islands if viewed from Molenteng. That is why the area of Raja Lima is also called Pulau Seribu (Thousand island)

Prac�cal Benefits

Raja Lima brings no direct benefit to Raja Lima itself but economically brings benefit to Atuh beach and the owner of Molenteng through the fee of the entrance �ckets.

Lokasi

Dusun Pelilit, Desa Pejukutan, Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Bali. Berjarak 30 ke arah �mur laut dari Pelabuhan Sampalan dapat ditempuh dalam waktu 1,5 jam dengan motor. Pemandangan Raja Lima ini dapat dinikma� dari Molenteng atau dari rumah pohon di Molenteng. Apabila ingin menikma� Raja Lima dari atas tebing di Molenteng, pengunjung �dak perlu berjalan jauh akan tetapi untuk dapat menikma�nya dengan lebih dekat, pengunjung harus menuruni anak tangga yang cukup terjal kearah dasar tebing dan melihat batu-batu tersebut dari ujung karang. Di atas ke lima karang tersebut tampak kelompok-kelompok tanaman tumbuh sehingga membentuk pulau-pulau apabila dilihat dari Molenteng. Oleh sebab itulah wilayah Raja Lima juga disebut Pulau Seribu.

Manfaat Prak�s

Keberadaan Raja Lima ini �dak langsung membawa keuntungan kepada Raja Lima sendiri, melainkan secara ekonomi, melalui �cket masuk, memberi keuntungan kepada Pantai Atuh dan pemilik Molenteng.

L I M A

Dalam dokumen SURAT PENCATATAN CIPTAAN (Halaman 66-70)

Dokumen terkait