• Tidak ada hasil yang ditemukan

Isu Strategis dan Rekomendasi

Dalam dokumen LOGISTIK PEMILU TAHUN 2019 (Halaman 115-162)

HASIL DAN PEMBAHASAN

G. Alat Bantu Tuna Netra

5. Isu Strategis dan Rekomendasi

Berdasarkan hasil analisis terhadap lingkungan internal dan eksternal, melalui rapat koordinasi ini dapat diidentifikasi isu stategis dalam pengelolaan logistik Pemilu Tahun 2019. Selanjutnya melalui rapat koordinasi ini telah dihasilkan sejumlah rekomendasi dalam pengelolaan logistik untuk penyelenggaraan Pemilu di masa mendatang, baik pada tahap perencanaan kebutuhan logistik dan penganggaran, pengadaan, pendistribusi, serta pemeliharaan dan inventarisasi logistik Pemilu.

Hasil identifikasi isu strategis memberikan gambaran bahwa terdapat sejumlah 55 (lima puluh lima) isu strategis yang merupakan permasalahan yang dialami satker KPU Provinsi dan KPU/KIP Kabupaten/Kota, dan sebagian besar merupakan isu strategis di bidang Perencanaan Kebutuhan dan Anggaran Logistik sejumlah 19 item isu strategis atau sebesar 35,55 persen, selanjutnya diikuti oleh isu strategis di bidang Pemeliharaan dan Inventarisasi Logistik sejumlah 15 item isu strategis (27,27 %), bidang Pengadaan Logistik sejumlah 11 item isu strategis (20,00 %) dan bidang Pendistribusian Logistik sejumlah 10 item isu strategis (18,18 %) sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 14.

Tabel 14. Isu Stategis Pengelolaan Logistik Pemilu Tahun 2019

No. Bidang Jumlah Isu Strategis

(n) (%)

1. Perencanaan Kebutuhan dan Anggaran Logistik 19 34,55

2. Pengadaan Logistik 11 20,00

3. Pendistribusian Logistik 10 18,18

4. Pemeliharaan dan Inventarisasi Logistik 15 27,27

Jumlah 55 100,00

Isu Strategis di Bidang Perencanaan Kebutuhan dan Anggaran yang mengemuka terutama terkait dengan penganggaran untuk pensortiran, pelipatan, pengesetan dan pengepakan logistik Pemilu serta penganggaran biaya distribusi dari satker KPU/KIP Kabupaten/Kota hingga ke TPS.

Penganggaran untuk kebutuhan tersebut dipengaruhi oleh ketersediaan data dukung yang disampaikan oleh satker KPU/Kota Kabupaten/Kota, seperti nilai kontrak terakhir, surat penawaran, serta bukti pengeluaran terakhir yang terkait jenis pengeluaran lainnya.

Berdasarkan tingkat urgensi dan dengan memperhatikan faktor internal dan eksternal, dapat direkomendasikan sejumlah 111 (seratur sebelas) item rekomendasi untuk penyelenggaraan Pemilu di masa mendatang dan penyelenggaraan Pemilihan Tahun 2020 sebagaimana tercantum pada Tabel 15, rekomendasi tersebut ada yang perlu dilaksanakan, dan tidak dilaksanakan karena sudah dilaksanakan dan bukan kewenangan Biro Logistik untuk pelaksanaan tindanlajutnya, sebagaimana tercantum pada Tabel 15.

Tabel 15. Rekomendasi Isu Strategis

No Bidang Perlu

Data pada Tabel 15 tersebut menjelaskan bahwa dari 111 (seratus sebelas) item rekomendari sejumlah 26 item rekomendasi merupakan rekomendasi yang sudah dilaksanakan (23,42 %), sejumlah 64 item rekomendasi merupakan rekomendasi yang perlu dilaksanakan (57,66 %) dan sejumlah 21 item rekomendasi merupakan rekomendasi yang dipertimbangkan dalam pelaksanaannya (18,92 %). Adapun rekomendasi yang perlu dilaksanakan untuk mengatasi permasalahan yang timbul dalam pengelolaan logistik di masa yang akan datang adalah sebagai berikut:

a. Perencanaan Kebutuhan dan Anggaran Logistik

1) Regulasi ditetapkan pada awal pelaksanaan Tahapan Pemilihan;

2) Sinkronisasi terhadap PKPU/Keputusan dan/atau Surat Edaran;

3) Penyederhanaan jenis logistik tanpa menghilangkan subtansi;

4) Kepastian hukum penetapan hasil pemutakhiran data pemilih (seuai dengan jadwal tahapan);

5) Bimtek penghitungan alokasi kebutuhan logistik bagi komisioner, Sekretaris, Kasubag dan Staf terkait;

6) Membuat Buku Panduan Logistik Pemilu untuk Pemilihan Serentak 2020;

7) Bimtek Pengelolaan Logistik di tingkat Provinsi menghadirkan pemangku kepentingan di kab/kota (Komisioner, Sekretaris, Kasubag dan staf Logistik);

8) Silog agar dapat diakses secara online dan offline dalam monitoring logistik;

9) Silog mendukung pengambilan keputusan;

10) Silog terintegrasi antara penyedia, pusat dan Satker;

11) Silog dapat maksimal menjawab permasalahan di daerah;

12) Usulan revisi anggaran kebutuhan logistik disesuaikan dengan kebutuhan pelaksanaan kegiatan tahapan;

13) Mempercepat ditetapkannya revisi anggaran;

14) Usulan biaya distribusi logistik bagi KPU Prov/Kab/ Kota pelaksana Pilkada Tahun 2020 disesuaikan dengan kondisi daerah;

15) KPU memfasilitasi perhitungan satuan biaya untuk swakelola distribusi logistik Pemilu/Pemilihan oleh KPU Kabupaten/Kota;

16) Diusulkan anggaran sewa gudang untuk menyimpan logistik Pemilihan tahun 2020 sesuai kondisi wilayah; dan

17) Usulan anggaran sewa gudang disertai data dukung (kondisi dan kapasitas gudang, serta surat penawaran sewa gudang.

Keterangan Foto : Kick Off Surat Suara Pemilu 2019 oleh Pak Ilham Saputra

b. Pengadaan Logistik

1) Peraturan KPU tentang (1) Pemungutan Suara dan Penghitungan Suara, dan (2) Rekapitulasi Penghitungan Perolehan Suara, serta Keputusan KPU tentang jumlah Pemilih dan badan adhoc ditetapkan lebih awal;

2) Harmonisasi ketentuan waktu/tahapan Pemilu/Pemilihan dengan regulasi pengadaan/tender logistik Pemilu/Pemilihan;

3) Pengecualian untuk proses pengadaan barang/jasa Pemilu;

4) Penyederhanaan sistem pengadaan/tender;

5) KPU membuat standar kontrak E-Katalog yang lebih mengikat pihak penyedia dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum (bukan hanya denda keterlambatan);

6) Peningkatan quality control pada penyedia logistik Pemilu;

7) peningkatan kemampuan teknis petugas pengawas produksi dalam mengidentifikasi jenis logistik serta kualitas logistik yang diadakan;

8) Sosialisasi Peraturan KPU No 1 tahun 2019 tentang Pengamanan Surat Suara di Percetakan dan Pendistribusian ke KPU/KIP Kab/Kota kepada Penyedia;

9) Peningkatan fungsi pengawasan produksi dan distribusi oleh KPU RI dengan melibatkan KPU Provinsi dan KPU Kab/kota dengan didukung oleh anggaran yang memadai;

10) Optimalkan petugas penghubung KPU Provinsi pada saat pengecekan logistik yang akan dikirim.

11) Moda transportasi yang digunakan oleh penyedia harus sesuai dengan syarat-syarat umum kontrak dan syarat-syarat khusus kontrak;

12) Penetapan kebijakan pemenuhan logistik lebih cepat dan pelaporan kekurangan/cacat mutu Satker segera setelah diterimanya logistik; dan

13) Informasi dan laporan kekurangan kebutuhan logistik lebih cepat dan akurat.

Keterangan Foto : Distribusi Logistik menggunakan Kapal/Perahu

c. Pendistribusian Logistik

1) Kriteria penetapan daerah prioritas distribusi logistik Pemilu/Pemilihan ditetapkan dalam Keputusan KPU;

2) Sosialisasi Peraturan KPU Nomor 1 Tahun 2019 tentang Pengamanan Surat Suara di Percetakan dan Pendistribusian ke KPU/KIP Kabupaten/ Kota dalam Pemilu kepada Penyedia/Ekspedisi;

3) Perlu ada penetapan dalam Keputusan KPU tentang Mekanisme dan Jadwal Pendistribusian Logistik ke TPS;

4) Penyempurnaan Keputusan KPU Nomor 279/ PP.10.4-Kpt/07/KPU/I/2019 tentang Pedo man Teknis Pendistribusian dan Pengembalian Perlengkapan Pemungutan Suara dan Hasil Penghitungan Suara Pemilu;

5) Perlu informasi jadwal proses pendistribusian yang lebih tepat waktu;

6) Menumbuhkan komitmen bersama untuk mengirim logistik tepat waktu;

7) Peningkatan pengendalian dan pengawasan pada penyedia jasa distribusi; dan

8) Pada kondisi force major KPU RI diharapkan berkoordinasi dengan Kementerian terkait jika terdapat kendala dalam proses pelaksanaan distribusi di beberapa daerah spesifik (Papua dan Papua Barat).

Keterangan Foto : kondisi saat akan memasukkan logistik pemilu 2019 ke Kotak

d. Pemeliharaan dan Inventarisasi Logistik

1) Terobosan untuk memudahkan mencari tempat penyimpanan atau gudang;

2) Koordinasi intensif dengan Pemerintah Daerah untuk mencari tempat penyimpanan yang sesuai dengan jumlah logistic;

3) Penentuan lokasi pengepakan dan gudang serta dukungan anggaran yang memadai;

4) Koordinasi yang intensif dengan Pemda;

5) sosialisasi Peraturan KPU Nomor 1 tahun 2019 kepada KPU Kabupaten/ Kota dan juga kepada penyedia/ekspedisi;

6) Kinerja pengawas ditingkatkan dala pengawasan pengepakan logistik Pemilu;

7) pengawasan pensortiran, pelipatan dan pengepakan surat suara untuk mencegah surat suara tertukar antar dapil;

8) Optimalkan LO KPU Provinsi pada saat pengecekan barang logistik yang akan dikirim;

9) Pengendalian proses sortir lipat lebih ditingkatkan baik pada perusahaan maupun pada Satker KPU Kab/Kota;

10) Kinerja petugas sortir dan pengawas ditingkatkan dalam pensortiran, pelipatand an pengepakan surat suara;

11) Pengawasan pengepakan logistik yang optimal dan mengacu sesuai SOP yang berlaku;

12) Optimalkan petugas penghubung KPU Provinsi pada saat pengecekan barang logistik yang akan dikirim;

13) Lebih mengoptimalkan pelaksanaan Bimbingan Teknis kepada Satker KPU Kab/Kota terkait Pelaksanaan Keputusan KPU Nomor 1266/HK.03-Kpt/07/KPU/X/ 2018 tentang Tata Kelola Pemeliharaan dan Inventarisasi Logistik Pemilu, Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota;

14) Sosialisasi kriteria surat suara cacat mutu kepada segenap pemangku kepentingan (Bawaslu, Kepolisian, Satker KPU Kabupaten/Kota, dan Unit Kerja terkait);

15) Jumlah petugas sortir dan pengawas disesuaikan dengan jumlah logistik;

16) Penyusunan jadwal penyortiran, pelipatan, pengesetan, pengepakan secara tepat;

17) Kejelasan jenis data dukung pembiayaan pensortiran, pelipatan, pengesetan, pengepakan, penyimpanan, dan pemeliharaan di Gudang KPU Kabupaten/Kota; dan

18) Fasilitasi berjenjang oleh KPU RI dan KPU Provinsi dalam perhitungan satuan biaya penyortiran, pelipatan, pengesetan, pengepakan, penyimpanan, dan pemeliharaan oleh KPU Kab/Kota.

Keterangan Foto : Ketua KPU RI bersama Komisioner dalam pembukaan Evaluasi Pemilu Luar Negeri Tahun 2019

Logistik Pemilu Luar Negeri berperan penting dalam penyelenggaraan pemungutan dan penghitungan suara serta rekapitulasi penghitungan perolehan suara dan menjadi bukti Pemilu Tahun 2019 yang sah. Beberapa jenis logistik yang digunakan pada saat tahapan pemungutan dan penghitungan suara serta rekapitulasi penghitungan perolehan suara di luar negeri adalah surat suara, tinta, kotak suara, bilik pemungutan suara, segel, sampul, alat coblos, hologram, DPC, DCT, alat bantu tuna netra (template), formulir model C LN dan model D LN, juga alat kelengkapan TPSLN dan KSK. Perbedaan penyediaan logistik di luar negeri dengan logistik Pemilu di dalam negeri adalah disediakannya sampul untuk pendistribusian surat suara ke pemilih yang menggunakan hak pilihnya dengan menggunakan metode pemungutan suara Pos, serta spesifikasi teknis kotak suara dan bilik pemungutan suara menyesuaikan dengan kondisi setempat namun masih mempedomani ketentuan umum yang diatur untuk Pemilu di dalam negeri.

Sebagai contoh, kotak suara yang digunakan di dalam negeri menggunakan bahan karton dengan lubang depan transparan yang bisa melihat isi kotak suara, sedangkan di luar negeri, beberapa Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara Luar Negeri (KPPSLN) menggunakan plastik akrilik yang transparan secara keseluruhan bidang kotak suara.

Logistik Pemilu yang digunakan dalam pemungutan dan penghitungan suara harus tersedia di TPSLN, KSK, dan Pemilih POS secara tepat jumlah, tepat jenis, tepat mutu, tepat sasaran, dan tepat waktu. Dalam rangka ketersediaan berbagai jenis logistik Pemilu secara tepat, maka logistik Pemilu harus dikelola secara tepat. Untuk itu, pengelolaan logistik Pemilu Luar Negeri Tahun 2019 berpedoman pada ketentuan yang berlaku, sebagai berikut:

1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6109), khususnya pada pasal 340 – 346;

2. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2018 tentang Norma, Standar, Prosedur, Kebutuhan Pengadaan dan Pendistribusian Perlengkapan Penyelenggaraan Pemilihan Umum;

3. Peraturan KPU RI Nomor 1 Tahun 2019 tentang Pengamanan Surat Suara di Percetakan dan Pendistribusian ke Komisi Pemilihan Umum/Komisi Independen Pemilihan Kabupaten/Kota dalam Pemilihan Umum;

4. Peraturan KPU RI Nomor 3 Tahun 2019 tentang Pemungutan dan Penghitungan Suara dalam Pemilihan Umum;

5. Peraturan KPU RI Nomor 4 Tahun 2019 tentang Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara dan Penetapan Hasil Pemilihan Umum;

6. Keputusan KPU RI Nomor 999/HK.03.1-Kpt/07/KPU/VII/2018 tentang Kebutuhan dan Spesifikasi Teknis Perlengkapan Penyelenggaraan Pemilihan Umum;

7. Keputusan KPU RI Nomor 1266/HK.03 Kpt/07/KPU/X/18 tentang Pedoman Teknis Tata Kelola Pemeliharaan dan Inventarisasi Logistik Pemilihan Umum dan Pemilihan Gubernur, Bupati dan Wali Kota.

8. Keputusan KPU RI Nomor 279/PP.10.4 Kpt/07/KPU/I/19 Tahun 2019 tentang Pedoman Teknis Pendistribusian dan Pengembalian Perlengkapan Pemungutan Suara dan Hasil Penghitungan Suara Pemilihan Umum;

9. Keputusan KPU RI Nomor 600/HK.03.1-Kpt/07/KPU/III/2019 tentang Perubahan Keputusan KPU RI Nomor 999/HK.03.1-Kpt/07/KPU/VII/2018 tentang Kebutuhan dan Spesifikasi Teknis Perlengkapan Penyelenggaraan Pemilihan Umum; dan

10. Keputusan KPU RI Nomor 601/HK.03.1-Kpt/07/KPU/III/2019 tentang Jumlah Surat Suara yang Dicetak dalam Pemilihan Umum Tahun 2019.

Adapun gambaran setiap tahapan pengelolaan logistik Pemilu Luar Negeri dijelaskan secara rinci pada laporan ini.

Keterangan Foto : PPLN salah satu Negara sedang mensortir logistik yang diterima

1. Perencanaan Kebutuhan dan Anggaran Logistik

KPU RI telah melakukan perencanaan kebutuhan dan anggaran logistik Pemilu Luar Negeri Tahun 2019 secara cermat dan teliti, karena kesalahan terhadap perencanaan dimaksud akan berdampak kepada efisiensi dan efektifitas penyelenggaraan Pemilu di luar negeri. Apabila terjadi kekurangan logistik akibat dari perencanaan yang tidak tepat akan berdampak pada pemborosan keuangan negara karena pendistribusian ke luar negeri membutuhkan biaya cukup besar.

Logistik Pemilu Luar Negeri Tahun 2019 yang diperlukan dalam penyelenggaraan pemungutan dan penghitungan suara pada penyelenggaraan Pemilu Tahun 2019 di luar negeri, terdiri atas 2 (dua) macam, meliputi:

a. Perlengkapan Pemungutan dan Penghitungan Suara; dan b. Dukungan Perlengkapan Lainnya.

Setiap macam Logistik Pemilu Luar Negeri Tahun 2019 tersebut terdiri dari beberapa jenis logistik Pemilu dengan rincian sebagai berikut:

a. Perlengkapan Pemungutan dan Penghitungan Suara

Perlengkapan pemungutan suara pada Pemilu Luar Negeri Tahun 2019 suara terdiri dari beberapa jenis, sebagai berikut:

1) Kotak suara;

2) Surat suara;

3) Tinta;

4) Bilik pemungutan suara;

5) Segel;

6) Alat untuk mencoblos pilihan; dan 7) Tempat Pemungutan Suara.

b. Dukungan Perlengkapan Lainnya terdiri atas:

Dukungan Perlengkapan Lainnya pada Pemilu Luar Negeri Tahun 2019 terdiri dari beberapa jenis, sebagai berikut:

1) Sampul kertas;

2) Tanda pengenal KPPS/KPPSLN, petugas ketertiban, dan saksi;

3) Karet pengikat surat suara;

4) Lem/perekat;

5) Kantong plastik transparan;

6) Pena bolpoin (ballpoint);

7) Gembok atau alat pengaman lainnya;

8) Spidol;

9) Formulir untuk berita acara dan sertifikat serta formulir lainnya;

10) Stiker kotak suara;

11) Tali pengikat alat pemberi tanda pilihan;

12) Alat bantu tunanetra;

13) Daftar pasangan calon dan daftar calon tetap;

14) Papan Pengumuman;

15) Salinan daftar pemilih tetap; dan 16) Perangko.

Macam dan jenis Logistik Pemilu Luar Negeri Tahun 2019 digunakan pada pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara di masing-masing metode yakni TPSLN, Kotak Suara Keliling dan melalui Pos, sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 16.

Tabel 16. Macam dan Jenis Logistik Pemilu Tahun 2019 di Luar Negeri

No. Jenis Logistik Pemungutan Suara Penghitungan Suara

Rekapi-tulasi TPSLN KSK Pos TPSLN KSK Pos

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

A. Perlengkapan Pemungutan Suara

1. Kotak suara

2. Surat suara -

3. Tinta - - - - -

4. Bilik pemungutan suara - - - - -

5. Segel -

6. Alat untuk mencoblos pilihan

- - - - -

7. Tempat Pemungutan Suara - -

B. Dukungan Perlengkapan Lainnya

1. sampul kertas

2. Tanda pengenal KPPSLN dan saksi

12. Tali pengikat alat pemberi tanda pilihan

Lanjutan

Tabel 16. Macam dan Jenis Logistik Pemilu Tahun 2019 di Luar Negeri

No. Jenis Logistik Pemungutan Suara Penghitungan Suara

Rekapi-tulasi TPSLN KSK Pos TPSLN KSK Pos

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

16. Papan Pengumuman

17. Perangko - - - - - -

Data pada Tabel 16 menjelaskan bahwa logistik yang digunakan pada penghitungan perolehan suara adalah kotak suara, segel, sampul kertas, lem/perekat, kantong plastik transparan, ballpoint, gembok atau alat pengaman lainnya, spidol, formulir, stiker kotak suara, dan papan pengumuman.

Sehubungan dengan hal tersebut, perlu dilakukan perencanaan kebutuhan logistik Pemilu di luar negeri yang tepat yang didasarkan pada indeks kebutuhan dan peruntukkan logistik Pemilu Tahun 2019 yang ditetapkan dalam Keputusan KPU Nomor 600/HK.03.1-Kpt/07/KPU/III/2019 tentang Perubahan Keputusan KPU RI Nomor 999/HK.03.1-Kpt/07/KPU/VII/2018 tentang Kebutuhan dan Spesifikasi Teknis Perlengkapan Penyelenggaraan Pemilihan Umum, dengan rincian sebagaimana tercantum pada Lampiran 8.

Berdasarkan indeks kebutuhan yang ditetapkan dalam Keputusan KPU Nomor 600/HK.03.1-Kpt/07/KPU/III/2019 tentang Perubahan Keputusan KPU RI Nomor 999/HK.03.1-Kpt/07/KPU/VII/2018 tentang Kebutuhan dan Spesifikasi Teknis Perlengkapan Penyelenggaraan Pemilihan Umum, maka alokasi kebutuhan logistik Pemilu Luar Negeri Tahun 2019

pada setiap metode pemungutan suara Pemilu Tahun 2019 adalah sebagaimana tercantum pada Tabel 17.

Tabel 17. Alokasi Kebutuhan Logistik Pemilu Luar Negeri Tahun 2019

No. Jenis Logistik Jumlah Alokasi Kebutuhan Logistik Pemilu Satuan

TPSLN KSK Pos Total

j. Sampul Formulir Model C1-PPWP LN Hologram

Lanjutan

Tabel 17. Alokasi Kebutuhan Logistik Pemilu Luar Negeri Tahun 2019

No. Jenis Logistik Jumlah Alokasi Kebutuhan Logistik Pemilu Satuan

TPSLN KSK Pos Total

c. Model C-KPU LN1 POS Berhologram (Pungut)

- - 429 429 set

d. Model C-KPU LN2 POS Berhologram (Hitung)

Lanjutan

Tabel 17. Alokasi Kebutuhan Logistik Pemilu Luar Negeri Tahun 2019

No. Jenis Logistik Jumlah Alokasi Kebutuhan Logistik Pemilu Satuan

TPSLN KSK Pos Total

Alokasi kebutuhan logistik Pemilu Luar Negeri Tahun 2019 sebagaimana tercantum pada Tabel 17 menjelaskan bahwa sejumlah 6 (enam) jenis logistik tidak dialokasikan untuk metode pemungutan suara dengan metode Pos sementara jenis logistik tersebut dialokasikan untuk metode pemungutan suara di TPSLN dan KSK. Jenis logistik yang tidak dialokasikan untuk metode pemungutan suara dengan metode Pos adalah sebagai berikut:

a. Tinta;

b. Sampul C7, A.3, A.4, A.DPKLN;

c. Sampul C3, C6 dan A.5;

d. Daftar Pasangan Calon;

e. Daftar Calon Tetap; dan

f. Alat bantu tunanetra.

Disamping itu, data pada Tabel 16 tersebut juga menginformasikan bahwa terdapat 2 (dua) jenis logistik yang dialokasikan untuk Pemilu Luar Negeri, yaitu Surat Suara Pemilu Presiden dan Wakil Presiden, serta Surat Suara Pemilu Anggota DPR. Hal tersebut menjelaskan bahwa Pemilu di luar negeri berlangsung untuk 2 jenis Pemilu yaitu:

a. Pemilu Presiden Wakil Presiden dan Wakil Presiden; dan b. Pemilu Anggota DPR Dapil II DKI Jakarta.

Berdasarkan Peraturan KPU Nomor 15 Tahun 2018 mengamanatkan bahwa Sekretariat Jenderal KPU RI dan PPLN memiliki kewenangan untuk mengadakan logistik Pemilu Luar Negeri Tahun 2019 sebagaimana tercantum pada Tabel 18. Data pada Tabel 18 menggambarkan bahwa KPU RI memiliki kewenangan untuk mengadakan 8 (delapan) jenis logistik Pemilu Luar Negeri Tahun 2019, meliputi:

a. Surat Suara;

b. Tinta;

c. Segel;

d. Sampul Kertas;

e. Formulir Berita Acara dan Sertifikat;

f. Alat Bantu Tunanetra;

g. DPC Presiden dan Wakil Presiden; dan h. DCT Anggota DPR Dapil II DKI Jakarta.

Tabel 18. Kewenangan Pengadaan Logistik Pemilu Luar Negeri Tahun 2019

No Jenis Logistik Kewenangan

KPU RI PPLN

(1) (2) (3) (4)

A. Perlengkapan Pemungutan Suara

1. Kotak suara - 

2. Surat suara  -

3. Tinta  -

4. Bilik pemungutan suara - 

5. Segel  -

6. Alat untuk mencoblos pilihan - 

7. Tempat Pemungutan Suara - 

B. Dukungan Perlengkapan Lainnya

1. Sampul kertas  

2. Tanda pengenal KPPSLN dan saksi - 

3. Karet pengikat surat suara - 

4. Lem/perekat - 

5. Kantong plastik transparan - 

6. Ballpoint - 

7. Gembok atau alat pengaman lainnya - 

8. Spidol - 

9. Formulir berita acara  -

10. Formulir C7 - 

11. Formulir sertifikat  -

11. Stiker kotak suara - 

12. Tali pengikat alat pemberi tanda pilihan - 

Lanjutan

Tabel 18. Kewenangan Pengadaan Logistik Pemilu Luar Negeri Tahun 2019

No Jenis Logistik Kewenangan

KPU RI PPLN

(1) (2) (3) (4)

13. Alat bantu tunanetra  -

14. DPC dan DCT  -

15. Salinan DPT, DPTb, dan DPK - 

16. Papan Pengumuman - 

17. Perangko - 

Logistik yang diadakan oleh Sekretariat Jenderal KPU RI merupakan logistik inti dan strategis yang tidak memungkinkan untuk didelegasikan pengadaannya kepada PPLN. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum, Pasal 344 ayat (1) mengamanatkan bahwa pengadaan surat suara dilakukan di dalam negeri dengan mengutamakan kapasitas cetak yang sesuai dengan kebutuhan surat suara dan hasil cetak yang berkualitas baik. Sedangkan jenis logistik yang diadakan oleh PPLN meliputi :

a. Kotak Suara;

b. Bilik Pemungutan Suara;

c. Alat untuk mencoblos pilihan;

d. Tempat Pemungutan Suara;

e. Sampul Kertas untuk Pemilih Pos;

f. Tanda pengenal KPPSLN dan saksi;

g. Karet pengikat surat suara;

h. Lem/perekat;

i. Kantong plastik transparan;

j. Ballpoint;

k. Gembok atau alat pengaman lainnya;

l. Spidol;

m. Formulir C7;

n. Stiker kotak suara;

o. Tali pengikat alat pemberi tanda pilihan;

p. Salinan DPT, DPTb, dan DPK;

q. Papan pengumuman; dan r. Perangko.

Kewenangan dalam pengadaan logistik tersebut mengakibatkan adanya penganggaran untuk pengelolaan logistik di KPU RI maupun di PPLN serta kegiatan pendukungnya. Anggaran pengelolaan logistik Pemilu Luar Negeri di KPU RI sebagaimana tercantum pada Tabel 19. Anggaran sebagaimana tercantum pada Tabel 19 tersebut menjelaskan anggaran pengelolaan logistik Pemilu Luar Negeri Tahun 2019 untuk Tahun Anggaran 2018 lebih kecil nilainya yaitu sebesar Rp2.294.488.000,00 (13,29 %) dibandingkan dengan anggaran pengelolaan logistik Pemilu Luar Negeri Tahun 2019 untuk Tahun Anggaran 2019 yaitu sebesar Rp14.973.370.000,00 (86,71 %).

Penganggaran pengelolaan logistik Pemilu Luar Negeri Tahun 2019 pada Tahun Anggaran 2018 yang dialokasikan di Biro Logistik pada kode output 3356.05 sebagian besar untuk Belanja Barang Non Operasional Lainnya sebesar Rp1.010.033.000,00 (44,02 %). Seluruh anggaran untuk

belanja tersebut direncanakan untuk pengadaan Keperluan Pokja PPLN untuk Pemilu 2019 yaitu Siegellack, Kawat, Timah Segel, Plastik Bening tebal pembungkus/bubble, Tali katun, Martil, Tali Potong Kawat, Lakban Bening/Plastik, Lakban Coklat Linen, Kertas Bungkus Coklat, Tali Ikat Plastik, Spidol Hitam kecil, Spidol Hitam Besar, Pisau dan Isi Cutter L 500, Gunting Kawat, Stapler Besar, Isi Stapler Besar, Tinta Stempel warna Biru, Tita Printer Laserjet, Kalkulator, Kompor listrik pemanas lack, Label alamat perwakilan RI, dan Kantong Diplomatik).

Tabel 19. Anggaran Pengelolaan Logistik Pemilu Luar Negeri Tahun 2019 di Biro Logistik

No/Kode Jenis Logistik Anggaran

(Rp.) (%)

(1) (2) (3) (4)

I. Tahun Anggaran 2018 2.294.488.000 13,29

3356.015 Sarana dan Prasarana Keperluan Pemilu` 2.294.488.000 100,00 521219 Belanja Barang Non Operasional Lainnya 1.010.033.000 44,02

1. Keperluan Pokja PPLN untuk Pemilu 2019

(Siegellack, Kawat, Timah Segel, Plastik Bening tebal pembungkus/bubble, Tali katun, Martil, Tali Potong Kawat, Lakban Bening/Plastik, Lakban Coklat Linen, Kertas Bungkus Coklat, Tali Ikat Plastik, Spidol Hitam kecil, Spidol Hitam Besar, Pisau dan Isi Cutter L 500, Gunting Kawat, Stapler Besar, Isi Stapler Besar, Tinta Stempel warna Biru, Tita Printer Laserjet, Kalkulator, Kompor listrik pemanas lack, Label alamat perwakilan RI, dan Kantong Diplomatik)

1.010.033.000 100,00

521811 Belanja Barang Persediaan Barang Konsumsi 900.385.000 39,24 1. Keperluan Luar Negeri

(Tinta, Hologram, Segel, dan Sampul)

900.385.000 100,00

522141 Belanja Sewa 290.320.000 39,24

Lanjutan

Tabel 19. Anggaran Pengelolaan Logistik Pemilu Luar Negeri Tahun 2019 di Biro Logistik

No/Kode Jenis Logistik Anggaran

(Rp.) (%)

(1) (2) (3) (4)

1. Biaya Sewa Ruang Penyimpanan 290.320.000 100,00

522191 Belanja Jasa Lainnya 93.750.000 4,08

1. Upah Pekerja Harian Pemeliharaan dan Inventarisasi (Penerimaan, Pengecekan, Penyimpanan, Pemeliharaan)

93.750.000 100,00

II. Tahun Anggaran 2019 14.973.370.000 94,33

3356.015 Sarana dan Prasarana Keperluan Pemilu 986.473.000 6,59 521219 Belanja Barang Non Operasional Lainnya (kompor listrik) 197.183.000 1,32 521811 Belanja Barang Persediaan Barang Konsumsi (Tinta,

Hologram, Segel, Sampul, Formulir berhologram, Salinan Formulir , Surat Suara PPLN Kuala Lumpur, Kekurangan dan

kerusakan Suarat Suara Pemilu LN Tambahan Pasca Kirim)

789.290.000 5,27

3356.016 Ketersediaan Logistik Pemilu 13.986.897.000 93,41

522141 Belanja Sewa 122.400.000 0,81

1. Biaya Sewa Ruang Penyimpanan 70.400.000 57,52

2. Biaya Sewa Kipas Angin (10 unit, 2 bulan) 52.000.000 42,48

522191 Belanja Jasa Lainnya 13.445.000.000 89,79

1. Upah Pekerja Harian Pemeliharaan dan Inventarisasi (Pensortiran, Pelipatan, Inventarisasi, Pengepakan, Penyimpanan, Pemeliharaan)

900.000.000 6,69

2. Biaya Distribusi KPU ke 130 PPLN 12.545.000.000 93,31 521219 Belanja Barang Non Operasional Lainnya 309.497.000 2,07 1. Keperluan Pokja PPLN Untuk Pemilu 2019 309.497.000 2,07

2. Biaya Distribusi KPU ke 130 PPLN 12.545.000.000 93,31 521219 Belanja Barang Non Operasional Lainnya 309.497.000 2,07 1. Keperluan Pokja PPLN Untuk Pemilu 2019 309.497.000 2,07

Dalam dokumen LOGISTIK PEMILU TAHUN 2019 (Halaman 115-162)

Dokumen terkait