• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pendistribusian Logistik

Dalam dokumen LOGISTIK PEMILU TAHUN 2019 (Halaman 86-95)

HASIL DAN PEMBAHASAN

B. Dukungan Perlengkapan Lainnya

3. Pendistribusian Logistik

Pendistribusian adalah pengiriman perlengkapan Penyelenggaraan Pemilu oleh penyedia jasa atau oleh Sekretariat KPU/KIP Kabupaten/Kota, dari suatu tempat ke daerah tujuan sesuai dengan jumlah, jenis, waktu, alamat, prosedur, dan anggaran berdasarkan skala prioritas yang ditetapkan.

Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 15 Tahun 2018 tentang Norma, Standar, Kebutuhan dan Prosedur Pengadaan dan Pendistribusi Perlengkapan Penyelenggaraan Pemilihan Umum pada Pasal 29 ayat (1) s.d (5) mengamanatkan hal-hal sebagai berikut:

(1) Pendistribusian Perlengkapan Penyelenggaraan Pemilu di dalam negeri dilakukan oleh Sekretariat Jenderal KPU, Sekretariat KPU Provinsi/KIP Aceh, dan/atau Sekretariat KPU/KIP Kabupaten/Kota.

(2) Sekretariat Jenderal KPU mendistribusikan Perlengkapan Penyelenggaraan Pemilu yang diadakan oleh Sekretariat Jenderal KPU ke Sekretariat KPU Provinsi/KIP Aceh dan/atau KPU/KIP Kabupaten/ Kota.

(3) Pendistribusian Perlengkapan Penyelenggaraan Pemilu sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ke Sekretariat KPU Provinsi/KIP Aceh untuk surat suara pemungutan suara ulang, meliputi:

a. surat suara pemungutan suara ulang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden;

b. surat suara pemungutan suara ulang Pemilu anggota DPR;

c. surat suara pemungutan suara ulang Pemilu anggota DPD; dan d. surat suara pemungutan suara ulang Pemilu anggota DPRD

Provinsi.

(4) Sekretariat KPU Provinsi/KIP Aceh mendistribusikan Perlengkapan Penyelenggaraan Pemilu yang diadakan oleh Sekretariat KPU Provinsi/KIP Aceh kepada Sekretariat KPU/KIP Kabupaten/Kota; dan (5) Sekretariat KPU/KIP Kabupaten/Kota mendistribusikan Perlengkapan

Penyelenggaraan Pemilu ke PPK, PPS, dan KPPS.

Tantangan yang dihadapi dalam pelaksanaan pendistribusian logistik Pemilu Tahun 2019 adalah (1) luasnya jangkauan wilayah dan kondisi geografis Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), (2) belum semua wilayah NKRI dapat di tempuh dengan alat transportasi yang memadai, dan (3) minimnya fasilitas sarana dan prasarana jalan. Sehubungan dengan hal tersebut, KPU RI, KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota telah melakukan langkah-langkah perencanaan pendistribusian yang matang agar dalam pelaksanaannya dapat berjalan baik sesuai dengan prinsip-prinsip distribusi yaitu:

a. tepat sasaran, barang yang ke badan penyelenggara sesuai dengan alamat tujuan barang untuk badan penyelenggara (PPK, PPS, dan KPPS);

b. tepat waktu, barang yang dikirim ke badan penyelenggara (PPK, PPS, dan KPPS) dan diterima sesuai dengan waktu yang telah ditentukan;

c. tepat jumlah, barang yang dikirim ke badan penyelenggara (PPK, PPS, dan KPPS) dan yang diterima oleh daerah tujuan sesuai dengan jumlah yang diperlukan oleh badan penyelenggara tersebut;

d. tepat jenis, barang yang yang didistribusikan dan yang diterima di daerah tujuan sesuai dengan jenis barang yang diperlukan oleh setiap badan penyelenggara (PPK, PPS, dan KPPS);

e. tepat kualitas, proses pengiriman barang sampai pada alamat daerah tujuan tidak mengubah mutu barang (sesuai standar mutu yang ditetapkan oleh KPU); dan

f. efisien.

Dalam rangka efektifvitas pelaksanaan prinsip prinsip distribusi tersebut, langkah-langkah yang dilakukan satker KPU RI, KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kotad adalah sebagai berikut:

a. identifikasi daerah prioritas pengiriman logistik Pemilu;

b. update informasi secara berkala titik rawan dan daerah prioritas;

c. pemetaan wilayah sebagai upaya untuk mengetahui:

1) kondisi geografis wilayah yang menjadi cakupan pengiriman;

2) jarak lokasi pengiriman dan waktu tempuhnya; dan 3) tingkat kesulitan pelaksanaannya.

d. penentuan skala prioritas pengiriman logistik sebagaimana tercantum pada Lampiran 4;

e. moda transportasi yang digunakan; dan

f. perhitungan lebih awal biaya yang akan diperlukan.

Berdasarkan hasil identifikasi daerah prioritas sebagaimana tercantum pada Lampiran 4, ternyata hanya Daerah Istimewa Yogyakarta yang tidak terdapat daerah prioritas pendistribusian logistik pemilu. Sementara untuk tingkat kabupaten/kota, dari sejumlah 514 kabupaten/kota, sebanyak 97 kabupaten/kota (18.87 %) masuk dalam kategori daerah prioritas. Dengan kategori sebagai berikut:

a. jarak dan waktu tempuh pengiriman logistik;

b. penggunaan beberapa moda transportasi dalam pengiriman logistik (darat, laut, dan udara);

c. keterbatasan infrastruktur yang dipakai dalam pengiriman logistik;

dan

d. jumlah pemilih yang besar.

Besarnya jumlah pemilih dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) merupakan kriteria tersendiri yang juga perlu dipertimbangkan, karena besaran jumlah pemilih mempengaruhi waktu yang dipergunakan KPU Kabupaten/kota untuk melakukan pensortiran, pelipatan, pengesetan, pengepakan logistik Pemilu, jumlah moda tranportasi yang digunakan.

Adapun titik priotitas pengiriman sebagai berikut:

a. Aceh : Kabupaten Aceh Selatan, Kabupaten Simelue, Kabupaten Aceh Besar, dan Kabupaten Gayo Lues;

b. Sumatera Utara : Kabupaten Mandailing Natal dan Kabupaten Nias Utara;

c. Sumatera Barat : Kabupaten Solok Selatan;

d. Riau : Kabupaten Pelalawan dan Kabupaten Rokan Hilir;

e. Jambi : Kabupaten Merangin dan Kabupaten Batanghari;

f. Sumatera Selatan : Kabupaten Musi Banyuasin, Kabupaten Pesawaran;

g. Bengkulu : Kabupaten Bengkulu Utara, dan Kabupaten Bengkulu Selatan;

h. Lampung : Kabupaten Lampung Barat;

i. Kep. Bangka Belitung : Kabupaten Belitung Timur, 5 Desa memerlukan waktu 1 hari untuk mendistribusikan logistik Pemilu;

j. Kepulauan Riau : Kepulauan Bintan, 3 Kecamatan memerlukan waktu 1 hari untuk mendistribusikan logistik Pemilu;

k. DKI Jakarta : Kabupaten/kota di Provinsi DKI Jakarta memiliki jumlah pemilih yang besar;

l. Jawa Barat : Kabupaten Bandung, Kabupaten Bekasi dan Kabupaten Bogor memiliki jumlah pemilih yang besar;

m. Jawa Tengah : Kab Jepara Pengiriman ke Kepulauan Karimun Jawa;

n. DI Yogyakarta : -

o. Jawa Timur : Kota Surabaya, Kota Malang, Kabupaten Sumenep, dan Kabupaten Gresik jumlah pemilih yang besar;

p. Banten : Kabupaten Pandeglang;

q. Bali : Kabupaten Jembrana;

r. Nusa tenggara Barat : Kabupaten Sumbawa 3 Desa memerlukan waktu 2 hari untuk mendistribusikan logistik Pemilu;

s. Nusa Tenggara Timur : Kabupaten Alor, Kabupaten Flores Timur, Kabupaten Manggarai, Kabupaten Manggarai Selatan, dan Kabupaten Manggarai Timur;

t. Kalimantan Barat : Kabupaten Mempawah, Kabupaten Sekadau, Kabupaten Sintang, dan Kabupaten Melawi;

u. Kalimantan Tengah : Kabupaten Katingan, Kabupaten Sukamara, dan Kabupaten Murung Raya;

v. Kalimantan Selatan : Kabupaten Kotabaru;

w. Kalimantan Timur : Kabupaten Kutai Timur;

x. Kalimantan Utara : Kabupaten Bulungan dan Kabupaten Tanah Tidung

y. Sulawesi Utara : Kabupaten Kepulauan Talaud, dan Kabupaten Kepulauan Sangihe;

z. Sulawesi Tengah : Kabupaten Morewali dan Kabupaten Banggai Laut;

aa. Sulawesi Selatan : Kabupaten Kepulauan Selayar, Kabupaten Sinjai, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, serta Kabupaten Luwu Utara;

bb. Sulawesi Tenggara : Kabupaten Kolaka Timur, Kabupaten Konawe, Kabupaten Konawe Selatan, dan Kabupaten Buton Selatan;

cc. Gorontalo : Kabupaten Gorontalo;

dd. Sulawesi Barat : Kabupaten Mamuju;

ee. Maluku : Kabupaten Maluku Tengah;

ff. Maluku Utara : Kabupaten Halmahera Utara, Kabupaten Halmahera Selatan, dan Kabupaten Kepulauan Sula;

gg. Papua : Seluruh Kabupaten di Wilayah Provinsi Papua, kecuali Kota Jayapura;

hh. Papua Barat : Kabupaten Kaimana dan Kabupaten Teluk Bintuni.

Kondisi keterbatasan jumlah penyedia jasa distribusi yang mempu mengirimkan logistik Pemilu Tahun 2019 dari Kabupaten/Kota hingga ke TPS, keterbatasan anggaran distribusi, keterbatasan sarana dan prasarana pengiriman, dan kondisi geografis mengakibatkan sebagian besar satker KPU/KIP Kabupaten/Kota melaksanakan pendistribusian logistik Pemilu Tahun 2019 secara swakelola. Sedangkan pengiriman logistik Pemilu Dalam Negeri Tahun 2019 dari penyedia sampai dengan KPU kabupaten/kota diintegrasikan dengan pekerjaan pencetakan dan pengadaan logistik Pemilu khususnya untuk logistik yang menyadi kewenangan KPU RI, sebagaimana tercantum pada Tabel 11.

Tabel 11. Jumlah Provinsi Tujuan Distribusi Logistik untuk Setiap Penyedia

No. Penyedia Logistik Jumlah Provinsi

(1) (2) (3)

A. Kotak Suara

1. PT. Cipta Multi Buana Perkasa 8

2. PT. Karya Indah Multiguna 17

3. PT. Intan Ustrix 8

4. PT. Asada 1

B. Bilik Pemungutan Suara

1. PT. Cipta Multi Buana Perkasa 22

2. PT. Karya Indah Multiguna 8

3. PT. Intan Ustrix 4

C. Tinta

1. PT. Sigma Utama 16

2. PT. Intimas Wisesa 14

Lanjutan

Tabel 11. Jumlah Provinsi Tujuan Distribusi Logistik untuk Setiap Penyedia

No. Penyedia Logistik Jumlah Provinsi

(1) (2) (3)

3. CV. Tridaya Pratama 4

D. Segel

1. PT. Karsa Wira Utama 1

2. PT. Betawimas Cemerlang 3

3. PT. Swadharma Eragrafindo Sarana 12

4. PT. Sarana Panca Karya Nusa 1

10 PT. JasuindoTiga Perkasa Tbk 1

E. Hologram

1. PT. Betawimas Cemerlang 21

2. PT. Jasuindo Tiga Perkasa Tbk. 3

3. PT. Pura Barutama 6

4. PT. Trisakti Mustika Graphika 4

E. Surat Suara

Lanjutan

Tabel 11. Jumlah Provinsi Tujuan Distribusi Logistik untuk Setiap Penyedia

No. Penyedia Logistik Jumlah Provinsi

(1) (2) (3)

6. PT. Balai Pustaka 1

F. DPC dan DCT

1. Induk Koperasi Kepolisian R.I. 19

2. CV. Aryaduta 11

3. Macananjaya Cemerlang 4

Dalam dokumen LOGISTIK PEMILU TAHUN 2019 (Halaman 86-95)

Dokumen terkait