• Tidak ada hasil yang ditemukan

LOGISTIK PEMILU TAHUN 2019

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "LOGISTIK PEMILU TAHUN 2019"

Copied!
312
0
0

Teks penuh

(1)

LOGISTIK PEMILU

TAHUN 2019

JEJAK TRANSPARANSI DAN

AKUNTABILITAS LOGISTIK PEMILU 2019

(2)

LOGISTIK PEMILU

TAHUN 2019

JEJAK TRANSPARANSI DAN

AKUNTABILITAS LOGISTIK PEMILU 2019

(3)

JEJAK TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS LOGISTIK PEMILU 2019

Penulis Pipip Rif’ah Hendra Abdi Irawan

Ani Suryaningsih Rifaatul Maulida

Latifah Safitri

KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

(4)

Jejak Transparansi Dan Akuntabilitas Logistik Pemilu 2019 Tim Penyusun

Jejak Transparansi Dan Akuntabilitas Logistik Pemilu 2019 Pengarah

1. Arief Budiman

2. Evi Novida Ginting Manik 3. Hasyim As’yari

4. Ilham Saputra 5. Viryan

6. Pramono Ubaid Tanthowi

7. I Dewa Kade Wiarsa Raka Sandi Penanggung Jawab

1. Arif Rahman Hakim 2. Purwoto Ruslan Hidayat 3. Asep Suhlan

Penulis/penyusun 1. Pipip Rif’ah

2. Hendra Abdi Irawan 3. Ani Suryaningsih 4. Rifaatul Maulida 5. Latifah Safitri Data dan Informasi

Tim Biro Logistik Sekretariat Jenderal KPU RI Desain dan Tata Letak

Tim Biro Logistik Sekretariat Jenderal KPU RI

Penerbit

KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

(5)

Jakarta, Desember 2019 Ketua Komisi Pemilihan Umum

Republik Indonesia, ttd

ARIEF BUDIMAN

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan YME yang telah memberikan bimbingan dan petunjuk sehingga Buku Logistik Pemilu Tahun 2019 dapat diselesaikan dengan baik.

Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum mengamanatkan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk melaksanakan Pemilu berdasarkan asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil, serta penyelenggaraannya harus memenuhi prinsip mandiri, jujur, adil, berkepastian hukum, tertib, terbuka, proporsional, profesional, akuntabel, efektif, dan efisien. Sehubungan hal tersebut, dalam rangka ketersediaan logistik Pemilu di Tempat Pemungutan Suara (TPS) secara tepat jumlah, tepat jenis, tepat mutu, tepat waktu, tepat sasaran dan efisien, KPU telah melakukan berbagai upaya antara lain melalui (1) penetapan Peraturan KPU tentang Norma, Standar, Prosedur dan Kebutuhan Pengadaan dan Pendistribusian Logistik Pemilu dan turunannya dalam bentuk Keputusan KPU dan Surat Edaran, serta penyusunan pedoman teknis, rapat koordinasi, bimbingan teknis, supervisi dan monitoring.

Sebagai bentuk transparansi dan akuntabilitas kinerja KPU dalam mengupayakan ketersediaan logistik Pemilu Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Dewan Perwakilan Daerah (DPD), dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), serta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (PPWP), KPU memandang penting untuk menyusun Buku Logistik Pemilu Tahun 2019. Buku Profil Logistik Pemilu Tahun 2019 ini memberikan gambaran pelaksanaan tahapan dalam pengelolaan logistik Pemilu baik pada tahap perencanaan kebutuhan dan penganggaran, pengadaan, pendisttribusian, serta pemeliharaan dan inventarisasi logistik Pemilu Tahun 2019.

Selain itu, buku ini merupakan wujud pertanggungjawaban atas pelaksanaan kegiatan KPU RI dalam pengelolaan logistik Pemilu Tahun 2019, yang mencerminkan kinerja pengelolaan logistik Pemilu secara tepat pada tahap perencanaan kebutuhan dan anggaran, pengadaan, pendistribusian, serta pemeliharaan dan inventarisasi logistik Pemilu Tahun 2019. Semoga Buku ini memberikan manfaat bagi penyelenggaraan Pemilu di masa mendatang, khususnya dalam mengelola logistik Pemilu baik bagi KPU, KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota, serta segenap pemangku kepentingan.

(6)

IKHTISAR EKSEKUTIF

Buku Logistik Pemilu Tahun 2019 memberikan gambaran pelaksanaan pengelolaan logistik Pemilu Tahun 2019 yang meliputi tahap perencanaan kebutuhan dan anggaran, pengadaan, pendistribusian, serta pemeliharaan dan inventarisasi logistik Pemilu Tahun 2019.

Tahap perencanaan kebutuhan dan anggaran logistik Pemilu Tahun 2019 diilakukan dengan melakukan serangkaian kegiatan yang meliputi:

1. penyusunan regulasi;

2. identifikasi jenis dan kebutuhan logistik;

3. perencanaan kebutuhan logistik; dan 4. perencanaan kebutuhan anggaran.

Logistik Pemilu Tahun 2019 dialokasikasi kepada badan penyelenggara Pemilu baik untuk KPU RI, KPU Provinsi/KIP Aceh, KPU/KIP Kabupaten/Kota, PPK/PPLN, PPS maupun untuk KPPS/KPPSLN, sesuai dengan kewenangannya dalam penyelenggaraan Pemungutan dan Penghitungan Suara serta Rekapitulasi Penghitungan Perolehan Suara. Jenis kebutuhan logistik di TPS lebih beragam dibandingkan di PPS dan PPK. Jenis kebutuhan logistik di tingkat PPS lebih sedikit dibandingkan dengan di PPK dan TPS. Hal ini terkait dengan tidak adanya kewenangan untuk melakukan rekapitulasi penghitungan suara di PPS.

Berdasarkan indeks kebutuhan yang ditetapkan dalam Keputusan KPU Nomor 600/HK.03.1-Kpt/07/KPU/III/2019 tentang Perubahan Keputusan KPU RI Nomor 999/HK.03.1-Kpt/07/KPU/VII/2018 tentang Kebutuhan dan Spesifikasi

(7)

Teknis Perlengkapan Penyelenggaraan Pemilihan Umum, maka satker KPU, KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota menghitung alokasi kebutuhan logistik sesuai jenis logistik di masing-masing satker. Satker KPU/KIP Kabupaten/Kota selain menghitung kebutuhan logistik Pemilu Tahun 2019 untuk satkernya sendiri juga menghitung kebutuhan logistik Pemilu Tahun 2019 untuk PPK, PPS dan TPS yang ada di wilayah kerjanya.

Berdasarkan Peraturan KPU Nomor 15 Tahun 2018 tentang Norma, Standar, Prosedur, Kebutuhan Pengadaan dan Pendistribusian Perlengkapan Penyelenggaraan Pemilihan Umum, ada perbedaan kewenangan pengadaan jenis logistik Pemilu Tahun 2019 pada satker KPU RI, KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota. Sekretariat Jenderal KPU RI memiliki kewenangan untuk mengadakan 10 (sepuluh) jenis logistik Pemilu Dalam Negeri Tahun 2019, meliputi surat suara, kotak suara, tinta, segel, bilik pemungutan suara, formulir berita acara dan sertifikat, alat bantu tunanetra, Daftar Pasangan Calon (DPC) Pemilu Presiden dan Wakil Presiden, Daftar Calon Tetap (DCT) Pemilu Anggota DPR, dan DPD, dan Hologram. Jenis logistik yang pengadaannya menjadi kewenangan Sekretariat Jenderal KPU RI tersebut merupakan jenis logistik inti dan strategis yang tidak dimungkinkan untuk didelegasikan kewenangan pengadaannya kepada Satker KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota. Sekretariat KPU Provinsi/KIP Aceh memiliki kewenangan untuk mengadakan 3 (tiga) jenis logistik meliputi sampul kertas, formulir salinan berita acara dan salinan sertifikat, serta formulir lainnya yang tidak diadakan oleh Setjen KPU RI, dan DPC Pemilu Anggota DPRD Provinsi dan Pemilu Anggota DPRD Kabupaten/Kota. Sedangkan

(8)

Sekretariat KPU/KIP Kabupaten/Kota memiliki kewenangan untuk pengadaan alat kelengkapan TPS.

Keterangan foto : Bimbingan Teknis Panitia Luar Negeri di Muscat

Pada penyelenggaraan Pemilu Luar Negeri Tahun 2019, Sekretariat Jenderal KPU memiliki kewenangan untuk mengadakan logistik 8 (delapan) jenis logistik Pemilu Luar Negeri Tahun 2019, meliputi surat suara, tinta, segel, sampul kertas, formulir berita acara dan sertifikat, alat bantu tunanetra, Daftar Pasangan Calon (DPC) Pemilu Presiden dan Wakil Presiden, Daftar Calon Tetap (DCT Pemilu Anggota DPR Dapil II DKI Jakarta. Sedangkan jenis logistik yang diadakan oleh PPLN meliputi kotak suara, bilik pemungutan suara, alat untuk mencoblos pilihan, TPSLN, KSK, sampul kertas untuk Pemilih Pos, tanda

(9)

pengenal KPPSLN dan saksi, karet pengikat surat suara, lem/perekat, kantong plastik transparan, ballpoint, gembok atau alat pengaman lainnya, spidol, formulir C7, stiker kotak suara, tali pengikat alat pemberi tanda pilihan, salinan DPT, DPTb, dan DPK, serta papan pengumuman dan perangko.

Kewenangan pengadaan jenis logistik tersebut dan jumlah kebutuhan logistik pada setiap satker KPU RI, KPU Provinsi/KIP Aceh, KPU/KIP Kabupaten/Kota dan PPLN berdampak pada penganggaran di masing-masing Satker dan PPLN.

Pagu anggaran pengelolaan logistik Pemilu Tahun 2019 yang dialokasikan baik untuk satker KPU RI, KPU Provinsi/KIP Aceh, KPU/KIP Kabupaten/Kota pada tahun anggaran 2018 dan 2019 sejumlah Rp3.984.479.425.000,00, dan pagu anggaran pengelolaan logistik Pemilu Tahun 2019 untuk Tahun Anggaran 2018 lebih besar dibandingkan dengan pagu anggaran untuk Tahun Anggaran 2019 dengan nilai pagu anggaran sebesar Rp 2.051.436.026.000,00 (51,49 %) untuk tahun anggaran 2018 dan sebesar Rp1.933.043.399.000,00 (48,51 %).

Pagu anggaran pengelolaan logistik Pemilu Tahun 2019 pada Tahun Anggaran 2018, untuk satker KPU/KIP Kabupaten/Kota lebih besar dibandingkan dengan pagu anggaran untuk KPU RI dan satker KPU Provinsi/KIP Aceh. Nilai total pagu anggaran untuk satker tersebut KPU RI sebesar Rp799.047.410.000,00, (38,95 %), satker KPU Provinsi/KIP Aceh sebesar Rp290.997.828.000,00 (14,19 %) dan untuk satker KPU/KIP Kabupaten/Kota sebesar Rp961.390.788.000,00 (46,86 %). Sedangkan pagu anggaran pengelolaan logistik Pemilu Tahun 2019 pada Tahun Anggaran 2019 untuk satker KPU/KIP Kabupaten/Kota lebih besar dibandingkan dengan pagu anggaran untuk KPU RI dan satker KPU Provinsi/KIP Aceh. Nilai total pagu anggaran untuk satker

(10)

tersebut KPU RI sebesar Rp 854.884.882.000,00, (44,22 %), satker KPU Provinsi/KIP Aceh sebesar Rp 154.531.402.000,00 (7,99 %) dan satker KPU/KIP Kabupaten/Kota sebesar Rp 923.627.115.000,00 (47,78 %).

Penganggaran pengelolaan logistik Pemilu Luar Negeri Tahun 2019 pada Tahun Anggaran 2018 yang dialokasikan di Biro Logistik pada kode output 3356.015 sebagian besar untuk Belanja Barang Non Operasional Lainnya sebesar Rp1.010.033.000,00 (44,02 %). Seluruh anggaran untuk belanja tersebut untuk pengadaan keperluan Pokja PPLN untuk Pemilu 2019 yaitu siegellack, kawat, timah segel, plastik bening tebal pembungkus/bubble, tali katun, martil, tali potong kawat, lakban bening/ plastik, lakban coklat linen, kertas bungkus coklat, tali ikat plastik, spidol hitam kecil, spidol hitam besar, pisau dan isi cutter L 500, gunting kawat, stapler besar, isi stapler besar, tinta stempel warna biru, tinta printer laserjet, kalkulator, kompor listrik pemanas lack, label alamat perwakilan RI, dan kantong diplomatik. Sementara penganggaran pengelolaan logistik Pemilu Luar Negeri Tahun 2019 pada Tahun Anggaran 2019 yang dialokasikan di Biro Logistik sebagian besar untuk Output 3356.016 Ketersediaan Logistik Pemilu sebesar Rp13.986.897.000,00 (93,41 %), dan sebagian besar anggaran tersebut untuk Belanja Jasa Lainnya sebesar Rp13.445.000.000,00 (89,79 %) dan sebagian besar dianggarkan untuk Biaya Distribusi KPU ke 130 PPLN sebesar Rp12.545.000.000,00 (93,31 %).

Anggaran untuk output 3345.015 lebih kecil daripada anggaran untuk output 3356.016, yaitu sebesar Rp986.473.000,00 (6,58 %) dan digunakan untuk Belanja Barang Persediaan Barang Konsumsi sebesar Rp789.290.000,00 (5,27

%) meliputi tinta, hologram, segel, sampul, formulir berhologram, salinan

(11)

formulir, surat suara PPLN Kuala Lumpur, kekurangan dan kerusakan surat suara Pemilu Luar Negeri tambahan paska kirim.

Pada tahap pengadaan logistik, tahun anggaran 2018 KPU menjalin kerja sama dengan Lembaga Kebijakan Pengadaan Pemerintah (LKPP) dalam melakukan proses pengadaan logistik Pemilu Serentak Tahun 2019 dengan metode lelang e-katalog. Untuk pengadaan logistik Pemilu Dalam Negeri Tahun 2019 yang diadakan pada tahun anggaran 2019, proses pengadaan menggunakan metode pengadaan lelang Pra DIPA.

Proses pengadaan logistik Pemilu Tahun 2019 memiliki dampak yang sangat besar kepada efisiensi penggunaan anggaran. Nilai efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp483.257.029.365,00 (empat ratus delapan puluh tiga miliar dua ratus lima puluh tujuh juta dua puluh sembilan ribu tiga ratus enam puluh lima rupiah) atau sebesar 50,52%. Efisiensi tersebut dihasilkan dari pengadaan logistik pada tahun anggaran 2018 yang meliputi pengadaan Kotak Suara, Bilik Pemungutan Suara, Tinta, Segel, Sampul dan Hologram Plano (stiker). Nilai efisiensi anggaran pengadaan logistik Pemilu tahun anggaran 2019 sebesar Rp346.610.636.736,00 (tiga ratus empat puluh enam miliar enam ratus sepuluh juta enam ratus tiga puluh enam ribu tujuh ratus tiga puluh enam rupiah) atau sebesar 30,91 persen. Secara total, nilai efisiensi pengadaan logistik Pemilu Tahun Anggaran 2018 dan 2019 melalui e-katalog nasional sebesar Rp838.946.381.769,00 (delapan ratus tiga puluh delapan milyar Sembilan ratus empat puluh enam juta tiga ratus delapan puluh satu ribu tujuh ratus enam puluh Sembilan) atau sebesar 39,81 persen.

(12)

Dalam rangka pemenuhan kebutuhan logistik Pemilu Luar Negeri Tahun 2019, KPU RI telah melakukan proses pengadaan dengan metode pengadaan langsung kecuali surat suara menggunakan metode tender e-katalog yang proses pengadaannya bersamaan dengan proses pengadaan surat suara dalam negeri khususnya untuk Dapil II DKI Jakarta. Jenis-jenis logistik yang diadakan dengan metode pengadaan langsung meliputi Tinta, Hologram, Segel, DPC, DCT, Sampul Kubus, Sampul Biasa, Formulir dan Salinan Formulir Pemungutan dan Penghitungan Suara serta Formulir Rekapitulasi Penghitungan Perolehan Suara (A4 dan Plano), Kantong Diplomatik, dan Alat bantu Tunanetra). Total nilai pekerjaan yang tercantum pada Surat Perintah Kerja (SPK) sejumlah Rp2.804.782.175 dan berkisar antara Rp50.814 sampai dengan Rp1.596.194.560,00. Besaran Nilai Pengadaan/SPK tersebut sama dengan harga perkiraan masing-masing jenis logistik. Dengan demikian, kecuali surat suara yang menggunakan tender e katalog, pemilihan penyedia menggunakan metode pengadaan langsung, karena harga pengadaan logistik Pemilu selain surat suara bernilai di bawah Rp200.000.000,00.

Hasil evaluasi kinerja terhadap penyedia logistik Pemilu Tahun 2019 memberikan gambaran bahwa sebagian besar penyedia mempunyai kinerja tergolong baik, yakni sejumlah 72 penyedia (80,00 %) dan sejumlah 7 penyedia (7,78 %) tergolong berkinerja kurang baik dan 2 penyedia (2,22 %) tergolong berkinerja tidak baik. Berdasarkan hasil evaluasi terhadap kinerja Penyedia logistik Pemilu Tahun 2019 yang kurang baik dan tidak baik, KPU RI melakukan tindaklanjut sebagai berikut:

1. melaporkan penyedia ke LKPP untuk mendapatkan sanksi sesuai peraturan yang berlaku;

(13)

2. akan melakukan uji coba mutu bahan baku dan membuat spesifikasi yang lebih baik untuk tender selanjutnya;

3. melaporkan penyedia ke LKPP untuk tindak lanjut; dan

6. akan melakukan tes print per mesin yang akan digunakan dalam pekerjaan tersebut untuk tender-tender selanjutnya.

Pada tahap pendistribusian logistik Pemilu Tahun 2019, KPU RI, KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota telah melakukan langkah- langkah perencanaan pendistribusian yang matang agar dalam pelaksanaannya dapat berjalan baik sesuai dengan prinsip-prinsip distribusi yaitu:

1. tepat sasaran, barang yang ke badan penyelenggara sesuai dengan alamat tujuan barang untuk badan penyelenggara (PPK, PPS, dan KPPS);

2. tepat waktu, barang yang dikirim ke badan penyelenggara (PPK, PPS, dan KPPS) dan diterima sesuai dengan waktu yang telah ditentukan;

3. tepat jumlah, barang yang dikirim ke badan penyelenggara (PPK, PPS, dan KPPS) dan yang diterima oleh daerah tujuan sesuai dengan jumlah yang diperlukan oleh badan penyelenggara tersebut;

4. tepat jenis, barang yang yang didistribusikan dan yang diterima di daerah tujuan sesuai dengan jenis barang yang diperlukan oleh setiap badan penyelenggara (PPK, PPS, dan KPPS);

5. tepat kualitas, proses pengiriman barang sampai pada alamat daerah tujuan tidak mengubah mutu barang (sesuai standar mutu yang ditetapkan oleh KPU); dan

6. efisien.

(14)

Dalam rangka efektifvitas pelaksanaan prinsip prinsip distribusi tersebut, langkah-langkah yang dilakukan satker KPU RI, KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota adalah sebagai berikut:

1. identifikasi daerah prioritas pengiriman logistik Pemilu;

2. update informasi secara berkala titik rawan dan daerah prioritas;

3. pemetaan wilayah sebagai upaya untuk mengetahui:

a. Kondisi geografis wilayah yang menjadi cakupan pengiriman;

b. Jarak lokasi pengiriman dan waktu tempuhnya; dan c. Tingkat kesulitan pelaksanaannya.

4. penentuan skala prioritas pengiriman logistik;

5. moda transportasi yang digunakan; dan

6. perhitungan lebih awal biaya yang akan diperlukan.

Berdasarkan hasil identifikasi daerah prioritas, hanya Daerah Istimewa Yogyakarta yang tidak mempunyai daerah prioritas pendistribusian logistik Pemilu. Sementara untuk tingkat kabupaten/kota, dari sejumlah 514 kabupaten/kota, sebanyak 97 kabupaten/kota (18.87 %) masuk dalam kategori daerah prioritas, dengan kategori sebagai berikut:

1. Jarak dan waktu tempuh pengiriman logistik

2. Penggunaan beberapa moda transportasi dalam pengiriman logistik (darat, laut, dan uadara)

3. Keterbatasan infrastruktur yang dipakai dalam pengiriman logistik 4. Jumlah pemilih yang besar.

Besarnya jumlah pemilih dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) merupakan kriteria tersendiri yang juga perlu dipertimbangkan, karena besaran jumlah pemilih

(15)

mempengaruhi waktu yang dipergunakan KPU Kabupaten/kota untuk melakukan pensortiran, pelipatan, pengesetan dan pengepakan logistik Pemilu, yang mempengaruhi jadwal pengiriman logistik Pemilu Tahun 2019 ke badan ad-hoc.

Pengiriman logistik Pemilu Dalam Negeri Tahun 2019 dari penyedia sampai dengan KPU kabupaten/kota diintegrasikan dengan pekerjaan pencetakan dan pengadaan logistik Pemilu khususnya untuk logistik yang menjadi kewenangan KPU RI. Adapun beban kerja penyedia dalam mendistribusikan logistik Pemilu Dalam Negeri Tahun 2019 beragam. Sejumlah 13 penyedia (30,95 %) mempunyai beban kerja yang tinggi yang mendistribusikan logistik Pemilu Dalam Negeri Tahun 2019 ke 10 provinsi dan atau lebih.

Moda transportasi yang digunakan satker KPU/KIP Kabupaten/Kota sebagian besar menggunakan kendaraan truck, semi truck, pick up roda 6, mobil truck, truck tronton, dan engkel dengan total sejumlah 42.508 unit (36,69 %) dan kendaraan sepeda motor, becak mesin, becak, jhonson, dan tosa dengan total sejumlah 38.817 (33,50 %).

Sebagai akibat ketidaksanggupan PT Adi Perkasa Makassar dalam melaksanakan pekerjaan, KPU RI melimpahkan pekerjaan ke perusahaan lain, dan pengirimannya dilakukan oleh PT Pos Logistik Indonesia dengan carter pesawat dan PT Mandala Dumastio dengan pesawat reguler dan sewa moda angkutan darat/truk, dengan titik droping pengiriman surat suara sebagai berikut:

1. Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan titik dropping 3 (tiga) yaitu:

(16)

a. titik droping melalui Bandara Maumere untuk pengiriman Kab. Sikka, Kab. Lembata, Kab. Flores Timur, Kab. Ngada dan Kab. Ende;

b. titik droping melalui Bandara Labuhan Bajo untuk pengiriman Kab.

Manggarai, Kab. Manggarai Selatan dan Kab. Manggarai barat; dan c. titik droping melalui Bandara El Tari untuk pengiriman Kab.Alor, Kab.

Nagekeo, Kab. Sumba Timur, Kab. Sumba Barat, Kab. Sumba Tengah, Kab. Sumba Barat Daya, Kab. Sabu Raijua, Kab. TTS, Kab. TTU, Kab.

Belu, Kab. Malaka, Kab. Kupang, Kab. Rote Ndao dan Kota Kupang.

2. Provinsi Sulawesi Utara dengan titik dropping 3 (tiga) yaitu:

a. titik Droping melalui Bandara Kep. Sangihe;

b. titik Droping melalui Bandara Kep.Talaud; dan

c. titik Droping melalui Bandara Sam Ratulangi untuk seluruh wilayah kabupaten/ kota se Provinsi Sulawesi Utara, kecuali Kep. Sangihe dan Kep. Talaud.

3. Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dengan titik droping;

4. Provinsi Maluku dengan titik droping Bandara Patimura untuk KPU Provinsi Maluku; dan

5. Provinsi Maluku Utara dengan titik droping sebagai berikut:

a. Bandara Luwu untuk kab. Taliabu; dan b. Bandara Pattimura untuk Tidore.

Pelaksanaan pendistribusian logistik Pemilu Anggota DPR Dapil II DKI Jakarta dan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2019 dilaksanakan secara perdana pada tanggal 17 Februari 2019 di gudang logistik KPU, Komplek Pergudangan Zoodia, pelepasan pendistribusian perdana dilakukan Ketua KPU

(17)

dan Wakil Menteri Luar Negeri. Pendistribusian logistik Pemilu Tahun 2019 ke luar negeri dilakukan dengan menggunakan 2 metode, yakni:

1. melalui penyedia jasa distribusi yang dilakukan dalam tiga gelombang sesuai dengan waktu produksi jenis logistik dan pengantaran logistik Pemilu 2019;

dan

2. secara langsung (hand-carry), yang dilakukan khusus untuk PPLN dengan jumlah pemilih lebih banyak dibandingkan dengan PPLN lainnya, yaitu ke PPLN Penang, Singapura, Kuala Lumpur, Kuching, Taipei, Hongkong, Kinabalu, dan Johor Bahru.

Dalam rangka percepatan penyediaan logistik Pemilu 2019 untuk pemenuhan kebutuhan Pemilu di luar, KPU melakukan pendistribusian logistik Pemilu 2019 ke Luar Negeri dalam tiga gelombang, yaitu:

1. gelombang pertama untuk pengiriman surat suara, segel, tinta, DPC, DCT, dan alat bantu tuna netra. Surat Suara diutamakan dikirim pada gelombang pertama, karena untuk kebutuhan pemungutan suara melalui POS.

Peraturan KPU Nomor 3 Tahun 2019 Pasal 168 mengamanatkan KPPSLN Pos mengirim Surat Suara melalui Pos kepada Pemilih yang akan memilih melalui Pos paling lambat 30 (tiga puluh) Hari sebelum Hari dan tanggal Pemungutan Suara di masing-masing PPLN;

2. gelombang kedua untuk pengiriman sampul kubus, sampul biasa, serta formulir pemungutan suara dan penghitungan suara, dan formulir rekapitulasi penghitungan perolehan suara; dan

3. gelombang ketiga pengiriman untuk pemenuhan kekurangan logistik berdasarkan laporan dari masing-masing PPLN.

(18)

Dalam pengiriman logistik ke 130 PPLN mempertimbangkan beberapa aspek diantaranya adalah:

1. jarak tempuh;

2. kondisi Negara;

3. hubungan diplomatik; dan 4. jalur pengirimannya.

Dalam pengiriman logistik Pemilu Luar Negeri tersebut, prioritas pengiriman logistik dibagi ke dalam zona sebagai berikut:

1. zona Afrika;

2. zona Amerika dan Asia Selatan;

3. zona Timur Tengah dan Pasific;

4. zona Eropa; dan 5. zone Asian.

Tahap pemeliharaan dan inventarisasi logistik merupakan tahapan pengelolaan logistik Pemilu Tahun 2019 di tempat penyimpanan logistik Pemilu Dalam Negeri Tahun 2019 oleh satker KPU/KIP Kabupaten/Kota yang berpengaruh terhadap ketersediaan logistik Pemilu Tahun 2019 di TPS dan secara tepat jenis, tepat jumlah, tepat kualitas, dan tepat sasaran sehingga dapat digunakan dalam penyelenggaraan Pemilu. Sementara pada penyelenggaraan Pemilu Luar Negeri Tahun 2019 pengelolaan logistik Pemilu Luar Negeri Tahun 2019 dilakukan oleh PPLN yang berpengaruh terhadap ketersediaan logistik di KPPSLN dan Pemilih Pos. Sehubungan dengan hal tersebut, untuk menjaga kondisi logistik Pemilu Tahun 2019 dalam keadaan baik dan layak serta siap digunakan pada saat Pemungutan dan Penghitungan Suara, serta Rekapitulasi

(19)

Perolehan Suara, baik satker KPU/KIP Kabupaten/Kota maupun PPLN telah melakukan serangkaian kegiatan meliputi penerimaan, pensortiran, pengesetan, inventarisasi, pengepakan, penyimpanan, dan penyaluran.

Untuk mengatasi kondisi Gudang yang kurang memadai, maka Sekretaris Jenderal KPU RI melalui Nomor 46/PP.10.5-SD/07/SJ/I/2019, tanggal 11 Januari 2019, perihal Pengamanan Tempat Penyimpanan/Gudang untuk Keperluan Logistik Pemilu Tahun 2019, telah menghimbau kepada Sekretaris KPU/KIP Kabupaten/Kota untuk melakukan hal-hal sebagai berikut:

1. Berkoordinasi secara berkala dengan pihak keamanan wilayah masing- masing untuk menjaga tempat penyimpanan/gudang;

2. Memetakan potensi kerawanan keamanan terhadap tempat penyimpanan, 3. Mengecek kondisi gudang secara berkala dengan selalu memperhatikan

kebersihan, ketertiban dan kerapian tempat penyimpanan dari bahaya kebakaran dan kebocoran; dan

4. Mengantisipasi segala kemungkinan yang timbul dari kerawanan sebagaimana tersebut di atas, dengan mengoptimalisasi anggaran yang tersedia.

Dalam rangka pemeliharaan logistik Pemilu Dalam Negeri Tahun 2019 selama penyimpanan di Gudang penyimpanan logistik, Sekretaris Jenderal melalui Surat Nomor 224/PP.10.5-SD/07/SJ/II/2019, tanggal 7 Februari 2019, perihal Persiapan Pengelolaan Logistik Pemilu 2019, telah menghimbau kepada Sekretaris KPU/KIP Kabupaten/Kota untuk melakukan persiapan sebagai berikut:

(20)

1. Memastikan gudang logistik mampu menampung perlengkapan penyelenggaraan Pemilu setelah dilakukan proses perakitan kotak suara, penyortiran dan pelipatan surat suara, penyortiran dan pengesetan formulir serta pengepakan Logistik Pemilu 2019; dan

2. Penyimpanan setelah perakitan tetap menggunakan palet sebagai alas penyimpanan kotak suara.

Selain itu, dalam surat Sekretaris Jenderal KPU RI Nomor 233/PP.10.5- SD/07/SJ/II/2019 tanggal 11 Februari 2019 perihal Pengelolaan Logistik Pemilu 2019, Sekretaris Jenderal KPU RI menghimbau kepada Sekretaris KPU/KIP Kabupaten/Kota untuk memastikan logistik Pemilu 2019 diletakkan di atas pallet dan ditutup dengan plastik/terpal agar terhindar dari kerusakan yang disebabkan antara lain rembesan air, dan kotoran binatang.

Sementara untuk efektivitas kegiatan pemeliharaan dan inventarisasi oleh PPLN, KPU RI telah bekerjasama dengan Kementerian Luar Negeri dalam penyelenggaraan bimbingan teknis Pemilu Luar Negeri Tahun 2019, dengan materi pembekalan antara lain terkait pengelolaan logistik Pemilu Luar Negeri Tahun 2019 oleh PPLN.

(21)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

IKHTISAR EKSEKUTIF ... ii

DAFTAR ISI ………... xvii

DAFTAR TABEL ………... xix

DAFTAR GAMBAR ………... xxi

DAFTAR LAMPIRAN ... xxii

BAB I PENDAHULUAN ………... 1

A. Latar Belakang ……… 3

B. Maksud dan Tujuan ……… 4

C. Hasil yang Diharapkan ... 4

BAB II PELAKSANAAN ……….. 6

A. Dasar Pelaksanaan ……… 8

B. Ruang Lingkup ……… 10

C. Metode Pelaksanaan ……….. 10

1. Persiapan ... 11

2. Pengumpulan Data ... 12

3. Pengolahan dan Analisa ... 12

4. Penyusunan Buku Logistik Pemilu Tahun 2019 ... 14

D. Waktu dan Tempat ... 14

E. Pembiayaan ... 15

(22)

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN ... 16 A. Pengelolaan Logistik Pemilu Dalam Negeri Tahun 2019 19 1. Perencanaan Kebutuhan dan Anggaran Logistik 22 2. Pengadaan Logistik ... 41 3. Pendistribusian Logistik ... 60 4. Pemeliharaan dan Inventarisasi Logistik ... 79 5. Isu Strategis dan Rekomendasi ... 89 B. Pengelolaan Logistik Pemilu Luar Negeri Tahun 2019 100 1. Perencanaan Kebutuhan dan Anggaran Logistik 103 2. Pengadaan Logistik ... 118 3. Pendistribusian Logistik ... 129 4. Pemeliharaan dan Inventarisasi Logistik ... 136 5. Isu Strategis dan Rekomendasi ... 147 BAB IV PENUTUP ... 151 LAMPIRAN ... 154

(23)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1 Jadwal Pelaksanaan Penyusunan Buku Logistik Pemilu Tahun

2019 ... 14

Tabel 2 Macam dan Jenis Logistik Pemilu Tahun 2019 di Dalam Negeri 24

Tabel 3 Kewenangan Pengadaan Logistik Pemilu Dalam Negeri Tahun

2019 …... 27

Tabel 4 Pagu Anggaran Logistik Pemilu Tahun 2019 ……….... 32

Tabel 5 Pagu dan Realisasi Anggaran Pengelolaan Logistik Pemilu

Tahun 2019 ………... 40

Tabel 6 Kebutuhan Logistik Pemilu Dalam Negeri Tahun 2019 ... 44

Tabel 7 Beban Kerja Penyedia Logistik Pemilu 2019 ... 46

Tabel 8 Hasil Proses Pengadaan Logistik Pemilu Dalam Negeri Tahun 2019 ...

48

Tabel 9 Efisiensi Proses Pengadaan Logistik Pemilu Tahun 2019 ... 51

Tabel 10 Hasil Evaluasi Kinerja Penyedia Logistik Pemilu Tahun 2019 ... 53

Tabel 11 Jumlah Provinsi Tujuan Distribusi Logistik untuk Setiap Penyedia ...

67

Tabel 12 Moda Transportasi dalam Pendistribusian Logistik Pemilu Dalam Negeri dari Satker KPU/KIP Kabupaten/Kota ke TPS ...

72

Tabel 13 Kondisi Gudang Penyimpanan Logistik Pemilu Dalam Negeri Tahun 2019 di Satker KPU/KIP Kabupaten/Kota ...

85

Tabel 14 Isu Stategis Pengelolaan Logistik Pemilu Tahun 2019 ... 89

Tabel 15 Rekomendasi Isu Strategis ... 90

Tabel 16 Macam dan Jenis Logistik Pemilu Tahun 2019 di Luar Negeri .... 105

Tabel 17 Alokasi Kebutuhan Logistik Pemilu Luar Negeri Tahun 2019 ... 107

(24)

Tabel 18 Kewenangan Pengadaan Logistik Pemilu Luar Negeri Tahun 2019 ...

111

Tabel 19 Anggaran Pengelolaan Logistik Pemilu Luar Negeri Tahun 2019 di Biro Logistik ...

114

Tabel 20 Jumlah Logistik yang Diadakan untuk Pemilu Luar Negeri Tahun 2019 119 Tabel 21 Hasil Proses Pengadaan Logistik Pemilu Luar Negeri Tahun

2019 ...

120

(25)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 1 Persentase pagu anggaran Satker KPU RI, KPU

Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota Tahun Anggaran 2018 ………...

34

Gambar 2 Persentase pagu anggaran Sarana dan Prasarana Keperluan Pemilu (3356.015) pada Satker KPU RI, KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota Tahun Anggaran 2018 ………...

35

Gambar 3 Persentase pagu anggaran Satker KPU RI, KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota Tahun Anggaran 2019 ………...

36

Gambar 4 Persentase pagu anggaran Sarana dan Prasarana Keperluan Pemilu (3356.015) dan etersediaan Logistik Pemilu (3356.016) pada Satker KPU RI, KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/ KIP Kabupaten/Kota Tahun Anggaran 2019

37

Gambar 5 Moda Transportasi dalam Pendistribusian Logistik Pemilu Dalam Negeri dari Satker KPU/KIP Kabupaten/Kota ke TPS

74

Gambar 6 Kondisi Gudang Penyimpanan Logistik Pemilu Dalam Negeri Tahun 2019 di Satker KPU/KIP Kabupaten/Kota ...

87

(26)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1 Kebutuhan Perlengkapan Penyelenggaraan Pemilihan

Umum Dalam Negeri Tahun 2019 ...

154

Lampiran 2 Proses Pengadaan Logistik Non E-Katalog di Satker KPU Provinsi/ KIP Aceh ...

194

Lampiran 3 Proses Pengadaan Alat Kelengkapan TPS di Satker KPU/KIP Kabupaten/Kota ...

198

Lampiran 4 Daerah Prioritas Pengiriman Logistik Dalam Negeri Pemilu Tahun 2019 ...

218

Lampiran 5 Proses Pengadaan Penyedia Pendistribusian di Satker KPU/KIP Kabupaten/Kota ...

227

Lampiran 6 Proses Pengadaan Sewa Gudang di Satker KPU/KIP Kabupaten/ Kota Tahun Anggaran 2018 ...

235

Lampiran 7 Proses Pengadaan Sewa Gudang di Satker KPU/KIP Kabupaten/ Kota Tahun Anggaran 2018 ...

247

Lampiran 8 Kebutuhan Perlengkapan Penyelenggaraan Pemilihan Umum Luar Negeri Tahun 2019 ...

258

Lampiran 9 Zonasi Pengiriman Logistik Pemilu Luar Negeri Tahun 2019 ...

280

(27)

A. LATAR BELAKANG

B. MAKSUD DAN TUJUAN C. HASIL YANG DIHARAPKAN

BAB 1

PENDAHULUAN

(28)

Keterangan foto : Bapak Ilham (Komisioner KPU RI) saat sedang melakukan monitoring di percetakan Surat Suara

Keterangan foto : Situasi Perakitan Kotak Suara Pemilu 2019

(29)

Penyelenggaraan Pemilu Tahun 2019 yang dilakukan secara serentak telah didukung oleh ketersediaan logistik yang memadai sehingga Pemilu Tahun 2019 dapat terselenggara secara tertib dan efektif. Ketersediaan logistik ditentukan oleh pengelolaan logistik secara tepat oleh baik oleh KPU, KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota, sehingga logistik dapat tersedia di Tempat Pemungutan Suara (TPS) secara tepat waktu, tepat jenis, tepat jumlah, tepat kualitas dan tepat sasaran.

Dalam rangka ketersediaan logistik, terdapat dinamika proses penyediaan logistik Pemilu 2019, yang perlu didokumentasikan sebagai bentuk transparansi dan akuntabilitas kinerja KPU dalam mengupayakan ketersediaan logistik Pemilu Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Dewan Perwakilan Daerah (DPD), dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), serta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (PPWP). Untuk mendokumentasikan dinamika yang akan terjadi dalam pemenuhan logistik Pemilu, KPU menyusun database dan dokumentasi yang menggambarkan karakteristik penyediaan logistik Pemilu Tahun 2019, mulai dari tahap perencanaan, pengadaan, pendistribusian, serta pemeliharaan dan inventarisasi.

(30)

Dinamika yang terjadi dalam penyediaan logistik Pemilu Tahun 2019 tersebut digambarkan secara akurat melalui laporan dan dokumentasi logistik Pemilu Tahun 2019 dalam bentuk buku Logistik Pemilu Tahun 2019 yang memberi gambaran dan deskripsi secara lengkap mengenai dinamika yang terjadi dalam penyediaan logistik Pemilu Tahun 2019 baik pada tahap perencanaan kebutuhan dan anggaran, pengadaan, pendistribusian, serta pemeliharaan dan inventarisasi logistik Pemilu Tahun 2019.

Penyusunan Laporan Logistik Pemilu Tahun 2019 ini dimaksudkan sebagai bentuk transparasi, akuntabilitas dan pertanggungjawaban pengelolaan Logistik Pemilu Tahun 2019 pada tahap perencanaan kebutuhan, penganggaran, pengadaan, pendistribusian, serta pemeliharaan dan inventarisasi Logistik Pemilu Tahun 2019. Sehubungan dengan hal tersebut, penyusunan Laporan Logistik Pemilu Tahun 2019 bertujuan untuk memberikan gambaran pengelolaan Logistik Pemilu Tahun 2019 pada tahap perencanaan kebutuhan, penganggaran, pengadaan, pendistribusian, serta pemeliharaan dan inventarisasi Logistik Pemilu Tahun 2019.

Hasil yang diharapkan dapat dicapai dari pelaksanaan kegiatan ini adalah sebagai berikut:

(31)

1. Terlaksananya pengumpulan data dan informasi pengelolaan logistik Pemilu Tahun 2019;

2. Tersusunnya deskripsi penyediaan logistik Pemilu Tahun 2019;

3. Teridentifikasinya dinamika dan kendala-kendala yang dihadapi dalam penyediaan logistik Pemilu Tahun 2019;

4. Tersusunnya analisis data pengelolaan logistik Pemilu Tahun 2019; dan 5. Tersusunnya rekomendasi dalam rangka pemenuhan logistik Pemilu

Tahun 2019 di periode berikutnya.

Keterangan foto : surat suara Presiden dan Wakil Presiden Pemilu 2019

(32)

BAB II

A. DASAR PELAKSANAAN B. RUANG LINGKUP

C. METODE PELAKSANAAN D. WAKTU DAN TEMPAT E. PEMBIAYAAN

PELAKSANAAN

(33)

Keterangan foto : Pak Arief Budiman, Komisioner KPU RI (Pak Ilham S. dan Ibu Evi) bersama para Sekretaris Provinsi Se-Indonesia dalam Rapat Koordinasi Nasional di Batam

Keterangan foto : Pak Arief Budiman, Pak Ilham S, dan Pak Pramono Ubaid saat memberikan penjelasan terkait alternatif jenis Kotak Suara

(34)

Dasar pelaksanaan penyusunan buku logistik Pemilu Tahun 2017 adalah sebagai berikut:

1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6109);

2. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 14 Tahun 2019 tentang Perubahan Kelima Atas Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 7 Tahun 2017 Tentang Tahapan, Program, dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Umum Tahun 2019 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 759);

3. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2019 tentang Pengamanan Surat Suara di Percetakan dan Pendistribusian ke Komisi Pemilihan Umum/Komisi Independen Pemilihan Kabupaten/Kota dalam Pemilihan Umum;

4. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2018 tentang Norma, Standar, Prosedur, Kebutuhan Pengadaan dan Pendistribusian Perlengkapan Penyelenggaraan Pemilihan Umum;

5. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Jenderal Komisi Pemilihan Umum, Sekretariat

(35)

Komisi Pemilihan Umum Provinsi Dan Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/ Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 215);

6. Keputusan Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia Nomor 601/HK.03.1-Kpt/07/KPU/III/2019 tentang Perubahan Keputusan KPU Nomor 999/HK.03.1-Kpt/07/KPU/VII/2018 tentang Kebutuhan dan Spesifikasi Teknis Perlengkapan Penyelenggaraan Pemilihan Umum;

7. Keputusan Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia Nomor 600/HK.03.1-Kpt/07/KPU/III/2019 tentang Perubahan Keputusan KPU Nomor 999/HK.03.1-Kpt/07/KPU/VII/2018 tentang Kebutuhan dan Spesifikasi Teknis Perlengkapan Penyelenggaraan Pemilihan Umum;

8. Keputusan Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia Nomor 279/PP.10.4 Kpt/07/KPU/I/19 Tahun 2019 tentang Pedoman Teknis Pendistribusian dan Pengembalian Perlengkapan Pemungutan Suara dan Hasil Penghitungan Suara Pemilihan Umum;

9. Keputusan KPU nomor 1266/HK.03 Kpt/07/KPU/X/18 tentang Pedoman Teknis Tata Kelola Pemeliharaan dan Inventarisasi Logistik Pemilihan Umum dan Pemilihan Gubernur, Bupati dan Wali Kota; dan

10. Keputusan Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia Nomor 999/HK.03.1-Kpt/07/KPU/VII/2018 tentang Kebutuhan dan Spesifikasi Teknis Perlengkapan Penyelenggaraan Pemilihan Umum.

(36)

Berdasarkan maksud dan tujuan penyusunan buku logistik Pemilu Tahun 2019 dan dengan memperhatikan siklus pengelolaan logistik Pemilu, maka ruang lingkup penulisan buku logistik Pemilu Tahun 2019 meliputi:

1. Perencanaan Kebutuhan dan Penganggaran;

2. Pengadaan;

3. Pendistribusian; dan

4. Pemeliharaan dan Inventarisasi.

Metode pelaksanaan penyusunan buku Logistik Pemilu Tahun 2019 meliputi beberapa tahap sebagai berikut:

1. Persiapan;

2. Pengumpulan Data;

3. Pengolahan dan Analisis Data; dan 4. Penyusunan.

Keempat tahapan pelaksanaan kegiatan tersebut dilaksanakan secara tertib dan berurutan. Artinya, kegiatan nomor 2 akan dapat dilaksanakan apabila kegiatan 1 sudah selesai dilaksanakan, dengan penjelasan kegiatan pada masing-masing tahapan tersebut sebagai berikut:

(37)

Keterangan Foto : Bapak Arief Budiman saat diacara Rapat Koordinasi Nasional

1. Persiapan

Rangkaian kegiatan yang dilaksanakan pada tahapan ini adalah sebagai berikut:

a. mengidentifikasi dan mempelajari ketentuan terkait logistik Pemilu Tahun 2019;

b. menyusun logistik isian data terkait pengelolaan logistik Pemilu Tahun 2019;

c. menyusun pertanyaan tertutup dengan mengisi Ya dan Tidak; dan d. menyusun pertanyaan tertutup berupa katagori penilaian kinerja

penyedia.

(38)

2. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan data primer dan sekunder. Pengumpulan data primer dilakukan dengan cara sebagai berikut:

a. mengirim surat Sekretaris Jenderal Nomor 1285/PP.05- SD/07/SJ/X/19 tanggal 21 Oktober 2019 tentang Evaluasi Pengelolaan Logistik Pemilu Tahun 2019 dan Persiapan Pemilihan Serentak Tahun 2020, beserta lampiran suratnya berupa table isian data sebagaimana tersebut pada nomor 1 huruf b;

b. mengirimkan tautan Google Form yang berisi 12ogis isian data tersebut pada huruf b dan huruf d kepada ke contact person satker KPU Provinsi/KIP Aceh, untuk selanjutnya dikirim ke contact person satker KPU/KIP Kabupaten/Kota di wilayah kerjanya secara online melalui Google Form.

c. mengisi katagori penilaian kinerja penyedia logstik Pemilu Tahun 2019,

Pengumpulan data sekunder dilakukan dengan mengumpulkan data yang tersedia di masing-masing bagian di lingkungan Biro Logistik.

3. Pengolahan dan Analisis Data

Tahapan selanjutnya dari penyusunan buku logistik Pemilu Tahun 2019 adalah melakukan pengolahan dan analisis data. Langkah-langkah yang akan dilakukan dalam tahapan ini adalah sebagai berikut:

Pemeriksaan Data Pengolahan Data

(Tabulasi Data) Analisis Data

(39)

a. Pemeriksaan Data;

Pada tahapan ini dilakukan proses pemeriksaan data dengan beberapa langkah sebagai berikut :

1) Memeriksa data yang masuk apakah layak untuk diproses atau didrop, bilamana jawaban tidak lengkap; dan

2) Memeriksa konsistensi antar jawaban dan relevansinya.

b. Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan dengan melakukan tabulasi data dalam beberapa tahap sebagai berikut:

1) Memasukkan seluruh data kuesioner ke dalam soft copy dengan menggunakan aplikasi sederhana yakni Program Microsoft Excell dari Microsoft Office dengan mengelompokkan data kuesioner berdasarkan jenis data; dan

2) Menghitung jumlah dan prosentase setiap kelompok data dan kategori jawaban.

Beberapa hal dilakukan untuk memastikan kebenaran data yang dimasukkan dan dihitung, antara lain:

1) memproses data untuk diperiksa ulang; dan 2) mencocokkan data.

c. Analisis Data

Analisa Data dilakukan berdasarkan hasil pengolahan data dari data yang terkumpul baik dari responden yang berasal dari satker KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota maupun dari responden yang berasal dari Penyedia Barang dan Jasa Logistik Pemilu. Analisa data dilakukan dengan melakukan deskripsi angka

(40)

pada tabel dengan cara membandingkan angka pada setiap kategori kepuasan pelayanan per varibel pelayanan.

4. Penyusunan Buku Logistik Pemilu Tahun 2019

Penyusunan Buku Logistik Pemilu Tahun 2019 merupakan laporan final dari keseluruhan kegiatan. Laporan ini memberikan informasi mengenai latar belakang, maksud dan tujuan, hasil yang diharapkan, ruang lingkup, persiapan, metode pelaksanaan (pengumpulan data, pengolahan dan analisa data, penyusunan laporan), hasil dan pembahasan, serta kesimpulan dan saran.

Kegiatan ini akan berlangsung di satker KPU RI, KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota selama 3 (tiga) bulan pada bulan Oktober s.d.

Desember 2019, dengan jadwal pelaksanaan kegiatan sebagaimana tercantum pada Tabel 1.

Tabel 1. Jadwal Pelaksanaan Penyusunan Buku Logistik Pemilu Tahun 2019

No. Kegiatan Waktu Tempat

1. Persiapan September 2019 KPU RI

2. Pengumpulan Data Oktober – Nopember 2019

KPU RI, KPU Provinsi/KIP Aceh, KPU/KIP Kab/Kota 3. Pengolahan dan Analisis

Data

Nopember –

Desember 2019

KPU RI

(41)

Tabel 1. Jadwal Pelaksanaan Penyusunan Buku Logistik Pemilu Tahun 2019

No. Kegiatan Waktu Tempat

4. Penyusunan Buku Logistik Pemilu Tahun 2019

Desember 2019 KPU RI

Biaya penyelenggaraan kegiatan ini dibebankan pada Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Petikan Komisi Pemilihan Umum Tahun Anggaran 2019, Bagian Anggaran 076, Nomor: SP DIPA- 076.01.1.027050/2019 dengan Kode Kegiatan meliputi 3356.008.001 huruf C.

(42)

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. PENGELOLAAN LOGISTIK DALAM NEGERI B. PENGELOLAAN LOGISTIK LUAR NEGERI

BAB III

(43)

Keterangan Foto : Komisioner saat monitoring Logistik Pemilu 2019

(44)

Berdasarkan hasil pengolahan data yang terkumpul, dapat dideskripsikan gambaran pengelolaan logistik Pemilu Dalam Negeri dan Luar Negeri sebagaimana diuraikan pada tulisan berikut baik pada tahap perencanaan kebutuhan logistik dan penganggaran, pengadaan, pendistribusian, pemeliharaan dan inventarisasi, serta Isu Strategis dan Rekomendasi.

Keterangan foto : Bapak Arief Budiman saat monitoring pencetakan surat suara di Pabrik

(45)

Logistik Pemilu Dalam Negeri berperan penting dalam penyelenggaraan pemungutan dan penghitungan suara serta rekapitulasi penghitungan perolehan suara dalam Pemilu Tahun 2019 yang sah.

Beberapa jenis logistik yang digunakan pada saat tahapan pemungutan dan penghitungan suara serta rekapitulasi penghitungan perolehan suara di dalam negeri adalah surat suara, tinta, kotak suara, bilik pemungutan suara, segel, sampul, alat coblos, hologram, Daftar Pasangan Calon (DPC), Daftar Calon Tetap (DCT), alat bantu tuna netra (template), formulir model C dan model D, juga alat kelengkapan TPS.

Logistik Pemilu yang digunakan dalam pemungutan dan penghitungan suara harus tersedia di TPS secara tepat jumlah, tepat jenis, tepat mutu, tepat sasaran, dan tepat waktu. Dalam rangka ketersediaan berbagai jenis logistik Pemilu secara tepat, maka logistik Pemilu harus dikelola secara tepat. Untuk itu, pengelolaan logistik Pemilu berpedoman pada ketentuan yang berlaku, sebagai berikut:

1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6109), khususnya pada pasal 340 – 346;

(46)

2. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2018 tentang Norma, Standar, Prosedur, Kebutuhan Pengadaan dan Pendistribusian Perlengkapan Penyelenggaraan Pemilihan Umum;

3. Peraturan KPU RI Nomor 1 Tahun 2019 tentang Pengamanan Surat Suara di Percetakan dan Pendistribusian ke Komisi Pemilihan Umum/Komisi Independen Pemilihan Kabupaten/Kota dalam Pemilihan Umum;

4. Peraturan KPU RI Nomor 3 Tahun 2019 tentang Pemungutan dan Penghitungan Suara dalam Pemilihan Umum;

5. Peraturan KPU RI Nomor 4 Tahun 2019 tentang Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara dan Penetapan Hasil Pemilihan Umum;

6. Keputusan KPU RI Nomor 999/HK.03.1-Kpt/07/KPU/VII/2018 tentang Kebutuhan dan Spesifikasi Teknis Perlengkapan Penyelenggaraan Pemilihan Umum;

7. Keputusan KPU RI Nomor 1266/HK.03 Kpt/07/KPU/X/18 tentang Pedoman Teknis Tata Kelola Pemeliharaan dan Inventarisasi Logistik Pemilihan Umum dan Pemilihan Gubernur, Bupati dan Wali Kota.

8. Keputusan KPU RI Nomor 279/PP.10.4 Kpt/07/KPU/I/19 Tahun 2019 tentang Pedoman Teknis Pendistribusian dan Pengembalian Perlengkapan Pemungutan Suara dan Hasil Penghitungan Suara Pemilihan Umum;

9. Keputusan KPU RI Nomor 600/HK.03.1-Kpt/07/KPU/III/2019 tentang Perubahan Keputusan KPU RI Nomor 999/HK.03.1-Kpt/07/KPU/VII/2018 tentang Kebutuhan dan Spesifikasi Teknis Perlengkapan Penyelenggaraan Pemilihan Umum; dan

(47)

10. Keputusan KPU RI Nomor 601/HK.03.1-Kpt/07/KPU/III/2019 tentang Jumlah Surat Suara yang Dicetak dalam Pemilihan Umum Tahun 2019.

Pengelolaan logistik Pemilu di dalam negeri terdiri dari beberapa tahapan yang merupakan suatu siklus yang harus dilaksanakan secara berkelanjutan, meliputi tahap perencanaan kebutuhan, pengadaan, pendistribusian, serta pemeliharaan dan inventarisasi logistik Pemilu. Setiap tahapan tersebut harus dikawal secara tepat. Hal ini sangat penting, agar hasil akhir dari tahapan pengelolaan logistik tersebut dapat tercapai dengan tepat sebagaimana prinsip pengelolaan logistik Pemilu, yakni tepat jumlah, tepat jenis, tepat mutu, tepat sasaran, dan tepat waktu. Adapun gambaran setiap tahapan pengelolaan logistik Pemilu Dalam Negeri dijelaskan secara rinci pada laporan ini.

Keterangan Foto : Ketua KPU RI bersama Komisioner KPU RI saat rapat koordinasi nasional

(48)

1. Perencanaan Kebutuhan dan Anggaran Logistik

Tahap perencanaan kebutuhan dan anggaran pengelolaan logistik Pemilu Tahun 2019 merupakan tahap awal pengelolaan logistik. Tahap ini memiliki peran penting dalam siklus pengelolaan logistik Pemilu Tahun 2019, karena keberhasilan pelaksanaan pada tahapan ini memberikan dampak kepada tahapan selanjutnya.

Kecermatan dan ketelitian dalam perencanaan kebutuhan dan anggaran logistik Pemilu di dalam negeri sangat penting untuk diperhatikan KPU karena kesalahan terhadap perencanaan kebutuhan dan anggaran logistik Pemilu akan berdampak kepada efektifitas dan efisiensi Pengelolaan Pemilu di dalam negeri.

Logistik Pemilu Dalam Negeri Tahun 2019 yang diperlukan dalam penyelenggaraan pemungutan dan penghitungan suara pada penyelenggaraan Pemilu Tahun 2019, terdiri atas 2 (dua) macam, meliputi:

a. Perlengkapan Pemungutan dan Penghitungan Suara; dan b. Dukungan Perlengkapan Lainnya.

Setiap macam Logistik Pemilu Dalam Negeri Tahun 2019 tersebut terdiri dari beberapa jenis logistik Pemilu dengan rincian sebagai berikut:

a. Perlengkapan Pemungutan dan Penghitungan Suara

Perlengkapan pemungutan dan penghitungan suara pada Pemilu Luar Negeri Tahun 2019 terdiri dari beberapa jenis, sebagai berikut:

1) Kotak suara;

2) Surat suara;

(49)

3) Tinta;

4) Bilik pemungutan suara;

5) Segel;

6) Alat untuk mencoblos pilihan; dan 7) Tempat Pemungutan Suara.

b. Dukungan Perlengkapan Lainnya terdiri atas:

Dukungan Perlengkapan Lainnya pada Pemilu Dalam Negeri Tahun 2019 terdiri dari beberapa jenis, sebagai berikut:

1) Sampul kertas;

2) Tanda pengenal KPPS, petugas ketertiban, dan saksi;

3) Karet pengikat surat suara;

4) Lem/perekat;

5) Kantong plastik transparan;

6) Pena bolpoin (ballpoint);

7) Gembok atau alat pengaman lainnya;

8) Spidol;

9) Formulir untuk berita acara dan sertifikat serta formulir lainnya;

10) Stiker kotak suara;

11) Tali pengikat alat pemberi tanda pilihan;

12) Alat bantu tunanetra;

13) Daftar pasangan calon dan daftar calon tetap;

14) Papan pengumuman; dan 15) Salinan daftar pemilih tetap.

(50)

Macam dan jenis Logistik Pemilu Luar Negeri Tahun 2019 digunakan pada pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara di setiap TPS, sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Macam dan Jenis Logistik Pemilu Tahun 2019 di Dalam Negeri

No. Jenis Logistik Pemungutan

Suara

Penghitungan Suara

Rekapitulasi Penghitungan Perolehan Suara di PPK

(1) (2) (3) (4) (5)

A. Perlengkapan Pemungutan Suara

1. Kotak suara

2. Surat suara -

3. Tinta - -

4. Bilik pemungutan suara - -

5. Segel

6. Alat untuk mencoblos pilihan - -

7. Tempat Pemungutan Suara -

B. Dukungan Perlengkapan Lainnya

1. sampul kertas

2. Tanda pengenal KPPSLN dan saksi

-

3. Karet pengikat surat suara -

4. Lem/perekat

5. Kantong plastik transparan

6. Ballpoint

7. Gembok atau alat pengaman lainnya

8. Spidol

9. Formulir berita acara

10. Formulir C7 -

11. Formulir sertifikat -

12. Stiker kotak suara

(51)

Lanjutan

Tabel 2. Macam dan Jenis Logistik Pemilu Tahun 2019 di Dalam Negeri

No. Jenis Logistik Pemungutan

Suara

Penghitungan Suara

Rekapitulasi Penghitungan Perolehan Suara di PPK

(1) (2) (3) (4) (5)

13. Tali pengikat alat pemberi tanda pilihan

- -

14. Alat bantu tunanetra - -

15. DPC dan DCT - -

16. Salinan DPT, DPTb, dan DPK - -

17. Papan Pengumuman -

Data pada Tabel 2 tersebut menjelaskan bahwa lebih banyak jenis logistik yang digunakan pada saat pemungutan suara dibandingkan jenis logistik yang digunakan pada saat penghitungan suara dan rekapitulasi penghitungan perolehan suara. Jenis logistik yang digunakan pada saat pemungutan suara adalah kotak suara, segel, sampul kertas, lem/perekat, kantong plastik transparan, ballpoint, gembok atau alat pengaman lainnya, spidol, formulir, dan stiker kotak suara. Sedangkan logistik yang digunakan pada saat penghitungan suara dan rekapitulasi penghitungan perolehan suara adalah kotak suara, segel, lem/perekat, sampul kertas, kantong plastik transparan, ballpoint, gembok atau alat pengaman lainnya, spidol, formulir berita acara dan sertifikat, dan Stiker kotak suara.

Penyediaan logistik selain harus memenuhi prinsip tepat jenis, juga harus memenuhi prinsip tepat jumlah, yakni penyediaan logistik Pemilu harus sesuai dengan kebutuhan jumlah pemilih, jumlah badan penyelenggara, jumlah dapil dan jumlah peserta Pemilu Tahun 2019. Sehubungan dengan hal tersebut, perencanaan kebutuhan logistik Pemilu didasarkan pada indeks

(52)

kebutuhan dan peruntukkan logistik Pemilu Tahun 2019 yang ditetapkan dalam Keputusan KPU RI Nomor 600/HK.03.1-Kpt/07/KPU/III/2019 tentang Perubahan Keputusan KPU RI Nomor 999/HK.03.1-Kpt/07/KPU/VII/2018 tentang Kebutuhan dan Spesifikasi Teknis Perlengkapan Penyelenggaraan Pemilihan Umum, dengan rincian sebagaimana tercantum pada Tabel 2.

Berdasarkan indeks kebutuhan yang ditetapkan dalam Keputusan KPU Nomor 600/HK.03.1-Kpt/07/KPU/III/2019 tentang Perubahan Keputusan KPU RI Nomor 999/HK.03.1-Kpt/07/KPU/VII/2018 tentang Kebutuhan dan Spesifikasi Teknis Perlengkapan Penyelenggaraan Pemilihan Umum, maka satker KPU, KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota menghitung alokasi kebutuhan logistik sesuai jenis logistik di masing-masing satker. Satker KPU/KIP Kabupaten/Kota selain menghitung kebutuhan logistik Pemilu Tahun 2019 untuk satkernya sendiri juga menghitung kebutuhan logistik Pemilu Tahun 2019 untuk PPK, PPS dan TPS yang ada di wilayah kerjanya.

Jenis kebutuhan logistik sebagaimana tercantum pada Lampiran 1 menggambarkan bahwa jenis kebutuhan logistik di TPS lebih beragam dibandingkan dengan tingkatan lainnya. Data Lampiran 1 memberikan gambaran bahwa jenis kebutuhan logistik di tingkat PPS lebih sedikit dibandingkan dengan di PPK dan TPS. Hal ini terkait dengan tidak adanya kewenangan untuk melakukan rekapitulasi penghitungan suara di PPS.

Berdasarkan Peraturan KPU Nomor 15 Tahun 2018 tentang Norma, Standar, Prosedur, Kebutuhan Pengadaan dan Pendistribusian Perlengkapan Penyelenggaraan Pemilihan Umum, ada perbedaan kewenangan pengadaan jenis logistik Pemilu Tahun 2019 pada satker KPU RI, KPU

(53)

Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota, sebagaimana tercantum pada Tabel 3. Kewenangan pengadaan jenis logistik tersebut diikuti dengan penganggarannya sesuai dengan lokasi pela ksana pengadaan jenis logistik tersebut.

Tabel 3. Kewenangan Pengadaan Logistik Pemilu Dalam Negeri Tahun 2019

No Jenis Logistik

Kewenangan Setjen

KPU RI

Sekretariat KPU Provinsi/

KIP Aceh

Sekretariat KPU/KIP Kab/Kota

(1) (2) (3) (4) (5)

A. Perlengkapan Pemungutan Suara

1. Kotak suara  - -

2. Surat suara  - -

3. Tinta  - -

4. Bilik pemungutan suara  - -

5. Segel  - -

6. Alat untuk mencoblos pilihan

- - 

7. Tempat Pemungutan Suara

- - 

B. Dukungan Perlengkapan Lainnya

1. Sampul kertas - 

2. Tanda pengenal KPPS, saksi dan petugas pengamanan

- - 

3. Karet pengikat surat suara - - 

(54)

Lanjutan

Tabel 3. Kewenangan Pengadaan Logistik Pemilu Dalam Negeri Tahun 2019

Jenis Logistik

Kewenangan Setjen

KPU RI

Sekretariat KPU Provinsi/

KIP Aceh

Sekretariat KPU/KIP Kab/Kota

(2) (3) (4) (5)

4. Lem/perekat - - 

5. Kantong plastik transparan - - 

6. Ballpoint - - 

7. Gembok atau alat pengaman lainnya

- - 

8. Spidol - - 

9. Formulir berita acara   (salinan) -

10. Formulir sertifikat   (salinan) -

11. Formulir lainnya -  -

12. Hologram  - -

13. Stiker kotak suara - - 

14. Tali pengikat alat pemberi tanda pilihan

- - 

15. Alat bantu tunanetra  - -

16. DPC   -

17. DCT Anggota DPR dan DPD

 -

18. DCT Anggota DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota

- 

19. Salinan DPT, DPTb, dan DPK

- - 

20. Papan Pengumuman - - 

(55)

Data pada Tabel 3 menjelaskan bahwa Sekretariat Jenderal KPU RI memiliki kewenangan untuk mengadakan 10 (sepuluh) jenis logistik Pemilu Dalam Negeri Tahun 2019, meliputi:

a. Surat Suara;

b. Kotak Suara;

c. Tinta;

d. Segel;

e. Bilik Pemungutan Suara;

f. Formulir Berita Acara dan Sertifikat;

g. Alat Bantu Tunanetra;

h. DPC Presiden dan Wakil Presiden;

i. DCT Anggota DPR, dan DPD; dan j. Hologram

Jenis logistik yang pengadaannya menjadi kewenangan Sekretariat Jenderal KPU RI tersebut merupakan jenis logistik inti dan strategis yang tidak memungkinkan untuk didelegasikan kewenangan pengadaannya kepada Satker KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota. Sekretariat KPU Provinsi/KIP Aceh memiliki kewenangan untuk mengadakan 3 (tiga) jenis logistik meliputi:

a. Sampul kertas;

b. Formulir Salinan Berita Acara dan Salinan Sertifikat, serta formulir lainnya yang tidak diadakan oleh Setjen KPU RI; dan

c. DCT Anggota DPRD Provinsi dan Anggota DPRD Kabupaten/Kota.

Sedangkan Sekretariat KPU/KIP Kabupaten/Kota memiliki kewenangan untuk alat kelengkapan TPS, meliputi:

(56)

a. Alat untuk mencoblos pilihan;

b. Tempat Pemungutan Suara;

c. Tanda pengenal KPPSLN, saksi dan petugas pengamanan;

d. Karet pengikat surat suara;

e. Lem/perekat;

f. Kantong plastik transparan;

g. Ballpoint;

h. Gembok atau alat pengaman lainnya;

i. Spidol;

j. Stiker kotak suara;

k. Tali pengikat alat pemberi tanda pilihan;

l. Salinan DPT, DPTb, dan DPK; dan m. Papan pengumuman.

Kewenangan tersebut dapat berubah dalam kondisi tertentu sebagaimana disebutkan dalam Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 15 Tahun 2018 tentang Norma, Standar, Prosedur, Kebutuhan Pengadaan dan Pendistribusian Perlengkapan Penyelenggaraan Pemilihan Umum, pada Pasal 27 ayat (6) s.d. (9), yang mengamanatkan sebagai berikut:

(6) Sekretariat Jenderal KPU dapat melimpahkan kewenangan Pengadaan Perlengkapan Pemungutan Suara kecuali surat suara dan Dukungan Perlengkapan Lainnya kepada Sekretariat KPU Provinsi/KIP Aceh dan Sekretariat KPU/KIP Kabupaten/Kota;

(7) Sekretariat Jenderal KPU dapat mengambil alih kewenangan Pengadaan Perlengkapan Pemungutan Suara dan Dukungan

(57)

Perlengkapan Lainnya yang menjadi kewenangan Sekretariat KPU Provinsi/KIP Aceh dan Sekretariat KPU/KIP Kabupaten/Kota.

(8) Sekretariat KPU Provinsi/KIP Aceh dapat melimpahkan kewenangan Pengadaan Perlengkapan Pemungutan Suara dan Dukungan Perlengkapan Lainnya kepada Sekretariat KPU/KIP Kabupaten/Kota (9) Sekretariat KPU Provinsi/KIP Aceh dapat mengambil alih kewenangan Pengadaan Perlengkapan Pemungutan Suara dan Dukungan Perlengkapan Lainnya yang menjadi kewenangan Sekretariat KPU/KIP Kabupaten/Kota

Kewenangan dalam pengadaan logistik berdampak pada kebutuhan penganggaran untuk pengelolaan logistik pada satker KPU RI, KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota, sebagaimana tercantum pada Tabel 4.

(58)
(59)

Total pagu anggaran pengelolaan logistik Pemilu Tahun 2019 yang dialokasikan untuk satker KPU RI, KPU Provinsi/KIP Aceh, KPU/KIP Kabupaten/Kota pada tahun anggaran 2018 dan 2019 sejumlah Rp4.015.515.092.000,00, dan dari total pagu anggaran pengelolaan logistik Pemilu Tahun 2019 tersebut, pagu anggaran untuk Tahun Anggaran 2018 lebih besar dibandingkan dengan pagu anggaran untuk Tahun Anggaran 2019 dengan nilai pagu anggaran sebesar Rp2.051.436.026.000,00 (51,09 %) untuk tahun anggaran 2018 dan sebesar Rp1.964.079.066.000,00 (48,91 %) untuk tahun anggaran 2019.

Pagu anggaran untuk pengelolaan logistik Pemilu Tahun 2019 sebagaimana tercantum pada Gambar 1 memberikan gambaran bahwa pada Tahun Anggaran 2018, ditinjau dari porsi penganggaran pengelolaan logistik Pemilu Tahun 2019, secara total pagu anggaran untuk satker KPU/KIP Kabupaten/Kota lebih besar dibandingkan dengan pagu anggaran untuk KPU RI dan satker KPU Provinsi/KIP Aceh. Nilai total pagu anggaran untuk satker tersebut KPU RI sebesar Rp799.047.410.000,00, (38,95 %), satker KPU Provinsi/KIP Aceh sebesar Rp290.997.828.000,00 (14,19 %) dan untuk satker KPU/KIP Kabupaten/Kota sebesar Rp961.390.788.000,00 (46,86 %).

(60)

Gambar 1 Persentase pagu anggaran Satker KPU RI, KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota Tahun Anggaran 2018

Sebagian besar penganggaran Tahun Anggaran 2018 dialokasikan untuk output Sarana dan Prasarana Keperluan Pemilu (3356.015) sebesar Rp1.886.466.268.000,00 (91,96 %) dan dari jumlah tersebut presentasi alokasi anggaran sebagaimana tercantum pada gambar 2 masing- masing untuk satker KPU RI sebesar Rp767.158.818.000,00 (40,67%), satker KPU Provinsi/KIP Aceh sebesar Rp280.626.534.000,00 (14,88 %) dan satker KPU/KIP sebesar Rp838.680.916.000,00 (44,46 %).

(61)

Gambar 2 Persentase pagu anggaran Sarana dan Prasarana Keperluan Pemilu (3356.015) pada Satker KPU RI, KPU Provinsi/KIP Aceh

dan KPU/KIP Kabupaten/Kota Tahun Anggaran 2018

Anggaran Output Sarana dan Prasarana Keperluan Pemilu pada satker KPU RI dialokasikan untuk pengadaan logistik meliputi:

a. Kotak Suara;

b. Segel;

c. Tinta;

d. Bilik Pemungutan Suara; dan e. Hologram.

Anggaran pengadaan logistik pada Tahun Anggaran 2018 pada Satker KPU Provinsi/KIP Aceh sebagian besar untuk pengadaan sampul kertas untuk kebutuhan sampul di satker KPU Provinsi/KIP Aceh, KPU/KIP Kabupaten/Kota, PPK, PPS, dan TPS di wilayah kerjanya. Sedangkan anggaran pengadaan logistik pada Tahun Anggaran 2018 pada Satker

(62)

KPU/KIP Kabupaten/Kota sebagian besar untuk pengadaan alat kelengkapan TPS.

Pagu anggaran untuk pengelolaan logistik Pemilu Tahun 2019 pada Tahun Anggaran 2019 sebagaimana tercantum pada Tabel 4 memberikan gambaran bahwa secara total pagu anggaran untuk satker KPU/KIP Kabupaten/Kota lebih besar dibandingkan dengan pagu anggaran untuk KPU RI dan satker KPU Provinsi/KIP Aceh. Nilai total pagu anggaran sebagaimana dapat dilihat pada Gambar 3 menggambarkan bahwa pagu anggaran satker tersebut KPU RI sebesar Rp 854.884.882.000,00, (43,53 %), satker KPU Provinsi/KIP Aceh sebesar Rp 154.709.956.000,00 (7,88 %) dan satker KPU/KIP Kabupaten/Kota sebesar Rp954.484.228.000,00 (48,60 %).

Gambar 3 Persentase pagu anggaran Satker KPU RI, KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota Tahun Anggaran 2019

(63)

Sebagian besar penganggaran Tahun Anggaran 2019 sebagaimana tercantum pada tabel 4 dialokasikan untuk output Sarana dan Prasarana Keperluan Pemilu (3356.015) dan Ketersediaan Logistik Pemilu (3356.016) dengan total nilai output sebesar Rp1.940.681.497.000,00 (98,81 %) dan dari jumlah tersebut presentasi alokasi anggaran sebagaimana tercantum pada gambar 4 masing-masing untuk satker KPU RI sebesar Rp 843.742.639.000,00 (43,48 %), satker KPU Provinsi/KIP Aceh sebesar Rp152.560.956.000,00 (7,86 %) dan satker KPU/KIP sebesar Rp944.377.902.000,00 (48,66 %).

Gambar 4 Persentase pagu anggaran Sarana dan Prasarana Keperluan Pemilu (3356.015) dan etersediaan Logistik Pemilu (3356.016) pada Satker KPU RI, KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota

Tahun Anggaran 2019

Referensi

Dokumen terkait

tentu bisa menjadi penghambat Bawaslu Kabupaten Kediri dalam melakukan penegakan hukum tindak pidana pemilu pada Pemilu Tahun 2019 di Kabupaten Kediri. c)

1) Meminta kepada penyelenggara Pemilu dan segenap masyarakat Sumatera Utara untuk bersama-sama mengawal dan memastikan semua tahapan Pemilu tahun 2014 berjalan

Meskipun 38 dari 40 responden disabilitas dalam penelitian ini terkoneksi dengan internet melalui gawai yang mereka miliki, namun pada semua tahapan pemilu 2019 mayoritas

Persentase satker yang mendistribusikan logistik Pemilu/Pemilihan secara tepat sasaran, tepat jumlah, tepat jenis, tepat mutu, dan tepat waktu 05.01. 3355 Pelaksanaan

Bawaslu Kabupaten Banjarnegara melakukan Pengawasan dalam Tahapan Pengadaan dan Pendistribusian Perlengkapan Pemungutan dan Penghitungan Suara sesuai dengan Peraturan

8 Tahun 1981 diatas, dapat disimpulkan bahwa penanganan tindak pidana dalam Pemilu 2019 mulai dari tahap penerusan laporan sampai pelaksanaan putusan pengadilan yang telah berkekuatan

Pemilu Luar Negeri 3 Penyampaian Rekapitulasi DPTbLN dari Pokja Pemilu Luar Negeri kepada KPU 18 Maret 2019 19 Maret 2019 3a Rekapitulasi DPTbLN di KPU 22 Maret 2019 23 Maret 2019 4

Tentunya pada pemilu tahun 2019 di Provinsi Sulawesi Utara terkait partisipasi lembaga pemantau pada penataan aksebilitas pemilu dapat dilihat dari pengawasan yang dilakukan oleh