• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemeliharaan dan Inventarisasi Logistik

Dalam dokumen LOGISTIK PEMILU TAHUN 2019 (Halaman 162-200)

HASIL DAN PEMBAHASAN

G. Alat Bantu Tuna Netra

4. Pemeliharaan dan Inventarisasi Logistik

Tahap pemeliharaan dan inventarisasi logistik merupakan tahapan pengelolaan logistik Pemilu yang memastikan bahwa KPPSLN menerima logistik Pemilu Tahun 2019 secara tepat jenis, tepat jumlah, tepat kualitas, dan tepat sasaran sehingga dapat digunakan dalam penyelenggaraan Pemilu di luar negeri.

Dalam rangka penyelenggaraan pemungutan, penghitungan suara dan rekapitulasi penghitungan perolehan suara, baik KPU Ri maupun PPLN

dan KPPSLN telah melakukan pemeliharaan dan inventarisasi logistik Pemilu Tahun 2019, yang bertujuan untuk menjaga kondisi logistik Pemilu agar selalu dalam keadaan baik dan layak serta siap digunakan secara berdaya guna dan berhasil guna, dengan tahapan kegiatan sebagai berikut:

a. Penerimaan b. Pensortiran c. Inventarisasi;

d. Pengepakan;

e. Penyimpanan; dan f. Penyaluran.

Pelaksanaan pada masing-masing tahapan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

a. Penerimaan

Pada tahapan ini Personil KPU RI melakukan penerimaan logistik Pemilu Luar Negeri Tahun 2019, dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1) memeriksa jenis dan jumlah barang yang diterima;

2) mencocokkan jenis dan jumlah barang pada label dengan jenis dan jumlah barang pada Surat Jalan;

3) mencatat dan menuangkan hasil pemeriksaan dalam formulir Bukti Tanda Terima Barang (BTTB);

4) menandatangani BTTB barang; dan

5) mengembalikan Surat Jalan kepada penyedia.

Proses penerimaan logistik Pemilu Anggota DPR serta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2019 mulai dilaksanakan pada bulan Februari 2019 sampai dengan bulan Maret 2019, dan penerimaan dilaksanakan paling lambat 1 (satu) bulan sebelum pelaksanaan Pemilu 2019 di masing-masing PPLN. Pada tahap penerimaan di PPLN, langkah-langkah yang dilakukan oleh Personil PPLN pada tahap penerimaan logistik Pemilu Luar Negeri Tahun 2019 adalah sebagai berikut:

1) memeriksa jenis dan jumlah barang yang diterima;

2) mencocokkan jenis dan jumlah barang pada label dengan jenis dan jumlah barang pada Surat Pengantar Pendistribusian Kantong Diplomatik (SPPKandip) barang, serta tujuan atau peruntukannya;

3) mencatat dan menuangkan hasil pemeriksaan dalam formulir BAST;

4) menandatangani BAST barang; dan

5) mengembalikan SPP Kandip dan BAST ke Pokja PLN – Kementerian Luar Negeri melalui e-mail.

b. Penyortiran

Kegiatan ini dilakukan baik oleh KPU RI dan PPLN segera setalah menerima logistik Pemilu Luar Negeri Tahun 2019, yang dilakukan secara bersama-sama dengan KPPSLN. Penyortiran merupakan kegiatan meneliti, mencocokkan, menghitung, dan memisah-misahkan atau memilah jenis barang Logistik yang diterima sesuai kebutuhan dalam keadaan baik dan yang rusak. Untuk surat suara, baik KPU RI maupun PPLN dan KPPSLN memeriksa Surat Suara

sesuai dengan kirteria Surat Suara yang baik dan rusak, sebagai berikut:

1) Surat Suara yang baik:

a) hasil cetakannya sesuai dengan spesifikasi teknis yang diatur dalam Keputusan KPU tentang Kebutuhan dan Spesifikasi Tekis Perlengkapan Penyelenggaraan Pemilu;

b) tidak terdapat cacat cetak berupa:

(1) bercak tinta yang berbentuk garis, noda titik atau menyerupai tanda pilihan; dan/ atau

(2) foto gambar pasangan calon buram, berbayang, dan terdapat lubang bekas jarum pengikat pada mesin web; dan c) tidak terdapat cacat fisik berupa potongan kertas yang tidak simetris, tidak sempurna, sobek, dan/atau berlubang di dalam kolom Surat Suara.

2) Surat Suara yang rusak adalah Surat Suara yang tidak sesuai ketentuan surat suara baik.

c. Inventarisasi

Inventarisasi yang dilakukan baik oleh KPU RI maupun PPLN adalah rangkaian kegiatan penghitungan, pencatatan, dan pelaporan logistik Pemilu Luar Negeri Tahun 2019 sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan. Kegiatan ini dilaksanakan dengan cara menghitung dan mencatat logistik Pemilu Luar Negeri Tahun 2019 berdasarkan jumlah kebutuhan setiap TPSLN, KSK, dan Pos dan kondisi masing-masing jenis logistik Pemilu yang baik, rusak, berlebih, dan kurang. Selanjutnya baik KPU RI maupun PPLN

menuangkan ke dalam berita acara hasil pemeriksaan. PPLN menyampaikan berita acara penerimaan/pemeriksaan logistik Pemilu kepada KPU RI. Khusus terhadap hasil pengecekan surat suara, baik KPU RI maupun PPLN melakukan pemusnahan surat suara yang rusak dan Surat Suara yang melebihi jumlah kebutuhan, yang disaksikan oleh Kepolisian Negara Republik Indonesia setempat, dan Bawaslu RI untuk pemusnahan oleh KPU RI dan disaksikan oleh Panwaslu LN untuk pemusnahan oleh PPLN.

d. Pengepakan

Pengepakan yang dilakukan baik oleh KPU RI maupun PPLN adalah kegiatan menata dan mengemas surat suara dan logistik Pemilu lainnya sesuai dengan jumlah alokasi kebutuhan per TPSLN, KSK, dan Pos, serta PPLN.

Pengepakan logistik oleh KPU RI disesuaikan dengan jumlah surat suara yang diperlukan oleh PPLN. PPLN dengan keperluan sedikit, pengepakan logistik dilakukan dalam satu kantong diplomatik (diplomatic bag) sementara untuk PPLN dengan jumlah pemilih (DPTLN) dan KPPSLN banyak (Malaysia, Singapore, Riyadh, dan Hongkong), maka pengepakan dilakukan dalam kantong diplomatik secara terpisah antara logistik satu dengan lainnya seperti surat suara, tinta, sampul, formulir plano dan segel.

Sedangkan dalam pelaksanaan pengepakan di PPLN, langkah-langkah yang dilakukan PPLN adalah sebagai berikut:

1) menyiapkan daftar alokasi kebutuhan logistik Pemilu Luar Negeri Tahun 2019 per TPSLN, KSK dan Pos;

2) menyusun setiap jenis logistik Pemilu sesuai dengan daftar alokasi kebutuhan logistik Pemilu per TPSLN, KSK dan Pos dengan memperhatikan daftar skala prioritas lokasi pendistribusian;

3) melakukan pengecekan Surat Suara dan logistik Pemilu lainnya yang akan dimasukan ke dalam sampul dengan mengacu pada daftar alokasi kebutuhan per TPSLN, KSK, dan Pos;

a) memasukan Surat Suara yang sudah diikat dan di dalam sampul kubus yang tersegel ke dalam kotak suara sesuai dengan metode pemungutan suara yang akan dilaksanakan pada masing-masing PPLN;

b) memasukkan jenis logistik Pemilu sesuai dengan metode pemungutan suara sebagai berikut:

(1) TPSLN dan KSK: memasukkan sampul kubus yang berisi Surat Suara ke dalam kantong diplomatik, bersama dengan sampul yang berisi formulir berita acara dan sertifikat pemungutan suara dan penghitungan suara, sampul kosong untuk KPPSLN TPSLN/KSK, tinta, karet gelang, alat untuk mencoblos pilihan, segel, kantong plastik, dan tali pengikat alat pemberi tanda pilihan ke dalam kantong plastik besar;

(2) Pos: memasukkan sampul kubus yang berisi Surat Suara ke dalam kantong Diplomatik, bersama dengan sampul yang berisi formulir berita acara dan sertifikat pemungutan suara dan penghitungan suara, sampul kosong untuk

KPPSLN Pos, karet gelang, segel, kantong platik, ke dalam kantong diplomatik besar;

c) memasukkan logistik Pemilu yang di dalam kantong plastik per TPSLN, KSK dan Pos ke dalam kotak suara yang bermutu baik. Logistik Pemilu yang dimasukkan ke dalam kotak suara adalah surat suara, tinta, segel, alat untuk mencoblos pilihan, sampul kertas pemungutan suara, karet pengikat surat suara, kantong plastik, formulir pemungutan suara (kecuali formulir Model C7.DPTLN-KPU, C7.DPTbLN-KPU, dan C7.DPKLN-KPU), dan tali pengikat alat pencoblos pilihan.

d) menulis nomor TPSLN/KSK, No Kotak Suara, Nama PPLN dan nama Negara pada stiker nomor kotak suara;

e) menempelkan stiker pada kotak suara dan segel pada lubang kotak suara dan gembok apabila menggunakan gembok.

Dalam melaksanakan pengepakan, baik KPU RI maupun PPLN memerhatikan persyaratan sebagai berikut:

1) bahan pengepakan bermutu baik;

2) kemasan menggunakan plastik untuk mencegah kerusakan Surat Suara;

3) pengepakan dilakukan dengan baik, teliti, dan rapi serta tidak merusak Surat Suara; dan

4) memberikan tanda pada setiap kemasan, dan alamat tempat tujuan harus ditulis nama TPSLN, KSK, Pos, dan PPLN secara lengkap dan tidak disingkat.

e. Penyimpanan

Penyimpanan yang dilakukan baik oleh KPU RI maupun PPLN adalah kegiatan menempatkan logistik Pemilu pada tempat tertentu sehingga logistik Pemilu tetap dalam kondisi aman dan baik. Untuk itu, tempat penyimpanan memenuhi persyaratan sebagai berikut:

1) areal gudang bebas banjir;

2) instalasi listrik cukup memadai;

3) pintu gerbang yang aman;

4) dinding dan lantai gudang berkualitas baik dan menjamin keamanan barang;

5) pengaturan udara atau ventilasi gudang cukup baik;

6) letak gudang mudah dilalui sarana transportasi;

7) tersedia alat pemadam kebakaran dan anti rayap; dan 8) terjaminnya keamanan di lingkungan lokasi gudang.

Pada tahap penyimpanan oleh PPLN, kotak suara yang berisi Surat Suara dan logistik Pemilu lainnya dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:

1) penempatannya mudah diawasi dan dapat dihitung;

2) diberi stiker nomor kotak suara; dan

3) ditumpuk berdasarkan wilayah daerah tujuan dan diberi nama.

f. Penyaluran

Penyaluran yang dilakukan baik oleh KPU RI dan PPLN adalah kegiatan mengeluarkan logistik Pemilu dari tempat penyimpanan.

KPU RI melakukan penyaluran logistik Pemilu Luar Negeri Tahun 2019 dalam tiga gelombang, yaitu:

1) gelombang pertama untuk pemilih melalui POS;

2) gelombang kedua untuk pemilih melalui TPSLN dan KSK; dan 3) gelombang ketiga pendistribusian kekurangan logistik berdasarkan

laporan dari masing-masing PPLN.

Penyaluran logistik Pemilu Luar Negeri Tahun 2019 disesuaikan dengan jumlah surat suara yang diperlukan oleh PPLN. PPLN dengan keperluan sedikit, penyaluran seluruh keperluan dilakukan dalam satu kantong diplomatik (diplomatic bag) sementara untuk PPLN dengan jumlah pemilih (DPTLN) dan KPPSLN banyak (Malaysia, Singapore, Riyadh, dan Hongkong), maka penyaluran dilakukan dalam kantong diplomatik secara terpisah antara logistik satu dengan lainnya seperti surat suara, tinta, sampul, formulir plano dan segel.

Tahap penyaluran yang dilakukan oleh PPLN dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:

1) Penyaluran dari PPLN ke KPPSLN

Penyaluran logistik Pemilu dilakukan oleh PPLN ke 3 (tiga) KPPSLN sesuai dengan metode pemungutan suara sebagai berikut:

a) Pemungutan Suara di TPSLN dan KSK

Ketua KPPSLN memastikan logistik Pemilu sudah diterima oleh KPPSLN dari PPLN paling lambat 1 (satu) hari sebelum hari dan tanggal Pemungutan Suara. Untuk memastikan

logistik Pemilu diterima KPPSLN dari PPLN secara tepat jumlah, tepat jenis, tepat kualitas, dan tepat sasaran, KPPSLN melakukan langkah-langkah sebagai berikut:

(1) membuka kotak suara;

(2) mengeluarkan seluruh isi kotak suara di atas meja secara tertib dan teratur;

(3) mengidentifikasi dan menghitung jumlah setiap jenis dokumen;

(4) memeriksa logistik Pemilu; dan

(5) memeriksa sampul yang berisi Surat Suara masih dalam keadaan disegel.

Selanjutnya PPLN membuat tanda terima penerimaan kotak suara yang berisi berkas kelengkapan administrasi dari KPPSLN dengan menggunakan formulir Model D5-LN KPU.

b) Pemungutan Suara melalui Pos

Ketua PPLN menyerahkan logistik Pemilu yang dimasukkan ke dalam kotak suara kepada KPPSLN Pos, yang berisi:

(1) salinan DPT LN Pos dan DPTb LN Pos;

(2) Surat Suara untuk masing-masing jenis Pemilu;

(3) Sampul Nomor 1, Nomor 2, dan Nomor 3;

(4) formulir Model C6-LN Pos;

(5) tata cara pemberian suara; dan (6) perangko.

Penyerahan logistik Pemilu dituangkan ke dalam berita acara yang ditandatangani oleh Ketua PPLN dan masing-masing Ketua KPPSLN Pos.

2) Penyaluran dari KPPSLN ke Pemilih Pos

KPPSLN Pos melakukan penyaluran logistik Pemilu kepada Pemilih dengan melakukan pengemasan dalam amplop yang terdiri dari:

a) Sampul Nomor 1 merupakan amplop yang dikirim oleh KPPSLN Pos kepada Pemilih, yang berisi:

(1) formulir C6-LN;

(2) Surat suara untuk Pemilu Presiden dan Wakil Presiden, dan Surat Suara untuk Pemilu Anggota DPR;

(3) 1 (satu) buah Amplop Nomor 2 yang telah dilengkapi dengan alamat kantor PPLN atau PO BOX, dan dibubuhi perangko;

(4) 2 (dua) buah Amplop Nomor 3 yang belum disegel untuk memasukkan Surat Suara sebagaimana dimaksud pada angka 2; dan

(5) petunjuk tata cara pemberian suara.

Isi Amplop Nomor 1 disusun dengan mempertimbangkan unsur kehati-hatian dari Pemilih agar pemberian suara dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

b) Sampul Nomor 2 merupakan amplop yang digunakan oleh Pemilih kepada KPPSLN Pos untuk mengirim Surat Suara yang telah dicoblos; dan

c) Sampul Nomor 3 merupakan amplop yang digunakan untuk menempatkan Surat Suara masing-masing jenis Pemilu untuk menjamin kerahasiaan pilihan Pemilih.

Penyaluran Surat Suara disaksikan oleh Panwaslu LN dan Saksi, dan dituangkan ke dalam berita acara oleh KPPSLN Pos.

Keterangan Foto : Lokasi pemungutan suara di luar negeri

5. Isu Strategis dan Rekomendasi

Isu strategis yang merupakan tantangan dan permasalahan yang dihadapi dalam pengelolaan logistik Pemilu Luar Negeri Tahun 2019 adalah sebagai berikut:

a. Pengadaan Kantong Diplomatik tidak sesuai spesifikasi teknis yang telah ditetapkan oleh Kementerian Luar Negeri, sehingga menyebabkan beberapa kendala sebagai berikut:

1) Mudah robek;

2) Lembab/basah selama di perjalanan; dan

3) Mengurangi/berkurangnya jumlah berat maksimal isi pada kantong diplomatik yang seharusnya berat maksimal bisa 30 kg menjadi 15 kg atau 20 Kg per kantong

b. Lambatnya penyediaan logistik yang akan dikirim ke perwakilan seperti Surat Suara dll yang belum dikirim oleh pihak penyedia menyebabkan terjadinya pendistribusian dilakukan beberapa kali (3 gelombang pendistribusian) sehingga kurang efektif dan efisien;

c. Kurangnya ketelitian dalam pemeriksaan, pengecekan, penghitungan dan pengepakan surat suara menyebabkan beberapa kendala diantaranya :

1) Masih terdapat surat suara yang cacat yang terkirim ke perwakilan;

2) Kesalahan dalam memeriksa kualitas, memastikan kuantitas bahan logistik pemilu;

3) Tidak adanya mekanisme standarisasi pengepakan/pembukusan bahan logistik yang menyebabkan surat suara sobek atau tinta pecah selama diperjalanan; dan

4) Kesalahan dalam proses pembungkusan dan penulisan jenis, jumlah dan tujuan sehingga menyebabkan ketidak tepatan jumlah yang akan dikirim dan negara tujuan sehingga terkesan “nyasar”.

d. Kurangnya koordinasi dalam pengaturan alur pekerjaan logistik di lapangan sehingga menyebabkan pelaksanaan pekerjaan menjadi

tumpang tindih, waktu pelaksanaan pekerjaan yang tidak jelas dan target pendistribusian yang tidak tepat;

e. Kesulitan penyimpanan sisa logistik pemilu yang jumlahnya cukup besar dan membutuhkan tempat penyimpanan yang memadai.

Kondisi kantor perwakilan sebagai tempat penyimpanan kurang memadai dan dapat mengganggu aktivitas pelayanan perwakilan secara umum; dan

f. Ketidakjelasan penanggungjawab logistik paska Pemilu.

Sehubungan dengan hal tersebut, hal-hal yang direkomendasikan untuk pelaksanaan Pemilu Luar Negeri di masa mendatang adalah sebagai berikut:

a. Pengadaan kantong Diplomatik sesuai dengan spesifikasi teknis untuk dapat menjamin distribusi kebutuhan logistik Pemilu Luar Negeri;

b. Monitoring dalam pemeriksaan, pengecekan, penghitungan dan pengepakan Surat suara untuk menjamin kualitas dan kuantitas barang – barang logistik yang diterima dengan baik oleh PPLN.

c. Penguatan koordinasi dilapangan dalam efesiensi dan efektifitas pengaturan alur pekerjaan logistik agar pendistribusian tepat waktu d. Koordinasi dengan penyedia surat suara sehingga diterima dan

dikirimkan sesuai jadwal.

e. Memperhatikan keperluan perwakilan untuk penyimpanan sisa logistik pemilu yang jumlahnya cukup besar dan membutuhkan tempat penyimpanan yang memadai.

f. Prosedur penanggungjawab logistik yang jelas khususnya pasca Pemilu bagi barang- barang Pemilu yang sudah tidak terpakai. KPU diharapkan dapat mengeluarkan surat ketetapan mengenai prosedur dan teknis pemusnahan barang logistik pemilu.

PENUTUP

BAB 4

Keterangan foto : situasi sortir dan lipat surat suara

Keterangan foto : distribusi logistik Pemilu 2019 menggunakan heikopter

BAB IV PENUTUP

Buku Logistik Pemilu Tahun 2019 meenggambarkan kinerja pengelolaan logistik Pemilu Tahun 2019 pada tahap perencanaan kebutuhan dan anggaran, pengadaan, pendistribusian, serta pemeliharaan dan inventarisasi logistik Pemilu serta sebagai umpan balik dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan pada Pemilu berikutnya.

Isu stretegis dalam pengelolaan logistik Pemilu yang telah diidentifikasi baik pada tahap perencanaan kebutuhan dan anggaran, pengadaan, pendistribusian, maupun tahap pemeliharaan dan inventarisasi logistik Pemilu serta rekomendasi pada setiap tahapan pengelolaan logistik Pemilu diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap mutu pelaksanaan program dan kegiatan pengelolaan logistik Pemilu. Untuk itu diperlukan perhatian dan kesungguhan dari segenap pemangku kepentingan dalam melaksanakan rekomendasi pengelolaan logistik Pemilu.

Kepala Biro Logistik,

Purwoto Ruslan Hidayat

Lampiran 1. Kebutuhan Perlengkapan Penyelenggaraan Pemilihan Umum Dalam Negeri Tahun 2019

No. Jenis Perlengkapan Kebutuhan

(1) (2) (3)

A Kelompok Pemungutan dan Penghitungan Suara (KPPS)

1 Kotak Suara Masing-masing sejumlah 1 (satu) buah untuk setiap jenis

Masing-masing jenis Surat suara sejumlah pemilih di DPT ditambah 2% (dua persen) dari jumlah pemilih DPT di setiap TPS sebagai cadangan

3 Tinta Sejumlah 2 (dua) botol per TPS

4 Bilik Pemungutan Suara 4 (empat) buah per TPS

5 Segel Kebutuhan segel untuk pemungutan dan penghitungan suara di TPS, untuk menyegel:

a. sampul kertas, sejumlah 1 (satu) keping per sampul;

b. lubang kotak suara, sejumlah 1 (satu) keping per kotak

suara untuk pemungutan suara dan penghitungan suara;

c. gembok atau segel plastik (cable ties), sejumlah 1 (satu) keping per gembok atau segel plastik (cable ties) untuk pemungutan suara dan penghitungan suara; dan

d.segel plastik (cable ties) pada bagian bawah kotak suara, sejumlah 1 (satu) keping per segel (cable ties) plastik kotak suara.

6 Alat untuk Mencoblos Pilihan 1 (satu) set per bilik pemungutan suara per TPS a. paku untuk mencoblos;

b. bantalan/alas coblos; dan

c. meja.

Lanjutann

Lampiran 1. Kebutuhan Perlengkapan Penyelenggaraan Pemilihan Umum Dalam Negeri Tahun 2019

No. Jenis Perlengkapan Kebutuhan

(1) (2) (3)

8 Sampul Kertas Kebutuhan sampul kertas di TPS sebagai berikut:

a. Sampul Surat Suara Sah Setiap sampul kubus dapat menyimpan surat suara sah setiap jenis Pemilu sebagai berikut:

1) Sejumlah 400 (empat ratus) lembar surat suara Presiden dan Wakil Presiden;

2) Sejumlah 80 (delapan puluh) lembar untuk masing-masing surat suara DPR, DPD kategori 7 hingga 9, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota; dan

3) Sejumlah 150 (seratus lima puluh) lembar surat suara DPD kategori 1 hingga 6.

Dengan demikian, kebutuhan sampul surat suara sah untuk

setiap jenis Pemilu sebagai berikut:

1) Sejumlah 1 (satu) buah sampul kubus untuk menyimpan surat suara Pemilu Presiden dan Wakil Presiden;

2) Paling banyak sejumlah 4 (empat) buah sampul kubus untuk menyimpan surat suara Pemilu Anggota DPR, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota; dan

3) Paling banyak sejumlah 3 (tiga) buah sampul kubus untuk menyimpan surat suara Pemilu Anggota DPD Katogeri 1 hingga 6.

b. Sampul Surat Suara Rusak/Keliru Coblos

Masing-masing sejumlah 1 (satu) buah sampul biasa untuk setiap jenis Pemilu per TPS.

c. Sampul Surat Suara Tidak Sah

Masing-masing sejumlah 1 (satu) buah sampul biasa untuk setiap jenis Pemilu per TPS.

d. Sampul Surat Suara Tidak Digunakan

Setiap sampul kubus dapat menyimpan surat suara tidak digunakan termasuk sisa surat suara cadangan setiap jenis Pemilu sebagai berikut:

1) Sejumlah 400 (empat ratus) lembar surat suara Presiden dan Wakil Presiden;

Lanjutann

Lampiran 1. Kebutuhan Perlengkapan Penyelenggaraan Pemilihan Umum Dalam Negeri Tahun 2019

No. Jenis Perlengkapan Kebutuhan

(1) (2) (3)

Dengan Demikian, kebutuhan sampul surat suara tidak

digunakan untuk setiap jenis Pemilu sebagai berikut:

1) Sejumlah 1 (satu) buah sampul kubus untuk menyimpan surat suara Pemilu Presiden dan Wakil Presiden;

2) Paling banyak sejumlah 4 (empat) buah sampul kubus untuk menyimpan surat suara Pemilu Anggota DPR, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota; dan

3) Paling banyak sejumlah 3 (tiga) buah sampul kubus untuk menyimpan surat suara Pemilu Anggota DPD Katogeri 1 hingga 6.

e. Sampul Formulir Model C-KPU berhologram, Model C2-KPU dan Model C5-KPU

Sejumlah 1 (satu) buah sampul biasa per TPS.

f. Sampul formulir Model C1 berhologram

Masing-masing sejumlah 1 (satu) buah sampul biasa untuk setiap jenis Pemilu per TPS.

g. Sampul salinan formulir Model

Masing-masing sejumlah 1 (satu) buah sampul biasa untuk setiap jenis Pemilu untuk setiap TPS disampaikan KPPS disampaikan KPPS kepada KPU/KIP Kabupaten/Kota.

j. Sampul salinan formulir Model C1, KPPS-KPU/KIP Kabupaten /Kota

Masing-masing sejumlah 1 (satu) buah sampul biasa untuk setiap jenis Pemilu per TPS. disampaikan KPPS kepada KPU/KIP Kabupaten/Kota)

k. Sampul formulir Model C3,

Model C6 dan Model A5 Sejumlah 1 (satu) buah sampul kubus per TPS

l. Sampul daftar Pemilih dan

daftar hadir Sejumlah 1 (satu) buah sampul Kubus per TPS

Lanjutann

Lampiran 1. Kebutuhan Perlengkapan Penyelenggaraan Pemilihan Umum Dalam Negeri Tahun 2019

No. Jenis Perlengkapan Kebutuhan

(1) (2) (3)

m. Sampul anak kunci Masing-masing sejumlah 1 (satu) buah sampul biasa untuk setiap jenis Kotak Suara Pemilu di setiap TPS

9 Tanda Pengenal

a. Tanda Pengenal KPPS Sejumlah 7 (tujuh) buah per TPS b. Tanda Pengenal Petugas

Ketertiban Sejumlah 2 (dua) buah per TPS c. Tanda Pengenal Saksi jumlah calon perseorangan anggota DPD

10 Karet Pengikat Surat suara

Setiap 2 (dua; buah karet mengikat setiap 5 (lima) s.d 25 (dua puluh lima) lembar Surat Suara untuk masing-masing jenis Pemilu

11 Lem/Perekat Sejumlah 1 (satu) botol per TPS

12 Kantong Plastik

a. Besar Sejumlah 10 (sepuluh) buah per TPS b. Sedang Sejumlah 1 (satu) buah per TPS c. Kecil Sejumlah 1 (satu) buah per TPS

13 Pena Bolpoin (Ballpoint) Paling banyak sejumlah 7 (tujuh) buah per TPS

14 Gembok atau Alat Pengaman

Lainnya Sejumlah 1 (satu) buah setiap kotak suara a. Gembok dan kabel plastik

penghubung gembok

Sejumlah 5 (lima) set per TPS

b. Segel Plastik (Cable Ties) Sejumlah 10 (sepuluh) set per TPS

15 Spidol

a. Besar Paling banyak sejumlah 5 (lima) buah per TPS

Lanjutann

Lampiran 1. Kebutuhan Perlengkapan Penyelenggaraan Pemilihan Umum Dalam Negeri Tahun 2019

No. Jenis Perlengkapan Kebutuhan

(1) (2) (3)

b. Kecil Paling banyak sejumlah 10 (sepuluh) buah per TPS

16 Formulir

a. Model C-KPU 1) Sejumlah 1 (satu) rangkap berhologram per TPS;

Berita Acara Pemungutan dan Penghitungan Suara di TPS

2) Sejumlah 1 (satu) rangkap salinan diumumkan KPPS di lingkungan TPS yang mudah diakses oleh publik;

3) Sejumlah 1 (satu) rangkap salinan diumumkan PPS di

1) Sejumlah 1 (satu) rangkap berhologram per TPS;

2) Sejumlah 1 (satu) rangkap salinan diumumkan KPPS di lingkungan TPS yang mudah diakses oleh publik;

3) Sejumlah 1 (satu) rangkap salinan diumumkan PPS di

6) Sejumlah 1 (satu) rangkap salinan untuk Pengawas TPS.

c. Model C1.Plano-PPWP

berhologram Sejumlah 1 (satu) rangkap per TPS

berhologram Sejumlah 1 (satu) rangkap per TPS

Catatan Hasil Penghitungan Perolehan Suara Pemilu Anggota

DPR

Lanjutann

Lampiran 1. Kebutuhan Perlengkapan Penyelenggaraan Pemilihan Umum Dalam Negeri Tahun 2019

No. Jenis Perlengkapan Kebutuhan

(1) (2) (3)

e. Model C1.Plano-DPD

berhologram Sejumlah 1 (satu) rangkap per TPS

Provinsi berhologram Sejumlah 1 (satu) rangkap per TPS

berhologram Sejumlah 1 (satu) rangkap per TPS

berhologram Sejumlah 1 (satu) rangkap per TPS

berhologram Sejumlah 1 (satu) rangkap per TPS

Kabupaten/Kota berhologram Sejumlah 1 (satu) rangkap per TPS

berhologram Sejumlah 1 (satu) rangkap per TPS

Lanjutann

Lampiran 1. Kebutuhan Perlengkapan Penyelenggaraan Pemilihan Umum Dalam Negeri Tahun 2019

Lampiran 1. Kebutuhan Perlengkapan Penyelenggaraan Pemilihan Umum Dalam Negeri Tahun 2019

Dalam dokumen LOGISTIK PEMILU TAHUN 2019 (Halaman 162-200)

Dokumen terkait