• Tidak ada hasil yang ditemukan

JASMERAHirnya runtuh akibat dorongan

Dalam dokumen 193212612 Jasmerah Agustus September 2013 (Halaman 32-34)

dan banyak jumlah orang di satu tempat. Para korban sempat berusaha mengh-

indar dan menyelamatkan diri, tetapi tidak sempat dan

akhirnya jatuh korban akibat

terinjak-injak dan tertimpa material tembok yang runtuh tersebut. 39 orang meninggal dunia, 32 di antaranya beras-

al dari pendukung Juventus, 4 orang Belgia, 2 dari Perancis, dan seorang warga Irlandia.

Pasca runtuhnya tembok tersebut, suasana semakin

kacau. Pendukung Juventus yang telah menyadari tel-

ah jatuhnya korban dari pi-

hak mereka menjadi sangat beringas. Mereka turun ke lapangan, menyerang balik kubu pendukung Liverpool dan bentrok dengan aparat yang coba menghalangi aksi mereka. Namun perlu di- maklumi bahwa aksi berin-

gas pendukung Juventus ini p e r t a n d i n g a n ,

pemicu tragedi ini

mulai meletup.

Kedua pendukung yang sebagian be-

sar sudah berada di bawah pengaruh mi- numan beralkohol

mulai bersitegang dan saling melem-

par ejekan bernada provokasi yang kemudian pada akhirn-

ya berujung pada aksi saling

lempar batu. Saksi mata men-

yatakan, pendukung Juventus lebih dulu melempar batu ke arah tempat duduk pen-

dukung Liverpool. Karena terprovokasi ulah tersebut, kubu pendukung Liverpool

membalas melempar batu ke

arah lawan. Rupanya kondisi kian memanas, pendukung Liverpool yang memang ung-

gul jumlah orang mengubah skenario pertikaian dengan melakukan penyerangan frontal dan merusak pagar pembatas yang hanya berupa

rantai berkawat.

Kalah jumlah, pendukung Ju-

ventus mulai terpojok dan berusaha mundur. Mereka mencoba menyelamatkan diri

namun naasnya, mereka ter-

halang dengan tembok besar. Tembok stadion yang me-

mang sudah rapuh itu akh-

terjadi karena sebagian dari mereka baru saja kehilangan teman dan saudara yg dicintai. Meskipun korban dalam Tragedi Heysel berjatu-

han dan diwarnai ker- icuhan hebat, namun

pertandingan tetap dilanjutkan. Alasannya,

karena bila partai ini ti-

dak dilanjutkan, justru dikhawatirkan emosi kedua kubu akan kem-

bali meluap dan bisa jadi pula akan terjadi korban

berikutnya.

Walaupun Bertanding dalam keadaan penuh duka, Juventus akhirnya sukses mencetak kemenangan. Gol semata wayang dalam laga ini dibuat oleh sang legenda Mi-

chel Platini di menit 56 setelah mendapat hadiah penalti aki-

bat pelanggaran yang dilaku-

kan oleh Zbigniew Boniek.

Nasib Stadion Heysel dan Tugu Peringatan

Pasca Tragedi Heysel, se-

lain membawa dampak di-

jatuhkannya sanksi larangan bertanding bagi klub-klub Inggris di kejuaraan Eropa, tragedi tersebut juga menye-

babkan Stadion Heysel tidak lagi digunakan untuk meng-

gelar ajang sepak bola hing-

ga sepuluh tahun. Memang ada event olahraga yang dil-

angsungkan di sana, namun

hanya sebatas atletik saja.

Renovasi pun dilakukan un-

tuk stadion ini. Puncaknya adalah pada 1994 ketika Hey-

sel diberi nama baru, yaitu Stadion King Baudouin. Nama baru ini sekaligus bertujuan untuk menutup tragedi 1985. Stadion King Baudouin di-

gunakan pertama kali un-

tuk menggelar partai persa-

man, sekaligus menandakan kesiapan pemerintah Belgia dan semua orang di negeri tetangga Belanda tersebut bahwa Tragedi Heysel takkan terulang lagi. Stadion King Baudouin sendiri akhirnya berkesempatan untuk meng-

gelar partai inal kejuaraan Eropa setahun kemudian. Pada 8 Mei 1996, stadion baru ini dipakai untuk laga

PSG (Prancis) melawan Rap-

id Wina ”Austria) di inal Piala Winners.

Selain berubahnya Stadion Heysel, pasca tragedi ini juga melahirkan sebuah tugu per-

ingatan. Untuk mengenang Tragedi tersebut didirikan tugu peringatan yang diban-

gun dengan total biaya men-

capai £140.000 dan didesain

oleh seniman asal Perancis

bernama Patrick Remoux. Tugu ini diresmikan 20 tahun setelah Tragedi Heysel, tepat-

nya pada 29 Mei 2005.

Tugu ini berbentuk jam ma-

tahari yang di sekelilingnya dihiasi dengan batu-batuan yang berasal dari Belgia dan Italia. Ada 39 lampu bersinar untuk masing-masing korban. Ada juga sebuah puisi Funer- al Blues yang diciptakan pen-

yair Inggris, W. H. Auden.

Amicizia!

Lalu bagaimana hubungan antara Juventini ”sebutan un-

tuk pendukung Juventus) dan The Kop ”sebutan untuk pen-

dukung Liverpool) sekarang? Tragedi Heysel memang terus diingat, namun hebatnya tra-

gedi ini tidak lantas membuat kedua belah pihak terus-me-

nerus menjadi musuh dan memiliki dendam.

Contohnya pada babak per-

empat inal Liga Champion 2005 saat kedua kesebelas-

an kembali berhadapan. Ke-

tika itu Liverpool menjamu Juventus di Stadion Anield. Kenangan buruk, emosi dan dendam dari Tragedi Heysel itu hilang sudah. The Kop,

menciptakan mozaik rak-

sasa nan indah bertuliskan Amicizia yang berarti Persa-

habatan. Mozaik ini meyirat-

kan permintaan maaf mereka sebesar-besarnya terhadap Juventini. Aksi itu dibalas oleh sebagian besar Juventini yang memadati Stadion Anield dengan sambutan hangat dan tepuk tangan meriah.

Contoh lain bisa dilihat pada bulan Juni 2010, di situs re-

sminya, Liverpool mengeluar-

kan gambar dua tangan yang saling bersalaman. Satu tan-

gan berwarna merah dengan latar belakang merah, semen-

tara satu lagi berwarna putih dengan latar belakang hitam, yang menggambarkan warna seragam antara Liverpool dan Juventus. Di samping kanan

tangan yang bersalaman itu terdapat tulisan In Memoria E Amicizia, May 29 1985 , yang artinya Dalam Kenangan dan Persahabatan, 25 Mei 1985 . Tragedi Heysel merupakan salah satu sejarah kelam da-

lam dunia sepak bola. Pihak-pi-

hak yang terlibat di dalamnya sudah saling memaafkan, tapi tragedi ini tetap tidak boleh dilupakan. Bukan bertujuan untuk menumbuhkan dendam dan mengorek luka lama, me-

lainkan agar menjadi pelajaran di waktu mendatang khususn-

ya bagi pendukung fanatik klub sepak bola dimanapun berada.

34

JASMERAH

AGUSTUS 2013

E

ropa, awal abad kee-

nam. Roma, Kota Abadi telah jatuh dan dikuasai oleh kaum barbar selama puluhan tahun, menandai runtuhnya Kekaisa- ran Romawi Barat yang telah mendominasi politik Medit- erania selama berabad-abad. Hilangnya otoritas sentral mengakibatkan tuan-tuan tanah mulai berebut kekua- saan. Stabilitas terusik dan kekacauan pun merongrong Eropa.

BIOGRAFI

By what_a_joke

Meski begitu kekaisaran ba-

gian timur yang berpusat di Konstantinopel masih tetap berdiri. Dikuasainya kekaisa-

ran bagian barat oleh kaum barbar mendorong sang kai- sar, Yustinianus I untuk mel- ancarkan Renovatio Imperii, restorasi kekaisaran, proyek

militer ambisius yang bertu-

juan mengembalikan Roma dan wilayah kekaisaran ba-

gian barat kembali ke tangan bangsa Romawi.

Belisarius, prajurit terbesar Romawi Timur memainkan

peran penting dalam mewu-

judkan ambisi sang kaisar. Flavius Belisarius lahir pada tahun 500 Masehi di Ger-

mane, sebuah kota kecil di perbatasan Thrace dan Illyr-

ia. Sebagai keturunan orang Thrace dan Illyria yang dike-

nal sebagai prajurit handal,

Belisarius memulai karirnya

sebagai seorang tentara dan pengawal untuk Kaisar Yustin I, paman Yustinianus I yang kelak akan menggantikannya sebagai kaisar Romawi Timur. Menarik perhatian sang kai-

sar dan keponakannya, Be-

lisarius pun diberikan kuasa atas sebuah resimen kavaleri

kekaisaran.

Dalam dokumen 193212612 Jasmerah Agustus September 2013 (Halaman 32-34)

Dokumen terkait