• Tidak ada hasil yang ditemukan

193212612 Jasmerah Agustus September 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "193212612 Jasmerah Agustus September 2013"

Copied!
65
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

JASMERAH

BERANDA

Dari Redaksi

REDAKSI

Susunan Redaksi

Pengawas

zhulato, samanosuke20

(Moderator SF Sejarah & Xeno Kaskus)

Koordinator Umum what_a_joke

Kualitas Shuma-Gorath

Kontributor Artikel

Shuma-Gorath, atticus.inch, digim, goed.adit, kubiloser, Goran Barbarian, what_a_joke

Tata Letak digim, fullart

Penyunting

what_a_joke, rambut basah, ninoarnod

Publikasi & Sosial Media

Ekspresi2nd, panjihermawan, Jokiez

Kontak Redaksi

http://kaskus.co.id/forum/246

http://facebook.com/jasmerah.magz

https://twitter.com/JasmerahMagz Apa kabar para pembaca semuanya? Bulan Agustus ini harusnya menjadi bulan yang menyenang-kan karena libur panjang menyongsong Idul Fitri. Tak lupa, kami selaku tim redaksi Jasmerah mengu-capkan selamat hari raya Idul Fitri dan mohon maaf lahir dan batin. Semoga ada hikmah yang bisa didapat sesudah menempuh ibadah puasa selama satu bulan penuh bagi anda yang menjalankan. Libur panjang menyongsong hari raya mungkin akan membuat sebagian pembaca merasa terlena dan akhirnya malas untuk kembali bekerja atau bersekolah. Ada baiknya para pembaca membuang jauh-jauh sifat tersebut. Karena di bulan Agustus ini, puluhan tahun yang lalu, negara kita akhirnya bisa memproklamasikan kemerdekaannya. Kita tidak mau kan dianggap menyia-nyiakan perjuan-gan para pendahulu kita denperjuan-gan bersikap malas-malasan?

Dalam rangka memperingati momen kemerdekaan Indonesia, maka pada edisi kali ini tim redak-si Jasmerah mengangkat topik soal perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indoneredak-sia pasca proklamasi. Mulai dari perjuangan yang memakai senjata hingga perang mulut di atas meja perund-ingan. Dari pertempuran di Surabaya hingga serangan umum di Yogyakarta.

Edisi kali ini tidak hanya akan membahas soal sejarah dalam negeri. Ada pula pembahasan men-genai tragedi bentrokan suporter di Heysel dan kisah hidup Belisarius, jenderal termahsyur Romawi Timur. Bosan dengan sejarah soal manusia dan peradaban di atas bumi? Tenang. Kami juga akan mengajak pembaca melongok sejenak ke luar bumi dan mengetahui bagaimana planet terluar di Tata Surya berhasil ditemukan.

Akhir kata, selamat membaca edisi kedua dari Jasmerah. Semoga bisa memuaskan rasa haus para pembaca sekalian akan bacaan sejarah yang berkualitas. Dan semoga kisah-kisah mengenai per-juangan mempertahankan kemerdekaan yang dimuat dalam edisi kali ini bisa menjadi sumber in-spirasi bagi kita semua. Merdeka!

(3)

BERITA

30

Sejarah Di Balik Nama Royal Baby

30 Pemerintah Belanda Memberikan Ganti

Rugi Kepada Janda Korban Westerling

KISAH

31 Tragedi Heysel: Sejarah Kelam dalam

Dunia Sepak Bola

44 EYD: Edjaan Pengalihan Sedjarah?

49 Kedaulatan Budaya Ala Bung Karno

DWIBULAN

46 7 Agustus 2008:

Perang di Ossetia Selatan Meletus

52 23 September 1846:

Penemuan Planet Neptunus

BIOGRAFI

35 Belisarius: Jendral Terbesar Romawi Timur

RESENSI

54 Cerita tentang Klangenan dan Bedil

LAIN-LAIN

55 Veni, Vidi....

56 Foto Galeri Kassian Cephas

TOPIK UTAMA

Revolusi Nasional Indonesia

04

Pertempuran Surabaya

DAFTAR ISI

07

Lidah Penyambung

Kemerdekaan

13

Serangan Umum 1 Maret

17

Konferensi Meja Bundar

DISCLAIMER

Jasmerah adalah majalah elektronik non-komersial

yang dikelola oleh komunitas pecinta sejarah dari

forum online Kaskus. Tujuan penerbitan Jasmerah

adalah untuk menambah informasi serta wawasan

sejarah kepada para pembacanya.

Jasmerah tidak memiliki ailiasi dan kepentingan

dengan partai politik, tokoh, lembaga, dan

organ-isasi masyarakat manapun. Hak cipta dari

mate-rial-material yang digunakan dalam Jasmerah ada

pada pemilik sahnya masing-masing.

(4)

JASMERAH

COVER STORY

By Shuma-Gorath

Pertempuran

Surabaya

Indonesia yang berwarna merah-putih harus dikibarkan di seluruh wilayah Indonesia. Perintah tersebut lantas diiku

-ti dengan kegiatan penurunan bendera Jepang dan pengiba

-ran bendera Indonesia secara

besar-besaran, tak

terkecua-li di Surabaya. Namun pada tanggal 18 September 1945, sejumlah orang Belanda yang sedang berada di Hotel Yam

-ato / Oranje, Surabaya, justru memilih untuk mengibarkan bendera Belanda yang ber

-warna merah-putih-biru di puncak atap hotel yang sama. Tindakan orang-orang Belan

-da tersebut akhirnya teren

-dus di hari berikutnya oleh para pemuda setempat yang sedang melakukan patroli. Mereka kemudian memasuki

hotel tersebut untuk

menun-tut penurunan bendera dan adu mulut pun terjadi dengan orang-orang Belanda yang dapatkan dukungan luas dari

rakyat setempat. Hasilnya,

Amerika Serikat (AS) setuju untuk memberikan bantuan

inansial kepada Belanda. In

-ggris juga setuju untuk men

-girimkan pasukan ke wilayah Indonesia.

Sementara itu di Indone

-sia sendiri, rakyat setempat masih dilanda euforia pasca proklamasi kemerdekaan. Pada tanggal 1 September 1945, pemerintah Indonesia menetapkan bahwa bendera

Jatuhnya bom atom di Hiroshima dan Nagasaki membuat Je-pang terpaksa mengakui kekalahan di hadapan pihak Sekutu pada akhir Perang Dunia II. Momen tersebut lantas dimanfaat-kan oleh kaum nasionalis Indonesia untuk memproklamasidimanfaat-kan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945. Namun nun jauh di luar sana, Belanda selaku negara penjajah Indonesia sebelum kedatangan Jepang ternyata masih enggan mele-paskan klaim kekuasaannya atas Indonesia. Surabaya lantas menjadi saksi bisu yang penuh darah ketika impian Belanda untuk melanjutkan penjajahannya bertabrakan dengan impian rakyat Indonesia untuk hidup merdeka.

Perjuangan Heroik yang Menginspirasi Peringatan “Hari Pahlawan”

Keinginan Belanda untuk

melanjutkan upayanya

men-guasai kembali wilayah Indo

-nesia menemui batu sand

-ungan besar. Negeri Kincir Angin tersebut mengalami penurunan kekuatan yang signiikan akibat Perang Dun

-ia II di daratan Eropa. Maka, Belanda pun meminta ban

-tuan dari negara-negara ses

-ama anggota Sekutu dengan mengesankan bahwa kelom

-pok nasionalis Indonesia aslinya hanyalah segerombo

(5)

sedang berada di dalam ho

-tel. Situasi semakin tegang, perdebatan akhirnya pecah menjadi aksi baku hantam dan saling tembak. Korban te

-was pun berjatuhan di kedua belah pihak. Di saat ketegan

-gan dan pertumpahan darah terjadi di dalam hotel, pemu

-da-pemuda Indonesia yang sedang berada di luar hotel

mencoba menaiki atap hotel

dengan memakai tangga. Ba

-gian biru dari bendera Belan

-da dirobek sehingga kini war

-na yang tersisa dari bendera tersebut adalah merah-putih. Memasuki awal Oktober 1945, Surabaya diwarnai oleh aksi-aksi penyerangan yang dilakukan oleh pasukan milisi Indonesia terhadap pasukan Jepang yang menolak menyer -ahkan persenjataan miliknya.

Tanggal 25 Oktober, pasukan Inggris yang dipimpin oleh Brigadir Jenderal A. W. S. Mal

-laby akhirnya tiba di Suraba

-ya untuk mengevakuasi para interniran ”tawanan perang), menduduki bangunan-ban

-gunan penting di Surabaya, dan melucuti persenjataan Jepang serta milisi Indonesia.

Untuk memuluskan upaya

pelucutan senjatanya, Inggris Hotel Yamato dan Peristiwa Perobekan bendera Belanda

lewat pesawat terbangnya

menjatuhkan selebaran-sele-baran berisi ancaman

hu-kuman tembak mati kepada orang-orang Indonesia yang masih memegang senjata. Ketika para pejuang Indone -sia menolak untuk menyerah-kan senjatanya, pertempuran

antara pasukan Inggris mela

-wan pasukan Indonesia pun tak terhindarkan. Pertempu -ran berjalan berat sebelah

karena 6.000 tentara Inggris harus melawan 20.000 anggo

-ta Ten-tara Keamanan Rakyat ”TKR) Indonesia yang baru dibentuk beserta 100.000 milisi pendukungnya. Sadar

bahwa mereka kalah jumlah

dalam pertempuran tersebut, Inggris pun meminta Sukarno dan Hatta datang ke Suraba

-ya untuk berunding. Perund

-ingan tersebut berjalan relatif lancar dan gencatan senjata berhasil dicapai pada tanggal 30 Oktober 1945.

Kondisi di Surabaya sendi -ri masih belum benar-benar

aman karena tidak semua anggota pasukan yang berti

-kai sudah mengetahui berita mengenai gencatan senjata yang baru dicapai. Saat Malla

-by sedang berkekeliling untuk menyampaikan berita menge

nai gencatan senjata kepa

-da anak-anak buahnya, mo

-bil yang ia tumpangi dicegat oleh beberapa milisi Indone

-sia. Percekcokan pun terjadi. Salah satu milisi Indonesia me

-nembak Mallaby yang sedang duduk di kursi belakang mo

-bilnya. Tentara Inggris yang se

-dang bersama Mallaby lantas membalasnya dengan melem

-parkan granat ke arah sang penembak. Namun naas, leda

-kan dari granat tersebut malah membakar bagian belakang dari mobil sehingga Mallaby tewas terpanggang di dalam -nya.

Berita kematian Mallaby langsung membuat pemer

-intah Inggris murka. Mayor Jenderal Robert Mansergh ditunjuk untuk memimpin

penyerbuan ke Surabaya. Bala

bantuan yang mencakup pu -luhan ribu tentara, pesawat

pembom, tank, dan kapal perang dikirim untuk men

-dukung penyerbuan yang di

-maksud. Tanggal 9 November 1945, Inggris sempat mengel -uarkan ultimatum terakhir

ke-pada para pejuang Surabaya

untuk menyerahkan persen-jataannya. Namun alih-alih

(6)

JASMERAH

dikomandoi Bung Tomo lewat siaran radio

memilih untuk berjuang hingga titik darah penghabisan.

Tanggal 10 November pagi, ketika batas wak

-tu menyerah yang ditetapkan oleh pihak Ing

-gris sudah lewat, Ing-gris pun memulai seran

-gan besar-besarannya ke kota Surabaya. Bom demi bom dijatuhkan oleh pesawat-pesawat Inggris di atas kota tersebut. Sementara dari laut, kapal-kapal perang Inggris melepas -kan temba-kannya secara bertubi-tubi.

Ge-dung-gedung di Surabaya mulai rontok satu demi satu dan reruntuhannya merenggut nyawa dari orang-orang yang sedang ada di bawahnya. Tak lama kemudian, pasukan In

-ggris yang bersenjata lengkap dan didukung oleh kendaraan tempur termutakhirnya mu -lai memasuki jalanan kota Surabaya.

Waktu terus berlalu dan pertempuran terus berjalan. Di atas kertas, pasukan Inggris nam

-paknya akan menang mudah karena mereka memang lebih unggul dalam hal kualitas per

-senjataan dan pengalaman tempur. Namun, hal tersebut nyatanya tetap tidak mengecut

-kan nyali dari para pejuang Indonesia yang

memilih untuk tetap melakukan perlawanan

mati-matian dengan persenjataan seadan

-ya. Suara ledakan bom dan letupan senjata api pecah di mana-mana. Mayat-mayat mu

-lai bergelimpangan. Surabaya luluh lantak dan dipenuhi puing-puing bangunan. Sesu

-dah melalui pertempuran sengit selama tiga minggu, Surabaya akhirnya jatuh ke tangan pihak Inggris.

Pertempuran Surabaya mengakibatkan Indo

-nesia harus kehilangan 16.000 pejuangnya. Sementara di pihak Inggris, mereka hanya perlu menanggung korban tewas sebanyak 2.000 jiwa. Pertempuran tersebut juga men

-gakibatkan 200.000 penduduk Surabaya ter

-paksa mengungsi keluar kota. Walaupun In

-donesia harus menanggung kerugian yang sama sekali tidak ringan, pertempuran di Surabaya juga sukses membuka mata dunia dan menghapus pandangan yang mengang

-gap bahwa kelompok nasionalis Indonesia tidak memiliki dukungan luas dari rakyat se -tempat. Buntutnya, pasca pertempuran ini

In-ggris enggan melibatkan diri lebih jauh dalam konlik pasca proklamasi kemerdekaan Indo

(7)

COVER STORY

By atticus.finch

Sun Tzu dalam bukunya “The Art of War” yang termashyur itu pernah menulis, “seni tertinggi dalam peperangan adalah mengalahkan musuh tanpa pertempuran”. Da-lam sejarah kemerdekaan bangsa Indonesia, kita mengenal banyak pahlawan yang berjuang di medan perang, seperti Pangeran Diponogero, Cut Nyak Dien, Laksmana Malahayati hingga A.H. Nasution, Soedirman dan Soeharto. Akan tetapi, perjuangan bangsa Indonesia dalam merebut maupun mempertahankan kemerdekaan dari neg-ara asing tidak hanya berlangsung di medan peperangan saja. Kisah perjuangan pu-tra-putri bangsa Indonesia juga berlangsung di meja-meja diplomasi, dimana para diplomat dan pemimpin bangsa memperjuangkan hak kedaulatan negara Indonesia. Dalam “edisi” Revolusi Nasional Indonesia, yang berlangsung antara tahun 1945 hing-ga tahun 1949, ada banyak diplomat Indonesia yang memperjuangkan kemerdekaan Indonesia di dalam maupun luar negeri, seperti pada Perjanjian Roem-Roeijen, Konfe-rensi Meja Bundar, Perundingan Linggarjati, Perjanjian Renville maupun diplomasi-di-plomasi lain dengan berbagai negara. Pada kesempatan ini, marilah kita mengenal beberapa tokoh yang menjadi “lidah” Indonesia di kancah perundingan internasional.

(8)

8

JASMERAH

Sutan Syahrir, sang politikus,

pahlawan nasional Indonesia dan Perdana Menteri perta

-ma Indonesia. Syahrir lahir di kota Padang Panjang, Suma

-tera Barat pada tahun 1909. Ayahnya adalah Kepala Jak

-sa dan Penasihat Sultan Deli. Dengan kedudukan ayahnya yang merupakan pejabat ting

-gi di daerahnya, Syahrir bisa memperoleh pendidikan yang baik. Ia bersekolah di ELS Medan, MULO Medan dan AMS Bandung. Setelah lulus dari AMS, Syahrir melanjut

-kan pendidi-kannya ke sekolah hukum di Leiden. Setibanya di tanah air pada tahun 1931,

karier politik Syahrir pun

dimulai. Syahrir merupakan anggota dari Jong Indonesie dan pada tahun 1932, Syahrir bergabung dengan PNI baru yang didirikannya bersama Mohammad Hatta.

Karena aktivitas politiknya, Syahrir pun tidak asing den

-gan penjara dan pengasin-gan.

Pertama kali masuk penjara,

Syahrir dijebloskan di Penjara

sepakat untuk membentuk

Re-publik Indonesia Serikat ”RIS), lalu memasukkannya sebagai bagian dari Persemakmuran Belanda.

Hasil dari kesepakatan ini mendapatkan reaksi negat

-if dari masyarakat Indonesia secara umum, dan membuat Syahrir harus turun dari ja

-batannya, lalu digantikan

oleh rekan separtainya, Amir

Syarifuddin. Turun dari kursi Perdana Menteri tidak mem

-buat Syahrir berhenti dalam melakukan diplomasi di luar negeri.

Pada tanggal 14 Agustus 1947, Sutan Syahrir sempat berund

-ing langsung dengan Dewan Keamanan PBB. Hal ini menja

-di salah satu langkah penting bagi negara Indonesia untuk mendapat perhatian interna

-sional mengenai kedaulatan Indonesia yang masih diusik oleh Belanda. Keesokan harin

-ya, The New York Herald Tri

-bune menulis ... one of the most moving statements heard here at the Lake Success (tempat

penyelenggaraan sidang De

-wan Keamanan PBB)... . Dalam kelanjutannya, pidato yang diberikan Syahrir tersebut menuai hasil yang gemilang. PBB mulai mengutus delegasi - delegasinya untuk memban

-tu permasalahan yang ada di Indonesia. Permasalahan yang sebelumnya dicap sebagai per

-masalahan dalam negeri Be

-landa akhirnya mendapat per -hatian internasional.

Cipinang, sebelum akhirnya dibuang ke Digul ”1935) lalu dip

-indahkan ke Banda

Neira (1936-1942)

bersama dengan Mohammad Hatta. Setelah keluar dari Banda Neira, Syahrir bersama Mohammad Hatta kembali dias

-ingkan di Sukabumi. Tahun 1942, ketika Je

-pang memasuki Indo -nesia, Syahrir menolak

bekerja sama dengan Jepang. Syahrir malah

membentuk kelom-pok oposisi.

Seman-gat anti-Jepang yang dimiliki Syahrir inilah yang membuat Sukar -no menunjuk Syahrir

menjadi Perdana Menteri pertamanya.

Jabatannya sebagai Perdana Menteri membuat Syahrir menjadi tokoh penting dalam setiap perundingan antara Belanda dengan RI. Lewat jabatannya, Syahrir menjadi ketua perwakilan Indonesia dalam perjanjian dan pe

-rundingan antara Indonesia dan Belanda. Salah satunya yaitu Perjanjian Linggarjati yang diratiikasi pada Maret 1947. Dalam perundingan itu Belanda dituntut untuk men

-gakui secara de facto wilayah

RI yaitu Jawa, Sumatera dan Madura, dan harus angkat kaki dari Indonesia paling lambat tanggal 1 Januari 1949,

Sutan

Syahrir

(9)

L.N Palar adalah mantan Duta Besar Indonesia dan juga dip

-lomat ulung yang menjadi perwakilan Indonesia di PBB. Lambertus Nicodemus Palar lahir di Tomohon, Sulawesi Utara pada tahun 1900. Pen

-didikannya dia dapatkan di HIS dan dilanjutkannya ke MULO Tondano. Ketika me

-masuki AMS, Palar mengikuti orang tuanya yang berprofesi sebagai guru untuk bertugas ke Yogyakarta. Ketika berada di Yogyakarta, Palar berke

-nalan dengan tokoh nasion

-al Sam Ratulangi yang juga orang Minahasa. Dari Yogya -karta, Palar melanjutkan

stu-di ke Bandung. Di sana Palar berkuliah di Technische Hoo

-geschool te Bandoeng atau THS ”yang sekarang menjadi

ITB). Di sini Palar berkenalan

dengan Sukarno dan mulai terjun dalam dunia politik. Selepas THS, Palar kembali

untuk bergabung dengan del

-egasi Indonesia dalam rangka mengikuti sidang Dewan Kea

-manan PBB di Lake Success, Amerika Serikat. Palar yang jago bersilat lidah membabat

habis lawannya yaitu Eelco

van Kelfens, pimpinan dele

-gasi Belanda di PBB. Dari sini,

nama Palar mulai terkenal

di kancah internasional dan khususnya Amerika. George C. Marshall yang merupakan opsir bintang lima di kesatuan Angkatan Darat Amerika Seri

-kat pun ikut kagum terhadap kemampuan Palar. Mereka berdua pun berteman akrab. Ketika Belanda melancarkan agresi militer keduanya, Palar bersama-sama dengan Dr. Soedarsono dan A.A. Maramis mendapat mandat dari Wakil Presiden Mohammad Hatta dan Menlu Agus Salim untuk mendirikan pemerintahan dalam pelarian ”government in exile) yang akan menjadi rencana cadangan apabila us

-aha Syarifuddin Prawiranega

-ra dalam mendirikan PDRI di Bukittinggi tidak berhasil. Us

-aha Palar menegakkan kedau

-latan Indonesia dalam kancah

internasional akhirnya

mem-buahkan hasil. Pada tahun 1950 Republik Indonesia se

-cara resmi diakui dan diterima menjadi anggota ke-60 PBB. Hal ini membuktikan penga

-kuan dunia internasional atas kemerdekaan Indonesia.

L N

Palar

Saya sangat memuji kepemimpinan Palar tidak hanya karena sikap dan pembawaan kepemimpinannya, teta-pi juga sebagai teman yang dapat menaungi. - Sudarpo Sastrosatomo

di Sekolah Tinggi Hu

-kum Jakarta ”cikal bakal fakultas Hukum UI) dan bergabung dalam Jong Minahasa. Belum puas dengan pendidikan yang dia miliki, Palar melanjutkan studi di negeri Belanda, tepat

-nya di Universitas Am

-sterdam.

Uniknya ketika hid

-up di Belanda, Palar

sempat terjun ke

poli-tik Belanda, Palar bergabung dengan

SDAP (Partai Buruh

Sosial-Demokrat), dan ketika Nazi menduduki Belanda, Palar dan is

-trinya yang merupakan warga negara Belanda turut serta dalam ger -akan bawah tanah

un-tuk menentang NAZI. Setelah Perang Dunia II usai, Palar dipilih se

-bagai anggota Majelis Rendah Belanda. Sementara itu, kemerdekaan yang sudah dicapai Indonesia dengan su -sah payah ternyata masih

ter-us diter-usik Belanda. Palar yang tidak senang dengan kondisi ini lantas mengajukan surat pengunduran diri dari partai dan parlemen dan di kemu

(10)

JASMERAH

Haji Agus Salim, adalah seorang

diplomat ulung yang mam -pu membuat lawan

bicaran-ya mati kutu. Ngo Dinh Diem, presiden Republik Vietnam yang menantangnya berdebat menggunakan bahasa Prancis sampai terdiam dan tak bisa lagi membalas. Sutan Syahrir dan Musso pun habis ia kerjai .

Tak heran, Sukarno menjuluki

Menteri Luar Negeri ke-3 re

-publik Indonesia ini the grand old man . Agus Salim memiliki nama asli Mashudul Haq, yang berarti pembela kebenaran . Ia lahir di Kota Gadang, Sumatera Utara pada tahun 1884. Agus Salim terlahir dari keluarga pe

-jabat yang mapan, sehingga ia bisa bersekolah di sekolah khu

-sus anak-anak Eropa. Pendi

-dikan awalnya ditempuh di ELS lalu dilanjutkan ke HBS Batavia. Prestasi akademik Agus Salim memang memukau. Ketika lu

-lus dari HBS, Agus Salim dino

-batkan menjadi lulusan terbaik HBS dari tiga kota besar di Hin

-dia Belanda, yaitu Surabaya, Semarang dan Batavia. Karir

sangat krusial. Pada akhir Ma

-ret 1947, Agus Salim berada di New Delhi, India. Di sana, Agus Salim mempunyai misi untuk menjalin hubungan dan berdialog dengan pemi

-mpin India dari kedua be

-lah pihak seperti, Jawaharlal Nehru dari pihak INC mau

-pun Muhammad Ali Jinnah dari All-India Moslem League. Selepas dari India, Agus Salim

melanjutkan perjalanan ke

Mesir, dimana ia berusa

-ha untuk meyakinkan Mesir agar memberikan dukungan terhadap kemerdekaan In

-donesia. Dengan tanda tan

-gan dari Nokrasi Pasya, Per

-dana Menteri Mesir dan Agus Salim sebagai wakil Indo -nesia, terjalinlah perjanjian

persahabatan antara kedua negara.

Belum puas meraih dukun

-gan dari kedua negara itu, Agus Salim pun melanjut -kannya ke wilayah-wilayah

di Timur Tengah, dan dalam waktu singkat Liga Arab yang dimotori Saudi Arabia, Leb

-anon, Suriah, Yordania, dan Yaman sepakat mendukung berdirinya negara Republik Indonesia. Begitu besar jasa Agus Salim bagi bangsa yang baru berdiri ini, sehingga tanpa keahlian diplomasin

-ya, posisi Indonesia dalam perundingan akan semakin terus melemah dan mudah ditekan oleh Belanda. Akan tetapi, berkat dukungan - dukungan yang digalang oleh Agus Salim, Indonesia bisa menaikkan derajatnya seh

-ingga bisa berbicara lebih di perundingan internasional. Apabila dilihat dari kepriba

-dian dan kemampuannya da

-lam berdiplomasi, tak heran bila Agus Salim dijuluki sang diplomat ulung , beliau mam -pu membuat lawannya tak berkutik.

Leiden is Lijden - memimpin itu men-derita - Agus salim mengutip Kas-man Singodimedjo

H. Agus

Salim

politik Agus Salim dim -ulai ketika beliau

ber-gabung dalam Sarekat Islam ”SI), dimana beli

-au berjasa besar dalam membersihkan SI dari pengaruh komunis atau biasa disebut SI Merah pimpinan Semaoen dan Musso. Setelah HOS Tjokroaminoto mening

-gal, Agus Salim naik ke

tampuk kepemimpinan

SI atau yang berganti nama menjadi PSII ”Par

-tai Sarekat Islam Indo -nesia). Selain berpolitik,

Agus Salim juga aktif dalam bidang jurnalis

-tik dan literatur. Agus Salim yang menguasai

7 bahasa membuatnya

tidak kesulitan ketika

menerjemahkan

be-berapa karya dari luar negeri

seperti karya Shakespeare

yang berjudul The Taming of the Shrew atau cerita anak-anak karya Rudyard Kipling,

The Jungle Book.

Sebelum Indonesia merdeka, Agus Salim adalah salah seo

-rang dari panitia 9 BPUPKI, yang beranggotakan Sukar

-no, Soebardjo, Kahar Muzak

-kir, A.A. Maramis, Abikoesno Tjokrosoejoso, Mohammad Hatta, Wahid Hasyim, Mo

-hammad Yamin dan Agus Salim sendiri. Hasil dari pe

-rundingan Panitia 9 akhirnya menghasilkan Piagam Jakarta, dasar negara pertama untuk Indonesia, atau yang akhirnya kita kenal sebagai Pancasila. Setelah Indonesia merdeka, peran Salim di pemerintahan

bertambah besar tiap tahun.

Dia menjabat sebagai Menteri Luar Negeri Indonesia.

Peran Agus Salim dalam me

-negakkan kedaulatan Indo

(11)

Nama Mohammad mungkin paling dikenali dari buku-buku sejarah sekolah yang membahas mengenai per

-annya dalam Perjanjian Ro -em-Roeijen (Royen). Roem

yang dikenal pihak delegasi Belanda sebagai orang yang cerewet dan menjengkelkan ini adalah salah satu diplo

-mat kenamaan yang berjuang untuk menegakkan kedau

-latan Indonesia. Dia lahir di desa Kelwongan, Temanggu

-ng, Jawa Tengah pada tahun 1908. Ia akhirnya pindah ke Pekalongan, Jawa Tengah ke

-tika menginjak usia remaja.

Roem pertama kali terjun ke

dunia organisasi politik keti

-ka masih sangat belia. Pada usianya yang baru 16 tahun, Roem bergabung dengan or

-ganisasi Jong Java, dan Jong Islamieten Bond setahun setelahnya.Dari aktivitas-ak

-tivitas organisasi inilah yang membawa Roem mengenal berbagai tokoh nasional Indo

-nesia seperti Haji Agus Salim dan Kasman Singodimejo.

Setelah 3 tahun berada dalam penjajahan Jepang, Indonesia

akhirnya memproklamasikan

kemerdekaannya pada tang

-gal 17 Agustus 1945. Namun

bukan berarti peran Roem

sudah selesai. Dalam Komite Nasional Indonesia Pusat atau KNIP, Roem menjadi per

-wakilan dari kalangan Islam. Selain sebagai anggota da

-lam KNIP, Roem pun diangkat menjadi Menteri Dalam Neg

-eri pada kabinet Syahrir III. Pada awal masa jabatan se

-bagai Mendagri, Roem men

-jadi delegasi Indonesia dalam Perjanjian Linggarjati yang dipimpin Sutan Syahrir. Hasil perundingan ini tidak populer di mata masyarakat. Beber

-apa partai seperti Masyumi, PNI Partai Rakyat Indonesia dan Partai Rakyat Jelata secara vokal menolak hasil perund

-ingan ini, karena mereka be

-ranggapan hasil perundingan

ini membuktikan lemahnya

pemerintah Indonesia dalam mempertahankan kedaula

-tannya. Masalah baru muncul karena perbedaan penafsiran Belanda dan Indonesia dalam menjalani Perjanjian Linggar

-jati. Kabinet Syahrir III pun jatuh dari pemerintahan dan digantikan oleh Kabinet Amir

“Ia adalah seorang pemimpin gener-asi muda Masyumi. Orang yang baik hati dan toleran, bahkan terhadap musuh” - Pendapat John Coast men-genai Mohammad Roem

Mohammad

Roem

Kedekatan antara Haji Agus Salim dan Roem pulalah yang membawa

Roem untuk ikut serta

dalam Partai Sarekat Is

-lam Indonesia.

Ketika Jepang datang dan menggantikan posi

-si Belanda sebagai pen

-jajah ibu pertiwi pada

tahun 1942, semua

or-ganisasi pergerakan na

-sional dilarang berdiri dan dibubarkan, seh

-ingga pada masa-masa ini Roem menghenti

-kan aktivitas politik dan memfokuskan diri da -lam pekerjaannya

se-bagai pengacara. Ketika Jepang mulai kedodor

-an menghadapi gempu

-ran Sekutu, Jepang akh -irnya berusaha menarik

simpati rakyat Indone

-sia untuk membantu Jepang berperang. Jepang juga mulai membentuk organisasi - or

-ganisasi masyarakat. Roem yang awalnya memilih fokus

bullah yang berada di bawah Masyumi.

(12)

JASMERAH

Syarifudin I selepas kegaga

-lan di Perjanjian Linggarjati dan Agresi Militer Belanda I. Pada akhir tahun 1947, atas prakarsa KTN ”Komisi Tiga Negara), dilaksanakan kemba

-li sebuah perundingan di atas geladak kapal perang Ameri

-ka Seri-kat, Renville. Meskipun dalam perundingan ini Roem hanya berperan sebagai ang

-gota, peran Roem di perund

-ingan - perund-ingan selan -jutnya akan semakin besar. Setahun semenjak

Perjanji-an Renville, pada bulPerjanji-an De

-sember tahun 1948, Belanda kembali melancarkan agresi militernya ke Indonesia, dan kali ini Indonesia membalas. Serangan Umum 1 Maret pun diluncurkan. Yogyakarta sem

-pat dikuasai oleh Indonesia selama 6 jam. Hal ini, tidak hanya membangkitkan se

-mangat rakyat dan pejuang Indonesia, tapi juga membuka mata dunia, bahwa Indonesia mampu memperjuangkan

tanah airnya.

Di tahun 1949, Perundingan Roem-Roeijen dilaksanakan, dan pada kesempatan kali ini, Indonesia memiliki nilai tawar lebih baik karena kesadaran internasional mengenai per

-masalahan Indonesia sudah cukup tinggi. Perjanjian ini juga menjadi titik puncak karir Mohammad Roem di mana pada kesempatan ini Roem diangkat menjadi ketua dele

-gasi Indonesia. Ada beberapa

Indonesia sebagai negara merdeka. Pada tanggal 27 Desember 1949 dilaksanakan penyerahan kedaulatan Indo

-nesia dari Belanda ke Indone -sia.

Selain keempat tokoh

nasion-al tadi, periode Revolusi Nasi

-onal Indonesia mencatat ban

-yak nama lain yang menjadi perwakilan pemerintah Indo

-nesia pada perundingan- pe

-rundingan baik yang berskala

internasional maupun

nasion-al seperti Abdurrahman Bas

-wedan, Mohammad Yamin, Ali Sastroamidjojo, A.A. Mara

-mis maupun Soedarpo Sas

-trosatomo. Jasa-jasa mereka dalam menegakkan kedaula

-tan Indonesia pun tidak boleh dipandang sebelah mata dan dilupakan, karena tanpa mer

-eka, kemerdekaan Indonesia

pastinya akan semakin sulit

diraih dan bahkan tidak terca -pai.

hasil positif yang terca -pai setelah Perjanjian Ro-em-Roeijen, seperti Sukarno

dan Hatta yang dikemba

-likan dari pengasingan dan pengembalian Yogyakarta ke pemerintahan Indonesia. Kekuasaan pemerintahan yang ketika itu dipegang oleh Sjarifuddin Prawiranegara pun dikembalikan ke tangan

Sukarno.

Pada akhir tahun 1949, menindak lanjuti hasil Pe

-rundingan Roem-Roeijen, Konferensi Meja Bundar pun dilaksanakan di Den Haag Belanda, dengan Moham

-mad Hatta sebagai Ketua Delegasi Indonesia dan Van Maarseven sebagai Ketua Delegasi Belanda. Konferen

-si yang memakan waktu se

-lama lebih dari 2 bulan ini ini akhirnya selesai pada tang

-gal 2 November 1949. Be

-landa mengakui kedaulatan

(13)

COVER STORY

By atticus.finch

Selama puluhan tahun, masyarakat Indonesia mengenal tanggal 1 Maret sebagai tanggal dimana pejuang Indonesia merebut kembali Yogyakarta, yang saat itu berfungsi se-bagai ibukota negara Indonesia dari Belanda. Rezim Orde Baru menekankan pentingnya pendudukan selama 6 jam ke Yogyakarta sebagai tonggak penting dalam mempertah-ankan kedaulatan Indonesia dengan Suharto sebagai tokoh sentral yang merancang dan memimpin penyerangan ini. Akan tetapi setelah Orde Baru tumbang dan kehil-angan kekuasaan, muncullah saksi-saksi hidup yang mengungkapkan versi tersendiri mengenai Seran-gan Umum 1 Maret. Apa yang sebenarnya terjadi ?

“Hampir malam di Yogya ketika keretaku tiba.

Remang-remang cuaca, terkejut aku tiba-tiba.

Dua mata memandang, Seakan-akan dia berkata.

Lindungi aku, pahlawan, dari pada sang angkara murka.”

Ismail Marzuki “Sepasang Mata Bola” - 1946

serangan

umum

1 maret

dan Kontroversinya

Serangan Umum 1 Maret 1949

Lepas 2 tahun semenjak

Be-landa melancarkan agresi mi

-liternya yang pertama pada tahun 1946, pada bulan De

-sember tahun 1948, Belan

-da pun kembali ke Indone

-sia, melakukan agresi militer keduanya. Aksi ini merupa

-kan buntut dari ketidaksepa -haman antara pemerintah

Belanda dan pemerintah In

-donesia terhadap perjanjian Linggarjati. Berbeda dengan agresi militer yang pertama, di agresi militer yang kedua ini, Belanda langsung menyerang Yogyakarta yang saat itu ber

-fungsi sebagai ibu kota Indo -nesia. Pucuk pemerintahan

Indonesia, Sukarno- Hatta dan Sutan Syahrir ditangkap dan diasingkan oleh Belanda. Kosongnya pemerintahan In

-donesia menyebabkan man

(14)

JASMERAH

kepada Syafruddin Praw

-iranegara di Bukittinggi, den

-gan rencana cadan-gan yaitu government in exile, atau

pe-merintahan dalam pengasin

-gan di India den-gan pimpinan Lambertus Palar, Dr Soedar

-sono dan A.A Maramis.

Berbeda dengan pemimpin politik Indonesia, yang ditang

-kap dan diasingkan oleh Be

-landa, Jendral Sudirman yang

merupakan salah satu

sasa-ran utama Belanda masih ter

-us bergerilya di hutan-hutan di pedalaman Jawa. Jendral Sudirman yang mendengar mengenai propaganda Belan

-da di radio pun mengeluarkan instruksi untuk dilakukannya serangan balik terhadap Be

-landa. Setelah melalui berb

-agai perundingan, maka dipu

-tuskan bahwa Yogyakarta lah yang akan menjadi sasaran utama penyerangan. Pagi hari, tanggal 1 Maret, seran

-gan secara besar-besaran dilakukan secara serentak di seluruh daerah Divisi III/GM III dengan fokus utama kota Yo

-gyakarta. Pukul 12 siang, ten

-tara Indonesia diperintahkan mundur, karena ada konvoi tank Belanda yang berangkat dari Magelang dengan tujuan ke Yogyakarta. Dengan mun

-durnya tentara Indonesia, be

-rakhir pula pendudukan 6 jam mereka di Yogyakarta. Akan tetapi, euforia penyerangan ini tidak berhenti sampai di situ saja. A.A Maramis yang

menjadi perwakilan negara di New Delhi, India menggam

-barkan kegembiraan wakil-wakil Indonesia lainnya ketika mendengar siaran radio yang memberitakan mengenai serangan besar-besaran TNI terhadap Belanda.

Serangan Umum 1 Maret : Siapa Arsiteknya?

Hingga saat ini, tidak ada ke

-pastian mengenai siapakah perancang Serangan Umum 1 Maret yang sebenarnya, me

-nimbulkan berbagai versi dan interpretasi. Ada 3 versi yang akan dibahas di artikel ini.

Versi yang pertama adalah

dari Suharto dalam buku bi

-ograinya, Soeharto: Pikiran, Ucapan dan Tindakan Saya.

Berikut kutipannya.

“Persis pada waktu saya menye-tel radio memantau siaran luar negeri bersama-sama dengan Purwadi, perwira perhubungan yang sekarang sudah tiada, terdengar siaran luar negeri mengenai perdebatan di PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa). Belanda mengatakan bahwa tindakan polisionilnya, be-gitulah sebutan mereka, tel-ah berhasil. Yogyakarta teltel-ah diduduki, pemerintahan Belan-da berjalan lancar, TNI suBelan-dah tidak ada, ekstremis sudah di-luar kota, katanya. Hati saya melawan, mendengar siaran itu. Sudah empat kali kita men-gadakan serangan, masih juga

mereka lantang mengatakan begitu.

“Seketika saya berpikir, ‘Bah-an apa y‘Bah-ang ak‘Bah-an digunak‘Bah-an (Lambertus Nicodemus) Palar, wakil RI di PBB untuk menjawab pernyataan pihak Belanda itu?’ Maka muncul keputusan dalam pikiran saya; kita harus melaku-kan serangan pada siang hari, supaya bisa menunjukkan ke-pada dunia kebohongan si Be-landa itu.”

“Karena sulit menghubun-gi Panglima Besar Sudirman, yang tempat bergerilyanya ti-dak diketahui dengan jelas, maka sebagai komandan Weh-rkreise (Lingkar Pertahanan) yang memiliki wewenang untuk melakukan prakarsa, ...saya putuskan, pada pertengahan Februari mengadakan seran-gan pendahuluan terhadap pos-pos Belanda di luar kota, untuk mengelabui perhatian tentara Belanda, seolah-olah kita tidak akan menyerang kota. Dengan begitu, kita buat mereka lengah.”

(15)

Versi yang kedua men-yatakan bahwa Sultan

Hamengkubuwono IX mer

-upakan pemrakarsa dari Serangan Umum 1 Maret

tersebut. Pernyataan

men-genai Sultan Hamengkubu

-wono IX sebagai pemrakar

-sa didukung oleh sejarawan Anhar Gonggong. Beliau

lebih mempercayai bahwa

initiatiefnemer Serangan Umum 1 Maret adalah Sul

-tan Hamengkubuwono IX,

bukan Suharto. Selain Anhar

Gonggong, P.J Suwarno juga

menjelaskan setelah Sukarno

dan Moh. Hatta yang berlaku sebagai presiden dan wakil presiden diasingkan, kondi

-si Yogyakarta sangat lemah dikarenakan para pegawai pe

-merintahan patah semangat. Pada awal tahun 1949, Sultan Hamengkubuwono IX, melalui siaran radio luar negeri seper

-ti BBC, Voice of America dan radio dari Australia menden

-gar bahwa pada awal Maret akan diadakan sidang Dewan Keamanan PBB yang akan

membicarakan

permasalah-an mengenai Indonesia. Sul

-tan pun kemudian menyurati Jendral Sudirman. Dalam su -rat nya tersebut, beliau

me-minta Jendral Sudirman untuk melakukan serangan umum ke Yogyakarta.

Sugeng, selaku Gubernur Militer daerah Yogyakarta, Kedu, Banyumas, Pekalongan dan Semarang bagian barat. Pernyataan ini diperoleh dari catatan harian Kolonel Simatupang. Beliau menya

-takan bahwa ketika Kolonel Bambang Sugeng yang se

-dang mengunjungi daerah Yogyakarta dan bermalam di Banaran, mengutarakan iden

-ya untuk merebut Yog-yakarta dengan senjata.

Pernyataan ini didukung oleh keterangan yang diberikan oleh Vence Sumual dalam biograinya. Beliau menya

-takan bahwa Gubernur Mi

-liter Daerah III, Kolonel Bam

-bang Sugeng, mengeluarkan

instruksi rahasia untuk Letkol

Suharto, komandan WK-III un

-tuk melakukan serangan ke Yogyakarta, sedangkan WK-I dan II diinstruksikan untuk

memberikan bantuan

pasu-kan kedalam komando Letkol

Suharto.

Untuk menindaklanjuti in

-struksi dari Kolonel Bambang Sugeng, diadakanlah per -temuan antara Vence Sumual,

Suharto dan Sudarto. Per

-temuan itu dilakukan untuk

Permintaan Sultan ini pun

disetujui Jendral Sudirman.

Ia pun meminta Sultan untuk

berhubungan langsung den

-gan komandan yang bersang

-kutan pada waktu itu yaitu

Letkol Suharto. Untuk

menin-daklanjuti rencana ini, diatur -lah pertemuan antara Suharto

dan Sultan. Pertemuan per

-tama dilaksanakan di rumah G.B.P.H Prabuningrat, kakak dari Sultan Hamengkubuwo

-no IX. Dalam pertemuan itu, Sultan menghimbau Suharto

untuk menyiapkan sebuah

serangan dalam kurun waktu 2 minggu.

Menurut buku biograi pribadi Sultan, Tahta Untuk Rakyat , pada awal mulanya serangan direncanakan pada tanggal 28 Februari, namun karena ada kebocoran informasi, serangan pun diundur men

-jadi tanggal 1 Maret. Thomas Kingston Critchley yang men

-jadi perwakilan Australia pada Good Oice Committe ”GOC) PBB mengatakan, Saya men

-duga bahwa Sultan, yang ber

-hubungan erat dengan para gerilyawan, ikut terlibat dalam semua serangan ini.

Sedangkan versi yang ketiga

menyatakan bahwa

peran-cang Serangan Umum 1 Ma

-ret adalah Kolonel Bambang

Sri Sultan Hamengku B

uw

(16)

JASMERAH

membicarakan penyerangan

lebih matang dan lebih men

-detail. Ketiga versi diatas ter

-us menjadi polemik. Manakah yang merupakan kebenaran di balik Serangan Umum 1 Maret? Apakah Jendral Suhar

-to sebagai komandan WK-III? Ataukah Sultan Hamengkubu

-wono IX yang merupakan Sul

-tan Yogyakarta? Ataukah Kol

-onel Bambang Sugeng yang merupakan Gubernur Militer Daerah III?. Sudah banyak ahli maupun saksi sejarah yang mengungkapkan pandan

-gannya masing-masing, akan

tetapi belum menemui titik

terang karena tidak pernah adanya pertemuan secara re

-smi antara ketiga pihak untuk

membahas permasalahan ini.

Serangan Umum 1 Maret:

Signiikan atau tidak?

A.H Nasution dalam bukunya Memenuhi Panggilan Tugas menulis:

pa kalangan yang menyang

-sikan apabila Serangan Umum 1 Maret memiliki nilai politis yang tinggi. Hal itu diakibatkan karena Agresi Militer Belanda II sejak awal sudah ditentang oleh kalangan internasional, bahkan dari rakyat Belanda sendiri. Rakyat Belanda yang baru keluar dari Perang Dunia II jenuh dalam kondisi perang yang menghabiskan banyak dana dan mengorbankan ban -yak putra - putri tanah airnya.

PBB juga menekan Belanda untuk menghentikan aksinya dan meninggalkan Indonesia. Terlepas dari berbagai inter

-pretasi dan kontroversi yang menyelimutinya, tidak bisa kita pungkiri bahwa Serangan Umum 1 Maret adalah satu kesatuan dari pertempuran bangsa Indonesia lainnya sep

-erti Palagan Ambarawa, Med

-an Area, B-andung Laut-an Api maupun Perang Puputan Mar

-garana Bali, dalam menegak

-kan kedaulatan bangsa. “…enam jam di Yogya – yang

setelah Orde Baru berdiri selalu diperingati secara besar-besa-ran. Dan aksi ini adalah da-lam rangka tahap taktis-ofensif yang sedang dilancarkan oleh Panglima B. Sugeng di seluruh wilayahnya, terhadap kota-ko-ta kabupaten dan keresidenan, terutama di daerah Banyumas, Kedu, Semarang dan Yogya. Pada waktu yang agak bersa-maan juga Divisi I memulai aksi yang demikian di Jawa Timur, menyusul Divisi II (Jawa Tengah bagian timur), kemudian Divisi IV (Jawa Barat).”

Pernyataan ini didukung oleh Romo Mangunwijaya dan be -berapa sejarawan lainnya.

Mereka menganggap bahwa

sebetulnya aksi militer itu

ti-dak memiliki dampak kualitatif yang signiikan, karena hanya dapat menguasai Yogyakarta

selama 6 jam saja. Akan tetapi

apabila dilihat dari sisi politis, Serangan Umum 1 Maret san

-gat strategis. Ada juga bebera

(17)

COVER STORY

By atticus.finch

Konferensi Meja Bundar

Tanggal 27 Desember 1949 di

Ista-na De Dam, Amsterdam, Ratu

Juli-anna yang baru berkuasa selama

satu tahun, menggantikan takhta

Ibunya, Ratu Wilhelmina,

mem-berikan pidato “Niet langer staan

wij gedeeltelijk tegenover elkander,

wij zijn nu naast elkaar gaan staan ...

onmeetbaar groot is de voldoening

van een volk dat zijn vrijheid

verw-erkelijkt ziet.” yang kira-kira

berar-ti: “Kita tidak lagi

berhadap-ha-dapan, kita sekarang sama-sama

berdiri berdampingan ... adalah

kepuasan yang tak terperikan

bagi sebuah bangsa ketika melihat

bahwa kemerdekaannya sekarang

terwujud.”

Pidato “perpisahan” tersebut

ada-lah buntut dari Konferensi Meja

Bundar yang dilaksanakan

sebu-lan sebelumnya.

Menuju Konferensi Meja Bundar

Aksi Polisionil atau Agresi Militer Belanda II mendapatkan kecaman oleh berbagai pihak, baik dari negara - negara anggota PBB hing

-ga rakyat Belanda sendiri. Dewan keaman

-an PBB y-ang menerima informasi menge

-nai serangan Belanda terhadap Indonesia, langsung bergerak cepat. Setelah serang

-kaian sidang, pada tanggal 24 Januari 1949 DK PBB mengeluarkan beberapa resolusi untuk permasalahan Indonesia dan Belan

-da, yang isinya seperti untuk menghentikan permusuhan dan pengembalian pemimpin RI yang diasingkan oleh Belanda.

Dalam tekanan, Belanda pun menjajaki ke

-mungkinan untuk melakukan sebuah konfe

-rensi yang membahas mengenai penyerah

-an kedaulat-an Indonesia. T-anggal awal y-ang ditetapkan untuk melaksanakan KMB adalah tanggal 12 Maret 1949, namun Sukarno me

-nolak untuk melakukan perundingan dalam

(18)

18

JASMERAH

bentuk apapun dengan Be

-landa apabila ia masih bersta

-tus sebagai tahanan. Dengan adanya penolakan dari Sukar

-no dan tarik ulur dari pihak Belanda, rencana awal untuk menyelanggarakan Konferen

-si Meja Bundar pada tanggal 12 Maret pun kandas. Beber

-apa perundingan lanjutan seperti yang terjadi di Hotel Des Indes Jakarta pun tidak membawa angin segar karena perundingan berjalan lambat dan tidak ada kesepakatan yang bisa dicapai oleh kedua negara.

Pada akhir bulan April, Moh. Hatta yang masih berstatus diasingkan datang ke Jakarta

untuk melaksanakan sebuah

perundingan yang bersifat tidak resmi dan tertutup an

-tara Belanda dan Indonesia yang disaksikan oleh Mer -le Cochran, perwakilan PBB.

Meskipun hasil perundingan tersebut tidak dipublikasikan, Moh. Hatta menjelaskan bah

-wa sudah terlihat ada titik cer

-ah untuk mengakhiri konlik berkepanjangan dari kedua negara.

Perjanjian Roem-Roeijen yang bisa dikatakan gerbang dari Konferensi Meja Bundar. Dia

-dakan pada pertengahan bu

-lan April dan selesai pada

awal bulan Mei tahun 1949, perjanjian ini menghasilkan keputusan seperti penghen

-tian aktivitas gerilya tentara Indonesia, pengembalian pe

-merintahan RI ke Yogyakarta, serta penyelenggaraan Kon

-ferensi Meja Bundar. Sebagai tindak lanjut dari perjanjian Roem-Roijen, diadakanlah perundingan antara Repub

-lik Indonesia, Bijeenkomst voor Federaal Overleg atau

BFO ”federasi negara-negara boneka bentukan Belanda) dan Belanda dibawah pen

-gawasan PBB. Hasil dari pe

-rundingan itu adalah pene

-tapan tanggal pengembalian pemerintah RI ke Yogyakarta dan lokasi pengadaan Konfe

-rensi Meja Bundar.

Sekembalinya pimpinan In-donesia ke ibukota Yogyakar-ta, dimulailah perundingan dengan BFO yang memba-has mengenai persatuan an -tara Republik Indonesia den -gan negara - negara boneka bentukan Belanda tersebut. Konferensi inter-Indonesia itu menghasilkan banyak hal positif baik dalam persatuan kesatuan, politik serta militer. Konferensi Meja Bundar: Vaarwel Nederland

(19)

bulan ini menghasilkan be -berapa persetujuan antara

kedua belah pihak, yaitu:

1.

Belanda menyerahkan kedaulatan atas Indonesia sepenuhnya dan tanpa syarat kepada RIS.

2.

Republik Indonesia Seri-kat (RIS) terdiri atas Repub-lik Indonesia dan 15 negara federal. Corak pemerintahan RIS diatus menurut konstitusi yang dibuat oleh delegasi RI dan BFO selama Konferensi Meja Bundar berlangsung.

3.

Melaksanakan penyerah-an kedaulatpenyerah-an selambat- lam-batnya tanggal 30 Desember 1949.

4.

Belanda menyerahkan kedaulatan atas Indonesia sepenuhnya dan tanpa syarat kepada RIS.

5.

Masalah Irian Jaya akan diselesaikan dalam waktu se-tahun sesudah pengakuan kedaulatan.

6.

Kerajaan Belanda dan RIS akan membentuk Uni Indone-sia-Belanda. Uni ini merupa-kan badan konstitusi bersama untuk menyelesaikan kepent-ingan umum.

7.

Menarik mundur pasukan Belanda dari Indonesia dan membubarkan KNIL. Anggota KNIL boleh masuk ke dalam APRIS.

8.

RIS harus membayar se-gala utang Belanda yang diperbuatnya semenjak tahun 1942.

Setelah sidang KMB selesai, ratiikasi hasil sidang KMB dilakukan KNIP ”Komite Na

-sional Indonesia Pusat) yang menghasilkan penerimaan hasil sidang KMB. Selanjut

-nya pada tanggal 15 Desem

-ber, Sukarno dipilih sebagai presiden RIS dan diambil sumpahnya pada tanggal 17 Desember, disertai pemben

-tukan Kabinet RIS pertama

dengan Moh. Hatta sebagai perdana menterinya. Tanggal 27 Desember menjadi tang

-gal yang dinanti-nanti oleh segenap rakyat Indonesia. Di

-adakan upacara penandatan

-ganan naskah penyerahan dan pengakuan kedaulatan Indonesia oleh Belanda di kedua negara.

Konferensi Meja Bundar dan penyerahan kedaulatan menjadi peristiwa penutup penjajahan Belanda di tanah Indonesia selama lebih dari ratusan tahun. Semua darah pahlawan yang ditumpahkan di tanah Indonesia dalam merebut dan menjaga kedau

-latan bangsa Indonesia tidak boleh kita lupakan dan kita sebagai generasi penerus ha

-rus te-rus menjaga kedaulatan dan kesatuan Negara Kesatu

(20)

JASMERAH

22 Agustus - Jepang mengumumkan

penyerahannya ke Sekutu ke seluruh Indonesia. Euforia menyebar ke seluruh negara. PPKI membentuk Komite Nasion-al, Partai Nasional Indonesia dan Badan Keamanan Rakyat.

29 Agustus- Komisi Nasional Indonesia

Pusat ”KNIP) dibentuk, diketuai oleh Mr. Kasman Singomedijo.

17 Agustus - Indonesia memproklamirkan

kemerdekaannya dengan Sukarno sebagai presiden dan Moh. Hatta sebagai wakil presi -den setelah pernyataan menyerahnya Jepang pada Sekutu dua hari yang lalu. Proklamasi kemerdekaan dilakukan di rumah Sukarno di Jalan Pegangsaan Timur 56.

2 September- Penunjukkan 8 gubernur.

Mereka ialah:

• Sumatra - Teuku Mohammad Hasan • Jawa Barat - Sutardjo Kartohadikusumo • Jawa-Tengah - R. Panji Surono

• Jawa Timur - R.M. Suryo

• Sunda Kecil (Nusa Tenggara) - Mr. I. Gusti Ketut Puja

• Maluku – Mr. J. Latuharhary • Sulawesi – R.G.S.S.J Ratulangi

• Kalimantan – Ir. Pangeran Mohammad Noor

5 September-Sultan Hamengkubuwono IX,

menyatakan bahwa Negeri Ngayogyakarta Hadiningrat sebagai bagian dari Republik Indonesia.

15 September-Pasukan Inggris tiba di Jakar

-ta. Kedatangan mereka dibarengi oleh Neth -erland Indies Civil Administration, atau NICA yang dipimpin oleh Dr. Hubertus J. van Mook. Van Mook datang sebagai representasi atas restorasi otoritas Belanda di Indonesia.

15 September- Rapat Raksasa di Lapangan

Ikada. Dua ratus ribu massa berdialog dengan Presiden Sukarno di Lapangan Ikada ”seka -rang Medan Merdeka). Konon, Tan Malaka, ilsuf marxis Indonesia dan mantan pemimpin PKI berada di balik berkumpulnya massa.

15 September -Insiden Hotel Yamato. Setelah

bentrok dengan tentara Belanda, kaum republikan beramai-ramai menaiki puncak Hotel Yamato, merobek bagian biru bendera Belanda dan menyisakan bagian merah dan putihnya, bendera Indonesia.

29 September-AFNEI ”Allied Forces Neth

-erlands East Indies) yang terdiri dari 3 divisi mendarat Jakarta. Di hari yang sama, pasukan Australia dan Belanda ”NICA) sampai di Ponti

-SEPTEMBER

AGUSTUS

1945

Sekali Merdeka Tetap Merdeka!

Kronik Revolusi Nasional Indonesia 1945-1949

(21)

5 Oktober-Pembentukan Tentara Keamanan Rakyat ”TKR).

7 Oktober-Menyerahnya pasukan

Jepang di Yogyakarta.

10 Oktober-Pasukan Sekutu tiba di

Bandung. Mereka pun menuntut agar semua senjata hasil rampasan dari Jepang diserahkan kepada mereka.

13 Oktober- Tibanya pasukan Sekutu

di Medan. Sama seperti di Bandung, Sekutu pun mengumumkan ultima -tum kepada kaum republikan untuk menyerahkan persenjataan yang mereka miliki.

15 Oktober- Pertempuran Lima Hari.

Sekitar 30 km dari Semarang, 400 orang veteran AL Jepang dan 2000 orang dari batalion Jepang Kidobutai terlibat pertempuran melawan rakyat dan TKR. Sekitar 2000 rakyat Indonesia dan 100 pasukan Jepang tewas dalam pertempuran ini.

30 Oktober- Inggris menegosiasikan

gencatan senjata dengan Sukarno-Hat -ta dan Amir Syarifudin, salah seorang pemimpin kaum sayap kiri dalam KNIP, namun kerusuhan tetap berlanjut. Terbunuhnya A.W.S Mallaby, peting -gi militer Inggris dalam kerusuhan di Surabaya, menjadi katalis akan pertem -puran mendatang.

DESEMBER

NOVEMBER

OKTOBER

10 November-Pertempuran

Sura-baya. Inggris menyerang SuraSura-baya. Sutomo, atau biasa dikenal sebagai Bung Tomo pun menghimpun pejuang setempat untuk melawan. Pesawat dan kapal perang membombardir Surabaya dan kota tersebut pun ber -hasil jatuh kepada Inggris dalam tiga hari, namun pertempuran terus ber-lanjut hingga tiga minggu. Lebih dari 15.000 milisi dan penduduk setempat tewas dan seluruh kota Surabaya han -cur, namun pertempuran ini semakin membuat Inggris merasa enggan terlibat di Indonesia lebih jauh lagi. 10 November seterusnya akan dirayakan sebagai Hari Pahlawan di Indonesia.

14 November-Pembentukan Kabinet

Kedua RI ”Kabinet Syahrir). Di tengah kekacauan, Sutan Syahrir mempub-likasikan pamlet berjudul Onze Strijd, atau Perjuangan Kita untuk mengen -dalikan kecamuk revolusi. Syahrir yang didukung pemuda pun ditunjuk oleh Sukarno untuk menjadi formatur kabi -net parlementer. Ia akhirnya diangkat menjadi Perdana Menteri, merangkap Menteri Luar Negeri dan Menteri Da -lam Negeri. Kabinet Syahrir I dibentuk pada tanggal 14 November.

17 November-Perundingan antara

Indonesia, Belanda dan Sekutu yang diawasi oleh Panglima AFNEI, Letnan Jendral Sir Philip Christison. Syahrir mewakili Indonesia dalam perundingan ini.

21 November - Tentara Sekutu menge

-luarkan ultimatum agar Kota Bandung bagian utara dikosongkan oleh pihak Indonesia demi keamanan paling lam -bat tanggal 29 November

10 November-PDimulainya Perang

Medan Area. Pihak Sekutu memasang papan-papan yang bertuliskan Fixed Boundaries Medan Area (batas resmi wilayah Medan) di berbagai sudut kota Medan, memancing kemarahan pen -duduk Medan. Pertempuran terbuka pun berlanjut di Medan hingga tahun 1947.

10 November-Berakhirnya Palag

(22)

JASMERAH

4 Januari - Karena

situasi keamanan Jakarta yang sema -kin buruk, Sukarno dan Moh. Hatta pun berpindah ke Yogya -karta,.memindahkan ibukota secara bersa-maan, dan mening -galkan Sutan Syahrir dan kelompok yang pro-negosiasi dengan Belanda.

15 Januari

Tan Malaka memben -tuk Persatuan Perjuan-gan di Purwokerto. Or -ganisasi ini bertujuan menciptakan persat-uan di antara organ -isasi-organisasi yang ada untuk mencapai kemerdekaan penuh untuk Indonesia.

26 Januari

TKR diorganisir kem -bali menjadi Tentara Rakyat Indonesia ”TRI).

JANUARI

1946

10 Februari -

Pe-rundingan Indonesia – Belanda dengan pengawasan Inggris. Indonesia diwakili oleh Sutan Syahrir, sedang -kan Belanda diwakili oleh van Mook dan Inggris diwakili oleh Sir Archibald Clark Kerr. Van Mook menyam -paikan kepada Sjahrir rencana Belanda yang berisi pembentukan negara persemakmu -ran Indonesia, yang terdiri atas kesatuan kesatuan yang mem -punyai otonomi dari berbagai tingkat neg -ara persemakmuran menjadi bagian dari Kerajaan Belanda.

14 Februari -

Peristi-wa Merah Putih di Ma -nado KNIL Kompeni VII dan massa merebut kembali pemerintahan di Manado, Tomohon, dan Minahasa. Sekitar 600 orang pasukan dan pejabat Belanda berhasil ditahan. Dua hari kemudian, dikelu -arkan selebaran yang menyatakan bahwa Manado adalah bagian dari Republik Indone -sia.

12 Maret -

Pemben-tukan Kabinet Syahrir II. Syahrir mengaju -kan proposal untuk menandingi usul van Mook. Dalam usulnya, Syahrir meminta RI diakui sebagai neg -ara berdaulat yang daerahnya mencakup daerah bekas Hindia Belanda, serta pem -bentukan Federasi Belanda – Indonesia. Perdebatan berlanjut, dan mendapati kese -pakatan, dimana salah satunya ialah Belanda memutuskan akan mengakui kekuasaan de facto RI atas Pulau Jawa dan Sumatra.

23 Maret - Bandung

Lautan Api. Kaum republikan di bawah pimpinan Mohammad Toha membumihan-guskan Bandung pada tanggal 23 Maret se -bagai respon atas ulti -matum tentara Sekutu yang meminta mereka untuk meninggalkan Bandung. Taktik ini dilakukan agar pasu -kan Sekutu tidak dapat menggunakan Band -ung sebagai markas strategis. Penduduk pun diungsikan ke daerah pegunungan di selatan.

14 April - Anggota

Kabinet Syahrir II, Soewandi, Soedarso -no dan Pringgodigdo dikirim ke Hooge Voluwe, Belanda ber -sama van Mook untuk berunding, namun tak membuahkan hasil

27 Juni - Penculikan

Syahrir. Peristiwa ini dikarenakan ketida -kpuasan akan hasil kerja Kabinet Syahrir II yang hanya berhasil menuntut kedaulatan Jawa dan Madura. Presiden Sukarno murka dan menya -takan keadaan darurat militer lewat siaran radio. Ia menegaskan penangkapan Syahrir bisa mengancam per -satuan negara. Syahrir pun dibebaskan pada tanggal 3 Juli.

JUNI

(23)

15 Juli - Konferensi

Malino. Konferensi yang dipimpin oleh van Mook di Malino, Sulawesi Selatan den -gan tujuan membahas rencana pembentukan negara-negara federa -si di Indone-sia Timur. Sesuai kerangka South East Asia Command, atau SEAC, badan pengurusan wilayah Asia Tenggara pasca Perang Dunia II, Seku -tu menyerahkan kem-bali Indonesia Timur kepada Belanda.

JULI

20 September -

Ter-jadi perundingan gencatan senjata antara RI, Belanda dan Sekutu selama 10 hari, hingga 30 September di Jakarta. Tidak ada hasil signiikan yang dicapai.

SEPTEMBER OKTOBER

2 Oktober -

Pemben-tukan kabinet Syahrir III.

7 Oktober- Perundin

-gan Indonesia-Belanda di kediaman Konsul Inggris di Jakarta. Belanda diwakili oleh Wim Schermerhorn, sedangkan Indonesia, seperti biasa, diwakili oleh Sutan Syahrir. Perundingan ini membicarakan kem-bali masalah gencatan senjata yang gagal mencapai kesepaka-tan pada perundingan

8 Oktober -Di Kali

-mantan Barat, para pemuda di bawah pimpinan Ali Anyang merebut Bengkayang. Sayang, keesokan harinya pasukan Be-landa dari Singkawang berhasil merebut kembali kota tersebut. Ali Anyang dan pengi -kutnya melarikan diri ke hutan-hutan, dan melancarkan berbagai penyerangan hingga akhir revolusi.

28 Oktober-

Diben-tuknya Daerah Istime-wa Kalimantan Barat oleh Belanda.

3. Pihak Belanda dan Indonesia Sepakat membentuk negara RIS.

4. Dalam bentuk Republik Indonesia Serikat ”RIS), Indone -sia harus tergabung dalam Commonwealth /Persemakmuran Indonesia-Belanda dengan mahkota neg -eri Belanda sebagai kepala uni.

Perundingan ini mendapatkan tangga -pan yang cukup nega -tif. Beberapa partai politik mengungkap -kan kekecewaannya atas lemahnya posisi tawar Indonesia. Hasil perundingan ini sendi -ri akan diratiikasi pada tanggal 25 Maret 1947.

15 November -

Pe-rundingan Linggarjati. Perundingan dilak -sanakan di Linggar -jati, Jawa Barat pada tanggal 15 Novem -ber 1945. Indonesia diwakili oleh Sutan Syahrir sementara Belanda diwakili oleh Wim Schermerhorn dan van Mook. Ha -sil perundingan ini adalah:

1.Belanda menga -kui secara de facto wilayah RI, yaitu Jawa, Sumatera dan Mad -ura.

2. Belanda harus meninggalkan wilayah RI paling lambat tang -gal 1 Januari 1949.

NOVEMBER

5 Desember -Kapten

Raymond Si Tur -ki Westerling tiba di Sulawesi Selatan bersama pasukan khusus Depot Spe-ciale Troopen sebagai kontra insurgensi. Westerling akan men -jadi salah satu sosok paling kontroversial selama berjalannya revolusi. Selama tiga bulan, diperkirakan sekitar 3.000 pen-duduk Indonesia ter -bunuh atas perintah Westerling.

DESEMBER

7 Desember -

Pem-bentukan Negara Day -ak Besar oleh Belanda.

18 Desember -

Pem-bentukan Negara In -donesia Timur. Dipra -karsai oleh van Mook lewat konferensi di Denpasar, Bali, peristi-wa ini menuai banyak protes.

28 Desember - Rapat

(24)

JASMERAH

1947

JANUARI

1 Januari -

Pertem-puran Lima Hari Lima Malam di Palembang. Setelah serangkaian insiden dan bentrok, terjadilah pertempu -ran terbuka antara TRI dan pasukan belanda. Pertempuran sengit berlangsung hingga tanggal 6 Januari, dimana kedua kubu sama-sama mengala -mi kesulitan di bidang logistik dan amunisi. Gencatan senjata pun disetujui kedua belah pihak.

4 Januari - Angkata

Udara Belanda menge -bom daerah luar Med -an. 52 orang tewas.

5 Januari -

Pertem-puran Laut di Teluk Cirebon. Berakhir dengan tenggelamnya KRI Gajah Mada.

17 Januari - Dekrit

Presiden no. 6. Meningkatkan jumlah anggota KNIP dari 200 orang menjadi 514 orang.

4 Januari - Sidoarjo

dan Krian diserang dan dikuasai oleh Belanda

2 Februari-

Peristi-wa Galung Lombok. Pasukan Westerling membantai penduduk Galung Lombok, Sulawesi Barat pada tanggal 2 Februari. Sekitar 490 penduduk sipil tewas. Peristiwa ini adalah peristiwa pembantaian West -erling yang memakan paling banyak korban.

FEBRUARI

25 Maret - Ratiikasi

Hasil Perundingan Linggarjati. Terjadi di Istana Rijswijk (seka-rang Istana Negara).

MARET

9 Mei - Dibentuknya

Federasi Kalimantan Tenggara dan Daerah Istimewa Kalimantan Barat, sebagai daerah otonom di luar.

MEI

3 Juni - Pengesahan

Tentara Nasional Indonesia. Persatuan dua kekuatan bersen -jata Indonesia yaitu TRI, tentara regular dan badan-badan perjuangan rakyat.

(25)

3 Juli - Amir Syarifudin

menggantikan Sutan Syahrir sebagai Perdana Menteri In -donesia. Dibentuknya Kabinet Amir Syarifudin I.

21 Juli - Aksi Polisionil - Agresi

Militer Belanda I/Operatie Product. Bagian pertama operasi militer Belanda di Jawa dan Sumatra. Pasukan Belanda menyapu dan men -guasai pusat-pusat ekonomi di Sumatra dan menyerang pelabuhan-pelabuhan di Jawa. TNI tidak mampu member -ikan perlawanan berarti karena kalah telak di faktor persenjataan. Karena seran -gan ini adalah pelanggaran hasil Perundingan Linggarjati, RI pun meminta bantuan ke Perserikatan Bangsa – Bangsa (PBB). Atas tekanan PBB, Be-landa pun terpaksa menghen -tikan serangan ini di tengah jalan pada tanggal 5 Agustus.

29 Juli - Adi Sucipto dan

Abdulrachman Saleh yang di -tugasi untuk mencari bantuan obat-obatan di India dan Sin -gapur, tewas ketika pesawat mereka jatuh ditembaki oleh tentara Belanda.

JULI

25 Agustus - Pembentukan

Komisi Tiga Negara ”KTN). Dibentuk untuk menyele-saikan The Indonesian Question, dua anggota KTN akan dipilih oleh nega -ra-negara yang bersengketa, dan satu akan dipilih se -bagai ketua Komisi. Indone -sia memilih Australia yang diwakili Richard C. Kirby, dan Belanda memilih Belgia, yang diwakili oleh Paul van Zeeland. Australia dan Belanda memilih Amerika Serikat yang diwakili Frank Graham.

AGUSTUS

27 Oktober - KTN tiba di

Jakarta. Setelah berdisku -si dengan kedua negara bersengketa, diputuskanlah masalah Indonesia akan di -rundingkan kembali di kapal perang Renville.

OKTOBER

DESEMBER

8 Desember - Perundingan

Renville. Diadakan di atas kapal perang Renville yang berlabuh di Tanjungpriok, perundingan ini menghasil -kan kesepakatan sebagai berikut.

1. Belanda hanya mengakui Jawa Tengah, Yogyakar -ta, dan Sumatera sebagai bagian wilayah Republik Indonesia

2. Disetujuinya sebuah garis demarkasi ”garis van Mook) yang memisahkan wilayah Indonesia dan daerah pen -dudukan Belanda

3. TNI harus ditarik mundur dari daerah-daerah kanton -gnya di wilayah pendudu -kan di Jawa Barat dan Jawa Timur Indonesia di Yogya -karta.

9 Desember - Pembantaian

Rawagede. 300 tentara Belanda mengeledah rumah warga, mencari Kapten Lukas Kustaryo, pejuang In -donesia. Karena penduduk setempat tidak mau bekerja sama, terjadilah pemban -taian oleh pasukan Belanda.

9 Desember - Dibentuknya

(26)

JASMERAH

1948

JANUARI

2 Januari - Rasionalisasi

dan Reorganisasi Ang -katan Perang RI ”RERA). Rasionalisasi yang dimaksud yakni pe -mindahan tenaga dalam angkatan perang yang tidak produktif, sedang -kan reorganisasi dimak -sudkan untuk menye -derhanakan susunan organisasi militer.

3 Januari - Delegasi

dari berbagai daerah melakukan rapat di Jakarta demi kemun -gkinan dibentuknya pemerintahan interim.

14 Januari -

Pemben-tukan negara Daerah Banjar oleh Belanda.

5 Januari - Ratiikasi

Perundingan Renville. Dengan ini, Indonesia harus menerima bentuk negara sebagai RIS dan kehilangan banyak wilayahnya. Kabinet Syarifudin II pun men -jadi kambing hitam dan dibubarkan. Kabinet Syarifudin II hanya be -rumur 2 bulan 11 hari. PNI dan Masyumi me -ngundurkan diri dari kabinet pasca diratii -kasinya hasil perund -ingan ini. Beberapa laskar pejuang menolak menerima hasil pe-rundingan ini dan tetap melancarkan serangan gerilya.

29 Januari -

Pemben-tukan Kabinet Hatta I menggantikan Kabinet Syarifudin, dipimpin oleh Mohammad Hatta.

1 Februari - Hijrah Di

-visi Siliwangi. 29.000 prajurit Siliwangi di bawah pimpinan A.H. Nasution meninggal -kan -kantong--kantong gerilya di Jawa Barat, menuju Yogyakarta.

9 Februari - Kongres

Wartawan Indonesia Pertama di Solo.

12 Februari - Sutan

Syahrir membentuk Partai Sosialis Indo -nesia (PSI) beserta pengikutnya, memis -ahkan diri dari Partai Sosialis.

FEBRUARI

24 April -

Pemben-tukan Negara Pasun -dan oleh Belanda.

APRIL

8 Juli -

Dibentukn-ya Bijeenkomst voor Federale Overleg ”BFO),

majelis yang mengikat negara-negara ciptaan Belanda.

JULI

11 Agustus - Kem

-balinya Musso dari Uni Soviet. Musso, salah seorang pemi -mpin PKI di tahun 1920an. Seorang komunis ortodoks yang telah meninggal -kan Indonesia sela -ma 20 tahun, Musso mendapatkan kembali jabatannya sebagai pemimpin PKI. Banyak politisi dan komandan militer sosialis dan bersayap kiri mulai merapat ke Musso. Amir Syarifudin ada -lah sa-lah satunya.

AGUSTUS

17 Februari - K

on-ferensi Pemuda di India, disponsori oleh International Union of Students ”IUS). Supeno dan Fransisca Pangiday mewakili Indonesia.

20 Februari -

Pem-bentukan negara Madura oleh Belanda.

26 Februari - Amir

Syarifudin memben -tuk Front Demokrasi Rakyat ”FDR), front persatuan organisa -si-organisasi Sayap Kiri sebagai oposisi atas kabinet Hatta yang bersifat presi -dentil, bukan parlem -enter.

30 Agustus -

(27)

5 September - Musso berpi -dato di Yogyakarta, mengan -jurkan agar Indonesia beraili -asi dengan Uni Soviet.

18 September - Peristiwa

Madiun, atau yang biasa lebih dikenal dengan Pemberon -takan PKI di Madiun. Sama seperti semua catatan sejarah yang berkenaan dengan PKI, peristiwa ini masih dianggap kontroversial sampai seka -rang ini. Esok paginya, PKI melancarkan serangan ke pemerintahan pro-Hatta di Madiun. Mendapatkan berita ini, para petinggi militer di Yogyakarta pun menangkapi anggota-anggota PKI di Yogya -karta, sementara TNI dengan inti pasukan Siliwangi pun bergerak dari barat menuju Madiun.

20 September - Belanda

dengan resmi mengumum -kan pergantian nama Hindia Belanda menjadi Indonesia.

25 September - TNI

mere-but kembali Sarangan dan Walikukun. Ngawi masih dikuasai oleh PKI. Tegal juga dikuasai oleh pasukan pemerintah.

25 September - Madiun,

Magetan dan Wonogiri direbut kembali oleh TNI di bawah pimpinan Letkol Sadikin. Musso, Amir Syar -ifudin serta 36.000 orang lainnya ditangkap.

Di Banda Aceh terjadi pawai besar-besaran anti-komu-nis. Hancurkan PKI , Han -curkan Komunis , Hidup Republik Indonesia , teriak massa.

SEPTEMBER

31 Oktober - Musso ter

-bunuh saat melarikan diri.

OKTOBER

7 November - Tan Malaka,

Chairul Saleh, Sukarni dan Adam Malik membentuk Partai Murba ”Musyawarah Rakyat Banyak) dari hasil fusi beberapa partai sosialis. Organisasi berhaluan Komu -nis Nasionalis ini menentang ide-ide Musso dan mengisi kekosongan kekuatan Sayap Kiri dalam pemerintahan Indonesia pasca Peristiwa Madiun.

26 November -

Pembentu-kan Negara Jawa Timur oleh Belanda.

NOVEMBER

DESEMBER

19 Desember - Aksi

Poli-sionil – Agresi Militer Be -landa II/Operatie Kraai. Dr. L.J.M. Beel mengatakan bahwa Belanda tidak lagi terikat dengan hasil Perund -ingan Renville. Instruksi diberikan kepada seluruh tentara Belanda di Jawa dan Sumatera untuk memulai penyerangan terhadap RI. Yogyakarta diserang dan dikuasai Belanda dengan cepat. Sukarno-Hatta dan pemimpin-pemimpin RI ditangkap.

Long March Divisi Siliwan -gi. Pasukan Siliwangi yang terpusat di Yogyakarta, Solo dan Cepu berjalan kaki menuju Jawa Barat untuk melancarkan perang gerilya. Amir Syarifudin, mantan Perdana Mentri dan Mentri Pertahanan RI, serta peng gagas Sumpah Pemuda

yang hidupnya berubah 180 derajat pasca Renville akhirn-ya dieksekusi bersama lima puluh pengikutnya oleh militer RI.

22 Desember -

Referensi

Dokumen terkait

baik dari sisi sistem akademik, tata kelola kelembagaan yang meliputi keuangan, organisasi dan sumber daya manusia maupun ketersediaan sarana prasarana Penguatan

Kesalahan tersebut diantaranya adalah keadaan atau posisi rambu yang diberdirikan oleh praktikan saat praktikum terkadang tidak lurus, dan menyebabkan kurang

Diketahui bahwa variabel kapasitas sumber daya manusia, sistem informasi keuangan daerah, sistem pengendalian intern dan implementasi standar akuntansi pemerintah

(1) Kepala Dinas mempunyai tugas memimpin, merumuskan kebijakan teknis operasional, mengkoordinasikan, melaksanakan kerja sama dan mengendalikan pelaksanaan urusan

Adapun jika suami melalaikan kewajibannya, telah di atur dalam Undang-Undang Perkawinan Pasal 34 ayat (3) istri dapat mengajukan gugatan nafkah ke Pengadilan. Bagi

(2) Pegawai Negeri Sipil yang beralih status kepegawaiannya di Pelaksana Settap menjadi pegawai tetap yang berstatus bukan Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud pada ayat

Oleh karena itu, untuk mengantisipasi dampak lebih luas dari pandemi COVID-19 terhadap kebutuhan dan penyediaan energi nasional perlu dilakukan analisis secara rinci melalui

Perlindungan harta benda harus diberikan pada semua Perlindungan harta benda harus diberikan pada semua pengunjung jika terjadi kecelakaan, bencana atau