• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR PUSTAKA

JATIJAJAR KECAMATAN BERGAS KABUPATEN SEMARANG TAHUN

Responden : AP

Usia : 15 tahun Pekerjaan : Pelajar

Tempat : Rumah responden

Hari/ tanggal : Selasa 03 Maret 2015 Waktu : 14.00Wib

NO. PERTANYAAN JAWABAN KODE

1. Bagaimana perasaan

kamu tentang

kehidupan yang dekat dengan lingkungan pekerja seks komersial ?

“Merasa risih karena itu juga

sangat mengganggu, apalagi kalau pekerja seksnya sering teriak-teriak yang membuat

saya tidak nyaman”.

Tanggapan tinggal didekat lokalisasi

2. Apakah lingkungan “Iya jelas lingkungan yang seperti ini sangat

yang demikian dapat mempengaruhi

kehidupan keagamaan seseorang ?

mempengaruhi kehidupan keagamaan seseorang. Karena dengan adanya pekerja seks komersial itu kami menjadi merasa terganggu. Apalagi kalau iman tidak kuat ya pasti

ikut terjerumus”. lingkungan dalam perkembangan agama seseorang 3. Apakah keluarga kamu

cukup membentengi kamu dengan kegiatan keagamaan secara continue?

“Keluarga saya terutama

orang tua saya selalu menanamkan kedisiplinan, seperti selalu salat berjamaah di rumah. Setelah shalat magrib kami selalu membaca al-qur’an bersama, itu kami lakukan setiap hari. Karena kami tidak mau lingkungan mempengaruhi keimanan kita. Dengan begitu setidaknya cukup mebentengi diri untuk menjauhi perbuatan yang mengurangi mengurangi keimanan kita”. Upaya memperkuat agama seseorang 4. Bagaimana pandangan kamu tentang peran serta tokoh masyarakat tentang pembinaan keagamaan remaja yang dapat kamu ikuti ?

“Tokoh masyarakat di sini

cukup baik, seperti Pak Lurah pokoknya yang mengurus desa ini slalu memberi contoh yang baik. Di RT kami setiap malam minggu diadakan yasinan, itu menjadi contoh baik yang diadakan oleh tokoh masyarakat di kampung

ini”.

Peran serta tokoh

keagamaan setempat

5. Kegiatan apa saja yang diperuntukan bagi pembinaan keagamaan remaja yang dapat

“Kegiatan keagamaan yang saya ketahui di sini hanya tahlilan setiap malam minggu di RT. Tetapi ada juga bapak-

bapak setiap malam jum”at.

Dan saya pun ikut tahlilan setiap malam minggu. Sebenarnya ada juga belajar

Kegiatan keagamaan

kamu ikuti ? mengaji secara sorogan setiap habis ashar tapi karena saya sudah capek, jadi saya tidak

pernah ikut mengaji”.

6. Menurut kamu

hambatan apa yang mempengaruhi kamu dalam mengikuti kegiatan keagamaan tersebut ? Bagaimana cara kamu mengatasinya?

“Sebenarnya mbak banyak

sekali hambatan yang saya hadapi,seperti memang lingkungan disini sangat keras, karena sering sekali disuguhkan hal- hal yang sewajarnya tidak baik dihadapi. Kemudian saya juga sibuk dengan kuliah, tugas- tugas kuliah sangat banyak sehingga kegiatan kegiatan sering sekali saya absen. Walaupun begitu saya tetap berusaha agar ilmu agama saya meningkat. Saya tetap mengikuti kegiatan setiap malam minggu yaitu tahlilan. Saya salat berjamaah walaupun hanya dengan keluarga dirumah, selain itu juga saya juga mengaji sendiri di rumah bersama adik- adik saya.ya karena kebetulan adik

saya juga wanita”.

Kendala- kendala yang dihadapi. 7. Disamping hambatan, adakah faktor pendukung yang memudahkan kamu dalam mengikuti kegiatan keagamaan tersebut ?

“Di sini terdapat masjid

jadinya sangat mendukung kegiatan keagamaan yang diadakan di lingkungan kami. Contoh sederhana mbak,

shalat jum’at dan mengaji

setiap habis ashar bisa lancar

karena adanya masjid”.

Faktor pendukung kegiatan keagamaan

VERBATIM WAWANCARA

UPAYA PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA DI LINGKUNGAN MANDI UAP DAN ANAK KOS DUSUN TEGALPANAS KELURAHAN

JATIJAJAR KECAMATAN BERGAS KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015

Responden : ST

Usia : 68 tahun Status : Tokoh agama Tempat : Rumah responden

Hari/ tanggal : 25 februari 2015 Waktu : 16.00 Wib

NO. PERTANYAAN JAWABAN KODE

1. Bagaimana pandangan bapak/ibu selaku tokoh masyarakat keagamaan remaja di lingkungan pekerja seks komersial ini?

“Sebenarnya saya prihatin

dan ngelus dodo sebenarnya ya tidak baik tinggal di lingkungan yang seperti ini. Tapi saya flexible saja tidak mau membuat keadaan lingkungan menjadi ricuh. Karena yang ada di lokalisasi ini kebanyakan pendatang. Remaja yang di sini sudah terbiasa dengan keadaan yang seperti ini, sehingga tidak kaget dengan apa yang

terjadi di lingkungan ini”.

Pandangan tempat tinggal di lingkungan lokalisasi.

2. Apakah ada kegiatan- kegiatan khusus yang diadakan untuk membina keagamaan remaja setempat? Mengingat lingkungan mereka yang kurang kondusif. Kalau ada apa saja kegiatan- kegiatan tersebut ?

“Saya itu mengusulkan ke

ketua RT agar diadakan pengajian terutama bagi remaja yang masih rentan ikut-ikutan. Akhirnya ada kegiatan yang diadakan seminggu dua kali setiap malam jum’at untuk bapak- bapak dan malam minggu untuk ibu-ibu. Tetapi kebanyakan dari mereka yang hadir adalah remaja. Setiap kali ada kegiatan keagamaan para pekerja lokalisasi menyesuaikan diri untuk tidak membuat kegaduhan. Dulu juga ada pengajian untuk para pekerja seks komersial, tetapi lama- lama tidak ada pekerja seks yang mengikuti pengajian, jadinya saya juga lepas

tangan”. Kegiatan khusus di lingkungan setempat 3. Kendala-kendala apa yang bapak hadapi dalam proses pembinaan keagamaan remaja?

“Banyak mbak kendalanya itu, remajanya sering ikut terjun ke lokalisasinya. PSK nya sering menggunakan pakaian yang tidak senonoh/terbuka di lingkungan ini. Bukan hanya itu saja mbak selain itu di tempat ini juga disedikan aneka macam minuman keras. Jadi sering kali menarik remaja untuk masuk sekedar ikut-ikutan minum atau bahkan sampai pergi ke lokalisasi. Hal itu menghambat remaja untuk mengikuti kegiatan

keagamaan karena

terpengaruh pergaulan”.

Hambatan yang di hadapi.

4. Bagaimana bapak/ibu “Saya dengan perangkat desa melakukan musyawarah

mengatasi kendala- kendala yang dihadapi?

dalam menangani lokalisasi tersebut agar tetap kondusif, dan memiliki kesepakatan agar tidak mengganggu warga saat ada kegiatan sosial ataupun kegiatan agama.Yang penting itu tidak mengganggu saat

pengajian”.

pembinaan keagamaan

5. Selain kendala, adakah faktor-faktor pendukung yang dapat membantu pembinaan keagaamaan tersebut ?

“Di sini sudah ada masjid

jadi kegiatan mudah di laksanakan, tidak hanya itu tahlilan diadakan di rumah- rumah warga secara bergantian, dan saya lihat semakin hari remaja yang ikut pengajian semakin banyak mbk, saya bersyukur sekali, usaha yang saya lakukan dengan perangkat desa jadi tidak sia-sia”.

Faktor pendukung

6. Sejauh ini begaimana hasil dari pembinaan tersebut bagi keagamaan remaja ?

“Sekarang ini sudah lancar

dan baik di lakukan secara rutin tahlilannya. Remaja sekarang juga sudah banyak yang antusias. Jadi perkembangan keagamaan di kampung ini sudah

meningkat”.

Hasil pembinaan

VERBATIM WAWANCARA

UPAYA PEMBINAAN KEAGAMAAN REMAJA DI LINGKUNGAN MANDI UAP DAN ANAK KOS DUSUN TEGALPANAS KELURAHAN

JATIJAJAR KECAMATAN BERGAS KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015

Responden : AG Usia : 52 tahun Status : Orang tua EN

Tempat : Rumah responden Hari/ tanggal : 28 februari 2015 Waktu : 10.00 Wib

NO. PERTANYAAN JAWABAN KODE

1. Bagaimana pendapat bapak/ibu tentang lingkungannya yang dekat dengan lokalisasi, yang kaitannya dengan perilaku agama putra-

“Sebenarnya saya itu risih

hidup di lingkungan dekat dengan lokalisasi, tapi apa boleh buat kehidupan kami di sini turun temurun, saya tinggal di sini warisan dari orang tua. Jika saya mencari tempat lain saya yang tidak sanggup karena sudah banyak kenangan di rumah ini, selain itu karena faktor ekonomi juga, saya tidak punya cukup uang untuk membeli rumah di

Pendapat mengenai temapt tinggal dekat dengan lokalisasi

putri anda? daerah lain yang jauh dari tempat lokalisasi. Saya juga menyadari sebenarnya lingkungan seperti ini akan menganggu dan berimbas

tidak baik untuk

perkembangan anak saya tapi

apa boleh buat mbak”.

2. Apa yang bapak ibu lakukan agar remaja rajin melakukan sholat lima waktu, gemar membaca al-qur’an, zakat ?

“Di rumah anak-anak selalu saya ingatkan shlat lima waktu. Untuk masalah shalat lima waktu harus itu, kalau anak-anak tidak shalat, akan saya ingatkan terus sampai mereka mau shalat. Anak- anak tidak saya suruh mengaji karena mereka sudah sadar sendiri untuk mengaji. Akan teteapi, tidak setiap hari. Kalau zakat ya tetap, saya selalu mengeluarkan zakat setiap tahunnya. Biasanya setiap berzakat di masjid saya meminta anak-anak untuk mengantarkan ke masjid, biar mereka lihat kemudian menegrti kalau zakat itu

hukumnya wajib”. Upaya orang tua dalam mebina putra- putrinya 3. Bagaimana kiat

bapak/ibu agar remaja agar remaja putra/putri bapak ibu aktif melakukan kegiatan pengajian? Atau kegiatan sosial keagamaan lainnya?

“Anak saya selalu saya

tanamkan kedisiplinan, dengan saya selaku orang tua EN memberikan hal-hal kecil yang bisa di jadikan contoh. EN selalu saya suruh berangkat tahlilan setiap malam minggu. Satu dua kali dia merasa jenuh, tetapi setelah banyak teman dia juga terbisa akhirnya jika dia tidak ikut tahlilan dia itu merasa kecewa. Kalau kegiatan yang lain anak saya tidak ikut, ya karena sudah banyak aktifitas di sekolah jadi merasa lelah,

Kiat orang tua mendidik anak

waktu istirahatnya sedikit”.

4. Kendala apa saja yang di hadapi bapak/ibu

dalam membina

keagamaan pada putra/putri anda?

“Kalau saya kendala yang

dihadapi hanya keras kepalanya anak saya saja, ya kalau saya sebenarnya memaklumi jika anak saya terkadang sudah bilang tidak mau mengaji ya tidak mau mengaji. Kalau sudah mutung begitu biasanya saya diamkan, nanti dia nyesel sendiri”.

Hambatan yang di hadapi orang tua. 5. Adakah faktor pendukung bapak/ibu dalam membina keagamaan bagi putra/putri anda?

“Sebenarnya di kampung ini

ada masjid dan mushola itu sudah mendukung dalam pelaksanaaan kegiatan keagamaan. Tapi mushola sepi hanya beberapa orang saja

yang salat berjama’ah. Kalau

masjid ya lumayan apalagi setiap malam minggu untuk

tahlilan, dan hari jum’at ramai orang jum’atan”. Faktor pendukung pola pembinaan keagamaan remaja

DOKUMENTASI

Responden CS Responden EN

PERNYATAAN PUBLIKASI SKRIPSI

Yang bertanda tangan dibawah ini : NAMA : Shella Anggarini NIM : 111 09 120 JURUSAN : Tarbiyah

PROGDI : Pendidikan Agama Islam

Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar karya sendiri dan tidak berkeberatan untuk dipublikasikan oleh pihak perpustakaan STAIN Salatiga tanpa menuntut konsekuensi apapun.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dan jika dikemudian hari terbukti karya saya ini bukan karya sendiri, maka saya sanggup untuk menanggung semua konsekuensinya.

Salatiga, April 2015 Hormat saya