• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hasil Kunjungan Lapangan

4. JEMBATAN KANCI IIB. Lokasi:

Jalur Pantura, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Ruas 22.020 (Bts. Kota Cirebon - Losari Bts. Prov. Jateng), Km Cn 8.68.

Laporan ANTARA

Bantuan Teknis & Monitoring Kegiatan Direktorat Bina Pelaksanaan Wilayah 2 Tahun 2012

PT. Blantickindo Aneka IV-25

Bab. 3 Bab. 4

Jumlah jembatan: 2 buah (paralel), sisi Utara (arah ke Losari ) dan sisi Selatan (arah ke Cirebon)

Paket: Pemeliharaan berkala Jembatan Bandengan Cs (132 m), PW-5/2012 wil 1 , PPK .Palimanan-Cirebon-Losari.

Type Jembatan:

Jembatan tipe Rangka Baja (Sisi Utara ex Transfield Truss, sisi Selatan ex Callender Hamilton Truss).

Untuk melawan pengurangan besarnya camber (lawan lendut), Perkuatan cable prestressing (external) telah dipasang pada steel trussea jembatan CH sehingga besarnya camber tetap terjaga (perkuatan).

Persoalan:

• Lapis aus aspal rusak. Lantai Jembatan dari beton juga mengalami kerusakan, kebocoran, perkaratan pada sebagian corrugated steel plate, perlu penggantian lantai.

• Diperlukan sistim penggantian lantai yang harus cepat dilakukan dan dapat segera difungsikan untuk keperluan lalu lintas khususnya untuk mengantisipasi memuncaknya lalu lintas angkutan lebaran (selambat lambatnya harus selesai pada hari H-10).

Penanganan persoalan tersebut:

Penanganan penggantian lantai sisi Selatan (jembatan Callender Hamilton) adalah sama metodenya dengan penanganan jembatan sisi Utara pada tahun 2010 (penggantian lantai beton dengan pembongkaran, memakai lantai baru dari beton type Double Tee PC Precast Slab), jembatan sisi Selatan dikerjakan dewasa ini (2012).

Pekerjaan yang dilakukan dewasa ini:

1. Instalasi panel panel pracetak lantai (double T) dengan penyambungan penyambungannya (dikerjakan oleh pihak Fabrikan sebagai Sub Contraktor), pembuatan trotoir kiri-kanan carryedge way jembatan dikerjakan secara beton cor setempat (oleh Main Contractor).

2. Sambungan sambungan melintang dan memanjang panel lantai dengan mortar grout special dari Sika. Pekerjaan lantai sudah diselesaikan (menunggu pengaspalan).

3. Beton trotoir dan balok tepinya.

Prinsip prinsip Engineering tipe lantai Double Tee:

1. Panel dibuat dengan pretension system (strands di ribs dan plate slab di-prestressed memanjang) dipabrik. Beton mutu K400.

2. konstruksi panel ini harus cukup memikul beban berat sendiri, peralatan instalasi, beban berguna lainnya (tebal pelat slab 25 cm, tinggi rib 50 cm)

Laporan ANTARA

Bantuan Teknis & Monitoring Kegiatan Direktorat Bina Pelaksanaan Wilayah 2 Tahun 2012

PT. Blantickindo Aneka IV-26

Bab. 3 Bab. 4

3. Kearah memanjang jembatan, ujung ujung Panel diletakkan (instalasi) pada 2 tumpuan (pada flens steel Cross I Girders yang ada) secara bebas, sebagai konstruksi simple beam (konstruksi statis tertentu sederhana).

4. Panel panel kearah melintang jembatan dipersambungkan dengan prestressing strand (secara post tension), pemotongan ujung-ujung strands, kemudian dilakukan injeksi sheath dan plugging angkur-angkur ujungnya (Sebagai alternatif sambungan melintang dengan tulangan kait kait dan celah panil panil digrout dengan mortar produk Sika, Fosroc, dsb, diatas I steel stringers).

5. Panel panel dalam satu jalur memanjang (arah jembatan, dalam beberapa span) dipersatukan dengan tulangan kait tertutup (setangkup) dalam suatu alur melintang antara (lebar +/- 10 cm diatas flens steeklcross beam), ada penambahan beberapa tulangan melintang yang dipasang dalam kesetangkupan kait-kait tersebut. Terdapat Shear connectors dari flens steel cross girder. Kesemua tulangan tersebut ( penulangan kait, shear connectors)berada pada celah (alur)diatara ujung ujung panel lantai DT tersebut yang kemudian dicor dengan mortar grout (penyambungan melintang panel lantai).

6. Panel panel pada jalur memanjang yang telah tersambung tersebut, menyatu dan konstruksi bentang-bentangnya sebagai pelat menerus diatas banyak perletakan (konstruksi statis tak tentu).

7. Jadi pada konstruksi DTS ini terdapat 2 bagian utama : a. Konstruksi beton pratekan (PC ditengah span)

b. Konstruksi beton bertulang biasa (RC didaerah perletakan)

8. Pembesian ditumpuan (ad 6b) dan Prestressing dilapangan (ad 6a) beserta betonnya/grout material kekuatannya harus diperhitungkan cukup untuk memikul beban beban yang ada (berat sendiri konstruksi , beban superimposed dan beban lalu lintas standar yang tertentu, dll).

Pendapat dan saran Konsultan Bantek dan Monitoring Kegiatan DBP Wil 2: 1. Beberapa jembatan telah mengaplikasikan penggantian lantai dengan tipe ini,

dan telah dapat diselesaikan dengan waktu lebih cepat bila dibandingkan dengan cara konvensional (beton cast in place). Namun masih terdapat cacat cacat pada penerapan sistem lantai ini. Cacat cacat mana mungkin sudah diperbaiki kemudian (pengembangan sistim konstruksi).

2. Panel panel lantai (dengan 2 rib PC pada bagian bawahnya) merupakan produk pracetak pabrik beton dengan ukuran segi empat memanjang tertentu, merupakan elemen elemen beton yang cukup baik pembuatannya (ex fabrik). Namun dengan banyaknya segment pelat pelat pada satu jembatan, akan memerlukan banyak materi penyambung (grout mortar).

3. Umur grout mortar penyambung panel panel, biasanya relatip singkat (karena akan adanya aplikasi penutup aspal, mengejar target waktu, dsb) maka diperlukan curing yang baik (sering tidak sempurna, kurang memuaskan. Jadi

Laporan ANTARA

Bantuan Teknis & Monitoring Kegiatan Direktorat Bina Pelaksanaan Wilayah 2 Tahun 2012

PT. Blantickindo Aneka IV-27

Bab. 3 Bab. 4

curing mortar penyambung harus sempurna dikerjakan untuk jangka waktu sekurang kurangnya satu minggu.

4. Kelemahan umum konstruksi lantai DoubleT pada umumnya adalah disambungan-sambungannya, khususnya bila terjadi banyak lendutan dan vibrasi.

5. Terdapat beberapa Kontraktor (Main dan Sub) yang harus bekerja secara sinchron (suatu kesulitan management)

6. Perlu spesifikasi khusus yang resmi dari Ditjen PU – BM (untuk pegangan semua pihak yang terkait).

7. Ketebalan panel pelat DTS adalah sama, lantai terpasang rata mendatar (tidak ada crown, cross fall) pada potongan melintang jembatan. Untuk mendapatkan kemiringan aspal yang baik (2%) pada masing masing sisi, ketebalan aspal AC WC harus diatur (akan memerlukan lebih banyak material perkerasan aspal). 8. Jadi ada untung ruginya. Harga pelantaian baru dengan sistim DTS lebih mahal

dari pada harga lantai konvensional (cor setempat). 9. Terdapat bagian DTS yang perlu perkuatan:

- Pada Kantilever pelat slab samping expansion joints. Jorokan kantilever pelat bila relatip panjang perlu Balok besi kantilever pendek (corbeel) extra sebagai penumpu.

- Tumpuan pada end steel cross girder (ujung ) perlu bantalan strip elastomer, coakan pelat slab dan perkuatan pembesian/dimensi kantilever lantai.

- Terdapat impact lalu lintas di expansion joints yang pengaruhnya dapat merusak kantilever lantai.

- Panjang kantilever lantai dapat dikurangi bila pada bagian atas backwall abutment (area expansion joints) diakomodir dengan RC kantilever pendek selebar jembatan.

10. Sambungan memanjang panel panel yang bersebelahan: Agar rata, ada shear key, pembersihan, lem epoxy, prestressing melintang yang cukup, dsb, agar sambungan dapat teguh dan dapat mempersatukan kedua sisi kantilever slab, meratakan lendutan akibat beban roda kendaraan, dll nya.(pada beberapa jembatan crack aspal terjadi diatas sambungan sambungan ini).

11. Mortar plug angkur presterssing melintang (sesudah injeksi sheath) agar dapat mengcover angkur dan potongan ujung strands yang terpotong dari pengaruh korosi, dll (sering ujung strand masih mencuat keluar dari mortar plugging dankurang terlindungi dar pengaruh luar). Sebagai analogi, plugging ujung prestressed melintang lantai voided slab (jembatan lain) yang terproteksi.

Laporan ANTARA

Bantuan Teknis & Monitoring Kegiatan Direktorat Bina Pelaksanaan Wilayah 2 Tahun 2012

PT. Blantickindo Aneka IV-28

Bab. 3 Bab. 4

12. Foto foto. >>

13 : Jembatan Kanci (selatan), arah ke Jakarta. Pekerjaan pelantaian baru DT dan oprit aspal. 12 : Papan nama jembatan Kanci.

16 : Salah satu Rib PC (dari sepasang, memanjang) dibagian bawah panel lantai.

15: Steel Trusses jembatan Callender Hamilton dengan perkuatan Cable External Prestressing (kanan).

14 : Sambungan memanjang dan melintang panel panel (grouted mortar) yang sudah mengering.

17: Cantilever ujung Deck Slab dari DTS yang perlu perhatian konstruksinya. Ada Console pendek RCdari Abutment.

Laporan ANTARA

Bantuan Teknis & Monitoring Kegiatan Direktorat Bina Pelaksanaan Wilayah 2 Tahun 2012

PT. Blantickindo Aneka IV-29

Bab. 3 Bab. 4

Bahan Pustaka yang berkaitan: Manajemen Lalu lintas.

Sementara jembatan sebelah Selatan (CH) diperbaiki lantainya, lalu lintas disalurkan pada jembatan sebelahnya (Utara, jembatan ex Transfield, melayani 2 jurusan).

Pustaka yang berhubungan:

1. Panduan Pelaksanaan Pek Jemb, Bintek BM PU 2. Brosur DTS dari Wika Beton dan Adhi Beton

3. Design DTS Document dari Wika Beton dan Adhi Beton

4. Lap Khusus KMP BBPJN IV, Pekerjaan penggantian systim lantai DTS 2010

Kesimpulan:

1. Penyempurnaan desain masih diperlukan

2. Pelaksanaan dapat cepat, dapat mengejar target waktu (Keuntungan) 3. Biaya lebih mahal bila dibandingkan cara konvensional (kerugian) 5. JEMBATAN ENDER:

Bagian dari Paket Jembatan Bandengan Cs (132 m) PPK Palimanan-Cirebon-Losari

Paket PW5/2012 Wil 1. Lokasi KM Crb. 18+700,

jembatan sebelah/ sisi Utara (Pelaksanaan pekerjaan) Jembatan 2 span (simple spans)

Pekerjaan terdiri atas:

19 : Detail perkuatan rangka dengan cable prestressing external.

18: Rangkaian Deck slab Double Tee terpasang (dilihat dari kolong jembatan).

Laporan ANTARA

Bantuan Teknis & Monitoring Kegiatan Direktorat Bina Pelaksanaan Wilayah 2 Tahun 2012

PT. Blantickindo Aneka IV-30

Bab. 3 Bab. 4

• Peninggian jbt (Level deck slab dan oprit jalan) • Peninggian abutment, pier (Cor Blok beton/beam)

• Perkuatan pier beton (Kist dam, penebalan dinding, dengan stek-stek yang diborkan pada dinding lama)

• Lantai PC Precast voided slab (a 9 bh): Bearing pads, Installed slabs • Pembuatan trotoir beton (2 sisi)

• Pengerjaan parapets (cor beton, dan nantinya plus railing besi)

• Sistim sambungan (grout dan prestressing) , cross prestrressing (post tension), grouting tendon (cairan semen injeksi) dan penutup siar memanjang dengan mortar kemasan (ex Sika/Fosroc/Cement Aid).

• Traffic management: LL dialihkan pada jembatan disampingnya (jembatan sisi selatan, 2 arah LL)

• Peninggian oprit.

Saran:

1. Cross prestressing:

a. Tendon sisi atas dan tendon bawah bawah (berpasangan)

b. Prestressing dengan single jack, penguncian angkur, strand cutting

c. Harus dilakukan pembersihkan dahulu (Pemompaan air bersih kedalam sheaths, penghembusan dengan kompressor udara), baru diinjeksi.Tidak boleh ada kebocoran cairan injeksi lewat sela/siar siar. Hal ini diingatkan karena pelaksana pekerjaan prestressing sering mengabaikannya (mempermudah, kerja short cut)!

d. Mortar plug penutup angkur. 2. Mortar pengisi/penyambung siar:

Harus cukup pemeliharaannya (curing) sekurang kurangnya 1 minggu. 3. Cor coran parapet:

Pemukaan sambungan beton agar digetar cukup padat (dengan concrete vibrator), dihindarkan adanya rongga rongga, material yang mudah lepas (agar dibuang), kotoran, jijit semen tebal (laitance), dsb. yang dapat menyebabkan sambungan beton yang tidak compact. Sambungan harus dibasahi dengan air bersih (sebelum pengecoran berikutnya), lebih baik lagi bila dipakai bonding agent.

4. Formwork (bekisting):

a. Selalu menggunakan minyak bekisting (form oil removal) b. Sambungan bekisting harus rapat, seal form, dsb.

c. Tebalnya selimut beton (beton dekking)harus cukup sesuai peraturan d. Pingulan sudut ujung beton (chamfers) agar selalu dibuat pada tempat

Laporan ANTARA

Bantuan Teknis & Monitoring Kegiatan Direktorat Bina Pelaksanaan Wilayah 2 Tahun 2012

PT. Blantickindo Aneka IV-31

Bab. 3 Bab. 4

Photo photo: >>

6. KUNJUNGAN KEKANTOR DINAS BINAMARGA KABUPATEN