KAJIAN PUSTAKA 2.1 Konsep Arsip
5. Penyimpanan Arsip
2.3 Jenis Arsip Audio Visual
Jenis arsip audio visual terdiri dari foto, film, video, rekaman suara, mikrofilm, mikrofis dan elektronik. Masing-masing jenis arsip audio visual mempunyai pengertian sebagai berikut:
1. Foto
Foto adalah arsip berupa negatif film dan gambar tercetak. Sumrahyadi (2014, 1.14) menyatakan bahwa “foto adalah hasil pemotretan baik berupa negative film (klise) atau dalam bentuk digital maupun gambar positif (hasil cetakan atau afdurk) yang layak disimpan melalui tahap seleksi dengan kriteria tertentu”. Sedangkan Martono (1992, 65) mengemukakan bahwa “foto adalah arsip yang disimpan pada boks atau kotak khusus dan ditata secara vertikal dan tatanannya disesuaikan dengan informasi yang terkandung didalamnya”.
17 Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa foto adalah hasil pemotretan baik berupa negative film (klise) atau gambar tercetak disimpan melalui tahap seleksi dengan kriteria tertentu dan ditata secara vertikal sesuai dengan informasi yang terkandung didalamnya.
2. Film
Film adalah arsip berupa gambar dan suara. Sumrahyadi (2014, 1.17) mengemukakan bahwa “film adalah arsip yang menyimpan informasi berupa image atau citra bergerak yang terekam dalam rangkaian gambar fotografik dan suara pada bahan dasar film yang penciptaannya menggunakan teknis atistik dengan menggunakan peralatan khusus”. Sedangkan Irawan (2011, 4) menyatakan bahwa “film adalah arsip yang isi informasinya berupa citra bergerak (moving image), terekam dalam rangkaian gambar, fotografik dan suara pada bahan film, yang penciptaannya menggunakan rancangan teknis dan artistik dengan peralatan khusus”.
Dari uraian di atas dapat dinyatakan bahwa film adalah arsip yang isi informasinya berupa citra bergerak (moving image), terekam dalam rangkaian gambar, fotografik dan suara pada bahan film, yang penciptaannya menggunakan rancangan teknis dan artistik dengan peralatan khusus untuk memudahkan penggunaan dalam menyimpan informasi arsip.
3. Rekaman Video
Rekaman video adalah arsip yang informasinya berupa gambar bergerak dan suara. Sumrahyadi (2014, 1.15) menyatakan bahwa “rekaman video adalah arsip yang informasinya berupa gambar bergerak, terekam dalam rangkaian
18 fotografik dan suara pada pita magnetik yang penciptaannya menggunakan media teknologi elektronik, seperti pita video (video tape), video disk atau kaset video”. Sedangkan Martono (1994, 93) mengemukakan bahwa “rekaman video adalah arsip yang informasinya disimpan menggunakan alat teknologi elektronik dalam bentuk gambar bergerak”. Selain pendapat di atas Irawan (2011, 4) menyatakan bahwa “rekaman video adalah arsip yang isi informasinya berupa citra bergerak (terekam dalam rangkaian fotografik dan suara pada pita magnetik yang penciptaannya menggunakan media teknologi elektronik)”.
Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa rekaman video adalah arsip yang informasinya berupa gambar bergerak dan bersuara, terekam dalam rangkaian fotografik dan suara pada pita magnetik yang penciptaannya menggunakan media teknologi elektronik, seperti pita video (video tape), video disk atau kaset video”. 4. Rekaman Suara
Rekaman suara adalah arsip yang informasinya berupa suara. Sumrahyadi (2014, 1.18) menyatakan bahwa “rekaman suara adalah arsip yang informasinya berupa suara terekam pada media dengan bahan dasar selulosa, berupa pita menggunakan rancangan dengan peralatan khusus”. Sedangkan Martono (1994, 93) mengemukakan bahwa “rekaman suara adalah arsip yang dibuat dari lak atau lapisan lak pada inti kertas pada selulosa asetat atau selulosa nitrat”. Selain pendapat di atas Irawan (2011, 4) menyatakan bahwa “rekaman suara adalah arsip yang isi informasinya terekam dalam sinyal suara dengan menggunakan sistem perekam tertentu”.
19 Dari uraian di atas dapat dinyatakan bahwa rekaman suara adalah arsip yang informasinya berupa suara terekam pada media dengan menggunakan peralatan khusus dengan bahan dasar selulosa asetat atau selulosa nitrat menggunakan sistem perekam tertentu.
5. Mikrofilm
Mikrofilm adalah arsip yang direkam pada film. Menurut Amsyah (2003, 218) “mikrofilm adalah suatu proses fotografi dimana dokumen atau arsip direkam pada film dalam ukuran yang diperkecil untuk memudahkan penyimpanan, tranportasi, dan penggunaan”. Sedangkan Martono (1994, 93) mengemukakan bahwa “mikrofilm adalah helida perak sama dengan film yang digunakan dalam fotografi konvensional, jika tidak diproses dengan baik warnanya akan mudah pucat”. Selain pendapat di atas Irawan (2011, 4) menyatakan bahwa “mikrofilm adalah salah satu bentuk reprografi arsip untuk pembuatan salinan fotografis dalam bentuk lebih kecil atau mini, dengan menggunakan ukuran 16 mm, 35 mm, dan 105 mm”.
Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa mikrofilm adalah salah satu bentuk reprografi arsip untuk pembuatan salinan fotografis dalam bentuk lebih kecil atau mini untuk memudahkan penyimpanan arsip.
6. Mikrofis
Mikrofis adalah arsip yang disimpan dalam lembar-lembar film negatif. Menurut Setiawati (2000, 34) “mikrofis adalah reproduksi dari lembar-lembar film negatif yang ditata dalam jaket film berukuran 10x15 cm”. Sedangkan Answir dan Usman (2002, 7) menyatakan bahwa “mikrofis adalah lembaran film
20 transparan yang terdiri atas lambang-lambang visual yang diperkecil sedemikian sehingga tidak dapat dibaca dengan mata telanjang”. Selain pendapat di atas Hartono (1986, 2) mengemukakan bahwa “mikrofis adalah mikroform dalam bentuk gulungan atau lembaran film, diberi sampul atau tidak dapat dalam bentuk celah-celah dan transparan atau tembus cahaya”. Dalam Penyusunan Guide Arsip Media Baru (2009, 4) “mikrofis adalah arsip yang terekam dalam selembar mikrofilm yang berisikan citra-mikro yang banyak dalam satu pola yang menggunakan garis-garis jeruji yang paralel”.
Uraian di atas dapat disimpulkan bahwa mikrofis adalah arsip yang disimpan dalam bentuk gulungan atau lembaran film, diberi sampul yang terdiri atas lambang-lambang visual yang menggunakan garis-garis jeruji paralel dan tidak dapat dibaca dengan mata telanjang.
7. Media Elektronik
Media elektronik adalah arsip yang disimpan dalam hard drive atau optical disk. Judith Read dan Marry Lea Ginn (2011, 342) menyatakan bahwa “media elektronik adalah catatan yang disimpan pada media penyimpanan elektronik yang dapat dengan mudah diakses atau diubah”. Sedangkan Haryadi yang disitir oleh Priansa dan Garnida (2013, 170) mengemukakan bahwa “media elektronik adalah kumpulan data yang tersimpan dalam bentuk data hasil pemindaian (scan) yang dipindahkan secara elektronik atau dilakukan dengan digital copy menggunakan resolusi tinggi, kemudian disimpan dalam hard drive atau optical disk”. Selain pendapat di atas Irawan (2011, 4) menyatakan bahwa “media elektronik adalah produk yang dihubungkan dengan sistem komputer yang dibuat dan diterima oleh