• Tidak ada hasil yang ditemukan

Upaya Penyelamatan Arsip Audio Visual di Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.2.2 Temuan Penelitian

4.2.2.4 Upaya Penyelamatan Arsip Audio Visual di Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat

Upaya penyelamatan arsip audio visual di Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat. Hal ini dapat diketahui dari hasil wawancara sebagai berikut:

7. Bagaimana mendapatkan arsip yang bernilai sejarah yang disimpan di Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat dapat diketahui dari uraian jawaban informan I1 dan I2 sebagai berikut:

I1: ”Arsip yang bernilai sejarah yang disimpan di Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat didapat dari masyarakat yang memiliki arsip yang bernilai sejarah dan masyarakat akan diberi

imbalan untuk ganti dari arsip”.

I2: ”Arsip yang bernilai sejarah yang disimpan di Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat didapat dari masyarakat dan departemen penerangan”.

8. Apa saja kebijakan dalam pelestarian arsip audio visual di Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat dapat diketahui dari uraian jawaban informan I1 adalah:

57 I1: ”Kebijakan pelestarian arsip audio visual yang dikeluarkan oleh arsip nasional republik Indonesia (ANRI) dan ada juga kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah untuk mendukung pelestarian arsip audio visual. Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat berpedoman pada ANRI dalam melakukan pelestarian arsip audio visual seperti pengolahan, penataan dan pemeliharaan untuk menyelamatkan fisik arsip dan informasi arsip”. 9. Adakah pedoman dalam melakukan pelestarian arsip audio visual di Badan

Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat dapat diketahui dari uraian jawaban informan I1 adalah:

I1: ”Ada, yaitu buku pedoman dari Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat yang merujuk kepada arsip nasional (ANRI) selaku yang membawahi arsip provinsi secara teknis masih arsip Nasional RI tetapi secara organisasi tidak, masing-masing sudah di bawah pemerintah daerahnya”.

10. Dari manakah sumber dana untuk melakukan pelestarian arsip audio visual di Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat dapat diketahui dari uraian jawaban informan I1 adalah:

I1: ”Sumber dana untuk melakukan pelestarian arsip audio visual di Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat diperoleh anggaran dari pemerintah setiap tahunnya, tetapi idealnya tidak bisa disebutkan, karena badan kearsipan menyesuaikan dengan kebutuhan, sebelum membuat anggaran tentu staf sudah tahu apa yang

58 dibutuhkan, dan melaporkan kepada kepala bidang pelestarian arsip audio visual dan kepala bidang pelestarian arsip audio visual melapor kepada kepala badan kearsipan, berapa anggaran untuk pembelian alat, berapa anggaran untuk orang yang mengelola, berapa materi atau dokumen yang akan dialih mediakan dan biaya untuk pelestarian arsip audio visual juga harus tahu. Dengan adanya penjabaran tersebut baru bisa kepala badan kearsipan mengeluarkan biaya untuk pelestarian arsip audio visual pada Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat”.

11. Apakah prioritas utama dari pelestarian arsip audio visual di Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat dapat diketahui dari uraian jawaban informan I2 adalah:

I2: ”Prioritas utama dalam pelestarian arsip audio visual di Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat kandungan informasi arsip dan fisik arsip. Tetapi yang lebih diprioritaskan

adalah kandungan informasi arsip karena untuk dapat

menyelamatkan nilai sejarah dan dapat digunakan untuk generasi selanjutnya”.

12. Bagaimanakah alih media dokumen ke dalam bentuk digital di Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat dapat diketahui dari uraian jawaban informan I2 adalah:

I2: ”Alih media dokumen di Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat yang penting yaitu ahli waris bersedia dokumen

59 dilakukan digitalisasi. Setelah itu dokumen dikumpulkan pada suatu ruangan untuk dilakukan foto. Pada ruangan tersebut dihitung jumlah dokumen terkumpul. Jika ada dokumen kotor dan rusak dibersihkan dan diperbaiki terlebih dahulu. Setelah dibersihkan dan diperbaiki dilakukan pemotretan dengan menggunakan kamera. Selanjutnya dilakukan pengeditan dan pendigitalisasian lembar demi lembar dokumen untuk dikemas ke dalam bentuk CD atau DVD, foto, video dan rekaman suara”.

13. Apa saja kendala dalam pelestarian arsip audio visual di Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat dapat diketahui dari uraian jawaban informan I1 dan I2 sebagai berikut:

I1: ”Kendala dalam pelestarian arsip audio visual di Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat kurangnya sumber daya manusia (SDM) dalam melakukan pelestarian arsip audio visual dan dana dalam pelestarian arsip audio visual”.

I2: ”Kendala dalam pelestarian arsip audio visual di Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat tidak ada dokumen, kalau tidak ada dokumen tidak bisa didigital, karena masyarakat yang mempunyai dokumen tidak semuanya masyarakat mau memberikan dokumennya untuk didigitalkan dan butuh biaya yang cukup besar seperti perjalanan ke tempat lokasi pada waktu mencari dokumen. Kendala dalam pelestarian arsip audio visual kurangnya sumber daya

60 manusia (SDM) dalam melakukan pelestarian arsip audio visual dan dana dalam pelestarian arsip audio visual”.

14. Apa saja upaya yang dilakukan dalam menghadapi kendala pelestarian arsip audio visual di Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat dapat diketahui dari uraian jawaban informan I1 dan I2 sebagai berikut:

I1: ”Upaya yang dilakukan dalam menghadapi kendala pelestarian arsip audio visual di Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat adalah usulan kepada pemerintah untuk menambah sumber daya manusia SDM untuk melakukan pelestarian arsip audio visual dan dana dalam pelestarian arsip audio visual”.

I2: ”Upaya yang dilakukan dalam menghadapi kendala pelestarian arsip audio visual di Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat dengan menambah sumber daya manusia SDM untuk melakukan pelestarian arsip audio visual, dana dalam pelestarian arsip audio visual dan masyarakat mau memberikan dokumen yang dimiliki untuk dapat dilestarikan”.

Dari observasi langsung di Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat upaya penyelamatan arsip audio visual dapat diketahui, arsiparis sudah melakukan pelestarian arsip menurut buku pedoman pelestarian arsip merujuk kepada arsip nasional republik indonesia (ANRI) upaya penyelamatan arsip audio visual yaitu upaya perlindungan fisik dan informasi arsip dari bahaya dan gangguan.

61 Dari hasil wawancara di atas dapat diketahui bahwa upaya penyelamatan arsip audio visual di BPA Prov Sumbar yaitu dengan cara menyelamatkan arsip yang bernilai sejarah yang didapatkan dari masyarakat dan departemen penerangan. Kebijakan pelestarian arsip audio visual dikeluarkan oleh arsip nasional republik Indonesia (ANRI) dan pemerintah daerah, sedangkan buku pedoman pelestarian arsip audio visual merujuk kepada arsip nasional republik indonesia (ANRI). Sumber dana dalam pelestarian arsip audio visual diperoleh anggaran dari pemerintah setiap tahunnya. Prioritas utama dalam pelestarian arsip audio visual adalah kandungan informasi arsip dan fisik arsip. Pelestarian arsip audio visual di BPA Prov Sumbar mengalami kendala dalam pelestarian arsip audio visual adalah kurangnya sumber daya manusia (SDM) untuk melakukan pelestarian arsip audio visual dan dana dalam pelestarian arsip audio visual dan upaya yang dilakukan dalam menghadapi kendala dalam pelestarian arsip audio visual adalah usulan kepada pemerintah untuk menambah sumber daya manusia (SDM) untuk melakukan pelestarian arsip audio visual dan dana dalam pelestarian arsip audio visual.

Dokumen terkait