Berdasarkan pada fungsi organ yang dirangsang, saraf dapat digolongkan atas:
- Saraf cerebrospinalis, yaitu saraf yang merangsang otot bergaris (striated muscle).
- Saraf otonom (vegetatif), yaitu saraf yang merangsang jantung (cardiac muscle), urat daging licin (smooth muscle), dan kelenjar-kelenjar.
Berdasarkan atas fungsi dari rangsang itu sendiri, saraf dapat digolongkan atas:
- Saraf sensibel (afferent), yaitu saraf yang meneruskan rangsang dari perifer (sistem saraf tepi) ke pusat (sistem saraf pusat).
- Saraf motoris (efferent), yaitu saraf yang meneruskan rangsang dari pusat ke perifer.
- Saraf penghubung, yaitu saraf yang menghubungkan antara jenis saraf yang satu dengan yang lainnya, misalnya antara saraf sensibel dengan saraf motoris.
D. Otak
Otak ikan hanya dapat dilihat jika tulang-tulang pembungkusnya telah dibuka. Untuk itu maka perlu terlebih dahulu dilakukan pembedahan secara hatihati terhadap bagian kepala ikan agar otak yang akan diamati dapat terlihat dengan jelas. Pembuatan preparat otak akan lebih mudah jika menggunakan ikan yang sudah diawetkan karena otak tersebut telah mengeras.
Kepala ikan dipotong tepat pada bagian tengkuk dengan pisau yang tajam sehingga kepala terlepas dari badan. Potongan kepala tersebut diletakkan secara tegak dengan mulut terletak di sebelah atas. Kemudian pemotongan dilakukan pada bagian atas kepala tersebut sampai pisau mencapai daerah sekitar mata. Setelah itu, pisau diarahkan pada bagian pinggir saja untuk mencegah agar otak tidak teriris. Bagian atas kepala tersebut dikuakkan sehingga otak ikan akan nampak dari bagian atas (tampak dorsal)(Gambar 80).
Untuk melihat otak dari arah samping (tampak lateral), kepala digunting dari arah mulut ke belakang secara hati-hati sehingga kepala terbelah dua. Jika bagian kepala tersebut dikuakkan maka akan terlihatlah otak ikan dari arah samping. Untuk melihat otak dari arah bawah (tampak ventral) maka otak tersebut harus dikeluarkan dari rongganya. Pemotongan harus dilakukan secara hati-hati karena harus menggunting beberapa urat saraf (nervus cerebralis), di antaranya saraf optik (nervus opticus), saraf olfaktori (nervus olfactorius), dan beberapa saraf lainnya.
Bagian-bagian otak dari muka ke belakang adalah sebagai berikut (Gambar
81 – 83): a. Telencephalon, adalah bagian otak yang paling depan, terdiri atas: - Lobus olfactorius, merupakan bagian telencephalon yang paling anterior - Tractus olfactorius, merupakan lanjutan dari lobus olfactorius dan berfungsi
sebagai nervus cerebralis I. - Bulbus olfactorius, merupakan lanjutan dari tractus olfactorius dan berakhir
sebagai sepasang ‘bola’, mempunyai lanjutan sebagai benang-benang
halus yang menuju ke dinding lekuk hidung. - Hemisphaerium cerebri, terdapat di bagian posterior lobus olfactorius.
Bagian dasarnya disebut corpus striatum, sedangkan bagian atap dan
dinding samping disebut pallium. b. Diencephalon, terletak di sebelah belakang dari telencephalon bagian ventral.
Bersama-sama dengan telencephalon termasuk bagian dari otak muka
(prosencephalon). Pada diencephalon terdapat thalamus, hypothalamus, lobus
inferior, dan saccus vasculosus. c. Mesencephalon, merupakan otak bagian tengah dengan organ utama yang
tampak menonjol adalah lobus opticus. Lobus opticus berbentuk bulat dan
besar, terletak di sebelah belakang bagian dorsal dari diencephalon. Di bagian
sebelah ventral terletak lobi inferior (bagian dari diencephalon) yang
merupakan tempat melekat hypophyse (hypothalamus). Pada bagian anterior
hypophyse terdapat persilangan dari nervus opticus (nervus cerebralis II) yang
disebut chiasma nervi optici. Selain lobus opticus, pada mesencephalon juga
terdapat torus semicircularis. d. Metencephalon,disebutjugacerebellum, relatif besar dan terletak di belakang
mesencephalon. e. Myelencephalon, disebut juga medulla oblongata, melanjutkan diri ke caudal
sebagai sumsum tulang belakang (medulla spinalis) yang berjalan di dalam
canalis vertebralis. Bersama-sama dengan cerebellum, medulla oblongata termasuk bagian dari otak belakang (rhombexcephalon)
Gambar 81. Otak ikan Osteichthyes tampak samping (Chiasson, 1980)
Gambar 83. Otak ikan Chondrichthyes tampak dorsal (Wischnitzer, 1972)
E. Saraf Cranial
Dari otak, terdapat 11 saraf otak (nervi cerebralis) yang menyebar ke
organ-organ sensori tertentu dan otot-otot tertentu. Sebagian besar saraf otak
tersebut berhubungan dengan bagian-bagian kepala, tetapi ada juga yang
berhubungan dengan bagian-bagian tubuh. 1. Nervus terminalis (NC 0), saraf kecil yang bergabung dengan NC I,
berhubungan dengan otak depan, serabut-serabut sarafnya tersebar mengelilingi
bulbus olfactorius. Fungsinya mungkin meliputi sensori somati dan
sensori khusus. 2. Nervus olfactorius (NC I), menghubungkan organ olfactorius dengan pusat
olfactorius otak depan, berfungsi membawa impuls bau-bauan. 3. Nervus opticus (NC II), menghubungkan retina mata dengan tectum
opticum, berfungsi membawa impuls penglihatan. 4. Nervus oculomotoris (NC III), merupakan saraf motor somatik yang
mengatur otot mata musculus obliquus inferior, muculus rectus superior,
musculus rectus inferior, dan musculus rectus internal. Berhubungan
dengan otak mesencephalon. 5. Nervus trochlearis (NC IV), berhubungan dengan otak mesencephalon,
merupakan saraf motor somatik yang menginervasi otot mata musculus
obliquus superior. 6. Nervus trigeminalis (NC V), terbagi atas tiga cabang yaitu nervus
ophthalmicus dan nervus maxillaris (merupakan saraf sensori somatik)
serta nervus mandibularis (saraf sensori somatik dan saraf motor somatik).
Nervus ini menghubungkan bagian kepala dan rahang dengan medulla
oblongata. Fungsinya berkaitan dengan kepekaan kulit terhadap panas dan
sentuhan. 7. Nervus abducens (NC VI), merupakan saraf motor somatik yang
menghubungkan bagian depan medulla oblongata dengan otot mata
musculus rectus external. Fungsinya berhubungan dengan penarikan otot
penggerak biji mata. 8. Nervus facialis (NC VII), tersusun atas tiga cabang yaitu nervus
ophthalmicus superficialis, nervus buccalis, dan nervus hyomandibularis.
Saraf cabang ini berkaitan dengan saluran garis rusuk (linea lateralis) di atas kepala, penerima rasa pada kepala dan tubuh, serta penerima
rangsangan sentuhan. Berhubungan dengan NC V dan NC VIII pada
medulla oblongata. Saraf ini punya komponen yang berkaitan dengan
sensori somatik, sensori visceral, dan fungsi motor visceral. 9. Nervus acousticus (NC VIII), sering dianggap sebagai cabang dari nervus
acousticofacialis pada ikan, mempunyai fungsi sensori somatik yang
berkaitan dengan telinga bagian dalam. 10. Nervus glossopharyngeal (NC IX), terdiri dari komponen sensori dan
motoris yang melayani bagian insang pertama. Fungsinya berkaitan
dengan garis rusuk, organ pengecap pada pharynx dan otot-otot insang. 11. Nervus vagus (NC X), memiliki beberapa percabangan. Cabang
supratemporal dan cabang garis rusuk melayani sistem garis rusuk.
Cabang branchial menuju ke bagian posterior celah insang. Caban
visceral melayani organ-organ internal. Cabang dorsal recurrent
menginervasi penerima rasa. F. Soal-soal Latihan Setelah membaca materi di atas, bentuklah kelompok diskusi (5 orang per
kelompok). Selanjutnya, setiap kelompok melakukan penelusuran pustaka dan
carilah urat saraf-urat saraf cranial yang menginervasi garis rusuk serta urat sarafurat
saraf cranial yang menginervasi mata. Presentasikan tugas tersebut di dalam
kelas. G. Daftar Pustaka Affandi, R., D.S. Sjafei, M.F. Rahardjo, dan Sulistiono. 1992. Iktiologi. Suatu
Pedoman Kerja Laboratorium. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Pusat Antar Universitas Ilmu Hayat.
Institut Pertanian Bogor, Bogor. Alamsjah, Z. 1974. Ichthyologi I. Departemen Biologi Perairan. Fakultas
Perikanan. Institut Pertanian Bogor, Bogor. Alamsjah, Z. dan M.F. Rahardjo. 1977. Penuntun Untuk Identifikasi Ikan.
Departemen Biologi Perairan. Fakultas Perikanan. Institut Pertanian Bogor,
Bogor. Andy Omar, S. Bin. 1987. Penuntun Praktikum Ichthyologi. Jurusan Perikanan
Bond, C.E. 1979. Biology of Fishes. W.B. Saunders Company, Philadelphia.
Chiasson, R. 1980. Laboratory Anatomy of the Perch. Third edition. WM. C. Brown Company Publishers, Dubuque, Iowa.
Lagler, K.F., J.E. Bardach, R.R. Miller, and D.R.M. Passino. 1977. Ichthyology. Second edition. John Wiley and Sons, Inc., New York.
Moyle, P.B. and J.J. Cech, Jr. 1988. Fishes. An Introduction to Ichthyology. Second edition. Prentice Hall, Englewood Cliffs, New Jersey.
Wischnitzer, S. 1972. Atlas and Dissection Guide for Comparative Anatomy. Second edition. W. H. Freeman and Company, San Francisco.
LAMPIRAN
Glosarium
abdominal posisi sirip perut ikan yang agak jauh ke belakang dari sirip dada
ke arah dalam perut
adipose fin sembulan kulit di belakang sirip punggung dan sirip dubur ikan, agak panjang dan tinggi tetapi agak tipis sehingga serupa dengan selaput tebal dan banyak mengandung lemak (sirip lemak)
anak jenis lihat: subspecies
anatomi salah satu cabang dari Ilmu Hayat (Biologi) yang mempelajari organ-organ dalam suatu organisme
anguilliform bentuk tubuh ikan yang memanjang dengan penampang lintang yang agak silindris dan kecil serta pada bagian ujung meruncing/tipis (bentuk ular atau sidat atau belut)
anterior ke arah muka
apparatus opercularis penutup insang pada ikan bertulang sejati yang disusun oleh beberapa keping tulang
arborescent organ organ pernapasan tambahan pada ikan yang berbentuk seperti bunga karang
arcus branchialis tempat melekatnya filamen dan tapis insang, berwarna putih, dan memiliki saluran darah (arteri afferent dan arteri efferent) yang memungkinkan darah dapat keluar dan masuk ke dalam insang
arteri pembuluh darah yang mempunyai dinding yang tebal dan kuat tetapi tidak mempunyai klep-klep, berfungsi untuk membawa darah meninggalkan jantung
atrium bagian jantung yang berdinding tipis dan berwarna merah tua, bersifat tunggal, dan menerima darah dari sinus venosus
authority name nama orang yang bertanggung jawab atau merupakan keterangan tambahan untuk tempat deskripsi asli dari ikan yang diusulkannya
axon perpanjangan sel saraf yang berfungsi sebagai penerus impuls
badan lihat: truncus
bilik lihat: ventrikel
bulbus arteriosus bagian jantung yang merupakan lanjutan dari ventrikel, berwarna putih, menerima darah dari ventrikel dan mengalirkannya ke aorta ventralis
caput bagian tubuh ikan mulai dari ujung moncong
terdepan sampai dengan ujung tutup insang paling belakang.
cartilago ulang-tulang yang terdapat pada ikan golongan Chondrichthyes dan juga ikan Osteichthyes yang masih muda
cauda bagian tubuh ikan mulai dari permulaan sirip dubur sampai dengan ujung sirip ekor bagian paling belakang
caudal ke arah ekor
clupeoid poisoning peristiwa keracunan disebabkan oleh makan ikan tembang
ciguatera poisoning peristiwa keracunan akibat memakan ikan laut yang menimbulkan gangguan pada alat pencernaan dan syaraf
common name lihat: standard common name
compressed bentuk tubuh yang gepeng ke samping (bentuk pipih)
coni musculi susunan otot-otot ikan dari cranial ke caudal yang berbentuk kerucut
conus arteriosus lihat: bulbus arteriosus
cranial ke arah kepala
cryptotoxic ikan-ikan yang jaringan tubuhnya mengandung racun
cyclostome poisoning peristiwa keracunan disebabkan oleh makan ikan lamprey dan hagfishes
cyclostomine tipe otot yang ditemukan pada ikan-ikan Agnatha
dendrite perpanjangan sel saraf yang berfungsi sebagai penerima impuls
depressed bentuk tubuh yang gepeng ke bawah (bentuk picak)
descriptor name lihat: authority name
dexter sebelah kanan
diencephalon bagian otak yang terletak di sebelah belakang dari telencephalon bagian ventral
distal lebih menjauhi ke arah batang tubuh
diverticula organ pernapasan tambahan ikan yang berupa lipatan kulit pada bagian mulut dan ruang pharynx
dorsal ke arah punggung
double emarginate bentuk ekor ikan yang berpinggiran berlekuk ganda
ductus pneumaticus saluran yang menghubungkan pneumatocyst dengan esophagus dan berfungsi sebagai jalan keluar masuknya udara ke dalam pneumatocyst
ekor lihat: cauda
elasmobranch poisoning peristiwa keracunan disebabkan oleh makan
daging, viscera, gonad, dan hati ikan cucut dan ikan pari
emarginate bentuk ekor ikan yang berpinggiran berlekuk tunggal
epicercal bentuk ekor ikan dimana bagian daun sirip atas lebih besar daripada daun sirip bawah
erythrocyte butir-butir darah merah filamen insang lihat: hemibranchia
filiform bentuk tubuh yang menyerupai tali (bentuk tali)
finlet sembulan-sembulan kulit yang tipis dan pendek, umumnya berbentuk segitiga, kadang-kadang mempunyai satu jari-jari terletak di antara sirip punggung dan sirip ekor dan di antara sirip dubur dan sirip ekor (jari-jari sirip tambahan)
flatted-form lihat: taeniform
forked bentuk ekor ikan yang bercagak
fork length panjang ikan yang diukur dari ujung kepala yang terdepan sampai ujung bagian luar lekukan cabang sirip ekor
fugu poison lihat: tetrodotoxin
furcate lihat: forked
fusiform bentuk yang sangat stream-line untuk bergerak dalam suatu medium tanpa mengalami banyak hambatan, hampir meruncing pada kedua bagian ujung (bentuk torpedo atau cerutu)
garis rusuk lihat: linea lateralis
gempylid poisoning peristiwa keracunan disebabkan oleh makan daging ikan famili Gempylidae
gill arch lihat: arcus branchialis
gill filament lihat: hemibranchia
gill rakers berupa sepasang deretan batang tulang rawan yang pendek dan sedikit bergerigi, melekat pada bagian depan dari lengkung insang, berfungsi untuk menyaring air pernapasan
globiform bentuk tubuh ikan yang menyerupai bola (bentuk bola)
gurat sisi lihat: linea lateralis
hallucinatory poisoning peristiwa keracunan disebabkan oleh makan ikan belanak dan kuro
hemibranchia bagian insang yang berwarna merah, terdiri dari jaringan lunak, berbentuk seperti sisir, melekat pada lengkung insang. Banyak mengandung kapiler-kapiler darah sebagai cabang dari arteri branchialis dan merupakan tempat terjadinya pengikatan oksigen terlarut dari dalam air
horizontale skeletogenous sekat yang memisahkan kelompok otot-otot pada
septum tubuh ikan atas dua daerah, yaitu kelompok otot sebelah dorsal dan kelompok otot sebelah ventral
hypocercal bentuk ekor ikan dimana bagian daun sirip bawah lebih besar daripada daun sirip atas
ichthyoacanthotoxin racun yang disekresikan oleh organ-organ beracun (venom apparatus), seperti spina, alat penyengat,
atau gigi ikan
ichthyocrinotoxic fishes ikan-ikan yang menghasilkan racun melalui sekresi kelenjar, tetapi tidak mempunyai organ berbisa
ichthyocrinotoxin racun yang berasal dari kelenjar kulit yang
dihasilkan oleh ikan hagfishes, lampreys, morays, soapfishes, puffer, dan porcupinefishes
ichthyocrinotoxism peristiwa keracunan akibat terserang oleh ikan-ikan yang memiliki racun pada kulitnya
ichthyohemotoxic fishes ikan-ikan yang mempunyai racun di dalam darahnya
ichthyohemotoxin racun yang terdapat di dalam darah ikan
ichthyootoxic fishes ikan-ikan yang menghasilkan racun terbatas hanya pada gonad (termasuk telurnya)
ichthyootoxin racun yang ditemukan hanya pada telur-telur ikan
ichthyosarcotoxic fishes ikan-ikan yang mengandung racun di antara otot, viscera, atau kulit
ichthyosarcotoxin racun yang terdapat pada daging ikan, tidak termasuk racun-racun yang disebabkan oleh aktivitas bakteri
ichthyosarcotoxism peristiwa keracunan akibat memakan ikan yang mengandung racun di dalam otot, kulit, atau kotoran tubuhnya
ichthyotoxin racun yang berasal dari ikan (secara umum)
ichthyotoxism keracunan karena makan ikan (bersifat umum) identifikasi tugas untuk mencari dan mengenal ciri-ciri
taksonomik individu yang beraneka ragam dan memasukkannya ke dalam suatu takson
ikan sumber daya ikan adalah semua jenis ikan
termasuk biota perairan lainnya (UU RI no. 9 tahun 1985 tentang Perikanan)
segala jenis organisme yang seluruh atau sebagian dari siklus hidupnya berada di dalam lingkungan perairan (UU RI no. 31 tahun 2004 tentang Perikanan dan UU RI no. 45 tahun 2009 tentang Perubahan atas UU RI no. 31 tahun 2004 tentang Perikanan)
binatang vertebrata yang berdarah dingin (poikilotherm), hidup dalam lingkungan air,
pergerakan dan kesetimbangan badannya terutama menggunakan sirip, dan umumnya bernapas
dengan menggunakan insang ikan beracun lihat: poisonous fishes
ikan berbisa lihat: venomous fishes
iktiologi ilmu pengetahuan yang khusus mempelajari ikan dan dengan segala aspek kehidupannya
iktiologi sistematika ilmu yang mempelajari tentang jenis dan
keanekaragaman ikan serta segala hubungan di antara mereka
inferior posisi mulut ikan yang terletak di bawah hidung ke arah bawah (bawah)
inspectio mengamati secara anatomis dengan tidak mempergunakan alat bantu
interpelvic process pertumbuhan kulit yang menyerupai lidah-lidah yang terdapat di antara kedua sirip perut ikan (cuping)
involuntary muscle otot yang bekerja tanpa dipengaruhi oleh rangsang, misalnya otot licin dan otot jantung
jari-jari keras jari-jari sirip yang sulit dibengkokkan, pejal, tidak berbuku-buku, dapat berupa cucuk, duri, atau patil. jari-jari lemah Jari-jari sirip yang mudah dibengkokkan, berbukubuku,
nampak transparan, dan biasanya bercabang pada bagian ujungnya
jari-jari lemah mengeras jari-jari sirip dengan ciri-ciri seperti yang terdapat pada jari-jari lemah, tetapi mengalami pengerasan sehingga agak sulit dibengkokkan
jenis lihat: spesies
jugular posisi sirip perut ikan yang terletak agak lebih ke depan daripada sirip dada
keel rigi-rigi yang ditemukan pada bagian batang ekor ikan dan pada bagian tengahnya terdapat puncak yang meruncing, (kil, lunas)
kepala lihat: caput
klasifikasi penataan ikan ke dalam kelompok-kelompok berdasarkan kesamaan dan hubungan di antara mereka
labyrinth lipatan membran seperti bunga mawar yang merupakan derivat dari tulang lengkung insang
lateral ke arah sisi/samping
leucocyte butir-butir sel darah putih
linea lateralis suatu bangunan yang kelihatannya seperti garis memanjang pada bagian tengah badan ikan,
sebelah kanan dan kiri, mulai dari kepala sampai ke pangkal ekor, dan berfungsi untuk mengetahui perubahan tekanan air yang terjadi sehubungan dengan aliran arus air, untuk mengetahui jika ikan itu mendekati atau menjauhi benda-benda keras, dan untuk osmoregulasi (garis rusuk)
local common name lihat: vernacular name
lunate bentuk ekor ikan yang menyerupai sabit
medial ke arah tengah
membrana branchiostega selaput keping tutup insang
meristik penghitungan jumlah bagian-bagian tubuh ikan
mesencephalon otak bagian tengah
metencephalon bagian otak yang relatif besar dan terletak di
belakang mesencephalon, disebut juga cerebellum.
myelencephalon bagian otak di belakang metencephalon
melanjutkan diri ke caudal sebagai sumsum tulang belakang (medulla spinalis) yang berjalan di dalam canalis vertebralis, disebut juga medulla oblongata
morfometrik ukuran bagian-bagian tertentu dari struktur tubuh ikan
mud stripe lihat: musculus lateralis superficialis
musculi dorsalis kumpulan otot-otot yang terdapat di sebelah dorsal septum horizontale
musculi epaxialis lihat: musculi dorsalis
musculi hypaxialis lihat: musculi ventralis
musculi ventralis kumpulan otot-otot yang terletak di sebelah ventral septum horizontale
musculus lateralis jaringan otot berwarna merah dan banyak
superficialis mengandung lemak yang terdapat pada daerah septum horizontale
myocommata s elaput pembungkus otot yang memisahkan antara satu myomer dan myomer lainnya
myomer satu bongkahan otot ikan
myoseptum lihat: myocommata
myotome lihat: myomer
neuron sel saraf, unit terkecil dari sistem saraf
n.gen. singkatan dari new genus, menunjukkan bahwa ikan tersebut termasuk genus yang baru
n.sp. singkatan dari new species, menunjukkan bahwa ikan tersebut termasuk jenis yang baru
orbita rongga mata ikan
osifikasi proses pembentukan tulang dari tulang rawan menjadi tulang sejati
osteum tulang-tulang yang terdapat pada ikan golongan Osteichthyes
ostraciform bentuk tubuh ikan yang menyerupai kotak (bentuk kotak)
ostracitoxin substansi racun yang berasal dari kulit ikan
Ostracion lentiginosus (ikan buntal) untuk
membunuh ikan atau hewan laut lainnya
pahutoxin lihat: ostracitoxin panjang baku lihat: standard length panjang cagak lihat: fork length panjang total lihat: total length pembuluh balik lihat: vena pembuluh nadi lihat: arteri
phanerotoxic Ikan-ikan yang secara nyata mempunyai organ berbisa (venom apparatus)
piscine tipe otot yang ditemukan pada Chondrichthyes dan Osteichthyes
pneumatocyst lihat: vesica natatoria
pointed bentuk ekor ikan yang meruncing
poisonous fishes ikan-ikan yang jaringannya, baik sebagian maupun secara keseluruhan, bersifat toksik (beracun) atau ikan-ikan yang menyebabkan berbagai gangguan saluran pencernaan dan syaraf bila daging atau anggota tubuh ikan itu dimakan oleh manusia
posterior ke arah belakang
prosencephalon otak bagian depan, disusun oleh diencephalon bersama-sama dengan telencephalon
proximal lebih mendekati ke arah batang tubuh
puffer poison lihat: tetrodotoxin
radialia jari-jari sirip yang tersusun atas jaringan tulang atau tulang rawan
radii branchiostega tulang-tulang kecil pada selaput keping tutup insang
red muscle lihat: musculus lateralis superficialis
rhombexcephalon otak belakang, disusun oleh cerebellum dan medulla oblongata
rounded bentuk ekor ikan yang membundar
sagittiform bentuk tubuh yang menyerupai anak panah (bentuk panah)
saraf cerebrospinalis saraf yang merangsang otot bergaris (striated muscle)
saraf motoris saraf yang meneruskan rangsang dari pusat ke perifer.
saraf otonom saraf yang merangsang jantung (cardiac muscle), urat daging licin (smooth muscle), dan kelenjar kelenjar
saraf penghubung saraf yang menghubungkan antara jenis saraf yang satu dengan yang lainnya
saraf sensibel saraf yang meneruskan rangsang dari perifer (sistem saraf tepi) ke pusat (sistem saraf pusat) scientific name lihat: valid scientific name
scombroid poisoning peristiwa keracunan disebabkan oleh makan ikan tongkol dan cakalang
scute kelopak tebal yang mengeras dan tersusun seperti genting,. ditemukan pada daerah perut (abdominal
scute) dan pada daerah pangkal ekor (caudal scute) (skut, sisik duri)
sectio membuka dinding badan untuk mengamati bagian dalam tubuh ikan.
septum horizontale lihat: horizontale skeletogenous septum
septum verticale sekat yang memisahkan kelompok otot-otot pada tubuh ikan atas dua daerah, yaitu kelompok otot sebelah kanan dan kelompok otot sebelah kiri
serambi lihat: atrium
sinister sebelah kiri
sinus venosus bagian jantung yang berdinding tipis dan berwarna merah coklat, terdapat pada bagian caudo-dorsal dari bagian jantung yang lain, menerima darah dari vena hepatica dan ductus Cuvier.
sirip anggota gerak pada ikan untuk mengatur keseimbangan tubuh
sistematika ilmu yang digunakan untuk mengklasifikasikan biota berdasarkan persamaan dan perbedaan struktur dan fungsi bagian-bagian tubuh
sistem binomial sistim nama dengan memakai dua kata, kata pertama ditujukan untuk nama genus yang maksudnya untuk menunjukkan sifat umum dari ikan tersebut dan kata kedua ditujukan untuk nama spesies yang menunjukkan sifat khusus dari ikan tersebut
sistem integumen lihat: systema integumentum sistem saraf pusat lihat: systema nervorum central sistem saraf tepi lihat: systema nervorum periphericum
sisik lihat: squama
spesies kategori berperingkat dalam klasifikasi ikan,