• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Genitalia (Sistem Kelamin)

Dalam dokumen Sharifuddin Bin .pdf (Halaman 155-162)

Sistem kelamin pada ikan dapat dibedakan atas sistem kelamin betina dan sistem kelamin jantan. Pada ikan bertulang sejati, sistem kelamin betina disusun oleh (Gambar 77):

- Ovarium, pada ikan umumnya ada dua buah, tampak seperti agar-agar yang jernih, terdapat bintik-bintik karena berisi sel telur (ova). Alat penggantung ovarium disebut mesovarium.

- Saluran telur (oviduct), merupakan saluran tempat lewatnya ova, sangat pendek dan bersatu pada bagian belakangnya untuk selanjutnya bermuara pada porus genitalia.

Sistem kelamin jantan ikan disusun oleh (Gambar 77):

- Testes, terletak di bawah gelembung renang dan di atas intestinum. Bentuk testes agak kompak dan berwarna putih. Di dalam testes dihasilkan spermatozoa. Proses pembentukan spermatozoa disebut spermatogenesis. Bentuk spermatozoa bermacam-macam tergantung kepada spesies ikan. Alat penggantung testes disebut mesorchium.

- Vasa deferensia, merupakan dua buah saluran sperma yang bergabung pada bagian belakangnya membentuk suatu ruang genital yang terbuka ke arah luar, terletak di antara ureter atau papila urinaria dan anus.

- Lubang genital (porus genitalia), merupakan lubang yang terbuka ke arah luar dan tempat pelepasan sperma.

Alat reproduksi ikan cucut betina (Gambar 78) adalah:

- Ovari, merupakan dua buah kelenjar yang halus, memanjang berwarna coklat keputihan (krem), terletak pada tiap sisi dari lembaran-lembaran (lobi) hati. Pada ikan yang matang gonad, pada ovari ini terdapat tonjolan-tonjolan yang bulat pada sisi bagian atas. Tonjolan tersebut merupakan telur dari beberapa stadia perkembangan. Ovari tergantung pada bagian atas ruang pleuroperitonium dengan perantaraan mesovarium.

- Ostium (ostium tubae abdominale), merupakan sebuah celah yang tegak lurus di antara dua lapisan ligamen yang berbentuk bulan sabit (falciform). Pada ikan yang masih muda celah tertutup, sedangkan pada ikan dewasa ia terbuka dari ruang pleuroperitoneum ke dalam saluran telur (oviduct) untuk memindahkan telur dari ovari.

- Saluran telur (oviduct, tabung Fallopia, atau ductus Müller), adalah ruang dimana ova biasanya dibuahi (karena pembuahan terjadi di dalam tubuh induk).

- Kelenjar pembungkus (kelenjar nidamental), menghasilkan suatu lapisan tipis pada beberapa telur.

Gambar 77. Diagram sistem urogenital pada ikan Osteichthyes (Affandi et al.,

1992). 1a. ovarium, 1b. testes, 2. ginjal, 3a. oviduct, 3b. vasa deferensia, 4. ductus Wolffian, 5. sinus urogenitalia, 6. Vesica urinaria, 7. porus urogenitalia

Gambar 78. Sistem urogenital ikan Chondrichthyes betina (Affandi et al., 1992)

- Mesotubarium, jaringan ikat penggantung oviduct, kelenjar pembungkus, dan uterus yang terletak di belakang.

- Uterus, adalah bagian dari oviduct yang membesar tempat telur-telur yang telah dibuahi dikandung.

- Cloaca, merupakan ruangan atau tempat bermuara ujung saluran pencernaan, ujung saluran urine, dan tempat keluarnya anak ikan.

Alat reproduksi ikan Chondrichthyes jantan adalah (Gambar 79):

- Testes, merupakan dua buah kelenjar yang halus, terletak di sebelah atas lobi hati, berisi banyak sekali saluran-saluran halus (microtubuli) yang merupakan suatu epitel yang disebut epitelium germinalis. Testes merupakan tempat selsel kelamin jantan (spermatozoa) diproduksi. Testes tersebut tergantung pada atap ruang pleuroperitoneum dengan perantaraan mesorchium (jamak = mesorchia).

- Saluran-saluran efferen, merupakan saluran-saluran yang halus, terdapat lima atau enam buah melalui mesorchia dari testes ke ginjal.

- Epididymis, bagian saluran penghubung sperma yang halus. Saluran-saluran efferen dari testes bersambung dengan saluran halus epididymis dan selanjutnya bergabung dengan ductus Wolffian (ductus mesonephridicus) yang berfungsi sebagai saluran sperma. Pada ikan yang matang gonad, ductus ini sangat berlipat; sedangkan pada yang muda lurus saja (seperti pada ikan betina).

- Saluran deferens (ductus deferensia = ductus epididymis), merupakan tabung yang bertingkat. Bagian dari saluran deferens yang terletak tepat di belakang testes disebut kelenjar Leydig yang menghasilkan cairan yang diperlukan agar spermatozoa dapat berfungsi dengan normal.

- Kantong seminalis (vesicula seminalis), merupakan bagian belakang dari ductus deferensia yang lurus dan berkembang, tempat spermatozoa dan tempat penghasil sekresi yang dimasukkan ke dalam saluran tersebut.

- Kantong sperma, merupakan ujung pelebaran dari kantong seminalis.

- Papilla urogenitalia, besar dan kadang-kadang pada ikan yang matang gonad tampak melengkung (bengkok), sedangkan pada ikan betina lebih kecil dan biasanya lurus.

Gambar 79. Sistem urogenital ikan Chondrichthyes jantan (Affandi et al., 1992)

- Sinus urogenitalia, tempat kedua saluran sperma pada bagian sebelah belakang bertemu. Urine dan spermatozoa masuk ke dalam cloaca melalui lubang pada ujung papilla.

- Saluran-saluran urine pembantu yang menerima urine dari tubuli uriniferi. Saluran-saluran ini terletak sejajar sisi tengah dari ginjal, memasuki kantong sperma melalui sebuah lubang kecil yang terdapat di tengah dari papilla seminalis (kantong sperma). Pada ikan betina tidak terdapat saluran-saluran pembantu ini.

D. Soal-soal Latihan

Setelah membaca materi di atas, bentuklah kelompok diskusi (5 orang per kelompok). Masing-masing kelompok menjelaskan perbedaan sistem genital ikan Osteichthyes dan Chondrichthyes, baik jantan maupun betina, dan presentasikan.

E. Daftar Pustaka

Affandi, R., D.S. Sjafei, M.F. Rahardjo, dan Sulistiono. 1992. Iktiologi. Suatu Pedoman Kerja Laboratorium. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Pusat Antar Universitas Ilmu Hayat. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Alamsjah, Z. 1974. Ichthyologi I. Departemen Biologi Perairan. Fakultas Perikanan. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Alamsjah, Z. dan M.F. Rahardjo. 1977. Penuntun Untuk Identifikasi Ikan. Departemen Biologi Perairan. Fakultas Perikanan. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Bond, C.E. 1979. Biology of Fishes. W.B. Saunders Company, Philadelphia.

Chiasson, R. 1980. Laboratory Anatomy of the Perch. Third edition. WM. C. Brown Company Publishers, Dubuque, Iowa.

Lagler, K.F., J.E. Bardach, R.R. Miller, and D.R.M. Passino. 1977. Ichthyology. Second edition. John Wiley and Sons, Inc., New York.

Moyle, P.B. and J.J. Cech, Jr. 1988. Fishes. An Introduction to Ichthyology. Second edition. Prentice Hall, Englewood Cliffs, New Jersey.

Wischnitzer, S. 1972. Atlas and Dissection Guide for Comparative Anatomy. Second edition. W. H. Freeman and Company, San Francisco.

XIII. SISTEM SARAF

A. Sasaran Pembelajaran

1. Agar mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan apa yang dimaksud dengan sistem saraf atau systema nervorum..

2. Agar mahasiswa mampu mengenali otak dan bagian-bagiannya.

Dalam dokumen Sharifuddin Bin .pdf (Halaman 155-162)

Dokumen terkait