• Tidak ada hasil yang ditemukan

JENIS UJI KEABSAHAN DATA

Banyak pihak yang menyamakan penggunaan istilah validitas dan keabsahan data dalam laporan penelitian. Hal tersebut harusnya dibedakan dengan jelas tentang penggunaan istilah uji validitas dan uji keabsahan data. Untuk penelitian kuantitatif, istilah uji validitas adalah kata yang tepat untuk menggambarkan bahwa proses pengujian validitas data. Sementara itu untuk uji keabsahan data hanya dapat digunakan dalam penelitian kualitatif.

Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya ketika membahas penelitian kualitatif maka akan disandingkan dan dibandingkan dengan penelitian kuantitatif. Apalagi untuk penelitian-penelitian tema ekonomi, manajemen, akuntansi, dan bisnis yang mana penggunaan metode penelitian kualitatif masih dianggap baru dibandingkan dengan metode penelitian kuantitatif. Untuk itu, agar lebih mudah memahami tentang uji keabsahan data dalam

BAB

12

disajikan perbandingan uji kualitas data dalam penelitian kuantitatif dengan penelitian kualitatif.

Tabel 12.1. Perbedaan Uji Kualitas Data Penelitian Kuantitatif dengan Penelitian Kualitatif

Aspek Metode Kualitatif Metode Kuantitatif Nilai Kebenaran Uji Kredibilitas (Credibility) Uji Validitas Internal Penerapan Uji Keteralihan (Transferability) Uji Validitas Eksternal Konsistensi Uji Dependability (Auditability) Uji Reliabilitas

Netralitas Uji Confirmability Uji Obyektivitas

Sumber : Sugiyono (2008:459)

Apabila dicermati Tabel 12.1 terlihat bahwa aspek nilai kebenaran pada metode kualitatif dilakukan dengan uji kredibitas sedangkan pada metode kuantitatif dilakukan dengan uji validitas internal. Untuk aspek penerapan pada metode kualitatif dilakukan dengan uji keteralihan atau uji transferability sedangkan pada metode kuantitatif dilakukan dengan uji validitas eksternal. Untuk aspek konsistensi pada metode kualitatif dilakukan dengan uji dependability (auditability) sedangkan pada metode kuantitatif dilakukan dengan uji reliabilitas. Untuk aspek netralitas pada metode kualitatif dilakukan dengan uji confirmability sedangkan pada metode kuantitatif dilakukan dengan uji obyektivitas. Untuk metode uji kualitas data pada penelitian kuantitatif sudah dibahas pada materi sebelumnya. Sementara itu untuk uji keabsahan data dapat digambarkan seperti berikut ini.

Gambar 4.1. Jenis Uji Keabsahan Data Penelitian Kualitatif Uji Keabsahan Data Uji Kredibilitas Uji Kredibilitas Uji Dependability Uji Transferability

Tujuan uji kredibilitas data dalam penelitian kualitatif adalah berkenaan dengan derajat kepercayaan atau derajat akurasi data dalam desain penelitian kualitatif. Dengan kata lain bahwa data yang diperoleh dalam proses penelitian tersebut apakah sudah dianggap kredibel atau belum. Walaupun untuk mengukur kredibel atau tidaknya data dalam penelitian kualitatif itu sulit namun peneliti perlu menjelaskan tentang cara atau metode yang membuat peneliti yakin bahwa data tersebut dipilih dan layak untuk menjadi data penelitian. Beberapa cara untuk melakukan uji kredibilitas data adalah dengan triangulasi, member check, perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan, diskusi dengan teman sejawat, dan analisis kasus negatif.

Gambar 12.2. Jenis Uji Kredibilitas

a. Triangulasi

Triangulasi adalah proses uji keabsahan data yang memberikan keyakinan pada peneliti bahwa data telah dikonfirmasikan pada sumber, metode, teori, dan antar peneliti lain serta waktu yang berbeda. Dengan cara seperti itu peneliti akan lebih yakin bahwa data yang diperolehnya

Uji Kredibilitas Data Perpanjangan Pengamatan Peningkatan Ketekunan Diskusi Rekan Sejawat Analisis Kasus Negatif Member Check Triangulasi

teori, dan triangulasi antar peneliti (Hussien, 2009; Rahardjo, 2010). Sementara itu, Sugiyono (2008:465) menambahkan satu triangulasi lagi, yakni triangulasi waktu.

Gambar 12.3. Jenis Triangulasi

1) Triangulasi Sumber

Triangulasi sumber adalah proses uji keabsahan data dengan cara mengonfirmasi data penelitian yang sudah diperoleh pada sumber yang berbeda. Tujuannya adalah untuk memberi keyakinan pada peneliti bahwa data tersebut memang sudah sah dan layak untuk menjadi data penelitian yang akan dianalisis. Cara yang dilakukan adalah dengan mengonfirmasi atau mewawancarai sumber atau pihak yang berbeda dengan sumber atau pihak yang pertama kali data memberikan data.

Misalnya peneliti memperoleh data dari hasil wawancara dengan staf akuntansi dan keuangan bahwa koperasi “Berlian Sentosa” sudah menggunakan software akuntansi dalam proses penyusunan laporan keuangannya. Berdasarkan data tersebut peneliti melakukan triangulasi sumber dengan cara melakukan wawancara pada bendahara koperasi dan ketua koperasi tentang proses penyusunan laporan keuangan di koperasi tersebut. Dengan cara tersebut peneliti meyakinkan dirinya sendiri bahwa koperasi “Bahagia Sentosa” sudah menggunakan software akuntansi dalam proses Triangulasi Triangulasi Sumber Triangulasi Metode Triangulasi Teori Triangulasi Antar Peneliti Triangulasi Waktu Hussien (2009) & Rahardjo (2010) Sugiyono (2008)

Gambar 12.4. Proses Triangulasi Sumber

2. Triangulasi Metode

Triangulasi metode adalah proses uji keabsahan data dengan cara mengonfirmasi data penelitian yang sudah diperoleh dengan metode yang berbeda. Tujuannya adalah untuk memberikan keyakinan pada peneliti bahwa data yang diperoleh sudah sah dan layak untuk teruskan menjadi data penelitian yang akan dianalisis. Cara yang dilakukan adalah dengan mengonfirmasi data yang diperoleh pertama kali dengan metode yang berbeda.

Misalnya peneliti memperoleh data hasil wawancara dengan staf akuntansi dan keuangan bahwa koperasi “Berlian Sentosa” sudah menggunakan software akuntansi dalam proses penyusunan laporan keuangannya. Berdasarkan data tersebut peneliti melakukan triangulasi metode dengan cara melihat data dokumentasi pada laporan keuangan koperasi dan melakukan observasi pada saat staf keuangan melakukan proses input transaksi keuangan. Dengan triangulasi metode (wawancara – pendokumentasian – observasi) tersebut akan memberikan keyakinan pada peneliti bahwa data tersebut memang sudah benar dan sah sebagai data penelitian. Berikut gambar proses triangulasi metode.

Staf Akuntansi

dan Keuangan KoperasiKetua

Bendahara Koperasi

Gambar 12.5. Proses Triangulasi Metode

3. Triangulasi Teori

Triangulasi teori adalah proses uji keabsahan data dengan cara mengonfirmasi data penelitian yang diperoleh dengan teori yang digunakan dalam penelitian tersebut. Proses memperoleh data bisa dari observasi, pendokumentasian, atau wawancara. Misalnya pada saat wawancara diperoleh data bahwa tenaga pemasaran dalam perusahaan farmasi yakni medical representatif (med rep) adalah ujung tombak keberhasilan perusahaan farmasi. Med rep adalah modal manusia atau human capital bagi perusahaan farmasi yang berarti sebagai aset tak berwujud atau intangible asset bagi perusahaan. Berdasarkan data penelitian tersebut peneliti mengonfirmasi pada teori yang digunakan, yakni the resources based theory (RBT) dan ternyata benar bahwa apabila ditinjau dari RBT bahwa human capital adalah bagian penting dari sumber daya perusahaan yang dapat meningkatkan kinerja dan daya saing. Berikut gambar proses triangulasi teori.

Gambar 12.6. Proses Triangulasi Teori

4. Triangulasi Antar Peneliti

Triangulasi antar peneliti adalah proses uji keabsahan data dengan cara mengonfirmasi data penelitian yang sudah diperoleh dengan peneliti lain yang sebidang atau pernah melakukan penelitian dengan tema yang sama. Perlu dibatasi bahwa pada proses ini

Pendokumentasian Hasil Wawancara / Dokumentasi / Observasi Teori Yang Digunakan