• Tidak ada hasil yang ditemukan

3.1. Jenis Penelitian

Berdasarkan karakteristik masalah yang diteliti, penelitian ini merupakan penelitian penjelasan (explanatory research). Menurut Singarimbun dan Effendi (2006) penelitian penjelasan (explanatory research) adalah penelitian yang menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel penelitian melalui uji hipotessa yang telah dirumuskan sebelumnya, sehingga dapat mengetahui berapa besar kontribusi variabel-variabel bebas terhadap variabel terikatnya serta besarnya arah hubungan yang terjadi. Pada penelitian ini diidentifikasi fakta atau peristiwa sebagai variabel yang dipengaruhi (variabel dependen) dan melakukan penyelidikan terhadap variabel-variabel yang mempengaruhi (variabel independen). Berdasarkan hal tersebut maka akan diketahui apakah pelatihan memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan.

3.2. Populasi dan Sampel

3.2.1. Populasi

Sugiyono (2008) mengemukakan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan diambil kesimpulannya.

Sesuai dengan ruang lingkup penelitian, populasi yang dijadikan sebagai subjek penelitian adalah seluruh karyawan Hotel Ollino Garden Malang yang berjumlah 42 orang.

3.2.2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari kuantitas dan karakter yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2009), Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan sampel jenuh atau sensus.

Menurut Sugiyono (2009) sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel.

Berhubung jumlah sampel kecil, maka sampel yang digunakan mencakup seluruh populasi di dalam kantor Hotel Ollino Garden Malang yakni berjumlah 42 karyawan.

3.3. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional ini merupakan pedoman atau ketentuan yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengukur suatu konstruk dengan cara yang sama. Setiap variabel pada penelitian ini telah ditentukan definisi operasionalnya.

Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian (Sugiyono, 2009). Variabel merupakan dimensi konsep yang mempunyai variasi nilai. Dari variabel-variabel yang ada, maka dapat dibuat definisi operasional, yang merupakan suatu unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana caranya mengukur suatu variabel. Variabel penelitian dibedakan menjadi dua yaitu variabel independen (bebas) dan variabel dependen (terikat).

3.3.1. Variabel Independen

Definisi variabel independen menurut Sekaran (2006) adalah variabel yang mempengaruhi variabel dependen. Variabel independen yang diteliti adalah pelatihan. Pelatihan didefinisikan sebagai sebuah proses mengajarkan

pengetahuan dan keahlian tertentu serta sikap agar karyawan semakin terampil dan mampu melaksanakan tanggung jawabnya dengan semakin baik, sesuai standar.

Variabel independen yang diteliti dalam penelitian ini yaitu: 1. Peserta Pelatihan (X1)

Indikatornya adalah reaksi peserta dalam mengikuti pelatihan itu sendiri. Adapun item pengukuran dimensi ini adalah :

a) Peserta memiliki minat dalam mengikuti pelatihan.

b) Peserta cukup menguasai materi pelatihan yang telah diajarkan. c) Peserta mampu mengimplementasikan hasil pelatihan.

2. Instruktur Pelatihan (X2)

Indikatornya adalah keterampilan instruktur pelatihan dalam memberikan pelatihan. Adapun item pengukuran dimensi ini adalah :

a) Instruktur pelatihan menguasai materi pelatihan dengan baik. b) Instruktur pelatihan antusias dalam menyampaikan materi pelatihan

c) Instruktur pelatihan mampu menghidupkan suasana forum dengan menyenangkan.

d) Instruktur pelatihan mampu memotivasi peserta pelatihan. 3. Materi Pelatihan (X3)

Indikatornya adalah kesesuaian materi pelatihan dengan tujuan. Adapun item pengukuran dimensi ini adalah :

a) Materi pelatihan tersebut sesuai dengan yang dibutuhkan peserta. b) Materi pelatihan tersebut meningkatkan keterampilan peserta. c) Materi pelatihan tersebut mempermudah dalam pekerjaan.

4. Metode pelatihan (X4)

Indikatornya adalah metode pelatihan yang digunakan efektif. Adapun item pengukuran dimensi ini adalah :

a) Metode pelatihan yang digunakan sesuai dengan kebutuhan. b) Metode pelatihan yang digunakan sesuai dengan materi. c) Fasilitas yang tersedia mendukung metode pelatihan.

3.3.2. Variabel Dependen

Menurut Sekaran (2006) mendefinisikan variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel independen. Pada penelitian ini, variabel dependen yang diteliti yaitu kinerja karyawan. Sutrisno (2007) menyatakan bahwa prestasi atau kinerja adalah sebagai hasil kerja yang telah dapat dicapai seseorang dari tingkah laku kerjanya dalam melaksanakan aktivitas kerja.

1. Kinerja Karyawan (Y)

Indikatornya adalah kualitas kerja karyawan itu sendiri. Adapun item pengukurannya dimensi ini adalah :

a) Produktivitas karyawan semakin baik.

b) Memiliki kemauan dalam mengembangkan diri dan jenjang karir. c) Memiliki kemampuan bekerja sama dalam tim.

d) Kepatuhan karyawan terhadap peraturan yang berlaku. e) Inisiatif karyawan sesuai dengan tugas masing-masing.

Tabel 3.1

Dimensi, Variabel, Indikator, Item

Dimensi Variabel Indikator Item

Pelatihan (X) Peserta Pelatihan (X1) Reaksi Peserta Pelatihan (Gomes, 2002) a) Peserta memiliki kebutuhan untuk mengikuti pelatihan. b) Peserta memiliki minat

dalam mengikuti pelatihan.

c) Peserta cukup memahami materi pelatihan yang telah diajarkan. d) Peserta mampu mempraktekkan materi pelatihan ke dalam pekerjaan Instruktur Pelatihan (X2) Keterampilan Instruktur Pelatihan (Hasibuan, 2002) a) Instruktur pelatihan menguasai materi pelatihan dengan baik. b) Instruktur pelatihan

mampu menjelaskan materi dengan baik. c) Instruktur pelatihan

mampu menghidupkan suasana kelas dengan kelas.

d) Instruktur pelatihan memiliki kemampuan memotivasi para peserta. e) Instruktur pelatihan antusias dalam menyampaikan materi Materi Pelatihan (X3) Kesesuaian Materi Pelatihan dengan Tujuan yang Ingin Dicapai (Hasibuan, 2002)

a) Materi pelatihan tersebut mudah dimengerti. b) Materi pelatihan tersebut

meningkatkan keterampilan.

c) Materi pelatihan tersebut sesuai dengan kebutuhan peserta.

d) Materi pelatihan tersebut cukup membantu dalam pekerjaan. Metode Pelatihan (X4) Metode Pelatihan yang Efektif (Hasibuan, 2002)

a) Metode pelatihan yang digunakan sesuai dengan kebutuhan peserta. b) Metode yang digunakan

sesuai dengan materi yang dibawakan.

c) Fasilitas/media yang digunakan sesuai dengan metode pelatihan. Kinerja Karyawan (Y) Kinerja Karyawan (Y1) Kualitas Pekerjaan (Furtwengler, 2002) a) Terjadi peningkatan kualitas dalam proses kerja karyawan setelah mengikuti pelatihan. b) Lebih dapat menjaga komitmen terhadap peraturan. c) Karyawan memiliki kemauan dalam mengembangkan jenjang karir. d) Karyawan memiliki kemampuan bekerja sama dengan orang lain.

e) Karyawan memiliki sikap yang konstruktif dalam tim.

f) Karyawan memiliki semangat dalam

menjalankan tugas baru. g) Karyawan memiliki

kemampuan dalam mengambil keputusan

3.3.3. Skala Pengukuran

Definisi skala pengukuran adalah kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif.

Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert. Skala likert ini digunakan di dalam kuisioner tertutup yang disebarkan kepada responden. Dimana skala likert menurut Effendi dalam Singarimbun (1995)

adalah ukuran gabungan yang didasarkan pada suatu cara yang lebih sistematis untuk memberi skor pada indeks.

Selanjutnya, langkah- langkah untuk menyusun skala likert menurut Zuriah (2006) adalah sebagai berikut :

1. Mengumpulkan sejumlah pernyataan yang menyenangkan dan tidak menyenangkan tentang objek sikap.

2. Memilih dari kumpulan ini pernyataan-pernyataan menyenangkan dan yang tidak menyenangkan dalam jumlah yang kira-kira sama.

3. Memberikan butir-butir pernyataan-pernyataan pada sejumlah individu untuk mengisi pendapatnya.

4. Menghitung skor tiap-tiap individu.

5. Melakukan analisis untuk memilih butir- butir pernyataan yang menghasilkan diskriminasi tinggi.

Skala likert yang digunakan adalah skala likert dengan lima pilihan, yaitu: sangat setuju, setuju, netral,tidak setuju, sangat tidak setuju. Pilihan jawaban responden dapat dinyatakan dalam bentuk nilai sebagai berikut :

Tabel 3.2

Skala Likert

Pilihan Jawaban Skor Nilai

Sangat Setuju (SS) 5

Setuju (S) 4

Netral (N) 3

Tidak Setuju (TS) 2

Sangat Tidak Setuju (STS) 1

Dokumen terkait