• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tujuan penulis dalam melakukan penelitian ini yaitu untuk mengetahui hasil dari analisis yang dilakukan terhadap investasi saham perusahaan pada sub sektor farmasi dan riset kesehatan sehingga dapat menentukan portofolio optimal dengan memanfaatkan penggunaan metode Capital Asset Pricing Model atau yang biasa disingkat dengan metode CAPM. Maka dari itu, berdasarkan teori dan metode yang digunakan jenis penelitian ini ialah deskriptif kuantitatif. Berdasarkan pendapat Sugiyono (2015:14) terdapat beragam jenis penelitian, diantaranya ialah penelitian kuantitatif yang merupakan penelitian dimana dalam memperoleh datanya yaitu yang berbentuk angka. Jenis penelitian lainnya ialah penelitian kualitatif yaitu ialah merupakan penelitian dnegan data yang berbentuk kata, skema dan gambar. Based on teori itu, maka penelitian ini merupakan penelitian yang termasuk dalam penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian yang tidak melakukan compare variabel pada sampel lain. Sedangkan, mencari ikatan hubungan tersebut dengan variabel lain dikatakan penelitian deskriptif (Sugiyono, 2015:35). Penelitian ini tidak mengintervensi data dikarenakan data yang terdapat pada penelitian ini tidak berubah.

Tabel 3.1 Jenis Penelitian

No Karakteristik Riset Penelitian Jenis

1 Berdasarkan Metode Kuantitatif

2 Berdasarkan Tujuan Deskriptif

3 Berdasarkan Tipe Penyelidikan Deskriptif

4 Berdasarkan Keterlibatan Peneliti Tidak Mengintervensi Data 5 Berdasarkan Unit Analisis Individu

6 Berdasarkan Waktu Pelaksanaan Time Series Sumber : Olahan Peneliti (2021)

29 3.2 Variabel Operasional

Segala sesuatu yang memiliki bentuk apa saja yang ditetapkan oleh penulis penelitian ialah merupakan variabel penelitian untuk dipelajari sehingga mendapatkan informasi tentang hal tersebut lalu kemudian menyimpulkannya (Sugiyono, 2015:38).

Variabel yang dimanfaatkan dalam penelitian ini akan dipaparkan ke dalam tabel variabel operasional dibawah berikut ini, diantaranya yaitu :

Tabel 3.2 Variabel Operasional

No Variabel Keterangan Indikator Skala

1 Return Market (RM)

Pengembalian atau return yang diperoleh atau didapatkan investor dari investasi pada beragam saham yang tergambar atau tercermin dari perubahan indeks harga untuk waktu periode tertentu

π‘…π‘šπ‘‘

Tingkat pengembalian rata-rata (average) pasar modal pada jangka waktu tertentu yang didapatkan dengan suatu model tertentu yaitu IHSG

𝐸(π‘…π‘š) = βˆ‘π‘π‘–=1π‘…π‘šπ‘‘ 𝑁

Rasio

3 Risk Free Rate (RF)

Tingkat pengembalian bebas risiko pada penelitian ini ialah average tingkat BI 7 Days volatility return sebuah sekuritas atau return portofolio terhadap return market

𝛽𝑖 = π‘†π‘™π‘œπ‘π‘’ (𝑦, π‘₯) Rasio

5 Return Saham (Ri)

Tingkat pengembalian yang didapatkan atau diperoleh dari

𝑅𝑑 = 𝑃tβˆ’ 𝑃t-1

𝑃t-1

Rasio

30 penanaman sejumlah dana

pada investasi saham 6 Expeced

Return Saham E(Ri)

Tingkat pengembalian rata-rata (average) saham individu dalam periode waktu tersebut

𝐸(Ri) =

𝑅 + [𝐸(𝑅m) βˆ’ 𝑅𝑓] 𝐡𝑖 Rasio

Sumber : Olahan Peneliti (2021)

3.3 Populasi dan Sampel

Pada suatu penelitian yang bersifat kuantitatif, wilayah general yang terdiri dari subjek dan objek yang mempunyai jenis karakteristik tertentu dan ditetapkan atau diatur oleh peneliti buat dipelajari dan diambil kesimpulannya ialah pengertian atau definisi dari populasi. Sedangkan sebagian dari populasi itu dikatakan dengan sampel (Sugiyono, 2015:117). Populasi dari penelitian ini ialah perusahaan yang termasuk dalam sektor farmasi dan riset kesehatan yang tercatat atau terdafar di BEI dalam periode waktu tahun 2017 sampai dengan 2022.

Sampel dalam penelitian ini ialah dengan memanfaatkan penggunaan teknik purposive sampling. Adapun kriteria yang dipakai pada penelitian ini yaitu diantaranya sebagai berikut :

1. Company sub sektor farmasi dan kesehatan yang tercatat atau terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI)

2. Company yang termasuk dalam sub sektor farmasi dan riset kesehatan yang tidak pernah delisting di BEI selama tahun pengamatan periode 2017 sampai tahun 2022.

3. Company yang termasuk dalam sub sektor farmasi dan riset kesehaatn yang mempunyai perdagangan aktif di BEI selama tahun pengamatan periode waktu 2017 sampai tahun 2022.

31 Tabel 3.3 Penentuan Kriteria Sampel

No Kriteria Sampel Jumlah

1 Company sub sektor farmasi dan kesehatan yang tercatat atau terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI) selama tahun pengamatan periode waktu 2017 sampai tahun 2022

11

2 Company yang termasuk dalam sub sektor farmasi dan riset kesehatan yang tidak pernah delisting di BEI selama tahun pengamatan periode 2017 sampai tahun 2022

8

3 Company yang termasuk dalam sub sektor farmasi dan riset kesehatan yang mempunyai perdagangan aktif di BEI selama tahun pengamatan periode waktu 2017 sampai tahun 2022

8

Total Sampel 8

Sumber : Olahan Peneliti (2021)

Berdasarkan penentuan kriteria sampel diatas terdapat dua saham perusahaan yang tidak termasuk, hal itu dikarenakan company tersebut belum terdaftar atau tercatat dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode tahun pengamatan yang telah ditentukan oleh penulis. Adapun dua saham perusahaan yang tidak termasuk tersebut, diantaranya yaitu :

Tabel 3.4 Saham yang Tidak Termasuk dalam Kriteria No Kode

Emiten

Nama Emiten Tanggal IPO

1 PEHA Phapros Tbk 26 Desember 2018

2 SOHO Soho Global Health Tbk 08 September 2020 Sumber : Olahan Peneliti (2021)

Berdasarkan kriteria sampel tersebut, maka diperoleh jumlah sampel atau sampling dari populasi perusahaan sub sektor farmasi dan riset kesehatan pada penelitian ini yaitu diantaranya sebagai berikut :

32 Tabel 3.5 Sampel Company

No Kode Emiten

Nama Emiten Konsisten Tanggal

2016 2017 2018 2019 2020 IPO Sumber : Olahan Peneliti (2021)

3.4 Pengumpulan Data

3.4.1 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini ialah memanfaatkan atau menggunakan data sekunder. Data sekunder diperoleh berdasarkan :

1. Daftar saham perusahaan sub sektor farmasi dan riset kesehatan yang terdaftar kedalam Bursa Efek Indonesia selama periode atau waktu pengamatan yaitu dari tahun 2017 sampai dengan tahun 2022.

2. Source lain yang diperlukan yaitu berupa buku dan memanfaatkan jaringan internet yaitu jurnal, artikel, serta website resmi dan hasil penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan penelitian ini.

33 3.4.2 Jenis Data

Dalam penelitian ini, peneliti memanfaatkan atau menggunakan jenis data sekunder, dimana merupakan data yang tidak secara langsung diberikan atau dibagikan oleh sumber kepada yang membutuhkan atau pengumpul data, yaitu melainkan melalui dokumen atau orang lain. (Sugiyono, 2015:193).

3.5 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan atau dimanfaatkan pada penelitian ini yaitu deskriptif kuantitatif serta menggunakan metode penelitian Capital Asset Pricing Model atau CAPM, dimana dalam statistik deksriptif kuantitatif tersebut memberikan gambaran deskripsi atau memperlihatkan tampilan distribusi frekuensi data berupa histogram dan beberapa hitungan pokok statistik contohnya rata-rata maksimum, minimum dan lainnya (Winarno, 2017). Metode penelitian yang digunakan adalah Capital Asset Pricing Model (CAPM) yaitu untuk melihat return dan risiko yang relevan atau sesuai, serta untuk mencari perkiraan atau estimasi tingkat keuntungan yang diharapkan oleh investor atau expected return pada setiap aset jika pasar modal dalam keadaan seimbang (ekulibrium). Penelitian ini ialah jenis data kuantitatif, yaitu data yang bisa diukur dengan memanfaatkan penggunaan skala numerik. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini ialah dengan menggunakan data sekunder harga saham (perusahaan sub sektor farmasi dan riset kesehatan) penutupan atau closing price per setiap bulan selama periode 2017-2022, IHSG, dan BI Rate serta source penunjang lainnya berupa jurnal yang diperlukan, dan lainnya.

Data diolah atau dikerjakan sesuai relevan dengan operasional variabel mengggunakan bantuan Microsoft Excel. Berikut dibawah ini adalah teknik pengolahan data, dimana langkah-langkah yang dilakukan oleh peneliti dalam mengolah data yaitu :

1. Mengumpulkan data saham perusahaan sub sektor farmasi dan riset kesehatan periode waktu tahun 2017 sampai dengan tahun 2022.

2. Menghitung atau mengkalkulasi tingkat pengembalian saham individu.

Formula yang dimanfaatkan untuk menghitung return saham ialah sebagai berikut :

𝑅𝑑 = 𝑃tβˆ’ 𝑃t-1

𝑃t-1

34 3. Menghitung atau mengkalkulasi tingkat pengembalian saham individu yang diharapkan atau diekspektasikan. Formula yang dimanfaatkan buat menghitung expected return saham ialah sebagai berikut :

𝐸(𝑅𝑖) = βˆ‘π‘π‘–=1(𝑅𝑖) 𝑁

4. Menghitung atau mengkalkulasi tingkat pengembalian pasar. Formula yang dimanfaatkan bat menghitung tingkat pengembalian pasar ialah sebagai berikut :

π‘…π‘šπ‘‘ = πΌπ‘›π‘‘π‘’π‘˜π‘  π‘ƒπ‘Žπ‘ π‘Žπ‘Ÿt

πΌπ‘›π‘‘π‘’π‘˜π‘  π‘ƒπ‘Žπ‘ π‘Žπ‘Ÿt-1

5. Menghitung atau mengkalkulasi rata-rata tingkat pengembalian pasar. Formula yang dimanfaatkan buatmenghitung rata-rata tingkat pengembalian pasar ialah sebagai berikut :

𝐸(π‘…π‘š) = βˆ‘π‘π‘–=1π‘…π‘šπ‘‘ 𝑁

6. Menghitung atau mengkalkulasi beta saham. Rumus yang dimanfaatkan buat menghitung beta adalah sebagai berikut :

𝛽𝑖 = π‘†π‘™π‘œπ‘π‘’ (𝑦, π‘₯)

7. Menghitung atau mengkalkulasi return aset bebas risiko. formula yang dimanfaatkan buat menghitung return aset bebas risiko ialah sebagai berikut :

𝑅𝑓 =βˆ‘ 𝑅𝑓 𝑁

8. Menghitung atau mengkalkulasi return dan risiko dengan metode capital asset pricing model. Formula atau rumus yang digunakan ialah sebagai berikut :

𝐸(𝑅𝑖) = 𝑅𝑓 + [𝐸(𝑅m) βˆ’ 𝑅𝑓] 𝛽𝑖

Keterangan :

E(Ri) = Tingkat pengembalian yang diekspektasikan atau diharapkan terhadap sekuritas i

E(Rm) = Tingkat pengembalian rata-rata pasar (market) Rf = average return bunga investasi bebas risiko 𝐡𝑖 = Ukuran risiko saham ke-i

35 9. Klasifikasi saham sebagai keputusan investasi yaitu jika Ri > E(Ri) maka

saham tersebut ialah termasuk saham yang efisien dan jika Ri > E(Ri) maka saham tersebut ialah termasuk saham yang tidak efisien.

36

BAB IV

ANALISA DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

Objek pada penelitian ini yaitu saham sub sektor farmasi dan riset kesehatan yang tercatat pada Bursa Efek Indonesia, yaitu dengan periode penelitian Januari 2017 sampai dengan April 2022. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan metode purposive sample, kuantitas jumlah observasi yang digunakan pada penelitian yaitu sebanyak 8 company. Tabel dibawah merupakan kriteria yang dipilih dalam pengambilan sampel pada penelitian :

Tabel 4.1

Penentuan Kriteria Sampel

No Kriteria Sampel Jumlah

1 Company sub sektor farmasi dan riset kesehatan yang tercatat atau terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode pengamatan dari bulan Januari 2017 sampai dengan April 2022

11

2 Company yang termasuk dalam sub sektor farmasi dan riset kesehatan yang tidak pernah delisting di BEI selama periode pengamatan dari bulan Januari 2017 sampai dengan April 2022

8

3 Company yang termasuk dalam sub sektor farmasi dan riset kesehatan yang mempunyai perdagangan aktif di BEI selama periode pengamatan bulan Januari 2017 sampai dengan April 2022

8

Total Sampel 8

Sumber : Data Olahan Penulis (2021)

Berdasarkan penentuan kriteria diatas terdapat dua saham yang tidak termasuk, dikarenakan company tersebut belum terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode tahun pengamatan yang ditentukan oleh penulis. Tabel dibawah merupakan dua saham yang tidak termasuk dalam kriteria sampel, yaitu :

37 Tabel 4.2

Saham yang Tidak Termasuk dalam Kriteria

No Kode Emiten Nama Emiten Tanggal IPO

1 PEHA Phapros Tbk 26 September 2018

2 SOHO Soho Global Health Tbk 08 September 2020 Sumber : Data Olahan Penulis (2021)

Metode Capital Asset Pricing Model (CAPM) ialah metode yang dimanfaatkan untuk menentukan decision investasi saham dari 8 saham yang ada pada sub sektor farmasi dan riset kesehatan. Metode CAPM yaitu dengan menghubungkan tingkat pengembalian yang diharapkan dengan risiko sistematis masing-masing individu.

Tabel dibawah merupakan company-company yang dijadikan sampel penelitian : Tabel 4.3

Company yang dijadikan sampel penelitian Periode Januari 2017 – April 2022 No Daftar Perusahaan Farmasi dan Riset

Kesehatan

Kode Tanggal IPO

1 Darya-Varia Laboratoria Tbk DVLA 11 Nov 1994

2 Indofarma Tbk INAF 17 April 2001

3 Kimia Farma Tbk KAEF 04 Juli 2001

4 Kalbe Farma Tbk KLBF 30 Juli 1991

5 Merck Tbk MERK 23 Juli 1981

6 Pyridam Farma Tbk PYFA 16 Okt 2001

7 Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk

SIDO 18 Des 2015

8 Tempo Scan Pasific Tbk TSPC 17 Juni 1994

Sumber : Data Olahan Penulis (2021)

38 4.2 Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif dimanfaatkan dalam menunjukan gambaran secara general untuk variabel yang diuji dalam penelitian dan menunjukan histogram (menndeskripsikan distribusi frekuensi data) serta hitungan pokok statistik misalnya average, minimum, maksimum (Winarno, 2017). Ukuran-ukuran statistik yang dimanfaatkan dalam analisis ini yaitu Standar deviasi, minimum, maximum, median, mean dari masing-masing varibel yang diproksikan dengan risk free (tingkat pengembalian bebas risiko memanfaatkan BI 7 Days Repo rate. Return market IHSG, return individual (tingkat pengembalian saham individu), Beta dan tingkat pengembalian yang diharapkan (CAPM) di company sub sektor farmasi dan riset kesehatan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia pada periode pengamatan dari bulan Januari 2017 sampai dengan April 2022. Tabel dibawah merupakan penjelasan statistik data penelitian :

Tabel 4.4 Statistik Deskriptif

BI 7 Days repo rate IHSG RI Beta CAPM

Mean 0.0454 5981.83 0.0147 0.4077 0.0046

Median 0.0450 5995.11 0.0129 0.4534 0.0047

Maximum 0.0600 7228.91 0.0413 1.1151 0.0059

Minimum 0.0350 4538.93 -0.0097 -0.4294 0.0030 Standar

Deviasi 0.0085

551.1933 0.0182 0.4835 0.0009

Observations 64 64 8 8 8

Sumber : Data Olahan Penulis (2022)

Berdasarkan data informasi yang ada pada tabel diatas, berikut merupakan uraian penjelasan statistik deskriptif untuk setiap variabel penelitian, sebagai berikut :

1. BI 7-Day (Reverse) Repo Rate

Berdasarkan olah data dengan memanfaatkan penggunaan microsoft Excel, BI 7-Day (Reverse) Repo Rate mempunyai average dengan value 0,0454 atau 4,54 %. Nilai terendah dengan value sebesar 0,0350 atau 3,50 %.

Nilai terendah terjadi pada periode Februari 2021- April 2022 dikarenakan sejalan dengan perlunya pemerintah menjaga stabilitas nilai tukar dan sistem keuangan di tengah perkiraan inflasi yang rendah serta usaha pemerintah dalam support pertumbuhan ekonomi (bi.go.id). Nilai tertinggi dengan value 0,0600

39 atau 6,00 %, disebabkan oleh upaya governement dalam memperkuat stabilitas eksternal perekonomian serta juga mengendalikan defisit transaksi berjalan dalam batas yang wajar serta mempertahankan daya tarik aset keuangan domestik (bi.go.id)

2. IHSG

IHSG mempunyai average dengan value sebesar 5981.83. Nilai terendah dengan value 4538,93 terjadi pada periode Maret 2020 disebabkan karena adanya trading halt atau penghentian sementara perdagangan relevan sesuai dengan surat keputusan perihal perubahan panduan penanganan kelangsungan perdagangan di Bursa Efek Indonesia dalam kondisi darurat disaat awal virus menyebar. Sedangkan nilai tertinggi dengan value sebesar 7228.91 terjadi pada periode April 2022 disebabkan karena membaiknya ekonomi domestik yang perlahan pulih relevan dengan kebijakan pelonggaran social distancing (bi.go.id).

3. Return Individual (Ri)

Tingkat rata-rata pengembalian saham mempunyai average sebesar 0.0147 atau 1,47 %. Hal tersebut memperlihatkan bahwa tingkat rata-rata pengembalian saham individu memberikan rata-rata keuntungan sebesar 1,47% selama periode pengamatan tersebut. Nilai terendah tingkat pengembalian saham individu sebesar -0.0097 atau -0.97% terdapat di company Merck Tbk (MERK). Sedangkan nilai tertinggi tingkat pengembalian saham individu sebesar 0,0413 atau 4,13 % terdapat di company Indofarma Tbk (INAF). Hal ini menunjukan bahwa tingkat pengembalian saham individu Indofarma Tbk memberikan average profit dengan value sebesar 4,13 % selama periode pengamatan Januari 2017 – April 2022.

4. Beta

Beta mempunyai average dengan value sebesar 0,4077. Nilai tertinggi beta ialah 1.1151 terdapat pada company Merck Tbk (MERK). Beta sebesar 1.1151 bisa dimaknai apabila market sedang mengalami penurunan atau peningkatan sebesar 2 %, maka saham MERK akan mengalami peningkatan sebesar 1.1151 kali dari 2 % dan akan mengalami penurunan sebesar 1.1151 kali dari 2%. Nilai terendah beta ialah -0,4294 pada perusahaan Kimia Farma Tbk (KAEF).

40 5. CAPM

CAPM mempunyai average dengan value sebesar 0,0046. Nilai terendah tingkat pengembalian yang diharapkan ialah 0,0030 atau 0,30%

terdapat pada company Kimia Farma Tbk (KAEF) dan nilai tertinggi tingkat pengembalian yang diharapkan ialah 0,0059 atau 0,59% terdapat di company Merck Tbk (MERK). Hal ini bisa dimaknai bahwa investor mengharapkan tingkat keuntungan sebesar 0,59% pada company Merck Tbk dan mengharapkan tingkat keuntungan sebesar 0,30% pada company Kimia Farma Tbk (KAEF).

4.3 Analisis Hasil dan Pembahasan

4.3.1 Harga Penutupan Saham Sub Sektor Farmasi dan Riset Kesehatan

Closing price bulanan pada saham-saham yang ada pada company sub sektor farmasi dan riset kesehatan yang terdaftar maupun tercatat pada periode penelitian yaitu Januari 2017 sampai dengan April 2022 dimanfaatkan dalam menentukan return saham pada penelitian ini. Yahoo.finance.com ialah tempat memperoleh data closing price bulanan. Bisa dilihat pada lampiran 1.

4.3.2 BI 7-Day (Reverse) Repo Rate (BI7DRR)

BI 7-Day (Reverse) Repo Rate ialah merupakan tingkat pengembalian bebas risiko yang dimanfaatkan dalam penelitian ini, Bank Indonesia melakukan penguatan kerangka operasi moneter dengan mengimplementasikan suku bunga acuan atau suku yaitu BI-7 Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) yang berlaku efektif sejak 19 Agustus 2016 serta menggantikan BI Rate. Suku bunga Bank Indonesia dimanfaatkan dalam mengkalkulasi risk free rate. Data diambil dari website Bank Indonesia yang diakses melalui www.bi.go.id. Gambar dibawah merupakan BI 7-Days (Reverse) Repo Rate selama periode pengamatan dari bulan Januari 2017 sampai dengan April 2022.

41 Sumber : bi.go.id

Gambar 4.1

Perkembangan BI 7-Day (Reverse) Repo Rate Periode Januari 2017- April 2022

Dari grafik diatas terlihat pergerakan BI 7-Day (Reverse) Repo Rate relatif tidak stabil, yaitu bergerak terlalu tinggi pada periode November 2018 – Juni 2019 dengan value sebesar 6% dan bergerak terlalu rendah pada periode Februari 2021- April 2022 dengan value sebesar 3.50%. Hal ini dikarenakan pertumbuhan ekonomi global yang melambat di sebagian periode disertai ketidakpastian money market yang masih dibayangi gangguan rantai pasok serta kenaikan kasus Covid-19 (bi.go.id).

4.3.3 Tingkat Pengembalian Pasar

Return market atau Tingkat pengembalian pasar ialah pengembalian yang diperoleh investor dari investasi pada saham-saham yang tercermin dari perubahan indeks harga dalam periode tertentu. Indeks Harga Saham Gabungan digunakan sebagai tingkat pengembalian pasar dalam penelitian ini. Gambar dibawah merupakan grafik pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan periode penelitian dari bulan Januari 2017 sampai dengan April 2022 :

0.00%

1.00%

2.00%

3.00%

4.00%

5.00%

6.00%

7.00%

BI 7 DAYS RR Periode Jan 2017 - Apr 2022

42 Sumber : Yahoofinance.com

Gambar 4.2

Pergerakan IHSG Periode Januari 2017 – April 2022

Dari grafik diatas terlihat bahwa Indeks Harga Saham Gabungan tertinggi terjadi pada bulan April 2022 yaitu dengan close price pada level sebesar 7228.

Penguatan IHSG disebabkan oleh adanya kenaikan komoditas dan ekonomi yang kembali membaik pasca pandemi. Sedangkan IHSG terendah terjadi pada bulan Maret 2020 yaitu dengan close price pada level sebesar 4538. Penurunan IHSG tersebut diawali oleh adanya pengumuman kasus corona pertama dan berakibat pada peluasan dampak perkembangan virus sehingga mendapat respon negative dari kalangan investor (djkn.kemenkeu).

4.4 Hasil Analisis dan Pembahasan

4.4.1 Hasil Analisis Tingkat Pengembalian Saham Individu (Return Saham) Salah satu pertimbangan investor dalam melakukan investasi yaitu tingkat pengembalian saham individu. Tingkat pengembalian ialah balasan ataupun imbalan atas keberanian investor dalam menanggung risk atas investasi yang dipilih.

Tingkat pengembalian saham individu dapat dikalkulasi dengan membandingkan closing price bulan ke-t dikurangi dengan bulan ke t-1 dibagi dengan closing price bulan kemarin. Closing price bulanan dimanfaatkan dalam perhitungan tingkat pengembalian individu saham pada penelitian ini. Hasil kalkulasi tingkat

0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000 8000

01/01/2017 01/04/2017 01/07/2017 01/10/2017 01/01/2018 01/04/2018 01/07/2018 01/10/2018 01/01/2019 01/04/2019 01/07/2019 01/10/2019 01/01/2020 01/04/2020 01/07/2020 01/10/2020 01/01/2021 01/04/2021 01/07/2021 01/10/2021 01/01/2022 01/04/2022

Pergerakan IHSG Januari 2017 - April 2022

43 pengembalian saham individu pada 8 saham sub sektor farmasi dan riset kesehatan yang dijadikan sampel penelitian yaitu :

Tabel 4.5

Tingkat Pengembalian Rata-rata yang Mempunyai Saham Positif Periode Januari 2017- April 2022

No Daftar Perusahaan Kode Ri

1 Darya-Varia Laboratoria Tbk DVLA 0.0065

2 Indofarma Tbk INAF 0.0413

3 Kimia Farma Tbk KAEF 0.0192

4 Kalbe Farma Tbk KLBF 0.0038

5 Pyridam Farma Tbk PYFA 0.0366

6 Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncum Tbk SIDO 0.0218 Sumber : Data Olahan Penulis (2022)

Dari tabel 4.5 terdapat 6 saham sub sektor farmasi dan riset kesehatan dengan tingkat pengembalian rata-rata positif. Saham yang memiliki tingkat pengembalian average positif memperlihatkan bahwa saham itu memberikan profit keuntungan kepada investor selama periode pengamatan. Tingkat rata-rata pengembalian saham individu tertinggi ialah saham Indofarma Tbk (INAF) yaitu dengan value sebesar 0.0413 atau 4.13%. Rata-rata tingkat pengembalian sebesar 4.13 % menjelaskan bahwa 4.13 % ialah tingkat pengembalian yang diperoleh selama investor berinvestasi pada periode pengamatan tersebut.

Tabel 4.6

Tingkat Pengembalian Rata-rata Saham yang Mempunyai Saham Negatif Periode Januari 2017 – April 2022

No Daftar Perusahaan Kode Ri

1 Merck Tbk MERK (0.0097)

2 Tempo Scan Pasific Tbk TSPC (0.0017)

Sumber : Data Olahan Penulis (2022)

Pada tabel 4.6 terdapat 2 saham dengan tingkat average negatif. Tingkat rata-rata pengembalian saham individu terendah ialah saham Merck Tbk (MERK) dengan

44 value sebesar 0.0097 atau -0.97%. Saham dengan tingkat pengembalian negatif ialah saham yang tidak mendatangkan manfaat bagi investor selama periode pengamatan.

4.4.2 Hasil Analisis Risk Free Rate

Tabel 4.7

BI 7-Day (Reverse) Repo Rate Periode Januari 2017 – April 2022

Tanggal BI-7Day-RR Tanggal BI-7Day-RR

19 Januari 2017 4.75% 19 September 2019 5.25%

45

Rata-rata (%) 4.54%

0.38%

Max 6.00%

Min 3.50%

Sumber : Data Olahan Penulis (2022) Average risk free rate bulan Januari 2017 sampai dengan April 2022 dengan value sebesar 0,0454 atau 4,54% dengan tingkat pengembalian bebas risiko sebesar 0.0038 atau sebesar 0,38%, yang memiliki arti bahwa tingkat pengembalian bebas risiko memberikan profit sebesar 0,38% selama periode pengamatan. Data memperlihatkan bahwa tingkat suku bunga bulan Februari 2021 – April 2022 dengan value sebesar 3.50% dikarenakan sejalan dengan perlunya pemerintah menjaga stabilitas nilai tukar dan sistem keuangan di tengah perkiraan inflasi yang rendah dan upaya government dalam memerikan dukungan pertumbuhan ekonomi. Sedangkan tingkat suku bunga periode bulan November 2018 – Juni 2019 dengan value sebesar 6.00%, hal tersebut konsisten dengan usaha memperkuat stabilitas eksternal perekonomian, mengendalikan defisit transaksi berjalan dalam batas yang aman dan mempertahankan daya tarik aset keuangan domestik (bi.go.id). ketidakstabilan ini disebabkan karena pertumbuhan ekonomi global yang melambat di sebagian periode disertai ketidakpastian pasar keuangan yang masih dibayangi gangguan rantai pasok dan kenaikan kasus Covid-19 (bi.go.id)

4.4.3 Hasil Analisis Tingkat Pengembalian Pasar (Market Return)

Menurut (Husnan, 2015) market return ialah tingkat pengembalian yang didapat investor dari investasi pada saham-saham yang tercermin dari perubahan indeks price dalam periode tertentu. Dibawah merupakan tabel tingkat pengembalian rata-rata pasar :

46 Tabel 4.8

Tingkat Pengembalian Rata-rata Pasar (Rm) Periode Januari 2017 – April 2022

Date Close IHSG Rm Date Close IHSG Rm

01/01/2017 5294.103027 0.0000 01/07/2019 6390.504883 0.0050 01/02/2017 5386.691895 0.0175 01/08/2019 6328.470215 -0.0097 01/03/2017 5568.105957 0.0337 01/09/2019 6169.102051 -0.0252 01/04/2017 5685.297852 0.0210 01/10/2019 6228.316895 0.0096 01/05/2017 5738.154785 0.0093 01/11/2019 6011.830078 -0.0348 01/06/2017 5829.708008 0.0160 01/12/2019 6299.539063 0.0479 01/07/2017 5840.938965 0.0019 01/01/2020 5940.047852 -0.0571 01/08/2017 5864.059082 0.0040 01/02/2020 5452.704102 -0.0820 01/09/2017 5900.854004 0.0063 01/03/2020 4538.930176 -0.1676 01/10/2017 6005.78418 0.0178 01/04/2020 4716.402832 0.0391 01/11/2017 5952.138184 -0.0089 01/05/2020 4753.611816 0.0079 01/12/2017 6355.653809 0.0678 01/06/2020 4905.39209 0.0319 01/01/2018 6605.630859 0.0393 01/07/2020 5149.626953 0.0498 01/02/2018 6597.217773 -0.0013 01/08/2020 5238.486816 0.0173 01/03/2018 6188.986816 -0.0619 01/09/2020 4870.039063 -0.0703 01/04/2018 5994.595215 -0.0314 01/10/2020 5128.225098 0.0530 01/05/2018 5983.586914 -0.0018 01/11/2020 5612.415039 0.0944 01/06/2018 5799.236816 -0.0308 01/12/2020 5979.073242 0.0653 01/07/2018 5936.442871 0.0237 01/01/2021 5862.352051 -0.0195 01/08/2018 6018.459961 0.0138 01/02/2021 6241.795898 0.0647 01/09/2018 5976.553223 -0.0070 01/03/2021 5985.521973 -0.0411 01/10/2018 5831.649902 -0.0242 01/04/2021 5995.616211 0.0017 01/11/2018 6056.124023 0.0385 01/05/2021 5947.462891 -0.0080 01/12/2018 6194.498047 0.0228 01/06/2021 5985.48877 0.0064 01/01/2019 6532.969238 0.0546 01/07/2021 6070.039063 0.0141 01/02/2019 6443.348145 -0.0137 01/08/2021 6150.298828 0.0132 01/03/2019 6468.754883 0.0039 01/09/2021 6286.942871 0.0222 01/04/2019 6455.352051 -0.0021 01/10/2021 6591.346191 0.0484 01/05/2019 6209.117188 -0.0381 01/11/2021 6533.932129 -0.0087 01/06/2019 6358.628906 0.0241 01/12/2021 6581.481934 0.0073

01/01/2022 6631.150879 0.0075 01/02/2022 6888.170898 0.0388 01/03/2022 7071.441895 0.0266 01/04/2022 7228.914063 0.0223

Rata-rata 0.0057

Rata-rata [E(Rm)] 0.57%

Sumber : Data Olahan Penulis (2022)

47 Mengkalkulasi return market didasarkan pada IHSG bulan Januari 2017 sampai dengan April 2022. Indeks Harga Saham Gabungan merupakan ukuran aktivitas bursa dan menjadi deksripsi dari kondisi market development. Fomula perhitungan return market, sebagai berikut (Jogiyanto, 2013) :

π‘…π‘š = πΌπ‘›π‘‘π‘’π‘˜π‘  π‘π‘Žπ‘ π‘Žπ‘Ÿtβˆ’ πΌπ‘›π‘‘π‘’π‘˜π‘  π‘ƒπ‘Žπ‘ π‘Žπ‘Ÿt-1

πΌπ‘›π‘‘π‘’π‘˜π‘  π‘ƒπ‘Žπ‘ π‘Žπ‘Ÿt-1

Berdasarkan formula diatas didapat return market (Rm) yang dapat dipantau pada tabel diatas. Setelah itu diperoleh rata-rata tingkat pengembalian pasar E(Rm), yang dikalkulasi dengan memanfaatkan formula rumus (Tandelilin, 2010) :

𝐸(π‘…π‘š) = βˆ‘π‘π‘–=1π‘…π‘šπ‘‘ 𝑁

Berdasarkan formula tersebut, diperoleh average return market atau tingkat rata-rata pengembalian pasar dengan value sebesar 0,0057. Tingkat rata-rata pengembalian pasar diperoleh dari kalkulasi sum total Rm sebesar 0,3652 dibagi dengan jumlah total bulan dalam periode pengamatan yakni 64 bulan. Tingkat pengembalian pasar paling rendah terjadi pada bulan Maret 2020 dengan value sebesar -0,1676 atau -16,8% yang mendeskripsikan perdagangan saham melemah. Tingkat pengembalian pasar paling tinggi terjadi pada bulan November 2020 dengan value sebesar 0,0944 atau 9,44 % yang mendeskripsikan keadaan perdagangan saham pada

Berdasarkan formula tersebut, diperoleh average return market atau tingkat rata-rata pengembalian pasar dengan value sebesar 0,0057. Tingkat rata-rata pengembalian pasar diperoleh dari kalkulasi sum total Rm sebesar 0,3652 dibagi dengan jumlah total bulan dalam periode pengamatan yakni 64 bulan. Tingkat pengembalian pasar paling rendah terjadi pada bulan Maret 2020 dengan value sebesar -0,1676 atau -16,8% yang mendeskripsikan perdagangan saham melemah. Tingkat pengembalian pasar paling tinggi terjadi pada bulan November 2020 dengan value sebesar 0,0944 atau 9,44 % yang mendeskripsikan keadaan perdagangan saham pada

Dokumen terkait