• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pola Jenis Sanksi Pidana

BAB II PENGATURAN SANKSI PIDANA DALAM PERATURAN

A. Pengaturan Sanksi Pidana dalam Peraturan Daerah

1. Pola Jenis Sanksi Pidana

Kebijakan sanksi pidana Peraturan Daerah selama ini mengacu pada jenis-jenis pidana yang diatur dalam Pasal 10 KUHP. Jenis pidana pokok yang digunakan yakni, pidana kurungan dan pidana denda. Pidana tambahan berupa perampasan barang-barang tertentu. Selain menggunakan sanksi pidana yang diatur dalam KUHP, Peraturan Daerah juga menggunakan sanksi administrasi.

Penggunaan sanksi pidana dalam perundang-undangan administrasi sifatnya merupakan pemberian peringatan (prevensi) agar substansi yang

telah diatur didalam perundang-undangan tersebut tidak dilanggar. Pada umumnya tidak ada gunanya memasukkan kewajiban-kewajiban atau larangan-larangan bagi para warga dalam perundang-undangan administrasi, manakala aturan-aturan tingkah laku itu tidak dapat dipaksakan oleh tata usaha negara.34

W.F Prins mengemukakan seperti yang dikutip Philipus M. Hadjon

“hampir setiap peraturan berdasarkan hukum administrasi diakhiri “in cauda

venenum” dengan ketentuan pidana (“in cauda venenum” secara harfiah berarti: ada racun di ekor/buntut).35 Berkaitan dengan hal tersebut, Paulscholten mengemukakan pula bahwa hukum pidana memberikan sanksi luar biasa, baik kepada beberapa kaidah hukum umum, maupun kepada peraturan hukum administrasi.36

Keberadaan sanksi pidana dalam hukum administrasi ini menurut Barda Nawawi Arif pada hakikatnya merupakan perwujudan dari kebijakan menggunakan hukum pidana sebagai sarana untuk menegakkan/ melaksanakan hukum administrasi atau dengan kata lain merupakan bentuk

“fungsionalisasi/operasionalisasi/instrumentaliasi hukum pidana di bidang

hukum administrasi”.37

Siti Sundari Rangkuti mengemukakan bahwa fungsi sanksi pidana administrasi terutama mempunyai fungsi instrumental, yaitu

34

Philipus, M. Hadjon, dkk., Pengantar Hukum Administrasi Indonesia, Op. Cit., hlm. 245. 35

Ibid, hlm. 45 dan 46. 36

W.F Prins, 1983, Pengantar Ilmu Hukum Administrasi Negara, Pradnya Paramitha, Jakarta, hlm. 17.

37

pengendalian perbuatan terlarang. Sanksi pidana administrasi ditujukan kepada perlindungan kepentingan yang dijaga oleh ketentuan yang dilanggar tersebut.38 Keberadaan sanksi pidana dalam hukum administrasi sangat erat kaitannya dengan usaha-usaha pencapaian tujuan peraturan-peraturan hukum administrasi itu sendiri.

Jenis-jenis sanksi pidana yang digunakan dalam peraturan daerah ini erat kaitannya dengan bobot dan kualifikasi tindak pidana yang di atur dalam Peraturan Daerah. Mengacu pada pembagian kualifikasi delik dalam KUHP yang membagi kejahatan dan pelanggaran maka Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah secara umum mengkualifikasikan tindak pidana pelanggaran Peraturan Daerah sebagai pelanggaran.

Terhadap kualifikasi yang demikian tersebut, secara umum legislatif daerah dalam merumuskan jenis sanksi pidana dalam Peraturan Daerah lebih menekankan kepada pidana kurungan di alternatifkan dengan pidana denda. Hanya dalam Peraturan Daerah tertentu seperti Peraturan Daerah tentang Pajak Daerah di ancam dengan pidana penjara. Tabel dibawah ini dikemukakan contoh-contoh perumusan sanksi pidana dalam Peraturan Daerah dalam lingkup Peraturan Daerah di Kota Medan, sebagai berikut:

38

Siti Sundari Rangkuti, Hukum Lingkungan dan Kebijaksanaan Lingkungan Nasional, Op. Cit., hlm. 192 - 193.

TABEL

PERUMUSAN TINDAK PIDANA DAN PERUMUSAN SANKSI PIDANANYA DALAM PERATURAN DAERAH KOTA MEDAN

NO. KETERANGAN PERDA PERBUATAN- PERBUATAN YANG DIKRIMINALISASIKAN PERUMUSAN SANKSI PIDANA/ADMINISTRASI 1 2 3 4

1. Perda Kota Medan No. 1 tahun 2009 Tentang Pengelolaan Barang Milik Daerah

Pasal 101 ayat (1):

Setiap kerugian daerah akibat kelalaian, penyalahgunaan/ pelanggaran hukum atas pengelolaan barang milik daerah.

Pasal 101 ayat (2):

Setiap orang yang mengakibatkan kerugian daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

Pasal 101 ayat (3):

Setiap orang yang memanfaatkan/menguasai barang milik daerah tanpa dilengkapi dengan dokumen perjanjian yang sah atau yang diatur dalam Peraturan Daerah ini.

Sanksi Pidana:

Pelanggaran tersebut dalam Pasal 101 ayat (1), (2) dan (3) dapat dipidana sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Sanksi Administrasi: Tuntutan ganti rugi

2. Perda Kota Medan No. 2 tahun 2009 Tentang Urusan Pemerintahan Kota Medan

Tidak ada perbuatan yang dikriminalisasi

Tidak ada pencantuman sanksi pidana dan/atau administrasi.

3. Perda Kota Medan No. 3 tahun 2009 Tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kota Medan.

Tidak ada perbuatan yang dikriminalisasi

Tidak ada pencantuman sanksi pidana dan/atau administrasi.

4. Perda Kota Medan No. 5 tahun 2009 Tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kota Medan No. 1 Tahun 2005 tentang

Tidak ada perbuatan yang dikriminalisasi

Tidak ada pencantuman sanksi pidana dan/atau administrasi.

Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Medan

5. Perda Kota Medan No. 6 tahun 2009 Tentang Kesehatan Ibu, Bayi Baru Lahir dan Balita (KIBBLA)

Pasal 37 ayat (1):

Pelanggaran terhadapat ketentuan Pasal 8, dapat dikenakan Sanksi.

Pasal 37 ayat (2):

Sanksi administrasi sebagai- mana dimaksud pada ayat (2) berupa peringatan lisan, peringatan tertulis, penutupan sementara, pencabutan izin dan penutupan kegiatan.

Pasal 37 ayat (3):

Penerapan sanksi sebagaimana dimaksud ayat (2) diatur lebih lanjut dalam Peraturan Kepala Daerah. Sanksi Pidana: Tidak dicantumkan. Sanksi Administrasi: Sanksi administrasi berdasar kan peraturan perundang-undangan.

6. Perda Kota Medan No. 7 tahun 2009 tentang Pokok- Pokok Pengelolaan Daerah.

Tidak ada perbuatan yang dikriminalisasi

Tidak ada pencantuman sanksi pidana dan/atau administrasi. 7. Perda Kota Medan No. 8

tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kota Medan Tahun 2006 - 2025.

Tidak ada perbuatan yang dikriminalisasi

Tidak ada pencantuman sanksi pidana dan/atau administrasi.

8. Perda Kota Medan No. 9 tahun 2009 tentang Retribusi Izin Pengelolaan Pengeboran, Pengambilan dan Pemanfaatan Air Bawah Tanah di Kota Medan.

Pasal 28 ayat (1): Barang siapa melakukan pengeboran, pengambilan dan pemanfaatan air bawah tanah tanpa izin dari Kepala Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 atau melanggar Pasal 10 ayat (1) atau melalaikan

membayar retribusi

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18.

Pasal 28 ayat (2): Selain ancaman pidana

Sanksi Pidana:

diancam pidana kurungan selama-lamanya (6) bulan atau denda setinggi-tingginya Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah).

Sanksi Administrasi:

Diatur dalam Pasal 23 ayat (1): Apabila pembayaran retribusi dilakukan setelah lewat waktu yang ditentukan atau kurang bayar maka dikenakan sanksi administrasi berupa bunga 2 %

sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dapat juga dilakukan penutupan/penyegelan meter air atau alat-alat/bangunan air yang dipakai untuk memakai air bawah tanah pada perusahaan yang bersangkutan.

Pasal 28 ayat (3):

Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan (2) adalah tindak pidana

pelanggaran.

(dua persen) perbulan dari retribusi yang terutang atau kurang dibayar dengan menerbitkan STRD.

Pasal 23 ayat (2):

Bagi pemegang izin yang terlambat memperpanjang izin dikenakan denda administrasi sebesar 2 % (dua persen) per bulan dari retribusi yang dihitung dari saat jatuh tempo.

9. Perda Kota Medan No. 10 tahun 2009 tentang Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah

Pasal 26 ayat (1):

Wajib retribusi yang tidak mematuhi/melalaikan dan atau melanggar Pasal 2 ayat (2) diancam kurungan. (isi pasal 2 ayat (2): setiap pemakaian kekayaan daerah harus dengan persetujuan Kepala Daerah dan dipungut retribusi).

Pasal 26 ayat (2):

Pelanggaran atas peraturan daerah ini adalah tindak pidana pelanggaran.

Sanksi Pidana:

kurungan paling lama 6 (enam) bulan atau denda paling banyak Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah).

10. Perda Kota Medan No. 11 tahun 2009 tentang Rumah Susun.

Pasal 26 ayat (1): Barang siapa melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Daerah ini diancam pidana kurungan.

Pasal 26 ayat (2):

Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah tindak pidana pelanggaran.

Sanksi pidana:

Pidana kurungan selama- lamanya 6 (enam) bulan atau denda setinggi-tingginya Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah).

11. Perda Kota Medan No. 14 tahun 2009 tentang Pengembangan Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Kota Medan.

Pasal 32 ayat (1):

Dalam hal ditemukan dokumen dan/atau informasi yang diberikan oleh koperasi, usaha mikro, kecil dan menengah tidak benar dan/atau menyalahgunakan fasilitas

Sanksi Administrasi: mencabut perizinan yang menjadi kewenangan pemerintah daerah.

pengembangan yang diterimanya maka

pengembangan pada yang bersangkutan dihentikan dan dialihkan kepada koperasi, usaha mikro, kecil dan menengah lainnya. Pasal 32 ayat (2):

Barangsiapa yang melanggar pasal 31 ayat (1) dan ayat (3) akan dikenakan sanksi administratif.

Pasal 32 ayat (3):

Bentuk sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berupa surat peringatan sebanyak dua kali yang dikeluarkan oleh dinas.

Pasal 32 ayat (4): Apabila surat peringatan

sebagaimana pada ayat (3) tidak dijalankan oleh yang

bersangkutan maka pemerintah daerah akan mencabut perijinan yang menjadi kewenangan pemerintah daerah. 12. Perda Kota Medan No. 1

tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Administrasi Kependudukan.

Pasal 66:

Setiap penduduk yang dengan sengaja memalsukan surat dan/atau dokumen kepada Dinas dalam melaporkan Peristiwa Kependudukan dan Peristiwa Penting dipidana.

Pasal 67:

Setiap orang yang tanpa hak dengan sengaja mengubah, menambah atau mengurangi isi elemen data pada dokumen kependudukan dipidana.

Sanksi Pidana:

dipidana dengan pidana penjara dan/atau denda sesuai dengan ketentuan UU No. 23 tahun 2006 tentang Adminsitrasi Kependudukan.

Pasal 68:

Setiap orang yang tanpa hak mengakses database

kependudukan dipidana. Pasal 69:

Setiap orang atau badan hukum yang tanpa hak mencetak, menerbitkan dan/atau mendistribusikan blangko Dokumen Kependudukan dipidana.

Pasal 70:

Setiap penduduk yang dengan sengaja mendaftarkan diri sebagai kepala atau anggota keluarga lebih dari satu KK atau untuk memiliki KTP lebih dari satu dipidana.

Pasal 71:

Dalam hal pejabat dan petugas pada penyelenggaraan dan instansi pelaksanaan tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 66, 67, 68, 69 dan 70, pejabat yang bersangkutan dipidana.

13. Perda Kota Medan No. 1

tahun 2011 tentang Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan.

Pasal 32 ayat (1): Wajib Pajak yang karena kealpaannnya tidak menyampaikan SSPD atau mengisi dengan tidak benar atau tidak lengkap atau melampirkan keterangan yang tidak benar sehingga merugikan keuangan Daerah dapat

dipidana. Pasal 32 ayat (2):

Wajib Pajak yang dengan sengaja tidak menyampaikan SSPD atau mengisi dengan

Sanksi pidana:

Pasal 32 ayat (1): Pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun atau pidana denda paling banyak 2 (dua) kali jumlah pajak terutang yang tidak atau kurang dibayar.

Pasal 32 ayat (2): Pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun atau pidana denda paling banyak 4 (empat) kali jumlah

tidak benar atau tidak lengkap atau melampirkan keterangan yang tidak benar sehingga merugikan keuangan Daerah dapat dipidana

Pasal 34 ayat (1):

Pejabat atau tenaga ahli yang ditunjuk oleh Kepala Daerah yang karena kealpaannya tidak memenuhi kewajiban

merahasiakan hal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 ayat (1) dan ayat (2) dipidana. Pasal 34 ayat (2):

Pejabat atau tenaga ahli yang ditunjuk oleh Kepala Daerah yang dengan sengaja tidak memenuhi kewajibannya atau seseorang yang menyebabkan tidak dipenuhinya kewajiban pejabat sebagaimana dimaksud dalam pasal 30 ayat (1) dan ayat (2) dipidana.

pajak terutang yang tidak atau kurang dibayar.

Pasal 34 ayat (1): Pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun atau pidana denda paling banyak Rp. 4.000.000,- (empat juta rupiah)

Pasal 34 ayat (2): Pidana kurungan paling lama 2 (dua) tahun dan pidana denda paling banyak Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah).

14. Perda Kota Medan No. 2 tahun 2011 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kota Medan No. 3 Tahun 2009 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kota Medan

Tidak ada perbuatan yang dikriminalisasi.

Tidak ada pencantuman sanksi pidana dan/atau administrasi.

15. Perda Kota Medan No. 3 tahun 2011 tentang Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan

Pasal 29 ayat (1):

Pejabat dan tenaga ahli yang ditunjuk oleh Kepala Daerah yang karena kealpaannya tidak memenuhi kewajiban

merahasiakan hal sebagaimana dimaksud dalam pasal 27 ayat (1) dan ayat (2) dipidana. Pasal 29 ayat (2):

Pejabat dan tenaga ahli yang ditunjuk oleh Kepala Daerah yang dengan sengaja tidak

Sanksi pidana:

Pasal 29 ayat (1): Pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun atau pidana denda paling banyak Rp. 4.000.000,- (empat juta rupiah).

Pasal 29 ayat (2):

Pidana kurungan paling lama 2 (dua) tahun atau pidana denda paling banyak Rp. 10.000.000,-

memenuhi kewajibannya atau seseorang yang menyebabkan tidak dipenuhinya kewajiban pejabat sebagaimana dimaksud dalam pasal 27 ayat (1) dan ayat (2) dipidana.

(sepuluh juta rupiah).

16. Perda Kota Medan No. 4 tahun 2011 tentang Pajak Hotel

Pasal 33 ayat (1): Wajib Pajak yang karena kealpaannya tidak

menyampaikan SPTPD atau mengisi dengan tidak benar atau dengan tidak lengkap atau melampirkan keterangan yang tidak benar sehingga merugikan keuangan daerah dapat

dipidana. Pasal 33 ayat (2):

Wajib Pajak yang dengan sengaja tidak menyampaikan SPTPD atau mengisi dengan tidak benar atau dengan tidak lengkap atau melampirkan keterangan yang tidak benar sehingga merugikan keuangan Daerah dapat dipidana. Pasal 35 ayat (1):

Pejabat atau tenaga ahli yang ditunjuk oleh Kepala Daerah yang karena kealpaannya tidak memenuhi kewajiban

merahasiakan hal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 ayat (1) dan ayat (2) dipidana.

Pasal 35 ayat (2):

Pejabat atau tenaga ahli yang ditunjuk oleh Kepala Daerah yang dengan sengaja tidak memenuhi kewajibannya atau seseorang yang menyebabkan tidak dipenuhinya kewajiban pejabat sebagaimana dimaksud

Sanksi Pidana:

Pasal 33 ayat (1): Pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun atau denda paling banyak 2 (dua) kali jumlah pajak yang terutang yang tidak atau kurang dibayar.

Pasal 33 ayat (2): Pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun atau denda paling banyak 4 (empat) kali jumlah pajak yang terutang yang tidak atau kurang bayar

Pasal 35 ayat (1): Pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun atau pidana denda paling banyak Rp 4.000.000 (empat juta rupiah).

Pasal 35 ayat (2): Pidana kurungan paling lama 2 (dua) tahun dan pidana denda paling banyak Rp. 10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah).

dalam Pasal 32 ayat (1) dan ayat (2) di pidana.

17. Perda Kota Medan No. 5 tahun 2011 tentang Pajak Restoran

Pasal 33 ayat (1): Wajib Pajak yang karena kealpaannya tidak

menyampaikan SPTPD atau mengisi dengan tidak benar atau dengan tidak lengkap atau melampirkan keterangan yang tidak benar sehingga merugikan keuangan daerah dapat

dipidana.

Pasal 33 ayat (2):

Wajib Pajak yang dengan sengaja tidak menyampaikan SPTPD atau mengisi dengan tidak benar atau dengan tidak lengkap atau melampirkan keterangan yang tidak benar sehingga merugikan keuangan Daerah dapat dipidana. Pasal 35 ayat (1):

Pejabat atau tenaga ahli yang dihunjuk oleh Kepala Daerah yang karena kealpaannya tidak memenuhi kewajiban

merahasiakan hal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 ayat (1) dan ayat (2) dipidana. Pasal 35 ayat (2):

Pejabat atau tenaga ahli yang ditunjuk oleh Kepala Daerah yang dengan sengaja tidak memenuhi kewajibannya atau seseorang yang menyebabkan tidak dipenuhinya kewajiban pejabat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 ayat (1) dan ayat (2) dipidana.

Sanksi pidana:

Pasal 33 ayat (1): Pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun atau denda paling banyak 2 (dua) kali jumlah pajak terutang yang tidak atau kurang bayar.

Pasal 33 ayat (2): Pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun atau denda paling banyak 4 (empat) kali jumlah pajak terutang yang tidak atau kurang bayar

Pasal 35 ayat (1): Pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun atau pidana denda paling banyak Rp 4.000.000 (empat juta rupiah).

Pasal 35 ayat (2): Pidana kurungan paling lama 2 (dua) tahun dan pidana denda paling banyak Rp 10.000.000

(sepuluh juta rupiah).

18. Perda Kota Medan No. 6 tahun 2011 tentang Pajak

Pasal 31 ayat (1):

Pejabat atau tenaga ahli yang

Sanksi Pidana:

Air Tanah ditunjuk oleh Kepala Daerah yang karena kealpaannya tidak memenuhi kewajiban

merahasiakan hal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 ayat (1) dan ayat (2) dipidana. Pasal 31 ayat (2):

Pejabat atau tenaga ahli yang ditunjuk oleh Kepala Daerah yang dengan sengaja tidak memenuhi kewajibannya atau seseorang yang menyebabkan tidak dipenuhinya kewajiban pejabat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31 ayat (1) dan ayat (2) di pidana.

kurungan paling lama 1 (satu) tahun atau pidana denda paling banyak Rp 4.000.000 (empat juta rupiah).

Pasal 31 ayat (2): Pidana kurungan paling lama 2 (dua) tahun dan pidana denda paling banyak Rp 10.000.000

(sepuluh juta rupiah).

19. Perda Kota Medan No. 7 tahun 2011 tentang Pajak Hiburan

Pasal 33 ayat (1): Wajib Pajak yang karena kealpaannya tidak

menyampaikan SPTPD atau mengisi dengan tidak benar atau dengan tidak lengkap atau melampirkan keterangan yang tidak benar sehingga merugikan keuangan daerah dapat

dipidana. Pasal 33 ayat (2):

Wajib Pajak yang dengan sengaja tidak menyampaikan SPTPD atau mengisi dengan tidak benar atau dengan tidak lengkap atau melampirkan keterangan yang tidak benar sehingga merugikan keuangan Daerah dapat dipidana. Pasal 35 ayat (1):

Pejabat atau tenaga ahli yang dihunjuk oleh Kepala Daerah yang karena kealpaannya tidak memenuhi kewajiban

merahasiakan hal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 ayat

Sanksi pidana:

Pasal 33 ayat (1): Pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun atau denda paling banyak 2 (dua) kali jumlah pajak terutang yang tidak atau kurang bayar.

Pasal 33 ayat (2): Pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun atau denda paling banyak 4 (empat) kali jumlah pajak terutang yang tidak atau kurang bayar.

Pasal 35 ayat (1): Pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun atau pidana denda paling banyak Rp 4.000.000 (empat juta rupiah).

(1) dan ayat (2) dipidana. Pasal 35 ayat (2):

Pejabat atau tenaga ahli yang dihunjuk oleh Kepala Daerah yang dengan sengaja tidak memenuhi kewajibannya atau seseorang yang menyebabkan tidak dipenuhinya kewajiban pejabat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 ayat (1) dan ayat (2) dipidana.

Pasal 35 ayat (2): Pidana kurungan paling lama 2 (dua) tahun dan pidana denda paling banyak Rp 10.000.000

(sepuluh juta rupiah).

20. Perda Kota Medan No. 10 tahun 2011 tentang Pajak Parkir.

Pasal 33 ayat (1): Wajib Pajak yang karena kealpaannya tidak

menyampaikan SPTPD atau mengisi dengan tidak benar atau dengan tidak lengkap atau melampirkan keterangan yang tidak benar sehingga merugikan keuangan daerah dapat

dipidana.

Pasal 33 ayat (2):

Wajib Pajak yang dengan sengaja tidak menyampaikan SPTPD atau mengisi dengan tidak benar atau dengan tidak lengkap atau melampirkan keterangan yang tidak benar sehingga merugikan keuangan Daerah dapat dipidana. Pasal 35 ayat (1):

Pejabat atau tenaga ahli yang dihunjuk oleh Walikota yang karena kealpaannya tidak memenuhi kewajiban

merahasiakan hal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 ayat (1) dan ayat (2) dipidana. Pasal 35 ayat (2):

Pejabat atau tenaga ahli yang dihunjuk oleh Walikota yang

Sanksi pidana:

Pasal 33 ayat (1): pidana kurungan paling lama1 (satu) tahun atau pidana denda paling banyak 2 (dua) kali jumlah pajak terutang yang tidak atau kurang dibayar.

Pasal 33 ayat (2): pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun atau pidana denda paling banyak 4 (empat) kali jumlah pajak terutang yang tidak atau kurang bayar.

Pasal 35 ayat (1): pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun atau pidana denda paling banyak Rp 4.000.000 (empat juta rupiah).

Pasal 35 ayat (2): pidana kurungan paling lama 2 (dua) tahun dan pidana denda paling

dengan sengaja tidak memenuhi kewajibannya atau seseorang yang menyebabkan tidak dipenuhinya kewajiban pejabat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 ayat (1) dan ayat (2) di pidana.

banyak Rp 10.000.000 (sepuluh juta rupiah).

21. Perda Kota Medan No. 11 tahun 2011 tentang Pajak Reklame

Pasal 32 ayat (1):

Pejabat atau tenaga ahli yang dihunjuk oleh Walikota yang karena kealpaannya tidak memenuhi kewajiban

merahasiakan hal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 ayat (1) dan ayat (2), dipidana. Pasal 32 ayat (2):

Pejabat atau tenaga ahli yang ditunjuk oleh Walikota yang dengan sengaja tidak memenuhi kewajibannya atau seseorang yang menyebabkan tidak dipenuhinya kewajiban pejabat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 ayat (1) dan ayat (2), dipidana.

Sanksi pidana:

Pasal 32 ayat (1): pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun atau pidana denda paling banyak Rp 4.000.000 (empat juta rupiah).

Pasal 32 ayat (2): pidana kurungan paling lama 2 (dua) tahun dan pidana denda paling banyak Rp. 10.000.000 (sepuluh juta rupiah).

22. Perda Kota Medan No. 12 tahun 2011 tentang Pajak Sarang Burung Walet

Pasal 33 ayat 1:

Wajib Pajak yang karena kealpaannya tidak

menyampaikan SPTPD atau mengisi dengan tidak benar atau dengan tidak lengkap atau melampirkan keterangan yang tidak benar sehingga merugikan keuangan daerah dapat

dipidana. Pasal 33 ayat 2:

Wajib Pajak yang dengan sengaja tidak menyampaikan SPTPD atau mengisi dengan tidak benar atau dengan tidak lengkap atau melampirkan keterangan yang tidak benar sehingga merugikan keuangan

Sanksi pidana:

Pasal 33 ayat 1: pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun atau denda paling banyak 2 (dua) kali jumlah pajak terutang yang tidak atau kurang dibayar.

Pasal 33 ayat 2: pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun atau denda paling banyak 4 (empat) kali jumlah pajak terutang yang tidak atau kurang dibayar.

Daerah dapat dipidana. Pasal 35 ayat (1):

Pejabat atau tenaga ahli yang dihunjuk oleh Walikota yang karena kealpaannya tidak memenuhi kewajiban

merahasiakan hal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 ayat (1) dan ayat (2), dipidana. Pasal 35 ayat (2):

Pejabat atau tenaga ahli yang dihunjuk oleh Walikota yang dengan sengaja tidak memenuhi kewajibannya atau seseorang yang menyebabkan tidak dipenuhinya kewajiban pejabat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 ayat (1) dan ayat (2), dipidana.

Pasal 35 ayat (1): pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun atau pidana denda paling banyak Rp 4.000.000 (empat juta rupiah).

Pasal 35 ayat (2): pidana kurungan paling lama 2 (dua) tahun dan pidana denda paling banyak Rp 10.000.000

(sepuluh juta rupiah).

23. Perda Kota Medan No. 13 tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Medan Tahun 2011-2031

Pasal 70:

Sanksi administratif terhadap pelanggaran pemanfaatan ruang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 69 ayat (2) huruf a berupa: a. peringatan tertulis; b. penghentian sementara kegiatan; c. penghentian sementara pelayanan umum; d. penutupan lokasi; e. pencabutan izin; f. penolakan izin; g. pembatalan izin; h. pemulihan fungsi ruang;

dan/atau

i. denda administratif. Pasal 82:

Pengenaan sanksi pidana terhadap pelanggaran

pemanfaatan ruang sebaimana dimaksud dalam pasal 69 ayat (2) huruf b dilakukan sesuai

Sanksi pidana:

Sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 24. Perda Kota Medan No. 16

Tahun 2011 tentang Pajak Penerangan Jalan

Pasal 34 ayat (1): Wajib Pajak yang karena kealpaannya tidak

menyampaikan SPTPD atau mengisi dengan tidak benar atau dengan tidak lengkap atau melampirkan keterangan yang tidak benar sehingga merugikan keuangan daerah dapat

dipidana.

Pasal 34 ayat (2):

Wajib Pajak yang dengan sengaja tidak menyampaikan SPTPD atau mengisi dengan tidak benar atau dengan tidak lengkap atau melampirkan keterangan yang tidak benar sehingga merugikan keuangan Daerah dapat dipidana. Pasal 36 ayat (1):

Pejabat atau tenaga ahli yang ditunjuk oleh Walikota yang karena kealpaannya tidak memenuhi kewajiban

merahasiakan hal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 ayat (1) dan ayat (2) dipidana. Pasal 36 ayat (2):

Pejabat atau tenaga ahli yang dihunjuk oleh Walikota yang dengan sengaja tidak memenuhi kewajibannya atau seseorang