• Tidak ada hasil yang ditemukan

Judul Berita dan Lead Berita di Website Dinas Kominfo Jawa Timur

Dalam dokumen Pembentukan Citra Positif Pemerintah Pro (Halaman 124-129)

Bagan 3. Alur Penulisan Berita

4.2.3 Teknik Penulisan Berita di Website Dinas Kominfo Jawa Timur

4.2.3.1 Judul Berita dan Lead Berita di Website Dinas Kominfo Jawa Timur

Judul dan lead berita merupakan bagian penting dalam sebuah berita. Pemilihan judul yang baik akan membuat pembaca merasa penasaran terhadap isi sebuah berita. Hal ini kemudian akan membuat pembaca merasa harus membaca berita yang ada.

125 Untuk menulis judul berita yang baik, Barus (2010) telah memberikan tips-tips. Tips tersebut antara lain tulis sesingkat mungkin, terapkan ekonomi kata, harus berisi fakta, tidak menggunakan kalimat tanya, mengandung faktor keluarbiasaan dan menarik, gunakan kalimat aktif, hindari kata sifat, dan tentukan judul setelah lead berita terbentuk. Hal tersebut juga berlaku pada penulisan berita yang ditampilkan di website Dinas Kominfo Jatim. Pembimbing lapangan menyatakan bahwa judul berita harus menarik, singkat, berisi fakta, menggunakan kalimat aktif, juga tidak menggunakan kata sifat.

Penentuan judul berita memiliki kaitan yang erat dengan lead berita. Oleh karena itu, untuk menentukan judul berita pun, penulis berita harus menulis lead terlebih dahulu. Ketika lead berita telah disusun, penulis berita akan mudah menentukan judul yang tepat untuk berita yang telah ditulis.

Menurut Kriyantono (2008), lead berita mengandung pokok terpenting berita, yang biasanya dirangkum dalam rumus 5W+1H. Hal tersebut berfungsi untuk mempermudahkan pembaca yang sedang sibuk beraktivitas. Pembaca tidak harus membaca berita secara keseluruhan karena informasi penting telah disampaikan di awal berita. Sama halnya dengan judul berita, lead berita juga harus dibuat sebaik mungkin sehingga dapat menarik perhatian pembaca setelah membaca judul. Seorang wartawan profesional, akan menghabiskan banyak waktu dalam pembuatan lead berita. Tetapi setelah lead berita telah terbentuk dengan baik, mereka akan dengan mudah melanjutkan penulisan berita.

Penulisan lead berita ini merupakan implementasi dari pola piramida terbalik. Dalam piramida terbalik, informasi yang memiliki nilai kepentingan

126 paling tinggi diletakkan di bagian teratas berita, yaitu lead berita. Informasi yang hanya berperan sebagai penjelas, diletakkan di bagian tubuh atau body berita. Semakin rendah tingkat kepentingan informasi, semakin bawah letak informasi tersebut dalam sebuah berita.

Di bawah ini adalah contoh penulisan judul dan lead berita yang terdapat di website Dinas Kominfo:

a. Berpulang, Pembina FPTI Jatim

Meskipun hanya terdiri dari 4 kata, judul berita di atas telah menjelaskan isi berita. Hal ini sesuai dengan tips penulisan judul menurut Barus (2010), yaitu tulis judul sesingkat mungkin. “Berpulang” dalam judul berita di atas bermakna meninggal atau wafat. Kata tersebut dipilih karena merupakan bentuk kata kerja aktif dan menimbulkan kesan hidup dan menarik. Selanjutnya, kata berpulang diikuti dengan informasi tentang siapa yang telah berpulang, yaitu pembina FPTI Jatim. Di dalam tata bahasa Indonesia, terdapat hukum yang dituangkan dalam rumus DM, yaitu yang diterangkan dan yang menerangkan.Kata “berpulang” diletakkan di awal kalimat dan diikuti dengan tanda koma (,) karena berfungsi sebagai penanda bahwa kata “berpulang” memiliki kedudukan untuk menerangkan kata yang diikutinya, yaitu pembina FPTI Jatim. Dengan kata lain,

Gambar 39. Cuplikan Judul dan Lead Berita di Website Dinas Kominfo

127 kata “berpulang” memiliki kedudukan sebagai yang menerangkan, sedangkan frasa pembina FPTI Jatim memiliki kedudukan sebagai yang diterangkan.

Setelah menuliskan judul berita, informasi penting diletakkan di bagian lead berita. Informasi-informasi tentang tokoh yang meninggal, waktu dan sebab meninggal dapat ditemukan di paragraf pertama berita (lead berita). Pada paragraf kedua, terdapat informasi tentang tempat tokoh tersebut meninggal, dilengkapi dengan waktu pemakaman. Informasi-informasi tersebut merupakan informasi terpenting yang dari peristiwa ini. Sehingga, sesuai dengan pola penulisan piramida terbalik, informasi tersebut diletakkan di bagian lead berita.

b. DPRD Setujui Raperda APBD 2014 menjadi Perda

Judul berita yang berbunyi“DPRD Setujui Raperda APBD 2014 menjadi Perda”, terdiri dari tujuh kata. Hal ini merupakan salah satu bentuk ekonomi kata. Judul yang digunakan cukup singkat tetapi sangat jelas. Dengan melihat judul yang ada, audience akan mengetahui bahwa berita akan menyampaikan informasi yang berkaitan dengan persetujuan yang diberikan DPRD untuk menjadikan Raperda APBD menjadi Perda.

Gambar 40. Cuplikan Judul dan Lead Berita di Website Dinas Kominfo

128 Selanjutnya dalam lead berita, paragraf pertama, dapat dilihat bahwa terdapat informasi yang juga menyatakan persetujuan Raperda APBD menjadi Perda. Informasi tersebut merupakan poin penting dalam berita ini. Sehingga, informasi tersebut diletakkan di lead berita. Dalam lead berita paragraf satu, juga terdapat informasi tentang waktu dan tempat terjadinya persetujuan tersebut.

c. Upacara HUT RI di Semeru, TNBTS Batasi 1.000 Pendaki

Judul yang berbunyi “Upacara HUT RI di Semeru, TNBTS Batasi 1.000 Pendaki” terdiri dari 9 kata. Judul menggunakan kalimat aktif, ditunjukkan dengan adanya kata kerja “batasi”. Upacara HUT RI di Semeru berperan sebagai keterangan waktu. Peletakan keterangan di awal bertujuan untuk mempersingkat judul. Hal tersebut merupakan salah satu bentuk implementasi dari ekonomi kata. Kalimat diatur sedemikian rupa sehingga menghasilkan kalimat yang singkat tetapi tidak mempengaruhi makna. Ekonomi kata juga dapat dilihat dari penggunaan singkatan TNBTS pada judul. Karena apabila penulis berita menjelaskan kepanjangan dari TNBTS pada judul, judul akan sangat panjang.

Judul berita dilanjutkan dengan memuat informasi-informasi penting di lead berita. Lead berita dimulai dengan menunjukkan kepanjangan dari TNBTS di

Gambar 41. Cuplikan Judul dan Lead Berita di Website Dinas Kominfo

129 awal kalimat. Hal ini karena penulis berita hanya menggunakan singkatan di judul. Kepanjangan TNBTS di awal bertujuan untuk menginformasikan kepada pembaca mengenai TNBTS. Lead berita juga memuat informasi yang sebelumnya telah dimuat di judul berita, yaitu tentang pembatasan jumlah pendaki yang diperbolehkan menggelar upacara bendera pada 17 Agustus 2014. Informasi yang terdapat di paragraf pertama didukung oleh ujaran yang disampaikan oleh Kepala Balai Besar TNBTS di paragraf kedua.

Dalam dokumen Pembentukan Citra Positif Pemerintah Pro (Halaman 124-129)

Dokumen terkait