• Tidak ada hasil yang ditemukan

Alur Liputan di Dinas Kominfo Jatim

Dalam dokumen Pembentukan Citra Positif Pemerintah Pro (Halaman 55-69)

Sumber: Data Diolah Penulis 4.1.1 Melakukan Liputan

Liputan di Dinas Kominfo Jawa Timur dibedakan menjadi dua jenis liputan, liputan lepas dan liputan kegiatan resmi pemerintah. Pada jenis liputan lepas, wartawan Dinas Kominfo berusaha mencari informasi tentang suatu peristiwa yang layak diberitakan. Sedangkan pada jenis liputan kegiatan resmi pemerintah, wartawan akan meliput kegiatan-kegiatan resmi pemerintah. Selama mengikuti kegiatan PKN di Dinas Kominfo Jatim, penulis diberi tugas untuk meliput kegiatan pemerintah. Hal ini karena jenis liputan tersebutlah yang mungkin dilakukan oleh penulis. Menurut pembimbing lapangan selama mengikuti kegiatan PKN, liputan lepas tidak mungkin dilakukan peserta PKN karena ketidakjelasan tempat dan waktu dalam meliput. Oleh karena itu, pembimbing lapangan memberi alternatif bagi peserta PKN untuk mengikuti liputan kegiatan pemerintahan saja.

Pemberian tugas liputan dilakukan langsung oleh redaktur pelaksana kepada wartawan kantor berita Dinas Kominfo (Jatim News Room). Di bawah ini adalah bagan yang menjelaskan prosedur liputan di Dinas Kominfo Jawa Timur.

- Mencatat informasi penting - Rekam informasi penting - Dokumentasi foto - Wawancara narasumber Redaktur Pelaksana Peserta PKN Wartawan Dinas Kominfo Liputan Kegiatan sms, bbm, whatsapp, atau pemberitahuan melalui tatap muka sms / tatap muka

56 Ketika terdapat kegiatan resmi yang dihadiri gubernur atau wakil gubernur, redaktur pelaksana akan menunjuk seorang wartawan dan seorang fotografer untuk meliput kegiatan tersebut.Penunjukan tersebut dapat dilakukan secara langsung ataupun via sms, telepon, maupun blackberry messenger. Penunjukan dilaksanakan satu atau dua hari sebelum kegiatan dilaksanakan. Oleh karena itu, penunjukan sekaligus akan dilengkapi dengan informasi tentang waktu dan tempat dilaksanakannya kegiatan.

Sama halnya dengan penunjukan kepada wartawan senior, penunjukan kepada peserta magang juga dilakukan beberapa hari sebelum kegiatan dilaksanakan. Penunjukan dilaksanakan secara langsung atau melalui sms. Ketika ada kegiatan yang telah direncanakan jauh hari sebelumnya, pembimbing lapangan akan mengirim sms kepada salah satu peserta magang tentang informasi kegiatan tersebut. Biasanya pembimbing memberitahukan jenis acara, waktu dan tempat pelaksanaan, serta wartawan yang meliput kegiatan tersebut. Tetapi apabila pembimbing lapangan lupa untuk memberi informasi liputan sehari sebelumnya, pembimbing akan menyampaikan informasi tersebut pada pagi hari setelah kegiatan apel pagi. Setelah mengetahui informasi tentang liputan, maka penulis dan rekan peserta PKN lainnya akan bergegas menemui wartawan yang telah ditunjuk dalam peliputan untuk melakukan koordinasi. Pembagian peliputan antar peserta PKN jarang dilaksanakan karena biasanya hanya ada satu hingga dua jadwal peliputan setiap harinya. Jadi semua peserta magang yang terdiri dari tiga orang tersebut akan mengikuti jadwal liputan yang ada.

57 Untuk mendapat informasi yang akurat, wartawan Dinas Kominfo harus melakukan beberapa hal selama liputan, antara lain:

a. Mencatat informasi penting yang mendukung penyusunan berita. Informasi-informasi penting dapat berupa pidato sambutan dan pidato inti yang disampaikan selama kegiatan, undangan yang hadir, tujuan dilaksanakannya acara, pejabat yang hadir, hal-hal menarik yang terjadi selama kegiatan. Informasi –informasi yang diperoleh merupakan bagian dari fact list yang nantinya akan membantu wartawan dalam menulis berita. Berdasarkan pengamatan yang dilaksanakan penulis, wartawan- wartawan senior akan menuliskan informasi-informasi penting tersebut melalui smartphone mereka, tetapi juga ada wartawan yang menuliskan informasi penting tersebut dalam note kecil yang selalu mereka bawa. Informasi penting juga dapat diperoleh dari

b. Rekam informasi penting. Merekam merupakan bagian dari kegiatan pendukung untuk mendapatkan informasi. Wartawan dapat merekam informasi-informasi yang disampaikan selama kegiatan seperti pidato sambutan dan pidato inti. Karena merekam merupakan tindakan pendukung, merekam menggunakan alat perekam bersifat manasuka, artinya seorang wartawan dapat melakukan hal itu, tetapi juga diperbolehkan apabila tidak membutuhkan rekaman. Bagi wartawan baru, merekam menjadi satu hal yang cukup disarankan. Hal ini karena wartawan baru belum cukup terampil dalam “mencium” informasi- informasi penting. Sehingga, jika hanya memanfaatkan catatan di note, dikhawatirkan akan membuat wartawan tidak memperoleh informasi

58 lengkap. Dengan merekam hal-hal penting, wartawan akan dapat memutar kembali rekaman tersebut pada saat pembuatan berita. Tetapi menurut salah satu wartawan Dinas Kominfo, wartawan tidak boleh terlalu bergantung kepada hasil rekaman, karena akan menjadi kebiasaan buruk. Hal tersebut selanjutnya akan menyebabkan wartawan kurang peka terhadap informasi-informasi. Akan lebih baik apabila wartawan mendengarkan dengan seksama informasi-informasi yang disampaikan, kemudian menggarisbawahi informasi-informasi yang penting untuk dijadikan berita.

c. Dokumentasi foto. Foto jurnalistik dibutuhkan untuk membuat berita menjadi lebih menarik. Dalam setiap kegiatan liputan, Dinas Kominfo akan mengirimkan dua orang yaitu, seorang wartawan yang bertugas mengumpulkan informasi dan menulis berita; dan seorang fotografer yang bertugas memotret kegiatan tersebut. Foto tidak hanya digunakan untuk pelengkap berita, tetapi juga digunakan sebagai dokumentasi Dinas Kominfo. Biasanya fotografer tidak sekedar mengambil foto saja, tetapi harus ada yang menarik dalam foto tersebut. Hal tersebut dilakukan dengan mengambil foto momen-momen tertentu, misalnya momen penandatanganan RUU pada saat dilaksanakannya sidang paripurna DPRD Jawa Timur, penyerahan sumbangan kepada budayawan pada saat acara silaturrahmi gubernur dengan budayawan.

Selama mengikuti kegiatan PKN, penulis menjalankan ketiga tugas yang ada, yaitu mencatat dan merekam informasi, serta dokumentasi foto. Selain mencatat, merekam dan dokumentasi foto, hal lain yang dilaksanakan selama

59 liputan adalah merekam pendapat narasumber di sesi wawancara. Sesi wawancara biasanya terjadi setelah kegiatan berakhir. Wawancara biasanya berisi pertanyaan- pertanyaan tentang pendapat narasumber tentang kegiatan, manfaat yang diharapkan dari dilaksanakannya kegiatan, dan beberapa pertanyaan pendukung lainnya. Tetapi tidak jarang wartawan akan memberikan pertanyaan tentang permasalahan yang sedang booming dibicarakan di masyarakat.

Selama mengikuti kegiatan PKN di Dinas Kominfo, penulis telah mengikuti beberapa kegiatan liputan. Di bawah ini adalah beberapa hasil liputan yang dilakukan saat PKN:

a. Liputan Kegiatan Silaturahim Gubernur dengan Seniman dan Budayawan Jawa Timur

Kegiatan silaturahim gubernur dengan seniman Jawa Timur diadakan pada hari Selasa, tanggal 15 Juli 2014. Sesuai dengan alur penunjukan liputan, redaktur pelaksana telah menunjuk seorang wartawan untuk meliput kegiatan tersebut. Pada saat itu, wartawan senior yang ditunjuk adalah Bapak Fadholi. Bapak Putut selaku redaktur pelaksana sekaligus pembimbing lapangan, memberikan informasi peliputan (meliputi jenis acara, tempat dilaksanakan kegiatan, dan wartawan yang akan meliput). Bapak Putut juga memberikan kontak Bapak Fadholi, sehingga peserta PKN dapat berkoordinasi dengan Bapak Fadholi. Setelah penulis berhasil bertemu dengan Bapak Fadholi di tempat dilaksanakan kegiatan, Bapak Fadholi memberikan instruksi tentang apa yang harus dilaksanakan. Pada waktu itu, penulis bertugas mengumpulkan informasi. Sedangkan rekan penulis, Dini, bertugas megumpulkan dokumentasi foto.

60

 Informasi penting (fact list)yang diperoleh selama liputan kegiatan Pada saat peliputan, penulis mengumpulkan informasi seperti tempat pelaksanaan, tujuan, undangan yang hadir, manfaat acara. Di bawah ini adalah contoh fact list yang penulis peroleh selama liputan kegiatan silaturahim.

Gambar 1. Fact List dalam Liputan Kegiatan Silaturahim Gubernur

Jatim dengan Seniman dan Budayawan se- Jatim

Sumber: Dokumentasi Penulis

Gambar di atas merupakan contoh fact list berisi informasi penting yang didapatkan penulis selama liputan kegiatan. Karena fact list ditulis dengan cepat, informasi yang ada belum tersusun dengan rapi. Bahasa yang digunakan juga masih tidak beraturan. Masih banyak istilah-istilah

61 daerah yang digunakan. Sebagian besar informasi yang terdapat di dalam fact list di atas, diperoleh dari pernyataan-pernyataan yang disampaikan oleh penyelenggara acara, yaitu Dinas Pariwisata Jawa Timur, dan Gubernur Jawa Timur. Fact List di atas tidak hanya berisi tempat, tujuan, manfaat acara. Tetapi juga berisi hal-hal yang disampaikan oleh penyelenggara acara dan Gubernur Jawa Timur.

 Dokumentasi foto

Selain mencari informasi penting yang berkaitan dengan kegiatan, wartawan juga harus melengkapi informasi tersebut dengan bukti fisik berupa hasil foto. Pada saat peliputan kegiatan silaturrahim gubernur dengan seniman, penulis tidak bertugas mengumpulkan foto. Tetapi dalam laporan ini, penulis menyertakan dokumentasi foto yang telah didapatkan rekan penulis selama liputan.

Gambar 2.Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, pada Saat Memberikan Sambutan pada Kegiatan Silaturahim Gubernur dengan Seniman dan Budayawan Jawa Timur

Sumber: Dokumentasi Penulis

Foto di atas diambil ketika gubernur sedang memberikan sambutan pada saat acara berlangsung. Dokumentasi foto di atas sebenarnya

62 kurang menonjolkan maksud dari dilaksanakannya kegiatan. Terdapat foto lain yang mampu membuat laporan berita nantinya akan menjadi lebih hidup, misalnya foto yang diambil saat gubernur menyerahkan santunan kepada perwakilan seniman dan budayawan. Tetapi karena hasil foto kurang baik dan penulis tidak dapat mengakses foto tersebut, sehingga penulis hanya menyertakan hasil foto di atas.

b. Liputan Final Lomba Tartil Qur’an se-Jatim

Final lomba tartil Qur’an se-Jatim diadakan di Atrium Cito Surabaya pada hari Kamis, 10 Juli 2014. Lomba tersebut merupakan lomba yang dilaksanakan oleh salah satu televisi lokal swasta, yaitu MHTV. Lomba tartil Qur’an diikuti oleh peserta yang berasal dari berbagai daerah di Jawa Timur. Pada kegiatan final tersebut, Wagub Jatim (Gus Ipul), hadir sebagai tamu kehormatan. Acara dimulai sejak pukul 15.00 WIB.Pada saat itu, wartawan yang bertugas meliput kegiatan tersebut adalah bernama Mas Luqman. Penulis memperoleh informasi liputan dari pembimbing lapangan yang disampaikan secara langsung setelah apel pagi. Setelah mengetahui informasi liputan, penulis dan rekan-rekan penulis berkoordinasi dengan wartawan yang telah ditugaskan. Ketika telah sampai di venue acara, penulis dan rekan-rekan penulis bertemu dengan wartawan senior. Seperti biasa, peserta magang diberi instruksi untuk mengikuti jalannya acara sembari mengumpulkan informasi yang menunjang penyusunan berita.

63

Fact List Liputan Final Lomba Tartil Qur’an se-Jatim

Gambar 3.Fact List dalam Liputan Kegiatan Final Lomba Tartil Qur’an

se-Jatim

Sumber: Dokumentasi Penulis

Fact List di atas berisi informasi tentang data diri dan keunggulan yang dimiliki peserta lomba, hadiah yang disediakan oleh penyelenggara untuk pemenang lomba. Selain itu, fact list di atas juga berisi sambutan-sambutan yang disampaikan wagub selama menghadiri lomba tersebut. Hal menarik dari fact list di atas adalah adanya informasi menarik yang sebelumnya tidak diduga akan terjadi. Yaitu informasi tentang tambahan hadiah yang diberikan wagub kepada peserta lomba.

64

 Dokumentasi Foto

Gambar 4. Wakil Gubernur Jawa Timur, Gus Ipul (berbaju batik coklat) Berfoto Bersama Penyelenggara Acara dan Pemenang Lomba Tartil

Qur’an Setelah Prosesi Penyerahan Hadiah

Sumber: Dokumentasi Penulis

Foto di atas merupakan salah satu dokumentasi yang berhasil diabadikan pada saat peliputan final lomba tartil Qur’an se-Jatim. Foto diambil oleh salah satu rekan penulis pada saat kegiatan PKN. Foto diambil pada saatWagub Jawa Timur, Gus Ipul (berbatik coklat dan berkacamata), berfoto bersama penyelenggara dan pemenang setelahpenyerahan hadiah kepada pemenang lomba tartil Qur’an.

Pedoman dalam mengambil foto jurnalistik adalah mengambil momen yang menarik. Seperti momen yang membutuhkan seremoni. Pada foto di atas, momen yang diambil adalah penyerahan hadiah kepada pemenang. Momen penyerahan hadiah merupakan salah satu contoh momen yang memberikan ketertarikan. Sehingga, penulis memilih untuk menyertakan foto di atas dalam laporan ini.

65 c. Liputan Apel HUT Pramuka dan Upacara Pembukaan Jambore Daerah

Liputan apel HUT Pramuka dilaksanakan pada hari Kamis, 14 Agustus 2014, di Bumi Perkemahan Serut, Blitar. Pembimbing lapangan memberikan informasi liputan satu hari sebelum kegiatan dilaksanakan. Setelah mengetahui informasi tersebut, penulis dan rekan-rekan penulis berkoordinasi dengan wartawan yang bertugas meliput kegiatan tersebut, yaitu Mas Afrizal dan Pak Hendrik. Mas Afrizal bertugas sebagai wartawan yang meliput dan menyusun berita. Sedangkan Pak Hendrik sebagai fotografer yang mengumpulkan dokumentasi foto. Liputan kegiatan ini menghasilkan empat topik berita. Empat topik berita tersebut dikerjakan oleh dua peserta PKN, yaitu penulis dan Dini (rekan penulis).  Fact List Liputan Apel HUT Pramuka

Gambar 5.Fact List 1 Liputan Apel HUT Pramuka dan Upacara Pembukaan

Jambore Daerah

66 Sebelum apel HUT dan upacara pembukaan dimulai, Mas Afrizal membagi tugas-tugas yang harus dilaksanakan peserta PKN. Penulis bertugas mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan peringatan HUT Pramuka, khususnya tentang pemberian penghargaan kepada beberapa tokoh. Penulis mengumpulkan informasi tentang penghargaan-penghargaan yang diberikan serta nama-nama tokoh yang menerima penghargaan. Selain itu juga terdapat informasi pendukung seperti tujuan pelaksanaan jambore daerah, topik acara, dan undangan- undangan yang hadir dalam acara tersebut.

Gambar 6.Fact List 2Liputan Apel HUT Pramuka dan Upacara Pembukaan

Jambore Daerah

67 Selain mengumpulkan informasi tentang penghargaan yang diberikan selama apel beserta penerimanya, penulis juga mengumpulkan informasi tentang topik ISIS yang juga dibahas selama liputan berlangsung. Selama memberikan sambutan pada saat upacara, wagub sempat beberapa kali menyinggung permasalahan ISIS, yang memang sedang booming pada saat itu. Permasalahan ISIS juga kembali dibicarakan pada sesi wawancara dengan wartawan-wartawan. Fact list di atas berisi tentang tanggapan dan pandangan wagub tentang permasalahan ISIS di wilayah Jawa Timur.

 Dokumentasi Foto

Gambar 7.Wakil Gubernur Jawa Timur (Gus Ipul) Menyematkan Lencana kepada Penerima Penghargaan

68 Dokumentasi foto pada gambar 7 dan8 diambil tepat pada saat apel HUT Pramuka dan upacara pembukaan Jambore Daerah dilaksanakan. Gambar 7 menunjukkan Wagub Jatim yang sedang menyematkan tanda penghargaan kepada penerima penghargaan. Sedangkan gambar selanjutnya menunjukkan wagub yang sedang menabuh gendang sebagai tanda dibukanya jambore daerah. Kedua foto ini diambil oleh rekan PKN penulis yang bertanggung jawab terhadap dokumentasi foto. 4.1.2 Menulis Berita

Selain melakukan kegiatan liputan selama mengikuti kegiatan PKN, penulis juga melakukan hal lain yaitu menulis berita. Penulisan berita dilaksanakan setelah liputan dilaksanakan. Berita dapat langsung ditulis dari tempat dilaksanakannya kegiatan, tetapi juga dapat ditulis di Kantor Dinas Kominfo, tergantung pada instruksi yang diberikan wartawan senior.

Gambar 8.Gus Ipul (dua dari kiri) pada saat menabuh gendang sebagai tanda dimulainya Jambore Daerah

69 Berita ditulis berdasarkan fact list yang telah diperoleh selama liputan.Sebelum menulis berita, wartawan harus menentukan angle berita yang akan ditulis. Setelah itu, wartawan harus menyeleksi informasi-informasi yang telah diperoleh sehingga sesuai dengan angle yang telah ditentukan. Apabila informasi yang ada tidak sesuai dengan angle, maka informasi tersebut tidak dapat dimasukkan ke dalam berita. Setelah dilakukan seleksi terhadap informasi yang ada, wartawan dapat memulai penulisan berita. Dimulai dengan menuliskan lead berita. Informasi-informasi yang paling penting ditempatkan di lead berita. Penyusunan lead berita harus dilakukan dengan sungguh-sungguh, karena lead berita merupakan inti dari berita. Setelah lead berita telah berhasil disusun, wartawan harus menuliskan badan berita, yang berisi informasi-informasi penjelas lead berita.

Dalam menyusun sebuah berita, wartawan harus memperhatikan koherensi antar setiap komponen. Baik koherensi antar kata, kalimat, atau antar paragraf. Koherensi antar paragraf dilakukan dengan cara menyusun alur berpikir. Karena dengan begitu, berita yang dihasilkan akan runtut dan beraturan.

Dalam dokumen Pembentukan Citra Positif Pemerintah Pro (Halaman 55-69)

Dokumen terkait